Pab 5.3 SK Kebijakan Pelayanan Anestesi
Pab 5.3 SK Kebijakan Pelayanan Anestesi
NOMOR :
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit perlu
adanya kebijakan mengenai layanan sedasi dan layanan anestesi
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit perlu
adanya kebijakan mengenai pelaku sedasi selain dokter anestesi
c. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu standar pelayanan anesthesia
perlu adanya kebijakan mengenai layanan persiapan anestesi sebagai
acuan bagi tenaga anestesi dalam memberikan layanan
d. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu standar pelayanan anesthesia
perlu adanya kebijakan mengenai layanan anestesi pada kedaruratan
e. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu standar pelayanan anesthesia
perlu adanya kebijakan mengenai indikator medis anestesi sebagai
peringatan bagi tenaga anestesi dalam memberikan layanan bila
hasil analisis data terdapat indikasi mengenai kemungkinan adanya
masalah dalam pelayanan medis
f. Bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan staf rumah sakit yang
bermutu perlu adanya kebijakan mengenai rekruitment staf Departemen
Anestesiologi
KESATU : Kebijakan Layanan Sedasi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina Parigi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini ;
KEDUA : Kebijakan Pelaku Sedasi selain Dokter Anestesi pada Rumah Sakit Ibu
dan Anak Defina Parigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini ;
KETIGA : Kebijakan Persiapan Anestesi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina
Parigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini ;
KEEMPAT : Kebijakan Layanan Anestesi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina
Parigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini ;
KELIMA : Kebijakan Layanan Anestesi pada Kedaruratan Rumah Sakit Ibu dan
Anak Defina Parigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini ;
KEENAM : Kebijakan Pemantauan Selama Anestesia pada Rumah Sakit Ibu dan
Anak Defina Parigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini ;
KETUJUH : Kebijakan Pemantauan Pasca Anestesia pada Rumah Sakit Ibu dan
Anak Defina Parigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
ini ;
KESEMBILAN : Kebijakan dalam Rekam Medis Anestesi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Defina Parigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini ;
KESEPULUH : Kebijakan Indikator Medis Anestesi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Defina Parigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini ;
KESEBELAS : Kebijakan Layanan Anestesi Diluar Jam Kerja pada Rumah Sakit Ibu dan
Anak Defina Parigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
ini ;
KEDUABELAS : Kebijakan Recruitment Staf Anestesi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Defina Parigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini ;
KETIGABELAS : Kebijakan Layanan Anestesi Lokal pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Defina Parigi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini ;
Ditetapkan di : Parigi
Pada tanggal, : 01 April 2016
dr.
LAMPIRAN I
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
LAYANAN SEDASI
PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
Pemberlakuan Kebijakan Layanan Sedasi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina
Parigi, adalah bahwa :
1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan sedasi harus melalui proses kunjungan
penilaian pra- sedasi.
3. Hasil penilaian dari KPS menjadi dasar dalam perencanaan proses sedasi yang aman
dan sesuai.
4. DPJP Anestesiologi melakukan kunjungan pre sedasi dan melakukan penilaian pra-
sedasi.
6. Sedasi ringan adalah suatu keadaan dimana terjadi sedikit penurunan tingkat
kesadaran sehingga pasien masih tetap dapat mempertahankan patensi jalan nafasnya
dan merespon terhadap stimulasi fisik serta perintah verbal secara terus menerus.
Sedasi ringan dapat diberikan pada prosedur terapetik, diagnostik dan pembedahan.
Obat, dosis obat, dan teknik yang dilakukan pada sedasi ringan tidak ditujukan untuk
mengakibatkan hilangnya kesadaran pasien.
7. Sedasi moderat adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan kesadaran dan
respon pasien terhadap cahaya, stimulasi fisik dan verbal mulai terganggu, namun
pasien masih dapat menjaga patensi jalan nafasnya sendiri (dapat menjaga jalan
nafasnya dari aspirasi sekret). Pada sedasi moderat terjadi perubahan ringan dari
respon ventilasi namun fungsi kardiovaskular masih tetap dipertahankan dalam
keadaan normal. Pada sedasi moderat terdapat gangguan orientasi lingkungan
serta gangguan fungsi motorik ringan sampai sedang. Sedasi moderat dapat diberikan
pada prosedur terapetik, diagnostik dan pembedahan. Obat, dosis obat, dan teknik yang
dilakukan pada sedasi ringan tidak ditujukan untuk mengakibatkan hilangnya
kesadaran pasien secara penuh.
8. Sedasi dalam adalah suatu keadaan penurunan kesadaran pasien dimana respon
ventilasi sudah mulai terganggu. Nafas spontan sudah mulai tidak kuat dan
pasien tidak dapat mempertahankan potensi jalan nafasnya (hilangnya sebagian
atau seluruh refleks protektif jalan nafas). Pada sedasi dalam terjadi penurunan
fungsi kardiovaskular, gangguan respon terhadap stimuli nyeri, gangguan fungsi
motorik secara moderat dan tonus otot menurun. Tindakan sedasi dalam
membutuhkan alat monitoring yang lebih lengkap dari sedasi ringan maupun
sedasi moderat.
9. Harus terdapat proses komunikasi antara dokter, pasien dan keluarga pasien
sedangkan pada kasus kedaruratan disesuaikan dengan kondisi saat itu.
11. Semua proses sedasi harus tercatat atau didokumentasikan secara terpisah
didalam status anestesi.
dr.
LAMPIRAN II
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
2. Pada kondisi tertentu, layanan sedasi dapat dilakukan oleh dokter non anestesiologi atau
perawat yang memenuhi persyaratan dan skill yang telah ditentukan
3. Setiap layanan sedasi yang dilakukan oleh non anestesiologi, harus selalu dikoordinasi
dengan Bagian/SMF Anestesiologi danTerapi Intensif
dr.
LAMPIRAN III
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
PERSIAPAN ANESTESI
PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
Pemberlakuan Kebijakan Persiapan Anestesi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina
Parigi, adalah bahwa :
1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan anestesi dan sedasi harus melalui proses
kunjungan pra-anestesi dan proses penilaian pra-induksi.
2. DPJP Anestesiologi melakukan kunjungan pre anestesi dan melakukan penilaian pra-
induksi.
3. Hasil kunjungan pra-anestesi menjadi dasar untuk menentukan proses
perencanaan anestesi dan sedasi yang aman dan sesuai.
4. Hasil kunjungan pra-anestesi dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam
menginterpretasi temuan hasil pemantauan selama proses pembedahan.
5. Kunjungan pra-anestesi dapat dilakukan di poliklinik preoperatif, ruang rawat inap dan
ruang lain bila dibutuhkan.
6. Kunjungan pra-anestesi dapat dilakukan beberapa saat sebelum pasien masuk ruang
rawat, atau menjelang tindakan, atau beberapa saat sebelum tindakan terutama pada
kasus kedaruratan atau kasus obstetrik.
7. Penilaian pra-induksi dilakukan sesaat sebelum dilakukan induksi di kamar bedah
atau ruang tindakan lainnya.
8. Penilaian pra-induksi berfokus pada stabilitas kondisi fisiologis pasien dan
kesiapan untuk menjalani prosedur anestesi.
9. Pada kasus kedaruratan, kunjungan pra-anestesi dan penilaian pra-induksi dapat
dilakukan bersamaan dengan persiapan pembedahan pasien.
10. Harus terdapat proses komunikasi antara dokter, pasien dan keluarga pasien
sedangkan pada kasus kedaruratan disesuaikan dengan kondisi saat itu.
11. Semua hasil kunjungan pra-anestesi dan penilaian pra-induksi harus tercatat atau
didokumentasikan secara terpisah didalam status anestesi.
dr.
LAMPIRAN IV
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
LAYANAN ANESTESI
PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
Pemberlakuan Kebijakan Layanan Anestesi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina
Parigi, adalah bahwa :
1. Layanan anestesi dilakukan oleh staf Departemen Anestesiologi dan Intensive Care
yang mencakup pelayanan :
a. Layanan sedasi
b. Layanan anestesi
c. Penanganan nyeri (pain management)
d. Layanan resusitasi (layanan resusitasi)
e. Layanan terapiintensif (intensive care)
3. Layanan anestesi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pasien sesuai dengan
undang-undang praktek kedokteran nomor 29 tahun 2004 pasal 52.
5. Layanan anestesi yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan layanan anestesi
dan sedasi dari disiplin terkait.
