Nifas 6 Jam PP
Nifas 6 Jam PP
”R”
IBU NIFAS NORMAL 6 JAM POST PARTUM
DI BPS NUR FATIMAH
BOJONEGORO
Disusun Oleh :
LYDIA DWI FITRIYANTI
O7612
Dosen Pembimbing :
SUWARNI, SPd
AKADEMI KEBIDANAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
TA. 2009 / 2010
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Masa nifas adalah setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu
akan tetapi seluruh aalat genetal baru pulih kembali seperti
sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan.
(Sarwono Prawirohardjo, 2008 : 237)
Masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat
kandung kembali seperti pra hamil.
(Roestam Mochtar, 1998 : 113)
Masa nifas dibagi dalam 3 periode :
1. Puerperium Dini
Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperboleh berdiri, dan berjalan-jalan. Dalam
agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerperium Intermedial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bisa
selama hamil atau waktu persalinan mempaunyai komplikasi, waktu untuk sehat
sempurna bisa berminggu, bulanan dan tahunan.
6. Traktus Urinarius
BAK sering sulit selama 24 jam pertama kemungkinan terdapat spasme spincter
dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala
janin dan tulang pubis selama persalinan.
Urine dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah
melahirkan sesudah plasenta dilahirkan kadar hormon estrogen yang bersifat
menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok.
7. Sistem Gastrointestinal
Diperlukan waktu 3-4 hari sebelum foal usus kembali normal meskipun kadar
progesteron menurun setelah melahirkan, namun asupan makanan juga
mengalami penurunan selama satu/dua hari, gerakan tubuh berkurang dan usus
bagian bawah sering kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema.
8. Sistem Kardiovaskuler
Ketidaksamaan sel merah dan kadar hemoglobin kembali normal pada hari ke 5
9. Perubahan Psikologis
Perubahan yang mendadak dan dramatis pada status hormonal menyebabkan ibu
yang berada dalam masa nifas menjadi sensitif terhadap faktor-faktor yang dalam
keadaan normal mampu diatasinya.
C. PROSES LAKTASI
Sejak kehamilan muda sudah terdapat persiapan-persiapan pada kelenjar mamae
untuk menghadapi masa laktasi ini. Perubahan yang terdapat pada kedua mamae
antara lain :
1. Proliferasi jaringan, terutama kelenjar-kelenjar dan alvolar mamae dan lemak
2. Pada duktus laktiferus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat dikeluarkan
berwarna kuning
3. Hipervakularisasi terdapat pada permukaan maupun pada kajian dalam mamae
pembuluh-pembuluh vena berdilatasi dan tampak dengan jelas.
4. Setelah partus, pengaruh menekan dari estrogen dan progesteron terhadap
hipofisis hilang maka timbul pengaruh hormon lactogenik (LH) atau prolaktin
yang merangsang air susu.
E. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan post natal antara lain :
1. Pemeriksaan Umum
- Kesadaran penderita
- Keluhan yang terjadi selama persalinan
- Keadaan umum
- Tekanan darah, nadi, suhu
2. Pemeriksaan Khusus
- Fundus uteri : TFU, kontraksi uterus
- Payudara : puting susu, pembengkakan ASI, pengeluaran ASI
- Patum lokea : lokhea rubra, lokhea sanguinolenta
- Inding perut, kandung kemih, rektum
(Ida Bagus Gde, M. 1998 : 194)
Daftar Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Mochtar Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC.
Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “D” IBU NIFAS NORMAL
6 JAM POST PARTUM DI BPS NUR FATIMAH– BOJONEGORO
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 30 Maret 2010 Jam : 07.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Istri : Ny. “R” Nama : Tn. “J”
Umur : 22 tahun Umur : 26 tahun
: Islam Agama : Islam
Agama
: Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
: SMA Pendidikan : D2
Suku/Bangsa
:- Pekerjaan : Swasta
Pendidikan
:- Penghasilan : Rp. 2.500.000/bln
Pekerjaan
Penghasilan
6. Riwayat Pernikahan
Nikah :1x
Lama menikah : 1 tahun
Usia menikah : 21 tahun
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Usia Ditolong Cara Jenis Umur Nifas
No Tempat Keadaan BBL Uri
Kehamilan oleh partus kelamin sekarang
1. Hamil ini
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 157 cm
BB : 70 kg
Lila : 26 cm
BAB : -
BAK :
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36 7 0C
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 21 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Rambut : kotor, hitam, tidak mudah rontok
Kepala : kotor, tidak ada benjolan
Muka : pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Telinga : bersih tidak ada serumen
Hidung : bersih, tidak ada sekret
Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada caries dentis, mukosa bibir merah
muda
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada : pernafasan normal teratur, payudara simetris, ASI lancar, papila
mamae, menonjol bersih
Perut : terdapat linea nigra, ada striae gravidarum livide
Genetalia eksterna : tidak oedem dan tidak ada varises, ada jahitan perineum,
jahitan baru dan bertaut, lochia rubra
Anus : ada hemoroid
Ekstremitas : tidak oedem
3. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
Dada : Payudara tidak teraba massa, ASI keluar dengan lancar, tidak
teraba benjolan
Perut : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong
Ekstremitas : Tidak ada oedem
4. Pemeriksaan Laboratorium
Darah Hb : 12 gr%
5. Kesimpulan
Ibu P1OO1 6 jam post partum, bayia hidup laktasi lancar, TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus baik , pengeluaran lochea rubra, keadaan umum ibu baik BAB
(-), BAK
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 30– 03 – 2010 Jam : 08.00 WIB
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa kontraksi uterus baik,
keadaan umum ibu baik dan kondisi kesehatan bayinya baik
3. Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa keluhan yang dialami ibu adalah
normal karena proses pengecilan dari rahim, dan karena ibu mengeluarkan
banyak energi untuk melahirkan anaknya sehingga badannya terasa lemah.
4. Melakukan observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri, dan
kontraksi uterus.
5. Memberikan KIE tentang nutrisi pada ibu bahwa ibu harus banyak
mengkonsumsi makanan bergizi serta makanan yang dapat meningkatkan
produksi ASI seperti : sayur-sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan,
daging, telur, ikan, hati, susu dll.
Nasi : 1 piring
Lauk : tahu, tempe, telur, daging
Sayur : sayur asam, sayur bayam
Minum : air putih 7-8 gelas/hari, susu untuk ibu menyusui 1 gelas/hari
Buah : pisang, pepaya.
6. Memberikan KIE tentang personal hygiene
- Mengajarkan ibu cara membersihkan payudara, yaitu membersihkan
payudara dengan air dan sabun, kecuali daerah puting susu dan areola karena
bisa menimbulkan lecet.
- Menganjurkan ibu untuk lebih sering ganti pembalut jika dirasa darah yang
keluar sudah banyak, minimal 4 jam sekali.
7. Memberikan KIE tentang cara menyusui yang benar
- Posisi Duduk
Letakkan bantal diatas pangkuan ibu, sangga kepala bayi dengan tangan ibu,
rapatkan perut bayi dan ibu, sentuhkan puting susu pada ujung bibir bayi
untuk membuka mulut bayi, masukkan seluruh bagian puting dan areola ke
dalam mulut bayi, awasi bila hidung bayi tertutup payudara ibu. Kaki ibu
berpijak pada alas yang sudah disiapkan jadi tidak menggantung dan
sebaiknya ibu bersandar
- Posisi Tidur
Ibu tidur miring ke arah payudara yang akan disusukan, sangga kepala
dengan tangan atau bantal, rapatkan perut bayi dengan tubuh ibu, masukkan
puting ke dalam mulut bayi.
8. Memberikan infus RL 20 tetes/ menit, untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
elektrolita karena ibu mengeluarkan banyak energi ketika proses persalinan.
VII. EVALUASI
1. Ibu mengatakan mengerti penjelasan yang diberikan adengan menganggukkan
dan dapat menyebutkan poin-poin penting yang telah diberikan.
2. Ibu mengatakan akan melakukan anjuran yang diberikan
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi
O : Ibu dapat menyebutkan apa saja yang telah dilakukan dalam perawatan
A : Tunjukkan berhasil sebagian
P : Rencana dilanjutkan
INFERTILITAS
A. Pengertian
Infertilitas adalah kegagalan mengandung setelah 1 tahun berusaha hamil.
(Ralph C Benzou,2008: 697)
Infertilitas adalah Seorang istri yang belum hamil setelah 12 bulan Hubungan
seksual tanpa kontrasepsi.
