Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR CARA MENERIMA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN
BUNDA /RSHB/ /2015 00 1 DARI 1
Tgl Terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
201 dr. Ari Hidayat

Telepon adalah sarana komunikasi yang digunakan rumah sakit


untuk komunikasi didalam (internal) maupun keluar (eksternal)
PENGERTIAN
rumah sakit.

Standarisasi cara menerima telepon di rumah sakit


TUJUAN

Peraturan Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda nomor:

KEBIJAKAN /PER/DIR/RSHB//201 tentangkebijakan Cara Menerima


Telepon

1.
8. Petugas mengangkat telepon yang berdering dengan segera,
(maksimal 3 kali berdering).
2.
9. Petugas mengucapkan salam “selamat pagi/siang/malam”.
3. Apabila telepon berasal dari internal RS, petugas
10.
menyebutkan nama petugas dan unit kerja : “Dengan...
menyebutkan
nama... unit...
4. Apabila telepon berasal dari luar RS, petugas menyebutkan
11.
unit kerja dan RS : Dengan... nama... unit... rumah sakit...
PROSEDUR
5. Petugas menanyakan perihal / maksud dari penelepon, sbb :
12.
“ada yang bisa dibantu ?”
6. Petugas menjawab dan memberikan informasi yang
13.
dibutuhkan secara singkat dan jelas.
7. Setelah
14. selesai melakukan percakapan, petugas
mengucapkan terimakasih
mengucapkan terimakasih dan
dan salam
salam penutup
penutup : “selamat
pagi/siang/malam”.
Petugas menutup gagang telepon

Unit Terkait Seluruh instalasi pelayanan di rumah sakit


PROSEDUR OPERAN JAGA PERAWAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN /RSHB/ /2015 00 1 DARI 1


BUNDA
Tgl Terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
201 dr. Ari Hidayat

Timbang terima (peran) merupakan teknik cara untuk


PENGERTIAN menyampaikan dan menerima sesuatu (lapran) yang berkaitan
dengan keadaan klien.

1. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara


paripurna.
2. Meningkatkan kemampuan kmunikasi antar perawat. Akan
TUJUAN terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung jawab
antar anggta tim perawat.
3. Terlaksanya asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan.

Peraturan Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda nomor:


KEBIJAKAN
/PER/DIR/RSHB//201 tentang kebijakan PROSEDUR
OPERAN JAGA PERAWAT
1. Persiapan
a. Kedua kelmpk sudah dalam keadaan siap
b. Kelmpk yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
2. Pelaksanaan
Peran dilaksanakan leh perawat jaga sebelumnya kepada
perawat yang mengganti jaga pada shift berikutnya :
a. Peran dilaksanakan setiap pergantian shift/jaga
PROSEDUR b. Dari nurse statin, perawat berdiskusi untuk
melaksanakn peran dengan mengkaji secara
kmprehensif yang berkaitan dengan masalah
keperawatan pasien, rencana kegiatan yang sudah dan
belum dilaksanakan serta hal-hal penting lain yang
perlu dilimpahkan.
c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan yang memerlukan
rincian yang lengkap, sebaiknya dicatat secara khusus
untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat
jaga berikutnya.
d. Hal-hal yang perlu disampaikan saat peran jaga adalah
:
- Identitas pasien dan diagnsa medis
- Masalah keperawatan yang mungkin masih muncul
- Tindakan keperawatan yang sudah dan belum
dilaksanakan
- Intervensi klabratif dan dependensi
- Rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan kegiatan selanjutnya, misalnya perasi,
pemeriksaan penunjang dll.
e. Perawat yang melakukan peran saat melakukan
klarifikasi, tanya jawab, dan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang diperkan dan berhak
menanyakan hal-hal yang belum jelas.
f. Penyampaian pada saat peran secara singkat dan jelas.
g. Lama peran pada setiap pasien tidak bleh lebih dari 5
menit kecuali pada kndisi khusus dan memerlukan
penjelasan yang lengkap dan rinci.
h. Lapran untuk peran dituliskan secara langsung pada
buku lapran ruangan leh perawat primer.

SESI I : DI NURSE STATION


1. Perawat penanggung (PJ) jawab sebelumnya menyiapkan
status pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Perawat pelaksana (PP) membuka peran jaga dengan d’a.
3. PP mempersilahkan PJ untuk melaprkan pasien kepada shift
berikutnya.
4. PJ melaprkan pasien yang menjadi tanggung jawabnya
terkait :
a. Identitas pasien dan diagnsa medis.
b. Masalah keperawatan yang mungkin masih muncul.
c. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum
dilaksanakan.
d. Intervensi klabratif dan dependensi.
e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan
kegiatan selanjutnya, misalnya perasi, pemeriksaan
penunjang dll.
5. PJ selanjutnya mengklarifikasi apa yang disampaikan PJ
sebelumnya.

SESI II : DI KAMAR PASIEN


1. Seluruh perawat masuk kedalam kamar pasien.
2. PJ sebelumnya mengucapkan salam dan menyapa pasien
3. PJ sebelumnya menanyakan masalah keperawatan yang
dilakukan tindakan.
4. PJ sebelumnya menyampaikan bahwa tugasnya telah selesai
dan diganti dengan tim selanjutnya.
5. PP menjelaskan tentang perawat selanjutnya dan PJ yang
bertanggung jawab kepada pasien tersebut selama shift
(pagi/siang/malam).
6. PP memperkenalkan PJ yang bertanggung jawab.
7. PA yang bertanggung jawab menyapa dan memastikan
bahwa dia yang akan merawat.
8. PP memberikan kesempatan pada pasien dan keluarga
untuk bertanya.
PP menutup pertemuan dan menyampaikan selamat istirahat.

Unit Terkait Seluruh instalasi pelayanan di rumah sakit


SOP PASIEN MASUK RUANG MEKKAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN /RSHB/ /2015 00 1 DARI 1


BUNDA
Tgl Terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
201 dr. Ari Hidayat

Adalah suatu kegiatan mengenai tata cara penerimaan pasien


PENGERTIAN
ruang mekkah.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah mengenai protap

TUJUAN pasien baru yang harus diterapkan leh semua petugas ruang
VIP

Peraturan Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda nomor:

KEBIJAKAN /PER/DIR/RSHB//201 tentang Kebijakan Prosedur Pasien


Masuk Ruang Mekkah

Setelah CS/IGD mengknfirmasi untuk memesan kamar mekkah


keperawat VIP maka ketentuannya adalah sebagai berikut :
1. Perawat memanggil petugas CS (cleaning service) dan
teknisi untuk :
a. Petugas CS membersihkan ruangan kamar, kamar
mandi dan barang-barang yang ada di ruangan.
b. Petugas tekhnisi mengecek peralatan elektrnik, seperti :
TV + Remte, AC + Remte, Lampu, Saklar dan Stp
Kntak, (semua dalam kndisi baik)
PROSEDUR
2. Perawat melakukan krdinasi dengan bagian lgistik untuk
mengambil paket pasien serta meminta petugas lgistik
untuk mengantarkan galn.
3. Perawat menyiapkan ruangan, seperti : memasang sprei,
bantal dan selimut, setelah itu kunci kamar pasien harus
dicabut dan ditaruh di dalam bx kunci di ruang perawat.
4. Perawat knfirmasi ke CS/UGD bahwa kamar sudah siap.
5. Perawat berklabrasi dengan bagian IG (instalasi Gizi) untuk
memesan makan pasien
6. Jika pasien sudah masuk, perawat menjelaskan tentang
fasilitas dan keamanan pasien di ruang mekkah serta paket
yang diperleh selama di rawat di ruangan seperti :
a. Galn baru
b. Snack pagi jam 09.00-10.00 wib dan sre jam 15.00-
16.00 wib.
Pintu kamar pasien bleh ditutup, tetapi tidak bleh terkunci
karena jika terjadi sesuatu pada pasien, maka perawat bisa
segera membantu.

1. Unit Gawat Darurat.


2. CS
3. Bagian Instalasi Gizi
Unit Terkait
4. Bagian Lgistik
5. Bagian Tekhnisi
6. Bagian Cleaning Service
SOP PASIEN PULANG RUANG MEKKAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN /RSHB/ /2015 00 1 DARI 1


BUNDA
Tgl Terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
201 dr. Ari Hidayat

Adalah suatu kegiatan pemberian tata cara pemulangan pasien


PENGERTIAN
ruang mekkah
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah mengenai prtap

TUJUAN pasien pulang yang harus diterapkan leh semua petugas ruang
VIP.

