Anda di halaman 1dari 37

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS ANDALAS

STATISTIKA
dan
PROBABILITAS

----- Bab 2 -----


Bab 2
Penggunaan Grafik, Bagan dan Tabel
Tujuan Bab 2 :
 Membuat grafik distribusi frekuensi dengan
cara manual dan komputer
 Membuat dan menginterpretasikan histogram
 Membuat dan menginterpretasikan bar-chart,
pie-chart, stem-and-leaf diagram
 Menampilkan dan menginterpretasikan data
didlam grafik garis dan diagram titik
Distribusi Frekuensi :
Apakah yang disebut dengan distribusi frekuensi ?
 Distribusi frekuensi adalah merupakan daftar
atau tabel….
 Terdiri dari nilai-nilai variabel (atau kumpulan
dari nilai-nilai yang masuk dalam range tertentu)
 Hubungan frekuensi didalam masing-masing
nilai terjadi (atau frekuensi dengan data yang
termasuk dalam range tertentu)
Distribusi Frekuensi
Data Diskrit
Data diskrit : nilai yang mungkin yg dapat dihitung
Contoh :
Jumlah hari
Sebuah untuk membaca
Frekuensi
perusahaan 0 44
periklanan 1 24
menanyakan 2 18
pada 200 3 16
pelanggan 4 20
tentang berapa 5 22
kali/minggu 6 26
mereka 7 30
membaca Total 200
koran harian
Frekuensi Relatif
Frekuensi Relatif : Berapa proporsi untuk tiap kategori?

Jumlah hari Frekuensi


Frekuensi
untuk membaca Relatif
44
0 44 .22  .22
1 24 .12
200
2 18 .09 22% dari orang2
3 16 .08 dalam sampel
yang membaca
4 20 .10 koran sebanyak
5 22 .11 0 kali/minggu

6 26 .13
7 30 .15
Total 200 1.00
Distribusi Frekuensi :
Data Kontinu
Data Kontinu : terdapat nilai dari parameter
tersebut dalam setiap interval tertentu
Contoh : Sebuah pabrik bahan isolasi secara acak
memilih 20 hari pada musim dingin dan mencatat
temperatur yang tinggi tiap hari

24, 35, 17, 21, 24, 37, 26, 46, 58, 30,
32, 13, 12, 38, 41, 43, 44, 27, 53, 27

(Temperatur adalah variabel kontinu karena nilai ini dapat diukur


untuk setiap derajat ketelitian yang diinginkan)
Group Data dalam Klas

Urutkan data dengan urutan meningkat :


12, 13, 17, 21, 24, 24, 26, 27, 27, 30, 32, 35, 37, 38, 41, 43, 44, 46, 53, 58

 Tentukan range : 58 - 12 = 46
 Pilih angka dari klas : 5 (umumnya antara 5 s/d 20)
 Hitung lebar klas : 10 (46/5 kemudian bulatkan)
 Tentukan batas klas : 10, 20, 30, 40, 50
 Hitung titik tengah klas : 15, 25, 35, 45, 55
 Hitung pengamatan dan letakkan pada klas yang sesuai
Contoh Frekuensi Distribusi
Baris data didalam urutan :
12, 13, 17, 21, 24, 24, 26, 27, 27, 30, 32, 35, 37, 38, 41, 43, 44, 46, 53, 58

Frekuensi Distribusi

Klas Frekuensi Frekuensi


Relatif
10 - < 20 3 0.15
20 - < 30 6 0.30
30 - < 40 5 0.25
40 - < 50 4 0.20
50 - < 60 2 0.10
Total 20 1.00
Histogram

 Klas atau interval ditunjukkan pada sumbu


horisontal
 Frekuensi diukur pada sumbu vertikal

 Batang dengan tinggi sesuai ukuran dapat


digunakan untuk merepresentasikan jumlah
pengamatan didalam masing-masing klas

 Grafik tersebut disebut histogram


Contoh : Histogram

Data di dalam baris urutan :


12, 13, 17, 21, 24, 24, 26, 27, 27, 30, 32, 35, 37, 38, 41, 43, 44, 46, 53, 58

Histogram
8
6 Tidak ada
6 5 gap antara
Frekuensi

4 batang,
4 3 karena data
2 kontinu
2
0 0
0
5 15 25 36 45 55 More
Titik tengah klas
Pertanyaan untuk membuat
grup data didalam klas
1. Berapa lebar sebaiknya lebar masing2 interval ?
(Berapa jumlah kelas yang sebaiknya digunakan ?)

2. Bagaimana sebaiknya titik akhir interval


ditetapkan ?
 Menggunakan cara ‘trial and error’ atas
pertimbangan pengguna
 Tujuannya adalah membuat sebuah distribusi yang
tidak terlalu bergerigi dan tidak terlalu mengumpul
membentuk balok tunggal
 Tujuannya adalah menampilkan pola variasi data
dengan baik
Berapa jumlah
interval klas ?
Banyak (intervals klas sempit)
 Dapat menghasilkan distribusi 3.5
3

yang sangat bergerigi dengan gap 2.5

Frequency
2
dari klas yang kosong 1.5
1

 Dapat memberikan sebuah 0.5


0
indikasi bagaimana frekuensi

4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
56
60
More
bervariasi sepanjang klas Temperature

12

Sedikit (intervals klas lebar) 10

Frequency
8

 Dapat mengkompres variasi yang 6

terlalu bergerigi dan menghasilkan 4

distribusi yang mengumpul 0


0 30 60 More

 Dapat mengaburkan pola yang Temperature

penting dari variasi. (X axis labels are upper class endpoints)


Petunjuk Umum

Jumlah Data Jumlah Klas


< 50 5- 7
50 – 100 6 - 10
100 – 250 7 - 12
> 250 10 - 20

 Lebar klas dapat dikurangi jika jumlah pengamatan


meningkat
 Distribusi dengan jumlah pengamatan yang banyak
cenderung membentuk pola yang halus dengan
gap yang diisi karena jumlah data yang banyak
Lebar Klas

 Lebar klas adalah jarak antara nilai yang


terendah dan nilai tertinggi untuk frekuensi klas
tersebut

 Lebar minimum klas :


Nilai tertinggi – Nilai terendah
W =
Jumlah Klas
Histograms in Excel

1
Pilih
Tools/Data Analysis
Histograms in Excel
(lanjutan)

2
Pilih Histogram

3
Data input dan range

Pilih Chart Output


Diagram ‘Stem and Leaf’

 Cara sederhana untuk melihat detail distribusi


didalam kumpulan data

METODE : Pisahkan urutan data terpilih


pada : - leading digits (the stem)
- trailing digits (the leaves)
Contoh :
Data diurutkan dalam baris :
12, 13, 17, 21, 24, 24, 26, 27, 27, 30, 32, 35, 37, 38, 41, 43, 44, 46, 53, 58

 Disini menggunakan digit 10 (puluhan)


sebagai unit ‘stem’ :
Stem Leaf
 12 dinyatakan 1 2
sebagai
3 5
 35 dinyatakan
sebagai
Contoh:
Data diurutkan dalam baris :
12, 13, 17, 21, 24, 24, 26, 27, 27, 30, 32, 35, 37, 38, 41, 43, 44, 46, 53, 58

 Diagram ‘Stem-and-leaf’ lengkap :


Stem Leaves
1 2 3 7
2 1 4 4 6 7 8
3 0 2 5 7 8
4 1 3 4 6
5 3 8
Menggunakan unit ‘stem’ lain
 Menggunakan digit 100 (ratusan)
sebagai ‘stem’ :
 Bulatkan digit 10 (puluhan) untuk membentuk
‘leaves’

Stem Leaf
 613 akan menjadi 6 1
 776 akan menjadi 7 8
 ...
 1224 akan menjadi 12 2
Pembuatan Grafik untuk
mengkategorikan data

Kategori Data

Pie Bar Diagram


Charts Charts Pareto
‘Bar Chart’ dan ‘Pie Charts’

 Bar charts and Pie charts sering


digunakan untuk membentuk katagori
kualitatif data

 Tinggi batang atau ukuran potongan ‘pie’


memperlihatkan frekuensi atau
persentase untuk masing-masing katagori
Contoh ‘Pie Chart’
Kondisi jumlah penduduk kota Padang
Jumlah Pdd Percentage Pdg Slt
Kecamatan (dlm ribuan)
15%
Pdg Brt 46.5 42.27 Pdg
Brt
Pdg Tmr 32.0 29.09
Pdg 42%
Pdg Utr 15.5 14.09 Utr
Pdg Slt 16.0 14.55 14%
Total 110 100

Pdg Persentase
(Variabel kualitatif) dibulatkan ke
Tmr persen terkecil
29%
Contoh ‘Bar Chart’

Jumlah penduduk kota Padang

Savings
Pdg Slt

Pdg CD
Utr

Bonds
Pdg Tmr

Pdg Brt
Stocks

0 10 20 30 40 50
Jumlah dalam ribuan
Contoh ‘Pareto Diagram’
45% 100%
% jumlah penduduk utk setiap

40% 90%
kecamatan (diagram batang)

80%
35%

kumulatif % jumlah
70%
30%

penduduk
60%
25%
50%
20%
40%
15%
30%

10%
20%

5% 10%

0% 0%
Stocks
Pdg Brt Bonds
Pdg Tmr Pdg Slt
Savings Pdg
CD Utr
Contoh ‘Bar Chart’

Jumlah Frekuensi Pembaca koran harian tiap minggu


hari
membaca
0 44
50

1 24 40
Frekuensi

2 18 30
3 16
20
4 20
10
5 22
6 26 0
7 30 0 1 2 3 4 5 6 7
Jumlah hari membaca koran harian tiap minggu
Total 200
Tabulasi dan Pembuatan Grafik
Data ‘Multivariate Categorical’
 Jumlah investasi dalam ribuan dollars
Investment Investor A Investor B Investor C Total
Category
Stocks 46.5 55 27.5 129
Bonds 32.0 44 19.0 95
CD 15.5 20 13.5 49
Savings 16.0 28 7.0 51
Total 110.0 147 67.0 324
Tabulasi dan Pembuatan Grafik
Data ‘Multivariate Categorical’
(lanjutan)

C om paring Investors

S avings

CD

B onds

S toc k s

0 10 20 30 40 50 60

Inves tor A Inves tor B Inves tor C


Contoh ‘Side-by-Side Chart’
 Persentase jenis kendaraan sepeda motor untuk 3 wilayah
selama tiap 3 bulan dalam setahun :
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
East 20.4 27.4 59 20.4
West 30.6 38.6 34.6 31.6
North 45.9 46.9 45 43.9

60

50

40
East
30 West
North
20

10

0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
‘Line Chart’ dan
‘Scatter Diagram’
 Line charts memperlihatkan nilai dari satu
variabel vs. waktu
 Waktu pada umumnya diperlihatkan dalam
sumbu horisontal

 Scatter Diagrams memperlihatkan titik


untuk data ‘bivariate’
 Satu variabel diukur pada sumbu vertikal dan
variabel lain diukur pada sumbu horisontal
Contoh ‘Line Chart’
Pertum

Year
buhan
Penddk
Laju pertumbuhan penduduk kota Padang
1985 3.56 6
1986 1.86
5
Pertumbuhan penduduk (%)

1987 3.65
1988 4.14
1989 4.82 4
1990 5.40
3
1991 4.21
1992 3.01
2
1993 2.99
1994 2.56
1
1995 2.83
1996 2.95 0
1997 2.29
1998 1.56
1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002
1999 2.21
Tahun
2000 3.36
2001 2.85
2002 1.58
Contoh ‘Scatter Diagram’

Volume Cost per


Production Volume vs. Cost per Day
per day day
23 125 250
26 140
200
Cost per Day

29 146
150
33 160
38 167 100
42 170 50
50 188
0
55 195
0 10 20 30 40 50 60 70
60 200
Volume per Day
Tipe hubungan data

 Hubungan data yang ‘Linier’

Y Y

X X
Tipe hubungan data
(lanjutan)

 Hubungan data yang non-linier (‘Curvilinear’)

Y Y

X X
Tipe hubungan data
(lanjutan)

 Tidak ada pola hubungan

Y Y

X X
Ringkasan
 Data dalam bentuk asli pada umumnya tidak
mudah digunakan oleh pengambil keputusa –
Beberapa tipe organisasi data diperlukan spt :
 Tabel  Grafik
 Beberapa teknik penggambaran data yang
dijelaskan dalam bab ini meliputi :
 Frekuensi Distribusi dan Histogram

 Bar Charts dan Pie Chart

 Stem dan Leaf Diagram

 Line Charts dan Scatter Diagram

Anda mungkin juga menyukai