P E R A L ATA N D A N
METODE KONSTRUKSI C
2
MADE BY
Dizq Krismanadha (03111640000009)
Mohammad Yasin (03111640000025)
Rizaldi Firdaus A (03111640000082)
Savira Amelia R (03111640000108)
Tito Adwitiya (03111440000083)
3
MOBILE CRANE ?
Crawler Crane
Crawler crane adalah tipe crane yang
bergerak dengan menggunakan roda rantai.
Mobile crane ini ada yang dilengkapi dengan
lengan teleskopik atau jeruji. Meski mudah
digerakkan di sekitar daerah konstruksi,
namun crane ini juga bisa sangat mahal untuk
dipindahkan dari satu daerah konstruksi ke
5
konstruksi lainnya karena ukuran dan beratnya
yang besar sehingga harus diangkut.
Dimensi
Mobile Crane
10
4,035 2,080
6,530 1,400
R4,950
4,200
3,200
1,600
7,885
940
2,200
3,570
3,580
2,525
1,340
480
910
6,890
7,895 6,310
11
Hook L
L
120 t hook 5.0 m Hook L'
L'
15°-75°
Jib Offset Angle is Limited. (Over 15 )
Tower Angle
(60°-90°)
2,525
1,400
Cara Kerja
Mobile Crane
14
5
mengangkat barang, tergantung kapasitasnya.
Pada umumnya crane dilengkapi dengan load
chart/ daftar beban. Namun, sangat banyak
operator crane dan rigger sering mengabaikan hal
ini. Apalagi bila beban tidak kita ketahui dengan
jelas. Untuk itu SLI sering juga disebut sebagai
safety device. Ada tiga jenis SLI yang kita kenal
selama ini yakni :
Sistem elektronis
Sistem mekanis
Sistem hidrostatis
16
Fungsi SLI
Mengetahui berat barang
5
Mengetahui radius kerja
R = RAF X BL ± C
Keterangan :
R = Working Radius
RAF = Radius Angle Factor
BL = Boom Length
C = Constanta (jarak pangkal boom dengan titik
tengah meja putar/turn table)
± = plus, bila pangkal boom berada di depan turn
table, lattice boom
minus, bila pangkal boom berada di belakang
turn table, hydraulic boom
20
H = HAF X BL + C
Keterangan :
H = Height/ tinggi boom tip
HAF = Height Angle Factor
BL = Boom Length
C = Constanta (jarak pangkal boom/ boom butt ke
landasan crane / base)
21
Sebuah crawler/lattice crane dioperasikan dengan panjang boom 100 feet (30.48 meter) dan
sudut 65°, C (jarak boom butt terhadap center turn tabe) 5 feet (1.524 meter) dan jarak
boom butt terhadap landasan crane 3.5 feet (1.07 meter), maka perhitungannya sebagai
berikut:
Data – data yang diperlukan pada saat sebelum dilakukan proses lifting adalah :
1.- Dimensi dari peralatan : tinggi dan panjangnya. 7.- Kondisi ruang kemudi.
2.- Berat Beban yang akan diangkat : berat peralatan 8.- Jarak antara boom dengan peralatan yang akan
+ lifting tackle (pengait/hook) + Hook block diangkat.
(pengunci hook) + wire rope yang berada di
bawah boom + fly jib dan hook block yang 9.- Kekuatan tanah pijakan Crane (Lembut / berair,
berlumpur atau tanah keras).
terpasang padanya.
10.- SWL (Safety Weight Load) dari Lifting Tackles.
3.- Radius dari peralatan yang akan diangkat.
11.- Tempat yang akan dijadikan lay down atau
4.- Derajat kemiringan dari peralatan yang akan tempat penurunan peralatan yang akan di pasang
diangkat, dimana crane tersebut juga bergerak atau di pindahkan telah dalam kondisi aman dan
atau berpindah tempat saat proses pengangkatan sesuai dengan peralatan tersebut (untuk
dengan membawa beban. pemasangan pipa, beam,dll perlu dipastikan
5.- Counter Weight (beban penyeimbang). apakah ukurannya telah sesuai dan dapat
dilakukan pemasangannya).
6.- Arah angin secara spesifik.
25
Proses Pengangkatan (Lifting Operations)
Hal – hal yang dapat menyebabkan
gagalnya proses pengangkatan :
1.- Buruknya kondisi mesin/crane.
2.- Konfigurasi mesin tidak sesuai dengan spesifikasi.
3.- Penggunaan/pemasangan outriggers yang tidak
tepat.
4.- Lantai/tanah pijakan yang lembut / berlumpur.
5.- Crane tidak sesuai dengan beban yang akan
diangkat (dari segi SWL, jenis dan kapasitas
angkatnya)
Proses pengangkatan seperti gambar di atas menjadi aman ketika semua hook latch pada sling sehingga beban
menjadi lebih stabil saat terjadi proses pengangkatan.
Dengan tidak dipasanganya boom limit switch, maka ketika proses pengangkatan tidak ada pengontrol untuk
derajat pengangkatan dari boom.
Tentunya sebelum dilakukan pekerjaan dengan menggunakan segala jenis peralatan terutama alat alat berat
seperti crane ini, pastikan dulu seluruh safety devices terpasang dan dalam kondisi yang bagus dan dapat
beroperasi untuk melindungi operator ketika terjadi penyimpangan pada mesin saat mesin beroperasi.
27
Power Line
Pada kondisi khusus, crane dapat beroperasi
di area yang dekat dengan power
line dengan tegangan yang sangat tinggi.
Hal ini merupakan risiko yang sangat besar
bagi operator jika terjadi kelalaian sedikit
saja maka boom crane dapat
menabrak power line dan operator di
dalamnya dapat tersengat listrik ribuan volt
dan dapat juga menyebabkab kematian bagi
operator tersebut.
Table di samping ini menjelaskan tentang
berapa jarak yang aman
ketika crane beroperasi di area dekat
dengan power line tegangan tinggi.
31
Sling
Sling merupakan alat bantu dalam
pekerjaan lifting, terbuat dari material
seperti rantai, kawat, baja atau bahan
sistetis, yang diikatkan dan dieratkan pada
benda atau beban yang akan diangkat dan
dikaitkan pada hook crane pada saat proses
lifting.
Pada saat proses lifting tentunya akan
terjadi ketegangan pada sling. Tegangan
dari sling dapat dihitung dengan formula
berikut. Hasil dari formula ini juga
menentukan apakah lifting activity tersebut
aman atau tidak aman pelaksanaannya.
33
Tension on Slings
(Tegangan pada Sling)
34
Produktivitas
Mobile Crane
36
Jenis Material
5
Ketinggian Alat
Sudut Putar
Kondisi Manajemen
39
Menurut Rostiyanti (2008), dalam menentukan durasi Umumnya waktu siklus alat ditetapkan dalam menit
suatu pekerjaan maka hal-hal yang perlu diketahui sedangkan produktivitas alat dihitung dalam produksi/jam
adalah volume pekerjaan dan produktivitas alat tersebut. sehingga perlu ada perubahan dari menit ke jam. Jika faktor
Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang efisiensi alat dimasukan maka rumus diatas menjadi:
dicapai (output) dengan seluruh sumber
60
daya yang digunakan (input). Produktivitas alat 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 𝑥 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠i.......................(2.2)
𝐶
tergantung pada kapasitas dan waktu siklus alat.
Keterangan :
Rumus dasar untuk mencari produktivitas alat adalah:
Produktivitas = Q (ton/jam)
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Kapasitas = q (ton)
Produktivitas = 𝐶
..................................(2.1) C = Waktu Siklus (menit)
Efisiensi = Tabel 2.2
40
Contoh Permasalahan
Jadwal pengambilan data dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan
20 Januari 2015 (4 Bulan), dimana pelaksanaan penelitian ini bertepatan dengan
pelaksanaan kerja praktek (KP). Didalam pengambilan data dilakukan dengan cara
mendatangi proyek 4 (empat) kali dalam 1 (satu) minggu dan data sampel yang diperlukan
untuk melaksanakan penyusunan tugas akhir ini diambil disaat kegiatan pelaksanaan
pekerjaan berlangsung.
Waktu pelaksanaan pengambilan sampel dimulai pukul 08.00 s/d pukul 11.30 dan
pukul 13.00 s/d 17.00. sehingga analisis digunakan selama satu hari penuh.
42
Contoh Permasalahan
Karakteristik Material
Untuk material yang diangkat oleh mobile crane terdiri dari beberapa profil baja, seperti :
Pada saat dilakukan pengambilan data, cuaca sekitar lapangan atau proyek tidak menentu
karena waktu pengambilan sampel sudah masuk dalam musim penghujan, berarti pada saat
teknis penelitian kondisi cuaca terkadang panas ataupun hujan. Tentu saja hal ini sangat
berpengaruh pada kinerja alat berat untuk beroperasi. Namun suhu udara tidak begitu
berpengaruh terhadap operator yang mengoperasikan mobile crane.
