Anda di halaman 1dari 36

STATISTIKA DESKRIPTIF

Statistika Deskripsi
 Merupakan teknik penyajian dan peringkasan
data sehingga menjadi informasi yang mudah
dipahami.
Tabel

Teknik Penyajian Data

Gambar

Ukuran Pemusatan
(Median, Modus, Kuartil,
Teknik Peringkasan Data
Mean, dll)

Ukuran Penyebaran
(Range, Interquartile
Range, Ragam)
Penyajian Data
 Tabel
 Data Kualitatif
 Data Kuantitatif

 Gambar
 Data Kualitatif
 Pie Chart
 Bar Chart
 Data Kuantitatif
 Histogram
 Diagram Dahan Daun
 Diagram Kotak Garis
 Plot Garis
 Scatter Plot
 Survival Plot
Penyajian Data dengan Tabel
 Menyajikan statistik menurut group sesuai
keperluan penelitian
 Penyajian Tabel jelas dan ringkas
 Kunci dalam membuat Tabel
 Tabel harus memberikan informasi yang dapat
dimengerti oleh pembaca
 Gunakan “COMMON SENSE” untuk membuat
tabel
Penyajian Tabel

Data Kualitatif
Tabel Frekuensi
 Sajikan data kualitatif (kategorik) dalam bentuk
FREKUENSI
 Jika jumlah data mencukupi tampilkan pula
percentasenya

Rekapitulasi menurut Agama


Agama Frekuensi Persen Rekapitulasi menurut Sex
Islam 13 61,90 Sex Frekuensi Persen

Kristen Katolik 4 19,05 Laki-laki 12 57,14

Kristen Protestan 2 9,52 Perempuan 9 42,86

Hindu 1 4,76

Budha 1 4,76
Tabel Kontingensi
 Digunakan untuk melihat distribusi dari dua data
kategorik atau lebih
 Bisa dalam bentuk %baris, %kolom, %total,
sesuai dengan kebutuhan

Agama

Sex Budha Hindu Islam Kristen Kristen Total


Katolik Protestan
Laki-laki 1 9 1 1 12

Perempuan 1 4 1 3 9

Total 1 1 13 2 4 21
Penyajian Tabel

Data Kuantitatif
Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok
 Digunakan untuk membuat pengelompokkan data
kuantitatif
 Isi tabel terdiri dari selang kelas, frekuensi masing-masing
kelas, frekuensi relatif masing-masing kelas
 Cara membuat tabel distribusi frekuensi kelompok
 Tentukan jumlah kelas (Sturgis’ rule) : k =3.3 log (n) +1
 Tentukan lebar kelas : I = (Xmax – Xmin)/k
 Tentukan Batas atas dan Batas Bawah dari masing-
masing kelas
 Tentukan tepi batas kelas
 List jumlah pengamatan pada masing-masing kelas
 Frekuensi relatif: cari proporsi dari masing-masing kelas
Ilustrasi Data-Berat Badan

Data 1
58 57 50 56 44 59 43 52 55 49
43 43 49 55 58 48 46 42 44 48

40 40 42

Data 2
58 57 50 56 44 59 43 52 55 49
43 43 49 55 58 48 46 42 44 48
40 40 42 69 69 79 80 75 70 68
69 70 67 65 77 69 67 76 73 65
Ilustrasi Data 1
 Jumlah kelas: k = 1+ 3.3 log (23) =5.49  6
 Lebar kelas: l = (59-40)/6 = 3.16  4

Selang Tengah Tepi Batas Frekuensi


Turus Frekuensi Presentase
kelas Kelas kelas Relatif
38-41 39.5 38.5 - 41.5 || 2 0.09 8.70%
42-45 43.5
42.5 - 45.5 |||| || 7 0.30 30.43%
46-49 47.5 46.5 - 49.5 |||I 5 0.22 21.74%
50-53 51.5 50.5 - 53.5 || 2 0.09 8.70%
54-57 55.5 54.5 - 57.5 |||| 4 0.17 17.39%
58-61 59.5
58.5 - 61.5 ||| 3 0.13 13.04%
Total 23 1 100.00%
Tabel Ringkasan
 Sajikan RINGKASAN STATISTIK jika memungkinkan.
Ringkasan Statistik yang digunakan adalah jumlah data,
rataan, median, standar deviasi, minimum dan maksimum.
 Hindarkan pemberian banyak informasi dalam kapasitas
yang terbatas

