Anda di halaman 1dari 4

MABUK PERJALANAN

No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :

TanggalTerbit :

PEMERINTAH Halaman :
KAB.MADINA
UPT dr. YULIDA NEHRI LUBIS
PUSKESMAS NIP. 19800519 200502 2002
PANYABUNGAN
JAE

1. Pengertian Mabuk selama perjalanan disebut Motion Sickness. Motion sickness


merupakan sekumpulan gejala yang terdiri dari kelelahan, kepala
pusing, mual sampai muntah dan keluar keringat dingin yang terjadi saat
dalam kendaraan yang berjalan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menangani pasien mabuk perjalanan di
Puskesmas Panyabungan Jae.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor :

4. Referensi Permenkes no.514 tahun 2015


1. Sphygmomanometer
5.Alat dan bahan

1. Anamnesis
6.Langkah-
langkah  Terdiri dari perasaan mual, muntah, vertigo, berkeringat, tangan
dan kaki dingin, muka pucat dan badan terasa pegal-pegal sehabis
perjalanan dengan kendaraan.

2. Penatalaksanaan
 Antihistamin : Dramamon dan Dimenhydrinate
 Antikolinergik : tersedia dalam bentuk patch (koyo) ditempelkan di
belakang telinga sebelum melakukan perjalanan.
7. Bagan Alir
Dokter dan
Pasien Pasien
petugas
datang ke dipanggil
ruangan berdasarkan memakai APD
antrian

Dilakukan Petugas Pasien diperiksa


pemeriksaan fisik memeriksa dokter dan
oleh dokter tensi pasien. menanyakan
anamnese keluhan
pasien

Dokter Petugas
Penatalaksanaan memberikan mencatat ke
resep buku kunjungan
kepada pasien
pasien

8.Unit terkait 1. Ruangan Pemeriksaan Umum

9.Rekaman
Historis No. Yang Diubah Isi Tanggal
Perubahan Perubahan Diberlakukan
Unit : ………………………………………………….
Audite : ………………………………………………….
Tanggal audit : ………………………………………………….

No KEGIATAN YA TIDAK TIDAK


BERLAKU

1. Apakah pemeriksa menerima rekam medis dari petugas


yang melaksanakan pengkajian klinis awal?
2. Apakah pemeriksa membaca data pengkajian awal
klinis?
3. Apakah pemeriksa memanggil pasien ke ruang periksa?

4. Apakah pemeriksa memeriksa kesesuaian identitas


pasien dengan data pada rekam medis?
5. Apakah pemeriksa melakukan anamnesa?

6. Apakah pemeriksa melakukan pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang sederhana sesuai indikasi?
7. Apakah pemeriksa melakukan Diagnosis Klinis dan
Diagnosis Banding?
8. Apakah pemeriksa melakukan penatalaksanaan
komprehensif (Plan) sesuai dengan standar yang
ditetapkan?
9. Apakah pemeriksa melakukan Konseling dan Edukasi
kepada pasien dan atau keluarga?
10. Apakah pemeriksa melakukan kriteria rujukan sesuai
indikasi?
11. Apakah pemeriksa melakukan dokumentasi data hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
kesimpulan diagnosa, rencana terapi, serta konseling
dan edukasi di dalam rekam medis?
Jumlah

𝑌𝐴
Compliance rate (CR) = 𝑋 100% = ………………………………………………..
𝑌𝐴+𝑇𝐼𝐷𝐴𝐾

………………………………

Pelaksana/ Auditor

Anda mungkin juga menyukai