3.2 Fishing
Salah satu kegiatan pemboran adalah operasi pemancingan (fishing). Operasi
pemancingan adalah kegiatan memancing (fishing) barang-barang yang terlepas dan
tertinggal didalam lubang. Peralatan yang tertinggal didalam lubang bor disebut “
fish ”. Fish yang tertinggal atau jatuh dalam lubang bor harus diambil karena kalau
tidak diambil akan mengganggu kelancaran operasi pemboran selanjutnya.
Ada bermacam-macam jenis fish yang terdapat didalam lubang bor. Jenis,
ukuran, kekuatan atau compression stress dan tension failure alat-alat yang akan
9
dipancing tersebut serta bentuknya dapat bermacam-macam bergantung dari situasi
serta penyebab dari adanya fish tersebut :
Jenis, ukuran, bentuk ikan, situasi dan kondisi lubang bor. Pada proses
fishing tersebut, akan banyak menentukan cara pemancingan serta alat yang
diperlukan.
Sebelum kita mulai operasi pembersihan lubang bor dari fish yang tertinggal
maka kita harus menentukan dulu perincian serta ciri-ciri dari fish tersebut serta
kajian kenapa fish tersebut bisa terjadi kejadian seperti itu.
Sebagai contoh, pipa bor terjepit sebelum atau dalam pembebasan, perlu
diketahui ukuran pipa, ukuran lubang bor, tempat jepitan, sebab pipa bisa terjepit dan
seterusnya.
Contoh lain, pipa bor patah dan tertinggal dalam lubang bor maka perlu
diketahui ukuran pipa, ukuran lubang bor, serta berapa yang tertinggal, bagaimana
bentuk patahan, lokasi terjadinya patahan, apakah lubang bor miring dan lain
sebagainya.
10
Contoh yang umum dari kesalahan manusia adalah menjatuhkan
hammer, crowbar, tong jar, petol wrench atau beberapa peralatan-peralatan
kecil lainnya kedalam lubang sumur. Hal ini jelas menjadi penyebab pekerjaan
memancing (fishing job).
11
Kegagalan bawah mencakup hilangnya cone dari bit, putusnya pipa
pemboran, kegagalan pipa mekanis peralatan-peralatan bawah permukaan,
washed out tools joints, cracked pins dan split boxes. Semua perlengkapan rig
seharusnya diberikan perawatan dengan hati-hati sekali, kekurangan-
kekurangannya harus di inspeksi dan dilengkapi dan mengoperasikan
perlengkapan-perlengkapan rig harus pada batas design yang telah dianjurkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya fishing job karena disebabkan
oleh kondisi di bawah permukaan. Cara-cara pengoperasian peralatan bawah
permukaan perlu diperhatikan ketika melakukan pemboran pada formasi yang
bermasalah.
12
pemboran. Masalah yang terjadinya biasanya key seats, wall sticking,
meningkatnya drag dan torque, accidental side tracking, pembersihan lubang,
stabilitas lubang, kesulitan pada saat running drill string dan cementing casing
dan pengunaan casing ketika pemboran dalam. Masalah juga bisa terjadi
selama proses produksi sumur, termasuk casing, tubing dan penggunaan rod
pada peralatan pengangkatan buatan (artificial lift)
Alat pancing secara keseluruhan dapat dikelompokkan dalam alat pancing itu
sendiri dan alat-alat pembantu untuk melaksanakan operasi pemancingan,termasuk
juga alat keselamatan agar rangkaian pemancing tersebut tidak terjepit dengan
sendirinya.
13
Alat pancing pipa berdasarkan cara mengambilnya, juga terbagi atas dua cara
yaitu :
14
Gambar 3.4 Releasable Overshot
15
Merupakan alat pancing dari dalam hidup, yang dimaksud dari dalam
adalah cara menangkap ikan dari bagian dalam pipa. Dapat dilepas apabila
gagal mencabut pipa yang dipancing.
