Anda di halaman 1dari 2

4 September 2018

Kepada Yth. 1. Kepala Dinas Perikanan ,


Kelautan dan Peternakan
Kabupaten Karawang;
2. Camat Karawang Barat,
Kabupaten Karawang;
3. Lurah Karawang Kulon,
Kabupaten Karawang
di,-
Karawang

Perihal: Gangguan Kebersihan dan


Polusi Akibat Ternak Ayam oleh
……………………..

Dengan Hormat,

Kami yang mendiami Rumah atas nama ……………. Yang berlokasi di Perumahan
Karawang Indah, Jalan Kerta Bumi Nomor.., Kelurahan Karawang Kulon, Kecamata
Karawang Barat mengajukan pengaduan terhadap Pemerintah Kota Karawang
dalam hal ini Perangkat Daerah terkait guna menertibkan peternak ayam atas nama:
……………… yang mendirikan lokasi ternak ayam berada tepat 10 CM dari
dinding kamar rumah yang kami tempati karena telah menyebabkan kerugian
diantaranya polusi udara (kotoran ayam berserakan depan rumah, bulu-bulu ayam
dimana-mana,), dan kebersihan lingkungan( kotoran tidak dibersihkan) dan
kenyamanan( istirahat terganggu karena suara ayam).
Kami telah berupaya melakukan pendekatan secara kekeluargaan yang dimulai dari
Ketua RT atas nama………….. pada tanggal…………. Namum tidak ada hasilnya
sehingga kami juga menyampaikan langsung kepada yang bersangkutan dengan
hasil yang sama, tidak ada tanggapan dan respon baik. Kegiatan ternak itu tetap
dilakukan bahkan ternaknya bertambah banyak.
Kami mengetahui dengan benar bahwa kegiatan ternak tersebut merupakan
PERBUATAN MELAWAN HUKUM sehingga dapat digugat karena telah melanggar:
1. Pasal 1368 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata: “Pemilik seekor binatang,
atau siapa yang yang memakainya, adalah, selama binatang itu dipakainya,
bertanggung jawab tentang kerugian yang diterbitkan oleh binatang tersebut,
baik binatang itu ada di bawah pengawasannya, maupun tersesat atau terlepas
dari pengawasannya”.
2. Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata: “Tiap perbuatan yang
melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan
orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk
menggantikan kerugian tersebut.”
3. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 404/Kpts/OT.210/6/2002 tentang
Pedoman Perizinan Pendaftaran Usaha Peternakan(“Kepmentan 404/2002”).
Pada Romawi I huruf d angka (3) Lampiran Kepmentan 404/2002 yang
menjelaskan peternak dalam skala tertentu wajib mengajukan pendaftaran
peternakan rakyat, yakni pendaftaran peternakan rakyat yang dilakukan oleh
Bupati/Walikota atau Kepala Dinas Peternakan yang membidangi fungsi
peternakan. Nantinya, Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk olehnya
melakukan pembinaan terhadap peternak rakyat di daerahnya. Jadi, peternak
rakyat ini wajib memiliki Tanda Pendaftaran Peternakan Rakyat yang
memiliki kedudukan sederajat dengan izin usaha peternakan (Romawi V
huruf c dan d Kepmentan 404/2002).

Demikian pengaduan ini kami buat dengan sadar , dan kami mohon bantuan dari
Perangkat Daerah yang berwenang guna menindaklanjuti aduan kami ini sehingga
langkah yang diambil dapat bermanfaat selain bagi kami juga bagi peternak dalam
mengembangkan sumber daya manusia sesuai dengan tujuan usahanya.
Atas perhatian Bapak dan Ibu Pejabat, Kami sampaikan terimakasih.

Yang dirugikan,

Ellen Florencia, S. Kep, NERS Hendrik de Haas, S. Kep, NERS

Anda mungkin juga menyukai