Peraturan Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda nomor:

KEBIJAKAN /PER/DIR/RSHB//201 tentang Prosedur Pemulangan Pasien


Mekkah

1. Pada saat pasien pulang 1 perawat mengantar pasien dan 1


perawat mengecek inventaris kamar (TV+Remte,
AC+Remte)
2. Perawat memanggil CS dan teknisi
a. CS : membersihkan kamar, kamar mandi dan peralatan
diruangan mekkah, merapikan ruangan mekkah.
b. Tekhnisi : mengecek kelengkapan inventaris ruangan
mekkah, alat-alat elektrnik TV+Remte, AC+Remte, dan
PROSEDUR mencabut kabel TV, kulkas, dispenser dan lampu.
3. Grand galn yang habis diambil leh petugas tekhnisi untuk
dibawa langsung ke ruang logistik.
4. Perawat mengecek kembali kebersihan, peralatan, dan
kerapihan ruangan kemudian mengunci pintu ruang
mekkah.
5. Kunci pintu ruang mekkah ditaruh kembali di box kunci
ruang perawat VIP.

Unit Terkait Ruang VIP


PROSEDUR FASILITAS DAN KEAMANAN PASIEN
RUANG MEKKAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN
BUNDA /RSHB/ /2015 00 1 DARI 1
Tgl Terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
201 dr. Ari Hidayat

Adalah suatu kegiatan pemberian infrmasi yang dilakukan leh


PENGERTIAN
perawat terhadap semua pasien yang hendak ke ruang mekkah.
Sebagai acuan penerapan langkah-lamgkah mengenai infrmasi
TUJUAN
fasilitas dan keamanan pasien mekkah.

Peraturan Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda nomor:


KEBIJAKAN
/PER/DIR/RSHB//201 tentang kebijakan prosedur fasilitas dan
keamanan pasien ruang mekkah
1. Perawat memberi salam dan memperkenalkan nama
2. Perawat menjelaskan fasilitas ruang mekkah kepada pasien
dan keluarga selama perawatan yang meliputi: TV, AC,
Kulkas, Dispenser dan Galon.
3. Perawat menjelaskan keamanan pasien ruang mekkah :
Pasien dan keluarga boleh mematikan lampu kamar pada
saat istirahat malam tetapi untuk lampu di dekat AC tidak
boleh dimatikan karena demi keamanan pasien dan jika
terjadi apa-apa bisa segera terlihat oleh perawat.
4. Perawat menjelaskan tata cara penggunaan alat-alat yang
ada di ruang mekkah :
PROSEDUR
a. Pasien dan keluarga hanya bleh menggunakan stop
kontak yang berada disamping atas sofa untuk
mengecas.
b. Pasien dan keluarga tidak boleh menggunakan stop
kontak yang berada didekat tempat tidur pasien, karena
itu hanya digunakan untuk tindakan Emergency /
tindakan medis.
Pasien atau keluarga dapat menekan Bell yang berada didekat
tempat tidur pasien, jika membutuhkan bantuan dari perawat
yang berjaga pada saat itu.

Unit Terkait Ruang VIP, Semua Ruangan


PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN STERILISATOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN /RSHB/ /2015 00 1 DARI 1


BUNDA
Tgl Terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
201 dr. Ari Hidayat

Alat yang digunakan untuk sterilisasi alat – alat kesehatan yang


PENGERTIAN
digunakan di keperawatan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mensterilisasi
TUJUAN
alat/instrumen kesehatan yang digunakan oleh pasien

Peraturan Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda nomor:

KEBIJAKAN /PER/DIR/RSHB//201 tentangkebijakan Cara Menerima


Telepon

15. Petugas mengangkat telepon yang berdering dengan segera,


(maksimal 3 kali berdering).
16. Petugas mengucapkan salam “selamat pagi/siang/malam”.
17. Apabila telepon berasal dari internal RS, petugas
menyebutkan nama petugas dan unit kerja : “Dengan...
nama... unit...
18. Apabila telepon berasal dari luar RS, petugas menyebutkan
unit kerja dan RS : Dengan... nama... unit... rumah sakit...
PROSEDUR
19. Petugas menanyakan perihal / maksud dari penelepon, sbb :
“ada yang bisa dibantu ?”
20. Petugas menjawab dan memberikan informasi yang
dibutuhkan secara singkat dan jelas.
21. Setelah selesai melakukan percakapan, petugas
mengucapkan terimakasih dan salam penutup : “selamat
pagi/siang/malam”.
Petugas menutup gagang telepon

Unit Terkait Seluruh instalasi pelayanan di rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai