Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

”R”
IBU NIFAS NORMAL 6 JAM POST PARTUM
DI BPS NUR FATIMAH
BOJONEGORO

Disusun Oleh :
LYDIA DWI FITRIYANTI
O7612

Dosen Pembimbing :
SUWARNI, SPd

AKADEMI KEBIDANAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
TA. 2009 / 2010
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN
Masa nifas adalah setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu
akan tetapi seluruh aalat genetal baru pulih kembali seperti
sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan.
(Sarwono Prawirohardjo, 2008 : 237)
Masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat
kandung kembali seperti pra hamil.
(Roestam Mochtar, 1998 : 113)
Masa nifas dibagi dalam 3 periode :
1. Puerperium Dini
Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperboleh berdiri, dan berjalan-jalan. Dalam
agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerperium Intermedial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bisa
selama hamil atau waktu persalinan mempaunyai komplikasi, waktu untuk sehat
sempurna bisa berminggu, bulanan dan tahunan.

B. PERUBAHAN MASA NIFAS


1. Involusi Alat-Alat Kandungan
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil sehingga akhirnya kembali seperti
sebelum hamil.
Involusi TFU Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gr
Uri lahir 2 jari bawah pusat 750 gr
1 minggu Pertengahan pusat – symphisis 500 gr
2 minggu Tidak teraba diatas symphisis 350 gr
6 minggu Bertambah kecil 50 gr
8 minggu Sebesar normal 30 gr
- Bekas implantasi uri, plasenta mengecil karena kontraksi menonjol ke
kavuma uteri dengan diamter 7,5 cm sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm, pada
minggu ke 6 2,4 cm dan akhirnya pulih.
- Aluka pada jalan lahir tidak disertai infeksi akan sembuh pada 6-7 hari
2. Lochea
Yaitu sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas
pengeluaran lochea dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya sebagai
berikut :
a. Lochea Rubra
Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik kaseosa,
lanuga dan mekoneum selama 2 hari pasca partum
b. Lochea Sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari ke 3-7 pasca partum
c. Lochea Serosa
Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7 pasca partum
d. Lochea Alba
Cairan putih setelah 2 minggu.
e. Lochea Purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
f. Locheostasis
Lochea yang tidak lancar keluarnya
(Sarwono Prawirohardjo, 2006 : 238)
3. Serviks
Serviks setelah post partum bentuknya mengangga seperti corong. Bentuk ini
disebabkan oleh korpus uteri dapat mengadakan kontraksi, sedangkan serviks
tidak terbentuk semacam cincin, warna serviks sendiri merah kehitaman karena
penuh pembuluh darah, konsistensinya lunak segera setelah janin dilahirkan,
tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan dalam kavum uteri setelah 2 jam
hanya dapat dimasukkan 2-3 jari dan setelah 1 minggua hanya dapat dimasukkan
1 jari ke dalam cavum uteri.
4. Ligamen-Ligamen
Ligamen janin dan diafragma pelvis meregang pada waktu persalinan, setelah
bayi lahir secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali.
5. Vagina dan Perineum
Setelah kelahiran, vaginan tetap terbuka lebar dan mengalami beberapa derajat
oedem dan memar dan celah pada invoitus, setelah 1 hingga 2 hari pertama pos
partum, otot vagina kembali, celah vagina tidak lebar dan vagina tidak lagi
oedem.

6. Traktus Urinarius
BAK sering sulit selama 24 jam pertama kemungkinan terdapat spasme spincter
dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala
janin dan tulang pubis selama persalinan.
Urine dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah
melahirkan sesudah plasenta dilahirkan kadar hormon estrogen yang bersifat
menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok.
7. Sistem Gastrointestinal
Diperlukan waktu 3-4 hari sebelum foal usus kembali normal meskipun kadar
progesteron menurun setelah melahirkan, namun asupan makanan juga
mengalami penurunan selama satu/dua hari, gerakan tubuh berkurang dan usus
bagian bawah sering kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema.
8. Sistem Kardiovaskuler
Ketidaksamaan sel merah dan kadar hemoglobin kembali normal pada hari ke 5
9. Perubahan Psikologis
Perubahan yang mendadak dan dramatis pada status hormonal menyebabkan ibu
yang berada dalam masa nifas menjadi sensitif terhadap faktor-faktor yang dalam
keadaan normal mampu diatasinya.

C. PROSES LAKTASI
Sejak kehamilan muda sudah terdapat persiapan-persiapan pada kelenjar mamae
untuk menghadapi masa laktasi ini. Perubahan yang terdapat pada kedua mamae
antara lain :
1. Proliferasi jaringan, terutama kelenjar-kelenjar dan alvolar mamae dan lemak
2. Pada duktus laktiferus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat dikeluarkan
berwarna kuning
3. Hipervakularisasi terdapat pada permukaan maupun pada kajian dalam mamae
pembuluh-pembuluh vena berdilatasi dan tampak dengan jelas.
4. Setelah partus, pengaruh menekan dari estrogen dan progesteron terhadap
hipofisis hilang maka timbul pengaruh hormon lactogenik (LH) atau prolaktin
yang merangsang air susu.

D. PERAWATAN IBU NIFAS


a. Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus beristirahat, tidur terlentang selama 8
jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring ke kanan dan ke kiri untuk
mencegah terjadinya trombosis dan trombo emboli.
Pada hari ke-2 diperbolehkan duduk, hari ke-3 jalan-jalan, dan hari ke 4/5 sudah
diperbolehkan pulang, mobilisasi diatas mempunyai variasi tergantung
komplikasi persalinan nifas dan sembuhnya luka-luka.
b. Dite
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan-makanan
yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
c. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya, kadang-kadang wanita
mengalami sulit kencing, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan
spasme oleh iritasi sfinder ani selama persalinan.
Juga oleh karena adanya edema kandunga kemih yang terjadi selama persalinan
bila kandung kemih penuh dan wanita sulit kencing sebaiknya dilakukan
kateterisasi.
(Rustam Mochtar, 1998 : 116, 117)

E. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan post natal antara lain :
1. Pemeriksaan Umum
- Kesadaran penderita
- Keluhan yang terjadi selama persalinan
- Keadaan umum
- Tekanan darah, nadi, suhu
2. Pemeriksaan Khusus
- Fundus uteri : TFU, kontraksi uterus
- Payudara : puting susu, pembengkakan ASI, pengeluaran ASI
- Patum lokea : lokhea rubra, lokhea sanguinolenta
- Inding perut, kandung kemih, rektum
(Ida Bagus Gde, M. 1998 : 194)

Daftar Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Mochtar Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC.
Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “D” IBU NIFAS NORMAL
6 JAM POST PARTUM DI BPS NUR FATIMAH– BOJONEGORO

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 30 Maret 2010 Jam : 07.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Istri : Ny. “R” Nama : Tn. “J”
Umur : 22 tahun Umur : 26 tahun
: Islam Agama : Islam
Agama
: Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
: SMA Pendidikan : D2
Suku/Bangsa
:- Pekerjaan : Swasta
Pendidikan
:- Penghasilan : Rp. 2.500.000/bln
Pekerjaan

Penghasilan

Alamat : Desa Ngumpakdalem Dukuh Banteran Boureno.


2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertama jenis kelamin laki-laki pada
tanggal 30 Maret 2010 jam 02.35 WIB, mengeluh perut mules dan badan lemah.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung, DM, hipertensi,
keturunan serta tidak pernah menjalani operasi
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga maupun keluarga suaminya tidak ada yang
menderita penyakit jantung, DM, hipertensi, keturunan serta tidak ada riwayata
keturunan kembar.
5. Riwayat Haid
Menarche : 15 tahun
Siklus : teratur, 28-30 hari
Lama : 7-8 hari
Karakteristik : cair, warna merah segar, ganti pembalut 2-3 x/hari
Dismenorche : kadang-kadang,2 hari sebelum haid
Disfungsi blooding : tidak pernah
Flour albus : 3 hari menjelang haid
HPHT : 23-06-2009
TTP : 30-03-2010

6. Riwayat Pernikahan
Nikah :1x
Lama menikah : 1 tahun
Usia menikah : 21 tahun
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Usia Ditolong Cara Jenis Umur Nifas
No Tempat Keadaan BBL Uri
Kehamilan oleh partus kelamin sekarang
1. Hamil ini

8. Riwayat Kehamilan Sekarang


Trimester I : Ibu mengatakan periksa ke bidan 1 x, terlambat haid 2 bulan,
mengeluh mual muntah mendapat vitamin B6, kapsul yodium,
Kalk.
Trimester II : Ibu periksa ke bidan 2 x , merasakan gerakan janin sejak usia
kehamilan 5 bulan, mendapat TT, mendapat tablet Fe, dan Kalk.
Trimester III : Ibu mengatakan periksa ke bidan 1 x dan periksa ke dokter
obgyn 1 x, mendapat hasil USG, tablet Fe, dan penyuluhan
tentang perawatan payudara serta tanda-tanda persalinan.
9. Riwayat Persalinan Sekarang
- Tanggal 29 Maret 2010, jam 15.00 WIB, ibu merasakan kenceng-kenceng
kemudian keluarga membawa ibu ke rumah sakit tanggal 30 Maret 2010 jam
00.30 WIB.
- Bayi lahir spontan pada tanggal 30 Maret 2010 jam 06.45 WIB dengan jenis
kelamin laki-laki. BB 3300 gr, PB 49 cm, dilakukan penegangan tali pusat
terkendali perdarahan + 200 cc dengan konsistensi cair dan sedikit gumpalan,
warna merah segar.
- Plasenta : spontan, lengkap, berat 500 gr, panjang 23 cm, lebar 15 cm, tidak
ada kelainan, tebal + 2 cm.
- Tali usat : Panjang + 35 cm, tidak ada kelainan
- Perdarahan Kala I – Kala II : 200 cc
Kala III : 100 cc
Kala IV : 20 cc
- Catatan waktu Kala I – Kala II : 7 jam
Kala II : 0,5 jam dipimpin meneran 0,5 jam
Kala III : 5 menit
- Lain-lain : Heygiene ibu baik, keadaan ibu baik
Bayi
- Lahir tanggal 30 Maret 2010 , Jam : 02.35 WIB
- BB : 3400 gr, PB 49 cm, nilai apgar : 8-9, jenis kelamin laki-laki
- Masa gestasi : 36-38 minggu
- Cacat bawaan : tidak ada
- Komplikasi : Kala I (tidak ada), Kala II (tidak ada)
- Ketuban : jumlah + 200 cc, warna putih jernih, bau khas.
Ibu
- Keadaan umum : baik
- Keadaan emosional : tenang, tidak gelisah dan senang
- Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36 7 0 C
Pernafasan : 21 x/menit
- Payudara : pengeluaran kolustrum (+), bentuk simetris, putting susu bersih
dan menonjol.
- Uterus : TFU 2 jari dibawah pusat
- Pengeluaran lokhea : warna merah segar, bau amis, jumlah 1 pembalut penuh
- Kandung kemih : kosong
- Ekstremitas : tidak oedem
- Anus : ada hemoroid
10. Riwayat KB
Ibu belum pernah menggunakan KB.
11. Kebiasaan Sehari-hari
Pola Selama Hamil Selama Nifas
Nutrisi Ibu makan 3 x sehari, porsi 1 Ibu sudah makan 1 x (nasi,
piring (nasi, sayur, lauk) sayur, lauk)
Minum air putih : 7-8 gelas/hr Minuam 2 gelas air putih dan
1 gelas
Eliminasi BAB 1 x/hari, warna kuning BAB : Belum
kecoklatan, konsistensi lembek, BAK : 1 x kuning jernih bau
bau khas khas
BAK 4-5 x/hari, warna kuning
jernih bau khas.
Istirahat Tidur siang + 1 jam, tidur Setelah melahirkan ibu tidur
malam + 7 jam. 1 jam
Aktifitas Menyapu, memasak, mengepel Ibu bila tidur miring, duduk
dan bisa berjalan ke kamar
mandi
Kebersihan Ibu mandi 2 x/hari, keramas Setelah melahirkan ibu hanya
2 x/minggu, ganti celana dalam
Pola Selama Hamil Selama Nifas
dan BH 2 x/hari sibin, sudah 2 x ganti pembalut.
Kebiasan Tidak merokok, tidak minum Tidak merokok, tidak minum
minuman beralkohol minuman beralkohol
Seksualitas 2 x/minggu -
Rekreasi Nonton TV, jalan-jalan pagi -

12. Keadaan Psikologis


Ibu merasa senang karena anaknya sudah lahir. Hubungan ibu dengan suami dan
keluarga baik.
13. Latar Belakang Sosial Budaya
Ibu mengatakan tidak ada budaya tarak, dan tidak ada pantangan terhadap
makanan tertentu.
14. Data Spiritual
Ibu menjalankan sholat 4 waktu, dengan alasan susah untuk digunakan sujud
waktu hamil. Selama proses persalinan ibu mengucap lafadz Allah ketika ada
kontraksi, setelah melahirkan ibu belum menjalankan sholat
15. Pengetahuan
Ibu mengetahui kondisi kehamilannya dan tanda-tanda persalinan dari bidan dan
dokter Obgyn.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 157 cm
BB : 70 kg
Lila : 26 cm
BAB : -
BAK : 
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36 7 0C
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 21 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Rambut : kotor, hitam, tidak mudah rontok
Kepala : kotor, tidak ada benjolan
Muka : pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Telinga : bersih tidak ada serumen
Hidung : bersih, tidak ada sekret
Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada caries dentis, mukosa bibir merah
muda
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada : pernafasan normal teratur, payudara simetris, ASI lancar, papila
mamae, menonjol bersih
Perut : terdapat linea nigra, ada striae gravidarum livide
Genetalia eksterna : tidak oedem dan tidak ada varises, ada jahitan perineum,
jahitan baru dan bertaut, lochia rubra
Anus : ada hemoroid
Ekstremitas : tidak oedem
3. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
Dada : Payudara tidak teraba massa, ASI keluar dengan lancar, tidak
teraba benjolan
Perut : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong
Ekstremitas : Tidak ada oedem
4. Pemeriksaan Laboratorium
Darah Hb : 12 gr%
5. Kesimpulan
Ibu P1OO1 6 jam post partum, bayia hidup laktasi lancar, TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus baik , pengeluaran lochea rubra, keadaan umum ibu baik BAB
(-), BAK 

II. IDENTIFIKASI MASALAH


Dx : P1OO1 6 jam post partum
Ds : Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertama jenis kelamin laki-laki,
mengeluh mules dan badan letih
Do : Keadaan Umum : Baik Tanda-Tanda Vital
Kesadaran : Composmentis Tekanan Darah : 120/80 mmHg
TB : 157 cm Suhu : 36 7 0C
BB : 70 kg Nadi : 88 x/mnt
Lila : 26 cm Pernafasan : 21 x/mnt
Inspeksi : Muka pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum. Mulut
mukosa bibir merah muda, tidak ada stomatitis, tidak ada caries
dentis. Genetalia eksterna tidak oedem, tidak varises, ada jahitan
perinam, jahitan baru lokea rubra.
Palpasi : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong

III. ANTIPASI MASALAH POTENSIAl


Terjadi dehidrasi
Antisipasi : berikan cukup caira dan elektrolit
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Infus dengan RL jumlah tetesan = 20 x/menit
V. INTERVENSI
Tanggal : 30– 03– 2010 Jam : 07.00 WIB
Dx : P1001 1 6 jam postpartum
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
Rasional : agar ibu dan keluarga kooperatif terhadap petugas kesehatan
2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan kondisi tubuhnya
Rasional : agar ibu mengetahui kondisi tubuhnya
3. Jelaskan pada ibu adan keluarga bahwa keluhan yang dialami ibu adalah normal
karena proses pengecilan rahim dan karena ibu mengeluarkan energi untuk
melahirkan anaknya sehingga badannya lemah.
Rasional : agar ibu mengetahui kondisi kesehatannya
4. Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, TFU dan kontraksi uterus
Rasional : agar ibu mengetahui kondisi tubuhnya saat ini
5. Berikan KIE tentang nutrisi
Rasional : untuk memulihkan kondisi ibu dan memperlancar produksi ASI
6. Berikan KIE tentang personal hygiene
Rasional : mencegah terjadinya infeksi
7. Berikan KIE tentang cara menyusui yang benar
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi dan mencegah
terjadinya aspirasi
8. Berikan infus RL dengan tetesan 20 tetes/menit.
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit karena dehidrasi

VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 30– 03 – 2010 Jam : 08.00 WIB
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa kontraksi uterus baik,
keadaan umum ibu baik dan kondisi kesehatan bayinya baik
3. Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa keluhan yang dialami ibu adalah
normal karena proses pengecilan dari rahim, dan karena ibu mengeluarkan
banyak energi untuk melahirkan anaknya sehingga badannya terasa lemah.
4. Melakukan observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri, dan
kontraksi uterus.
5. Memberikan KIE tentang nutrisi pada ibu bahwa ibu harus banyak
mengkonsumsi makanan bergizi serta makanan yang dapat meningkatkan
produksi ASI seperti : sayur-sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan,
daging, telur, ikan, hati, susu dll.
Nasi : 1 piring
Lauk : tahu, tempe, telur, daging
Sayur : sayur asam, sayur bayam
Minum : air putih 7-8 gelas/hari, susu untuk ibu menyusui 1 gelas/hari
Buah : pisang, pepaya.
6. Memberikan KIE tentang personal hygiene
- Mengajarkan ibu cara membersihkan payudara, yaitu membersihkan
payudara dengan air dan sabun, kecuali daerah puting susu dan areola karena
bisa menimbulkan lecet.
- Menganjurkan ibu untuk lebih sering ganti pembalut jika dirasa darah yang
keluar sudah banyak, minimal 4 jam sekali.
7. Memberikan KIE tentang cara menyusui yang benar
- Posisi Duduk
Letakkan bantal diatas pangkuan ibu, sangga kepala bayi dengan tangan ibu,
rapatkan perut bayi dan ibu, sentuhkan puting susu pada ujung bibir bayi
untuk membuka mulut bayi, masukkan seluruh bagian puting dan areola ke
dalam mulut bayi, awasi bila hidung bayi tertutup payudara ibu. Kaki ibu
berpijak pada alas yang sudah disiapkan jadi tidak menggantung dan
sebaiknya ibu bersandar
- Posisi Tidur
Ibu tidur miring ke arah payudara yang akan disusukan, sangga kepala
dengan tangan atau bantal, rapatkan perut bayi dengan tubuh ibu, masukkan
puting ke dalam mulut bayi.
8. Memberikan infus RL 20 tetes/ menit, untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
elektrolita karena ibu mengeluarkan banyak energi ketika proses persalinan.
VII. EVALUASI
1. Ibu mengatakan mengerti penjelasan yang diberikan adengan menganggukkan
dan dapat menyebutkan poin-poin penting yang telah diberikan.
2. Ibu mengatakan akan melakukan anjuran yang diberikan
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi

O : Ibu dapat menyebutkan apa saja yang telah dilakukan dalam perawatan
A : Tunjukkan berhasil sebagian
P : Rencana dilanjutkan
INFERTILITAS

A. Pengertian
Infertilitas adalah kegagalan mengandung setelah 1 tahun berusaha hamil.
(Ralph C Benzou,2008: 697)
Infertilitas adalah Seorang istri yang belum hamil setelah 12 bulan Hubungan
seksual tanpa kontrasepsi.
(Johann HD, 1980 :211)
Infertilitas dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Infertilitas Primer : Pasien yang belum pernah hamil sama sekali.
2. Infertilitas Sekunder : Pasien yang pernah hamil sebelumnya.

B. Etiologi
Penyebab infertilitas dapat digolongkan menjadi:
1. Faktor Koitus Pria
 Meliputi spermatogenesis abnormal, motilitas abnormal, kelainan anatomi,
gangguan endokrin dan disfungsi seksual.
 Kelainan anatomi yang mungkin menyebabkan infertilitas adalah adanya vas
defense konginental, obstruksi vas defferense dan kelainan konginetal
system ejekulasi.
2. Faktor serviks
 Sebagai penyebab infertilitas wanita mungkin konginetal (terpajan DES,
kelainan duktus mulleri) atau didapat (infeksi, terapi pembedahan)
3. Faktor Uterus Tuba
 Merupakan kelainan struktur yang paling lazim (misalnya: terpajan DES,
mioma, kegagalan penyatuan normal saluran reproduksi, kehamilan ektopik
sebelumnya)
4. Faktor Ovulasi
 Melibatkan SSP, penyakit metabolic atau defek perifer.
5. Faktor Peritonium atau pelvis
 2 faktor peritoneum atau pelvis yang paling lazim adalah endometriosis dan
sekule infeksi (misalnya: apendisitis, penyakit radang panggul)

C. Diagnosis
Penilaian infertilitas harus melalui tahapan pemeriksaan dan menurut besarnya
probabilitas (termasuk individualisasi pasangan), invasif tidaknya tindakan, resiko
dan biaya, penilaian dasar komplek biasanya memerlukan waktu 6-8 minggu.
Penilaian awal meliputi riwayat medis tentangfaktor-faktor infertilitas wanita
termasuk perkembangan pubertas, cirri-ciri siklus menstruasi sekarang, riwayat
kontrasepsi, kehamilan dan hasil kehamilan yang lalu, pembedahan sebelumnya
(terutama panggul), infeksi sebelumnya, apusan PAP normal dan terapinya, obat-
obatan dan terapi diet, stabilitas BB, olah raga dan riwayat terpajan DES sewaktu
dalam kandungan.

