Checklist Osce Komprehensif
Checklist Osce Komprehensif
ANAMNESIS KOMPREHENSIF
The Bayer-Fetzer Group on Physician-Patient Communication in Medical Education. Essential Elements of Communication in
Medical Encounters: The Kalamazoo Consensus Statement. Academic Medicine 2001;76:390-393.
Bates B, ed. A pocket guide to physical examination and history taking. 2 ed. Philadelphia: J.B. Lippincot 1995.
SKOR
NO. KETERAMPILAN
0 1 2
A. KETERAMPILAN KOMUNIKASI EFEKTIF *(PROSES ANAMNESIS)
1. Membangun hubungan baik dokter-pasien
2. Membuka diskusi
3. Mengumpulkan informasi
4. Memahami perspektif pasien
5. Berbagi informasi
6. Mencapai kesepakatan mengenai permasalahan dan rencana penatalaksanaan
7. Menutup pertemuan
KETERANGAN:
Nilai 1: Ditanyakan dengan pilihan kata yang kurang tepat ATAU tidak relevan
Penguji
............................
SURVEY KEADAAN UMUM
PEMERIKSAAN KEPALA DAN LEHER
Bates B, ed. A pocket guide to physical examination and history taking. 2 ed. Philadelphia: J.B. Lippincot 1995.
Nama Mahasiswa :
NIM :
KETERAMPILAN 0 1 2
A. PERSIAPAN
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menginformasikan tujuan dan prosedur ringkas pemeriksaan fisik
3. Memberi kesempatan bertanya dan mempersiapkan diri
4. Menjaga privasi dan memastikan kenyamanan pasien
5. Mencuci tangan
B. PELAKSANAAN
KEADAAN UMUM
6. Inspeksi : tingkat kesadaran (compos mentis, apatis, somnolen, sopor, koma)
7. Inspeksi : tanda-tanda distress (tenang, nyeri, cemas)
8. Inspeksi : status gizi (obesitas, overweight, underweight)
9. Inspeksi : personal higiene (kebersihan rambut, kulit, kuku dan pakaian)
10. Inspeksi : keadaan kulit (pigmentasi, kelembaban dan hidrasi)
11. Inspeksi : postur tubuh dan aktivitas motorik
TANDA VITAL
12. Mengukur tekanan darah
13. Mengevaluasi respirasi dan denyut nadi
14. Mengukur suhu tubuh
KEPALA SECARA UMUM
15. Inspeksi :Bentuk kepala, kulit, mata dan organ aksesorinya, hidung, mulut, telinga
16. Palpasi: kulit kepala, rambut
MATA
17. Periksa kedudukan bola mata
18. Periksa refleks cahaya langsung dan konsensual (1 mata saja)
19. Periksa gerakan otot ekstrinsik bola mata
20. Mengukur penonjolan mata (eksoftalmus)
TELINGA
21. Inspeksi canalis auditivus melalui otoskop (disebutkan saja)
HIDUNG DAN SINUS PARANASALES
22. Inspeksi rongga hidung dengan spekulum hidung (disebutkan saja)
23. Palpasi sinus terhadap nyeri tekan
MULUT DAN FARING
24. Inspeksi seluruh penyusun rongga mulut dan orofaring
25. Uji kesimetrisan palatum mole dengan mengucapkan ”AAAAAAAAA”
LEHER
26. Inspeksi leher: kulit, posisi trakea, kelenjar tiroid
27. Palpasi kelenjar limfe
28. Palpasi posisi trakea dan kelenjar tiroid dari depan
29. Palpasi kelenjar tiroid dari belakang saat istirahat dan saat menelan air
C DOKUMENTASI
30. DOKUMENTASI HASIL PEMERIKSAAN DAN MENGINFORMASIKAN HASIL PEMERIKSAAN
KEPADA PASIEN
KETERANGAN:
Nilai 2: Dilakukan dengan:
- Teknik lege artis DAN
- Berurutan (kepala dan wajah diselesaikan dahulu, baru periksa leher) DAN
- Penggunaan alat bantu yang tepat DAN
- Menyebutkan secara ringkas apa yang dinilai/diinterpretasi, atau organ/bagian organ apa yang diamati
Nilai 1: Dilakukan dengan:
- Teknik yang tidak lege artis ATAU
- Tidak berurutan (loncat-loncat, misal: kepala leher wajah leher) ATAU
- Penggunaan alat bantu tidak tepat ATAU
- Tidak menyebutkan secara ringkas apa yang dinilai/diinterpretasi, atau organ/bagian organ apa yang
diamati
Nilai 0: Tidak dilakukan
Nilai : (.................../ 60 ) x 100 =............. Purwokerto,.............................
Penguji
.............................................
CHECK LIST OSCE
STASE TERAPI GIZI
NAMA :
NIM :
(……………………………)
DMS
CHECKLIST ANAMNESIS UJIAN OSCE
BLOK DMS 2012 – 2013
Nama :
NIM :
Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Memberikan salam dan tersenyum pada pasien
2 Memperkenalkan diri
3 Menanyakan identitas (nama, usia, pekerjaan, alamat)
4 Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
5 Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang :
6 Onset
7 Durasi
8 Kuantitas/frekuensi
9 Kualitas
10 Progresifitas
11 Factor yang memperberat
12 Factor yang memperingan
13 Keluhan penyerta
14 Riwayat penyakit dahulu
15 Riwayat penyakit keluarga
16 Riwayat sosial dan lingkungan
17 Pertanyaan berkaitan secara runtut
18 Berhadapan, mempertahankan kontak mata
19 Memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya
20 Memberikan salam dan terima kasih
TOTAL SKOR
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tetapi kurang sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
Purwokerto,
……………2012
Evaluator
……………………………
CHECKLIST PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN
Nama :
NIM :
Aspek yang dinilai Nilai
0 1 2
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Berikan salam, menyapa dengan sopan
3. Memeriksa bagian tubuh yang akan dibalut/cedera : inspeksi, palpasi, gerakan
10. Memilih dan mempersiapkan bidai yang sudah dibalut dengan pembalut
Keterangan :
0 : Tidak dilakukan sama sekali
1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna
Purwokerto, ……………2012
Evaluator
……………………………
CHECKLIST HECTING
Nama :
Nilai
No. Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Memberi salam
2 Memeriksa luka (lokasi, luas, jenis: robek/ sayat/ lecet, fraktur, tanda infeksi)
3 Persetujuan tindakan medic
4 Persiapan pasien( menenangkan pasien, posisi)
5 Mempersiapkan anestesi
6 Mencuci tangan
7 Memakai sarung tangan
8 Melakukan aseptik antiseptic*
9 Melakukan anestesi lokal ( infiltrasi)*
10 Melakukan debridemen (irigasi Nacl, perhidrol, irigasi NaCl, Povidon)*
11 Memasang doek steril
12 Jahit kulit terputus
13 Bersihkan luka dengan kasa povidon
14 Menutup luka dengan kasa povidon & kasa steril
15 Dekontaminasi
16 Cuci tangan pasca tindakan
TOTAL SCORE
NIM
Keterangan:
0 = tidak dilakukan/disebut sama sekali
1 =dilakukan tapi kurang sempurna
2 =disebut/ dilakukan dengan sempurna
* =Critical point ( item yang harus dilakukan dan berurutan)
...........……………………………
CHECKLIST PEMERIKSAAN SISTEM MOTORIK
Nama :
NIM :
NO KETERANGAN SCORE
0 1 2
1 Memberi salam dan menyapa dengan sopan
2 Inform konsent pemeriksaan
Pemeriksaan posisi tubuh
3 Meminta pasien duduk di meja pemeriksaan
4 Inspeksi adakah kelainan posisi : diamati sejak pasien masuk ruang periksa
(cara berjalan, cara duduk ke meja pemeriksaan, perubahan posisi duduk-tidur,
perubahan posisi tidur-duduk ) dinarasikan
Pemeriksaan trofi otot
5 Inspeksi trofi kedua ekstremitas atas:hipotrofi/atrofi/hipertrofi
6 Lakukan pengukuran trofi kedua ekstremitas atas (berikan interpretasinya
hipertrofi/atrofi/hipertrofi)
Pemeriksaan tonus otot
7 Palpasi kedua otot ekstermitas superior
8 fleksi-ekstensi kedua otot ekstermitas superior
12 Periksalah kekuatan otot ektensor lengan atas dan lengan bawah kanan dan kiri
13 Periksalah kekuatan otot intrinsik tangan, otot thenar, otot hipothenar kanan
dan kiri
14 Periksalah abduksi jari-jari tangan
15 Periksalah oposisi ibu jari ke dua tangan
total
KET: 0 : bila tidak dikerjakan
1 : bila dikerjakan, tetapi tidak sempurna
2 : bila dikerjakan dengan sempurna
Nilai: total score x 100
52
Purwokerto,……………2012
Evaluator
...........................................
RESPI
CARDIO
PENILAIAN KETRAMPILAN PEMERIKSAAN JANTUNG
Nama:
NIM :
PETUNJUK : Cara kerja dan semua hasil pemeriksaan dilaporkan dengan naratif
KETERANGAN
Peserta ujian menyebutkan lokasi pemasangan saat memasang lead
Score 0 : bila tidak dikerjakan
Score1 : bila dikerjakan, tetapi tidak sempurna
Score 2 : bila dikerjakan dengan sempurna
Penguji,
(................................................)
PEMBACAAN EKG
Result:
Gel P :………………detik
PR interval :………………detik
ST segmen* : isoelektrik/elevasi/depresi
QT interval :………………detik
Kesimpulan :
Nama : TTD :
Nim :
DIGEST
CEK LIST PENILAIAN KETRAMPILAN ANAMNESIS
BLOK DIGESTIVE
Nama :
No mahasiswa :
Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Memberikan salam dan tersenyum pada pasien
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
3 Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan)
4 Menjelaskan tujuan dilakukannya anamnesis pada pasien
5 Menanyakan keluhan utama
6 Menanyakan onset keluhan utama
7 Menanyakan kuantitas
8 Menanyakan kualitas
9 Menanyakan faktor yang memperberat
10 Menanyakan faktor yang memperingan
11 Menanyakan gejala lain yang menyertai
12 Menanyakan riwayat penyakit dahulu
13 Menanyakan riwayat penyakit keluarga
14 Menanyakan riwayat sosial dan lingkungan
15 Menyusun resume singkat hasil anamnesis pasien
16 Menjelaskan langkah berikutnya yang akan dilakukan
17 Menanyakan pertanyaan yang sistematis pada pasien
18 Memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya
19 Mengakhiri anamnesis dengan ucapan salam
SKOR
(.........................)
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
*) : critical point
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN RECTAL TOUCHE
Nama :
NIM :
Nilai
No ASPEK YANG DINILAI 0 1 2
1. Menyapa pasien dengan ramah
2. Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan
3. Mintalah pasien mengosongkan kandung kemih
4. Membantu dan mempersilahkan pasien untuk berbaring dengan
posisi yang benar
5. Meminta pasien untuk menurunkan pakaian dalam (celana), hingga
regio analis terlihat jelas.
6. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan bersih
7. Menggunakan pelumas secukupnya pada tangan kanan.
8. Inspeksi regio analis dan menilai adanya kelainan
9. Meminta pasien tenang, meletakkan ujung jari telunjuk kanan pada
anal orificium dan menekan dengan lembut sampai sfingter
relaksasi. Kemudian memfleksikan ujung jari dan memasukkan jari
perlahan-lahan sampai sebagian besar jari berada di dalam canalis
analis.
10. Menilai tonus sfingter ani
11. Menilai struktur dalam rektum yang lebih dalam (mukosa licin atau
tidak)
12. Menilai ampula rekti kolaps atau tidak
13. Palpasi daerah canalis analis, menilai adanya kelainan
Pada laki-laki : gunakan prostat di sebelah ventral sebagai titik
acuan.
Pada wanita : gunakan serviks uteri di sebelah ventral sebagai titik
acuan.
