Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

BENGKEL ELEKTRONIKA II
“REMOTE SWITCH DUA LAMPU “

Disusun Oleh:

Muhammad Hudha Ryo Pradana

Ek – 1C

NIM : 3.32.17.2.15

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2018
I. JUDUL : “TOUCH SWITCH”
II. PENDAHULUAN
2.1 . Latar Belakang

Praktikum dengan judul Remot Switch Dual Lampu ini dibuat


untuk memenuhi tugas mata kuliah Bengkel Elektronika II dengan
melakukan percobaan serta menulis hasil percobaan dalam bentuk laporan
sehingga dapat memenuhi kriteria penilaian praktikum. Guna mengikuti
perkembangan teknologi yang ada khussusnya dalam bidang elektronika
hendaknya kita dapat memahami salah satu masukan yang sering
digunakan dalam sistem digital yaitu switch atau remot secara khusus,
serta bagaimana penggunaannya dalam menciptakan pulsa masukan dan
penggunaan pulsa tersebut dalam suatu rangkaian, seperti dalam uji coba
kali ini .

2.2. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengerti fungsi switch dalam rangkaian digital


2. Mahasiswa dapat mengerti fungsi IC 5428B sebagai dual retigerable
one shot
3. Mahasiswa dapat mengerti fungsi IC 74114 sebagai dual J-K flip flop
dengan Cp bersama.
4. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami rangkaian remot switch dua
lampu
5. Mahasiswa dapat membuat rangkaian pada PCB dengan menggunakan
software pembuat PCB.

2.3 Manfaat

Manfaat dari rangkaian diatas antara lain:


1. Sebagai saklar pada berbagai alat
2. Sebagai pemberi pulsa pada rangkaian digital
3. Sebagai skalar secara umum
III. DASAR TEORI

3.1 IC 5428B ( Retrigerable one shot )

One shot berfungsi menghasilkan satu keadaan mantap (one-shot) pada


outputnya (standby kondisi low dan high selama selang waktu tertentu setelah
dipicu). sifat ini dapat dimanfaatkan sebagai pewaktu tunda, pendeteksi pulsa
yang hilang, saklar tanpa riak sinyal (bouncefree switch), saklar sentuh,
pembagi frekuensi, pulse wide moulation (PWM), dan kapasitansi meter.
Pada rangkaian kali ini oneshot digunakan unutuk pemberi pulsa masukan,
ada dua jenis one shot yaitu retriggerable dan non-retriggerable, pada oneshot
non-retriggerable one shot trigger harus menunggu periode pulsa output
sebelumnya selesai untuk dapat menghasilkan output pulsa yang baru lagi,
namun pada retriggerable saat trigger masih dalam periode output
sebelumnya maka hasil output trigger tersebut akan diakumulasikan dengan
hasil output sebelumnya.

Gambar 3.1 input dn outpul retriggerable one shot

Gambar 3.2 input dn outpul non-retriggerable one shot


Gambar 3.3 Rangkaian retrigerable one shote IC 5428 yang digunakan
dalam ragkaian ini.

Konsep utama rangkaian ini adalah memanfaatkan pengisian dan


pengosongan kapasitor sebagai waktu tundanya. Yang akan ditrigger oleh
gerbang OR sebagai inputnya untuk lamanya penundaan dapat dihitung
dengan rumus berikut :

Td = 1,1 RC

keterangan :
Td : time delay / waktu tunda (sekon)
R : resistor / R1 (Ohm)
C : kapasitor / C1 (Farad)

3.2 Counter mod tiga


Counter mod 3 merupakan counter yang dapat menghitung dari bilangan
biner 00 (0(10)) sampai 10 (2(10)) dalam konstruksi rangkaiannya counter ini
dapat dibuat dengan dua buah J-K flip-flop, berikut adalah tabel counter mod
3, dan pulsanya :
Cp QB QA Keterangan
0 0 0 0
1 0 1 1
2 1 0 2
3 0 0 0

Gambar 3.4 Tabel counter mod 3

Gambar 3.5 Pulsa counter mod 3

Dalam perangkaiannya rangkaian counter mod 3 menggunakan 2 J-K flip-


flop sehingga kita harus merencanakannya sedemikian ruppa agar rangkaian mod3
yang terbentuk dan bukannya rankaian mod 4, berikut adalah proses perancangan
rangkaian counter mod 3.

1. Membuat tabel kebenaran baru


Q1 Q0 Q1 Q0
JB KB JA KA
Qn Qn+1
0 0 0 1 0 X 1 Xx
0 1 1 0 1 X X 1
1 0 0 0 X 1 X X
1 1 0 0 X 1 X 1
( Tabel kebenaran baru counter mod 3 dengan x dapat berlogik 1 / 0 )
2. Membuat K-map untuk menentukan rangkaian
 JB = QA  KB = 1

QB\QA 0 1 QB\QA 0 1
0 0 1 0 X X
1 X X 1 1 1

 JA = QB not  KB = 1

QB\QA 0 1 QB\QA 0 1
0 1 X 0 X 1
1 0 X 1 X 1

3. Menyusun rangkaian sesuai hasil K-map


Menurut hasil k-map maka rangkaian mod 3 akan menjadi seperti berikut :

Gambar 3.6 Rangkaian counter mod 3


3.3 Transistor Switch
Saat di fungsikan sebagai saklar terdapat dua karakteristik pada transistor
NPN yaitu cut-off area dan saturation area.

 Cut-off area

Gambar 3.7Ilustrasi karakteristik cut-off

Yang dimaksud adalah, kondisi dimana input basis mendapat ground


(V= 0), tegangan basis ke emitor < 0,7 volt, dan arus yang lewat kolektor 0
A. Arus masuk dari kaki basis adalah nol dan arus keluaran pada kaki
kolektor juga nol, dan tegangan maksimum berada di kaki kolektor.
Kondisi diatas membuat arus tidak bisa memasuki kolektor, maka
transistor akan “full-off” (tidak aktif secara penuh), atau seperti saklar
terbuka.

 Saturation Area

Gambar 3.8 Ilustrasi karakteristik Saturation area


Yang dimaksud adalah kondisi dimana input dan basis dihubungkan denga
nVcc dan tegangan ke emitor > 0,7volt. Dalam kondisi ini arus basis dibuat
maksimum sehingga menghasilkan arus maksimum pada kaki kolektor dan
membuat tegangan di kaki emitor mengecil atau minimum. Hal ini yang
membuat adanya arus yang mengalir dan transistor dalam kondisi “full-on”
(seperti saklar tertutup).
4. PERANCANGAN

4.1 Gambar Rangkaian

Gambar 4.1 Rangkaian Remot Switch Dua Lampu

4.2 Daftar Komponen


Berikut daftar komponen yang digunakan
Nama Komponen Ukuran Model Jumlah
Resistor 10000 Ω - 1
Resistor 2200Ω - 2
Resistor 47000Ω - 1
Transistor - BD 139 2
IC - 5428B 1
IC - 74114 1
kapasitor 4,7uf - 1
4.3 Daftar Peralatan
1. Solder 5. Tang potong
2. Printer laser 6. Tng lancip
3. Setrika 7. Atractor
4. Tang potong
4.4 Pembuatan Layout PCB
1. Merancang rangkaian pada aplikasi Eagle.
2. Mencetak hasil rancangan pada mika menggunakan printer laser

Gambar 4.2 Hasil pencetakan pada kertas mika

4.5 Memindahkan film ke PCB


1. Memindah cetakan pada film kw PCB dengan cara menyetrikanya hingga
semua cetakan menempel pada PCB.

Gambar 4.3 Hasil PCB setelah disetrika

2. Melarutkan PCB dengan cairan fericloride agar tembaga yang tersisa


hanya pada jalur yang tertutupi carbon.
3. Mengebor pada lubang kaki – kaki komponen
4. Membersihkan carbon dari jalur-jalur PCB

Gambar 4.4 Hasil PCB setelah dilarutkan dan di bor


4.6 Assamblay
1. Memasukan kaki kaki komponen ke tempatnya masing – masing
2. Menyolder kaki – kaki tersebut dengan menggunakan solder dan
tenol
3. Memotong kaki kaki komponen agar terlihat rapi

Gambar 4.5 tampak atas PCB Gambar 4.6 Layout jalur PCB
5. UJI COBA RANGKAIAN

Gambar 5.1 lampu A menyala saat Gambar 5.2 lampu B menyala saat
switch pertamakali ditekan switch ditekan kedua kali

Gambar 5.2 lampu Adan B mati saat switch ditekan ketiga kali

5.1 Langkah Pengujian


Berikut adalah langkah-langkah pengujian:
1. Periksa rangkaian
2. Pasang IC5428, dan 74114 pada soket
3. Hubungkan Output dengan modul lampu
4. Hubungkan input dengan saklar
5. Hubungkan catu daya 5v ( kedua lampu akan mati )
6. Tekan switch dan amati lampu (Lampu A akan hidup dan lampu B mati)
7. Tekan switch lagi dan amati lampu lagi (Lampu A akan hidup dan lampu
B mati)
8. Tekan switch lagi dan amati lampu lagi (Kedua lampu akan mati)
5.2 Hasil Pengujian
Berikut adalah keadaan yang terjadi setelah switch ditekan beberapa kali.
No Keadaan Kedua lampu mati
1. Pertamakali dinyalakan Kedua lampu mati
2. Plat disentuh ke-1 Lampu A akan hidup dan lampu B mati
3. Plat disentuh ke-2 Lampu B akan hidup dan lampu A mati
4. Plat disentuh ke-3 Kedua lampu mati
6. ANALISA DATA
Pada rangkaian touchswitch ini IC 4528 dihubungkan dengan sebuah
switch yang digunakan sebagai trigger dengan terlebih dahulu diproses oleh logik
OR dengan rincian pin 4 aktif tinggi terhubung ke logik 0 ( ground ), dan pin 5
aktif rendah terhubung ke logik 1 (vcc ) sebagai kondisi tetapnya sehingga input
tetapnya adalah logik 0.

1. Saat plat sentuh disentuh maka arus dari R1 akan langsung menuju
ground, sehingga pin 5 akan menerima logik1 dan input oneshot berubah
menjadi logik 1, keadaan ini akan mentriger output Qnot yang pada
keadaan normal berlogik 1 berubah mencadi berlogik 0, dengan panjang
pulsa sebagai berikut :

Td = 1,1 x R x C
= 1,1 x 47x4,7x10-6
= 0,242 sekon

2. Kemudian pulsa yang dihasilkan oleh IC4528 akan digunakan sebagai


clock oleh J-K flip-flop dimana clock ktif saat transisi dari tinggi ke
rendah sehingga saat output Qnot 4528 berubah maka J-K flip-flop1 dan 2
yang dijadikan counter mod3 akan menghasilkan angka 01, yang artinya
Q1 akan menerima logik 1, dengan rincian trigger – trigger berikutnya
sebagai berikut :.
Cp QB QA Keterangan
0 0 0 Q1dan2 logik 0
1 0 1 Q1 (logik 1) Q2 (logik 0)
2 1 0 Q1 (logik 0) Q2 (logik 1)
3 0 0 Q1dan2 logik 0

Gambar 3.4 Tabel counter mod 3 beserta outputnya ke transistor


3. Saat Q1 berlogik 1 makan ada arus yang melewati transistor 1 karena nilai
tegangan yang lebih dari 0,7V, sehingga lampu A akan hidup.
4. Saat switch ditekan lagi Q1 berlogik 0, dan Q2 berlogik 1 maka ada arus
yang melewati transistor 2 karena nilai tegangan yang lebih dari 0,7V,
sedangkan Q2 tidak ada arus yang melewatinya karena tegangan
masukannya kurang dari 0,7v, sehingga lampu A akan mati dan lampu B
akan menyala.
5. Saat switch ditekan lagi Q1 berlogik 0, dan Q2 berlogik 0 maka tidak ada
arus yang melewati transistor 2 karena nilai tegangan yang kurang dari
0,7V, dan Q2 tidak ada arus yang melewatinya karena tegangan
masukannya kurang dari 0,7v, sehingga lampu A dan B akan mati
6. Bila switch ditekan lagi maka akan terjadi keadaan seperti keadaan 2 dan
seterusnya.
7. PENUTUP

7.1 Kesimpulan
1. Retriggerable one shot pada IC 4528 berfungsi sebagai penghasil pulsa
yang akan dihasilkan setiapkali trigernya dipicu, dengan catatan pulsa
akan diakumulasikan dengan pulsa sebelumnya bila saat trigger kedua
terjadi saat pulsa output yang pertama belum selesai, dengan lama output
pulsa ditentukan oleh nila R dan Cnya.
2. Secara sederhana, nyala lampu dikendalikan oleh rangkaian mod 3,
dengan rincian tiap kali menerima logik 1 maka lampu akan menyala..
3. Rangkaian ini dapat dikembangkan sebagai pemberi pulsa pada beragai
macam alat dan komponen

7.2 Saran
1. Buat lay-out PCB sesuai rangkaian yang ada, dan pahami betul-betul
fungsinya
2. Periksa ulang apakah lay-out PCB benar sesuai rangkaian yang
diinginkan
3. Periksa apa ada jalur yang putus baik pada saan proses penyablonan
maupun pelarutan.
4. Solder rangkaian yang tidak memiliki dimensi terlalu tinggi terlebih
dahulu, dan usahakan jangan terlalu lama menyolder rangkaian pasif
dengan suhu yang tinggi.
5. Periksa rangkaian baik input dan putput sebelum melakukan pengujian,
serta perhatikan keselamatan pada saat pengujian maupun pembuatan.
LAMPIRAN

1. Gambar Skematik remot switch dua lampu


2. Gambar Layout Jalur PCB dan tata letak remot switch dua lampu
3. Datasheet Transistor BD139
4. Datasheet IC 4528
5. Datasheet IC 74114
6. Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA

Choudhary,Roy.2003. Linear Integrated Circuit 2nd Edition.Newe Delhi:New


Age International
Tocci,Ronald.1977. Digital System Principal and Aplication. New Jersey :
Prentice-Hall .
https://www.meritnation.com/ask-answer/question/explain-mod-3-counter-with-
circuit-diagram-and-truth-table/semiconductor-electronics-materials-devices-
and-simple-circu/2570384http://www.tespenku.com/2018/02/rangkaian-timer-ic-
555-monostabil bistabil.html

https://electronics.stackexchange.com/questions/31367/what-is-the-difference-
between-a-nonretriggerable-and-retriggerable-one-shot

Anda mungkin juga menyukai