COVER.................................................................................................................... i
I.6 Macam - macam metode analisis data core (RCAL & SCAL) .................... 15
PENDAHULUAN
I.1. Pengertian, macam, dan teknik Drilling
Setiap anda bepergian dengan kendaraan pribadi, tentunya anda akan memeriksa
apakah bensin anda cukup atau tidak. Seperti yang anda ketahui, bensin berasal dari
minyak bumi (crude oil) yang telah melewati berbagai macam proses dengan
sedemikian rupa sehingga dapat anda gunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan
anda.
Tentu anda juga telah mengetahui bahwasanya minyak bumi berada di dalam
bumi yang terlindungi di bawah sedimen. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pengeboran untuk mengambil minyak bumi tersebut. Alat pengeboran
tersebut bernama rig atau orang biasa menyebutnya dengan sebutan rig pengeboran.
Rig pengeboran adalah alat yang biasanya digunakan untuk mengebor dalam
upaya mengambil minyak bumi (crude oil) yang ada di dalam bumi. Alat ini tentunya
sangatlah kompleks, mengingat pengambilannya harus menembus lapisan-lapisan
bumi. Selain itu, rig pengeboran juga terdiri dari bermacam tipe.
Seperti yang telah anda ketahui sebelumnya, rig pengeboran memiliki banyak
jenis bergantung pada lokasi tempat pengeboran. Adapun jenis-jenisnya, antara lain:
1. Land Rig
Sesuai dengan namanya, land rig atau rig darat merupakan rig yang biasanya
para pekerja gunakan untuk mengambil minyak bumi yang ada di daerah daratan.
Land rig terdiri dari dua jenis yaitu rig kecil untuk pekerjaan sederhana dan rig
besar untuk operasi pengeboran. Desain alat ini bersifat portable sehingga lebih
mudah dalam penggunaannya.
2. Swamp Barge
Gambar I.10. Swamp Barge (ijintender.com)
Pada dasarnya, alat ini hampir sama dengan yang sebelumnya karena untuk
kelengkapannya mereka persis sama, hanya saja alat ini memiliki ponton yaitu alat
yang akan berada di dasar rawa selama pengeboran. Biasanya alat ini beroperasi
di kedalaman 5 m.
3. Tender Barge
Tender barge adalah sistem yang terpasang pada platform. Sistem ini
membantu selama operasi pengeboran berlangsung.
4. Jack Up Rig
Gambar I.12. Jack Up Rig (offshore fleet)
Alat ini memiliki kaki yang panjang dan dapat bergerak naik dan turun pada
penopang struktur utama. Walaupun memiliki kaki yang panjang, tapi alat ini
hanya mampu beroperasi hingga kedalaman maksimal 110 m di bawah permukaan
air.
5. Drilling Jacket
Struktur platform ini adalah baja dan biasanya berukuran kecil. Drilling jacket
juga kuat karena terbuat dari baja sehingga cocok apabila beroperasi di laut tenang
atau dangkal dan sering dikombinasikan dengan Tender Barge atau Jack Up Rig.
6. Semi-submersible Rig
7. Drill Ship
Gambar I.15. Drill Ship (rigzone)
Pada umumnya, alat jenis ini sama seperti kapal lainnya, hanya saja sudah
mengalami beberapa modifikasi sehingga dapat berfungsi sebagai rig. Drill ship
biasa beroperasi pada laut yang dalam dan semua alat pengeboran telah ada pada
kapal.
Pengertian Core adalah sampel atau contoh batuan yang diambil dari bawah
permukaan dengan suatu metode tertentu. Core umumnya diambil pada kedalaman
tertentu yang prospektif oleh perusahaan minyak atau tambang untuk keperluan lebih
lanjut. Data Core merupakan data yang paling baik untuk mengetahui kondisi bawah
permukaan, tapi karena panjangnya terbatas, maka dituntut untuk mengambil data-
data yang ada secara maksimal.
Data yang diambil meliputi jenis batuan, tekstur, struktur sedimen dan sifat
fisik batuan itu sendiri. Selain itu juga dapat mengetahui harga porositas,
permeabilitas, dan saturasi fluida yang terkandung dalan batuan tersebut. Tekstur dan
struktur batuan sedimen dapat menggambarkan sejarah transportasi pengendapan,
energi pembentukan batuan tersebut, genesa, arah arus, mekanisme transportasi dan
kecepatan sedimen tersebut diendapkan. Sehingga dari faktor-faktor tersebut dapat
ditentukan fasies sedimen dan lingkungan pengendapannya.
b. Sidewall core, yaitu Core yang diambil pada saat melakukan wireline
logging.
c. Data paleontology
Cutting merupakan serbuk bor berupa hancuran dari batuan yang ditembus
oleh mata bor (bit), serbuk bor ini diangkat dari dasar lubang bor ke permukaan oleh
gerakan lumpur pemboran yang digunakan untuk mengebor pada waktu kegiatan
pemboran berlangsung. Serbuk bor ini kemudian diperiksa oleh geologist atau
wellsite geologist yang sedang bertugas di lokasi pemboran tersebut, sehingga kita
tahu batuan atau formasi apa yang sudah ditembus oleh mata bor tersebut. Beberapa
peralatan yang membantu dalam deskripsi cutting antara lain:
1. Auto calcimetri adalah alat yang digunakan untuk memeriksa dan melihat
kandungan karbonat dalam suatu batuan (kuantitas dari kalsit dan dolomit).
Cara pengambilan suatu sampel batuan dapat dibagi menjadi 3. Yaitu: (1). Cutting,
(2).Coring, (3) Keduanya digunakan yakni teknik cutting dan coring atau biasa disebut
dengan touch corring. Data core adalah data yang umumnya paling baik untuk
mengetahui kondisi – kondisi yang ada di bawah permukaan. Data-data yang didapat dari
core:
Adalah analisa yang dapat dengan cepat mendeterminasi semua jenis dari litologi
kedalaman yang sedang diteliti dari litologi tersebut. Zona hidrokarbon, komposisi
formasi, serta informasi paleontologi. Karena, pada inti batuan dapat dilihat dengan jelas
jenis litologi, kumpulan fauna, struktur sedimen, tekstur, maupun tanda – tanda adanya
atau tidak adanya hidrokarbon maupun kedalaman sampel dari inti batuan tersebut.
Informasi dari inti batuan yang sangat penting antara lain:
Data analisa ini adalah harga terhadap porositas, pemeabilitas dan kejenuhan
cairan yang ada di dalam inti batuan dari batuan – batuan reservoar yang ditentukan
oleh cadangan hidrokarbonnya. Pemilihan inti batuan yang dianalisa pada kontak
minyak dan gas ataupun air dan gas. Biasanya kontak tersebut mempunyai jenis
batuan lempung, terutama kontak antara gas dan minyak yang daerahnya disamping
kontak inti batuan yang dianalisa pada kejenuhan hidrokarbon yang relatif
tinggi. Terutama pada daerah yang banyak mengandung minyak.
Analisis batuan ini dilihat dari sedimentologi dan geologi reservoar. Analisis
core lebih di beratkan pada analisis sedimentologi. Yang dalam penentuan lingkungan
pengendapan.Deskripsi inti batuan dan analisis petrografi saling melengkapi yakni
untuk menentukan beberapa faktor.
Coring atau analisis core merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan
core dari dalam lubang bor. Kegiatan coring ini penting dilakukan untuk
mengkalibrasi model petrofisik serta mendapatkan informasi yang tidak didapatkan
melalui logging. Namun core pada umunya diambil pada kedalaman tertentu saja
yang dianggap prospek mengandung hidrokarbon.
Data core merupakan data yang dianggap paling baik untuk mengetahui kondisi di
bawah permukaan, akan tetapi karena panjangnya terbatas maka dituntut untuk dapat
mengambil data-data yang ada secara maksimal. Analisis core diperlukan untuk
mengetahui lebih rinci mengenai karakteristik batuan pada lapisan yang diindikasikan
prospek, jenis-jenis mineral yang terdapat pada formasi tersebutserta menentukan sifat
fisik batuan reservoir seperti harga porositas, permeabilitas, serta saturasi fluida yang
terkandung di dalam batuan tersebut(Sitaresmi, 2017).
Analisis core sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu:
Metode interpretasi dan perhitungan dikontrol oleh data core untuk memberikan
hasil analisis dengan tingkat akurasi yang lebih baik. Namun tidak semua sumur
memiliki data ini, oleh karenanya sumur-sumur yang memiliki data core dijadikan
acuan sebagai kontrol kualitas dari hasil interpretasi dan perhitungan petrofisika
sumur-sumur lain. Sumur-sumur dengan data ini dianggap dapat mewakili atau sudah
mendekati kondisi reservoir yang sebenarnya di lapangan.
1. Routine Core Analysis (RCAL)
a. Saturasi fluida
b. Porositas
c. Permeabilitas
Special Core Analysis atau SCAL merupakan tes lanjutan pada hasil coring.
Tes ini biasanya untuk mengetahui aliran fluida dan konduktivitas lebih dari satu
jenis fluida. SCAL merupakan tes yang mahal yang membutuhkan waktu
berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan penelitian di laboratorium. Karena hal
tersebut pemilihan sampel harus dilakukan secara hati-hati untuk menghasilkan
data yang paling menguntungkan dari gambaran reservoir. Dianjurkan untuk
memilih sampel setelah dilakukannya studi geologi dan pengukuran RCAL.
SCAL ini menghasilkan diantaranya:
a. Tekanan kapiler
b. Wettabilitas
c. Permeabilitas relatif
d. Resistivitas
1. Nama batuan
2. Warna (color)
3. Ukuran butir (grain size)
4. Mineral penyusun
5. Kandungan mineral lain (pirite, resin, ferogeneous nodule, Batubara)
I.7.2. Deskripsi Core
1. Nama batuan.
2. Warna(color)
3. Ukuran butir (grain size)
4. Kekuatan (hardness), terbagi dari firm, friable, slightly
5. Struktur sediment (sediment structure)
6. Rekahan (cleat), terbagi atas rekahan vertikal dan rekahan horizontal.
7. Kandungan fosil (fossil containt)
8. Kondisicore (solid, broken, verybroken)
9. Fragment (mineral penyusun)
10. Kandungan mineral lain (pyrite, resin, ferogeneous nodule, batubara).
BAB II
TUJUAN PRAKTIKUM
DAFTAR PUSTAKA
Hilman, Rifqi. 2022. “Rig Pengeboran, Alat Bantu dalam Pengambilan Minyak Bumi”. Diakses dari
https://solarindustri.com/blog/rig-
pengeboran/#:~:text=Rig%20adalah%20alat%20pengeboran%20untuk,jack%20up%2
0rig%2C%20drilling%20jacket. pada pada 3 Maret 2024 pukul 08.00 WIB.
Puspitasari, Rizka Chandra. 2022. “Macam-macam Metode Drilling Pada Minyak Bumi”.
Diakses dari https://solarindustri.com/blog/macam-macam-drilling/ pada 3 Maret
2024 pukul 09.30 WIB.