SEDIAAN CAIR
2 Seorang apoteker di industri farmasi a. Plastic Aliran Dilatan terjadi pada suspense yang memiliki persentase
sedang mengembangkan formulasi zat padat terdispersi dengan konsentrasi tinggi. Terjadi
b. Psudoplastic
suspense kotrimoksazol dengan peningkatan daya hambat untuk mengalir (viscositas) dengan
menggunakan avicel 102 3% (b/v) c. Dilatan meningkatnya rate of shear. Jika shearing stress dihilangkan,
sebagai suspending agent. Apoteker suatu sistem dilatan akan kembali ke keadaan fluiditas aslinya.
terebut menginginkan suspensi d. Tiksotropik
kotrimoksazol tsb memiliki konsentrasi e. Antitiksotropik
yang tinggi dalam cairan pembawa,
namun mudah dituang dan terdispersi
saat dikocok. Apakah sifat alir suspense
kotrimoksazol yg dinginkan oleh
apoteker tsb?
3 Sebuah industri farmasi melakukan a. A Berdasarkan CPOB tahun 2012, ruang bersih diklasifikasikan
pencucian wadah botol infus albumin b. B menjadi :
kemasan 250 mL secara aseptis. Apakah c. C
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 2
SEDIAAN CAIR
kelas ruangan yang tepat untuk d. D 1.Kelas A : dilengkapi LAF, digunakan untuk pembuatan dan
menyimpan wadah botol infus albumin e. E pengisian salep, krim, suspensi dan emulsi.
tersebut?
2.Kelas B : ruang yang digunakan untuk menutupi ruang kelas
A (ruang kelas A berada di dalam ruang kelas B)
3.Kelas C : ruang untuk proses pembuatan larutan yang akan
disterilisasi secara filtrasi
4.Kelas D : Penanganan bahan awal dan komponen steril,
termasuk pencucan vial.
10 Seorang perempuan datang ke apotek a. 3x sehari ½ sendok Cth = Cochlear tea ( 5 ml) = ISO
membawa resep berisi ibuprofen makan (15 ml)
½ cth = ½ x 5 = 2.5 ml
suspensi (60 ml) ditambah CTM 6 tablet
b. 3x sehari ½ sendok
dengan penggunaan s3dd ½ cth.
bubur (10 ml)
Bagaimana penulisan etiket sediaan
tersebut terkait dengan aturan c. 3x sehari ½ sendok
penggunaan..? teh (2,5 ml)
d. 3x sehari ½ sendok
takar (5 ml)
e. 3x sehari ½ sendok
takar (10 ml)
11 Seorang apoteker di industri farmasi a. Serbuk ibuprofen Suspending agent digunakan untuk meningkatkan viskositas,
sedang mengembangkan formula diperkecil mencegah penurunan partikel dan mencegah penggumpalan
sediaan suspensi ibuprofen. Hasil b. Ditambahkan resin dan bahan berlemak.
pengamatan awal pada formula pengental
menunjukkan sediaan suspensi c. Ditambahkan
ibuprofen mengalami deflokulasi, akan suspending agent Ansel, C., H., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Ed
tetapi sediaan tersebut cukup dan cukup d. Ditambahkan IV, UI Press, Jakarta
viskos. Apakah tindakan yang akan preservatif
dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik e. Serbuk yang tidak larut
sediaan tersebut? disaring
12 Seorang laki-laki usia 25 tahun, datang a. Larutan 1. Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat
ke apotik membawa resep berisi tablet b. Mixture padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam
cotrimoxazole forte No.X dengan c. Suspensi cairan pembawa.
penggunaan S2 dd 1 tablet.Pasien d. Emulsi 2. Mixtura adalah Larutan yang didalamnya terdapat lebih
menghendaki di buat sediaan cair karena e. Saturasi dari satu macam zat
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 6
SEDIAAN CAIR
kesulitan menelan. Sediaan cair apakah 3. Emulsi adalah dua fase cairan dalam sistim dispersi
yang sesuai untuk pasien tersebut? (tetesan) dimana fase cairan yang satu terdispersi sangat
halus dalam merata dalam fase cairan lainnya dan
umumnya dimantapkan oleh zat pengemulsi (Emulgator).
4. Saturasi adalah obat yang minumnya dibuat dengan jalan
mencampurkan suatu asam dengan karbonat.
Kelarutan cotrimoxazole: sangat sukar larut dalam air, larut
dalam benzilalkohol, agak sukar larut dalam kloroform dan
dalam methanol, sangat sukar larut dalam etanol dan dalam
aseton, praktis tidak larut dalam eter dan dalam karbon
tetraklorida.
1. Seorang apoteker pada sebuah laboratorium a. 8,5 mL Asam Peklorat 0,1 M BM 100,5 dengan BJ 1,68 g/mL
pengujian akan melakukan penetapan b. 17 mL
c. 85 mL 0,1 M artinya 0,1 mol zat dalam 1 L larutan
kadar bahan baku Mycophenolte mofetil
secara titarasi menggunakan titran asam d. 170 mL 0,1 𝑚𝑜𝑙
𝑥 100,5 𝑔/𝑚𝑜𝑙
e. 850 mL 1000 𝑚𝐿
perklorat 0,1 M. Pada laoratorium tersedia =
1,68 𝑔/𝑚𝐿
asam perklorat (BM 100,5) dengan = 0,00598 gr
konsentrasi 70,0% dan bobot jenis 1,68
g/mL. Berapakah jumlah aam perklorat Yang tersedia Asam Perklorat 70%
70% yang dibutuhkan oleh apoteker 0,00598 𝑔𝑟
=
tersebut untuk membuat 1 L titran? 0,7 𝑔𝑟/𝑚𝑙
= 0,0085 ml
Jumlah Asam Perklorat 70% untuk membuat 1 L titran
(1000 mL)
= 0,0085 ml x 1000 mL
= 8,5 mL
2. Seorang Apoteker di bagian R & D industry A. 4,5 g Perbandingan kelarutan bromheksin HCl dalam air adalah 1:20
farmasi sedang melakukan pengembangan B. 5,5 g
sediaan sirup bromheksin HCl. Pada tahap C. 7,5 g
awal, dilakukan studi praformulasi dan D. 8, 5 g Bromheksin HCl : Air
diketahui kelarutan bromheksin HCl 1:20 E. 15,5 g 1 : 20
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 8
SEDIAAN CAIR
2 Seorang ibu datang keapotek untuk membeli a. 2,5 ml 10 mg/kg BB x 12,5 kg = 125 mg
parasetamol buat anaknya(BB 12,5 kg) yang b. 3 ml 250 mg 125 mg
sedang demam. Apoteker memberikan c. 4 ml =
5 mL x
parasetamol syr 250 mg/5ml. dosis d. 5 ml
parasetamol untuk anak anak adalah 10 250x = 125 x 5
e. 7,5 ml
mg/kg BB. Berapa ml parasetamol yang harus X = 2,5 ml
diberikan untuk satu kali pemakaian pada
pasien?
3 Seorang pasien anak usia 3 tahun A. Krim hidrokortison Krim hidrokortison dapat digunakan untuk terapi dermatitis untuk
mengeluhkarena gatal karena biang keringat. pengobatan iritasi, alergi dermatitis, gigitan serangga, eczeme dengan
B. Losion Kalamin
Obat apakah yang tepat untuk diberikan pada tingkat keparahan sedang - berat (symtoms in the pharmacy, sixth
pasien ? C. Gel ekstrak plasenta edition)
D. Tablet CTM
4 Seorang keluarga pasien, perempuan datang a. 1 ampul Didalam resep berisi atropin sulfat injeksi 1 mg dan spuit 5 ml. yang
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 10
SEDIAAN CAIR
ke IFRS membawa resep berisi atropin sulfat b. 2 ampul tersedia di IFRS ampul berisi 2 ml atropin sulfat sulfat 250 µg/ML
injeksi 1 mg dan spuit 5 mL. di IFRS tersedia
c. 3 ampul Jawab: jumlah atropin sulpat injeksi adalah 1 mg = 1000 µg
ampul berisi 2 mL atropin sulfat 250 µg/ML.
sedangkan sediaan atropin sulfat di IFRS adalah 250 µg, jadi 1000 µg
berapakah jumlah atropin sulfat injeksi yang d. 4 ampul
/250 µg = 4, jadi yang diserahkan adalah 4 ampul
diserahkan
e. 5 ampul
8 Seorang laki – laki datang ke apotek a. Sirup OBH harus Tablet ambroxol apabila digerus dan dimasukkan ke sediaan sirup
membawa selembar resep berisi Ambroxol dibuat baru OBH tidak larut .
tablet X yang dimasukkan ke dalam sirup OBH b. Diperlukan pemanis
150cc, dengan penggunaan s3 dd 1 C. dalam sediaan
Permasalahan apakah yang terjadi pada
larutan
proses coumponding resep tersebut?
c. Diperlukan
pengawet dalam
sediaan larutan
d. Serbuk yang tidak
larut di dalam
larutan
e. Ambroxol
terdegradasi dalam
larutan.
9 Seorang pasien, laki-laki, usia 30 tahun, a. Fenitoin kapsul Pemilihan obat anti epilepsy,
penderita epilepsy, mengalami kejang selama b. Fenitoin injeksi Tabel 2 modifikasi brodie et al (2005) dan panayiotopoulos (2005)
7 menit dan dibawa ke UGD rumah sakit. c. Tiamin HCL
Obat-obat yang tersedia dalam emergency injeksi Tipe serangan First-line Second-line/ Third line
box adalah injeksi tiamin HCL 200mg/2 ml,
d. Diazepam add on add on
infuse glukosa 5% 500ml, diazepam injeksi
larutan rectal
ampul 10mg/2 ml, diazepam larutan rectal Parsial simple & Karbamazepine Asam valproat Tiagabin
5mg/2,5 ml, fenitoin injeksi vial 100mg/2ml,
e. Diazepam
kompleks dengan
fenitoin kapsul 50mg, fenobarbital tablet injeksi Fenitoin Levetiracetam Vigabatri
atau tanpa general
100mg. Manakah antikonvulsan yang tepat sekunder Fenobarbital Zonisamid Felbamat
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 12
SEDIAAN CAIR
Lamotrigin
Topiramat
Gabapentin
10 Seorang laki-laki usia datang ke apotek a. Kocok dahulu Supensi adalah sediaan larutan oral mengandung satu
membawa selembar resep berisi ambroxol sebelum digunakan atau lebih zak atif tersuspensi dalam pembawah yang sesuai.
tablet X, yang dimasukkan kedalam sirup b. Sediaan suspensi Padatan tersuspensi dapat terpisah dengan lambat tetapi
OBH 150 cc. Masalah dalam peracikan harus dihabiskan mudah terdispersi kembali.