(Johann HD, 1980 :211)
Infertilitas dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Infertilitas Primer : Pasien yang belum pernah hamil sama sekali.
2. Infertilitas Sekunder : Pasien yang pernah hamil sebelumnya.
B. Etiologi
Penyebab infertilitas dapat digolongkan menjadi:
1. Faktor Koitus Pria
Meliputi spermatogenesis abnormal, motilitas abnormal, kelainan anatomi,
gangguan endokrin dan disfungsi seksual.
Kelainan anatomi yang mungkin menyebabkan infertilitas adalah adanya vas
defense konginental, obstruksi vas defferense dan kelainan konginetal
system ejekulasi.
2. Faktor serviks
Sebagai penyebab infertilitas wanita mungkin konginetal (terpajan DES,
kelainan duktus mulleri) atau didapat (infeksi, terapi pembedahan)
3. Faktor Uterus Tuba
Merupakan kelainan struktur yang paling lazim (misalnya: terpajan DES,
mioma, kegagalan penyatuan normal saluran reproduksi, kehamilan ektopik
sebelumnya)
4. Faktor Ovulasi
Melibatkan SSP, penyakit metabolic atau defek perifer.
5. Faktor Peritonium atau pelvis
2 faktor peritoneum atau pelvis yang paling lazim adalah endometriosis dan
sekule infeksi (misalnya: apendisitis, penyakit radang panggul)
C. Diagnosis
Penilaian infertilitas harus melalui tahapan pemeriksaan dan menurut besarnya
probabilitas (termasuk individualisasi pasangan), invasif tidaknya tindakan, resiko
dan biaya, penilaian dasar komplek biasanya memerlukan waktu 6-8 minggu.
Penilaian awal meliputi riwayat medis tentangfaktor-faktor infertilitas wanita
termasuk perkembangan pubertas, cirri-ciri siklus menstruasi sekarang, riwayat
kontrasepsi, kehamilan dan hasil kehamilan yang lalu, pembedahan sebelumnya
(terutama panggul), infeksi sebelumnya, apusan PAP normal dan terapinya, obat-
obatan dan terapi diet, stabilitas BB, olah raga dan riwayat terpajan DES sewaktu
dalam kandungan.
DAFTAR PUSTAKA
Asuhan Kebidanan
Pada NY ”A” Dengan Infertilitas di Poli Obsgyn
RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOMO BOJONEGORO
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 16-11-2009 jam : 11.30
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Istri Suami
Nama : Ny. “A” Nama : Tn. “D”
Umur : 25 tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan :- Pekerjaan : Guru
Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 2.000.000,- / Bulan
Alamat : Ds. Sumber Tlaseh Rt. 03 / Rw. I, Dander Bojonegoro.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan belum pernah hamil sama sekali selama usia perkawinan 3 ½
tahun, ibu ingin mempunyai anak.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, menular, bawaan,
menahun maupun PMS
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis,
bawaan, menular.
5. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28-38 hari
Lama : 8 hari
Karakteristik : Cair, kadang bergumpal, warna merah segar, ganti
pembalut 3 x/hari
Fluor albus : Iya, 2 hari sebelum haid, warna putih gatal, bau khas
Disminorhoe : -
Disfungsi blooding : -
HPHT : 7-11-2009
6. Riwayat Pernikahan
Nikah : 1 kali
Usia menikah : 21 tahun
Lama menikah : 3 ½ tahun
7. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
-
8. Riwayat Kehamilan Sekarang
-
9. Riwayat KB
Ibu pernah menggunakan pil KB selama 3 bulan setelah pernikahan.
10. Kebiasaan Sehari – hari
a. Nutrisi : makan 3x / hari, terdiri dari 1 piring nasi, 2 potong lauk,
kadang ½ mangkuk sayur dan buah. Minum : 6-7 Gelas /
hari
b.Eliminasi : BAB : 1x /hari, konsistensi lunak, warna kuning. BAK: 5-
6 x/hari, warna kuning jernih, bau amoniak.
c. Istirahat : Tidur siang : 1-2 jam. Tidur malam : 7-8 jam
d.Kebersihan : Mandi 2x/hari, gosok gigi 5x/hari, keramas 2x/hari, ganti
baju dan pakaian dalam 2x/hari.
e. Seksualitas : 3-4 x / minggu.
f. Aktivitas : Mencuci, Memasak, Menyapu, Mengepel, Menyetrika.
g.Kebiasaan : tidak merokok, tidak minum-minuman beralkohol, tidak
mengkonsumsi obat – obatan, tidak mengkonsumsi narkoba.
h.Rekreasi : jalan – jalan pagi, nonton TV, Membaca majalah.
