PENDAHULUAN
Islam. Kehadiran lembaga serta produk berbasis syariah di negara ini kian marak
dan berkembang pesat, baik itu lembaga bank maupun bukan bank, peranan
perekonomian negara.
memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan ciri yang khusus, yaitu secara
hukum gadai. Sesuai dengan hukum gadai bahwa calon peminjam mempunyai
barang agunan oleh perusahaan pegadaian apabila setelah batas waktu perjanjian
kredit berakhir, nasabah tidak dapat melunasi pinjaman atau menebus barang
mendapatkan pinjaman, baik itu skala kecil maupun skala besar, dengan
pelayanan mudah, cepat dan aman. Adapun nasabah pegadaian terdiri dari
memerlukan pinjaman secara mudah dan cepat. Kecepatan, mudah dan aman
1
memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya masyarakat ekonomi
prosedur yang di berikan oleh pihak yang terkait terlalu sulit dan berbelit-belit.
tidak ingin prosedur yang diberikan menyulitkan mereka, sehingga beralih pada
keuangan yang menjaminkan barang agar memperoleh uang, dan ditebus kembali
sampai jangka waktu yang ditentukan. Perbedaan pegadaian syariah dan umum
juga terlihat dari akad, sumber dana, dasar pengenaan tarif, sumber hukum dan
lain-lain
2
Fenomena atau kejadian yang sering didengar oleh masyarakat kota
atau miskin, yang membutuhkan pinjaman dengan waktu cepat dan tidak
penduduk miskin dan persentase penduduk miskin yang setiap tahunnya menurun
walaupun tidak terlalu drastis. Garis kemiskinan dikota Palembang yang setiap
3
dana yang sifatnya mendesak pada umumnya akan mengambil kredit di lembaga
keuangan yang memiliki prosedur peminjaman uang yang mudah dan cepat.
Khusus kota Palembang pada tahun 2017 setiap bulannya permintaan rahn
meningkat, hanya saja dibeberapa bulan sedikit ada penurunan, turunnya jumlah
nasabah dan pembiayaan yang telah diberikan tidak terlalu jauh signifikan dan
drastis, terlihat pada tabel 1.2 daftar saldo list gadai syariah (rahn) kanwil
pinjaman atau pembiayaan yang dberikan, harus jelas dari mana sumber
yang diterima baik berupa gaji atau upah dari hasil usaha. Tingkat pendapatan
4
seseorang dalam mengembalikan pembiayaan atau pinjaman yang telah diberikan.
untuk wilayah Sumatra Selatan, selain itu jumlah penduduk kota Palembang
setiap tahunnya meningkat berdasarkan data BPS terakhir tahun 2016 berjumlah
1602071 jiwa, yang berpotensi juga akan banyaknya keperluan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi. Sehingga hal yang baik dan tepat apabila lembaga
Palembang.
kredit yang diambil untuk menambah biaya hidup. Dengan pengetahuan yang
pengetahuan, keahlian serta keterampilan dari setiap individu dan pendidikan bisa
kehidupan sehari-hari.
yang ada di kota Palembang maka jumlah tanggungan setiap kepala keluargapun
5
meningkat. Dengan semakin banyak jumlah tanggungan dalam satu keluarga
maka semakin banyak biaya serta keperluan yang dikeluarkan oleh masyarakat,
dan sebaliknya jika semakin sedikit jumlah tanggungan dalam keluarga maka
Tabel 1.3
2017
Jumlah Rata-Rata
Banyaknya
Kecamatan Rumah
Penduduk Anggota
Tangga
Rumah Tangga
Ilir barat II 71267 17817 4.00
Gandus 64020 16005 4.00
Seberang Ulu I 91619 22905 4.00
Kertapati 89597 22698 3.95
Jakabaring 90791 22399 4.05
Seberang Ulu II 104209 26052 4.00
Plaju 88265 22066 4.00
Ilir Barat I 137863 34466 4.00
Bukit Kecil 48874 12218 4.00
Ilir Timur I 77102 19275 4.00
Kemuning 91419 22855 4.00
Ilir Timur II 93352 23204 4.02
Kalidoni 111030 21044 5.28
Ilir Timur III 83640 27758 3.01
Sako 91754 22938 4.00
Sematang Borang 35821 8955 4.00
Sukarami 155590 38898 4.00
Alang-Alang 96886 24222 4.00
Lebar
Jumlah 1623099 405775 4.00
Sumber: BPS Kota Palembang Dalam Angka 2018
6
Berdasarakan uraian serta melihat kondisi di atas, maka perlu dikaji lebih lanjut
1.2 Permasalahan
sebagai berikut :
Palembang ?
Penelitian ini diharapakan dapat dijadikan bahan bacaan dan bahan kajian untuk
Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan media untuk melatih,
dikota Palembang.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang, dimana barang
yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah
disebutkan:
“Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas
suatu ‘barang bergerak’, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang
atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada
orang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
biaya untuk melelang barang tersebut, dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
didahulukan”
Menurut YSri Suilo dan Totok, gadai adalah suatu hak yang diperoleh oleh
seorang yang memiliki piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak
tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang memiliki
hutang atau oleh orang lain atas nama orang yang memiliki hutang. Seorang yang
8
menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi
atau keistimewaan, kelebihanna antara lain : Kelebihan dalam gadai syariah yaitu
: (1) proses cepat, nasabah dapat memperoleh pinjaman yang diperlukan dalam
waktu yang relatif cepat, proses administrasi, dan penaksiran hanya 15 menit.
Marhun bih dapat diterima rahin kurang dari 1 jam ; (2) caranya mudah, cukup
dengan membawa marhun yang akan digadaikan dengan bukti kepemilikan, serta
melampirkan bukti identitas. Tak perlu membuka rekening atau cara lain yang
keamanan yang telah teruji dan diasuransikan ; (4) pinjaman yang optimum,
memberikan marhun bih hingga 90% dari nilai taksiran barang. Dengan demikian,
rahin tidak dirugikan oleh rasio antara taksiran marhun dan marhun bih. Berarti
setiap barang memiliki nilai ekonomis yang wajar ; (5) jangka waktu pinjaman,
rahin atau nasabah boleh memanfaatkan pinjaman sampai jangka 4 bulan ; (6)
sumber pendanaan, sumber pendanaan pegadaian syariah berasal dari 100% dari
152-153).
dan kekal, atau al-Habsu wa Luzumu artinya pengekangan dan keharusan dan juga
9
barang berharga menurut pandangan syara’ sebagai jaminan utang. Hukum
meminta jaminan (ar-rahn) adalah mubah berdasarkan petunjuk Allah dalam al-
al,2010:272-273).
Gadai syariah (rahn) adalah menahan salah satu harta milik nasabah atau
rahin sebagai barang jaminan atau marhun atas hutang atau pinjaman atau
marhun bih yang diterimanya. Marhun tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan
demikian, pihak yang menahan atau menerima gadai atau murtahin memperoleh
jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Dapat
disimpulkan bahwa rahn itu merupakan suatu akad utang piutang dengan
Menurut jumhur ulama rukun ar-rahn itu ada empat, yaitu: (1) orang yang
berakad (ar-rahin dan al-murtahin), (2) sighat (lafadz ijab dan qabul), (3) utang
(al-marhun bih), (4) harta yang dijadikan jaminan (al-marhun) (Ghazaly et al,
2010: 266-267).
Kecakapan betindak hukum, menurut jumhur ulama adalah orang yang telah
baligh dan berakal. (2) syarat yang terkait dengan sighat, ulama hanafiyah
berpendapat dalam akad itu ar-rahn tidak boleh dikaitkan oleh syarat tertentu.(3)
syarat yang terkait dengan utang (al-marhun bih): (a) merupakan hak yang wajib
10
dikembalikan kepada yang memberi utang, (b) utang itu boleh dilunasi dengan
jaminan, dan (c) utang itu jelas dan tertentu. (4) syarat yang terkait dengan barang
berikut; (a) barang jaminan itu boleh dijual dan nilainya seimbang dengan utang,
(b) berharga dan boleh dimanfaatkan, (c) jelas dan tertentu, (d) milik sah orang
yang berhutang, (e) tidak terkait dengan hak orang lain, (f) merupakan harta utuh
dan (g) boleh diserahkan baik materinya maupun manfaatnya (Ghazaly et al,
2010: 267-268).
bahwa ar-rahn itu baru dianggap sempurna apabila barang yang di rahn kan itu
secara hukum telah berada ditangan pemberi utang, dan uang yang dibutuhkan
telah diterima peminjam uang. Apabila jaminan itu berupa benda tidak bergerak
seperti rumah dan tanah, maka tidak harus rumah dan tanah itu yang diberikan,
tetapi cukup surat jaminan tanah atau surat tanah itu yang diberikan kepada orang
adalah bahwa barang jaminan itu dikuasai secara hukum oleh pemberi piutang.