Peubah Jenis N Mean StDev Minimum Median Maksimum


kelamin
Tinggi Perempuan 9 160,56 5,43 151 161 169

Laki-laki 12 166,25 5,07 159 165 176

Berat Perempuan 9 53,89 5,62 45 54 60

Laki-laki 12 64,75 8,04 52 63 82


Penyajian Data dengan Grafik
 Grafik mengungkapkan banyak informasi
dibandingkan dengan seribu kata-kata
 Grafik yang disajikan harus dapat dimengerti
oleh pembaca
 Jika pembaca mempertanyakan apa maksudnya
maka grafik yang disajikan “belum baik”
 Gunakan “nalar” dalam membuat grafik
Penyajian Data dengan Grafik

Data Kualitatif
Pie Chart (Diagram Pia)
 Data digambarkan dengan
suatu lingkaran yang
sektor-sektornya
menggambarkan proporsi
variabel yang berbeda
 Digunakan untuk
menampilkan data
kategorik khususnya data
nominal
 Menunjukkan distribusi
data dalam group (total
100%)
 Disajikan dalam bentuk %,
terkadang perlu
menyajikan pula jumlah
data
Bar Chart (Diagram Batang)
 Data digambarkan
menggunakan sumbu X dan
Y, dimana sumbu X
menunjukkan variabel yang
digunakan sedangkan sumbu
Y menunjukkan banyaknya
kejadian.
 Berguna untuk menampilkan
data kategorik
 Dapat pula digunakan untuk
menyajikan data dari tabel
kontingensi/tabel ringkasan
data
Penyajian Data dengan Grafik

Data Kuantitatif
Histogram  Digunakan untuk melihat
distribusi dari data:
 Data diringkas dalam  Melihat ukuran
bentuk grafik yang penyebaran dan ukuran
mencerminkan distribusi pemusatan data
frekuensi. Diperlukan sumbu  Melihat adanya data
X untuk menyatakan outlier
interval kelas dan sumbu Y
 Mendeteksi
untuk menyatakan frekuensi
ada/tidaknya bimodus
kelas.
 Sebuah grafik dari suatu
sebaran frekuensi
 Bisa distribusi dari
frekuensinya atau frekuensi
relatifnya
Histogram of data1, data2 Histogram of data1, data3
-6 -4 -2 0 2 4 -2 -1 0 1 2 3 4
data1 data2 data1 data3
40 25
20
20

20
30
15
15
Frequency

Frequency
15
20 10
10
10

10 5
5
5

0 0
-6 -4 -2 0 2 4 0 0
-2 -1 0 1 2 3 4

Ukuran Pemusatan relatif sama namun Ukuran Pemusatan relatif berbeda


ukuran penyebaran relatif berbeda namun ukuran penyebaran relatif sama
Histogram of C14
30
bimodus
25

Frequency 20

15

outlier 10

? 0
-2 -1 0 1 2 3 4 5
C14
Histogram – Mengukur bentuk sebaran

Miring
Skewed
Miring Skewed
to Left SIMETRIK
Symmetric Keto Right
KANAN
Ke kiri

FREQUENCY
FREQUENCY
FREQUENCY

WEIGHT WEIGHT WEIGHT


Kembali ke Ilustrasi—Data 1
 Berdasasarkan tabel sebaran frekuensi tersebut
maka tampilan histogramnya sebagai berikut:
7

5
Frequency

0
40 44 48 52 56 60

Sebagain besar berusia kurang dari 50 tahun, sedangkan frekuensi


paling banyak berada pada usia 44 tahun. Bentuk sebaran tidak
simetrik, terdapat dua kelompok usia (kurang dari 50 tahun dan lebih
dari 50 tahun)  bimodus
Frekuensi Relatif Histogram vs Pemulusan

6
Percent

3
Histogram of C1
2 9

1 8

0 7
-3.6 -2.4 -1.2 0.0 1.2 2.4 3.6
6

Percent
5

3
Histogram of C1
2
9

8 1

7 0
-3.6 -2.4 -1.2 0.0 1.2 2.4 3.6
6
Percent

0
-3.6 -2.4 -1.2 0.0 1.2 2.4 3.6
C1
Histogram of C4
7

4
Percent

2
Histogram of C4
1 Gamma
7 Shape 4.886
0 Scale 3.073
0 8 16 24 32 40 48 56 N 10000
6

Percent
3

Histogram of C4
Gamma 1

7 Shape 4.886
Scale 3.073
0
N 10000
0 8 16 24 32 40 48 56
6

4
Percent

0
0 8 16 24 32 40 48 56
Stem and Leaf Plot
(Diagram Batang dan Daun)
 Diperkenalkan oleh
John Tuckey
(1977)
 Data dirangkum
dalam bentuk
batang dan daun
(stem and leaf).
 Jika ukuran data
besar maka stem
dapat dibuat
menjadi dua baris
Stem and Leaf Plot
(Diagram Batang dan Daun)
 Sebuah diagram yang menampilkan distribusi dari
data kuantitatif yang sudah terurut dari terkecil dan
terbesar