sediaan tersebut adalah tidak larutnya serbuk c. Tidak boleh diulang
Menurut buku Fastrack (peracikan dan penyerahan obat,
dari tablet ambroxol di dalam larutan OBH. tanpa resep dokter
2007) Salah satu ketentuan pelabelan suspensi adalah:
Bagaimana mengatasi masalah peracikan d. Tidak boleh
sediaan tersebut. digunakan setelah 1
Peringatan khusus sediaan (label tambahan yang diperlukan)
minggu peringatan “kocok dahulu” perlu dicantumkan pada label karena
e. Jika tidak habis sediaan ini berupa suspensi dan membutuhkan pengocokan
sediaan harus terlebih dahulu sebelum digunakan untuk memastikan akurasi
dibuang dosis yang diukur.
11 Seorang laki-laki datang ke apotek membawa a. Harus habis dalam Aqueous (Water-Containing)
selembar resep berisi Ambroxol tablet X yang waktu 1 bulan
Formulations For aqueous (water -containing) liquid preparations
dimasukan ke dalam sirup OBH 150 cc.
b. Harus habis dalam prepared from solid ingredients a beyond-use date of 14 days is
Informasi apakah yang disampaikan kepada
waktu 1 minggu acceptable if the product is refrigerated (5 degrees Celsius)
pasien saat dispensing sediaan tersebut
terkait stabilitas sediaan? c. Tidak boleh If all ingredients are liquids, the BUD is 30 days or the intended
digunakan lewat 1 duration of therapy, whichever is less.
bulan
12 Seorang pasien wanita usia 19 tahun, dating a. Anti UV-A Bahan yang menyerap sinar UV B tetapi meneruskan UV A ke dalam
ke apotek membeli losion tabir surya yang kulit, misalnya Para Amino Benzoic Acid (PABA) dan derivatnya,
b. Anti UV-B
mengandung PABA untuk melindungi kulitnya Cinnamates, Anthranilates, Benzophenon, dan Digalloyl Trioleate. Tapi
yang terkena melisma. Apakah fungsi dari c. Anti UV-C perlu diingat bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
bahan aktif yang ada dalam losion tabir surya photoallergy, phototoxic, disamping pencoklatan kulit (tanning) yang
d. Pengawet
tersebut? tidak disukai oleh orang Asia yang menyukai kulit yang berwarna putih
e. Emmolient (Tranggono, RI & Fatma L, 2007).
13 Seorang pasien, wanita, usia 25 tahun, a. 15 tablet Berdasarkan resep diatas penggunaan acyclovir tablet yang
mengalami infeksi virus herpes zoster. diinginkan yaitu
b. 25 tablet
Pasien mendapatkan resep dengan obat: 5 x sehari 1 tablet disaat makan selama 7 hari.
c. 35 tablet
R/ Acyclovir tablet 400 mg No. X Jadi 5 x 7 = 35 tablet.
d. 45 tablet
S.5.d.d.1 tablet d.c dihabiskan
e. 55 tablet
R/ Acyclovir Cream No. 1
S.u.e
13 Seorang pasien, wanita, usia 25 tahun, a. Dosis tablet acyclovir Berdasarkan resep acyclovir tablet yang diinginkan 5 x sehari 1
mengalami infeksi virus herpes zoster. terlalu tinggi tablet disaatmakan selama 7 hari.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 14
SEDIAAN CAIR
Pasien mendapatkan resep dengan obat: b. Jumlah tablet Jadi 5 x 7 = 35 sedangkan didalam resep yang dituliskanhanya 10.
acyclovir kurang Jadi jumlah tablet acyclovir kurang.
R/ Acyclovir tablet 400 mg No. X
c. Frekuensi pemberian
S.5.d.d.1 tablet d.c dihabiskan
acyclovir terlalu
R/ Acyclovir Cream No. 1 banyak
14 Seorang pasien perempuan, usia 31 tahun a. Novorapid -Novorapid merupakan insulin aspart. Keamanan insulin aspart masuk
didiagnosa menderita Diabetes Mellitus dalam kategori B untuk wanita hamil.
b. levemir
gestasional dan diberi insulin oleh dokter.
-Levemir merupakan insulin detemir. Keamanan insulin determir
Insulin apa yang tidak tepat diberikan untuk c. Humalog
masuk kedalam kategori B untuk kehamilan.
pasien tersebut?
d. Novolog
-Humolog merupakan insulin lispro, kemanannya termaksud dalam
e.Humulin N ketegori B untuk kehamilan. Insulin lispro belum terbukti melewati
plasenta pada dosis standar klinis. Meskipun adanya laporan kasus
tentang cacat lahir, namun jika dibandingkan dengan
15 Apoteker di RS akan membuat larutan irigasi a. 9 g NaCl 0,9 % b⁄v artinya 0,9 gram serbuk NaCl dalam 100 mL larutan.
NaCl 0,9% sebanyak 100L yang akan dikemas
b. 90 g NaCl serbuk yang dibutuhkan:
dalam botol @500mL. Berapa serbuk NaCl
yang diperlukan? c. 900 g 100 L
= 0,1 L × 0,9 gram serbuk NaCl
d. 9 Kg
= 900 gram serbuk NaCl
e. 90 Kg
= 20mL
17 Seorang apoteker telah membuat sediaan iv a. 5 tetes/menit Rumus dasar menghitung jumlah tetesan cairan dalam satuan menit
admixture yang terdiri 20 ml aminophylin b. 15 tetes/menit dan dalam satuan jam
10mg/ml dalam larutan infus D5% 500 ml. c. 20 tetes/menit Jumlah tetes per menit = jumlah kebutuhan cairan X faktor tetes
Sediaan ini akan diberikan selama 12 jm d. 25 tetes/menit
untuk seorang pasien asthma yang sedang
e. 30 tetes/menit
dirawat. Diketahui 1 ml infus terdiri dari 20
Waktu(jam) x 60 menit
tetes. Berapakah kecepatan pemberian infus
yang anda tetapkan? = (20 ml + 500 ml) x 20
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 16
SEDIAAN CAIR
= (520) x 20
720
18 Seorang perempuan datang ke apotek a.3x sehari ½ sendok Cth = cochlear tea ( 5 ml) = ISO
membawa resep berisi ibuprofen suspensi makan (15 ml)
½ cth = ½ x 5 = 2.5 ml
(60 ml) ditambah CTM 6 tablet dengan
b.3x sehari ½ sendok
penggunaan s3dd ½ cth. Bagaimana
bubur (10 ml)
penulisan etiket sediaan tersebut terkait
dengan aturan penggunaan c. 3x sehari ½ sendok
teh (2,5 ml)
d. 3x sehari ½ sendok
takar (5 ml)
e. 3x sehari ½ sendok
takar (10 ml)
19 Seorang apoteker di industri farmasi sedang f. Serbuk Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel
mengembangkan formula sediaan suspensi ibuprofen tersebut serta daya tekan keatas dari cairan suspense itu. Hubungan
ibuprofen. Hasil pengamatan awal pada diperkecil antara ukuran partikel merupakan perbandingan terbalik dengan luas
formula menunjukkan sediaan suspensi g. Ditambahkan penampangnya. Sedangkan antara luas penampang dengan daya
ibuprofen mengalami deflokulasi, akan tetapi tekan keatas merupakan hubungan linier. Artinya semakin besar
pengental
sediaan tersebut cukup dan cukup viskos. ukuran partikel semakin kecil luas penampangnya (dalam volume yg
h. Ditambahkan
Apakah tindakan yang akan dilakukan untuk sama ) sedangkan semakin besar luas penampang partikel daya
memperbaiki sifat fisik sediaan tersebut?
suspending tekan ke atas cairan akan semakin memperlambat gerakan partikel
agent untuk mengendap, sehingga untuk memperlambat gerakan tersebut
i. Ditambahkan dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 17
SEDIAAN CAIR
preservatif (Lachman,2008)
j. Serbuk yang
tidak larut
disaring
20 Suatu industri farmasi akan memproduksi a. Cera alba Span 80 (Sorbitan Esters) berfungsi sebagai dispersing agent,
sediaan krim herbal dari daun sukun dengan b. Metil paraben emulsifying agent, nonionic surfactan, suspending agent,
penambahan beberapa bahan tambahan, c. Span 80 wetting agent.
seperti bahan surfaktan untuk emulsifier, d. Parafin cair Cera alba berfungsi sebagai Controlled-release agent;
basis krim, emolient, pengawet, dan agen
e. Cethyl ester wax stabilizing agent; stiffening agent.
penstabil krim. Manakah diantara bahan
tambahan dibawah ini yang berfungsi sebagai Metil paraben berfungsi sebagai Antimicrobial preservative.
surfaktan : Parafin cair berfungsi sebagai basis krim dan stiffening agent.
Cethyl ester wax berfungsi sebaga Coating agent; emulsifying
agent; stiffening agent.
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition
R/ Calamine 4%
Arachidis oil 30% dalam 50 g
Zinc Oxide 3%
Emulsifying wax 6%
a. 5 ml 30 𝑔
𝑥 50 𝑔 = 15 𝑚𝑙
Arachidis oil 30% b. 5g 100 𝑚𝑙
c. 15 ml
Aqua ad 100%
d. 15 g
m.f. cream 50 g e. 25 ml
S.u.e
23 a. Cream mengalami
breaking
Seorang pasien laki-laki, usia 25 tahun
b. Cream mengalami
membawa selembar resep ke apotek yang
isinya asam salisilat 2% dalam Dermovate cracking
Cream 50g. Di apotek tersedia Dermovate c. Cream mengalami Jawaban: gak tau jawabannya apa gak nemu
cream dan ointment dengan kemasan tube inversi
50g. Permasalahan apa yang akan terjadi d. Cream mengalami
ketika resep tersebut dibuat? creaming
e. Cream mengalami
browning
24 Seorang pasien laki-laki, usia 25 tahun, a. Asam salisilat Maaf, saya tidak menemukan jawaban yang benar
membawa selembar resep ke apotek yang dilebur, dicampur
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 19
SEDIAAN CAIR
sirup. Apoteker sedang menguji kadar d. Akurasi - Sensitifitas adalahkemampuan untuk mengukur analit dengan
terkecil analit yang dapat dideteksi oleh e. Presisi akurat tanpa adanya gangguan dari komponen matriks dalam
metode tersebut sebagai salah satu sampel atau menunjukkan batas deteksi dari metode analisis
parameter persyaratan validasi. Parameter yang merupakan jumlah terkecil dari analit yang terkandung
apakah yang sedang diuji apoteker tersebut?
dalam sampel yang dapat dideteksi,
- Linieritas adalah kemampuan dari suatu metode uji untuk
menghasilkan hasil uji yang proporsional terhadap kepekatan
analit dalam contoh dalam jangkauan kepekatan tertentu.
- Akurasi adalah kesesuaian hasil uji yang didapat dari metode
tersebut dengan nilai yang sebenarnya, dengan kata lain
akurasi ukuran ketepatan dari hasil suatu metode analitik.
- Presisi adalah kedekatan beberapa nilai pengukuran seri
sampel yang homogen pada kondisi normal (sampel yang
sama dan diuji secara berurutan), dan penentuan presisi ini
pada umumnya mencakup pemeriksaan.
(BPOM, 2006. Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar)
28 Menurut permenkes no 886 tahun 2011, a. Dinas kesehatan MENURUT PERMENKES NO 889 TAHUN 2011, tentang regristrasi, izin
salah satu tugas apoteker adalalah RI praktik, dan izin kerja tenaga kefarmasian berbunyi
pengelolaan injeksi diazepam. Pengelolaan b. Balai POM Organisasi preofesi harus memberiotahukan KFN mengenai sertifikat
obat tersebut hanya diperuntukkan bagi c. Dinas kesehatan kompetensi yang dikeluarkan paling lama 2 minggu sebelum
apoteker yg memiliki STRA. Instansi apakah
kabupaten/kota pelantikan dan pengucapan sumpah apoteker
yg berwenang mengeluarkan dokumen
d. KFN
tersebut?
e. Dinas kesehatan
provinsi
29 Suatu industri farmasi ingin membuat a. Panas basah Chloramphenicoli oculentum (salep mata kloramfenikol) mudah
sediaan steril salep mata dengan kandungan b. Panas kering menyublim, melebur pada suhu lebih kurang 78oC
zat aktif yang memiliki titik leleh 78oC dan c. Filtrasi Kelarutan : sukar larut dalam air, mudah larut dalam 0,6 bagian etanol
tidak tahan terhadap air. Cara sterilisasai
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 21
SEDIAAN CAIR
manakah yang tepat digunakan? d. Gas dan dalam eter, sangat mudah larut dengan kloroform dan larut
e. Sinar UV dalam gliserol 85% ( FI Ed IV hal 191-197)
30 Seorang pasien laki-laki, usia 61 tahun, a. Diatas 1 jam Alteplase indikasi : terapi trombolitik pada infark miokard akut,
penderita stroke iskemik mendapatkan b. Diatas 2 jam embolisme paru dan stroke iskemuik akut
injeksi alteplase (t-PA). Alteplase memiliki c. Diatas 3 jam KI : pada stroke akut, kejang yang menyertai stroke, stroke berat,
batas waktu pemberian setelah onset stroke d. Diatas 4 jam riwayatstroke pada penderita DM, stroke 3 bulan sebelumnya,
yang dapat menimbulkan berbahaya. Berapa
e. Diatas 5 jam hipoglikemi, hiperglikemi
batas waktu yang menimbulkan bahaya
tersebut ES : perdarahan di otak meningkat pada stroke akut
Stroke : terapi harus mulai dalam 3 jam sekali ( IONI 2008, Hal 157)
32 Seorang apoteker di industri farmasi sedang A. Kosolvensi Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
mengembangkan bentuk sediaan larutan B. Solubilisasi kelarutan suatu bahan obat, antara lain: pembentukan kompleks,
dengan bahan aktif ibuprofen. Ibuprofen C. Kompleks penambahan kosolven, penambahan surfaktan, manipulasi keadaan
memiliki sifat sukar larut dalam air. Oleh inklusi padat, dan pembentukan prodrug (Widyaningsih, 2009).
karna itu, untuk meningkatkan kelarutannya,
D. Dispersi padat Solubilisasi adalah suatu bentuk sediaan yang berupa cairan atau
ditambahkan polimer hidrofilik. Metode
E. Pembentukan semi padat, jernih dan bersifat isotrop yang terdiri dari inkorporasi
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 22
SEDIAAN CAIR
apakah yang digunakan oleh apoteker garam atau larutan di dalam air suatu zat yang tidak larut atau sedikit larut
tersebut? dalam air dengan bantuan suatu surfaktan (Swarbrick & Boylan,
1996).
(Noviza, D., Nine, Febriyanti., dan Salman Umar. 2015. Jurnal solubilasi
parasetamol dengan ryot sugar ester dan propilen glikol).
33 Dokter anestesi membutuhkan 30 mL larutan a. 234,75 mg 1% = 1g/100ml Maka lidokain HCl yang diperlukan :
lidokain 1% (BM 234). Obat tersebut tidak b. 300,00 mg 1𝑔𝑟 𝑥 𝐵𝑀𝑙𝑖𝑑𝑜𝑘𝑎𝑖𝑛𝐻𝐶𝑙
tersedia dan apoteker menyiapkan obat = = x berat lidokain
c. 369,50 mg 100𝑚𝑙 30𝑚𝑙 𝐵𝑀𝑙𝑖𝑑𝑜𝑘𝑎𝑖𝑛
dengan menggunakan lidokain HCl (BM 288). d. 812,23 mg 1𝑔𝑟𝑥 30 𝑚𝑙 288
X= = x 0,3 g
Berapakah lidokain HCl yang di perlukan? 100𝑚𝑙 234
e. 1230,00 mg
X = 0,3gr (lidokain) = 0,36923g = 369,23 mg
34 Seorang pasien, perempuan, usia 34 tahun, A. Jumlah RL berlebihan Skrining resep meliputi:
menjalani perawatan di bangsal obsgyn B. Aturan pakai 1.Skrining Administratif antara lain :
karena mengalami ISK. Pasien mendapatkan clavamox tidak tepat - Nama, SIP, alamat dan paraf dokter penulis resep
resep dengan obat-obatan sebagai berikut: C. Tidak ada aturan - Tanggal penulisan resep