14. Menilai ada tidak massa/tumor di rektum : bila ada berapa jarak dari
anal ke massa, lokasi tumor pada jam berapa, ekstralumen atau
intralumen, konsistensi tumor, permukaan, rapuh atau tidak, nyeri
tekan
15. Pemeriksaan khusus
- Prostat : Menilai ketiga lobus prostate,
sulcus mediana, permukaan prostate (halus atau bernodul),
konsistensi (elastis, keras, lembut, fluktuan), bentuk (bulat, datar),
ukuran (normal, hyperplasia, atropi), sensitivitas
- Palpasi bimanual : tangan kanan tetap
dalam posisi RT, tangan kiri palpasi abdomen bagian bawah,
untuk mengetahui ada
tidak tumor di vesika urinaria atau massa di uterus.
Bila ada nilai permukaannya (halus atau bernodul), konsistensi,
bentuk, ukuran, nyeri atau tidak
16. Mengeluarkan jari telunjuk dari rectum, memperhatikan apakah
pada sarung tangan terdapat bekas feses, darah, dan lendir.
17. Cuci tangan yang masih memakai sarung tangan dengan air
mengalir
18. Melepas sarung tangan dan meletakkan pada wadah yang disediakan
19. Memberitahu pasien bahwa pemeriksaan sudah selesai dan
mempersilahkan pasien untuk duduk di tempat yang sudah
disediakan.
TOTAL
Keterangan :
1 =tidak dilakukan .
2 =dilakukan tetapi kurang sempurna
3 =dilakukan dengan sempurna
Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Memberikan salam dan tersenyum pada pasien
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
3 Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat)
4 Menjelaskan tujuan dilakukannya anamnesis pada pasien
5 Menanyakan keluhan utama
6 Menanyakan onset keluhan utama
7 Menanyakan kuantitas
8 Menanyakan kualitas
9 Menanyakan faktor yang memperberat
10 Menanyakan faktor yang memperingan
11 Menanyakan gejala lain yang menyertai
12 Menanyakan riwayat penyakit dahulu
13 Menanyakan riwayat penyakit keluarga
14 Menanyakan riwayat sosial dan lingkungan
15 Menyusun resume singkat hasil anamnesis pasien
16 Menjelaskan langkah berikutnya yang akan dilakukan
17 Menanyakan pertanyaan yang sistematis pada pasien
18 Memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya
19 Mengakhiri anamnesis dengan ucapan salam
TOTAL SKOR
2) PENILAIAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM NU
Nilai
No. Uraian
0 1 2
Persiapan
1 Memberikan salam dan memperkenalkan diri kepada pasien
2 Memberikan keterangan yang jelas mengenai prosedur dan tujuan
pemeriksaan yang akan dilakukan
3 Meminta persetujuan segera setelah pasien mengerti prosedur
pemeriksaan
4 Mempersiapkan peralatan
- Lampu penerangan
- Flash light
- Air dan sabun
- Handuk bersih dan kering
- Sarung tangan steril
5 Minta pasien tidur telentang di atas meja pemeriksaan senyaman
mungkin
6 Mencuci tangan dengan sabun kemudian mengeringkannya dengan
handuk
Pemeriksaan fisik abdomen
7 Inspeksi regio abdomen, suprapubik dan kostovertebra
8 Palpasi area sudut kostovertebra dan dinding abdomen di atasnya
(kanan dan kiri) dengan menggunakan dua tangan. Ginjal diraba pada
saat inspirasi dalam
9 Melakukan palpasi area suprapubik/hipogastrik
10 Melakukan perkusi area suprapubik
11 Auskultasi kwadran atas abdomen untuk mendengar adanya bruit
12 Palpasi dan perkusi sudut kostovertebra kanan dan kiri untuk
menentukan adanya flank pain (nyeri ketok)
Pemeriksaan fisik genetalia
13 Memakai sarung tangan dengan benar
14 Inspeksi dan palpasi batang penis, adakah pembengkakan, tanda-tanda
peradangan atau lesi kulit lainnya. Jika terdapat lesi kulit catat sifatnya.
Pada pasien yang tidak disirkumsisi, tarik kulit ke proksimal semaksimal
mungkin untuk melihat lesi. Perhatikan juga daerah sulkus koronarius
untuk melihat adanya lesi dan hygiene pasien
15 Inspeksi
glans penis dan permukaan dalam kulit di atasnya untuk melihat adanya
lesi kulit .Buka glans penis dengan cara dijepit menggunakan ibu jari
dan telunjuk pada posisi jam 6 dan 12 kemudian inspeksi adanya lesi
16 Inspeksi meatus eksterna uretra untuk mengetahui adanya meatitis, duh
tubuh, lesi atau kelainan kongenital seperti hipospadia atau epispadia.
Jika terdapat duh tubuh, catat sifatnya . Jika tidak ditemukan duh tubuh,
uretra dipijat dengan hati-hati dari pangkal sampai ke meatus untuk
memastikan adanya sekret
17 Inspeksi dan palpasi skrotum untuk menentukan ada/tidaknya lesi
18 Melakukan transiluminasi skrotum
19 Membereskan alat dan dokumentasi
3) PENILAIAN KETERAMPILAN PUNGSI SUPRA PUBIK
Nilai
No. Uraian
0 1 2
Persiapan
1 Memberikan salam dan memperkenalkan diri kepada pasien
2 Memberikan keterangan yang jelas mengenai prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilakukan
3 Jelaskan bahwa pasien akan merasa tidak nyaman dengan tindakan
yang dilakukan
4 Meminta persetujuan segera setelah pasien mengerti prosedur tindakan
5 Mempersiapkan peralatan
6 Minta pasien tidur telentang di atas meja pemeriksaan senyaman
mungkin
7 Menyalakan lampu ke area pemeriksaan
8 Mencuci tangan dengan sabun kemudian mengeringkannya dengan
handuk
Prosedur Tindakan
9 Pasang sarung tangan dengan prinsip steril
10 Pemeriksa berdiri di sebelah kiri pasien
11 Ambil kasa steril dengan pinset, celupkan ke dalam larutan antiseptik
(povidon iodine) kemudian usapkan ke kulit area suprapubik secara
melingkar dari dalam kearah luar
12 Letakkan duk lubang pada area yang telah diberi antiseptik
15 Tusukkan abocath ukuran besar (14,16,18) ke vesika urinaria tegak
lurus (90 derajat), sedalam 1 cm, jika urin sdhkeluar, cabut jarumnya,
dan dorong dengan sedikit menyudut ke arah bawah secara hati-hati
16 Setelah urin keluar, segera lepaskan jarumnya dan dorong kateter ke
dalam.
17 Fiksasi dengan menggunakan plester, posisi kateter harus dalam
kondisi tegak lurus.
18 Tampung urin yang keluar dengan urin bag.
19 Jika penyebab retensio urin sudah teratasi, lepaskan kateter kemudian
tutup luka pungsi dengan kassa steril yang telah diberi larutan antiseptic
18 Jelaskan kepada pasien bahwa tindakan telah selesai dilakukan dan
pasien boleh duduk kembali
19 Membereskan alat dan dokumentasi
4) PENILAIAN KETERAMPILAN PEMASANGAN KATETER
Skore
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Memberikan salam dan memperkenalkan diri
2 Menyiapkan alat dan bahan
3 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien, tujuan,
indikasi, komplikasi
4 Mengatur posisi pasien
a. Pasien anak/pasien sadar butuh bantuan
b. Pasien dewasa/wanita : posisi dorsal recumbent dengan lutut fleksi
c. Pasien dewasa/ laki-laki: Posisi supine dan kaki abduksi
8 Memasang perlak di bokong pasien
9 Menyiapkan urin bag
10 Cuci tangan dengan cara fuerbringer’s method
11 Memakai sarung tangan dengan benar (prinsip steril)
12 Lakukan sterilisasi
a. Wanita: di vulva sampai dengan perineum
b. Pria: dari OUE sampai pangkal penis
Arah putaran dari dalam ke luar.
13 Buka set kateter dan berikan jelly di ujung kateter, dilakukan oleh asisten
14 Ambil spuit yang sudah diisi jelly (3cc) oleh asisten, semprotkan ke
dalam OUE untuk melumasi urethra.
15 Pegang kateter dengan posisi menggulung, lalu masukkan kateter
perlahan-lahan sampai pangkal percabangan kateter
a. Pada laki-laki tegakkan penis 45o, masukkan kateter 6-9 inchi, sambil
pasien dianjurkan tarik nafas.
b. Pada perempuan, pastikan lubang uretra, masukan 2-3 inchi
Jika urin tidak langsung mengalir, aspirasi dengan menggunakan spuit
16 Jika sudah dipastikan kateter masuk VU (urin keluar), kembangkan
balon dengan spuit 15 cc, kemudian tarik kateter ± 2,5 cm hingga ada
tahanan
17 Menghubungkan kateter dengan urin bag
18 Fiksasi kateter ke bawah abdomen pasien pria atau pada paha depan
untuk wanita, bantu pasien kembali ke posisi nyaman
19 Kumpulkan dan buang alat-alat yang sekali pakai, bersihkan alat-alat
yang bukan sekali pakai
20 Cuci tangan dan dokumentasi
TOTAL SKORE = 20
5) PENILAIAN KETRAMPILAN SIRKUMSISI
Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2 Mempersiapkan dan mengecek semua alat dan bahan yang diperlukan
3 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, indikasi, komplikasi dan
meminta persetujuan
4 Melakukan anamnesis singkat (identitas, riwayat penyakit, riwayat luka,
perdarahan dan penyembuhan luka, kelainan epispadia dan hipospadia)
5 Meminta pasien membuka celana/sarung dan menenangkan pasien
dengan sopan
6 Melakukan cuci tangan fuerbringer’s method
7 Memakai sarung tangan
8 Desinfeksi daerah operasi mulai dari preputium sampai pubis secara
sentrifugal
9 Memasang duk steril dengan benar
10 Melakukan anestesi blok n.pudendus
11 Melakukan anestesi infiltrasi sub kutan pada corpus penis ke arah
proximal
12 Melakukan konfirmasi apakah anestesi telah berhasil
13 Membuka preputium perlahan-lahan dan bersihkan penis dari smegma
menggunakan kasa betadin sampai corona glandis terlihat.
14 Kembalikan preputium pada posisi semula
15 Klem preputium pada jam 11 dan jam 1
16 Gunting preputium pada jam 12 sampai corona glandis
17 Lakukan jahit kendali mukosa – kulit pada jam 12
18 Gunting preputium secara melingkar kanan dan kiri dengan menyisakan
preputium dan frenulum pada jam 6
19 Lakukan jahitan terputus mengelilingi corona glandis (jam 3 dan jam 9)
20 Jahit pada frenulum untuk meligasi pembuluh darah di frenulum
21 Lakukan pemotongan frenulum di distal jahitan
22 Kontrol luka dan jahitan, oleskan salep antibiotik di sekeliling luka jahitan
23 Balut luka dengan kasa steril
24 Buka duk dan handscoen, cek alat dan rapikan kembali semua peralatan
25 Pemberian obat dan edukasi pasien
TOTAL
REPRO
CHEKLIST KETRAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN OBSTETRI
NAMA :
NIM :
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
1. Baca catatan medik klien
2. Beri salam, panggil klien dengan namanya
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Beri kesempatan bertanya dan minta persetujuan
5 Cuci tangan dan siapkan alat-alat
6. Sebelum melakukan tindakan, anjurkan klien untuk buang air kecil
7. Jaga privacy klien
8. Melakukan pemeriksaan 4 T ( Tinggi badan, Timbang Berat badan, Suhu,
Tekanan darah ) ( dinarasikan ).
9. Persilahkan klien untuk berbaring ditempat tidur dengan satu bantal dibagian
kepala, kemudian tutupi dengan selimut bagian tubuh klien yang tidak
termasuk area yang akan diperiksa
Melakukan manuver leopold I :
10. - Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien *
11. - Letakkan kedua belah telapak tangan di bagian fundus uteri klien
12. - Lakukan palpasi dengan menggunakan ujung jari untuk menentukan apa
yang ada dibagian fundus uteri
13. - Tentukan apa yang ada di bagian fundus uteri. *
Melakukan pengukuran tinggi fundus uteri :
14 - Letakkan ujung alat ukur (meteran) di batas atas simphisis pubis.
15 - Ukur spanjang garis tengah fundus uteri hingga batas atas mengikuti
kurve fundus dengan terlebih dahulu meluruskan posisi uterus.
16 - Tentukan tinggi fundus uteri
17 - Hitung perkiraan usia kehamilan dengan menggunakan rumus
McDonald’s yaitu TFU X 2/7 ( dalam bulan ) atau TFU x 8/7 ( dalam
minggu )
Melakukan manuver leopold II :
18 - Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien *
19 - Letakkan kedua belah telapak tangan di kedua sisi abdomen klien.
20 - Pertahankan letak uterus dengan menggunakan tangan yang satu
21 - Gunakan tangan yang lain untuk melakukan palpasi uterus disisi yang lain
22 - Tentukan dimana letak punggung janin*
Lakukan manuver leopold III :
23 - Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien. *
24 - Dengan menggunakan ibu jari dan 4 jari lainnya pada satu tangan, bagian
terbawah abdomen maternal dicengkeram sedikit di atas symphisis osiss
pubis
25 - Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam dan menghembuskannya.
26 - Tekan jari tangan ke bawah secara perlahan dan dalam kesekitar bagian
presentasi, pada saat klien menghembuskan nafas.
27 - Tentukan apakah bagian terbawah janin sudah masuk panggul atau belum
Lakukan manuver leopold IV :
28 - Posisi pemeriksa menghadap ke kaki klien
29 - Letakkan kedua belah telapak tangan di sisi kanan kiri abdomen
30 - Gerakkan jari tangan secara perlahan kearah pelvis sambil palpasi
menyusuri bagian bawah janin
31 - Tentukan seberapa jauh bagian bawah janin telah masuk ke dalam rongga
panggul dengan melihat sudut yang dibentuk oleh kedua tangan saat
menyususri bagian bawah janin ( konvergen, sejajar atau divergen ).
dr.......................
CHEKLIST KETRAMPILAN KLINIK
Pemasangan AKDR
NAMA :
NIM :
No Aspek yang dinilai Nilai
0 1 2
1 Memberi salam dan melakukan anamnesis seperlunya.
2 Memeriksa alat dan bahan yang diperlukan, termasuk menyalakan
lampu
3 Membetulkan posisi ginekologi klien (model).
4 Simulasi mencuci kedua tangan dengan desinfektan, termasuk
melepas cincin, jam dsb.
5 Memasang sarung tangan secara aseptic. *
6 Melakukan simulasi toilet vulva dengan sekitarnya secara
legeartis. *
7 Menutup daerah genital dengan kain lubang steril.
8 Memilih spekulum dengan mengatur sekrupnya.
9 Memasang spekulum dengan tangan kanan.
10 Menampilkan serviks dengan membuka spekulum. *
11 Mengunci kedudukan spekulum.
12 Simulasi membersihkan rongga vagina dengan disinfektan.
13 Melakukan simulasi pemasangan tenakulum ( arah jam 11
atau jam 12 atau jam 1 ) *
14 Melakukan sondase cavum uteri. *
15 Melihat angka pada sonde
16 Memasukkan AKDR ke dalam rongga rahim secara “no touch
technic” *
17 Melakukan simulasi pengguntingan benang.
18 Melakukan simulasi pelepasan tenaculum.
19 Simulasi mengusap porsio dengan desinfektan.
20 Melepaskan spekulum dan meletakkan pada tempatnya.
21 Simulasi membuka sarung tangan dan mencuci tangan
Jumlah
*critical point
Nilai : (……./42) x 100 =………
Penguji,
dr…………………..
CEK LIST KETRAMPILAN KLINIK
KONSELING PEMASANGAN IMPLANT
NO LANGKAH/KEGIATAN SKOR
0 1 2
Tindakan pra pemasangan
1 Persiapkan Alat dan bahan
2 Posisikan pasien dalam keadaan terlentang, tangan yang akan dipasang
( yang tidak dominan )dalam posisi lurus dan supinasi
3 Tandai lengan yang akan dipasang implant dengan menggunakan kertas
yang sudah dilubangi
4 Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
5 Pakai sarung tangan steril
6 Pasang duk steril dibawah lengan ibu
7 Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik secara sentrifugal
8 Pasang duk steril disekeliling lengan klien
Pemasangan kapsul implant
9 Suntikkan anestesi lokal tepat dibawah kulit (subkutan) sampai kulit
sedikit menggelembung
10 Teruskan penusukan jarum kurang lebih 4 cm dan suntikkan masing-
masing 1 cc diantara pola pemasangan nomor 1 dan 2.
11 Uji efek anestesinya sebelum melakukan insisi pada kulit
12 Buat insisi dangkal selebar 5 mm dengan scalpel (alternatif lain
tusukkan trokar langsung ke lapisan dibawah kulit)
13 Sambil mengungkit kulit, masukkan trokar dan pendorongnya dengan
sudut 45 derajat sampai batas tanda 1 (pada pangkal trokar) kemudian
dorong terus dengan menyusuri subkutis sampai tanda 3
14 Keluarkan pendorong dan masukkan kapsul implant kedalam trokar
(dengan tangan atau pinset)
15 Masukkan kembali pendorong dan tekan kapsul kearah ujung dari
trokar sampai terasa adanya tahanan.
16 Tahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan, dan tarik trokar
keluar sampai mencapai pegangan pendorong.
17 Tarik trokar dan pendorongnya secara bersama-sama sampai batas
tanda 1 terlihat pada luka insisi (jangan mengeluarkan trokar dari
tempat insisi)
18 Tahan kapsul yang telah terpasang dengan satu jari dan masukkan
kembali trokar serta pendorongnya sampai tanda 3
19 Jangan menarik ujung trokar dari tempat insisi sampai seluruh kapsul
sudah terpasang.
20 Raba kapsul utnuk memastikan kedua kapsul implant telah terpasang
dalam pola kipas.
21 Raba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada jauh dari
insisi.
Tindakan pasca pemasangan
22 Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup dengan band-aid.
23 Beri pembalut tekan untuk mencegah pendarahan dan mengurangi
memar.
24 Bereskan alat dan edukasi ibu ttg luka dan kapan kontrol
TOTAL
dr………………….
CHEKLIST KETRAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Nama Mahasiswa :
NIM :
dr....................
.......
CHEKLIST KETRAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN PAYUDARA
No Prosedur Score
0 1 2
Persiapan
1 a.Meminta persetujuan penderita dan menjelaskan pemeriksaan yang
akan dilakukan.
2 b.Meminta penderita membuka pakaian sebatas pinggang*
3 c.Asepsis (cuci tangan dengan sabun/larutan detol/antiseptis) dan
keringkan dengan handuk kering.
4 d. Memakai sarung tangan
Pemeriksaan fisik payudara
a. Inspeksi :
5 - Kedua lengan di samping badan, inspeksi payudara dan papila
mamae.
6 - Kedua lengan di atas kepala, inspeksi payudara dan papila mamae.
7 - Kedua tangan di pinggang, inspeksi payudara dan papila mamae.
8 - Posisi duduk/berdiri dengan membungkukkan badan ke depan,
bersandar pada punggung kursi atau lengan pemeriksa, jika
payudara penderita besar atau pendular, inspeksi payudara dan
papila mamae.
b. Palpasi
9 - Penderita berbaring, jika perlu gunakan bantal tipis di bawah
punggung.
10 - Palpasi pada setiap kuadran, payudara bagian perifer, kauda
aksilaris dan areola mamae, bandingkan payudara kanan dan kiri.
Adakah nodul.
11 - Palpasi papila mamae, tekan papila dan areola mamae sekitar
dengan ibu jari dan telunjuk, perhatikan adakah pengeluaran
discharge.
12 - Jika dijumpai discharge, atau riwayat mengeluarkan discharge,
coba cari asalnya dengan menekan areola mamae dengan ibu jari
dan telunjuk dan pada sebelah radial sekitar papila mamae.
Pemeriksaan fisik aksila
a. Inspeksi
13 - Penderita duduk, kedua lengan rikleks di belakang leher
14 - Inspeksi kulit aksila, perhatikan adakah rash, infeksi, ulkus,
benjolan.
b. Palpasi
14 - Letakkan jari-jari tangan kanan di bawah aksila kiri, rapatkan
untuk mencapai sejauh mungkin apek fossa aksilaris. Suruh
lengan kiri penderita rileks, dan topang lengannya dengan
tangan/lengan kiri pemeriksa.
15 - Tekan jari-jari pemeriksa ke dinding dada, cari nnll grup aksila
sentralis, nnll grup aksila lateral, nnll grup pectoral, nnll grup
subskapular, adakah pembesaran nnll, perubahan konsistensi,
bentuk dan adakah nyeri tekan..
16 - Lakukan pula untuk aksila kanan dengan menggunakan tangan kiri
pemeriksa.
17 - Palpasi nnll grup supraklavikular dan infraklavikular, adakah
pembesaran nnll, perubahan konsistensi, bentuk dan adakah nyeri
tekan, bandingkan kanan dan kiri.
18 Pemeriksaan selesai, penderita dipersilakan mengenakan pakaian
kembali dan duduk di kursi yang telah disediakan. *
19 Asepsis (cuci tangan dengan sabun/larutan detol/antiseptis) dan
keringkan dengan handuk kering.
TOTAL SKOR
*Critical point
Nilai = (……../38) x 100 =…………
Penguji,
NSS
Penilaian Keterampilan Pemeriksaan GCS dan PCS
Nama :
NIM :
C. Pemeriksaan Posisi
Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri
2 Melakukan anamnesis seperlunya
3 Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan
4 Meminta penderita untuk duduk atau berdiri
5 Meminta penderita memejamkan mata
6 Meminta penderita untuk mengistirahatkan jari-jari tangannya
dan memisahkan satu sama lain.
7 Menggerakkan jari penderita secara pasif dengan sentuhan
seringan mungkin.
8 Meminta penderita menyatakan adakah perubahan posisi atau
adakah gerakan pada jarinya.
9 Melaporkan hasil pemeriksaan
TOTAL NILAI
D. Pemeriksaan Keseimbangan dan Koordinasi
Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri
2 Melakukan anamnesis seperlunya
3 Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan
Tes Romberg
4 Meminta penderita untuk berdiri dengan kedua tumit saling
merapat
5 Meminta penderita melakukan hal tersebut pada mata terbuka
kemudian mata tertutup.
6 Melaporkan hasil pemeriksaan.
Tes Tandem Walking
7 Meminta penderita berjalan pada satu garis lurus di lantai,
dengan menempatkan satu tumit langsung di depan ujung jari
kaki yang berlawanan.
8 Meminta penderita melakukan hal tersebut pada mata terbuka
dan mata tertutup.
9 Melaporkan hasil pemeriksaan
Finger-to-nose test
10 Meminta penderita menyentuh ujung hidungnya dengan ujung
jari telunjuknya dengan gerakan abduksi dan ekstensi lengan
secara komplit.
11 Meminta penderita melakukan mula-mula dengan perlahan
kemudian cepat.
12 Meminta penderita melakukan hal tersebut dengan mata terbuka
dan mata tertutup.
13 Melaporkan hasil pemeriksaan
Nose-finger-nose test
14 Meminta penderita menyentuh ujung hidungnya dengan ujung
jari telunjuknya dengan gerakan abduksi dan ekstensi lengan
secara komplit kemudian menyentuh ujung jari pemeriksa dan
kembali menyentuh ujung hidungnya
15 Meminta penderita melakukan mula-mula dengan perlahan
kemudian cepat.
16 Meminta penderita melakukan hal tersebut dengan mata terbuka
dan mata tertutup.
17 Mengubah-ubah jari pemeriksa baik dalam jarak maupun bidang
gerakan
18 Melaporkan hasil pemeriksaan
Finger-to-finger test
19 Meminta penderita mengabduksikan lengan pada bidang
horizontal dan diminta untuk menggerakkan kedua ujung jari
telunjuknya saling bertemu tepat ditengah-tengah bidang
horizontal tersebut.
