BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
1
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018LEMBAR PENGESAHAN PKM-PENELITIAN
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PKM-PENELITIAN...........................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang....................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................v
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................v
1.4 Urgensi Penelitian...............................................................................................v
1.5 Luaran.................................................................................................................v
1.6 Manfaat...............................................................................................................v
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................v
2.1 Buoy Tsunami...........................................................................................................v
2.2 Jaringan Tide gauge................................................................................................vi
2.3 Metode Pemodelan Tsunami...................................................................................vi
2.4 Infrasound...............................................................................................................vi
2.5 Hilbert-huang Transform.........................................................................................vii
BAB 3. METODE PENELITIAN.............................................................................................vii
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..............................................................................viii
4.1. Anggaran Biaya.................................................................................................viii
4.2. Jadwal Kegiatan................................................................................................viii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................x
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................................xii
BAB I. PENDAHULUAN
Tsunami merupakan salah satu jenis bencana alam yang berkaitan dengan
gelombang lautan. Gelombang tsunami dapat bergerak hingga mencapai jarak
ribuan kilometer dan mernghancurkan yang dilewatinya seperti rumah dan
bangunan-bangunan lainnya. Penyebab dari tsunami sendiri berdasarkan Joseph
(2011) penyebab dari tsunami sendiri 82% dari seismic, 6% landslide-rockfall, 5%
vulcanic, dan 3% meteorological. Berdasarkan penuturan Sutopo sebagai kepala
BNPB (2017) mengatakan bahwa dalam sejarah kejadian tsunami di Indonesia
antara tahun 1629 hingga 2016 terdapat 173 kejadian tsunami besar dan kecil. Hal
ini menandakan bahwa tsunami memang sering kali melanda Indonesia hampir
setiap tahunnya. Salah satu contoh kejadian tsunami baru-baru ini ialah yang
terjadi di Palu 28 September 2018 baru-baru ini, tsunaminya memiliki tinggi 1,5
meter serta sebelumnya terjadi gempa berkekuatan 7,4 SR yang memakan korban
sebanyak 1424 [ CITATION CNB18 \l 1033 ], tidak lupa juga kejadian tsunami di
Aceh pada 26 Desember 2004 yang menewaskan korban hingga 230.000 orang
serta tsunami setinggi 30 meter.
Salah satu upaya untuk penanggulangan bencana tsunami ini ialah
menggunakan teknologi-teknologi yang ada seperti buoy tsunami, tide gauge, dan
lain sebagainya. Salah satu teknologi yang dimiliki Indonesia ialah buoy tsunami.
alat ini terdiri dari dua bagian yangmana cara kerjanya berdasarkan perubahan
tekanan air apabila ada tsunami yang lewat [ CITATION Bad12 \l 1033 ]. Namun
salah satu kekurangan dari teknologi ini adalah rawan terjadinya pencurian,
seperti yang di jelaskan di refrensi [CITATION BBC18 \l 1033 ] dimana buoy
tsunami yang dimiliki oleh Indonesia pada tahun 2012 sudah tidak berfungsi lagi
dan ada yang dicuri serta penempatan dari buoy tsunami tersebut yang sebaiknya
jauh dari episenter gempa agar sinyal dari gempa tidak mengganggu sinyal yang
dihasilkan oleh buoy tsunami [CITATION Bur18 \l 1033 ]. Dari hal tersebut
BMKG menggunakan metode lain, yaitu menggunakan software pemodelan
tsunami setelah gempa. Akan tetapi metode tersebut masih memiliki kekurangan,
yaitu terjadi ketika ada gempa yang baru saja terjadi di Palu pada tahun 2018.
Berdasarkan analisa simulasi BMKG menyatakan bahwa gempa bumi tersebut
berpotensi menimbulkan tsunami, akan tetapi setelah beberapa saat kemudian
peringatan dini tsunami ini dicabut kembali oleh BMKG namun setelah beberapa
saat tsunami tersebut melanda Palu dan Donggala dengan ketinggian 1,5 meter.
