DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIGALUH 2
Jl. Raya Wonosobo Km.15 Bojanegara-Sigaluh
email : sigaluh2@gmail.com
Banjarnegara 53481
MENIMBANG
: a. bahwa Puskesmas merupakan sarana pelayanan
kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya;
b. bahwa peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
Puskesmas antara lain dilakukan dengan meningkatkan
kinerja sumber daya manusia kesehatan di Puskesmas;
c. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas
diperlukan Surat Keputusan Kepala tentang Penilaian
Kinerja Puskesmas Sigaluh 2.
MENGINGAT
: a. Undang-undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek
kedokteran
b. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 tahun 2019
tentang Puskesmas
d. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI
Nomor 63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
e. Kep Menkes RI Nomor : 828 Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kab/Kota.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Banjarnegara
pada tanggal
KEPALA UPTD PUSKESMAS SIGALUH 2
KABUPATEN BANJARNEGARA,
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan berdasarkan RPJPN Bidang Kesehatan tahun 2005-2025
diselenggarakan antara lain dengan meningkatkan sumber daya manusia kesehatan.
Untuk mendukung hal tersebut disusunlah strategi pembangunan kesehatan yang
diantaranya adalah strategi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan. Dalam
SKN 2009, upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan meliputi: upaya
perencanaan, pengadaan, pendayagunaan serta pembinaan dan pengawasan SDM
Kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan dilakukan melalui sistem karir,
penggajian dan insentif untuk hidup layak sesuai dengan beban tugas dan tata nilai di
masyarakat agar dapat bekerja secara profesional (SKN, 2009). Oalam RPJPN Bidang
Kesehatan tahun 2005-2025, Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan dilaksanakan
secara bertahap. Pembinaan dan Pengawasan SDM Kesehatan Tahap I, pada tahun
2005-2009 diarahkan dengan membangun komitmen politik dan strategi
pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.
Dalam mendukung pengembangan sistem karir, penggajian dan insentif yang adil
dibutuhkan metode penilaian kinerja yang efektif untuk mengukur prestasi kerja SDM
Kesehatan secara objektif. Metode penilaian kinerja tersebut dapat digunakan sebagai
dasar bagi penempatan SDM Kesehatan pada suatu posisi/jabatan tertentu, penyusunan
sistem insentif yang wajar dan transparan, pengembangan karier yang adil serta
evaluasi bagi organisasi terhadap sumberdaya yang dimiliki. Hal ini akan mendorong
setiap SDM Kesehatan untuk meningkatkan produktifitas dan mutu pelayanan
kesehatan.
Dalam sub sistem upaya Kesehatan, menempatkan Puskesmas sebagai garda
terdepan layanan kesehatan tingkat primer. Puskesmas mempunyai peran yang sangat
strategis sebagai institusi pelaksana teknis, sehingga dituntut memiliki kemampuan
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan primer melalui peningkatan kinerja
SDM- nya.
Berdasarkan uraian di atas, Penilaian Kinerja bagi SDM Kesehatan di Puskesmas
akan memiliki daya ungkit yang sangat besar terhadap peningkatan produktivitas SDM
Kesehatan yang pada akhirnya akan meningkatkan pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Pedoman Penilaian Kinerja SDM Kesehatan di Puskesmas adalah:
1. Tercapainya peningkatan produktivitas dan mutu pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
2. Terwujudnya pengembangan karier bagi sumber daya manusia kesehatan di
Puskesmas.
3. Terwujudnya transparansi bagi pelaksanaan pemberian insentif bagi sumber daya
manusia kesehatan Puskesmas
D. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1. SDM Kesehatan adalah tenaga kesehatan profesi termasuk tenaga kesehatan
strategis dan tenaga kesehatan non profesi serta tenaga pendukung/ penunjang
kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya seperti
dalam upaya dan manajemen kesehatan
2. Penilaian Kinerja adalah proses menilai hasil karya SDM dalam suatu
organisasi melalui instrumen penilaian kinerja.
3. lnstrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur kinerja SDM-nya yang
terdiri dari variabel yang dinilai, bobot dan skor.
4. Variabel adalah suatu faktor atau unsur yang dinilai, terdiri dari Variabel
Kelompok SDM, Variabel Pendidikan, Variabel Masa Kerja, Variabel Kehadiran,
Variabel Pengurang, Variabel Penambah.
5. Bobot adalah nilai yang disepakati SDM Puskesmas.
6. Produk individu adalah hasil kinerja yang diperoleh setiap SDM dari setiap
kegiatan di Puskesmas.
7. Produk Puskesmas adalah hasil kinerja yang diperoleh Puskesmas dari semua
kegiatan di Puskesmas.
8. Masa Penilaian adalah rentang waktu yang ditentukan untuk pelaksanaan penilaian
kinerja yang lamanya ditentukan berdasarkan kesepakatan Puskesmas.
9. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wi layah
kerja.
VARIABEL PENILAIAN
c. Variabel Kehadiran
Pembobotan dilakukan untuk kehadiran masing-masing individu di Puskesmas
dengan tujuan untuk memberikan rasa keadilan kepada mereka yang
mempunyai tingkat kedisiplinan yang lebih tinggi.
Ada beberapa hal yang menjadi penilaian dalam variabel kehadiran:
1) Tidak hadir satu hari penuh
2) Datang terlambat
3) Pulang cepat
Kondisi lain adalah tidak hadir pada pertengahan jam kerja bukan karena
tugas luar. Hal ini perlu kesepakatan bersama untuk menilainya
Variabel Kehadiran Bulanan
NO KEHADIRAN BOBOT
1. Tidak hadir satu hari penuh -1
2. Datang terlambat -0,5
3. Pulang cepat -0,5
d. Variabel Pengurang
Variabel pengurang merupakan hal lain yang perlu diberikan
pembobotan/ skoring untuk memberikan rasa keadilan kepada mereka yang
mempunyai tingkat kedisiplinan yang lebih tinggi.
Variabel Pengurang:
NO PENGURANG BOBOT
1. Tidak ada teguran 0
2. Surat teguran 1 -1
3. Surat teguran 2 -2
4. Surat peringatan 1 -5
5. Surat peringatan 2 -10
6. Surat peringatan 3 -20
e. Variabel Penambah
Pembobotan diberikan untuk faktor penambah bagi masing-masing SDM
Puskesmas dengan tujuan untuk memberikan rasa keadilan kepada mereka yang
mempunyai tugas tambahan.
Variabel Penambah
NO PENAMBAH BOBOT
1. Kepala FKTP 100
2. Bendahara 50
3. Kepala Tata Usaha 30
4. Penanggung jawab setara Program 10
D. KLARIFIKASI
Tim penilai harus menyampaikan hasil penilaian kepada Kepala Puskesmas untuk
selanjutnya disampaikan kepada SDM Puskesmas yang bersangkutan. SDM Puskesmas
yang merasa tidak puas akan hasil penilaian kinerjanya dapat diberikan kesempatan
untuk melakukan umpan balik kepada Kepala Puskesmas sesuai dengan
mekanisme yang disepakati bersama
E. EVALUASI
Tahapan terakhir ialah melakukan evaluasi terhadap penilaian kinerja yang telah
dilakukan. Evaluasi dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu:
1. Evaluasi Hasil Penilaian
Hasil penilaian kinerja diperoleh berdasarkan hasil total skor individu yang
merupakan penjumlahan penilaian atas variabel-variabel, tercantum dalam formulir
D. Hasil penilaian kinerja tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi kinerja SDM
Puskesmas yang bersangkutan terkait beban kerja dan pemberian
reward/penghargaan
2. Evaluasi Metode Penilaian
Evaluasi ini perlu dilakukan secara berkala untuk terus menerus mendapatkan
masukan mengenai:
a. Pola penilaian
b. Variabel dan unsur-unsur yang dinilai
c. Kesesuaian dengan target dan sasaran Puskesmas
Evaluasi harus melibatkan seluruh SDM Puskesmas. Salah satu cara evaluasi
adalah dengan membuat kuisioner. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut, Kepala
Puskesmas dapat mengambil keputusan yang disetujui semua SDM Puskesmas,
untuk memperbaiki metode penilaian kinerja
PENUTUP
Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan sesuai dengan RPJPN bidang Kesehatan 2005-
2025 diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembinaan dan
pengawasan SDM Kesehatan dilakukan melalui pengembangan sistem karir, penggajian dan
pemberian insentif yang layak dan adil sesuai dengan beban tugas dibutuhkan metode
penilaian kinerja yang efektif untuk mengukur prestasi kerja SDM Kesehatan secara objektif.
Pedoman Penilaian Kinerja SDM Kesehatan di Puskesmas ini digunakan untuk menilai
seluruh SDM Puskesmas baik yang berstatus pegawai negeri (PNS) atau non PNS. Pedoman
ini berisi tuntunan dalam menyusuninstrumen untuk menilai kinerja SDM di Puskesmas
yang dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi Puskesmas masing-masing.
Sesuai dengan tahapan pembinaan dan pengawasan dalam RPJPN Bidang Kesehatan Tahun
2005-2025, diharapkan pada tahun 2014 Pedoman ini dapat diterapkan secara efektif di
seluruh puskesmas di Indonesia. Untuk itu diharapkan dukungan bimbingan teknis
pelaksanaan dari Pemerintah Oaerah Provinsi, Kabupaten/Kota
Akhir kata, pedoman ini masih banyak memiliki kekurangan, sumbang saran akan sangat
dibutuhkan bagi perbaikan Pedoman ini