Pengertian mati sendiri terbagi menjadi 2 (dua) yaitu mati klinis dan mati
biologis. Mati klinis berarti tidak ditemukan adanya pernafasan dan nadi.
Mati klinis dapat bersifat reversibel (dapat dipulihkan). Penderita mati klinis
mempunyai waktu 4-6 menit untuk dilakukan resusitasi tanpa kerusakan
otak. Sedangkan mati biologis berarti kematian sel dimulai terutama sel otak
& bersifat ireversibel (tidak bisa dipulihkan) yang biasa terjadi 8-10 menit
dari henti jantung.
Dalam memberikan bantuan hidup dasar dikenal 3 (tiga) tahap utama yaitu :
penguasaan jalan nafas, bantuan pernafasan dan bantuan sirkulasi darah
yang lebih dikenal juga dengan istilah pijatan jantung luar dan penghentian
perdarahan besar.
C. Bantuan Sirkulasi
Tindakan paling penting dalam bantuan sirkulasi ialah pijatan jantung luar.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan efek pompa jantung yang
dinilai cukup untuk membantu sirkulasi darah penderita pada saat kondisi
penderita mati klinis. Kedalaman penekanan pijatan jantung luar pada
manusia dewasa ialah 4-5 cm ke dalam rongga dada.
Dalam melaksanakan resusitasi jantung paru pun bukan tanpa resiko bagi
penderita, resiko-resiko yang mungkin dialami penderita antara lain : patah
tulang dada/iga, kebocoran paru-paru, perdarahan dalam pada dada/paru-
paru, memar paru dan robekan pada hati/limpa. Maka bagi penolong perlu
berhati-hati.
Bantuan Hidup Dasar CAB (Circulations,
Airway, Brathing) menurut AHA (American
Heart Associations) 2010
by Elissa Maharani 09.43 0 komentar
Berikut ini beberapa kasus yang menyebabkan henti jantung dan henti napas seperti
tenggelam, stroke,obstruksi jalan napas, menghirup asap, kercunan obat, tersengat
listrik, tercekik, trauma, MCI (myocardial infarction ) atau gagal jantung, dll. Pemberian
bantuan hidup dasar kepada korban henti jantung sangat penting dilakukan sesegera
mungkin untuk mencegah kematian otak karena kurangnya suplai oksigen.
AHA tahun 2010 merekomendasikan pemberian resusitasi jantung par dari siquens
ABC ke CAB. Pedoman baru ini
1. Pastikan Prinsip 3A : Aman diri, aman pasien, aman lingkungan dan memanggil bantuan aktifkan
codeblue jika dirumah sakit azra dengan extension 177
2. Panggil pasien dengan lantang sebutan bapak/ibu, bila tidak memberi respon tepuk bahu, bila tidak
memberi respon juga cek rasa nyeri dengan genggamkan tangan di tengah dada pasienn
3. Carilah tanda-tanda sirkulasi:
o Bergerak
o Bersuara
o Bernapas
Dengan cara menepuk dengan cukup kuat bahu/dada korban sambil memanggil korban
4. Bila tidak ada respon dan nafas (nafas tidak normal) mulai kompresi dada
5. Tekan cepat dan kuat(mini mal 100x/menit) minimal dalamnya 5 cm.
6. Buka jalan napas dengan cara menengadahkan kepala
7. Beri 2 napas bantuan, Pertahankan posisi kepala, Satu kali napas 1 detik, Pastikan dada terangkat
o Ulangi kompresi dan pemberian napas bantuan dengan perbandingan 30 kali kompresi dan 2 kali
napas bantuan sampai pertolongan datang atau korban mulai bergerak
o Hindari hal2/interupsi tak perlu saat resusitasi
8. Ulangi siklus 30 kompresi 2 nafas sampai bantuan datang atau korban bergerak
9. Ulangi siklus 30 kompresi 2 nafas sampai bantuan datang atau korban bergerak
PKRS 2017