Anda di halaman 1dari 2

BAB II

METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Bahan
1. Air.
2. Potongan-potongan kertas berwarna.
2.2 Alat
1. Satu unit tangki berpengaduk
2. Pengaduk (impeller) jenis paddle sedang dan turbin
3. Sekat (baffle).

Motor Listrik

F
Pengukur Gaya

Fluid Mixing Apparatus

0000
Paddle
impeller
rpm

Gambar 2.1. Rangkaian Alat Percobaan Tangki Berpengaduk (Bayu, 2012).

2.3 Prosedur Percobaan


2.3.1 Penentuan Pola Aliran Fliuda
1. Tangki diisi dengan air hingga ketinggian 30 cm dari dasar tangki.
2. Pengaduk dipasang pada posisi yang tersedia pada batang poros
tangki pengaduk.
3. Sekat (buffle) dipasangkan pada tangki.
4. Motor pengaduk dihidupkan.
5. Kecepatan putar motor diatur dengan penambahan kecepatan
sedikit demi sedikit.
6. Gerakan fluida (air) di dalam tangki diamati, sampai terlihat
pusaran air yang membentuk vorteks pada permukaan air.
7. Pola aliran yang terbentuk diamati dan digambar.
8. Ulangi prosedur tanpa menggunakan sekat (baffle).
2.3.2 Penentuan Karakteristik Daya Pengaduk
1. Tangki diisi dengan fluida air hingga ketinggian 30 cm dari dasar
tangki.
2. Pengaduk yang telah ditentukan, dipasang pada posisi yang
tersedia.
3. Klem penyetel neraca pegas dikendorkan sehingga memungkinkan
dynamometer dapat bebas bergerak.
4. Posisi kedudukan dinamometer diatur pada posisi netral.
5. Panjang tali (pada pegas) diatur sehingga posisi
indicator/penunjuk garis dengan tanda (garis putih) dan selubung
pegas pada posisi netral.
6. Laju putaran motor diatur, dengan memutar pengatur kecepatan
motor pada panel kendali, dengan rentang kenaikan yang telah
ditentukan.
7. Setiap kenaikan laju putaran daya diamati dan dicatat.
8. Ulangi prosedur untuk jenis pengaduk (impeller) yang lain atau
yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai