Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KOMPREHENSIF

PENJELASAN MENGENAI VIM, VMA DAN


VFA

Oleh :

Kiki Lolita Sari

1115011054

TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yanag Maha Esa, karena berkat berkah dan rahmatnya

makalah “ Penjelasan mengenai VIM, VMA, dan VFA ” ini dapat diselesaikan.

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas komprehensif yang diberikan oleh Pak Hadi

Ali. Selain itu makalah ini dibuat agar penulis khusunya dan pembaca dapat lebih

memahami tentang volumetrik campuran khususnya VIM, VMA, dan VFA,

maupun secara visualnya.

Akhir kata saya ucapkan terimakasih pada selurih pihak yang turut andil dalam

penyelesaian tugas ini. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat.


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkerasan lentur atau biasa disebut dengan (Flexible Pavement) merupakan

salah satu jenis perkerasan jalan raya yang banyak diaplikasikan pada jalan-

jalan di Indonesia. Hal ini dikarenakan karena hasil akhirnya yang lebih

nyaman dibandingkan dengan perkerasan kaku (Rigid Pavement). Dalam

perencanaan pembuatan perkerasan jalan lentur ini sangat diperhatikan

unsur-unsur karakteristik marshall dan volumetriknya. Dan untuk

volumetrik campuran terdiri dari VIM (Void In Mix), VMA (Void In

Mineral Agreggate), VFA (Void Filled With Asphalt) dan berat jenis

(Specific Gravity). Aspek yang sangat diperhatikan adalah sisi volume

rongga baik itu VIM, VMA, maupun VFA karena hasilnya sangat

berepengaruh terhadap kualitas campuran aspal, danjuga berepengaruh pada

kekuatan aspal itu sendiri. Dan juga untuk penjelasan secara detail dan

visual VIM, VMA dan VFA.

2. Tujuan Penulisan

Menegtahui dan memahami VIM, VMA, dan VFA


BAB II

PEMBAHASAN

1. Volumetrik Campuran Beraspal

Volumetrik campuran aspal

Volumetrik campuran beraspal adalah volume benda uji campuran yang

telah dipadatkan. Kompenen campuran beraspal secara volumetrik tersebut

adalah volume rongga diantara mineral (VMA), volume bulk campuran

padat, volume campuran padat tanpa rongga, volume rongga terisi aspal

(VFA), voluem rongga dalam campuran (VIM), volume aspal yang diserap

agregat.

2. Rongga Dalam Campuran/Void In Mix (VIM)

Pengertian Void In Mix (VIM) adalah volume total udara yang berada di

antara partikel agregat yang terselimuti aspal dalam suatu campuran yang

telah dipadatkan, dan dinyatakan dalam persen volume bulk

(Puslitbang,2000)

Void In Mix atau disebut juga rongga dalam campuran digunakan untuk

mengetahui besarnya rongga campuran dalam persen. Rongga udara yang

dihasilkan ditentukan oleh sususan partikel agregat dalam campuran serta

ketidak seragaman bentuk agregat. Rongga udara merupakan indikator


durabilitasnya campuran beraspal sedemikian sehingga rongga tidak terlalu

kecil atau terlalu besar. Rongga udara dalam campuran yang terlalu kecil

dapat menimbulkan bleeding. Semakin kecil rongga udara maka campuran

beraspal akan maki kedap terhadap air, tetapi udara tidak dapat masuk

kedalam lapisan beraspal sehingga aspal menjadi rapuh dan getas. Semakin

besar rongga udara dan kadar aspal yang rendah akan mengekibatkan

kelelahan lebih cepat.

Persamaan VIM :

𝐺𝑚𝑚− 𝐺𝑚𝑏
VIM = 100 x
𝐺𝑚𝑚

Keterangan :

VIM/void in mix : Rongga udara dalam campuran, persen total

campuran.(%)

Gmm/gravity,mixture,maximum : Berat jenis maksimum

campuran/ theoretical maximum specific gravity, rongga udara 0. (gr/cm³)

Gmb/gravity,mixture,bulk : Berat jenis bulk campuran padat/bulk

specific gravity (gr/cm³)

Untuk nilai syarat persen VIM ditentukan berdasarkan jenis lapisan

permukaan yang dipilih misalnya untuk lapisan Asphalt Concrete (AC) atau

biasa dikenal dengan aspal beton nilainya antara 3,5-5 % persyaratan ini

berdasarkan Bina Marga tahun 2010.

3. Rongga Dalam Mineral/Void In Mineral Agreggate (VMA)


Adalah rongga antar butiran agregat dalam campuran aspal yang sudah

dipadatkan serta aspal efektif yang dinyatakan dalam presentase volume

total campuran. Agregat bergradasi menerus memberikan rongga antar

butiran VMA yang kecil dan menghasilkan stabilitas yang tinggi tetapi

membutuhkan kadar aspal yang rendah untuk mengikat agregat. VMA yang

kecil menyebabkan aspal menyelimuti agregat terbatas, sehingga

menyebabkan terjadinya kerusakan. Nilai VMA akan meningkat seiring

dengan bertambahnya selimut aspal atau agregat yang digunakan bergradasi

terbuka.

Pengetian VMA berdasarkan Puslitbang, 2000 adalah voulme rongga yang

terdapat di anatara partikel agregat suatu campuran yang telah dipadatkan,

yang dinyatakan dalam persen terhadap volume total benda uji.

