KELAS : 2015 B
NIM : 10536505215
Pada kegiatan belajar modul 4 ini aka dibahas salah satu dari sekian
banyak sifat-sifat yang berlaku di ℝ, yaitu “sifat kelengkapan”. Seperti sudah
diuraikan, bahwa system bilangan rasional, sehingga ℚ memenuhi sifat aljabar
(2.1.1) dan sifat urutan (2.2.1), tetapi dapat dilihat bahwa √2 tidak dapat
dinyatakan sebagai bilangan rasional, sehingga √2 tidak terletak di ℚ. Inilah
yang membedakan antara system bilangan rasional (jadi sifat kelengkapan
membedakan antara system bilangan real dengan system bilangan rasional).
Banyak versi yang berbeda dari sifat kelengkapan. Di sini akan diambil
metode yang cukup efisien yaitu dengan menganggap bahwa setiap himpunan
bilangan real yang tak kosong dan terbatas diatas mempunyai suatu supremum.
Perlu dicatat bahwa himpunan bagian S dari ℝ mungkin tidak mempunyai batas
atas (sebagai contoh, ambil S= ℝ). jika S mempunyai batas atas, maka S
mempunyai batas atas yang banyaknya tak hingga sebab jika u batas atas dari S,
maka sebarang v dengan v > u juga batas atas dari S
(lihat gambar 2.3).
Inf s S sup S
Teorema 2.4.1
Bilangan real u adalah supremum dari himpunan tak kosong S dan ℝ jika
dan hanya jika u memenuhi dua syarat :
(1) S≤ 𝑢 untuk setiap s ∈ 𝑆
(2) Jika v < u maka terdapat s’∈ 𝑆 sehingga v < s’.
Lemma 2.4.2
Batas atsa u dari suatu himpunan tak kosong S di ℝ adalah supremum dari
S jika dan hanya jika untuk setiap ℰ > 0 terdapat 𝑠ℰ ∈ 𝑆 sehingga u-ℰ < 𝑠ℰ .
Bukti :
Misalkan u adalah batas atas dari S dan memnuhi kondisi yang diberikan
akan ditunjukkan bahwa u=sup S. Misalkan v<u dan pilih ℰ = 𝑢 − 𝑣,maka ℰ > 0.
karena memenuhi kondisi yang diberikan, maka terdapat 𝑠ℰ ∈ 𝑆 sehingga v = u-
ℰ < 𝑠ℰ . Oleh karena itu, v bukan lah batas atas dari S. Karena v diambil sebarang
dan lebih kecil dari u, maka dapat disimpulkan bahwa u = sup S.
Sebaliknya, misalkan u = sup S dan misalkan ℰ > 0. Karena u-ℰ < 𝑢, maka u-
ℰ bukan batas atas dari S oleh karenanya terdapat suatu unsur 𝑠ℰ ∈ 𝑆 sehingga
u-ℰ < 𝑠ℰ . (lihat gambar 2.5)
Inf S S u-ℰ 𝑠ℰ u
Contoh 2.4.1 :
a) Jika himpunan tak kosong S1 mempunyai banyak unsur yang hingga, maka
dapat ditunjukkan S1 mempunyai unsure terbesar di u dan unsur terkecil w.
u = sup S1 dan w = inf S1 ,dan keduanya merupakan anggota dari S1.
b) Himpunan S2 = {x|0≤ 𝑥 ≤ 2} mempunyai 2 sebagai suatu bats atas.
Akan ditunjukkan 2 adalah supremum dari S2.
Jika v<2, maka dapat dibagi 2 kasus
kasus (i), terdapat suatu v ∈ S2 dan kasus (ii) v ∉ S2.
1
Untuk kasus (i), terdapay suatu s’ ∈ S2, yaitu s = 2 (2 − 𝑣) sehingga v<s’.
1
Untuk kasus (ii), karena v ∉ S2 dan v<2, ambillah s’= 2 ∈ S2 sehingga
v<s’. Oleh karenanya, v bukanlah batas ats dari S2 dan karena v siambil
sebarang dan v<2, disimpulkan sup S2 = 2 .
Dengan cara yang serupa dapat ditunjukkan bahwa inf S2 = 0.
sup S2 dan inf S2, keduanya termuat di S2.
c) S3 = {x|0<x<2}, mempunyai 2 sebagai suatu batas ata. Dengan
menggunakan argumentasi yang sama seperti pada penyeselesaian soal
nomor (b) , maka sup S3 = 2, dan inf S3 = 0, tetapi keduanya tidak terletak
di S3.
d) Setiap bilangan real adalah batas atas (sekaligus batas bawah ) untuk
himpunan kosong, dan himpunan kosong tidak mempunyai supremum.
Demikan pul, himpunan kosong tidka mempunyai infimum.
Akan dibuktikan dengan cara tidak langsung, misalkan tidak terdapat bilangan asli
nx yang memenuhi x< nx atau dengan kata ain untuk setiap n∈ ℕ beraku 𝑛 ≤ 𝑥.
Ini artinya bahwa x adalah suatu batas atas dari ℕ berdasarkan sifat supremum,
maka himpunan ℕ mempunyai supremum 𝑢 ∈ ℝ. Karena u-1<u , berdasarkan
Lemma 2.4 2, maka terdapat m ∈ ℕ sehingga u-1<m akan tetapi dari sini,
diperoleh bahwa u<m+1, dan m+1∈ ℕ. Berarti terdapat kntradiksi dengan u
sebagai supremum dari ℕ. Hal ini menyatakan bahwa pengandaian yang diambil
adaah salah, yang benar adalah terdapat bilangan asli nx sehingga x< nx.
didapat n∈ ℕ sehingga
1
(2𝑥 + 1) < 2 − 𝑥 2
𝑛
1 2
Jadi (𝑥 + 𝑛) < 𝑥 2 + (2 − 𝑥 2 ) = 2.
1
Hal ini berarti bahwa 𝑥 + 𝑛 𝜖 𝑆, dan ini kontradiksi dengan
𝑥2 − 2
Selanjutnya ,
𝑥−1 2 2𝑥 1
( ) =𝑥 2 − + 𝑚2 > 𝑥 2 − 𝑥 2 > 2 = 2
𝑚 𝑚
1 2
Jika s∈ 𝑆, maka 𝑠 2 < 2 < (𝑥 − 𝑚)
1
Berdasarkan contoh soal 2.2.1(c), maka s<x-𝑚. Oleh karenanya
1
𝑥 − 𝑚 adalah suatu batas atas dari . hal ini bertentangan dengan x
Teorema 2.4.4(Akibat)
Jika x dan y bilangan-bilangan real dengan x<y, maka terdapat suatu
bilangan irasional z sehingga x<z<y.
Bukti :
𝑥 𝑦
Gunakan teorema 2.4.3 terdapat bilangan-bilangan real 𝑑𝑎𝑛 .
√2 √2
𝑥 𝑦
Didapat bilangan rasional r≠ 0 sehingga <𝑟< . ambil z=r√2,
√2 √2
diperoleh x<z<y.