44
Contoh Permasalahan
Data waktu siklus diambil pada waktu pelaksanaan pekerjaan dimulai dari pukul 08.00 s/d
17.00. Mulai saat menunggu (memuat), mengangkat, memutar, menurunkan, memasangan
(pasang sambungan) dan kembali ketempat memuat. Semua waktu dicatat dengan
stopwatch, kemudian disusun dalam bentuk tabel.
45
Contoh Permasalahan
46
Contoh Permasalahan
Mobile crane yang diteliti dan diamati terdiri dari 2 (dua) unit dengan jenis hydraulic
dengan merek TADANO buatan Jepang. Pemilik alat yaitu PT. Hutama Cakra Wijaya,
Jakarta. Kondisi alat dengan keadaan baik, dan di operasikan oleh 3 operator secara
bergantian sesuai jadwal. Data mobile crane yang digunakan secara bersamaan
untukpemasangan baja pada gedung parkir “B” dapat diuraikan sebagai berikut:
Produksi Alat
Pada pekerjaan pemasangan struktur baja kolom dan balok mobile crane sangat
membantu tenaga manual karena akan mempercepat proses pekerjaan pemasangan
struktur. Perhitungan produksi alat berat dapat dihitung secara bertahap dimulai dari
pengambilan waktu siklus, perhitungan tonase material lalu memasukan faktor efisiensi pada
perhitungan produktivitas kemudian akan menghasilkan nilai produktivitas kinerja alat
tersebut. Berdasarkan data dan pengamatan di lapangan proses pemasangan struktur ini
menggunakan 2 unit mobile crane, akan tetapi untuk lebih pasti nya apakah kebutuhan alat
dilapangan sudah memenuhi yang dibutuhkan dapat dihitung dengan cara membandingkan
hasil perhitungan produktivitas harian yang telah dibagi dengan berat keseluruhan material
yang akan diangkut dengan lama pekerjaan yang direncanakan. Apabila hasil nya lebih kecil
dari waktu yang direncanakan maka jumlah alat tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan
tetapi apabila hasil nya lebih lama maka perlu ditambahkan jumlah alat nya.
49
Contoh Permasalahan
Rekapitulasi
Nilai efisiensi adalah faktor yang menunjukan berapa nilai produksi yang dapat kita capai dari
produksi maksimal yang ideal. Dari kajian analisa hasil produksi dari dua alat berat mobile
crane dengan merek Tadano yang dipakai di lapangan untuk pemasangan struktur baja
dengan profil baja kolom: HB 250x250x9x14, balok induk: WF 400x200x8x13 dan balok anak:
WF 350x175x7x11.
52
Contoh Permasalahan
Dari hasil perhitungan di lapangan didapatkan hasil yang maksimal untuk proses pekerjaan
pemasangan dan penyetelan struktur rangka baja dari lantai 1 sampai lantai 6 ditambah
ruangan LMR, waktu yang ditempuh adalah 27 hari lama pekerjaan untuk pelaksanaan
proses pemasangan rangka struktur baja. Sedangakan hasil kajian dari studi kasus ini yang
dimulai dari siklus kerja menunggu, mengangkat, memutar, menurunkan, memasang dan
kembali lagi didapat hasil produksi selama 21 hari dengan menggunakan 2 alat berat.
Jadi perbandingan hasil perhitungan produktivitas data dilapangan dengan perhitungan
berdasarkan kajian pada studi kasus ini didapat :
Selisih = 27 hari – 21 hari = 6 hari
53
Contoh Permasalahan
Dari perbandingan perhitungan produktivitas diatas maka hasil dilapangan hasil nya
lebih lambat 6 hari dibandingkan hasil perhitungan produktivitas kajian pada studi kasus ini
yang dikarenakan ada beberapa faktor yang memperlambat pekerjaan seperti tidak
ditambahkan nya waktu lembur/menambah jam kerja alat, menambahkan tenaga kerja dan
faktor cuaca dilingkungan proyek yang tidak menentu sehingga menurunkan nilai efisiensi
pekerjaan alat tersebut yang berarti hasil dari perhitungan analisa studi kasus ini dengan
menggunakan dua unit alat berat mobile crane hydraulic bekerja dengan baik meskipun hasil
nya sedikit berbeda.
Dari analisa diatas maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kinerja alat mobile
crane harus diperhitungkan secara cermat seperti jumlah alat, tenaga kerja dan alat
pembantu manual sangat membantu mempercepat hasil produksi, sehingga menghasilkan
kinerja alat yang produktif.
