Oleh:
DIMAS FEBRYANSYAH
ADE ZIANA
FAHMI ADLANI
ADE DWI HERMAWAN
YUVA SATRIA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah. Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang
membangun dari setiap pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan
makalah berikutnya. Kami juga berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk
kami supaya kami lebih mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Manfaat dan Tujuan .................................................................................. 2
D. Metode ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Teori ............................................................................................ 3
B. Topologi Jaringan...................................................................................... 13
C. Sistem Pengkabelan ................................................................................. 13
D. Protocol Jaringan ...................................................................................... 13
E. Mendiagnosa Permasalahan Dalam Jaringan .......................................... 14
F. Desain dan Arsitektur Keamanan Jaringan .............................................. 14
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 26
B. Saran ......................................................................................................... 26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi saat ini, berbagai teknologi terus dikembangkan oleh berbagai
Negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang. Salah satu teknologi yang
sedang dikembangkan saat ini ialah mengenai jaringan computer. Dewasa ini terdapat
berbagai macam topologi jaringan yang digunakan. Mulai dari lingkup local maupun
lingkup dunia sekalipun.
Untuk mempelajari jaringan computer secara lebih jauh, akan lebih efektif bila kita
mempelajari jaringan computer dengan lingkup yang kecil terlebih dahulu yaitu jaringan
local atau sering disebut dengan LAN (Local Area Network).
LAN sangat penting digunakan untuk mempermudah komunikasi dan sharing data
pada suatu lokasi yang berdekatan namun masih dalam satu area local. Jaringan LAN ini
memilki beberapa topologi dalam pembangunan jaringannya, dengan beberapa
kelemahan dan kelebihan di setiap topologinya.
Di setiap jaringan LAN (Local Area Network) juga terdapat beberapa hambatan
atau permasalahan yang harus diselesaikan. Serta dalam jaringan LAN tersebut perlu
adanya keamanan jaringan yang baik agar jaringan tersebut tidak mudah di-hack oleh
orang lain.
Internet kini seakan-akan telah menjadi salah satu bagian dari kehidupan manusia
modern yang tak mungkin terpisahkan. Namun dalam praktiknya, banyak kendala yang
kita hadapi dalam menggunakan teknologi ini. untuk bisa menggunakan internet harus
ada siasat dan strategi khusus agar teknologi ini dapat kita gunakan secara efektif dan
efisien. Salah satu bentuk siasat untuk mengakses komputer adalah sistem jaringan lokal
atau LAN
1
Dengan LAN ini, kita tidak perlu menggunakan internet dari modem untuk
mengakses data dari komputer lain yang masih dalam satu gedung dengan file sharing.
Selain itu ada juga siasat lain untuk mengawasi penggunaan internet , yang biasa disebut
. Dari latar belakang inilah penulis berinisiatif untuk memberikan sedikit gambaran
tentang sistem jaringan lokal (LAN)
B. Rumusan Masalah
D. Metode
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Teori
Dalam buku ini kita akan menggunakan istilah jaringan komputer untuk
mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua
buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasui.
Betuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat
emnggunakan serat optik, gelomabng mikro, atau satelit komunikasi.
Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah
mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisity
memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum selusurh manajemen
jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit,
sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai.
3
Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat
lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer. Perangkat lunaklah yang
menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang bersangkutan. Karena
itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat lunaknya
(khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya.
Komputer yang kecil memiliki rasio harga/kinerja yang lebih baik dibanding
dengan komputer besar. Komputer mainframe memiliki kecepatan kurang lebih sepuluh
kali lipat kecepatan komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih
mahal. Dengan selisih rasio harga/kinerja yang cukup besar ini menyebabkan perancang
sistem memilih membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi
dibanding menggunakan mainframe.
4
Yang dimaksud dengan skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan
kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya
menambahkan sejumlah prosesor. Pada komputer mainframe yang tersentralisasi, jika
sistem sudah jenuh, maka komputer harus diganti dengan komputer yang mempunyai
kemampuan lebih besar. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan dapat
menyebabkan gangguan terhadap kontinyuitas kerja para pemakai.