pakai parasetamol
R/ RL No.V - Nama, alamat, umur, jenis kelamin, TB, BB pasien
D. Dosis parasetamol
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 23
SEDIAAN CAIR
36 Seorang pasien anak, usia 8 tahun , a. 1 kali sehari 1 dd (de die) artinya setiap hari.
mendapatkan Resep dengan obat sirup kering sendok teh cth (cochlear these) artinya sendok teh 5 ml.
Amoxicillin dengan tanda S 2 dd cth 1ac. sebelum makan ac (ante coenam) artinya sebelum makan.
Bagaimanakah aturan pakai obat yang harus b. 1 kali sehari 1
ditulis pada etiket?
sendok teh setelah (ISO Indonesia vol. 48 hal: 672-673)
makan
c. 2 kali sehari 1
sendok teh
sebelum makan
d. 2 kali sehari 1
sendok teh setelah
makan
e. 3 kali sehari 1
sendok teh saat
makan
37 Apoteker di depo rawat inap rumah sakit A. 0,5 ml Larutan injeksi famotidin = 25 mg dalam 100 ml = 25 mg/100 ml
mendapat permintaan dari dokter larutan B. 2,0 ml V1 x C1 = V2 x C2
injeksi famotidin 25 mg dalam 100 ml larutan C. 2,5 ml
dekstrosa 5%. Berapakah jumlah larutan D. 5,0 ml 25 mg x 100 ml = 10 mg x C2
injeksi famotidin yang diperlukan jika yang
E. 7,5 ml 25 mg x 100 ml = C2
tersedia adalah 10 mg/ml?
10 mg
2,5 ml = C2
38 Sebuah industry farmasi akan membuat a. A 1. Ruang kelas A terdiri dari Laminar Air Flow (LAF), dimana dilakukan
injeksi kering ceftriakson sebelum b. B pengisian ke dalam vial.
pembuatan vial harus dicuci terlebih dahulu c. C 2. Ruang kelas B meliputi locker, koridor kelas B, air shower dan
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 25
SEDIAAN CAIR
1. Seorang apoteker pada bagian produksi a. A Berdasarkan CPOB tahun 2012, ruang bersih diklasifikasika
suatu industry farmasi sedang b. B menjadi:
mempersiapkan desain ruang untuk produksi c. C
d. D 1. Kelas A : dilengkapi LAF, digunakan untuk pembuatan
sedian suspense analgetika ibuprofen dalam
e. E dan pengisian salep, krim, suspense,dan emulsi)
skala produksi. Apoteker tersebut harus 2. Kelas B: ruang yang digunakan untuk menutupi ruan
memperhatikan kelas ruangan yang tepat A(ruang Aada dalam ruang B)
untuk desain tersebut agar memenuhi 3. Kelas C:ruang untuk proses pembuatan larutan yang akan
persyaratan CPOB. Apakah kelas ruangan disterilisasi secara filtrasi
yang tepat untuk proses produksi tersebut? 4. Kelas D: penanganan bahan awal dan komponen steril,
termasuk pencucian vial
2. Seorang Apoteker di sebuah UGD suatu RS a. 30 menit dari Stabilitas dan cemaran masih terjamin (buku pedoman
sedang melakukan pengenceran injeksi waktu penyiapan pencampuran obat suntik)
Amiodarone 150 mg/3 ml dengan 100 ml b. 60 menit dari
larutan Nacl 0,9% pada kondisi non steril waktu penyiapan
untuk diberikan pada pasien yang c. 24 jam dari
mengalami syok kardiogenik. Berapakah waktupenyiapan
d. 36 jam dari waktu
batas waktu maksimal yang diperbolehkan
penyiapan
untuk sediaan tsb agar tetap dapat digunakan e. 48 jam dari waktu
oleh pasien? penyiapan
3. Seorang Apoteker di apotek sedang meracik a. Eliksir Eliksir : larutan oral yang mengandung etanol sebagai pelarut
sediaan obat sesuai dengan resep yang b. Emulsi
c. Larutan Emulsi : sediaan yang mengadung bahan obat cair terdispersi
diserahkan oleh pasien. Resep tsb berisi :
d. Sirup dalam cairan pembawa dengan surfaktan yang cocok
R/ Acetaminophen 5 e. Suspensi Larutan :sediaan oral yang dibuat dengan satu / lebih zat
Efedrin Hcl 0,25 dengan/ tanpa pengaroma, pemanis yang larut dalam air
Sirupus simpleks 50 Sirup : larutan oral yang mengandung gula dengan kadar tinggi
Aquadest ad 150
m.f.potio
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 27
SEDIAAN CAIR
S.t.d.d.Cth 1
Apakah bentuk sediaan yang diminta dalam
resep tsb?
4. Seorang Apoteker di industry farmasi a. Plastic Aliran Dilatan terjadi pada suspense yang memiliki persentase
sedang mengembangkan formulasi suspensi b. Pseudoplastik’ zat padat terdispersi dengan konsentrasi tinggi. Terjadi
kotrimoksazol dengan menggunakan avicel c. Dilatan peningkatan daya hambat untuk mengalir (viscositas) dengan
102 3% )b/v) sebagai suspending agent. d. Tiksotropik meningkatnya rate of shear. Jika shearing stress dihilangkan,
Apoteker tersebut menginginkan suspense e. Antitiksotropik suatu sistem dilatan akan kembali ke keadaan fluiditas aslinya
kotrimoksazol tersebut memiliki yg tinggi
dalam cairan pembawa, namun mudah
dituang dan terdispersi saat dikocok. Apakah
sifat alir suspense kotrimoksazol yang
diinginkan oleh Apoteker tersebut?
5. Seorang apoteker di instalasi farmasi rumah a. Obat Keras Arti dari OKT adalah Obat Keras Tertentu.
sakit sedang menghitung jumlah injeksi Terbatas
luminal 50mg/mL yang terdapat dalam b. Obat Keras
seluruh resep dokter untuk pembuatan Terkendali Sumber:
laporan psikotropika. Berdasarkan c. Obat Keras
penggolongan obat, obat ini juga termasuk Tertentu - Undang – undang Republik Indonesia No.5 Tahun 1997
d. Obat Kecanduan tentang Psikotropika.
dalam kelompok OKT. Apakah arti OKT?
Terbatas
e. Obat Kuat Tertentu
6. Seorang apoteker di instalasi farmasi suatu a. 18 – 25oC Suhu penyimpanan injeksi Co-Amoksiklav stabil pada suhu 18 –
rumah sakit sedang melakukan pemeriksaan b. 18 -27oC 25oC.
kesesuaian pesanan serbuk injeksi co c. 15 – 30oC
d. 20 – 30oC Sumber: Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 28
SEDIAAN CAIR
10 Serang apoteker menyarankan pemberian a. 1x sehari 1 Berdasarkan World Health Organization (WHO) dan UNICEF
sirup zink 10 mg/5mL pada seorang ibu sendok takar mengenai penatalaksanaan diare pada anak yaitu dengan
untuk pengobatan diare pada anaknya (usia selama 5 hari. penambahan suplementasi zink (zn) pada terapi rehidrasi oral.
4 tahun). Apoteker memberikan informasi b. 1x sehari 1 Pemberian zink direkomendasikan untuk pengobatan diare
obat kepada ibu tersebut mengenai regimen sendok takar selama 10-14 hari Zinc diberikan satu kali sehari selama 10 hari
terapi penggunaan sirup zink tersebut dalam selama 10 hari. berturut-turut. Pemberian zinc harus tetap dilanjutkan meskipun
c. 1x sehari 2
pengobatan diare. Bagaimanakah regimen diare sudah berhenti.
sendok takar
terapi yang tepat terkait penggunaan obat selama 5 hari.
tersebut? d. 1x sehari 2
sendok takar
selama 10 hari.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 30
SEDIAAN CAIR
e. 2x sehari 2
sendok takar
selama 5 hari.
11 Seorang apoteker di suatu instalasi farmasi a. BCG Menurut depkes 2009 tentang pedoman pengelolaan vaksin
kabupaten menerima beberapa jenis vaksin b. DPT menyatakan bahwa lemari es adalah tempat menyimpan vaksin
dari distributor resmi yang ditunjuk c. Polio BCG, DPT, TT, DT, Hepatitis B dan campak pada suhu 2°C s/d
pemerintah untuk program imunisasi. d. Hib 8°C. Freezer adalah untuk menyimpan vaksin polio pada suhu
Vaksin harus disimpan pada suhu tertentu e. Campak yang ditentukan antara -15°C s/d -25°C.
yang telah ditentukan untuk menjaga
stabilitas vaksin tersebut. Manakah vaksin
dibawah ini yang harus disimpan pada suhu
-15°C sampai -25°C.
12 SebuahIndustriFarmasiditunjukolehpemerint a. 1 apoteker BerdasarkanPERMENKES RI No. 1799 tahun 2010
ahuntukmemproduksiinjeksiDiazepam.Sesu b. 2 apoteker tentangIndustriFarmasi, jumlahapoteker yang dimiliki minimal 3
aidenganperaturan, c. 3 apoteker orang.
industrifarmasitersebutharusmemilikiapotek d. 4 apoteker
er yang e. 5 apoteker
bekerjapenuhwaktupadabagianprouksi,
bagianpengawasanmutudanbagianpemastian
mutu. Berapakahjumlah minimal apoteker
yang dibutuhkanpadabagian-bagiantersebut?
13 Seorang pasien, laki-laki, usia 40 tahun, a. 0,60 mL Untuk meningkatkan dosis, dilakukan peningkatan 50% dari
masuk UGD suatu rumah sakit karena b. 0,70 mL dosis awal yang diberikan.
mengalami cedera kepala ringan. Pasien c. 0,75 mL
d. 0,85 mL 50
diberikan 0,50mL injeksi intramuskular Dosis = 𝑥 0,5 𝑚𝐿 = 0,25 𝑚𝐿
morfin sulfat 10mg/mL. Akan tetapi, dosis e. 1,00 mL 100
tersebut tidak dapat mengurangi gejala nyeri Jika dosis awal yang diberikan sebesar 0,50 mL, maka dosis
pasien. Apoteker menyarankan kepada yang akan diberikan berikutnya sebesar = 0,50 mL + 0,25 mL =
dokter untuk meningkatkan dosis morfin. 0,75 mL.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 31
SEDIAAN CAIR
21 seorang pasien, perempuan, usia 47 tahun, a. 13 tetes/menit Rumus dasar menghitung jumlah tetesan cairan dalam satuan
mengalami sirosis hati dan sedang menjalani menit dan dalam satuan jam adalah
b. 23 tetes/menit
rawat inap di suatu rumah sakit. Apoteker
Tetes/menit= volume yang harus diberikan X tetes/mL infus set
menyiapkan infus albumin 20% (100mL) c. 33 tetes/menit
untuk terapi pasien tersebut. Infus albumin Waktu (menit)
d. 43 tetes/menit
akan diberikan selama 1 jam, dimana faktor
tetes infus tersebut adalah 20 tetes/mL. = 100 X 20
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 34
SEDIAAN CAIR
23 Seorangapoteker di bagian produksi farmasi a. Menghentikan Produk sitostatika adalah produk steril yang harus direkonstitusi
rumah sakit sedang melakukan rekonstitusi proses rekonstitusi di dalam LAF apabila LAF mati diduga produk sitos
obat kanker di ruang LAF. Pada saat proses b. Mengulang proses terkontaminasi sehingga produk harus dibuat kembali.
rekonstitusi sedang berlangsung, LAF rekonstitusi
sempat mati dan tidak berfungsi selama 2 c. Membuang produk
menit. Apakah tindakan yang tepat untuk rekonstitusi ketika
LAF mati saja
dilakukan oleh apoteker tersebut dalam
d. Melakukan uji
rangka menjamin mutu produk?
sterilisasi pada
produk pada saat
LAF mati dan
setelah LAF hidup
e. Tetap menggunakan
produk tersebut
karena ruangan
yang digunakan
dijamin steril
24 Seorang apoteker di suatu instalasi farmasi a. -20oC s/d -10oC Penjelasan:
kabupaten sedang mengelola penyimpanan b. 2oC s/d 8oC
o o Vaksin live attenuated adalahVaksin hidup yang dibuat dari
vaksin. Salah satu sediaannya adalah vaksin c. 8 C s/d 15 C
d. 15oC s/d 30oC bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya virulensinya
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 35
SEDIAAN CAIR
influenza tipe live attenuated. Kondisi e. 30oC s/d 40oC dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang, namun
penyimpanan sangat penting untuk menjaga masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan
kualitas vaksin tersebut. Berapakah suhu infeksi alamiah, Contohnya: vaksin varicella, zoster, mumps,
penyimpanan yang tepat untuk vaksin measles, rubella (MMR), vaksin flu semprot, vaksin tifoid
tersebut ? oral, yellow fever, dan Japanesse B Encephalitis.
Vaksin varicella dan zoster harus disimpan di suhu (-15 C
s.d. – 25 C)
Vaksin tifoid oral, flu semprot, Yellow Fever, Japanesse B
encephalitis di simpan di suhu (2oC s/d 8oC)
bahwa produk tersebut mengandung pirogen e. Iritasi yang menyebabkan pelepasan hemoglobin.
sehingga harus dilakukan proses ulang pada Bleeding adalah pendarahan yaitu keluarnya darah dari
produk untuk menghasilkan infus ringer pembuluh darah yang terluka, pengeluaran darah.
laktat yang bebas pirogen. Apakah akibat Plasmolisis adalah proses mengerutnya protoplasma dan
yang ditimbulkan jika produk infus tersebut diikuti dengan penarikan sitoplasma dari dinding sel karena
tidak diproses ulang dan diberikan pada gerakan air keluar sel yang disebabkan oleh osmosis.
Iritasi adalah suatu kondisi pada kulit dan selaput lendir yang
pasien?
mengalami rangsangan akibat kontak berkepanjangan dengan
iritan sehingga dapat menimbulkan proses radang.
Apabila infus tidak steril, bakteri maupun virus (pirogen) dapat
langsung berada di pembuluh darah dan menyerang organ tubuh
tanpa didahului mekanisme penyaringan terlebih dahulu. Pirogen
adalah suatu produk mikroorganisme tertama dari bakteri gram
negatif dan dapat berupa endotoksin dari bakteri ini. Pyrogen
berbahaya bila diinjeksikan dalam jumlah besar secara intravena
dan akan memberikan efek cepat yaitu peningkatan suhu badan
yang berakibat fatal. ( Dewi, made.2010.farmasi forensik kasus
malpraktik.universitas udayana)
29 Seorang apoteker pada suatu industri a. Etanol 95% Sifat fisika dan kimia paracetamol
farmasi sedang merancang formula sirup b. Propilenglikol
c. Aseton Sinonim : paracetamolum, asetaminofen
paracetamol. Berdasarkan literatur, tingkat
kelarutan paracetamol dalam berbagai d. Larutan alkali Nama kimia : 4-hidroksasetanilida
pelarut adalah sebagai berikut : air (1:70), hidroksida
propilenglikol (1:9), etanol 95% (1:7), e. Gliserol Rumus molekul : C8H9NO2
gliserol (1:40), aseton (1:13) dan larutan Kandungan : tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
alkali hidroksida (1:15). Apakah kosolven 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan
yang tepat untuk digunakan dalam sediaan
tersebut? Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit
Kelarutan : larut dalam air mendidih dan dalam natrium
hidroksida 1N, mudah larut dalam etanol.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 38
SEDIAAN CAIR