Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

MATRIKULASI

OLEH

GABRIELA ELISABETH TASIDJAWA


212202006

MAGISTER TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN VETERAN YOGYAKARTA
2021
ISTILAH DALAM PENGEBORAN

1. Water Flushing and Mud Flushing (Direct and Indirect)

Metode pengeboran di air tersebut atau cairan lain yang lebih kental, seperti campuran

air dan tanah liat, dimasukkan ke dalam lubang bor melalui batang dan bit. Air naik

sepanjang batang di sisi luarnya, di antara dinding lubang bor dan batang, dengan kecepatan

sedemikian rupa sehingga pecahan batuan yang pecah terbawa arus air ini (pembilasan

langsung). Cara lainnya, air masuk ke lubang bor di sekitar batang dan keluar ke atas melalui

batang (pembilasan tidak langsung). Bila pelaksanaan pemborannya menggunakan sistem

direct circulation mud flush, kontraktor harus menyiapkan 2 mud pit untuk sirkulasi lumpur

pemboran. Tiap mud pit berukuran kedalaman 2,0 meter, panjang 2,0 meter dan lebar 2 meter

dengan kemiringan tertentu. Kedua mud pit tersebut harus dihubungkan dengan saluran

berukuran lebar 0,7 meter dan dalam 0,3 meter. Saluran itu harus diselingi dengan dua

cekungan yang berukuran 1x1x1 m. Bak lumpur harus ditembok untuk mencegah

keruntuhan.

2. Dilution
Dilution atau dilusi adalah terjadinya penurunan nilai kadar pada material yang telah

tertambang. Dengan kata lain dilusi merupakan istilah untuk hasil tambang yang tercampur

dengan material lainnya yang berada di luar area tambang.

3. Fishing Tool

A. Defenisi

Operasi pemancingan adalah kegiatan memancing (Fishing) barang-barang yang

terlepas dan tertinggal di dalam lubang.


B. Cara Kerja Fishing Tool

Fishing tool berdasarkan cara kerjanya dibagi dua, yaitu: alat untuk mengeluarkan

tubing, packer dan alat-alat lain tanpa ada kerusakan. Untuk mengeluarkan alat tetapi setelah

dihancurkan sepotong demi sepotong.

C. Jenis-jenis Fishing Tool

 Alat penduga fish.

 Alat perawatan permukaan di atas fish.

 Alat perawatan permukaan di dalam fish.

 Alat perawatan permukaan di luar fish.

 Alat pengantar rangkaian fishing tools.

 Alat pengaman rangkaian fishing tools.

 Alat penangkap fish (dari luar/dalam).

 Alat penggetar fish ( ke atas.bawah).

 Alat pemotong fish.

D. Fungsi Fishing Tool

 Catch tool (Alat tangkap)

 Washover tool (alat pencuci)

 Force multiplier tool (kekuatan alat pengali)

 Disengagement tool (alat pelepasan)

 Catch dan retrieving tool (alat penangkap dan pengambil)

 Fish destruction tool ( alat pemusnah)


E. Kegiatan Fishing

Operasi pemancingan (fishing) dilakukan bila terdapat adanya fish yang tertinggal

atau jatuh dalam lubang bor. Fish ini harus diambil karena kalau tidak diambil maka akan

mengganggu kelancaran operasi pemboran selanjutnya.

“Fish” adalah alat yang tertinggal di dalam lubang bor. Contohnya: pipa bor.

F. Penyebab Terjadinya (Fish)

 Drill bit rusak, sehinga cone tertinggal di dasar sumur.

 Drill string mengalami torsi yang berlebihan, sehingga dril string patah

 Drill string bocor

 Drill string terjepit, sehingga drill string harus dipotong

 Wireline logging tools terjepit

 Wireline dan wire rope mengalami tarikan yang berlebihan

 Casing runtuh

 Tubing mengalami tarikan yang sangat berlebihan

 Packer tidak bisa di lepaskan.

 Bagian handing tools atau small tools terjatuh ke dalam sumur

G. Perawatan Fishing Tool

 Perbaiki permukaan impression block setiap selesai dipakai

 Tambahkan tungsten carbide pada permukaan guide shoe dan

miliing tools

 Periksa piston pada fishing jar dan bumper sub, bila sudah rusak

segera diganti

 Periksa ulir pada taper tap dan die collar


 Periksa knife dan spiring pada internal pipa cutter

 Periksa grapple pada overshot

 Periksa kondisi tool joint thread dan diberi grease

 Periksa kondisi washover pipe body dengan tubescope

 Fishing tools body perlu dicat agar tidak rusak oleh korosi

Fishing tools ini sangat diperlukan dalam kegiatan pemboran sumur, karena tools

ini digunakan untuk memancing sebagaian peralatan pemboran (drill bit, drill collar, drill

pipe, casing, tubing, wire rope, wireline logging tools, packer, dan handling tools) yang

tertinggal di dalam sumur, sehingga kegiatan pemboran sumur bias dilanjtkan kembali.