Apa yang telah diulas di atas bahwa minat untuk membangun jaringan
komputer semata-mata hanya didasarkan pada alasan ekonomi dan teknologi saja. Bila
komputer mainframe yang besar dan baik dapat diperoleh dengan harga murah, maka
akan banyak perusahaan/organisasi yang menggunakannya.
komunikasi orang-ke-orang
hiburan interaktif.
Ada bermacam-macam bentuk access ke infomasi jarak jauh yang dapat dilakukan,
terutama setelah berkembangnya teknologi internet , berita-berita di koran sekarang
dapat di down load ke komputer kita melalui internet, dan tidak hanya itu sekarang kita
dapat melakukan pemesanan suatu produk melalui internet, bisnis yang dikenal dengan
istilah electronic commerce (e-commerce), ini sekarang sedang berkemang dengan
pesat .
5
Videoconference atau pertemuan maya merupakan teknologi yang
memungkinkan terjadinya komunikasi jarak jauh tanpa delay. Pertemuan maya ini dapat
pula digunakan untuk keperluan sekolah jarak jauh, memperoleh hasil pemeriksaan
medis seorang dokter yang berada di tempat yang jauh, dan sejumlah aplikasi lainnya.
Video on demand merupakan daya tarik ketiga dai jaringan komputer bagi
orang per orang dimana kita dapat memilih film atau acara televisi dari negara mana saja
dan kemudian ditampilkan di layar monitor kita.
Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan
diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan
tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan
mencek field alamat. Bila paket terserbut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan
6
memproses paket itu , bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin terserbut akan
mengabaikannya.
Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis
cendurung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan
point-to-point.
1m Sistem Multicomputer
10 m Ruangan
1 km Kampus
100 km Negara
Wide area Network
1.000 km Benua
Dari tabel di atas terlihat pada bagian paling atas adalah dataflow machine,
komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang
7
semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer, sistem yang
berkomunikasi dengan cara mengirim pesan-pesannya melalui bus pendek dan sangat
cepat. Setelah kelas multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang
bekomunikasi dengan cara bertukar data/pesan melalui kabel yang lebih panjang.
Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area network (LAN), metropolitan area
network (MAN), dan wide area network (WAN). Akhirnya, koneksi antara dua jaringan
atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang terkenal dari
suatu internetwork.
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi
pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan
mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan
jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan.
8
Komputer
Komputer
Kabel
(a) (b)
Gambar 1.1 Dua jenis jaringan broadcast. (a) Bus. (b) Ring
Sistem broadcast yang lain adalah ring, pada topologi ini setiap bit dikirim ke
daerah sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya setiap bit
mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan beberapa bit, bahkan
seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya. Seperti sistem broadcast lainnya,
beberapa aturan harus dipenuhi untuk mengendalikan access simultan ke ring. IEEE
802.5 (token ring) merupakan LAN ring yang populer yang beroperasi pada kecepatan
antara 4 s.d 16 Mbps.
9
Metoda alokasi dinamik bagi suatu channel dapat tersentralisasi ataupun
terdesentralisasi. Pada metoda alokasi channel tersentralisasi terdapat sebuah entity
tunggal, misalnya unit bus pengatur, yang menentukan siapa giliran berikutnya.
Pengiriman paket ini bisa dilakukan setelah menerima giliran dan membuat keputusan
yang berkaitan dengan algoritma internal. Pada metoda aloksi channel terdesentralisasi,
tidak terdapat entity sentral, setiap mesin harus dapat menentukan dirinya sendiri kapan
bisa atau tidaknya mengirim.
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN
dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data
dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya
memiliki sebuah atau dua buiah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang
berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching
membuat rancangan menjadi lebih sederhana.
Komputer
1 2 3 N Head end
Bus B
Arah arus pada bus B
10
Gambar 1.3 Arsitektur MAN DQDB
Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sertingkali
mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan
untuk mejalankan program-program aplikasi.
mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang juga digunakan dalam
literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut
subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya
sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan
memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi
(host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.
Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel
transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau
trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.
Subnet
Router
Host
LAN
Sebagai istilah generik bagi komputer switching, kita akan menggunakan istilah
router. Tapi perlu diketahui terlebih dahulu bahwa tidak ada konsensus dalam
11
penggunaan terminologi ini. Dalam model ini, seperti ditunjukkan oleh gambar 1.4 setiap
host dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam
beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah router.
Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan host) akan membentuk subnet.
Istilah subnet sangat penting, tadinya subnet berarti kumpulan kumpulan router-
router dan saluran-sakuran komunikasi yang memindahkan paket dari host host tujuan.
Akan tatapi, beberpa tahun kemudian subnet mendapatkan arti lainnya sehubungan
dengan pengalamatan jaringan.
Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau
saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak
mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus
berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. ketika sebuah paket dikirimkan
dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau lebih, maka paket akan
diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi bebas,
dan kemudian baru diteruskan.
Subnet yang mengandung prinsip seperti ini disebut subnet point-to-point, store-and-
forward, atau packet-switched. Hampir semua WAN (kecuali yang menggunakan satelit)
memiliki subnet store-and-forward.
12
13
B. Topologi Jaringan
Terdapat beberapa topologi jaringan LAN yang digunakan, antara lain Topologi BUS,
Topologi Ring, dan Topologi Star. Sedangkan Topologi yang sedang popular digunakan
ialah Topologi Star. System instalasi jaringan LAN dengan topologi Star ialah dengan
menghubungkan masing-masing workstation secara langsung ke server dengan bantuan
HUB.
Boros Kabel
Perlu penanganan khusus
Kontrol terpusat ( HUB ) jadi elemen kritis
Kontrol Terpusat
Paling Fleksibel
Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian
jaringan lain
Kemudahan deteksi dan isolasi kerusakan pengelolaan jaringan
Bila ada salah satu workstation mati, maka jaringan masih tetap berfungsi.
C. System Pengkabelan
Jaringan dengan Topologi Star menggunakan kabel UTP dalam instalasinya. Kabel
UTP ini menggunakan konektor jenis RJ45. System pengkabelan ini menggunakan
system pengkabelan straight.
D. Protocol Jaringan
Dalam pembuatan Jaringan ini perlu adanya sebuah protocol jaringan yang
berstandar OSI ( Open System Interconnection ). Pada pembahasan ini kita
menggunakan IP Address ( Internet Protokol Address ). IP Address adalah alamat yang
diberikan pada jaringan computer dan peralatan jaringan yang menggunakan protocol
TCP/IP. IP Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat
kelompok angka decimal yang terpisah. Terdapat beberapa kelas dalam IP Address, hal
ini digunakan untuk mempermudah pemakaian jaringan. Untuk jaringan LAN kita
14
gunakan kelas C yang memiliki 256 IP Address dengan IP Range 192.0.0.xxx –
223.255.255.x.
Pengalokasian IP Address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host
ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari
tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
1. Tegangan Listrik
Tegangan listrik yang tidak stabil, sering terjadi naik turun atau mati
mendadak dari PLN dapat menyebabkan gangguan pada jaringan. Sumber listrik
yang digunakan tidak baik atau tidak stabil akan menyebabkan peralatan jaringan
mudah rusak.
Hal ini disebabkan oleh korosi dan rusak. Korosi terjadi karena ruang
atau tempat jaringan lembab dan juga karena pemakaian yang terlalu lama dan
tanpa ada perawatan secara berkala.
Kerusakan dan kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada card
LAN, pengkabelan, dan konektor. Kerusakan atau kasalahan pada jaringan
sering disebabkan oleh koneksi atau hubungan yang tidak baik antar komponen
dan tidak berfungsinya komponen-komponen dikarenakan sudah mati atau
rusak.
15
dokumen – dokumen yang berisi tentang keamanan system, kebijakan model
keamanan, dan kebutuhan keamanan.
Menyiapkan arsitektur keamanan yang merupakan bagian dari arsitektur, dimana
ia mendeskripsikan fitur dan jasa keamanan yang dibutuhkan. Arsitektur
keamanan ini menggambarkan bagaimana sebuah level jaminan sebuah system
dapat dicapai.
Resiko dari jaringan Star atau centralize network adalah dalam Star network, semua
node terhubung secara terpusat melalui HUB. Kunci keamanan jaringan ini adalah :
Sangat sulit mencapai 100 % aman jaringan computer. Ada sebuah timbal balik
antara keamanan dengan kenyamanan. Apabila sebuah jaringan tersebut aman, maka
dalam penggunaan jaringan itu akan merasa nyaman, dalam arti kenyamanan timbul
karena adanya sebuah keamanan. Keamanan jaringan merupakan sebuah proses,
bukan merupakan sebuah hasil akhir.
Interupsi
Interseption
Modifikasi
Adalah user yang tidak berhak tidak hanya mendapatkan akses, tapi juga tidak dapat
merubahnya.
Fublication
Merupakan user yang tidak berhak memasukkan atau menyelipkan objek ke dalam
system.
Joyryder
Vandals
Scorekeeper
16
Spies
Stupidity
Accident
Network security
Yaitu focus kepada media pembawa informasi atau data informasi seperti jaringan
computer.
Computer security
Yaitu focus kepada computer ( server, workstation, dan terminal ) termasuk di dalamnya
masalah yang berhubungan dengan operating system.
Application security
17
BAB III
PERANCANGAN JARINGAN
Untuk perancangan antar gedung , digunakan prinsip routing, prinsip ini dapat
menghubungkan segmen jaringan yang berbeda dengan menggunakan router.
1. Gedung A
Pada Gedung A ini ada 5 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah switch yang
mana setiap lantai memiliki jumlah host 40 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 5
segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:
Lantai 1: 192.168.1.0/26
Lantai 2: 192.168.2.0/26
Lantai 3: 192.168.3.0/26
Lantai 4: 192.168.4.0/26
Lantai 5: 192.168.5.0/26
18
2. Gedung B
Pada Gedung A ini ada 5 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah switch yang
mana setiap lantai memiliki jumlah host 40 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 5
segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:
Lantai 1: 192.168.7.0/26
Lantai 2: 192.168.8.0/26
Lantai 3: 192.168.9.0/26
Lantai 4: 192.168.10.0/26
Lantai 5: 192.168.11.0/26
3. Gedung C
Pada Gedung A ini ada 5 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah switch yang
mana setiap lantai memiliki jumlah host 40 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 5
segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:
Lantai 1: 192.168.13.0/26
Lantai 2: 192.168.14.0/26
Lantai 3: 192.168.15.0/26
Lantai 4: 192.168.16.0/26
Lantai 5: 192.168.17.0/26
4. Gedung D
Pada Gedung A ini ada 5 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah switch yang
mana setiap lantai memiliki jumlah host 40 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 5
segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:
Lantai 1: 192.168.19.0/26
Lantai 2: 192.168.20.0/26
Lantai 3: 192.168.21.0/26
Lantai 4: 192.168.22.0/26
19
Lantai 5: 192.168.23.0/26
5. Gedung E
Pada Gedung A ini ada 5 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah switch yang
mana setiap lantai memiliki jumlah host 40 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 5
segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:
Lantai 1: 192.168.25.0/26
Lantai 2: 192.168.26.0/26
Lantai 3: 192.168.27.0/26
Lantai 4: 192.168.28.0/26
Lantai 5: 192.168.29.0/26
20
Gambar Internal Dalam Gedung
21
22
23
24
Gambar Jaringan Antar Gedung
25
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
27
28
DARTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer
http://ebookservicekomputer.blogspot.com/2013/06/jaringan-komputer.html
http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html
http://artikeljaringankomputer.com/
http://www.blogsolu.com/2013/02/jenis-jenis-jaringan-komputer-pan-lan.html
http://www.jaringankomputer.net/
http://id.wikipedia.org/wiki/LAN
http://sakahayang-aing.blogspot.com/2012/05/defenisi-jaringan-lan-man-wan-dan-
wifi.html
http://niswatul.wordpress.com/2011/11/17/pengertian-jaringan-lan-man-wan-dan-
internet/
http://shaumnaya27.blogspot.com/2012/04/perancangan-jaringan-5-gedung.html
29