20 Meminta penderita melakukan mula-mula dengan perlahan
kemudian cepat.
21 Meminta penderita melakukan hal tersebut dengan mata terbuka
dan mata tertutup.
22 Melaporkan hasil pemeriksaan
Diadokokinesis
23 Penderita diminta untuk menggerakan kedua tangannya
bergantian pronasi dan supinasi dengan posisi siku diam.
24 Meminta penderita melakukan gerakan tersebut secepat
mungkin.
25 Meminta penderita melakukan hal tersebut dengan mata terbuka
dan mata tertutup.
26 Melaporkan hasil pemeriksaan
Heel-to-knee-to-toe test
27 Meminta penderita untuk menggerakkan tumit kakinya ke lutut
kontralateral, kemudian diteruskan dengan mendorong tumit
tersebut lurus ke jari-jari kakinya.
28 Melaporkan hasil pemeriksaan
Rebound test
29 Penderita diminta adduksi pada bahu, fleksi pada siku dan
supinasi lengan bawah, siku difiksasi/diletakkan pada meja
periksa/alas lain.
30 Menarik lengan bawah penderita dan penderita diminta
menahannya
31 Dengan mendadak melepaskan tarikan tersebut
32 Sebelumnya lengan lain harus menjaga muka dan badan
pemeriksa supaya tidak terpukul oleh lengan penderita sendiri
33 Melaporkan hasil pemeriksaan
TOTAL NILAI
PEMERIKSAAN MENINGEAL SIGN & PEMERIKSAAN TANDA IRITASI RADIX PADA DAERAH VERTEBRALIS
Nama :
NIM :
Nilai
No 0 1 2
Aspek Yang Dinilai
1. Menyapa pasien dengan ramah
2. Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Inspeksi orbita dan daerah sekitarnya
4. Melakukan pemeriksaan visus menggunakan optotype
snellen
5. Melakukan pemeriksaan lapangan pandang
menggunakan tes konfrontasi
6. Melakukan pemeriksaan papan placido
7. Melakukan pemeriksaan tonometri digital
Pemeriksaan oftalmoskopi
8. Melakukan pemeriksaan fundus reflek
9. Melakukan pemeriksaan funduskopi
10. Melakukan pemeriksan otot penggerak bola mata
11. Melakukan pemeriksaan tes buta warna
TOTAL NILAI
Penilaian Keterampilan Pemeriksaan THT
Nama :
NIM :
TOTAL NILAI
MH
PENILAIAN KETRAMPILAN ANAMNESIS JIWA
NamaMahasiswa :
NIM :
N Skor
Aspek yang dinilai
o 0 1 2 3
1 Menunjukkan kontak mata, sikap menerima, memberi
salam, mempersilahkan duduk dan mempersiapkan
medical record
2 Berbicaradenganlafal yang jelas/bahasamudahdimengerti,
memahamidanmenggunakanbahasa non verbal
4 MenanyakanIdentitaspenderita yang meliputi :
- Nama
- Umur
- Alamat
- Pekerjaan/pendidikan
- Identitas sumber informasi (keluarga, saudara, teman
dekat, dll)
5 MenanyakanKeluhanUtama
6 MenanyakanRiwayatPenyakitsekarang :
a. Onset
b. Keluhandangejalaygbsdiamatiolehkeluarganya
c. Faktorpencetus
d. pernah/tidakmengalamisembuhsempurna
e. pernah/tidakberusahamelukaidirisendiri/orang lain
7 MenayakanRiwayatpenyakitsebelumnya :
a. psikiatrik
- keluhanygpernahdialamiolehpenderita
- pernah/tidaksembuhsempurna
- riwayatpengobatan
b. Medis
c. Riwayat alcohol danzat lain
8 MenanyakanRiwayatPribadi :
a. Prenatal dan perinatal
b. Masaanak-anak
c. Masaremaja
d. Masadewasa
- Riwayatpendidikan
- Riwayatpekerjaan
- Keagamaan
- Aktivitassocial
- Kebiasaan
- Lainnya
e. Riwayatpsikoseksual
f. Riwayatkeluarga
g. SilsilahKeluarga
h. Mimpi, khalayan, nilaihidup
Autoanamnesis dan pemeriksaan psikiatri
9 KesanUmum
a. Penampilan
b. Tatapanmata
10 Sikap
11 TingkahLaku
12 Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
Situasi
13 Kesadaran
14 Proses Pikiran
A. Bentukfikir
B. Isi fikir
C. Progresifikir
15 Roman Muka
16 Afek
17 GangguanPersepsi
18 Hubunganjiwa
19 Perhatian
20 Gangguanmemori
21 Gangguanintelegensia
22 Insight/Tilikan
23 Meringkas hasil dan mengemukakan sindrom yang
didapatkan dari hasil anamnesis
24 Memberi kesempatan untuk bertanya dan menutup
pembicaraan
25 Mengucapkan salam
TOTAL
Keterangan :
0 : tidak dilakukan sama sekali Purwokerto, ................. 2012
1 : dilakukan tapi jauh dari sempurna Penguji
2 : dilakukan tapi sedikit tidak sempurna
3 : dilakukan dengan sempurna
Nilai batas lulus : 66 ...............................……….
ECCE 2
PENILAIAN RESUSITASI JANTUNG PARU
(BANTUAN HIDUP DASAR DENGAN SATU PENOLONG)
Nama :
NIM :
Keterangan:
0 = tidak dilakukan sama sekali
1 =dilakukan tapi jauh dari sempurna
2 = dilakukan tapi sedikit tidak sempurna
3 = dilakukan dengan sempurna
* =Critical point ( item yang harus dilakukan)
= ……… (………………………)
TEKNIK PEMASANGAN ETT PADA DEWASA
Nama :
NIM :
Skor
No. Aspek yang dinilai
0 1 2 3
1. Beritahukan pada penderita atau keluarga mengenai prosedur
tindakan yang akan dilakukan, indikasi dan komplikasinya, dan
mintalah persetujuan dari penderita atau keluarga (informed consent)
2. Cek alat yang diperlukan, pastikan semua berfungsi dengan baik dan
pilih pipa endotrakeal ( ET) yang sesuai ukuran.
