KASUS Skandal Manipulasi Laporan Keuanga
KASUS Skandal Manipulasi Laporan Keuanga
1.
Menggunakan kemahiran Profesionalnya dengan seksama sesuai dengan standar profesi dan
kode etik profesi yang berlaku dalam memberikan jasa profesionalnya. Penjabaran maksud
dari prinsip diatas adalah : Pemberian jasa profesional yang kompeten membutuhkan
pertimbangan yang cermat dalam menerapkan pengetahuan dan keahlian profesional
sehingga kesalahan sekecil apapun yang berdampak terhadap opini bisa diminimalkan.
Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi dua tahap yang terpisah sebagai berikut:
Pencapaian kompetensi profesional; dan Pemeliharaan kompetensi profesional. Sikap
kecermatan dan kehati-hatian profesional mengharuskan setiap Praktisi untuk bersikap dan
bertindak secara hati-hati, menyeluruh, dan tepat waktu, sesuai dengan persyaratan
penugasan. Dalam kasus kimia farma dikatakan bahwa akuntan gagal mendeteksi adanya
kecurangan yang dilakukan oleh manajemen sehingga opini yang diterbitkan oleh auditor
menjadi sebuah informasi yang menyesatkan bagi publik. Seperti telah disebutkan diatas
bahwa berdasarkan kode etik profesi akuntan publik disebutkan Kompetensi serta Sikap
Kecermatan dan Kehati-hatian Profesional merpakan salah satu kewajiban bagi seorang
profesi di dalam melaksanakan penugasan. Kegagalan mendeteksi kecurangan oleh
manajemen saat audit dilakukan menyiratkan bahwa auditor tidak cermat dan tidak memiliki
sikap kehati-hatian profesional dalam melaksanakan penugasannya sehingga hal ini
melanggar kode etik profesi yang telah ditetapkan di dalam SPAP. Akuntan yang melakukan
hal tersebut memberikan informasi yang menyebabkan pemakai laporan keuangan tidak
menerima informasi yang fair. Akuntan sudah melanggar etika porfesinya. Ketidakmampuan
akuntan dalam mendeteksi kecurangan yang dilakukan manajemen kimia farma dapat
mempengaruhi citra profesi di mata publik. Hal ini bisa menurunkan predikat kredibilitas
seorang profesional akuntan publik.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
adalah contoh kasus pelanggaran etika yang terjadi di Indonesia dari suatu organisasi
perusahaan maupun intansi pemerintahan yang terbukti melanggar etika serta kode
etik dalam laporan ataupun manajemen keuangan yang ditemui melalui redaksi koran
redaksi koran Batam pos adalah keterbuktian pelanggaran adanya praktek suap-
menyuap yang dilakukan sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam perekrutan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mencapai Rp 30 Triliun dalam setahun. Para CPNS harus
membayar besar untuk menduduki posisi maupun jabatan yang lebih tinggi dengan
Tidak hanya itu bahkan PNS Kementerian Keuangan itu memasang tarif suap
Sungguh sangat mencengagkan yang terjadi, lalu yang patut dijadikan pertanyaan,
kemanakah aliran uang suap itu? Apakah untuk kesejahteraan serta pembagunan rakyat
di negeri ini atau uang suap itu hanya untuk keuntungan pribadi. Namun berdasarkan
keterangan uang suap masuk ke kepala daerah (Gubernur/Wako/Bupati).
Dalam kasus pelanggaran ini termasuk bentuk korupsi suatu tindakan
pidana atas nama pejabat maupun pegawai negeri hanya untuk memperkaya diri.
Mereka yang sebagai Pegawai Negeri dan pejabat negara yang seharusnya memberi
contoh justru melanggar kode etik yang dapat mencoreng citra sebagai Pegawai Negeri
Sipil di mata masyarakat itu sendiri. Ini perlu ada tindak lanjut serta pengawasan yang
lebih maksimal dari kemenkeu dan KPK itu sendiri agar kasus ini tidak berkelanjutan
dan terus-menerus terjadi di Indonesia apabila tidak ada inisiatif untuk memberantas
kasus ini yang dari ke tahun semakin meningkat dan pelaku-pelaku pelanggaran
semakin licik dan pintar seiring kemajuan teknologi yang semakin canggih. Sebagai
CPNS (korban dari suap) pun tidak bisa berbuat apa-apa ketika dimintai uang untuk
memperoleh jabatan tersebut karena itulah ketentuan, dan tanggungjawabnya agar bisa
memperoleh jabatan yang tinggi dengan menghalalkan berbagai cara agar keinginan
serta pekerjaan yang bisa menjamin kehidupan serta keluarganya dengan melalui
proses suap tersebut. Tindakan CPNS pun tidak baik untuk di contoh karena di dalam
memperoleh posisi atau jabatan yang tinggi. Dengan didasari kemampuan dan skill yang
kita punya siapa pun bisa mencapainya. Dan selalu yakin dan berpikir positif dengan
apa yang kita yakini dan selalu percaya Tuhan YME lah yang menentukan kehidupan
kita. Karena tanpa di dasari keimanan yang kuat untuk mencapai dan melakukan
sesuatu akan sia-sia. Untuk apa kekayaan dan jabatan apabila melakukannya dengan
cara yang kotor dan keji tanpa mendasari keimanan di dalam dirinya.
Tujuh PNS kementerian keuangan pelaku suap sudah di tindak lanjuti oleh
kemenkeu dan telah atau dalam proses pemberhentian dengan tidak hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) ada pula yang telah dalam proses secara hukum. Karena
pegawai. Ini merupakan hal positif agar praktek ini tidak berkembang dan merajalela di
lingkungan pejabat negara atau pegawai sipil.
Ini sudah nyata adanya di negeri ini, kejadian demi kejadian serta pelanggaran-
pelanggaran belum sepenuhnya tertangani dengan baik oleh oknum atupun aparat yang
bertugas menangani kasus ini. Sepertinya hukum sudah tidak lagi bekerja dengan baik
mengenai kasus ini, namun uang lah yang dapat memberhentikan sistem hukum atau
kasus ini, semua sengaja menutup-nutupi oleh lembaga-lembaga terkait. Ini merupakan
kasus pelanggaran besar yang tergolong korupsi yang harus tertangani dengan baik
keberadaanya.
dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan suatu
kecurangan, yang dalam kasus ini adalah kecurangan atau tindakan penyalahgunaan
PNS dengan menyuap CPNS, dengan tujuan masyarakat pada umumnya tahu tentang
keburukan, yang dapat merusak nama baik pegawai ataupun intansi pemerintahan di
mata masyarakat apabila tidak di bongkar dan tindak lanjuti sumber permasalahan
dari kasus suap ini. Harapan, semoga hukum di negari ini dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Ini perlu adanya ikut serta peran pemerintah, masyarakat, serta lembaga-
lembaga yang khusus menangani kasus suap-menyuap atau tindakan korupsi lainnya
Sebagai warga negara yang baik, taat hukum, dan takut tuhan. Tidak akan
melalukan pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Mulai
distributor makanan di Batam yang membawa kabur uang perusahaan. Akibat yang
dilakukan kasir itu perusaahaan mangalami kerugian sebesar Rp80 juta. Modus yang
dari pihak keluarga, termasuk suaminya tidak sama sekali mengetahui keberadaan kasir
itu. Namun dari pihak manajemen pun masih akan memaafkan jika pelaku yang
Dari kasus ini sudah termasuk dalam pelanggaran kode etik perusahaan
sebagai karyawan yag terlibat dalam suatu organisasi. Dan melanggar norma-norma
ini sudah sangat melawan hukum yang ada dalam peundang-undangan mengenai
penggelapan tersebut yang dapat merugikan perusahaan itu sendiri. Kasus ini termasuk
pelanggaran dalam Fraud Auditing yang merupakan suatu tindakan kecurangan dalam
laporan keuangan. Karena pelaku cukup cerdik dalam memanfaat sebuah peluang
tersebut serta mencari kelemahan dari perusaahan. Sehingga dengan mudah dan
menguntungkan serta memperkaya diri sendiri. Karena ada factor dorongan serta
serta kehidupan mewah dan glamour hanya untuk memperkaya diri sendiri . karena
penggelapan uang sama saja suatu tindakan korupsi. Di situ titik kelemahan suatu
prusahaan atau suatu organisasi di butuhkan suatu strategi dalam meningkatkan mutu,
Ini hanya salah satu contoh kejadian pelanggaran etika yang di lakukan
keuangan yang sebenarnya masih banyak lagi lainnya yang tidak d tindak lanjuti,
karena dengan ini juga dapat mencemarkan nama baik perusahaan itu sendiri di mata
masyarakat.
