kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang
terstruktur.
Sajian dalam buku ini bertolak dari sebuah premis bahwa tidak semua kerja
kelompok dianggap sebagai belajar dengan metode cooperative learning. Keinginan baik
para guru untuk mengaktifkan para siswa perlu dihargai, namun para guru juga perlu
dibekali dengan sedikit latar belakang, landasan pemikiran, dan penerapan metode
Sajian isi buku ini dikemas kedalam 8 bab, bab 1 berisi tentang perubahan
paradigma lama pendidikan ke metode pembelajaran gotong royong, bab 2 berisi tentang
kajian transformasi pendidikan dan globalisasi dari transformasi sosial, ekonomi dan
demografis, bab 3 nilai-nilai gotong royong dalam budaya Indonesia yang sangat
pembelajaran cooperative learning, bab 6,7 dan 8 berisi tentang pengelolaan kelas ,
pelajaran dan sekolah/guru serta siswa merasa lebih terdorong untuk belajar dan
berpikir.
Komentar:
system individu tanpa mengorbankan aspek kognitif. Buku ini membahas berbagai aspek
yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan metode pembelajaran
kooperatif mulai dari landasan teoritis sampai dengan penerapannya dalam pembelajaran.
Belajar bagaimana yang perlu diajarkan pada siswa misalnya bagaimana menggali dan
siswa merupakan hasil daripada aktivitas yang dilakukannya, bukan pengajaran yang
bukan pengajaran yang diterima secara pasif, pemikiran itulah tampaknya yang
memicu penulis menyusun buku ini. Isu-isu yang terkait dengan efektifitas
pembelajaran kelompok dalam cooperative learning dalam buku ini dikemas ke dalam
10 bab.
cooperative learning dari pendapat para ahli (diantaranya Robert Slavin dan Jigsaw)
pembelajaran. Melalui bab-bab dalam buku ini guru diharapkan memiliki wawasan
learning. Bagian terakhir dari buku ini memusatkan sajiannya pada tes eksperimen
cooperative learning, dan pada penutup buku ini gambaran penulis tentang bagaimana
cooperative learning sebagai sebuah tawaran kepada guru untuk dilaksanakan sebagai
Komentar:
menyelesaikan masalah, mengeluarkan ide, dan membuat keputusan yang bijak dalam
karangan Isjoni ini membahas tentang konsep inti dari cooperative learning, siapa
yang berperan didalamnya, dan bagaimana strategi menerapkannya. Inti dari konsep
hasil daripada aktivitas yang dilakukannya, bukan pengajaran yang diterima secara
pasif.
Kesimpulan
ringkasan singkat dari beberapa buku atau artikel yang saling berkaitan. Di samping
itu, uraiannya menggambarkan pemahaman penulis terhadap buku atau artikel yang
dibahas.
Anotasi bibliografi memuat judul buku atau artikel, nama pengarang, tahun
terbit, nama penerbit, kata-kata kunci, dan isi pokok buku/artikel jurnal. Adapun
bagian akhir anotasi bibliografi berisi pendapat mahasiswa tentang buku atau artikel
yang dikaji
Saran
bibliografi kita dapat memhami mengenai bagaimana caranya meringkas suatu buku
dan memahami isi buku tersebut dan itu sangat bermanfaat sekaliuntuk memperkaya
khasanah keilmuan dan memperkokoh paradigma keilmuan pada bidang atau disiplin
yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hoerudin, A, dkk. (2006). Bahasa Indonesia Dalam Teori dan Praktik. Bandung: UPI
Press.