11. Data Psikososial
Ibu sedih dan cemas dengan keadaanya, ibu takut jika ada apa-apa dengan alat
kandungannya, suami dan keluarganya memberi dukungan ibu, hubungan ibu
dengan suami dan keluarga baik.
12. Data Spiritual
Ibu menjalankan sholat 5 waktu dan mengaji tiap selesai sholat magrib.
13. latar Belakang Sosial Budaya
Di keluarga ibu ada budaya minum jamu-jamuan untuk menyuburkan
kandungan, tapi ibu takut meminumnya.
14. Pengetahuan
Ibu mendapat pengetahuan dari keluarga mengenai pegalaman kemandulan dan
menyarankan untuk periksa ke bidan.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum Tanda-tanda vital
Keadaan Umum : baik Tekanan darah : 120/80 mmHg
Kesadaran : composmentis Suhu : 37
BB/TB : 60 kg/ 157 cm Nadi : 84 x/menit
Lila : 25 cm Pernafasan : 22 x/menit
2. pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut/kepala : bersih,tidak ada ketombe, tidak mudah rontok
Muka : tidak pucat, tidak ada pigmentasi/acne
Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : bersih, tidak ada serumen
Mulut : mukosa bibir merah muda,tidak ada caries dentis,
stomatitis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjartyroid dan vena jugularis
Dada : simetris, pernafasan teratur tidak ada retraksi pada kulit
payudara
Perut : tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : tidak ada kondiloma latta, kondiloma akuminata, varices
maupun tanda-tanda infeksi, terdapat pengeluaran
secret.
Anus : tidak hemoroid
Ekstremitas : tidak ada kelainan, tidak ada varices.
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjartyroid dan vena jugularis
Perut : tidak teraba/benjolan, tidak nyeri tekan
Genetalia : tidak ada bartolonitis, tidak ada pembengkakan kel. Scene
Anus : tidak ada hemorrhoid
Ekstremitas : tidak ada kelainan, tidak ada avarices
c. Auskultasi
Perut : tidak ada meteorismus
d. Perkusi
Patella reflek ka/ki = +/+
e. Pemeriksaan Lab
Urine : tidak dikaji
Darah : tidak dikaji
f. Pemeriksaan Penunjang
- Hasil USG : Terdapat perlekatan pada tuba
g. Kesimpulan
P00000 dengan infertilitas karena perlekatan pada tuba.
V. INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan pada ibu
Rasional : agar ibu mengungkapkan masalah yang dihadapi.
2. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional : agar ibu mengetahui keadaanya
3. Berikan dukungan psikologis pada ibu
Rasional : agar ibu tenang
4. lakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk dilakukan uji rubin
Rasional :untuk memeriksa potensi tuba
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan pendekatan pada ibu dengan ramah dan sopan sehingga ibu bias
mengungkapkan semua masalah-masalah yang sedang dialami.
2. Menjelaskan pada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa ibu tidak bias hamil itu
karena adanya perlekatan pada saluran telur (tuba falopi) dan penangananya
membutuhkan waktu lama
3. memberikan dukungan psikologis pada ibu dengan memberikan kenyataan
bahwa, infertile hamper tidak pernah dapat diatasi hanya dalam semalam, dan
pasien juga harus menerima bahwa proses yang diperlukan untuk diagnosis dan
pengobatan bukan dalam hitungan jari/minggu, melainkan dalam hitungan bulan,
kehamilan biasanya terjadi dalam 6-9 siklus. Jika penyebab sesungguhnya dapat
ditemukan, maka dari itu ibu diharapkan bersabar dan selalu berdoa
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn untuk dilakukan uji rubin yaitu suatu
ujI untuk memeriksa potensi tuba
VII. EVALUASI
1. Ibu bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi
2. Ibu mengerti dan mengetahui tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
3. Ibu merasa lebih tenang
4. Ibu bersedia untuk dilakukan uji rubin