5.1.2 KA Orientasi UKM
5.1.2 KA Orientasi UKM
ORIENTASI PELAKSANAAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
A. Latar Belakang
Orientasi Pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) berarti penyediaan
informasi dasar berkenaan dengan pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
bagi pegawai baru, yaitu informasi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
secara memuaskan. Informasi dasar ini mencakup fakta-fakta seperti jam kerja, cara
memperoleh kartu pengenal, cara pembayaran gaji dan orang-orang yang akan
bekerjasama dengannya. Orientasi pada dasarnya merupakan salah satu komponen
proses sosialisasi pegawai baru, yaitu suatu proses penanaman sikap, standar, nilai,
dan pola perilaku yang berlaku dalam perusahaan kepada pegawai baru.
B. Tujuan Orientasi
Pada umumnya, karyawan/pegawai akan merasa sedikit cemas selama hari-
hari pertama kerja. Setidaknya ada 3 alasan utama yang menyebabkan terjadinya
kegugupan pada hari-hari pertama kerja (Meryl Reis Louis : 1980)
antara lain :
a. Alasan pertama adalah bahwa setiap situasi baru yang melibatkan perubahan
dan perbedaan dalam beberapa hal, akan menyebabkan karyawan baru harus
menghadapi ketidakpastian.
b. Alasan kedua adalah harapan yang tidak realistis. Karyawan baru sering
memilikiharapan tinggi yang tidak realistis tentang keuntungan yang akan
diperolehnyadalam pekerjaan baru dan hal ini sering terbentur pada kenyataan
bahwa yang akanmereka peroleh tidak seperti yang mereka harapakan semula.
c. Alasan ketiga adalah kejutan yang dapat mengakibatkan kecemasan.
Kejutan dapat terjadi apabila harapan mengenai pekerjaan atau diri sendiri tidak
terpenuhi. Dalam sebuah studi yang dilaksanakan di Perusahaan Texas
Instrument, para peneliti menemukan hal-hal berikut tentang pegawai baru.
Praktek-praktek “prabakti karyawan baru” oleh teman sekerja turut
meningkatkan rasa cemas. Rasa cemas berangsur
hilang dengan proses trainingd. Karyawan baru yang berhenti bekerja terutama
disebabkan oleh rasa cemas ini. e. Karyawan baru enggan membicarakan
masalah itu dengan supervisor mereka. Orientasi karyawan bertujuan untuk
memperkecil masalah-masalah seperti itu. Maksud dari upaya ini adalah
memperkenalkan karyawan baru dengan perusahaan, membantumereka untuk
saling mengenal dan saling bekerjasama.
Teknik-Teknik Orientasi
Ada beberapa jenis teknik orientasi antara lain
:a. Program orientasi dan sosialisasiProgram orientasi ini berawal dari perkenalan
singkat secara informal sampai padaprogram-program formal dengan waktu yang
lebih panjang. Dalam program formal,karyawan baru biasanya diberi buku pegangan
atau bahan cetakan yang berisi jamkerja, peninjauan prestasi, cara pembayaan gaji,
liburan dan penggunaan fasilitas sertapedoman dan peraturan perusahaan lainnya.
Aktivitas ini biasanya dilakukan olehsupervisor si karyawan baru dan departemen
personalia.Orientasi awal sebaiknya adalah orientasi umum, calon karyawan baru
diperkenalkanprofil organisasi oleh panitia orientasi (jika ada panitianya), mereka
dikumpulkan diauditorium dan pelaksanaannya disusun dengan baik. Dibuka oleh
pembawa acara,ada susunan acara yang terstruktur, ada absensi, dan ada notulen;
yang buktipelaksanaannya dilaporkan ke atasan.Orientasi berikutnya adalah
orientasi terhadap pekerjaan yang akan mereka jalani, halini dapat berdasarkan
tingkat pendidikannya atau kompetensi pendidikan calonkaryawan baru dengan
waktu pelaksanaan sesuai kebutuhan atau sesuai denganaturan yang telah
ditetapkan, jika banyak bagian fungsional maka nara sumberpelaksanaanya adalah
para fungsional dari jabatan struktutral organisasi.
Demikian juga jika banyak bagian atau bidang maka nara sumbernya adala
h pejabat yangberkompeten dengan bagiannya atau bidangnya.
Jika masih mungkin dapat dilakukan wawancara: jika kesibukan kerja bagi pejabat
yangberwenang tinggi maka perlu pengaturan wktu, hal ini ing dibuat perihal
bertujuan untukmelihat performance individual berdasarkan kompetensinya dan
juga untukmendapatkan informasi motivasi dan niat kerja dari calon karyawan baru
tersebut. Jikasudah ada format tanya jawabnya pejabat yang bersangkutan
diperbolehkanmengembangkannya dalam proses wawancara tersebut. Catatan-
catatan penting perludilakukan karena berguna untuk dijadikan informasi hasil dan
kompetensi dan lainsebagainya perihal calon karyawan baru.Tahapan selanjutnya
adalah penyusunan rencana penempatan calon karyawan baruyang diselenggarakan
dalam rapat forum kecil dengan absensi dan notulen yang jugaharus dilaporkan
kepada direktur/kepala kantor. Dalam rapat ini sesuatu yang realistispatut
disepakati, pemanfaatan informasi pribadi calon karyawan baru menjadi
sumberinformasi dalam pengambilan keputusan dan dijalankan agar kinerja
organisasi dapattercapai, akibat dari adanya unsur
like and dislake
maka kinerja dan nilai organisasidapat tidak terwujud bahkan
merugikan.Selanjutnya pengesahan rencana penempatan dan diikuti dengan surat
penugasan/penempatannya yang ditandatangani oleh kepala kantor dan dibuat
rangkap sesuaikebutuhan dan status ketenagakerjaan mereka. Dokumen calon
karyawan baru besertabukti orientasi ini ditempatkan dalam file rahasia dan
dipelihara dengan baik. Karyawanbaru dapat ditentukan jenis hubungannya dengan
organisasi, apakah merekamerupakan TKHL, Honor Tetap, Honor Tidak Tetap,
Karyawan Kontrak dansebagainya. Status ini berdasarkan bukti teraan dalam
dokumen lamaran mereka.Tahapan terakhir dari orientasi ini adalah penyerahan
dokumen dan karyawan barudimana mereka ditempatkan dengan juga diikuti oleh
serah terima resume hasilorientasi dan jika mungkin daftar tilik monitoring dan
evaluasi kinerja dan beban kerjamereka.Bagian, unit, ruangan, bidang dan
sebagainya tidak serta merta melepaskan merekauntuk langsung bekerja tetapi
dengan juga ada tahapan-tahapan kerja. Awalnya adalahorientasi ruangan-ruangan,
orientasi pekerjaan-pekerjaan, orientasi teman kerja, danberikutnya memberikan
pendampingan dalan pelaksanaan pekerjaan, berikutnyaadalah melepas mereka
bekerja dengan pengawasan, penilaian atas tahapan ini di
UKM adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan di masyarakat. UKM mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa,
pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan
penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan
farmasi termasuk obat tradisional dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan
zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya,
serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
C. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
1. Menunjuk atau menugaskan beberapa orang staf puskeskesmas sebagai
penanggungjawab dalam melaksanakan program Upaya Kesehatan
Masyarakat.
2. Memberikan Pelatihan kepada petugas untuk dapat mengerti dan
memahami program-program yang berorentasi pada program Upaya
Kesehatan Masyarakat.
3. Mengidentifikasi atau menetapkan kegiatan yang berorentasi pada
Upaya Kesehatan Masayarakat.
4. Penanggungjawab atau pelaksana program UKM dapat melaksanakan
tugas diberikan dengan baik dan rasa tanggungjawab.
5. Petugas mampu merencanakan, melaksanakan dan menevaluasi
pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
D. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah Penanggungjawab atau Pengelola
Program Upaya Kesehatan Masyarakat yan baru.