0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan27 halaman
Dokumen tersebut memberikan panduan praktik klinis tentang asuhan gizi untuk beberapa kondisi pasien, termasuk diet pasien sesar, persalinan spontan, anemia, dan dengue anak. Panduan ini mencakup definisi, masalah gizi, gejala, observasi, asuhan, evaluasi, edukasi, dan instruksi untuk setiap kondisi serta referensi yang digunakan.
Dokumen tersebut memberikan panduan praktik klinis tentang asuhan gizi untuk beberapa kondisi pasien, termasuk diet pasien sesar, persalinan spontan, anemia, dan dengue anak. Panduan ini mencakup definisi, masalah gizi, gejala, observasi, asuhan, evaluasi, edukasi, dan instruksi untuk setiap kondisi serta referensi yang digunakan.
Dokumen tersebut memberikan panduan praktik klinis tentang asuhan gizi untuk beberapa kondisi pasien, termasuk diet pasien sesar, persalinan spontan, anemia, dan dengue anak. Panduan ini mencakup definisi, masalah gizi, gejala, observasi, asuhan, evaluasi, edukasi, dan instruksi untuk setiap kondisi serta referensi yang digunakan.
Diet Pada Pasien Persalinan dengan Seksio Sesaria 1. Pengertian (Definisi) Pemberian diet pada pasien setelah suatu tindakan persalinan operatif untuk mengeluarkan janin/bayi dari rongga rahim dengan cara membuat insisi pada dinding depan abdomen dan dinding uterus dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram 2. Masalah Gizi 1. Intake biasa 3. Gejala Klinis 1. Nyeri Perut 2. Gangguan nafsu makan 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Nyeri Perut 3. Nafsu makan berkurang 5. Observasi Laboratoris 1. DR 2. CT,BT 3. PT, APTT 4. HbsAg 5. Ur, Cr 6. GDS 7. SGOT, SGPT 6. Asuhan Gizi 1. Mempertahankan status gizi pasien 2. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 3. Penjadwalan makan pasien 4. Konsistensi diet lunak 5. Komposisi diet TETP (tinggi energi tinggi protein) 6. Tinggi serat 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asuhan pemberian makan dalam 24 jam 2. Kepatuhan diet pasien 8. Informasi dan Edukasi 1. Konsultasi gizi pada pasien 2. Makanan yang dianjurkan (tinggi serat, TETP, bebas) 3. Motivasi pasien untuk asupan yang membantu produksi ASI 9. Nasehat Pulang / Instruksi Pulang 1. Mempertahankan status gizi 2. Tingkat kepatuhan diet 3. Mengkonsumsi sayur-sayuran dan kacang-kacangan untuk membantu produksi ASI 4. Meberikan ASI eksklusif 5. Kontrol ulang ke DPJP 10. Indikator 1. Luka operasi kering 2. Produksi air susu banyak 3. Nafsu makan meningkat 11. Kepustakaan 1. PGRS 2013 2. Penuntun diet 2004
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Persalinan Spontan
1. Pengertian (Definisi) Pemberian diet pada pasien setelah suatu tindakan persalinan spontan untuk mengeluarkan janin/bayi dari rongga rahim 2. Masalah Gizi 1. Intake biasa 3. Gejala Klinis 1. Nyeri Perut 2. Gangguan nafsu makan 3. Mual 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Nyeri Perut 3. Nafsu makan berkurang 5. Observasi Laboratoris 1. Darah lengkap 6. Asuhan Gizi 1. Mempertahankan status gizi pasien 2. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 3. Penjadwalan makan pasien 4. Konsistensi diet lunak 5. Komposisi diet TETP (tinggi energi tinggi protein) 6. Tinggi serat 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asuhan pemberian makan dalam 24 jam 2. Kepatuhan diet pasien 8. Informasi dan Edukasi 1. Konsultasi gizi pada pasien 2. Makanan yang dianjurkan (tinggi serat, TETP, bebas) 3. Motivasi pasien untuk asupan yang membantu produksi ASI 4. Motivasi pasien untuk melakukan ASI Eksklusif 9. Nasehat Pulang / Instruksi Pulang 1. Mempertahankan status gizi 2. Tingkat kepatuhan diet 3. Mengkonsumsi sayur-sayuran, buah- buahan, dan kacang-kacangan untuk membantu produksi ASI 4. Meberikan ASI eksklusif 5. Kontrol ulang ke DPJP 10. Indikator 1. Produksi air susu banyak 2. Nafsu makan meningkat 11. Kepustakaan 1. PGRS 2013 2. Penuntun diet 2004 PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Anemia
