Anda di halaman 1dari 12

Kajian Karakteristik Teori Perencanaan Generasi Pertama:

Perencanaan Rasionalistik-Komprehensif

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Perencanaan


(TKP 509)

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Hadi Wahyono, MA.
Wido Prananig Tyas ST, MDP, PhD.
Dr. Ir. Jawoto Sih Setyono, MDP.
Ir. Agung Sugiri, MPSt.

Kurniatillah Rafida
21040115120046
Kelas B

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018

i
Daftar Isi

Daftar Isi ....................................................................................................................................................... ii


A. Latar Belakang ...................................................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................................................... 2
C. Karakteristik Teori perencanaan generasi pertama ............................................................................... 2
D. Implementasi ........................................................................................................................................ 5
E. Kesimpul ............................................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ............................................................................................................................................. 10

ii
Kajian Karakteristik Teori Perencanaan Generasi Pertama: Perencanaan
Rasionalistik-Komprehensif

A. Latar Belakang
Perencanaan adalah suatu disiplin ilmu dan praktik dapat dijabarkan sebagai kegiatan
manusia yang berorientasi pada waktu yang akan datang. Perencanaan atau planning merupakan
suatu sistem yang tersusun dalam pengambilan keputusan terhadap tindakan yang akan dilakukan
pada masa depan. Untuk melakukan suatu perencanaan di yang tersusun memiliki prinsi – prinsip.
Menurut Faludi (1973) perencanaan adalah salah satu proses dalam menetapkan tindakan yang
memandang pada masa depan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia. Perencanaan adalah proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau
pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk
mencapai tujuan tertentu di masa mendatang (Conyers dan Hills (1984)). Perencanaan menurut
Abe (2001) dalam Ovalhanif (2009) adalah struktur mengenai tahapan-tahapan atau tindakan-
tindakan yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Secara umum prinsip perencanaan menurut Abe dalam Ovalhanif (2009) adalah:
1. Apa yang akan dilakukan, yang merupakan jabaran dari visi dan misi;
2. Bagaimana mencapai hal tersebut;
3. Siapa yang melakukan (setting location)
4. Penentian Lokasi aktivitas;
5. Kapan akan dilakukan, berapa lama;
6. Proses penentuan Sumber daya yang dibutuhkan ( resources allocation)
Manfaat perencanaan disimpulkan bahwa manfaat perencanaan sebagai berikut:
1. Perencanaan bermanfaat sebagai arahan kegiatan;
2. Perencanaan bermanfaat untuk inimalisasi Ketidakpastian;
3. Perencanaan bermanfaat untuk meramalkan dalam pelaksanaan kegiatan;
4. Perencanaan bermanfaat untuk dapat memilih berbagai alternatif yang terbaik;
5. Perencanaan bermanfaat sebagai alat ukur/standar dalam evaluasi kinerja.

Teori perencanaan telah berkembang sejak lama dan mengalami banyak perubahan seiring
perkembangan waktu. Bagi seorang planner, teori perencanaan mempunyai peranan yang penting.
Inti dari teori perencanaan adalah proses perencanaan. Selain akar perencanaan yang beragam,
teori perencanaan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu teori dalam perencanaan (theory in
planning), tentang perencanaan (theory of planning), dan untuk perencanaan (theory for planning).
Salah satu theory in planning atau teori perencanaan rasional atau rasional komprehensif
(Banfield, 1959). Indonesia menggunakan dua jenis perencanaan, yaitu perencanaan strategis dan
perencanaan komprehensif. Adapun perencanaan strategis digunakan dalam perencanaan
1
pembangunan jangka menengah sedangkan perencanaan komprehensif digunakan dalam cakupan
wilayah yang luas serta jangka waktu yang lama.
Menurut jenis-jenis perencanaan terdiri atas (a) perencanaan makro seperti misalnya perencanaan
pembangunan nasional (komprehensif) (b) perencaan mikro (c) perencanaan sektoral (d)
perencaan kawasan seperti misalnya Integrated Area Planning dan (e) perencanaan proyek. Terkait
dengan itu, maka diharapkan teori perencanaan sedapat mungkin mencerminkan cara yang sama
dengan praktek perencanaan. Hal ini dapat dijustifikasi bahwah tidak ada praktek perencanaan
yang ideal hanya karena tidak ada satu teori perencanaan yang ideal. Friedman (1995) mengamati
bahwa teori perencanaan terdiri atas banyak komponen. Pernyataan Friedman tersebut didasarkan
atas pengalaman dari teori yang dijelaskan.