Persamaan VMA :

𝐺𝑚𝑏 100
VMA = 100 - x x 100
𝐺𝑠𝑏 (100+𝑝𝑏)

Keterangan :

VMA/void in mineral aggregat : Rongga diantara mineral agregat,

persen volume bulk

Gsb/gravity,stone,bulk : Berat jenis bulk agregat the aggregate blend

bulk specific gravity (gr/cm³)

Gmb/gravity,mixture,bulk : Berat jenis bulk campuran padat (gr/cm³)

Pb/percent,binder : Kadar aspal persen terhadap berat total campuran

(%)
Untuk nilai VMA ini dapat divisualkan dengan kondisi bejana tabung

transparan yang diisi dengan agregat dengan ukuran 12,5 mm sampai

dengan 4,75 mm, kemudian dilanjutkan dengan pengisian ageragat halus

saringan dibawah 4,75 mm sampai dengan saringan 0,0075 mm berupa

agregat halus dan abu batu dan juga filler. Dari pencampuran tersebut akan

terciptanya rongga-rongga antar mineral yang tidak terisi. Rongga

tersebutlah yang disebut dengan rongga antara butiran agregat dalam

campuran. Untuk megetahui VMA dalam campuran secara visual sulit

dilakukan karena telah terjadinya proses pencampuran,sehingga hanya bisa

dihitung dengan menggunakan persamaan mencari nilai VMA. Untuk

syarat spesifikasi yang di syaratkan Bina Marga 2010 nilai VMA minimal

adalah 15%.

4. Rongga Terisi Campuran Berapal/Void In Filled with Asphalt (VFA)

Menurut Puslitbang, 2000 pengertian VFA adalah bagian dari rongga yang

berada diantara mineral agregat (VMA) yang terisis aspal efektif dinyatakan

dalam persen.

Dan secara umum menurut Silvia Sukirman, 1999 Rongga terisis campuran

aspal adalah persen rongga yang terdapat diantara partikel agregat VMA

yang terisi oleh aspal, tetapi tidak termasuk aspal yang diserap oleh agregat.

Untuk mendapatkan nilai VFA ditentukan persamaan berikut :

100(VMA−VIM)
VFA =
𝐺𝑚𝑚

Keterangan :
VFA/void in fillet aspalt : Rongga terisi aspal (%)

VMA/void in mineral aggregat : Rongga diantara mineral (%)

VIM/void in mix : Rongga udara campuran, persen total campuran (%)

Gmm/gravity mixture maximum : Berat jenis maksimum campuran.

Untuk nilai VFA yang disyaratkan oleh Bina Marga tahun 2010 minimum

adalah 65%.

Hasil bagi Marshall/ Marshall Quotient (MQ) merupakan hasil


pembagian dari stabilitas dengan kelelehan. Sifat Marshall tersebut dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Mf
Ms
MQ 
............................................................................................ (14)
Keterangan:
MQ : Marshall Quotient, (kg/mm)
MS : Marshall Stabilit,y (kg)
MF : Flow Marshall, (mm)

Berikut ilustrasi visual untuk VIM


Ilustrasi visual untuk VMA

Ilustrasi visual untuk VFA

Tampak untuk benda uji


VFA

Penampang potongan membujur untuk benda uji

Detail potongan untuk VIM

Void In
Mix
(VIM)
Detail potongan untuk VMA

Void Filled
With Asphalt
(VFA)

Detail potongan untuk VFA

BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan :

1. VIM atau biasa disebut dengan rongga dalam campuran merupakan ringga yang

tercipta akibat terjadinya pencampuran antara bahan-bahan agregat kasar, agregat

halus, filler, dan aspal yang telah dicampur dan dilakukan proses pemadataan
2. VMA atau biasa disebut dengan rongga anatar mineral agregat yang tercipta

akibata danya proses pencampuran anatara agregat halus, agregat kasar, dan filler.

Atau biasa disebut dengan rongga yang tercipta karena adanya pertemuan antar

agregat.

3. VFA atau biasa disebut dengan rongga yang terisi aspal merupakan rongga-rongga

VMA yang terisi oleh aspal.

4. Untuk syarat masing-masing volumetrik campuran berdasarakan spesifikasi Bina

Marga tahun 2010 antara lain VIM 3,5-5%, VMA minimal 15%, VFA minimal

65%

5. Ketiga jenis rongga tersebut sangata andil dalam kualitas campuran aspal yang

dihasilkan. Untuk nilai VIM apabila hasilnya semakin besar berpengaruh pada

kekeuatan aspal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Shinigai, Gynanjar. 2013. Analisis Kadar Aspal Optimum Laston Pada Lapis Aus.
http://fyganverz.blogspot.co.id/2013/01/analisis-kadar-aspal-optimum-laston.html. 08
Desember 2015. Pukul 01.15 WIB

Kamil. Danusa. 2011. Aspal. http://civil-in-us.blogspot.co.id/2011/02/aspal.html. 08


Desember 2015. Pukul 01.25 WIB.
Ndale, Ferry. 2011. Peraturan dan Spesifikasi Betin Aspal.
http://www.ferryndalle.com/2011/08/peraturan-dan-spesikasi-beton-aspal.html.08
Desember 2015. Pukul 01:37 WIB.

Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai