Anda di halaman 1dari 5

Analisis Keandalan Berdasarkan SIS (Safety Instrumented

System) pada P&ID (Piping & Inatrumentation Diagram)


Ship Unloading-Jetty 01, Vopak Terminal Merak
Indonesia.
1) 
Riyadhna Hamidiyah, 2)Rizky Wulandari, 3)Selma Yunita, 
Sheplina Firsty Diamonita, 5)Siti Vine Intan Sania, dan 6)Syarif Hidayatulloh
4)

Manajemen Rekayasa ­ Universitas Internasional Semen Indonesia

Abstrak - Studi keandalan suatu sistem perlu dilakukan penyusunnya, masing-masing komponen mempunyai
untuk menentukan cara pemeliharaan yang tepat. kemungkinan mengalami kerusakan dan pergeseran nilai
Pemeliharaan dilakukan dengan tujuan untuk mencegah reliabilitasnya karena seiring bertambahnya waktu, maka
kegagalan sistem maupun untuk mengembalikan fungsi nilai reliabilitas dari sebuah mesin akan semakin berkurang
sistem jika telah terjadi kegagalan. Analisa keandalan yang (Hamid 2013 dalam Wawan, dkk 2017).
dilakukan pada penelitian ini yaitu pada P&ID (Piping & Oleh karena itu, diperlukan pemeliharaan terhadap suatu
Instrumentation Diagram) di bagian Ship Unloading-Jetty 01, mesin atau sistem tersebut. Pemeliharaan merupakan
Vopak Terminal Merak Indonesia. Analisa dilakukan dengan kegiatan yang dilakukan untuk menjaga agar peralatan dapat
tujuan untuk mengetahui SIS pada P&ID, untuk menghitung terus memberikan nilai fungsi yang optimal selama masa
dan menganalisa nilai failure rate, reliability, serta PFD kerjanya dan untuk mencegah terjadinya kegagalan operasi.
sehingga dapat diketahui jenis SIL nya. Hasil analisa pada Proses mempertahankan fungsi menjadi sangat penting dalam
penelitian ini menunjukkan nilai failure rate dan reliability dunia industri. Pemeliharaan dilakukan dengan tujuan untuk
pada ESV710601 sebesar 1,178 x 10-4/jam dan 0,7088; mencegah kegagalan sistem maupun untuk mengembalikan
PIT710602 sebesar 2,10 x 10 -4/jam dan 0,54; XS710601 fungsi sistem jika telah terjadi kegagalan. Sehingga tujuan
utama dari pemeliharaan adalah untuk menjaga dan
sebesar 1,46 x 10­4/jam dan 0,65; SV710601 sebesar 1,76 x
memperbaiki keandalan dari sistem dan kelancaran produksi
10­4/jam dan 0,957; serta PLC710001 sebesar 0,02 x 10 ­4/jam (Priyanta, 2000).
dan   0,99.   Sedangkan   hasil dari perhitungan PFD secara Vopak Terminal Merak Indonesia terletak di Merak,
keseluruhan diperoleh nilai sebesar 1,6275 x 10 -4 sehingga Banten, Jawa Barat yang merupakan rute pengiriman utama
masuk dalam kategori Safety Integrity Level (SIL) 3. Artinya untuk bahan cairan kimia cair. Semenajung Merak memiliki
sistem keandalan sudah stabil karena bernilai antara 9,99% fasilitas petrokimia tertinggi, yaitu lebih dari 40 pabrik di
sampai 99,99% dengan arti lain bahwa probabilitas Indonesia. Terminal ini memiliki keseimbangan di tiga
kegagalan hanya berkisar 0,01% sampai 0,1%. segmen pasarnya, yaitu terminal industri, captive distribution
(producers), dan distribusi perdagangan. Selain itu, juga
Kata   Kunci  –  Keandalan,   SIS   (Safety   Instrumentation   System), memiliki pusat logistik berikat (PLB) yang tersertifikasi
P&ID (Piping & Instrumentation Diagram), PFD (Process Flow untuk mengoperasikan gudang (warehouse) atau pusat
Diagram), dan SIL (Safety Integrity Level) . logistik (logistics center), memberikan tawaran kepada
pelanggan fleksibilitas untuk menyimpan barang di gudang
hingga 3 tahun, dan masih menerima insentif pajak (tax
I. Pendahuluan incentives). Pada perusahaan ini akan dilakukan analisa
keandalan berdasarkan Piping & Instrumentation Diagram
1.1 Latar belakang (P&ID) di bagian Ship Unloading – Jetty.
Studi keandalan suatu sistem perlu dilakukan untuk 1.2 Tujuan
menentukan cara pemeliharaan yang tepat. Untuk
menentukan keandalan suatu mesin atau sistem, dibutuhkan Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah
teori keandalan. Keandalan suatu mesin atau sistem sangat sebagai berikut :
dipengaruhi oleh cara pemeliharaannya. Kondisi mesin dan a. Untuk mengetahui SIS pada Piping &
peralatan yang terawat merupakan komponen penting dalam Instrumentation Diagram (P&ID).
manajemen pemeliharaan mesin/peralatan di lantai pabrik.
Setiap mesin terdiri dari berbagai jenis komponen
b. Untuk menghitung dan menganalisa nilai failure
rate, reliability, PFD sehingga dapat diketahui jenis 1.4 Safety Intergrity Level (SIL)
SIL nya. SIL adalah tingkat kemampuan SIF yang harus berhasil
melakukan risk reduction yang disyaratkan. SIL berhubungan
dengan Probability of Failure on Demand (PFD) dari suatu
II. Kajian Pustaka SIF. Semakin tinggi nilai SIL, maka PFD dari SIS semakin
kecil. Tingkat SIL dari suatu SIS ditentukan oleh nilai PFD
1.3 Safety Instrumented system dari tiap–tiap SIF penyusun SIS itu sendiri, yaitu transmitter,
Safety Instrumented System (SIS) memiliki nama lain logic solver dan on-off valve serta arsitektur/konfigurasi
yaitu shutdown system/Emergency Shutdown System (ESD elemen– elemen terse-but dalam membangun SIS. PFD
system)/High Integrity Protection System (HIPS). Definisi merupakan angka target untuk SIL. PFD merupakan
Safety Instrumented System (SIS) sesuai standard ISA S84 probabilitas suatu komponen / sistem gagal menjalankan
merupakan peralatan/sistem yang dirancang untuk fungsi yang dimintakan. ANSI/ISA-84.01-1996
memonitor kondisi berbahaya dalam suatu plant (dalam hal mendefinisikan tiga tingkat SIL, yaitu SIL1, SIL2, SIL3.
ini unit operasi) dan melakukan aksi apabila terjadi kondisi Adapun definisi SIL 4 yang merujuk ke standar International
berbahaya atau kondisi dimana jika tidak dilakukan aksi Electrotechnical Commission (IEC). Tingkatan SIL
maka akan menimbulkan bahaya. Peralatan/sistem ini akan dijelaskan sebagai berikut:
menghasilkan output yang akan mencegah
bahaya/mengurangi akibatnya.
SIS digunakan untuk mendeteksi kejadian berbahaya
dalam suatu plant dan melakukan aksi apabila terjadi kondisi
berbahaya atau kondisi dimana jika tidak dilakukan aksimaka
akan menimbulkan bahaya berkelanjutan. Jika SIS gagal
bekerja atau gagal menjalankan fungsinya, maka dapat
mengakibatkan kecelakaan, misalnya ledakan, kebakaran,
dan lain sebagainya. Selain itu, SIS juga dapat digunakan
untuk mitigasi bencana atau kecelakaan yang dapat
berdampak terhadap kesehatan (health), aset material atau Gambar 2. Tingkatan SIL
keuangan (finance), dan lingkungan (environment). SIS
dapat dibagi menjadi tiga subsistem yaitu input elements, 1.5 System Instrumented Function(SIF)
logic solver, dan final elements. Input element digunakan SIF adalah sebuah fungsi yang diimplementasikan
untuk mendeteksi pemicu kejadian berbahaya, logic solver oleh SIS yang ditujukan untuk mencapai atau menjaga
berfungsi untuk memutuskan apa yang harus dilakukan, dan kondisi aman proses dengan mengacu pada sebuah kejadian
final element berfungsi untuk melaksanakan aksi sesuai berbahaya (hazardous) yang spesifik. Jadi SIS ini nantinya
dengan keputusan. Berikut ini adalah gambar diagram blok akan banyak mempunyai SIF. Masing-masing SIF harus
dari SIS: dirancang dan dites untuk memenuhi target SIL (Safety
Integrity Level). Diagram blok SIF digambarkan sebagai
berikut:

Gambar 3. Diagram Blok SIF


Gambar 1. Diagram Blok SIS
Setiap SIF mempunyai arsitektur yang sama atau pun
Elemen input dapat berupa switch, sensormaupun transmitter. berbeda antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu,
Sensor digunakan untuk mengukur aliran (flow), tekanan, perhitungan PFD harus terlebih dahulu mengidentifikasi
temperatur, level dan radiasi. Sensor yang berbasis PE arsitektur untuk masing–masing SIF sehingga dapat
biasanya merujuk kepada sebuah smart sensor/smart disesuaikan dengan persamaan yang akan digunakan.
transmitter. Logic solver merupakan otak dari SIS dan dapat Berdasarkan ISA-TR84.00.02- 2002 terdapat enam tipe
terdiri dari relay-relay elektrik, komponen elektronik atau arsitektur SIF. Berikut ini adalah pengertian dari penomoran
safety PLC. Logic solver berbasis relay biasanya merujuk arsitektur SIF untuk mengidentifikasi arsitektur SIF yang
pada direct wired logic karena input element langsung dipakai yaitu sebagai berikut:
berinteraksi dengan final element melalui relay elektrik. 1. 1oo1 artinya one out of one, terdapat 1 keluaran dari
Final element dapat berupa katup, relay, circuit breaker yang 1 SIF.
mampu menghentikan aliran (flow) dan mengisolasi 2. 1oo2 artinya one out of two, terdapat 1 keluaran dari
peralatan elektrik. Untuk meningkatkan keselamatan dan 2 SIF.
kehandalan biasanya digunakan lebihdari satu final element 3. 1oo3 artinya one out of three, terdapat 1 keluaran
yang mempunyai fungsi yang sama. dari 3 SIF.
III Metodologi Penelitian
4. 2oo2 artinya two out of two, terdapat 2 keluaran dari
2 SIF.
5. 2oo3 artinya two out of three, terdapat 2 keluaran 1.8 Identifikasi Subjek dan Objek Penelitian
dari 3 SIF. Penelitian yang dilakukan peneliti dalam penyusunan
6. 2oo4 artinya two out of four, terdapat 2 keluaran dari laporan tugas akhir ini dilakukan di Vopak Terminal Merak
4 SIF. Indonesia. Pada perusahaan ini akan dilakukan analisa
keandalan berdasarkan Piping & Instrumentation Diagram
(P&ID) dibagian Ship Unloading- Jetty 01

Gambar 4. Arquitecture PFD Gambar 5. P&ID Ship Unloading-Jetty 01


1.6 Kendalan Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam
Sistem-sistem terdiri atas serangkaian komponen yang penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.
saling berhubungan, dimana setiap sistem melakukan sebuah
pekerjaan spesifik. Bila salah satu komponen gagal 1.9 TahapanPenelitian
dilaksanakan karena alasan apapun, keseluruhan sistem dapat
gagal. Untuk distribusi probabilitas tertentu, fungsi keandalan
pada distribusi :
1. Exponential

2. Weibull

3. Normal

1.7 Mean Time To Failure (MTTF)


Mean time to failure menyatakan rata-ratalama (waktu)
pemakaian komponen sampai komponen tersebut rusak atau
nilai harapan(ekspektasi) lama sebuah komponen
dapatdipergunakan sampai rusak. MTTF dapatdirumuskan
sebagai:
1. Exponential

2. Weibull

3. Normal
Gambar 6. Flowchart Penelitian

1.9.1 Studi Pendahuluan


Studi pendahuluan merupakan langkah awal yang
dilakukan untuk penelitian. Studi pendahuluan ini terdiri
dari penentuan latar belakang masalah, perumusan masalah
dan penentuan tujuan. Melalui tahap ini akan diketahui
masalah yang ada dalam perusahaan Vopak Terminal Merak
Indonesia. Dari tahap ini juga akan ditetapkan objek
penelitian yang akan diamati.