3. Masukkan stilet ke dalam pipa ET. Jangan sampai ada penonjolan
keluar pada ujung balon
4. Buat lengkungan pada pipa dan stilet
5. Cek fungsi balon dengan mengembangkan dengan udara 10 ml. Jika
fungsi baik, kempeskan balon.
6. Beri pelumas pada ujung pipa ET sampai daerah cuff.
7. Letakkan bantal kecil atau penyangga handuk setinggi 10 cm di
oksiput dan pertahankan kepala sedikit ekstensi. (jika resiko fraktur
cervical dapat disingkirkan)
8. Bila perlu lakukan penghisapan lendir pada mulut dan faring dan
berikan semprotan benzokain atau tetrakain jika pasien sadar atau
tidak dalam keadaan anestesi dalam.
9. Lakukan hiperventilasi minimal 30 detik melalui bag masker dengan
Fi O2 100 %.
10. Buka mulut dengan cara cross finger dan tangan kiri memegang
laringoskop.
11. Masukkan bilah laringoskop dengan lembut menelusuri mulut
sebelah kanan, sisihkan lidah ke kiri.
12. Masukkan bilah sedikit demi sedikit sampai ujung laringoskop
mencapai dasar lidah, perhatikan agar lidah atau bibir tidak terjepit di
antara bilah dan gigi pasien.
13. Angkat laringoskop ke atas dan ke depan dengan kemiringan 30
sampai 40 sejajar aksis pengangan. Jangan sampai menggunakan
gigi sebagai titik tumpu.
14. Bila pita suara sudah terlihat, tahan tarikan / posisi laringoskop
dengan menggunakan kekuatan siku dan pergelangan tangan *
15. Masukkan pipa ET dari sebelah kanan mulut ke faring sampai bagian
proksimal dari cuff ET melewati pita suara ± 1 – 2 cm atau pada
orang dewasa atau kedalaman pipa ET ±19 -23 cm.
16. Angkat laringoskop dan stilet pipa ET dan isi balon dengan udara 5 –
10 ml.
17. Hubungan pipa ET dengan ambubag dan lakukan ventilasi sambil
melakukan auskultasi ( asisten), pertama pada lambung, kemudian
pada paru kanan dan kiri sambil memperhatikan pengembangan dada.
18. Bila terdengar gurgling pada lambung dan dada tidak mengembang,
berarti pipa ET masuk ke esofagus dan pemasangan pipa harus
diulangi setelah melakukan hiperventilasi ulang selama 30 detik.
19. Setelah bunyi nafas optimal dicapai, kembangkan balon cuff dengan
menggunakan spuit 10 cc.
20. Lakukan fiksasi pipa dengan plester agar tak terdorong atau tercabut
21. Pasang orofaring untuk mencegah pasien menggigit pipa ET jika
mulai sadar.
22. Lakukan ventilasi terus dengan oksigen 100 % ( aliran 10 sampai 12
liter per menit).
JUMLAH
Keterangan:
0 = tidak dilakukan sama sekali
1 =dilakukan tapi jauh dari sempurna
2 = dilakukan tapi sedikit tidak sempurna
3 = dilakukan dengan sempurna
* =Critical point ( item yang harus dilakukan)
= ………
……………………………
PENILAIAN PEMASANGAN INFUS
NAMA :
NIM :
Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2 3
1 Cek program terapi cairan/review keputusan pemberian terapi cairan
2 Menanyakan keluhan utama/memeriksa adanya tanda kegawatan
3 Cuci tangan
4 Memakai handscoen (prinsip APD)
5 Siapkan alat - alat
6 Berikan salam, panggil klien dengan sopan
7 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakannya
8 Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
9 Letakkan pasien pada posisi semi fowler atau supine jika tidak
memungkinkan.
10 Bebaskan lengan pasien dari lengan baju/kemeja
11 Letakkan manset 5-15 cm diatas tempat tusukkan
12 Letakkan alas plastik dibawah lengan klien
13 Periksa label pasien sesuai dengan kebutuhan cairan yang akan
diberikan.
14 Hubungkan cairan infus dengan infus set dan gantungkan.
15 Alirkan cairan infus melalui selang infus sehingga tidak ada udara di
dalamnya.
16 Kencangkan klem sampai infus tidak menetes dan pertahankan
kesterilan.
17 Kencangkan tournikuet/manset tensi meter (tekanan dibawah tekanan
sistolik).
18 Anjurkan pasien untuk mengepal dan membukanya beberapa kali,
palpasi dan pastikan tekanan yang akan ditusuk
19 Bersihkan kulit dengan cermat menggunakan kapas alkohol, lalu
diulangi dengan menggunakan kapas betadin. Arah melingkar dari
dalam keluar lokasi tusukkan atau sekali usap *
20 Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm dibawah
tusukkan.
21 Pegang jarum pada posisi 30 derajat pada vena yang akan ditusuk.
setelah pasti masuk lalu tusuk perlahan dengan pasti.
22 Rendahkan posisi jarum sejajar pada kulit dan tarik jarum sedikit lalu
teruskan plastik iv catheter kedalam vena
23 Tekan dengan jari ujung plastik iv catheter
24 Tarik jarum infus keluar*
25 Sambungkan plastik iv catheter dengan ujung selang infus.
26 Lepaskan manset
27 Buka klem infus sampai cairan mengalir lancar*
28 Oleskan dengan salep betadin diatas penusukkan, kemudian
ditutup dengan kassa steril
29 Fiksasi posisi plastik iv catheter dengan plester.
30 Atur tetesan infus sesuai ketentuan, pasang stiker yang sudah diberi
tanggal.
31 Evaluasi hasil kegiatan
32 Bereskan alat-alat
33 Cuci tangan
34 Dokumentasi
TOTAL SKORE
Keterangan:
0 = tidak dilakukan sama sekali
1 =dilakukan tapi jauh dari sempurna
2 = dilakukan tapi sedikit tidak sempurna
3 = dilakukan dengan sempurna
* =Critical point ( item yang harus dilakukan)
Purwokerto,
………. 2012
Nilai = Total skor (…….) x 100 %
102 Penguji,
= ………
……………………………