6. Layanan anestesi yang diberikan harus sesuai dengan bentuk layanan anestesi yang
dimiliki oleh Departemen Anestesiologi dan Intensive Care di RSIA DEFINA PARIGI.
7. Layanan anestesi dilakukan oleh staff Departemen Anestesiologi dan Intensive Care
yang memiliki SIP di RSIA DEFINA PARIGI sebagai DPJP anestesi.
8. Layanan anestesi yang dilakukan oleh perawat harus berada dibawah supervisi
DPJP anestesi dan sesuai dengan tingkat kompetensi yang dimiliki.
9. Setiap tindakan anestesi yang dilakukan oleh DPJP harus melalui proses komunikasi
dan pemberian informasi serta mendapat persetujuan dari pasien atau keluarga pasien
10. Layanan anestesi dilakukan di kamar bedah dan luar kamar bedah termasuk ruang
resusitasi, ruang tindakan invasif, ruang radiologi, ruang rawat khusus (ICU,HCU,
Perinatologi), ruang rawat inap, rawa tjalan, dan ruang lain bila dibutuhkan.
11. Setiap layanan anestesi harus di dokumentasikan dalam rekam medis dan status
anestesi
dr.
LAMPIRAN V
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
Pemberlakuan Kebijakan Layanan Anestesi pada Kedaruratan Rumah Sakit Ibu dan
Anak Defina Parigi, adalah bahwa :
dr.
LAMPIRAN VI
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
Pemberlakuan Kebijakan Pemantauan Selama Anestesi pada Rumah Sakit Ibu dan
Anak Defina Parigi, adalah bahwa :
2. Tindakan pemantauan selama anestesi dilakukan pada semua tindakan anestesi, seperti
anestesi umum, anestesi regional, monitored anestesi care, dan tindakan anestesi di luar
kamar bedah.
3. Pemantauan selama anestesi dilakukan oleh dokter anestesi atau perawat anestesi yang
telah dinyatakan kompeten untuk melakukan pemantauan selama anestesi.
dr.
LAMPIRAN VII
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
Pemberlakuan Kebijakan Pemantauan Pasca Anestesi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Defina Parigi, adalah bahwa :
1. Semua pasien pasca anestesi harus menjalani tata laksana pasca anestesi yang tepat
sesuai kondisi pasien.
2. Komplikasi yang terjadi di ruang pulih harus segera ditangani oleh DPJP anestesi dan
perawat ruang pulih, dan bila memerlukan tindakan lebih lanjut dilakukan oleh dokter
bedah yang bersangkutan.
3. Pasien diharapkan tidak lebih dari 6 jam berada di ruang pulih, pada kondisi tertentu,
pasien dapat dipindahkan ke unit khusus yang dapat memberikan layanan pasca anestesi
sesuai kondisi pasien.
4. Penentuan kondisi dan kriteria layak discharge keruang rawat biasa atau pulang untuk
rawat jalan dilakukan oleh DPJP anestesi yang bertugas.
5. Semua hasil pemantauan tanda vital, pemberian obat, cairan, tindakan, maupun jenis
komplikasi yang terjadi beserta penanganannya selama pasien berada diruang pulih
harus ditulis secara lengkap rekam medis pasien oleh DPJP / perawat ruang pulih yang
bertugas.
6. Instruksi pasca bedah oleh dokter bedah dan instruksi pasca anestesi harus ditulis secara
lengkap sebelum pasien keluar dari ruang pulih.
dr.
LAMPIRAN VIII
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
Pemberlakuan Kebijakan Kriteria Pemulangan Pasien Pasca Anestesi dan Pasca Sedasi
pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina Parigi, adalah bahwa :
1. Kriteria yang digunakan untuk menilai waktu pemulangan / discharge pasca anestesi dan
sedas imenggunakan skor SSPPP (Sistem Skor Pemulangan Pasien Pasca-anestesi).
2. Wewenang untuk memutuskan pemulangan / discharge pasien pasca anestesi dan sedasi
dapat dilakukan oleh DPJP Anestesiologi.
3. Pemulangan / discharge pasien pasca anestesi dan sedasi dapat dilakukan oleh perawat
ruang pulih atau staf medis lain yang mempunyai kualifikasi yang setara dengan
berdasarkan skor SSPPP.
5. Untuk pasien tertentu, dapat dipindahkan ke unit khusus yang dapat memberikan layanan
pasca anestesi / Pasca sedasi sesuai kondisi pasien.
dr.
LAMPIRAN IX
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
Pemberlakuan Kebijakan Rekam Medis Anestesi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Defina Parigi, adalah bahwa :
1. Pembuatan Rekam Medis Anestesi merupakan hal yang wajib dalam setiap tindakan
anestesi umum, anestesi regional, pemberian sedasi dan Monitored Anestesi Care.
2. Rekam Medis Anestesi dibuat di tempat tindakan anestesi dan dilakukan oleh dokter
spesialis anestesiologi atau perawat anestesi.
3. Rekam Medis Anestesi harus memuat identitas pasien dan data demografisnya, diagnosis,
jenis tindakan medis yang direncanakan dan yang dilakukan, teknik dan obat-obat
anestesia, pemantauan tanda-tanda vital, oksigenasi dan ventilasi, keseimbangan cairan
masuk dan keluar, jeniscairan, darah atau produk darah yang diberikan, pemeriksaan-
pemeriksaan yang dilakukan intraoperatif, dan sebagainya.
4. Rekam Medis Anestesi harus memuat identitas dokter yang melakukan tindakan medis,
dokter pelaku anesthesi dan perawat anestesi.
5. Rekam Medis Anestesi harus memuat juga kejadian-kejadian khusus selama prosedur
dilaksanakan.
6. Rekam Medis Anestesi harus dibuat dengan jujur dan apa adanya.
7. Rekam Medis Anestesi harus ditandatangani oleh dokter pelaku anestesi yang
bertanggung jawab.
dr.
LAMPIRAN X
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
Pemberlakuan Kebijakan Indikator Medis Anestesiologis pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Defina Parigi, adalah bahwa :
1. Indikator medis bukan sebagai standar yang pasti melainkan dirancang sebagai
peringatan bagi bagian/SMF bila hasil analisis data terdapat indikasi mengenai
kemungkinan adanya masalah dalam pelayanan medis.
3. Indikator medis digunakan untuk mengukur suatu proses atau outcome pelayanan medis.
dr.
LAMPIRAN XI
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
Pemberlakuan Kebijakan Layanan Anestesi Diluar Jam Kerja Rumah Sakit Ibu dan Anak
Defina Parigi, adalah bahwa :
1. Setiap layanan anestesi diluar jam kerja dilakukan oleh DPJP berdasarkan penjadwalan
yang sudah dibuat.
3. Layanan anestesi diluar jam kerja dapat dilakukan di dalam dan luar kamar bedah
termasuk ruang resusitasi, ruang tindakan invasif, ruang radiologi, rawat inap dan
ruang lainnya bila dibutuhkan tindakan resusitasi.
4. Setiap layanan anestesi yang dilakukan diluar jam kerja harus melalui proses
perencanaan dan persiapan kecuali pada kondisi yang mengancam nyawa dapat
dilakukan secara simultan.
dr.
LAMPIRAN XII
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
1. Rekrutmen dan Pemilihan Staf Medis di tingkat Konsultan harus dilakukan secara tertib
dan terencana berdasarkan pengajuan kebutuhan.
2. Semua proses penerimaan dilakukan oleh Komite Penerimaan Staf yang dibentuk pada
tingkat departemen.
dr.
LAMPIRAN XIII
Tanggal :
Nomor :
Tentang : KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI
Pemberlakuan Kebijakan Layanan Anestesi Lokal pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Defina Parigi, adalah bahwa :
1. Setiap pasien dengan pembedahan dengan anestesi lokal harus dilakukan pemantauan
kondisi fisiologis pasien secara kontinu selama pembedahan dan segera setelah
pembedahan.
2. Sistim pemantauan yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tindakan yang
akan dilakukan.
4. Hasil pemantauan selama pembedahan dapat menjadi dasar untuk pengelolaan pasca
bedah dan juga dapat menjadi panduan untuk tindakan asuhan keperawatan, tindakan
medis, dan kebutuhan untuk pemeriksaan diagnostik dan penunjang lainnya.
5. Semua hasil pemantauan harus tercatat dalam rekam medis pasien, ceklis asuhan
keperawatan perioperatif dan form laporan operasi.
dr.