B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan artikel ini sebagai berikut :
1. Menjelaskan konsep dasar teori teori perencanaan generasi pertama; perencanaan
rasionalistik-komprehensif
2. Mengkaji karakteristik teori perencanaan generasi pertama; perencanaan rasionalistik-
komprehensif
3. Mengetahui perkembangan perencanaan rasionalistik-komprehensif di Indonesia

C. Karakteristik Teori perencanaan generasi pertama


Perencanaan rasional komprehensif muncul setelah Perang Dunia II, ketika Tugwell
bergabung dengan sebuah Program baru dalam perencanaan Pendidikan dan Penelitian di
Universitas Chicago bersama rekan-rekannya antara lain Harvey Perioff, Edward Banfield, dan
Julius Margolis (Stiftel, 2000). Perkembangan Rational Comprehensive Planning (RCP) yang
terkenal pada tahun 1945. RCP peristiwa mengalami jatuh bangun dan perkembangan pada
masanya. Implemantasi RCP untuk perencanaan pembangunan di Indonesia tertuang dalam
Repelita pada zama orde baru dan sekarang menjadi strategic planning dalam bentuk RPJM,
berikut ini perkembangan Rational Comprehensive Planning di dunia ;

Gambar 1 perkembangan Rational Comprehensive Planning di dunia


Sumber : http://www.radarplanologi.com

2
Rasionalisme merupakan asal mula pengetahuan yang dapat diyakini berupa akal (rasio)
dan pengalaman (empiris) berfungsi meneguhkan pengetahuan yang diperoleh oleh akal, daripada
tangkapan gejala melalui alat-alat inderawi. Akal bekerja dengan memperhatikan pertimbangan
faktor gejala (phenomenon) yang ditangkap, pengetahuan (knowledge), nilai-nilai (values), dan
kepercayaan (beliefs) (Sumber: Jawoto,bahan ajaran) .Pengalaman digunakan sebagai salah satu
faktor untuk mempengaruhi kerja akal, tetapi bukan merupakan faktor pertimbangan utama.
Pengalaman hanya memperkaya kepercayaan akan teori yang dikuasai.
Perencanaan rasional komprehensif adalah model perencanaan secara menyeluruh, yang
berarti mempunyai skala luas, dengan pengambilan keputusan yang kompleks. Aspek mendasar
dalam model perencanaan rasional adalah keputusan antara rasionalitas individu dan rasionalitas
kolektif. Teori pengambilan keputusan yang paling dikenal dan mungkin pula yang banyak
diterima oleh kalangan luas ialah teori rasional komprehensif. Pemikir rasionalistik
mengedepankan pemikirannya terlebih dahulu, dalam bentuk konsep atau teori-teori, sebagai
landasan untuk melakukan suatu tindakan atau kegiatan.Pemikir rasionalistik berbeda dengan
pemikir positivistik, yang mengedepankan pengalaman sebagai pembuktian pemikiran-pemikiran
(konsep atau teori), sebelum menggunakannya sebagai dasar melakukan suatu tindakan. Jadi
perencanaan dipandang sebagai serangkaian alat untuk mencapai tujuan. Tugas-tugas perencana
yang sekaligus tahapan perencanaan menurut teori ini adalah (Banfield, 1959):
a. Analisis situasi, khususnya sumber daya dan kendala terkait dengan rangkaian
tindakan untuk mencapai tujuan.
b. Perumusan tujuan dan elaborasinya, termasuk disini mereduksi formulasi tujuan atau
gambaran kondisi masa depan ke dalam kalimat operasional dan khusus sehingga dapat
digunakan sebagai kriteria pilihan rasional.
c. Merancang rangkaian dan tahapan tindakan (courses of action), yang merupakan aksi atau
program utama.
d. Evaluasi dan komparasi konsekuensi dari masing-masing alternatife rencana.
e. Pemilihan alternatif
f. Implementasi alternatif terpilih
Dasar pemikiran rasional mempunyai beberapa jenis perencanaan. Diantaranya adalah
perencanaan komprehensif. Perencanaan komprehensif merupakan salah satu jenis perencanaan
yang menggunakan dasar pemikiran rasionalisme, dimana pola pikir yang dapat diterima semua
pihak menjadi dasar penyusunan kerangka kerja. Selain itu, proses perencanaan komprehensif
bertujuan untuk menyelesaikan semua masalah dalam perencanaan. Metode ini bersifat ilmiah,
karena menggunakan teori sebagai dasar pengambilan keputusan. Penggambaran kondisi hasil
implementasi rencana dijabarkan dalam visualisasi yang sesuai rasio manusia. ciri-ciri
perencanaan rasional komprehensif, berikut ini :
a. Peramalan yang diarahkan pada tujuan jangka panjang
b. Peramalan yang tepat serta ditunjang oleh sistem informasi yang lengkap, handal dan
rinci.
c. Dilandasi oleh keinginan untuk mencapai tujuan yang utuh/