Berdasarkan Lampiran, contoh dari kasus pelanggaran ini yang dikutip melalui
DPR di Jakarta yang terbukti menerima milirian dari anggaran maupun pembelanjaan
pengeluaran Negara yang tidak dapat dibantah lagi ada permainan mafia anggaran di
DPR. Misalkan contoh yang terbukti dilakukan salah satu anggota DPR yang telah
menerima uang Rp 2,7 miliar karena berdasarkan laporan dari pengaduan yang masuk,
modus praktek terjadi pada anggota pemerintahan itu sendiri. Karena seharusnya
tersebut untuk kepentingan pribadi karena dalam pelaporan anggaran tersebut harus
sesuai dengan system informasi akuntansi dan system pengendalian manajemen yang
berlaku.
pendapatan secara lebih akurat. Selain itu, harus disadari adanya masalah yang cukup
berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat bersamaan drengan
pembuatan keputusan tentang angggaran pengeluaran. Anggaran harus menunjukkan
semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana yang
tidak wajar pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif dan
Contoh Kasus: Kasus Mulyana W Kusuma tahun 2004. Menjabat sebagai sebagai
seorang anggota KPU diduga menyuap anggota BPK yang saat itu akan melakukan
audit keuangan berkaitan dengan pengadaan logistic pemilu. Dalam kasus ini ICW
melaporkan tindakan Mulyana W Kusuma kepada Majelis Kehormatan Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus meminta supaya dilakukan tindakan etis
terhadap anggotanya yang melanggar kode etik profesi akuntan
Perusahaan PT. ABC lebih menggunakan metode FIFO dalam metode arus
persediaannya. Karena dari sisi FIFO akan menghasilkan profit lebih besar
dibandingkan LIFO, atau Average. Hal ini dilakukan karenaAsumsi Inflasi Besar.
FIFO dapat dianggap sebagai sebuah pendekatanyang logis dan realistis terhadap arus
biaya ketika penggunaan metodeidentifikasi khusus tidak memungkinkan atau tidak
praktis.
FIFO mengasumsikan bahwa arus biaya yang mendekati parallel dengan arus fisik
yang terjual. Beban dikenakan pada biaya yang dinilai melekat pada barang Jika
perusahaan dengan tingkat persediaan yang tinggi sedang mengalami kenaikan biaya
persediaan yang signifikan, dan kemungkinan tidak akan mengalamipenurunan
persediaan di masa depen, maka LIFO memberikan keuntungan arus kas yang
substansial dalam hal penundaan pajak.
Ini adalah alasan utama dari penerapan LIFO oleh kebanyakan perusahaan. Bagi
banyak perusahaan dengan tingkat persediaany ang kecil atau dengan biaya
persediaan yang datar atau menurun, maka LIFO hanyamemberikan keuntungan kecil
dari pajak. Perusahaan seperti ini memilih untuk tidak menggunakan LIFO.
CONTOH KASUS
Sembilan KAP yang Diduga Melakukan Koalisi dengan Kliennya
Jakarta, 19 April 2001 .Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta pihak kepolisian
mengusut sembilan Kantor Akuntan Publik, yang berdasarkan laporan Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), diduga telah melakukan kolusi dengan pihak bank
yang pernah diauditnya antara tahun 1995-1997. Koordinator ICW Teten Masduki kepada
wartawan di Jakarta, Kamis, mengungkapkan, berdasarkan temuan BPKP, sembilan dari
sepuluh KAP yang melakukan audit terhadap sekitar 36 bank bermasalah ternyata tidak
melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar audit.
Hasil audit tersebut ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga akibatnya mayoritas
bank-bank yang diaudit tersebut termasuk di antara bank-bank yang dibekukan kegiatan
usahanya oleh pemerintah sekitar tahun 1999. Kesembilan KAP tersebut adalah AI & R, HT
& M, H & R, JM & R, PU & R, RY, S & S, SD & R, dan RBT & R. “Dengan kata lain,
kesembilan KAP itu telah menyalahi etika profesi. Kemungkinan ada kolusi antara kantor
akuntan publik dengan bank yang diperiksa untuk memoles laporannya sehingga memberikan
laporan palsu, ini jelas suatu kejahatan,” ujarnya. Karena itu, ICW dalam waktu dekat akan
memberikan laporan kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengusutan mengenai adanya
tindak kriminal yang dilakukan kantor akuntan publik dengan pihak perbankan.
ICW menduga, hasil laporan KAP itu bukan sekadar “human error” atau kesalahan dalam
penulisan laporan keuangan yang tidak disengaja, tetapi kemungkinan ada berbagai
penyimpangan dan pelanggaran yang dicoba ditutupi dengan melakukan rekayasa akuntansi.
Teten juga menyayangkan Dirjen Lembaga Keuangan tidak melakukan tindakan administratif
meskipun pihak BPKP telah menyampaikan laporannya, karena itu kemudian ICW
mengambil inisiatif untuk mengekspos laporan BPKP ini karena kesalahan sembilan KAP itu
tidak ringan. “Kami mencurigai, kesembilan KAP itu telah melanggar standar audit sehingga
menghasilkan laporan yang menyesatkan masyarakat, misalnya mereka memberi laporan
bank tersebut sehat ternyata dalam waktu singkat bangkrut. Ini merugikan masyarakat. Kita
mengharapkan ada tindakan administratif dari Departemen Keuangan misalnya mencabut izin
kantor akuntan publik itu,” tegasnya. Menurut Tetan, ICW juga sudah melaporkan tindakan
dari kesembilan KAP tersebut kepada Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
dan sekaligus meminta supaya dilakukan tindakan etis terhadap anggotanya yang melanggar
kode etik profesi akuntan.
ANALISIS KASUS
Dalam kasus diatas, akuntan yang bersangkutan banyak melanggar kode etik profesi akuntan.
• Kode etik pertama yang dilanggar yaitu prinsip pertama tentang tanggung jawab profesi.
Prinsip tanggung jawab profesi ini mengandung makna bahwa akuntan sebagai pemberi jasa
professional memiliki tanggung jawab kepada semua pemakai jasa mereka termasuk
masyarakat dan juga pemegang saham.Dalam kasus ini, dengan menerbitkan laporan palsu,
maka akuntan telah menyalahi kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada mereka selaku
orang yang dianggap dapat dipercaya dalam penyajian laporan keuangan.
• Kode etik kedua yang dilanggar yaitu prinsip kepentingan publik.
Prinsip kepentingan publik adalah setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak
dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.Dalam kasus ini, para akuntan dianggap telah
menghianati kepercayaan publik dengan penyajian laporan keuangan yang direkayasa.
• Kode etik yang ketiga yang dilanggar yaitu prinsip integritas.
Prinsip integritas yaitu untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap
anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya, dengan integritas setinggi
mungkin.Dalam kasus ini, sembilan KAP tersebut tidak bersikap jujur dan berterus terang
kepada masyarakat umum dengan melakukan koalisi dengan kliennya.
Sumber : (http://tthebeginning.blogspot.com/2013/09/pelanggaran-etika-bisnis-pada-
akuntansi.html, Selasa, 17 September 2013, Pelanggaran Etika Bisnis Pada Akuntansi
Manajemen di PT. KAI, Tthe beginning )