D. PEMERIKSAAN PASANGAN INFERTIL


 Syarat-syarat pemeriksaan
Setiap pasangan infertil diperlakukan sebagai satu kesatuan itu, berarti jika
istri saja sedangkan suaminya tidak mau diperiksa maka pasangan itu tidak
diperiksa.
Adapun syarat-syarat pemeriksaan pasangan infertil adalah sebagai berikut:
1. Istri yang berumur antara 20-30 tahun, baru akan diperiksa setelah berusaha
untuk mendapat anak selama 12 bulan, pemeriksaan bias dilakukan dini
apabila:
a. Pernah mengalami keguguran berulang.
b. Diketahui pernah mengidap kelainan endokrin.
c. Pernah mengalami peradangan rongga panggul / rongga perut dan
d. Pernah mengalami bedah ginekologik
2. Istri yang berumur antara 31-35 tahun, dapat diperiksa pada kesempatan
pertama pasangan itu dating ke dokter.
3. Istri pasangan infertil yang berumur antara 36-40 tahunhanya dilakukan
pemeriksaan infertilitas kalau belum mempunyai anak dari perkawinan ini.
4. Pemeriksaan infertilitas tidak dilakukan pada pasangan infertile yang salah
satu pasangannya mengidap penyakit yang dapat membahayakan kesehatan
istri atau anaknya.

DAFTAR PUSTAKA

 Bagian Obtetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran


Bandung. 1981. Ginekologi . Bandung : elstar offset.
 Hanafi. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBPSP
 Prawirihardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
 Duenhoelier, Johann. 1998. Ginekologi grenhill. Akarta: EGC.

Asuhan Kebidanan
Pada NY ”A” Dengan Infertilitas di Poli Obsgyn
RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOMO BOJONEGORO

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 16-11-2009 jam : 11.30

A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Istri Suami
Nama : Ny. “A” Nama : Tn. “D”
Umur : 25 tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan :- Pekerjaan : Guru
Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 2.000.000,- / Bulan
Alamat : Ds. Sumber Tlaseh Rt. 03 / Rw. I, Dander Bojonegoro.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan belum pernah hamil sama sekali selama usia perkawinan 3 ½
tahun, ibu ingin mempunyai anak.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, menular, bawaan,
menahun maupun PMS
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis,
bawaan, menular.
5. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28-38 hari
Lama : 8 hari
Karakteristik : Cair, kadang bergumpal, warna merah segar, ganti
pembalut 3 x/hari
Fluor albus : Iya, 2 hari sebelum haid, warna putih gatal, bau khas
Disminorhoe : -
Disfungsi blooding : -
HPHT : 7-11-2009
6. Riwayat Pernikahan
Nikah : 1 kali
Usia menikah : 21 tahun
Lama menikah : 3 ½ tahun
7. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
-
8. Riwayat Kehamilan Sekarang
-
9. Riwayat KB
Ibu pernah menggunakan pil KB selama 3 bulan setelah pernikahan.
10. Kebiasaan Sehari – hari
a. Nutrisi : makan 3x / hari, terdiri dari 1 piring nasi, 2 potong lauk,
kadang ½ mangkuk sayur dan buah. Minum : 6-7 Gelas /
hari
b.Eliminasi : BAB : 1x /hari, konsistensi lunak, warna kuning. BAK: 5-
6 x/hari, warna kuning jernih, bau amoniak.
c. Istirahat : Tidur siang : 1-2 jam. Tidur malam : 7-8 jam
d.Kebersihan : Mandi 2x/hari, gosok gigi 5x/hari, keramas 2x/hari, ganti
baju dan pakaian dalam 2x/hari.
e. Seksualitas : 3-4 x / minggu.
f. Aktivitas : Mencuci, Memasak, Menyapu, Mengepel, Menyetrika.
g.Kebiasaan : tidak merokok, tidak minum-minuman beralkohol, tidak
mengkonsumsi obat – obatan, tidak mengkonsumsi narkoba.
h.Rekreasi : jalan – jalan pagi, nonton TV, Membaca majalah.
11. Data Psikososial
Ibu sedih dan cemas dengan keadaanya, ibu takut jika ada apa-apa dengan alat
kandungannya, suami dan keluarganya memberi dukungan ibu, hubungan ibu
dengan suami dan keluarga baik.
12. Data Spiritual
Ibu menjalankan sholat 5 waktu dan mengaji tiap selesai sholat magrib.
13. latar Belakang Sosial Budaya
Di keluarga ibu ada budaya minum jamu-jamuan untuk menyuburkan
kandungan, tapi ibu takut meminumnya.
14. Pengetahuan
Ibu mendapat pengetahuan dari keluarga mengenai pegalaman kemandulan dan
menyarankan untuk periksa ke bidan.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum Tanda-tanda vital
Keadaan Umum : baik Tekanan darah : 120/80 mmHg
Kesadaran : composmentis Suhu : 37
BB/TB : 60 kg/ 157 cm Nadi : 84 x/menit
Lila : 25 cm Pernafasan : 22 x/menit
2. pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut/kepala : bersih,tidak ada ketombe, tidak mudah rontok
Muka : tidak pucat, tidak ada pigmentasi/acne
Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : bersih, tidak ada serumen
Mulut : mukosa bibir merah muda,tidak ada caries dentis,
stomatitis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjartyroid dan vena jugularis
Dada : simetris, pernafasan teratur tidak ada retraksi pada kulit
payudara
Perut : tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : tidak ada kondiloma latta, kondiloma akuminata, varices
maupun tanda-tanda infeksi, terdapat pengeluaran
secret.
Anus : tidak hemoroid
Ekstremitas : tidak ada kelainan, tidak ada varices.
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjartyroid dan vena jugularis
Perut : tidak teraba/benjolan, tidak nyeri tekan
Genetalia : tidak ada bartolonitis, tidak ada pembengkakan kel. Scene
Anus : tidak ada hemorrhoid
Ekstremitas : tidak ada kelainan, tidak ada avarices
c. Auskultasi
Perut : tidak ada meteorismus
d. Perkusi
Patella reflek ka/ki = +/+
e. Pemeriksaan Lab
Urine : tidak dikaji
Darah : tidak dikaji
f. Pemeriksaan Penunjang
- Hasil USG : Terdapat perlekatan pada tuba
g. Kesimpulan
P00000 dengan infertilitas karena perlekatan pada tuba.

II. IDENTIFIKASI MASALAH


DX : P0000 dengan infertilitas karena perlekatan pada tuba
DS : Ibu mengatakan belum pernah hamil sama sekali selama usia
pernikahannya
3 ½ tahun. Ibu ingin mempunyai anak
DO : Keadaan Umum : baik Tanda-tanda vital
Kesadaran : composmemtis Tekanan darah : 120/80 mmHg
BB :60 kg Suhu : 37
TB :157 cm Nadi : 84 x/menit
Lila :25 cm Pernafasan : 22 x/menit
- Hasil USG : Terdapat perlekatan pada tuba

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-

V. INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan pada ibu
Rasional : agar ibu mengungkapkan masalah yang dihadapi.
2. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional : agar ibu mengetahui keadaanya
3. Berikan dukungan psikologis pada ibu
Rasional : agar ibu tenang
4. lakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk dilakukan uji rubin
Rasional :untuk memeriksa potensi tuba
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan pendekatan pada ibu dengan ramah dan sopan sehingga ibu bias
mengungkapkan semua masalah-masalah yang sedang dialami.
2. Menjelaskan pada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa ibu tidak bias hamil itu
karena adanya perlekatan pada saluran telur (tuba falopi) dan penangananya
membutuhkan waktu lama
3. memberikan dukungan psikologis pada ibu dengan memberikan kenyataan
bahwa, infertile hamper tidak pernah dapat diatasi hanya dalam semalam, dan
pasien juga harus menerima bahwa proses yang diperlukan untuk diagnosis dan
pengobatan bukan dalam hitungan jari/minggu, melainkan dalam hitungan bulan,
kehamilan biasanya terjadi dalam 6-9 siklus. Jika penyebab sesungguhnya dapat
ditemukan, maka dari itu ibu diharapkan bersabar dan selalu berdoa
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn untuk dilakukan uji rubin yaitu suatu
ujI untuk memeriksa potensi tuba

VII. EVALUASI
1. Ibu bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi
2. Ibu mengerti dan mengetahui tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
3. Ibu merasa lebih tenang
4. Ibu bersedia untuk dilakukan uji rubin

Anda mungkin juga menyukai