Vogel’s Textbook of
Practical Organic Chemistry. Pearson Education;
1989
Reduksi-Oksidasi
(Redoks)
Volumetri
(Titrimetri)
Pengendapan
(Presipitasi)
Pembentukan
kompleks
Keberhasilan proses pengendapan sangat
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor
diantaranya
◦ Temperatur,
◦ Pemilihan pelarut,
◦ Efek ion-sekutu
◦ Evek aktifitas
◦ Evek pH,
◦ Evek hidrolisis
◦ Hidrolisis Metal
◦ Efek pembentukan kompleks.
Pengaruh ini dapat kita jadikan sebagai dasar
untuk memahami titrasi argentometri dan
gravimetri.
Kelarutan semakin meningkat dengan
naiknya suhu,
jadi dengan meningkatnya suhu maka
pembentukan endapan akan berkurang
disebabkan banyak endapan yang
berada pada larutannya.
Garam anorganik mudah larut dalam air
dibandingkan dengan pelarut organik seperti
alkohol atau asam asetat.
Perbedaan kelarutan suatu zat dalam pelarut
organik dapat dipergunakan untuk memisahkan
campuran antara dua zat.
Setiap pelarut memiliki kapasitas yang berbeda
dalam melarutkan suatau zat,
begitu juga dengan zat yang berbeda memiliki
kelarutan yang berbeda pada pelarut tertentu.
Kelarutan endapan akan berkurang jika dilarutkan dalam
larutan yang mengandung ion sejenis dibandingkan dalam
air saja.
Sebagai contoh kelarutan Fe(OH)3 akan menjadi kecil jika
kita larutkan dalam larutan NH4OH dibanding dengan kita
melarutkannya dalam air,
Merkurimetri
Titrasi Kolthoff
Definisi : metode untuk menetapkan kadar halogenida
dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan
dengan perat nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu
Titrasi pengendapan yang paling banyak dipakai adalah
Argentometri, karena hasil kali kelarutan garam perak
halida (pseudohalida) sangat kecil :
Paling sering dilakukan untuk menetapan kadar
Halogen (X) :
◦ Klorida (Cl)
◦ Bromida (Br)
Positively charged primary
adsorption layer on colloidal
particle
NO3-
◦ Iodida (I)
NO3- NO3-
H+
NO3-
◦ Sianida (CN)
Ag + Ag + NO3- H+
NO3- Ag + Electric double layer
Ag + +
Cl- Ag Cl- Ag + Cl- Ag +
Volhard
Argentometri
Fajans
Merkurimetri
Titrasi Kolthoff
Menurut FI (Farmakope Indonesia) :
Titrasi argentometri digunakan
untuk penentuan kadar : amonium
klorida, fenoterol hidrobromida, kalium
klorida, klorbutanol, melfalan,
metenamin mandelat dan sediaan
tabletnya, natrium klorida, natrium
nitroprusida, sistein hidroklorida dan
tiamfenikol
. Menetapkan Kadar Cl- dan Br- di suasana netral hingga
basa lemah (pH 7-9) dengan penambahan AgNO3
(Larutan Baku) + indikator Kalium Kromat (K2CrO4).
Ag+ + Cl- AgCl (p) kuning
Saat ion klorida mengendap sempurna, kelebihan setetes ion
perak akan bereaksi dengan indikator membentuk endapan
merah Ag-kromat
Ag+ + CrO42- Ag2CrO4 (p) merah
Cl- Cl-
Cl-
AgCl(s) Cl- Cl- AgCl(s)
Cl- Cl- Cl-