4. Detacheble, forged (integrated) bit

Detacheble bit biasanya disebut sebagai mata bor lepas pasang dimana jenis mata bor

yang bagian ujungnya terdiri dari butir-butir intan. Sedangkan forged bit biasanya disebut

sebagai mata bor tempa yang merupakan sejenis mata bor yang bentuknya menyerupai pahat

dan terbuat dari jenis baja khusus.

5. Directional drilling

A. Defenisi
Directional drilling adalah pemboran yang diarahkan ke suatu target dengan

sudut dan arah tertentu, dan tujuan–tujuan tertentu. Umumnya lubang dibuat dari permukaaan

sampai kedalam tertentu secara vertikal, kemudian lubang dibelokkan dengan menggunakan

alat pembelok.

B. Tujuan Pemboran Berarah

Directional drilling lebih mahal dibandingkan dengan pemboran yang dibuat secara

vertikal. Oleh sebab itu pemboran berarah atau directional drilling tentu dengan

tujuan-tujuan sebagai berikut:


 Mengelakkan lokasi perkotaan, lalu lintas yang ramai dan tempat-tempat yang

bersejarah.

 Mengelakkan kubah garam dan patahan.

 Mengelakkan barang-barang yang tidak bisa diangkat lagi dari dalam lubang.

 Mematikan sumur yang blowout.

 Membuat cluster system di darat atau lepas pantai.

C. Gambaran Directional Drilling

Gambaran directional driliing dapat dilihat:

A. Secara tiga dimensi

B. Secara vertical

C. Secara horizontal

a. Gambaran Tiga Dimensi

 Titik lokasi

Titik lokasi adalah titik dimana rig pemboran ditempatkan.

 Titik belok

Titik belok atau Kick off Point (KOP) adalah titik dimana lubang mulai

dibelokkan dari sumbu vertikal.

 Titik target

Titik target adalah suatu titik akhir yang dituju oleh mata bor.

 Kedalaman KOP

Kedalam Kick off Point adalah panjang lubang vertical sampai ke titik

belok.

 Kedalaman ukur

Kedalaman ukur atau measure depth (MD) sampai ke suatu titik di dalam

lubang adalah panjang lubang yang diukur berdasarkan panjang rangkaian


pemboran dan titik lokasi ke titik yang dimaksud. Measure depth dari titik

target adalah panjang lubang yang diukur berdsarkan panajang rangkaian

pemboran dari titik lokasi ke titik target.

 Kedalaman tegak

Kedalaman tegak atau true vertical depth (TVD) sampai ke sautu titik di

dalam lubang adalah panjang lubang vertical dari titik lokasi ke titik yang

dimaksud. TVD dari target adalah panjang lubang vertical dari titik lokasi

ke titik target, dari titik O ke titik E.

 Penyimpangan mendatar

Penyimpangan mendatar atau horizontal deviataion (H) adalah

penyimpangan mendatar suatu titik di dalam lubang terhadap titik lokasi.

Penyimpangan mendatar titik target adalah penyimpanan titik tersebut

terhadap titik lokasi.

 Sudut kemiringan lubang

Sudut kemiringan lubang atau drill angle adalah sudut yang dibentuk oleh

sumbu lubang dengan sumbu vertikal.

b. Gambaran Secara Vertikal

Gambaran secara vertical dari sudut directional drilling adalah bidang vertikal

ADGE.

c. Gambaran Secara Horizontal

Gambaran secara horizontal dari suatu direction drilling adalah bidang alas

atau bidang puncak kubus.

Arah: arah suatu titik dinyatakan terhadap suatu bumi Utara/Selatan dan

Barat/Timur. Arah suatu titik di dalam lubang dapat dinyatakan secara: Azimuth

dan Kwadran.
D. Analisa Hasil Survey

Mulai lubang dibelokkan sampai ke titik target dilakukan survey. Tujuan dari

survey adalah untuk menentukkan sudut kemiringan lubang dari arah lubang pada

kedalam tertentu. Hasil survey ini dianlisa untuk mengetahui apakah lubang yang

sudah dibuat sesuai dengan yang direncanakan, sehingga operasi pemboran berarah

tidak meleset dari target. Metode untuk menganalisa hasil survey adalah sebagai

berikut:

A. Tangencial method

B. Average method

C. Radius of curvature, ethon

a. Tangencial Method

Dari data survey di dapat:

1. Kedalaman survey

2. Sudut kemiringan lubang

3. Arah lubang

b. Average Method

Average Method merupakan pengembangan dari backward method.