IV.  Hasil dan Pembahasan
Data yang tersedia adalah failure date, kemudian
dikonversikan kedalam satuan jam (hours) untuk menentukan
MTTF, dan nilai MTTF didapatkan dengan cara total operasi
dalam satuan jam dibagi dengan jumlah maintenance, jumlah
maintenance disetiap komponen berbeda-beda. Setelah Tabel 5. Data Failure Date dan Hasil Perhitungan
didapatkan nilai MTTF, maka dapat ditentukan nilai laju PLC710001
kegagalan (failure rate). Untuk menentukan failure rate
disetiap komponen kami membutuhkan data MTTF karena

nilai failure rate adalah .

Tabel 1. Data Failure Date dan Hasil Perhitungan


ESV710601

Setelah nilai failure rate diperoleh, maka selanjutnya


adalah membuat Fault Tree Analysis (FTA) komponen untuk
menentukan SIF (System Instrumented Function). Kategori
SIF digunakan untuk menentukan rumus yang digunakan
dalam memperoleh nilai PFD dari komponen

Tabel 2. Data Failure Date dan Hasil Perhitungan PIT710602

Tabel 3. Data Failure Date dan Hasil Perhitungan XS710601

Gambar 8. Reliability Block Diagram

Perhitungan PFD setiap komponen ditentukan oleh  
kategori SIF sesuai gambar FTA diatas, sehingga diperoleh 
sebagai berikut,

Tabel 4. Data Failure Date dan Hasil Perhitungan SV710601


Level (SIL) 3 yang menunjukkan bahwa Safety pada system
bernilai antara 9,99% sampai 99,99% dengan arti lain bahwa
probabilitas kegagalan hanya berkisar 0,01% sampai 0,1%

IV. KESIMPULAN DAN SARAN
SIS (Safety Instrumented System) merupakan suatu
fungsi keselamatan pada sebuah sistem instrumentasi. Pada
tingkat keandalan, SIS dapat diketahui melalui nilai PFD.
PFD sendiri menjelaskan tentang probabilitas kegagalan SIS
untuk menjalankan Safety Instrumented Function (SIS). PFD
akan menunjukkan nilai target yang menggambarkan
integritas keselamatan suatu SIF pada suatu SIS yang disebut
Safety Integrity Level (SIL).
SIS pada P&ID vopak terminal Merak terdiri dari PIT
(Pressure Indicator Tansmiter), PLC (Programmable Logic
Controller), ESV (Electrical Safety Valve), XS (Controller),
SV (Safety Valve) dan setiap komponennya saling
mempengaruhi. Hasil yang diperoleh dari perhitungan PFD
secara keseluruhan diperoleh hasil Safety Integrity Level
(SIL) 3 yang artinya sistem keandalan sudah stabil karena
bernilai antara 9,99% sampai 99,99% dengan arti lain bahwa
probabilitas kegagalan hanya berkisar 0,01% sampai 0,1%.
Ketika nilai SIL semakin besar, maka dapat dikatakan bahwa
system keamanan pada suatu rangkaian instrumen semakin
baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemungkinan
terjadinya bahaya semakin kecil.

References
Iwan Nauli Daulay, S. S. N. d. D. D. D., Desember 2013.
Analisis Maintenance Reability Terhadap MTBF (Mean
Time Between Failures) Facilities Pada Industri Pulp &
Paper. Jurnal Ekonomi, 21(4), pp. 1-18.
Sandy Dwiseputra Pandi, H. S. J. M., 2014. Perancangan
Preventive Maintenance Pada Mesin Corugating dan
Mesin Flexo di PT. Surind Teguh Gemilang. Jurnal
Ilmiah Widya Teknik, 13(1), pp. 33-38.
Sikumbang, S., t.thn. DesainEngineering Safety Instrumented
System (SIS) Pada Furnace 5 (F05) Kilng Pusdiklat
Migas. Forum Teknologi, 03(1), pp. 15-25.

Hasil total digunakan untuk mengindikasi nilai Safety


Integrity Level (SIL). Hasil dari perhitungan total PFD XS,
PFD SV, PFD ESV, PFD PIT, PFD PLC diperoleh hasil
yang menunjukkan pada Safety Integrity

Anda mungkin juga menyukai