1. Pengertian (Definisi) Pemberian diet pada pasien karena hemoglobin darah dibawah normal 2. Masalah Gizi 1. Intake biasa 3. Gejala Klinis 1. Gangguan nafsu makan 2. Mual 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Nafsu makan berkurang 3. Pucat 4. Letih 5. Lesu 5. Observasi Laboratoris 1. Darah lengkap 6. Asuhan Gizi 1. Mempertahankan status gizi pasien 2. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 3. Penjadwalan makan pasien 4. Konsistensi diet lunak 5. Komposisi diet TETP (tinggi energi tinggi protein) 6. Tinggi Fe, Vitamin B6, B12, C 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asuhan pemberian makan dalam 24 jam 2. Kepatuhan diet pasien 8. Informasi dan Edukasi 1. Konsultasi gizi pada pasien 2. Makanan yang dianjurkan (tinggi serat, TETP, bebas) 3. Motivasi pasien untuk asupan yang membantu meningkatkan hemoglobin 9. Nasehat Pulang / Instruksi Pulang 1. Mempertahankan status gizi 2. Tingkat kepatuhan diet 3. Mengkonsumsi sayur-sayuran, buah- buahan, dan kacang-kacangan untuk memproduksi hemoglobin. 4. Mengonsumsi makanan rendah fitat 10. Indikator 1. Nafsu makan meningkat 2. Tidak lemah, letih, lesu, lunglai, pucat 3. Hemoglobin normal, Hematokrit normal 11. Kepustakaan 1. PGRS 2013 2. Penuntun diet 2004
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Dengue Anak
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan pada dewasa yang disebabkan faktor primer yaitu infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dimana virus dengue menyerang sel-sel darah 2. Masalah Gizi 1. Asupan energi kurang 2. Nafsu makan berkurang 3. Merasa mual 3. Gejala Klinis 1. Demam 2. Mual 3. Kurang cairan 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Pucat 3. Nafsu makan dan minum menurun 4. Intake sulit 5. Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi 5. Observasi Laboratoris 1. Darah Rutin 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 2. Diet tinggi energi tinggi protein 3. Pemberian makanan lunak 4. Kebutuhan energi sesuai dengan usia pasien 5. Penjadwalan makanan : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan 6. Pemberian cairan sesuai dengan kebutuhan 7. Rute makanan secara oral 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asupan makanan pasien selama 24 jam 2. Mengevaluasi diit pasien melalui orang tuanya 3. Pemantauan status gizi pasien 4. Pemantauan perubahan klinis pasien : Tekanan darah, pernafasan, suhu tubuh, nadi, dan keluhan seperti sesak dan mual 8. Informasi dan Edukasi 1. Memberikan edukasi kepada pasien dan orang tuanya agar pasien diberikan banyak minum 2. Konsultasi gizi pada pasien dan keluarganya 3. Edukasi pasien makanan tinggi energi dan tinggi protein 9. Nasehat pulang / instruksi kontrol 1. Tingkat kepatuhan diet 2. Konsumsi makanan tinggi energi tinggi protein 10. Indikator 1. Nafsu makan meningkat 2. Hasil Lab normal 11. Kepustakaan 1. Kapita selekta kedokteran edisi III 2. PGRS 2013 PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Dengue Dewasa
12. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan pada dewasa yang disebabkan faktor primer yaitu infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dimana virus dengue menyerang sel-sel darah 13. Masalah Gizi 1. Asupan energi kurang 2. Nafsu makan berkurang 3. Merasa mual 14. Gejala Klinis 1. Demam 2. Mual 3. Kurang cairan 15. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Pucat 3. Nafsu makan dan minum menurun 4. Intake sulit 5. Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi 16. Observasi Laboratoris 2. Darah Rutin 17. Asuhan Gizi 8. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 9. Diet tinggi energi tinggi protein 10. Pemberian makanan lunak 11. Kebutuhan energi sesuai dengan usia pasien 12. Penjadwalan makanan : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan 13. Pemberian cairan sesuai dengan kebutuhan 14. Rute makanan secara oral 18. Evaluasi dan Monitoring 1. Asupan makanan pasien selama 24 jam 2. Mengevaluasi diit pasien melalui orang tuanya 3. Pemantauan status gizi pasien 4. Pemantauan perubahan klinis pasien : Tekanan darah, pernafasan, suhu tubuh, nadi, dan keluhan seperti sesak dan mual 19. Informasi dan Edukasi 1. Memberikan edukasi kepada pasien agar pasien diberikan banyak minum 2. Konsultasi gizi pada pasien dan keluarganya 3. Edukasi pasien makanan tinggi energi dan tinggi protein 20. Nasehat pulang / instruksi kontrol 1. Tingkat kepatuhan diet 2. Konsumsi makanan tinggi energi tinggi protein 21. Indikator 1. Nafsu makan meningkat 2. Hasil lab normal 22. Kepustakaan 1. Kapita selekta kedokteran edisi III 2. PGRS 2013 PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Demam Tifoid
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan yang disebabkan oleh faktor primer suatu penyakit infeksi yang bersifat akut yang menyerang saluran cerna yang disebabkan oleh Bakteri Salmonella Thypii 2. Masalah Gizi 1. Intake sulit 2. Asupan energi kurang 3. Demam 4. Mual 5. Muntah 6. Diare 7. Nafsu makan berkurang 3. Gejala Klinis 1. Demam 2. Gangguan nafsu makan 3. Nyeri perut 4. Mual 5. Muntah 6. Nyeri menelan 7. Diare / konstipasi 4. Observasi Klinis 1. Demam 2. Kehilangan nafsu makan 3. Lidah kotor 4. Lemah 5. Pucat 5. Observasi Laboratoris 1. Uji Widal 2. Tubex 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan status gizi pasien 2. Diet mudah dicerna 3. Rendah serat, terutama serat yang tidak larut air 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asupan makanan dalam 24 jam 2. Kepatuhan diet pasien 8. Informasi dan Edukasi 1. Konsultasi gizi pada pasien 2. Tahapan makanan selama proses penyembuhan 3. Makanan yang rendah serat dan konsistensi lunak 9. Nasehat pulang / instruksi pulang 1. Mempertahankan status gizi 2. Tingkat kepatuhan diet 10. Indikator 1. Bebas demam 2. Nafsu makan meningkat 3. Berat badan pasien tidak menurun drastis 11. Kepustakaan 1. PGRS 2013 2. Penuntun diet 2004
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
Unsur Asuhan Gizi
Diit Pada Pasien Infark Miokard
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan yang disebabkan oleh faktor primer suatu penyakit yang disebabkan kerusakan atau nekrosis sel jantung yang terjadi mendadak akibat terhentinya aliran darah pada pembuluh darah koroner yang sebagian besar disebabkan oleh trombosis yang menyumbat arteri koronaria 2. Masalah Gizi 1. Intake sulit 2. Asupan energi kurang 3. Nafsu makan berkurang 3. Gejala Klinis 1. Nyeri dada 2. Sesak 3. Mual 4. Muntah 4. Observasi Klinis 1. Sesak nafas 2. Kehilangan nafsu makan 3. Intake sulit 4. EKG 5. Pucat 5. Observasi Laboratoris 1. Enzim jantung 2. Profil lipid 3. Elektrolit 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan status gizi pasien 2. Diet mudah dicerna dalam porsi kecil 3. Konsistensi makanan lunak 4. Diet rendah lemak 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Konsultasi gizi 2. Asupan makanan 24 jam 3. Keluhan sesak 4. Kepatuhan diet pasien 8. Informasi dan Edukasi 1. Konsultasi gizi pada pasien 2. Tahapan makanan selama proses penyembuhan 3. Makanan yang rendah lemak 4. Nasehat pulang / instruksi pulang 1. Mempertahankan status gizi 2. Tingkat kepatuhan diet 3. Indikator 1. Nafsu makan meningkat 2. Berat badan pasien tidak menurun drastis 3. Kepustakaan 4. PGRS 2013 5. Penuntun diet 2004 PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) Unsur Asuhan Gizi
Diit Pada Pasien Cholelithiasis
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan yang disebabkan oleh faktor primer suatu penyakit yang mempunyai gejala klinis nyeri perut yang disebabkan oleh timbunan kristal di dalam kandung empedu 2. Masalah Gizi 1. Asupan energi kurang 2. Muntah 3. Mual 4. Nafsu makan berkurang 3. Gejala Klinis 1. Gangguan nafsu makan 2. Nyeri perut 3. Mual 4. Muntah 5. Demam 4. Observasi Klinis 1. Demam 2. Kehilangan nafsu makan 3. Nyeri perut 4. Lemah 5. Pucat 5. Observasi Laboratoris 1. Darah Rutin 2. Bilirubin 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan status gizi pasien 2. Membatasi asupan lemak 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asupan makanan dalam 24 jam 2. Kepatuhan diet pasien 8. Informasi dan Edukasi 1. Konsultasi gizi pada pasien 2. Tahapan makanan selama proses penyembuhan 3. Makanan yang rendah lemak dan konsistensi lunak 9. Nasehat pulang / instruksi pulang 1. Mempertahankan status gizi 2. Tingkat kepatuhan diet 10. Indikator 1. Nafsu makan meningkat 2. Berat badan pasien tidak menurun drastis 11. Kepustakaan 1. Buku Panduan Batu Empedu 2012 2. Penuntun diet 2004
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
Unsur Asuhan Gizi
Diit Pada Pasien Hipertrofi Prostate
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan yang disebabkan oleh faktor primer suatu penyakit dalah suatu penyakit yang disebabkan oleh faktor penuaan, dimana prostat mengalami pembesaran memanjang keatas kedalam kandung kemih dan menyumbat aliran urin dengan cara menutupi orifisium uretra. 2. Masalah Gizi 1. Mual 2. Nafsu makan berkurang 3. Gejala Klinis 1. Hesitensi (sulit memulai BAK) 2. Nyeri perut 3. Mual 4. Rasa tidak puas setelah BAK 5. Sering BAK terutama malam hari 6. Retensi urin 4. Observasi Klinis 1. Nafsu makan berkurang 2. Nyeri perut 3. Lemah 4. Retensi Urin 5. Observasi Laboratoris 1. Darah Rutin 2. PSA 3. Ureum/Creatinin 4. Elektrolit 5. Urin Rutin 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan status gizi pasien 2. Membatasi asupan cairan 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asupan makanan dalam 24 jam 2. Kepatuhan diet pasien 8. Informasi dan Edukasi 1. Konsultasi gizi pada pasien 2. Tahapan makanan selama proses penyembuhan 3. Makanan yang rendah cairan dan konsistensi lunak 9. Nasehat pulang / instruksi pulang 1. Mempertahankan status gizi 2. Tingkat kepatuhan diet 10. Indikator 1. Nafsu makan meningkat 2. Berat badan pasien tidak menurun drastis 11. Kepustakaan 1. PGRS 2013 2. Penuntun diet 2004 PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Diabetes Melitus
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan pada orang dewasa yang disebabkan faktor primer yaitu resistensi insulin terhadap glukosa darah dan gejala-gejalanya 2. Masalah Gizi 1. Asupan energi kurang 2. Nafsu makan berkurang 3. Merasa mual 3. Gejala Klinis 1. Demam 2. Mual 3. Kurang cairan 4. Hiperglikemi 5. Hipoglikemi 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Pucat 3. Nafsu makan dan minum menurun 4. Intake sulit 5. Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi 5. Observasi Laboratoris 1. Darah Rutin 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 2. Diet diabetes melitus 3. Pemberian makanan lunak 4. Kebutuhan energi sesuai dengan berat badan dan usia pasien 5. Penjadwalan makanan : 3 kali makanan utama dan 3 kali selingan 6. Pemberian cairan sesuai dengan kebutuhan 7. Rute makanan secara oral 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asupan makanan pasien selama 24 jam 2. Mengevaluasi diit pasien melalui pasien atau keluarganya 3. Pemantauan status gizi pasien 4. Pemantauan perubahan klinis pasien : Glukosa darah, tekanan darah, pernafasan, suhu tubuh, nadi, dan keluhan seperti sesak dan mual 8. Informasi dan Edukasi 1. Memberikan edukasi kepada pasien agar pasien mematuhi prinsip 3J 2. Konsultasi gizi pada pasien dan keluarganya 3. Edukasi pasien makanan khusus diabetes melitus 9. Nasehat pulang / instruksi kontrol 1. Tingkat kepatuhan diet 2. Konsumsi makanan kalori terkontrol, rendah gula sederhana, dan rendah indeks glikemik 10. Indikator 1. Melaksanakan prinsip 3J 2. Hasil lab normal 11. Kepustakaan 1. Perkeni 2. PGRS 2013 PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Stroke
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan pada orang dewasa yang disebabkan faktor primer yaitu kesulitan mengunyah atau menelan 2. Masalah Gizi 1. Asupan energi kurang 2. Nafsu makan berkurang 3. Merasa mual 3. Gejala Klinis 1. Mual 2. Kurang cairan 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Pucat 3. Nafsu makan dan minum menurun 4. Intake sulit 5. Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi 5. Observasi Laboratoris 1. Darah Rutin 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 2. Diet Stroke 3. Pemberian makanan lunak 4. Kebutuhan energi sesuai dengan berat badan dan usia pasien 5. Penjadwalan makanan : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan 6. Pemberian cairan sesuai dengan kebutuhan 7. Rute makanan secara oral 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asupan makanan pasien selama 24 jam 2. Mengevaluasi diit pasien melalui pasien atau keluarganya 3. Pemantauan status gizi pasien 4. Pemantauan perubahan klinis pasien : Lemak darah, tekanan darah, pernafasan, suhu tubuh, nadi, dan keluhan seperti sesak dan mual 8. Informasi dan Edukasi 1. Memberikan edukasi kepada pasien agar pasien memilih makanan rendah lemak rendah garam 2. Konsultasi gizi pada pasien dan keluarganya 3. Edukasi pasien makanan khusus rendah lemak rendah garam 9. Nasehat pulang / instruksi kontrol 1. Tingkat kepatuhan diet 2. Konsumsi makanan rendah lemak dan rendah garah 10. Indikator 1. Hasil lab normal 2. Tekanan darah normal 11. Kepustakaan 1. PGRS 2013 2. Penuntun Diet 2004
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Hepatitis
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan pada orang dewasa yang disebabkan faktor primer yaitu rasa mual dan muntah 2. Masalah Gizi 1. Asupan energi kurang 2. Nafsu makan berkurang 3. Merasa mual 3. Gejala Klinis 1. Mual 2. Kurang cairan 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Pucat 3. Nafsu makan dan minum menurun 4. Intake sulit 5. Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi 5. Observasi Laboratoris 1. HBSag 2. SGOT 3. SGPT 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 2. Diet Hati 3. Pemberian makanan lunak 4. Kebutuhan energi sesuai dengan berat badan dan usia pasien 5. Penjadwalan makanan : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan 6. Pemberian cairan sesuai dengan kebutuhan 7. Rute makanan secara oral 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asupan makanan pasien selama 24 jam 2. Mengevaluasi diit pasien melalui pasien atau keluarganya 3. Pemantauan status gizi pasien 4. Pemantauan perubahan klinis pasien : tekanan darah, pernafasan, suhu tubuh, nadi, dan keluhan seperti sesak dan mual 8. Informasi dan Edukasi 1. Memberikan edukasi kepada pasien agar pasien memilih makanan tinggi energy dan tinggi protein 2. Konsultasi gizi pada pasien dan keluarganya 3. Edukasi pasien makanan khusus tinggi energy dan tinggi protein 9. Nasehat pulang / instruksi kontrol 1. Tingkat kepatuhan diet 2. Konsumsi makanan tinggi energy dan tinggi protein 10. Indikator 1. Hasil lab normal 2. Tekanan darah normal 11. Kepustakaan 3. PGRS 2013 4. Penuntun Diet 2004 PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Infeksi Paru
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan pada pasien yang disebabkan faktor primer yaitu rasa mual karena pengaruh pengobatan 2. Masalah Gizi 1. Asupan energi kurang 2. Nafsu makan berkurang 3. Merasa mual 3. Gejala Klinis 1. Mual 2. Kurang cairan 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Pucat 3. Nafsu makan dan minum menurun 4. Intake sulit 5. Nyeri dada 6. Sesak nafas 5. Observasi Laboratoris 1. BTA 2. Thorax 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 2. Diet Tinggi Energi Tinggi Protein 3. Pemberian makanan lunak 4. Kebutuhan energi sesuai dengan berat badan dan usia pasien 5. Penjadwalan makanan : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan 6. Pemberian cairan sesuai dengan kebutuhan 7. Rute makanan secara oral 7. Evaluasi dan Monitoring 5. Asupan makanan pasien selama 24 jam 6. Mengevaluasi diit pasien melalui pasien atau keluarganya 7. Pemantauan status gizi pasien 8. Pemantauan perubahan klinis pasien : tekanan darah, pernafasan, suhu tubuh, nadi, dan keluhan seperti sesak dan mual 8. Informasi dan Edukasi 1. Memberikan edukasi kepada pasien agar pasien memilih makanan tinggi energy dan tinggi protein 2. Konsultasi gizi pada pasien dan keluarganya 3. Edukasi pasien makanan khusus tinggi energy dan tinggi protein 9. Nasehat pulang / instruksi kontrol 1. Tingkat kepatuhan diet 2. Konsumsi makanan tinggi energy dan tinggi protein 10. Indikator 1. Hasil lab normal 2. Tekanan darah normal 11. Kepustakaan 1. PGRS 2013 2. Penuntun Diet 2004
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Gastritis
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan pada orang dewasa yang disebabkan faktor primer yaitu rasa mual dan muntah 2. Masalah Gizi 1. Asupan energi kurang 2. Nafsu makan berkurang 3. Merasa mual 3. Gejala Klinis 1. Mual 2. Kurang cairan 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Pucat 3. Nafsu makan dan minum menurun 4. Intake sulit 5. Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri perut 5. Observasi Laboratoris 1. Darah rutin 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 2. Diet Lambung 3. Pemberian makanan lunak 4. Kebutuhan energi sesuai dengan berat badan dan usia pasien 5. Penjadwalan makanan : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan 6. Pemberian cairan sesuai dengan kebutuhan 7. Rute makanan secara oral 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asupan makanan pasien selama 24 jam 2. Mengevaluasi diit pasien melalui pasien atau keluarganya 3. Pemantauan status gizi pasien 4. Pemantauan perubahan klinis pasien : tekanan darah, pernafasan, suhu tubuh, nadi, dan keluhan seperti sesak dan mual 8. Informasi dan Edukasi 1. Memberikan edukasi kepada pasien agar pasien memilih makanan rendah serat tidak merangsang 2. Konsultasi gizi pada pasien dan keluarganya 3. Edukasi pasien makanan khusus rendah serat 9. Nasehat pulang / instruksi kontrol 1. Tingkat kepatuhan diet 2. Konsumsi makanan tinggi energy dan tinggi protein 10. Indikator 1. Hasil lab normal 2. Tekanan darah normal 11. Kepustakaan 1. PGRS 2013 2. Penuntun Diet 2004
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Hipertensi
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan pada orang dewasa yang disebabkan faktor primer yaitu rasa mual dan muntah 2. Masalah Gizi 1. Asupan energi kurang 2. Nafsu makan berkurang 3. Merasa mual 3. Gejala Klinis 1. Mual 2. Kurang cairan 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Pucat 3. Nafsu makan dan minum menurun 4. Intake sulit 5. Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi. 5. Observasi Laboratoris 1. Darah rutin 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 2. Diet Rendah Garam 3. Pemberian makanan lunak 4. Kebutuhan energi sesuai dengan berat badan dan usia pasien 5. Penjadwalan makanan : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan 6. Pemberian cairan sesuai dengan kebutuhan 7. Rute makanan secara oral 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asupan makanan pasien selama 24 jam 2. Mengevaluasi diit pasien melalui pasien atau keluarganya 3. Pemantauan status gizi pasien 4. Pemantauan perubahan klinis pasien : tekanan darah, pernafasan, suhu tubuh, nadi, dan keluhan seperti sesak dan mual 8. Informasi dan Edukasi 1. Memberikan edukasi kepada pasien agar pasien memilih makanan rendah garam tinggi kalium, kalsium 2. Konsultasi gizi pada pasien dan keluarganya 3. Edukasi pasien makanan khusus rendah garam tinggi kalium, kalsium 9. Nasehat pulang / instruksi kontrol 1. Tingkat kepatuhan diet 2. Konsumsi makanan rendah garam, tinggi kalium, tinggi kalsium 10. Indikator 1. Hasil lab normal 2. Tekanan darah normal 11. Kepustakaan 1. PGRS 2013 2. Penuntun Diet 2004 PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Konstipasi
1. Pengertian ( Definisi ) Berkurangnya asupan makanan pada orang dewasa yang disebabkan faktor primer yaitu rasa mual 2. Masalah Gizi 1. Asupan energi kurang 2. Nafsu makan berkurang 3. Merasa mual 3. Gejala Klinis 1. Mual 2. Kurang cairan 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Pucat 3. Nafsu makan dan minum menurun 4. Intake sulit 5. Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri perut, kesulitan BAB 5. Observasi Laboratoris 1. Darah rutin 6. Asuhan Gizi 1. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 2. Diet tinggi serat 3. Pemberian makanan lunak 4. Kebutuhan energi sesuai dengan berat badan dan usia pasien 5. Penjadwalan makanan : 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan 6. Pemberian cairan sesuai dengan kebutuhan 7. Rute makanan secara oral 7. Evaluasi dan Monitoring 5. Asupan makanan pasien selama 24 jam 6. Mengevaluasi diit pasien melalui pasien atau orang tuanya 7. Pemantauan status gizi pasien 8. Pemantauan perubahan klinis pasien : tekanan darah, pernafasan, suhu tubuh, nadi, dan keluhan seperti sesak dan mual 8. Informasi dan Edukasi 1. Memberikan edukasi kepada pasien agar pasien memilih makanan tinggi serat 2. Konsultasi gizi pada pasien dan keluarganya 3. Edukasi pasien makanan khusus tinggi serat 9. Nasehat pulang / instruksi kontrol 3. Tingkat kepatuhan diet 4. Konsumsi makanan tinggi serat 10. Indikator 3. Hasil lab normal 4. Tekanan darah normal 11. Kepustakaan 3. PGRS 2013 4. Penuntun Diet 2004 PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) Unsur Asuhan Gizi
Diet Pada Pasien Kesulitan Menelan
1. Pengertian (Definisi) Pemberian diet pada pasien karena penurunan kesadaran dan gangguan menelan 2. Masalah Gizi 1. Intake cair (NGT) 3. Gejala Klinis 1. Gangguan kesadaran 2. Kesulitan menelan 4. Observasi Klinis 1. Lemah 2. Nafsu makan berkurang 5. Observasi Laboratoris 1. Darah lengkap 6. Asuhan Gizi 1. Mempertahankan status gizi pasien 2. Perhitungan kebutuhan gizi pasien 3. Penjadwalan makan pasien 4. Konsistensi diet cair 5. Komposisi diet cukup energi 7. Evaluasi dan Monitoring 1. Asuhan pemberian makan dalam 24 jam 8. Informasi dan Edukasi 1. Konsultasi gizi pada pasien atau keluarganya 2. Makanan yang dianjurkan bentuk cair 3. Motivasi pasien tentang asupan makanan cair 9. Nasehat Pulang / Instruksi Pulang 1. Mempertahankan status gizi 2. Memenuhi kecukupan energi 3. Tingkat kepatuhan diet 4. Kontrol ulang ke DPJP 10. Indikator 1. Perubahan diet ke makanan lunak 11. Kepustakaan 1. PGRS 2013 2. Penuntun diet 2004