Syarat ini menjadi penting karena Allah dalam Q.S al-baqarah: 283 menyatakan
barang jaminan itu dipegang atau dikuasai secara hukum oleh pemberi piutang
11
2.1.1.3 Perbedaan Gadai Syariah dan Umum
Persamaannya: (1) hak gadai berlaku atas pinjaman uang; (2) adanya agunan
(barang jaminan) sebagai jaminan uatang; (3) tidak boleh mengambil manfaat
barang yang digadaikan; (4) biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh
pemberi gadai; (5) apabila batas waktu pinjaman uang telah habis, barang yang
digadaikan boleh dijual atau dilelang. Sedangkan perbedaan antara gadai dengan
rahn adalah sebagai berikut: (1) rahn dalam hukum islam dilakukan secara
sukarela atas dasar tolong menolong tanpa mencari keuntungan, sedangkan gadai
keuntungan dengan cara menarik bunga atau sewa modal yang ditetapkan; (2)
dalam hukum perdata, hak gadai hanya berlaku pada benda yang bergerak,
sedangkan dalam hukum islam, rahn berlaku pada seluruh harta, baik harta yang
bergerak maupun yang tidak bergerak; (3) dalam rahn, menurut hukum islam
tidak ada istilah bunga uang; (4) gadai menurut hukum perdata, dilaksanakan
rahn menurut hukum islam dapat dilaksanakan tanpa melalui suatu lembaga
barang bergerak dan barang tidak bergerak. barang jaminan tersebut bisa emas,
12
mobil, motor dan barang-barang elektronik serta barang rumah tangga. Dengan
syarat barang tersebut bernilai ekonomis, jelas, berwujud saat dilakukan akad,
merupakan barang yang utuh. Milik sah orang yang berhutang tidak dengan hak
orang lain dapat diserahkan langsung pada saat akad berlangsung, boleh dijual dan
syariah dapat berupa transaksi yang berasal dari biaya administrasi (qardhul
hasan), jasa penyimpanan (ijarah), jasa taksiran, galeri, dan bagi hasil atau profit
loss sharing (PLS) dari skim rahn, mudharabah, ba’i muqayyadah, maupun
musyarakah. Produk dan jasa yang dapat ditawarkan oleh gadai syariah kepada
hukum gadai syariah; pemberian pinjaman atas dasar penyerahan barang bergerak
masing peminjam sangat dipengaruhi oleh nilai barang bergerak dan tidak
bergerak yang akan digadaikan. (2) penaksiran nilai barang; Pegadaian syariah
dapat memberikan jasa penaksiran atas nilai suatu barang. Jasa ini dapat diberikan
yang akan ditaksir pada dasarnya, meliputi semua barang bergerak dan tidak
bergerak yang dapat digadaikan. Jasa taksiran diberikan kepada mereka yang
ingin mengetaui kualitas, terutama perhiasan, seperti: emas, perak, dan berlian. (3)
13
bergerak, yang cukup memadai. Gudang dan tempat penyimpanan barang
bergerak lain milik gadai syariah, terutama digunakan menyimpan barang yang
berharga dan lain-lain agar lebih aman, seperti: barang atau surat berharga yang
yang akan bepergian jauh dalam waktu relative lama. (4) Gold Counter; jasa ini
kualitas dan keasliannya. Gold Counter ini semacam toko dengan emas galeri 24,
setiap perhiasan masyarakat yang dibeli di toko perhiasan milik Pegadaian akan
(VOC). Bentuk usaha pegadaian di Indonesia berawal dari Ban van Lening pada
masyarakat dengan jaminan gadai. Sejak saat, bentuk usaha pegadaian telah
oleh pihak swasta, kemudian oleh gubernur Hindia Belanda melalui Staatsblad
tahun 1901 No.131 tanggal 12 maret 1901 didirikan rumah gadai pemerintah
14
(Hindia Belanda) di Sukabumi, Jawa Barat. Dengan dikeluarkannya peraturan
(Lembaga Belanda 1927 No.419). Pada masa pemerintah RI, dinas pegadaian
Prp.1960 jo.PP RI No.178 tahun 1961 tanggal 3 mei 1961 tentang pendirian PN
Pegadaian jo.UU No.9 tahun 1969 tanggal 1 Agustus 1969 dan penjelasannya
Dengan perubahan status dari Perjan menjadi Perum, maka Pegadaian diharapkan
oriented tanpa meninggalkan ciri khusus dan misinya, yaitu penyaluran pinjaman
atas dasar hukum gadai dengan pasar sasaran adalah masyarakat golongan
ekonomi lemah dan dengan cara mudah, cepat, aman, dan hemat, sesuai dengan
15
2.1.1.7 Hakikat Dan Fungsi Gadai Syariah
hakikatnya merupakan salah satu bentuk dari konsep muamalah, dimana sikap
menolong dan sikap amanah sangat ditonjolkan. Begitu juga dalam hadist
Rasulullah Saw dengan orang Yahudi saat Rasulullah Saw menggadaikan baju
orang lain. Produk rahn disediakan untuk membantu nasabah dalam pembiayaan
dan asuransi marhun, maka produk rahn ini biasanya hanya digunakan bagi
memperoleh bagi hasil usaha rahin yang dibiayainya (Rais, 2008: 42).
mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Sedangkan hak dan
(1) hak dan kewajiban Murtahin; (a) hak pemegang gadai (a.1) pemegang gadai
berhak menjual marhun, apabila rahin pada saat jatuh tempo tidak dapat
16
memenuhi kewajibannya sebagai orang yang berhutang. Sedangkan hasil
penjualan marhun tersebut diambil sebagian untuk melunasi marhun bih dan
dikeluarkan untuk menjaga keselamatan marhun; (a.3) selama marhun bih belum
dilunasi, maka murtahin berhak untuk menahan marhun yang diserahkan oleh
pemberi gadai. (b) kewajiban pemegang gadai (b.1) pemegang gadai berkewajiban
bertanggung jawab atas hilangnya marhun, apabila hal itu atas kelalainny; (b.2)
sendiri; (b.3) pemegang gadai berkewajiban untuk memberi tahu kepada rahin
sebelum diadakan pelelangan marhun . (2) Hak dan kewajiban pemberi gadai
syariah (a) hak pemberi gadai (a.1) pemberi gadai berhak untuk mendapatkan
kembali marhun, setelah pemberi gadai melunasi marhun bih; (a.2) pemberi gadai
berhak menuntut ganti kerugian dari kerusakan dan hilangnya marhun, apabila hal
itu disebabkan oleh kelalaian murtahin; (a.3) pemberi gadai berhak untuk
marhun bih, dan biaya lainnya; (a.4) pemberi gadai berhak meminta kembali
Gadai syariah pada dasarnya, sebagai bagian dari sistem keuangan yang
17
terutama dalam meyediakan jasa-jasa di bidang keuangan. Karena gadai syariah
bagian dari lembaga non perbankan yang dalam usahanya tidak diperkenankan
menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan, maka
bawah tersebut, seperti slogan yang selalu disampaikan pihak gadai syariah.
Dengan prosedur yang sederhana, mudah dan cepat, sehingga dana dapat segera
diperoleh guna dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya (Rais, 2008: 117)
Dengan adanya model akad yang ada, terutama guna yang tujuannya
bersifat produktif , seperti akad rahn, mudharabah, dan ba’i muqayyadah maupun
ekonomi kecil dan menengah itu untuk lebih dapat tumbuh berkembang. Sehingga
sektor riil dapat tumbuh dengan secara baik dan cepat, di mana hal ini sangat
2.1.1.11 Al-quran
persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antaramu. Jika tak ada dua
orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan jadi
18
saksi yang kamu ridhoi, supaya jika seorang lupa, maka seorang lagi
mengingatkannya”.
“jika kamu dalam perjalanan (dan berm’amalah tidak secara tunai), sedang kamu
tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai
sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanatnya
283).
2.1.1.12 Hadis
“Dari Aisayah r.a berkata bahwa Rasul bersabda: Rasulullah SAW pernah
membeli makanan dari seorang yahudi dengan harga yang diutang, sebagai
tanggungan atas utangnya itu Nabi menyerahkan baju besinya “ (HR. Bukhari).
“Nabi Saw pernah membeli makanan dengan berhutang dari seorang Yahudi dan
beliau ‘menggadaikan’baju besi kepadanya” (HR.Bukhari).
Dalam hadist lain yang meriwayatkan berasal dari Ibnu Abbas r.a
dinyatakan bahwa :
“Ketika Nabi Saw wafat, baju besinya masih dalam keadaan menjadi
tanggungan utang 20 sha’(l.k. 50kg) bahan makanan yang dibelinya untuk nafkah
keluarganya” (HR. Turmudhi).
“Rasulullah Saw telah merungguhkan baju besi beliau kepada seorang Yahudi di
Madinah, sewaktu beliau menghutang syair (gandum) dari orang Yahudi itu
untuk keluarga beliau” (HR.Ahmad, Bukhari, Nasa’i dan Ibnu Majah).
19
2.2 Teori Permintaan
suatu masyarakat kepada suatu barang dan jasa ditentukan oleh banyak faktor.
Diantara faktor-faktor yang terpenting adalah seperti dibawah ini : (1) harga
barang itu sendiri, (2) harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang
permintaan terhadap berbagai jenis barang, (5) cita rasa masyarakat mempunyai
perubahan yang diramalkan mengenai keadaan pada masa yang akan datang dapat
mempengaruhi permintaan.
Ada dua alasan utama memegang uang dalam ekonomi islam (Huda, dkk,
Keynes, tidak akan pernah ada dalam ekonomi islam, sehingga permintaan uang
untuk tujuan spekulasi menjadi nol dalam ekonomi islam. Oleh karena itu,
permintaan uang dalam ekonomi islam. Oleh karena itu, permintaan uang dalam
Besarnya persediaan uang tunai akan berhubungan dengan tingkat pendapatan dan
20
tunai dan dalam waktu bersamaan dikeluarkan juga secara tunai, maka tidak perlu
memegang uang untuk tujuan transaksi. Di sini tidak ada interval waktu untuk
persediaan uang tunai yang dipegang akan lebih besar dari proporsi dalam interval
menganggap perlu memegang uang tunai di luar apa yang diperlukan untuk
memegang uang tunai untuk motivasi berjaga-jaga amat terbatas, sebagaimana Al-
dunia ini.” Selain itu nabi Muhammad SAW tidak pernah menyimpan sesuatu apa
pun. Jumlah uang tunai yang diperlukan dalam ekomomi islam hanya berdasarkan
pendapatan, pada tingkat tertentu di atas yang telah ditentukan zakat atas aset
nasabah dan tingakat inflasi terhadap penyaluran kredit pada perum pegadaian
terhadap penyaluran kredit perum Pegadaian, sedangkan tingkat inflasi kota batam
21
batam. Namun secara simultan pendapatan perum pegadaian, jumlah nasabah dan
jumlah pengambilan kredit, begitu juga variabel jangka waktu kredit berpengaruh
kredit.
adalah tingat suku bunga, tingkat suku bunga yang tidak memberatkan nasabah di
pinjama dan agunan di nilai sebagai faktor nasabah melakukan gadai. Analisis
22
penyaluran kredit rahn karena berdasarkan hasil regresi diperoleh probabilitas t-
statistik 0,134 > 0,05 dan koefisien regresi tingkat inflasi 15.372.269 dengan
statistik 0,000 dan koefisien regresi 2,305 dengan asumsi ceteris paribus. Secara
hipotesis ditolak.
Kecamatan Gianyar. Hal ini terbukti dari t-hitung pendapatan (2,255), t-hitung
jumlah anggota keluarga (2,168) dan t-hitung pendidikan (8,496) lebih besar dari
23
menunjukkan bahwa faktor pelayanan memiliki dua sub faktor yaitu kecepatan
kantor dan persyaratan kredit. Faktor biaya dan faktor menjalankan syariat islam,
pembiayaan (kredit) pada PT Bank BRI syariah pekanbaru. Dari keempat faktor di
lokasi, sosial dan iklan. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor pandangan
syariah menjadi faktor yang paling dominan. Perbedaan dengan penelitian ini
faktor.
penyaluran kredit perum Pegadaian syariah cabang dewi sartika periode 2004-
24
menggunakan variabel pendapatan perum pegadaian, jumlah nasabah dan tingkat
penelitian yang saya lakukan menggunakan data primer, yang diperoleh langsung
yang berkaitan dengan variabel bebas, sedangkan dalam penelitian Purnomo, data
yang digunakan data sekunder yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik kota
Jakarta dan Pegadaian Syariah cabang Dewi Sartika. Adapun persamaan dalam
Tingkat Pendapatan
Nasabah
Permintaan Pembiayaan di
Tingkat Pendidikan Pegadaian syariah Kota
Pelembang
Jumlah Tanggungan
Keluarga
adalah tingkat pendapatan nasabah (P), Tingkat Pendidikan (TP), dan jumlah
25
Tingkat pendapatan digunakan sebagai penilaian penting dalam penerimaan
jumlah pinjaman yang diminta, karena dari pendapatan tersebut akan terlihat
kecilnya kredit yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan debitur agar proses
kemampuan dan potensi yang dimiliki lebih mudah dalam proses pengambilan
anggota keluarga maka semakin banyak beban yang akan ditanggung termasuk
2.6 Hipotesis
diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara tingkat pendapatan
26
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian ini, penulis juga menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
berbagai sumber bacaan seperti buku-buku yang terkait, jurnal, makalah ilmiah,
data pendukung yang berasal dari para nasabah yang melakukan pembiayaan di
1. Wawancara
27
mendapatkan informasi lebih tepat serta untuk mengetahui hal-hal dari responden
2. Kuisioner
3. Studi Kepustakaan
Metode informasi yang diperoleh dari mencari dan membaca buku yang
dijadikan data tambahan, dalam hal ini penulis mengumpulkan informasi yang
3.4.1 Populasi
Pegadaian Syariah kantor wilayah Simpang patal kota Palembang bulan desember
3.4.2 Sampel
sampel yang tidak memberikan kesempatan atau peluang sama bagi unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Purposive sampling adalah teknik
28
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008: 120-122).
sebagai berikut: (1) nasabah yang masih aktif yang tercatat sudah melakukan
desember tahun 2017 yang memperpanjang sampai tahun 2018 (3) dari jumlah
jumlah nasabah keseluruhan sekitar 406 diambil 10% untuk dijadikan sampel.
regresi berganda akan digunakan untuk mengetahui hasil dari pengaruh variabel
29
PPi = ß0i+ ß1iTPi+ ß2iJTi+ ß3iPi+ei
Keterangan :
PP = permintaan pembiayaan (Rp)
TP = tingkat pendapatan nasabah
JT = jumlah tanggungan keluarga
P = tingkat pendidikan
ß = konstanta
e = variabel gangguan
variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal
(Ghozali,2007:110)
Smirnov Test (dengan program SPSS). Diantaranya adalah sampel yang akan
dipakai untuk analisis haruslah berasal dari populasi yang berdistribusi normal
dengan tingkat signifikansi a = 5 % (0,05), jika signifikansi < 0,05 maka distribusi
data dapat dikatakan tidak normal. Sebaliknya jika signifikansi > 0,05 maka
linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan
30
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan
penggangggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering
ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada
individu atau kelompok yang sama pada periode berikutnya. Salah satu cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin- Watson. Uji Durbin-
regresi dan tidak ada variabel lag diantar variabel independen (Ghozali, 2006).
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali,
2006: 54).
multikolinieritas. Seperti yang dijelaskan oleh Ghozali (2006: 54) sebagai berikut:
31
(a) nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
cukup tinggi (umumnya > 0,09), maka indikasi terjadi multikolinieritas. Tidak
adanya nilai korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dan
variabel independen, (c) multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya yaitu variance inflactor factor (VIF). Kedua variabel ini menunjukkan
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah
sama dengan VIF yang tinggi. Batasan umum yang digunakan untuk mengukur
multikolinieritas adalah tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10 maka terjadi
multikolinieritas.
lainnya. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
32
Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di
nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit-nya. Secara statistik dapat diukur
perhitungan statistik disebut sigifikan secara statistik apabila nilai uji yang
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel dependen.
33
tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah
pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai
Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan
secara signifikan terhadap variabel dependen. Dimana jika fhitung < ftabel, maka H0
terhadap variabel dependen (tidak signifikan), artinya perubahan yang terjadi pada
secara nyata.
Batasan atau definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ini secara
34
1. Permintaan pinjaman atau pembiayaan (Y) adalah jumlah uang
pinjaman yang akan diterima oleh nasabah dari Pegadaian berupa uang yang
diukur dalam satuan rupiah, dengan memberi jaminan berupa barang ataupun
Palembang.
penghasilan yang diterima oleh nasabah dari kerja ataupun usaha selama satu
bulan, dihitung dalam satuan rupiah. Data diperoleh dari pengisian kuisioner dan
oleh nasabah. Pendidikan meliputi SD, SMP, SMA, D3, dan SI atau yang
35
BAB IV
R.Sukamto No 2335 Kelurahan 8 ilir, ilir timur II, 30163, Palembang, Sumatra
keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro kecil dan
menengah atas dasar hukum gadai. Adapun visi dari pegadaian menjadi
perusahaan finansial terbaik di Indonesia dan agen inklusi keuangan, misi dari
excelence dengan fokus nasabah melalui bisnis proses yang lebih sederhana dan
digital, teknologi informasi yang handal dan mutahir, prakter managemen risiko
melalui tanya jawab dengan pertanyaan yang terdapat dikuisioner, yang tersebar
36
di kota Palembang. Selanjutnya akan didistribusikan berdasarkan pendapatan,
4.1.2.1 Umur
Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
umur tertinggi responden yaitu berada di umur 26 sampai 35 tahun, atau 45,0 %
Status pernikahan yang dimaksud merupakan nasabah yang bersatus sudah sah
menikah secara agama maupun negara, yang hidup bersama dan oleh masyarakat
jumlah responden yang belum menikah mencapai dengan 12,5 % yakni sebanyak
37
5 responden sedangkan jumlah responden yang sudah menikah mencapai 87,5 %
atau yang akan dibiayai lebih banyak dari pada responden yang belum menikah.
Distribusi responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada tabel 4.2 di
bawah
Status Pernikahan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Hal ini menunjukkan bahwa dari semua responden yang terpilih untuk di
teliti, ternyata potensi responden wanita jauh lebih besar dibandingkan pria dalam
38
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
oleh responden. Tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 4.4
Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui data yang diperoleh dari 40 sampel,
lulusan SD yakni sebanyak 10,0% dengan jumlah 4 orang, lulusan SMP sebesar
20,0% atau yakni 8 orang, lulusan SMA sebesar 55,0% sebanyak 22 orang. Dan
dan lulusan D3 2,5 % atau yakni berjumlah 1 orang serta lulusan S1 sebesar 12,5
39
% berjumlah 5 orang . Dari 40 responden tingkat pendidikan terakhir yang paling
berprofesi lain-lain, profesi lain-lain yaitu nasabah yang bekerja sebagai, buruh,
SPG (Sales Promotion Girl), toko kelontong, penjaga Counter HP, penjaga toko
berprofesi sebagai PNS sebesar 5,0 % berjumlah 2 orang, wiraswasta sebesar 17,5
Pekerjaan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
40
4.1.3.6 Pendapatan
penghasilan yang diperoleh dari hasil bekerja ataupun usaha yang diperoleh dalam
Pendapatan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
%.
41
4.1.3.7 Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah orang yang masih dibebankan biaya hidupnya atau tanggung jawab
Tabel 4.7
berjumlah 15 responden.
pembiayaan pada Pegadaian Syariah di kota Palembang dapat dilihat pada tabel
4.8
42
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Permintaan Pembiayaan
Permintaan Pembiayaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
Sumber: data primer (diolah) 2018
ekonomi dan identitas responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
43
tanggungan keluarga dan pendidikan, variabel dependennya permintaan
pembiayaan.
dilakukan dengan cara uji normalitas. Model regresi yang baik yaitu memiliki
distribusi normal atau mendekati normal. Dilihat dari grafik di bawah, titik-titik
kecil mendekati garis, bisa dikatakan bahwa data dari penelitian memiliki
distribusi normal.
44
Berdasarkan gambar grafik di atas terlihat data menyebar di sekitar area
garis dan mengikuti arah garis menuju pola distribusi normal maka data dari
linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
45
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Change Statistics
Std. Error
R Adjusted R of the R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .589
.347 .322 .72182 .347 13.479 3 76 .000 1.646
a
b. Dependent Variable: PP
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson
menunjukkan nilai sebesar 1,646 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien bebas
variabel bebas. Untuk melihat hasil uji heteroskedasitas dapat dilakukan dengan
dibawah.
46
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedasitas
melihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu. Sehingga
melihat nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Suatu model
47
regresi bebas dari masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance kurang dari 0,1
Coefficientsa
1 (Constant)
a. Dependent Variable: PP
Pendidikan 0,892. Nilai VIF dari variabel TP (tingkat pendapatan) adalah 1.173,
ketiga variabel tersebut lebih dari 1.221. Nilai VIF ketiga variabel tersebut lebih
kecil dari 10,00. Hal ini menunjukkan tidak terdapat masalah multikolinearitas.
Dalam analisis regresi linier berganda salah satu uji hipotesis yang harus
diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut
48
jika R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah model tersebut
Model Summaryb
b. Dependent Variable: PP
adalah 0,282. Hal ini menjelaskan bahwa 28,2% variasi permintaan pembiayaan
dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen yakni tingkat
lainnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diamati atau diobservasi pada
penelitian ini.
4.1.6.2 Uji F
Jika nilai sig < 0,05 atau thitung > tTabel = berpengaruh
Jika nilai sig > 0,05 atau tTabel < tTabel = tidak berpengaruh
49
Tabel 4.13 Hasil Uji F
ANOVAb
Total 17.549 39
b. Dependent Variable: PP
Hasil uji F pada tabel 4.13 sebesar 4.709 dengan signifikansi sebesar
0,007. Karena probabilitas signifikansi tersebut lebih dari 0,05 maka model
permintaan pembiayaan.
4.1.6.3 Uji T
dapat dilihat dengan cara membandingkan nilai t-statistik dengan t-tabel atau
50
Tabel hasil 4.14 Uji T
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: PP
sebesar 3,324 lebih besar dari pada nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5 %
sebesar 1,687 atau nilai sig 0,002 hal ini dapat diartikan tingkat pendapatan
lebih kecil dari pada nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5 % sebesar 1,687 atau
nilai sig 0,336 sama halnya dengan t-statistik 0,336 < 0,05 yang berarti variabel
Nilai t-hitung variabel P (pendidikan) sebesar -1,027 lebih kecil dari pada
nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% sebesar 1,687 artinya pendidikan tidak
berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan. Atau nilai sig lebih besar 0,311
lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel pendidikan tidak berpengaruh
signifikan.
51
4.2 Pembahasan
Pembiayaan
permintaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah pendapatan nasabah atau
Ada dua alasan utama memegang uang dalam ekonomi islam (Huda, dkk,
Keynes, tidak akan pernah ada dalam ekonomi islam, sehingga permintaan uang
untuk tujuan spekulasi menjadi nol dalam ekonomi islam. Oleh karena itu,
permintaan uang dalam ekonomi islam. Oleh karena itu, permintaan uang dalam
Besarnya persediaan uang tunai akan berhubungan dengan tingkat pendapatan dan
tunai dan dalam waktu bersamaan dikeluarkan juga secara tunai, maka tidak perlu
memegang uang untuk tujuan transaksi. Di sini tidak ada interval waktu untuk
persediaan uang tunai yang dipegang akan lebih besar dari proporsi dalam interval
52
Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
berepengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan, hal ini ditunjukkan oleh
nilai B sebesar 4,502 dan signifikan sebesar 0,000 hal ini menunjukkan bahwa p-
Permintaan Pembiayaan
memenuhi dan membutuhkan uang. jadi pendidikan terakhir yang dicapai oleh
tingkat pendidikan bukan merupakan hal yang mendasar untuk menilai kelayakan
53
4.3.3 Hubungan Antara Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap
Permintaan Pembiayaan
jawab untuk memberikan nafkah pada anggota keluarga. Dalam rumah tangga
biasanya dikepalai oleh orang yang paling bertanggung jawab atas kebutuhan
sehari-hari dalam rumah tangga ataupun orang yang paling tua dalam sebuah
rumah tangga. Adapun anggota keluarga yang mempunyai hubungan darah atau
keluarga berarti relatif banyak atau sedikitnya tangggungan keluarga yang harus
tangga belum tentu mempunyai selera yang sama. Jumlah anggota keluarga
54
Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh adiana
55
BAB V
5.1 Kesimpulan
56
5.2 Saran
mendapatkan pembiayaan
dalam menganalisis tema yang sama dimasa yang akan datang sebaiknya
permintaan pembiayaan.
57
DAFTAR PUSTAKA
Adiana, Pande Putu Erwin & Karmini, Ni Luh. Pengaruh Pendapatan, Jumlah
Anggota Keluarga dan Pendidikan Terhadap Pola Konsumsi Rumah
Tangga Miskin di Kecamatan Gianyar. Jurnal Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Badan Pusat Statistik Kota Palembang. 2017. Jumlah Penduduk Kota Palembang
2010-2015. Palembang: BPS
Badan Pusat Statistik Kota Palembang. 2017. Jumlah Rumah Tangga di Kota
Palembang. Palembang: BPS
Badan Pusat Statistik Kota Palembang. 2017. PDF Publikasi Statistik Daerah
Kota Palembang 2017. Palembang: BPS
Badan Pusat Statistik Kota Palembang. 2017. PDF Publikasi kota Palembang
Dalam Angka 2017.
Dewi,Ade Septevani, 2016. Pengaruh Jumlah Nasabah, Tingkat Suku Bunga dan
Infalsi Terhadap Penyaluran Kredit Pada PT Pegadaian di Cabang
Samarinda Seberang Kota Samarinda. Journal Fakultas Ekonomi
Universitas Mulawarman.
58
Martono. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan lain, cetakan keempat, Yogyakarta:
ekonoSia.
59
Rosa,Del Yenni,Erdasati Husni dan Idwar. 2017 . Pengaruh Tingkat Inflasi dan
Pendapatan Pegadaian Terhadap Penyaluran Kredit RAHN Pada
Pegadaian Syariah di Indonesia Tahun 2007-2015. Journal Fakultas
Ekonomi UMSB Vol III. No. 5-April 2017
Sayid Syekh, Sekilas Pengantar Ilmu Ekonomi dan Pengantar Ekonomi Islam,
hal.185
R&D)
60