54
Contoh Permasalahan
Dari perbandingan perhitungan produktivitas diatas maka hasil dilapangan hasil nya
lebih lambat 6 hari dibandingkan hasil perhitungan produktivitas kajian pada studi kasus ini
yang dikarenakan ada beberapa faktor yang memperlambat pekerjaan seperti tidak
ditambahkan nya waktu lembur/menambah jam kerja alat, menambahkan tenaga kerja dan
faktor cuaca dilingkungan proyek yang tidak menentu sehingga menurunkan nilai efisiensi
pekerjaan alat tersebut yang berarti hasil dari perhitungan analisa studi kasus ini dengan
menggunakan dua unit alat berat mobile crane hydraulic bekerja dengan baik meskipun hasil
nya sedikit berbeda.
Dari analisa diatas maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kinerja alat mobile
crane harus diperhitungkan secara cermat seperti jumlah alat, tenaga kerja dan alat
pembantu manual sangat membantu mempercepat hasil produksi, sehingga menghasilkan
kinerja alat yang produktif.
55
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di lokasi Setelah dilakukan perhitungan
pekerjaan erection/pemasangan struktur produktivitas tiap lantai maka
baja waktu siklus berbeda-beda didapat nilai total sebesar
diantaranya: lantai 1 (kolom 18,66 menit 166,319 jam (dari lantai 1 hingga
dan balok 22,1 menit), lantai 2 (kolom lantai 6). Durasi pekerjaan
19,42 menit dan balok 22,27 menit), dalam satu hari 8 jam, maka
lantai 3 (kolom 19,8 menit dan balok apabila dijadikan satuan hari
22,53 menit), lantai 4 (kolom 21,28 menit maka didapat durasi pekerjaan
dan balok 23,62 menit), lantai 5 (kolom selama 21 hari.
21,66 menit dan balok 24,58 menit) dan
lantai 6 (kolom 21,68 menit dan balok
25,05 menit).
56
Kesimpulan
Berdasarkan data lapangan, pekerjaan Beberapa faktor yang
pemasangan struktur baja oleh dua unit mempengaruhi kinerja mobile
mobile crane memakan waktu selama 27 crane sehingga pekerjaan lebih
hari sedangkan secara perhitungan lambat dibandingkan
didapat durasi pekerjaan selama 21 hari. perhitungan produktivitas
Maka selisih pekerjaan secara diantaranya: faktor cuaca atau
perhitungan hasil nya lebih cepat 6 hari. curah hujan yang tinggi pada
lokasi proyek dan faktor
keamanan seperti terjadinya
kebakaran pada barak pekerja
sehingga pekerjaan harus
ditunda.
57
Saran
Faktor yang mengakibatkan lama nya Semua alat sebaiknya selalu
pekerjaan dilapangan dibandingkan dilakukan pemeriksaan rutin
secara perhitungan produktivitas sebelum dan sesudah pekerjaan
dikarenakan kondisi cuaca yang tidak pada tiap pergantian shift kerja,
menentu pada lokasi proyek, meskipun hal ini bertujuan untuk menjaga
kondisi alat cukup baik. Oleh karena itu agar kondisi alat selalu dalam
sebaiknya perlu diadakan nya lembur keadaan baik. Sehingga
atau jam kerja tambahan untuk alat, produktivitas alat tetap sesuai
operator dan pekerja sehingga proses dengan perencanaan dalam
pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana. pencapaian target produksi.
58
Saran
Dalam menentukan jenis dan jumlah alat Kondisi manajemen proyek perlu
berat yang akan digunakan sebaiknya diperhatikan dengan baik secara
diperlukan suatu perencanaan yang teliti, seksama karena komunikasi
dimana disesuaikan dengan material apa antar pelaksana baik pada
yang akan diangkat, seberapa besar jenis bagian divisi peralatan, operator
pekerjaan nya dan memperhatikan dan pekerja yang berada
kondisi medan kerja. dilapangan agar proses
pekerjaan yang memerlukan alat
Memperhatikan pula keselamatan kerja berat bisa berjalan dengan
karena masih terdapat pekerja lancar sehingga dapat
dilapangan yang tidak memenuhi standar mempercepat waktu kerja
keselamatan kerja agar tidak terjadi rencana yang sangat efektif dan
kesalahan yang dapat menimbulkan efisien.
kecelakaan karena hal ini dapat
merugikan baik dari segi waktu dan biaya
pekerjaan.
59