3
d. Didasari oleh seperangkat spesifikasi tujuan yang lengkap, menyeluruh dan terpadu
Dengan melihat ciri-ciri perancanaan rasional komprehensif diatas, maka penerapan
perencanaan rasional komprehensif di Indonesia berupa penyusunan dokumen Tata Ruang
Wilayah (Nasional/Prov/Kab/Kota beserta rencana rinci tata ruangnya). Menurut Nursini
penerapan perencanaan rasional komprehensif Indonesia dikenal tiga bentuk dokumen
perencanaan yang berdimensi waktu yaitu perencanaan jangka panjang atau dikenal dengan
rencana jangka panjang (RPJP), rencana jangka menengah (RPJM) dan rencana kawasan
permukiman (RKP).
Perancanaan rasional komperenshif memiliki tujuan untuk mencapai hasil atau tujuan
tertentu dan memaksimalkan peluang pencapaiannya, melalui rangkaian tahapan, tindakan dan
proses pilihan/pengambilan keputusan yang rasional, dengan mempertimbangkan dampak masa
depan atau persepektif jangka panjang. Output dari perencanaan rasional komperenshif berupa
arahan cakupan wilayah yang luas. Pada teori Rational Comprehensive Planning memiliki Kelebihan
dan kekurang, sebagai berikut dari teori Rational Comprehensive Planning ini sebagai berikut:
Tabel 1 Kelebihan dan Kekurangan dari teori Rational Comprehensive Planning
No Kelebihan Kekurangan
1. Bersifat ”keahlian” karena itu seorang Kurang dapat memperhitungkan sumber daya
perencana dituntut memahamai yang tersedia, karena berasumsi bahwa sumber
perencanaan baik dari sisi teknis maupun daya dapat dicari dan diusahakan.
filosofi
2. Pada umumnya perencanaan model ini Pembuat keputusan dipegang para
dilakukan bersifat perorangan, namun tidak ahli/perencana sedangkan masyarakat hanya
menutup kemungkinan bersifat kolektif atau diberikan sedikit peran, biasanya hanya dalam
kelompok dengan asumsi kepentingan bentuk publik hearing yang sifatnya serimonial.
individu menyesuaikan kepentingan Dalam hal ini perencana menganggap paling tahu
kelompok. atas segala permasalahan
3. Karakter dasar perencanaan bersifat Perencanaan bersifat reduksionisme,
komprehensif (menyeluruh), yakni determenistik dan obyektif sehingga bersifat
mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, sektoral.
budaya dan lingkungan, sehingga semua
masalah ingin coba diselesaikan.
Sumber : http://renlitbang.banjarmasinkota.go.id