Hal inilah yang mendorong penelitian ini untuk mencari metode baru dalam
membuat peringatan dini tsunami yaitu berdasarkan sinyal infrasound. Sinyal
infrasound atau sinyal suara berfrekuensi rendah ini memiliki keuntungan yaitu
cepat rambat bunyi suara didalam air lebih cepat daripada di udara yaitu sekitar
5
1402,74 m/s[ CITATION Kum16 \l 1057 ]. Infrasound sendiri merupakan sinyal
yang bersifat non-linear dan non-statis sehingga kami mengusulkan untuk
menggunakan metode Hilbert-Huang Transform untuk dapat melakukan
pengolahannya seperti yang dilakukan oleh Luo, Ming, Li, & Tang, (2017).
1.1. 1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian adalah perlu adanya metode baru untuk
dapat membuat peringatan dini tsunami sebagai penunjang metode yang sudah
ada.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-P) ini adalah untuk
menerapkan metode hilbert-huang transform sebagai upaya mendeteksi dini
tsunami.
1.4 Urgensi Penelitian
Tide gauge merupakan alat untuk memantau ketinggian air, dimana Tide
gauge ini dilengkapi dengan sensor yang dapat mengukur ketinggian air sekitar
secara terus-menerus [ CITATION oce18 \l 1033 ]. Tide gauge sendiri memiliki
beberapa jenis, yaitu seperti pressure gauge, offshore pressure gauge, acoustic
tide gauge, dan radar gauge [ CITATION DSu \l 1033 ]. Cara kerja dari Tide
gauge sendiri ialah dengan cara merekam perubahan muka air laut yang
disebabkan oleh tsunami. Kemudian data yang didapatkan akan digunakan oleh
BMKG untuk mengetahui apakah tsunami sudah tiba atau sudah reda
[ CITATION Bad12 \l 1033 ].
1.4. 2.3 Metode Pemodelan Tsunami
Cara yang lain dalam menentukan potensi dari sebuah tsunami adalah dengan
menggunakan pemodelan dari tsunami tersebut, salah satunya dengan
pengembangan aplikasi penentuan potensi tsunami menggunakan Tdur, Td dan
T50Ex dengan data real time waveform [ CITATION Set \l 1033 ]. Dalam
penelitian menunjukan bahwa pada tahun 2013, terdapat 81 kejadian gempa bumi
yang sudah dihitung oleh aplikasi peringatan potensi tsunami ini secara real time,
sehingga memberikan hasil sebesar 97,53% (79 kejadian) konsisten dibandingkan
dengan pengujian menggunakan simulasi tsunami lainnya. Metode yang lainnya
adalah dengan menggunakan output dari aplikasi yang sudah ada, seperti aplikasi
pemodelan tsunami pasca-gempa JISView. Prinsip dari pemodelan ini ialah
menganalisa deformasi pada lantai samudera (ocean bottom) dari gempa bumi
yang menimbulkan tsunami dan yang tidak menimbulkan, sehingga dapat
mengetahui parameter dari gempa yang dapat menimbulkan tsunami[ CITATION
Set1 \l 1033 ]. Dalam pemodelan ini diperlukan data-data sebagai input untuk
pemodelan yaitu data dari output aplikasi sejenis JISView dan juga data batimetri.
Data batimetri ini seharusnya diusahakan sesuai dengan keadaan yang akan
dimodelkan sehingga akan menghasilkan nilai yang akurat [ CITATION Set \l
1033 ].
1.5. 2.4 Infrasound
7
frekuensi antara 0,1-100 Hz. Sinyal gelombang akustik-gravitasi yang
dissebabkan oleh tsunami akan menstimulasi tekanan yang tidak hanya
mengganggu tekanan disekitar episenter dari gempa namun juga seluruh kolom
dari lautan hingga ke dasar laut. Oleh karena itu, gelombang akustik-gravitasi ini
cocok untuk mengidentifikasi terjadinya tsunami. Salah satu karakteristik dari
gelombang akustik-gravitasi ini adalah penurunan nilai tekanan sebanding dengan
inverse akar dari jarak yang ditempuh oleh gelombang tersebut. Berdasarkan hal
tersebut dapat menjadi keuntungan apabila menggunakan gelombang akustik-
gravitasi ini untuk diiterapkan dalam sistem deteksi dini tsunami karena memiliki
waktu yang lebih singkat untuk mengetahui potensi tsunami. Akan tetapi dengan
catatan bahwa stasiun pendeteksi berada di lautan dalam di wilayah yang
diperkirakan gelombang akustik-gravitasi dapat merambat dengan mudah di
lapisan air[CITATION Kad17 \l 1033 ].
1.6. 2.5 Hilbert-huang Transform
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi
9
Literatur
2 Pematangan
Konsep
3 Persiapan
Alat
4 Pemrosesan
Data
5 Analisa
Data dan
Pembahasa
n
DAFTAR PUSTAKA
BBC. (2018, Oktober). BBC Indonesia. Retrieved Oktober sabtu, 2018, from BBC
Indonesia: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-45702989
Huang, N. E., Shen , Z., Long, S. R., Wu, M. C., Shih, H. H., Zheng , Q., et al.
(1996). The empirical mode decompositition and the Hilbert spectrum for
nonlinier and non-stationary time series analysis. The royal society.
Kumar, A., Pathak, P., & Dass, N. (2016). A Study of Speed of Sound in Water.
Journal of Applied Physics, 21-23.
11
Leventhall, G. (2007). What is infrasound? Progress in Biophysics and Molecular
Biology, 93, 130-137.
Luo, X., Ming, S., Li, M., & Tang, W. (2017). Infrasonic Signals Clustering Based
on Hilbert-Huang Transform and K-Means. Journal of Information
Science and Computer Engineering, 1-6.
Mei, C. C., & Kadri, U. (2017). Sound signals of tsunamis from a slender fault.
Cambridge University Press, 352-373.
NOAA. (2018, 06). Retrieved 10 6, 2018, from National Ocean Service, U.S.
Department: https://oceanservice.noaa.gov/facts/tide-gauge.html
Setyonegoro, W., & Nugraha, J. (n.d.). Validasi Metode Input Data Untuk
Pemodelan Tsunami (Studi Kasus : Tsunami di Tasikmalaya). Puslitbang
BMKG.
Setyonegoro, W., Arifin, J., & Hardy, T. (n.d.). Sistem Informasi pada Monitoring
Gempa Bumi Jisview dan Penentuan Potensi Tsunami Menggunakan
duration Rupture. Puslitbang BMKG.
Yinfeng, D., Yingmin , L., Mingkui, X., & Ming, L. (2007). Analysis of
earthquake ground motions using an improved Hilbert-Huang Transform.
Soil Dynamics and Earthquake Engineering, 28(1), 7-19.
Zhang, R. R., Ma, S., & Hartzell, S. (2003). Hilbert-Huang Transform Analysis of
Dynamic and Earthquake Motion Recordings. Journal of Engineering
Mechanics.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P.
.
Surabaya, 8 Oktober 2018
(Vandi Caesario)
13
2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fery Dwi Purwanto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 Teknik Fisika
4 NRP/NIDN 02311540000021
5 Tempat Tanggal Lahir Magelang, 18 April 1997
6 E-mail artikabina@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081329960096
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P.
.
Surabaya, 8 Oktober 2018
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P.
Surabaya, 8 Oktober 2018
15
(Farahiyah Aisah Sidik
4. Biodata Dosen Pembimbing
1
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Bahan Habis Pakai
Harga
Material Justifikasi Kuantitas Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Pengukuran
Dimensi
Meteran Kereta 5 50.000 250.000
SUB TOTAL (Rp) 250.000
2. Peralatan Penunjang
Harga Jumlah
Material Justifikasi Kuantitas Satuan (Rp
Sound Level Mengukur 1 1.500.000
Meter Deko Kebisingan
Model: SL-
130 1.500.000
Microphone Alat Perekam 3 1.500.000
GRASS 500.000
DAQ Modul Pembaca data 1 1.330.000
akuisisi dari
sensor 1.330.000
H4N 4 2.000.000
Recorder Alat Perekam 500.000
SUB TOTAL (Rp) 6.330.000
3. Perjalanan
Harga
Material Justifikasi Kuantitas Satuan Jumlah (Rp)
Biaya Transportasi
Akomodasi ke lokasi 3 700.000 2.100.000
Pulsa Komunikasi 5 50.000 250.000
Biaya
Penginapan Penginapan 3 200.000 600.000
1
4. Lain-Lain
Harga Satuan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas (Rp) Jumlah (Rp)
Pendaftaran
SeminarIinter
nasional Publikasi hasil PKM (terindeks
Scopus) 2 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000
Pembuatan Poster
dan Banner
Publikasi hasil PKM 1 Rp 250.000 Rp 250.000