Backward method dinilai perhitungannya agak kasar karena seolah-olah lubangnya patah.

Pada metode ini dilakukan rata-rata tentang sudut kemiringan lubang dan sudut arah dari

lubang berdasarkan titik-titik survey yang berurutan. Dalam perencanaan pemboran

berarah dapat dibagi menjadi dua, yaitu: secara horizontal dan secara vertikal.

E. Peralatan pada Pemboran Berarah

Peraalatan pada pemboran berarah yang dibahas disini adalah peralatan-peralatan

yang khusus, antara lain:


1. Peralatan pembelok lubang

2. Peralatan survey

3. Peralatan pembantu

a. Peralatan Pembelok Lubang

Peralatan ini juga disebut deflecting tool. Peralatan pembelok lubang

digunakan disaar membelokkan lubang. Pertama kali dalam operasi pemboran berarah adalah

di titik belok (KOP). Setelah terbentuk lubang berarah sepanjang yang diperlukan, rangkaian

diangkat kembali, dan pemboran dilanjutkan seperti membuat lubang lurus. Peralatan

pembelok yang ada adalah: Badger bit, Spud bit, Whipstock, dan down hole motor.

6. Diflection

Defleksi sangat penting dilakukan pada material guna untuk mengetahui kelenturan

benda uji ketika mengalami suatu pembebanan, karena defleksi/kelenturan merupakan

salah satu faktor penting dalam suatu perancangan konstruksi mesin maupun bangunan,

untuk mendapatkan konstruksi yang kokoh atau mampu menerima beban sesuai dengan

rancangan. Dalam perencanaan konstruksi hal yang perlu di perhatikan adalah perhitungan

defleksi/lendutan dan tegangan pada elemen- elemen ketika mengalami suatu pembebanan.

Hal ini sangat penting terutama dari segi kekakuan (stiffness) dan kekuatan (strength),

dimana pada batang horizontal yang diberi beban secara lateral akan mengalami defleksi.

Defleksi dan tegangan yang terjadi pada elemen-elemen yang mengalami pembebanan

harus pada suatu batas yang diijinkan, karena jika melewati batas yang diijinkan, maka akan

terjadi kerusakan pada elemen-elemen tersebut ataupun pada elemen-elemen lainnya.

7. Blast Hole
Blast hole biasa juga disebut penghancur batuan (rockbreakage). Penghancur batuan

adalah pembebasan atau pelepasan massa batuan yang besar dari batuan induknya. Operasi

penghancur batuan antara lain:

1. Penetrasi Batuan: Pemboran, pemotongan, dll

2. Fragmentasi Batuan: Peledakan

Batuan keras menjadi persoalan untuk penggalian mineral atau batubara. Peledakan

merupakan solusi untuk pengambilan batuan keras secara efisien dan ekonomis. Dalam

proses peledakan inilah perlu dihasilkan fragmentasi yang diinginkan. Lubang bor peledakan

digunakan dalam tamka untuk menghasilkan lubang untuk penempatan bahan peledak.

Adapun tipe-tipe bor dibawah ini:

Gambar 1. Tipe-tipe Bor

Adapun pertimbangan pemilihan alat, antara lain:

 Kapasitas mesin (tekanan bor, torsi putaran)

 Ukuran lubang bor

 Panjang pipa bor

 Mobilitas yang dibutuhkan

Beberapa tipe alat pemboran lubang ledak:

1. Crawler Mounted

 Diameter ukuran lubang hingga 20 inchi

 Berat alat= 13.600-136.000 Kg


 Penggerak utama: Diesel dan listrik

 Penggerak tambahan: Hidrolik elektrik atau mekanis

Gambar 2. Crawler Mounted

2. Wheel Mounted

 Diameter ukuran lubang hingga 12,5 inchi

 Berat alat= 13.600-54.400 Kg

 Chasis: 2, 3, 4 poros

 Penggerak utama: gas atau diesel ( 1 atau 2 mesin)

 Penggerak tambahan: hidrolik eletrik atau mekanis.

Gambar 3. Wheel Mounted

Selanjutnya, kita akan melihat tipe alat bor putar untuk peledakan (Rotary Blast

Hole Drill), fungsi penggerak, kerangka alat bor (Drill Mast), dan jenis Drill mast.
Gambar 3. Rotary Blast Hole Drill.

Gambar 4. Fungsi Penggerak

Adapun kerangka alat bor (Drill mast), antara lain:

1. Berfungsi merendam beban kejut dari pengeboran (pada top drive) dan sebagai rak

penyimpanan peralatan penanganan bor. Dapat juga berfungsi untuk menjaga

keselerasan pipa bor.

2. Kerangka alat bor terdiri atas 3 tipe, yakni:

 Lattice type (paling umum dan paling lama)

 Box tipe

 Plate type

Lattice Box Plate


Gambar 5. Jenis Drill Mast

8. Core dan Cutting

Core merupakan sampel atau inti atau contoh batuan. Core ini diambil dari bawah

permukaan untuk melakukan proses pengeboran. Tentunya tujuan daripada dilakukannya

pengambilan data core ini adalah untuk mengetahui kondisi batuan di bawah permukaan.

Untuk melakukan pengambilan sampel pengeboran ada metode yang digunakan, yaitu:

Cutting biasa juga disebut (open hole) dari sinilah kita harus mengetahui metode

pengambilan sampel, melubangi area tertentu sesuai perencanaan, materil hasil gerusan mata

bor (bit), dan mengalir keluar ke permukaan bersama fluida. Contohnya: pengeboran untuk

membuat sumur air tanah. Hal ini tentunya berkaitan karena proses yang dilakukan setelah

core sampai ke permukaan adalah:

1. Pemotongan, dimana tujuannya adalah agar dapat dimasukkan ke dalam core box

sehingga mudah dalam proses pengangkutan.

2. Pembungkusan, dimana tujuannya agar isi core tidak mengalami perubahan fluida

dari kontak udara atau luar, dan agar tidak mengalami keruskana saat proses

pengangkutan. Contoh alat bungkus yang digunakan yaitu: pipa PVC dan Fiber

Glass.

9. Mounting Device ( Stoper, Drifter, Sinker, dan Mobile)

Alat bor konvensional (bor kecil)

a) Stoper (pengeboran kearah atas): alat bor ini dilengkapi dengan silinder

penopang yang dapat diatur tingginya (telescopic) sesuai ketinggian lubang

bukaan.
b) Drifter disebut juga dengan mounted drill: mesin pengeboran ke atas

horizontal yang sudah dilengkapi penyangga.

c) Sinker (pengeboran kearah bawah): alatnya jackhammer yang dioperasikan

oleh tangan atau dipasang penopang yang dapat dilepas.

d) Jackdrill atau jackleg: alat bor yang sudah dilengkapi penopang yang dapat

diatur tinggi rendahnya digunakan untuk pengeboran kea rah atas atau

horizontal.

Jackdrill

(Horisontal)

Jackhammer (SINKER) Drifter


Gambar 1. Sniker, Drifter, dan Jackdrill

STOPER DAN HYDRAULIC DRIFTER

Gambar 2. Stoper dan Hyraulic Drifter

10. Jumbo Drill

Jumbo drill biasanya digunakan untuk membuat lubang tembak dan juga pembersihan

batu gantung sisa peledakan di dalam tamabnag bawah tanah. Selain fungsi di atas alat ini

juga dapat digunakan untuk memasang sistem penyangga awal dalam tambang bawah tanah.
Jumbo drill ini merupakan jumbo dengan lebar 2,4 meter (8,0 ft) paling umum

digunakan untuk development tambang pada batuan keras. Alat ini merupakan peralatan

tambang yang efisien dan terpercaya dan biasanya dipakai untuk tambang room dan pillar.

Bagian-bagian dari jumbo drill hidraulik:

1. Kabel listrik 380-500 V

2. Lampu di depan dan belakang

3. Kompresor untuk system pengereman

4. Pompa hidraulik untuk gerakan kemudi dan lengan selama berjalan

5. Cadangan tangki cairan hidraulik

6. Kompresor untuk memebersihkan dan melumasi mata bor

7. Power kabinet

8. Tangki utama cairan hidraulik

9. Unit pompa hidraulik

10. Motor listrik

11. Leveling jack

12. Oil fog lubricator untuk alat bor

13. Panel control untuk alat bor

14. Control dan fuse cabinel

15. Control untuk lengan hidraulik

16. Control untuk leveling jack

17. Hydraulic adjustable height protective roof

18. Lengan hidraulik

19. Saklar otomatis untuk mebgawali dan mengakhiri pemboran

20. Alat bor hidraulik

21. Langan untuk pijakan pekerja


Dibawah ini merupakan alat bor mekanis di tambang bawah tanah (Jumbo Drill) dan

jumbo drill dengan 2 boom.

Gambar 1. Jumbo Drill

Gambar 2. Jumbo Drill 2 Boom

Anda mungkin juga menyukai