Selain itu, kritikan terhadap perencanan rasional komperenshif, sebagai berikut :


1. Kurang memberikan informasi dan arahan yang relevan bagi pembuat keputusan mengenai
prioritas dari hasil rumusan jangka panjang
2. Penyelesaian masalah yang kompleks dinilai sulit dilaksanakan (keterbatasan dana dan
dinamika mayarakat) maka menjadi ambisius
3. Asas totalitas membutuhkan sistem informasi yang lengkap, handal dan rinci akan
membutuhkan waktu dan biaya yang tinggi namun tidak realistis

4
4. Asas totalitas membutuhkan koordinasi yang baik namun kenyataannya koordinasi
merupakan masalah besar
Perencanaan rasional komprehensif dirancang dengan menggunakan asumsi yang relevan pada
saat itu. Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Dianggap bahwa orang berprilaku secara rasional. Rasionalitas itu merupakan bagian dari
kehidupan sehari-hari dan bahwa peristiwa yang terjadi dimasa yang akan datang dapat
diprediksi oleh manusia.
2. Kemampuan memecahkan masalah tidak terbatas dan informasi sempurna. Ini berarti biaya
pengumpulan informasi dapat dijangkau dan terdapat kemampuan untuk
mengindentifikasi semua alternatif yang ada.
3. Diasumsikan bahwa hanya ada fakta. Ini berarti tidak ada nilai-nilai (sistem kepercayaan
subyektif) dan semua variabel dapat diprediksi dan saling tergantung satu sama lainnya.
Dengan kata lain bahwa sebab akibat nampak dengan jelas.
Dengan memperhatikan asumsi-asumsi tersebut, maka pada tahap awal pengembangan
konsep model perencanaan rasional nampaknya telah mendapat kritikan yang tak terhitung
banyaknya. Namun sejauh ini, model perencanaan rasional masih tetap mendapat respon yang
luas dari teori perencanaan. Munculnya teori-teori perencanaan berikutnya pada dasarnya berasal
dari teori perencanaan rasional komprehensif. Dengan demikian perkembangan teori-teori
perencanaan selanjutnya adalah melengkapi dan memperbaiki teori perencanaan rasional
komprehensif.

D. Implementasi
Jika dilihat dari ciri-ciri perencanaan komprehensif, maka penerana perencanaan rasional
komprehensif di Indonesia berupa perencanaan tata ruang, salah satunya dapat dituang dalam
Dokumen RTRW Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota, maka untuk menentapkan dokumen
RTRW terdapat Proses dan Prosedur Penyusunan RTRW.

Gambar 2 Proses dan prosedur Umum Penyusunan RTRW Kabupaten/Kota


Sumber : PermenPU16-2009

5
A. Proses Penyusunan RTRW kabupaten/kota
1. Kegiatan Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan, meliputi:
a. persiapan awal pelaksanaan, meliputi : pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK)
atau Terms of Reference (TOR) dan penyiapan Rencana Anggaran Biaya (RAB);
b. kajian awal data sekunder, mencakup review RTRW kabupaten/kota sebelumnya
dan kajian kebijakan terkait lainnya;
c. persiapan teknis pelaksanaan yang meliputi:
 penyimpulan data awal;
 penyiapan metodologi pendekatan pelaksanaan pekerjaan;
 penyiapan rencana kerja rinci;
 penyiapan perangkat survei (checklist data yang dibutuhkan, panduan
wawancara, kuesioner, panduan observasi dan dokumentasi, dan lain-lain),
serta mobilisasi peralatan dan personil yang dibutuhkan; dan
d. Pemberitaan kepada publik perihal akan dilakukannya penyusunan RTRW
kabupaten/kota.
Hasil dari kegiatan persiapan ini, meliputi:
 gambaran umum wilayah perencanaan;
 kesesuaian produk RTRW sebelumnya dengan kondisi dan kebijakan saat ini;
 hasil kajian awal berupa kebijakan terkait wilayah perencanaan, isu strategis,
potensi dan permasalahan awal wilayah perencanaan, serta gagasan awal
pengembangan wilayah perencanaan;
 metodologi pendekatan pelaksanaan pekerjaan yang akan digunakan;
 rencana kerja pelaksanaan penyusunan RTRW kabupaten/kota; dan
 perangkat survei data primer dan data sekunder yang akan digunakan pada saat
proses pengumpulan data dan informasi (survei).

2. Pengumpulan Data
Untuk keperluan pengenalan karakteristik tata ruang wilayah dan penyusunan rencana tata
ruang, dilakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.
1. Pengumpulan data primer dapat meliputi :
- Penjaringan aspirasi masyarakat yang dapat dilaksanakan melalui penyebaran
angket, temu wicara, wawancara orang per orang, dan sebagainya; serta
- Pengenalan kondisi fisik dan sosial-ekonomi wilayah secara langsung melalui
kunjungan ke semua bagian wilayah kabupaten/kota.

2. Pengumpulan data sekunder sekurang-kurangnya meliputi :

6
- Peta-peta, meliputi:
Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) atau peta topografi skala 1:250.000 sebagai
peta dasar; citra satelit untuk memperbaharui (update) peta dasar dan membuat
peta tutupan lahan (catatan : citra satelit yang digunakan harus berumur tidak
lebih dari setahun yang lalu dengan menggunakan citra satelit resolusi 10m -
15m); peta batas wilayah administrasi; peta batas kawasan hutan; peta-peta
masukan untuk analisis kebencanaan; dan peta-peta masukan untuk identifikasi
potensi sumberdaya alam.
- Data dan informasi, meliputi:
Data tentang kependudukan; data tentang sarana dan prasarana wilayah; data
tentang pertumbuhan ekonomi wilayah; data tentang kemampuan keuangan
pembangunan daerah; data dan informasi tentang kelembagaan pembangunan
daerah; data dan informasi tentang kebijakan penataan ruang terkait (RTRW
kabupaten/kota yang sebelumnya, RTRW Nasional dan RTR Pulau terkait); data
dan informasi tentang kebijakan pembangunan sektoral, terutama yang
merupakan kebijakan pemerintah pusat; dan peraturan perundang-undangan
terkait.

3. Pengolahan da Analisis Data


Secara garis besar ada dua rangkaian analisis utama yang harus dilakukan dalam penyusunan
RTRW kabupaten/kota. Pertama, analisis untuk menggambarkan karakteristik tata ruang wilayah
kabupaten/kota. Kedua, analisis untuk menyusun rencana struktur ruang dan rencana pola ruang
wilayah kabupaten/kota.

4. Perumusan Konsepsi RTRW


Kegiatan perumusan konsepsi RTRW kabupaten/kota terdiri atas perumusan konsep
pengembangan wilayah dan perumusan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota itu sendiri.
Konsep pengembangan wilayah dilakukan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
sebelumnya dengan menghasilkan beberapa alternatif konsep pengembangan wilayah, yang berisi:
1. rumusan tentang tujuan, kebijakan, dan strategi pengembangan wilayah
kabupaten/kota; dan
2. konsep pengembangan wilayah kabupaten/kota.
Setelah dilakukan beberapa kali iterasi, dipilih alternatif terbaik sebagai dasar
perumusan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. Hasil kegiatan perumusan
konsepsi RTRW yang berupa RTRW kabupaten/kota, terdiri atas:
1. Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten/kota
2. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota
3. Rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota
4. Penetapan kawasan-kawasan strategis kabupaten/kota
5. Arahan pemanfaatan ruang

7
6. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang

5. Penyusunan Raperda tentang RTRW kabupaten/kota


Penyusunan naskah raperda RTRW kabupaten/kota merupakan proses penuangan naskah
teknis RTRW kabupaten/kota ke dalam pasal-pasal raperda yang mengikuti tatacara penulisan
sesuai ketentuan UU No. 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah naskah raperda RTRW kabupaten/kota.

B. Prosedur Penyusunan RTRW kabupaten/kota


Prosedur penyusunan RTRW kabupaten/kota meliputi:
1. Pembentukan tim penyusun RTRW kabupaten/kota yang beranggotakan unsur-unsur
dari pemerintah daerah kabupaten/kota, khususnya dalam lingkup Badan Koordinasi
Penataan Ruang Daerah (BKPRD) kabupaten/kota yang bersangkutan;
2. Pelaksanaan penyusunan RTRW kabupaten/kota Pelibatan peran masyarakat di tingkat
kabupaten/kota dalam penyusunan RTRW kabupaten/kota melalui (penjelasannya lihat
di bawah).
3. Pembahasan raperda tentang RTRW kabupaten/kota oleh pemangku kepentingan di
tingkat kabupaten/kota.

Gambar 3 Peta Rencana Struktur Ruang Wilayahh Kabupaten Solok Selatan


Sumber : PermenPU16-2009

Gambar 4Peta Rencana Pola Ruang Wilayahh Kabupaten Solok Selatan


Sumber : PermenPU16-2009

8
Gambar 5Peta Penetapan Kawasan Startegis Kabupaten Solok Selatan
Sumber : PermenPU16-2009

E. Kesimpul
1. Perencanaan dapat digunakan menjadi alat dan metode dalam pengambilan keputusan dan
tindakan publik
2. Teori perencanaan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu teori dalam perencanaan
(theory in planning), tentang perencanaan (theory of planning), dan untuk perencanaan (theory
for planning).
3. Perencanaan rasional adalah keputusan antara rasionalitas individu dan rasionalitas kolektif.
Lebih mengutamkan akal dalam bekerja. Sedangkan perencanaan komprehensif merupakan
salah satu jenis perencanaan yang menggunakan dasar pemikiran rasionalisme, dimana pola
pikir yang dapat diterima semua pihak menjadi dasar penyusunan kerangka kerja. Maka,
Perencanaan rasional komprehensif adalah pendekatan perencanaan secara menyeluruh, yang
berarti mempunyai cakupan luas, dengan pengambilan keputusan yang kompleks serta jangka
waktu yang lama.
4. Indonesia menggunakan dua jenis perencanaan, yaitu perencanaan strategis dan perencanaan
komprehensif.
5. Penerapan Perencanaan rasional komprehensif di Indonesia berupa RTRW, RPJP,RPJM .

9
Daftar Pustaka
Faludi, Andreas, 1973. Planning Theory, reprinted 1976, Pergamon Press, Oxford, England
Banfield, Edward C. 1955. "Note on a Conceptual Scheme," in Politics, Planning and the
Public Interest, by Edward C. Banfield and Martin Meyerson. Free Press.
Ovalhanif, 2009. Strategic Planning, Penerbit PT. Pustaka LP3ES Ind, Jakarta.
Conyers, Diana dan Peter Hills, 1984. An Introduction to Development Planning in the Third
Word. John Wiley and Sons
Jawoto. 2018. Perencanaan Komprehensif dan Inkremental. Bahan Ajar. Semarang: Program S1
Perencanaan Wilayah dan Kota
Prawiranegara, Mirwansyah. tanpa tahun. (Modul 1) Pemahaman Dasar Tentang Hukum dan
Administrasi Perencanaan Wilayah dan Kota
Nursini. 2010. Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Daerah Teori dan Aplikasi
Peraturan Menteri Dalam Negeri, 2009, Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunann
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

10

Anda mungkin juga menyukai