 Sesuai dengan namanya diagram dahan daun terdiri


dari bagian dahan dan bagian daun. Bagian daun
selalu terdiri dari satu digit. Bagian dahan terletak di
sebelah kiri dan bersesuaian dengan bagian daun
(jika ada) di sebelah kanan

 Secara visual,diagram dahan daun hampir sama


dengan bar chart dimana kategori-kategorinya
didefinisikan dengan struktur decimal dari bilangan
yang ada
Manfaat diagram dahan daun
 Melihat distribusi dari data
 Melihat ukuran penyebaran dan ukuran
pemusatan data
 Melihat adanya data outlier
 Mendeteksi ada bimodus/tidak

Stem-and-leaf of Contoh1 N = 20
Leaf Unit = 1.0

1 2 5
4 3 579
7 4 138 Terlihat distribusi
pusat (4) 5 0445 dari data aslinya
9 6 5569
5 7 36
3 8 12
1 9 3
Contoh Output MINITAB

Stem-and-leaf of Contoh1 N = 20
Leaf Unit = 1.0 Informasi satuan
dari daun 
satuan
1 2 5
4 3 579
7 4 138
(4) 5 0445
Bagian daun
9 6 5569
5 7 36
3 8 12
1 9 3
Frekuensi kumulatif
dari jumlah daun pada
masing-masing dahan.
Dihitung dari atas dan
Bagian dahan
bawah sampai ketemu
di posisi median
Cara membuat diagram dahan daun

 Pisahkan bagian dahan dan daun. Untuk


contoh diatas misalkan dahan berupa
puluhan dan daunnya berupa satuan
 Bagian dahan urutkan dari terkecil sampai
terbesar
2
3
4
5
6
7
8
9
 Plot daun sesuai dengan dahan yang tersedia. Sebagai
langkah awal untuk memudahkan pekerjaan identifikasi
secara berurutan dari data yang ada
2 5
3 795
4 183
5 4405
6 5569
7 63
8 21
9 3

2 5
3 579
• Urutkan bagian daun 4 138
dari terkecil sampai 5 0445
yang terbesar 6 5569
7 36
8 12
9 3
Dahan terbagi dalam 2 dahan
 Aturan main: dahan 1 untuk digit 0-4 dan
dahan 2 untuk digit 5-9
 Perhatikan data berikut:
Stem-and-leaf of Contoh2 N = 24
Leaf Unit = 1.0
Aturan banyaknya
3 0 899 dahan yang
7 1 0223 digunakan :
(6) 1 566779
11 2 01344 Sesuaikan dengan
6 2 689
3 3 1
informasi yang
2 3 8 diperoleh berkaitan
1 4 dengan bentuk
1 4
1 5 3
sebaran, ukuran
pemusatan dan
penyebaran data
Box Plot (Diagram Kotak Garis)

 Peringkasan data ◦ Informasi yang


menggunakan diperoleh dari diagram
kotak garis
diagram kotak untuk
Melihat ukuran
menggambarkan penyebaran dan
apakah data ukuran pemusatan
mempunyai outlier data
(data ekstrim) atau Melihat adanya data
tidak pencilan
Sebagai alat
pembandingan
sebaran dua kelompok
data atau lebih
Penyajian Dengan Box-plot

Boxplot of data 1

Q1 Q2 Q3

Min Max

Interquartli Range

40 45 50 55 60
data 1
Cara membuat box plot Me
Q1 Q3
 Hitung Statistik lima serangkai
Min Max

 Hitung Pagar Dalam Atas (PDA) : Q3 +1.5(Q3-Q1)


 Hitung Pagar Dalam Bawah (PDB): Q1-1.5(Q3-Q1)
 Identifikasi data. Jika data < PDB atau data > PDA maka data
dikatakan outlier
 Gambar kotak dengan batas Q1 dan Q3
 Jika tidak ada pencilan : Tarik garis dari Q1 sampai data terkecil dan
tarik garis dari Q3 sampai data terbesar
 Jika ada pencilan : Tarik garis Q1 dan atau Q3 sampai data sebelum
pencilan
 Pencilan digambarkan dengan asterik
Ilustrasi (1)
 Statistik 5 serangkai dari data sbb:
Me 48
Q1 Q3 43 55
Min Max 40 59

 PDA = 55 + 1.5 (55 – 43) = 73


 PDB = 43 – 1.5 (55 - 43) = 25
 Tidak ada pencilan
Boxplot of data 1

40 45 50 55 60
data 1

Sebaran data tidak simetrik, karena nilai median lebih dekat ke Q1 


miring ke kanan
Tidak ada pencilan
Thank you
see you next week

Anda mungkin juga menyukai