16
Gambar 3.8 Full circle releasing spear
d. Fishing Magnet
17
Gambar 3.10 Fishing Magnet
18
1. Alat untuk mengeluarkan tubing, packer dan alat-alat lain dengan tanpa
rusak berantakan.
2. Untuk mengeluarkan alat tetapi setelah dihancurkan sepotong demi
sepotong.
a. Pemancingan “ fish “ yang kecil seperti bits, cone bits, tong dies dan hand
tools.
b. Pemancingan rangkaian pemboran bawah permukaan dan lainnya.
c. Pemancingan alat-alat packer dan alat-alat penyumbat (plug).
d. Pemancingan wireline
e. Pemancingan tubular dengan diameter kecil
f. Rangkaian bengkok atau patah karena perputaran yang tinggi.
19
3.2.4.4.1. Memancing Junk
Junk adalah potongan-potongan atau bagian-bagian peralatan yang ukurannya
kecil-kecil yang harus diambil dari dalam lubang. Junk harus diambil karena akan
menggangu operasi pemboran.
Junk dapat berupa :
1. Cone bit yang lepas
2. Gigi-gigi bit yang lepas
3. Peralatan atau perkakas yang jatuh kedalam lubang
4. Bagian dari reamer
5. Patahan-patahan slip
6. Potongan-potongan hasil milling (gerinda)
20
5. Fishing Magnet.
6. Jet Bottom Hole Cutter.
21
Dalam hal ini perlu dipelajari dan diperbandingkan angka keberhasilan pemancingan
yang pernah ada.
Biasanya pemancingan akan dimulai dengan cara serta alat yang paling baik
atau memungkinkan keberhasilan yang paling tinggi. Operasi ini bisanya akan
memakan waktu paling banyak 1-2 hari yang pertama. Bila usaha ini belum berhasil
kemungkinan akan berhasil pada hari-hari yang berikutnya makin mengecil berarti
biaya pemancingan akan dapat lebih besar dari nilai sewa rig (“ X “ hari sewa rig)
bila dilakukan side tracking.
3.3 Milling
Jika tool yang tertinggal di sumur tidak bisa diambil lagi, maka dilakukan
milling. Milling adalah alat penghancur dengan menggunakan drill bit.
22
Gambar 3.13 Mill
3.4 Packer
Dalam industri perminyakan dan gas bumi, packer adalah bahan / materi / alat
yang di set untuk menciptakan kondisi pembatas (sealing) antara tubing dengan
23
casing, drill pipe dengan casing atau dalam open hole sebagai pengisolasi area
formasi tertentu.
1. Proteksi casing
Packer mengisolasi dan melindungi casing dari fluida sumur yang korosif dan
tekanan tinggi.
2. Safety
Packer membatasi area tekanan yang bekerja (well control), dari tekanan pada area
diameter casing menjadi tekanan hanya pada sekitar diameter tubing.
3. Konservasi energi
Packer mengalirkan seluruh fluida reservoir melalui tubing, dimana gas dan
minyak menyatu sehingga menyebabkan daya angkat (memanfaatkan tekanan gas)
dalam kecepatan yang tinggi, packer juga dapat membatasi zona- zona produksi
sehingga dapat mencegah kehilangan / kerusakan reservoir sumber fluida tersebut.
4. Kondisi operasional
Terkait dengan alasan operasional penggunaan packer antara lain : alasan produksi
(gas lift / hydraulic pump) dimana dibutuhkan volume annular tertentu yang
terbentuk oleh packer, tubing dan casing, alasan cementing, acidizing dan
sebagainya.
24
a. Cup type packer
Cup type packer adalah bentuk paling standard dari packer, dimana seal
berbentuk cup yang bisa menahan tekanan dari 1 arah atau 2 arah bersamaan.
Packer yang diset dengan tension, tubing ditarik dengan besaran over pull
tertentu yang akan menyebabkan rubber packing mengembang / pack off terhadap
casing.
25
Gambar 3.15 Tension Packer
d. Isolation packer
26
Packer yang diset dengan tujuan isolasi yang ditunjukkan dengan adanya pipa /
tubing anchor yang menerus kebawah packer untuk kemudian dikoneksikan
dengan packer yang lain.
27
Packer yang diset dengan fitur tertentu dimana pada tipe ini terdapat
kemampuan packer untuk menahan pressure dari bawah tanpa bergantung pada
berat tubing.
Packer yang diset ketika berat tubing tidak mencukupi untuk set packer akibat
titik set packer yang lebih tinggi sehingga tidak ada tubing di bawah packer,
dimana dilengkapi slip diatas dan dibawah packer yang memungkinkan menahan
pressure dari dua arah.
28
h. Hydraulic packer by tubing pressure
Packer yang diset dengan memanfaatkan tekanan dari dalam tubing dengan
dibantu plug / bola sehingga tekanan akan melalui setting port kemudian menekan
piston.
29
2. Menurut cara kerja
a. Packer Mekanik
Peralatan ini disekatkan dengan cara memutarkan tubing dan sering disebut
sebagai “Hook Wall Packers” Terdiri atas 3 tipe yaitu :
Disekatkan dengan jalan membuka slipnya dari posisi tertutup sewaktu masuk
lubang dan memberikan beban rangkaian tubing pada packer. Beban yang diterima
packer menyebabkan slip menggigit dinding casing dan beban selanjutnya
mengembangkan karet packer hingga menyekat annulus diatas packer dan
dibawah packer. Slip yang menggigit dinding casing melindungi packer agar tidak
bergerak kebawah sewaktu memperoleh beban dari rangkaian Untuk melepaskan
packer ini, dilakukan dengan cara memutar rangkaian tubing berlawanan arah dari
sewaktu menyekatkan packer, lalu memberikan tarikan sambil terus diputar hingga
packer terlepas.
30
Gambar 3.23 Weight Set Packer
31
dan karet packer secara mekanis akan bekerja. Untuk melepas packer jenis ini
digunakan cara yang sama seperti sewaktu menyekatkan packer ini.
.
b. Packer Hidrolik
Hydraulic set packer disekatkan dengan cara memberikan tekanan hidraulik untuk
menekan penyekat (cover) dibalik slip. Begitu disekat, packer terkunci oleh
tekanan yang terperangkap disekitarnya atau pengunci mekanis. Umumnya,
peralatan pengunci mekanis digunakan. Packer tersebut dapat dilepas dengan
mengangkat tubing disertai dengan memutarnya searah jarum jam.
32
Gambar 3.26 Hydraulic Set Packer
c. Packer permanen
Alat ini dapat disekatkan dengan berbagai cara yaitu: dengan bantuan electric
wireline, drill pipe ataupun tubing. Slip-slip yang saling berlawanan terletak diatas
dan dibawah dari karet (packing) untuk menahan packer pada kedudukannya yang
benar. Setelah posisi terpasang packer ini tak akan bergeser dari kedudukannya.
33
3. Menurut metode instalasi
a. Tubing / Drill pipe running
Tubing atau drill pipe yang dikoneksikan ke packer yang kemudian dihantar
menuju titik kedalaman set dengan aplikasi mekanik ataupun hidrolik. Beberapa
tipe retrievable packer yang di running menggunakan Tubing / DP
34
Gambar 3.30 Retrievable Packer (2)
35
Wire line running packer umumnya digunakan pada packer tipe permanent atau
drillable misalkan Bridge plug, cement retainer dsb. Dengan menggunakan aliran
elektrik pada wire line yang digunakan untuk pemicu explosive yang kemudian
akan menekan piston secara kejut. Beberapa tipe bridge plug (packer) yang di
running dan di set menggunakan Wire line
36
Gambar 3.33 Integrated Packer
37