DISUSUN OLEH :
HUSENUDN HATMO
JUMADEP
SUHAEMI WIJAYA
WINGGI ANGGITA
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala rahmat dan nikmat yang
dilimpahkan kepada Penulis, sehingga laporan Praktik Kerja Industri dengan judul “TEKNIK
PEMBENIHAN IKAN MAS KARPER (Cyprinus carvio) DI BALAI BENIH IKAN AIR
TAWAR (UPBBIAT) DESA GONTORAN KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN
LOMBOK BARAT”,dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW atas cahaya iman dan ilmu yang diwariskan kepada kita semua
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................. 3
1.5 Waktu dan tempat .................................................................. 3
BAB II. KEADAAN UMUM LOKASI
2.1 Sejarah berdiri dan perkembangannya .................................. 4
2.2 Lokasi dan tata letak............................................................... 4
2.3 Bagan struktur organisasi ..................................................... 6
2.4 Sarana dan prasarana.............................................................. 6
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Klasifikasi dan Taksonomi Ikan Mas Karper............................. 11
3.1.1.Klasifikasi ikan Mas Karrper............................................ 11
3.1.2.Morfologi ikan Mas Karper............................................... 11
3.2. Pemijahan Ikan Mas Karper....................................................... 12
3.2.1. Seleksi Induk.................................................................... 12
3.2.2. Pemeliharaan Induk.......................................................... 13
3.2.3. Persiapan Kolam Pemijahan............................................. 13
3.2.4. penimbangan.................................................................... 14
3.2.5. Penyuntikan...................................................................... 14
3.2.6. Pemijahan......................................................................... 15
3.2.7. Penetasan Telur................................................................ 15
3.2.8. Perawatan Larva............................................................... 16
3.2.9. Pemanenan Larva............................................................. 16
3.3. Pemeliharaan.............................................................................. 17
3.3.1. Pemeliharaan Kolam........................................................ 17
3.3.2. Pencegahan hama dan penyakit........................................ 17
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan .......................................................................... 19
4.2 Saran ..................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….. 20
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Ikan mas karper (Cyprinus carpio) atau dalam bahasa Lombok Nusa Tenggara Barat
(NTB) disebut dengan ikan kiper merupakan ikan air tawar konsumsi yang sudah dikenal oleh
masyarakat luas khususnya masyarakat NTB dan merupakan ikan yang populer dibudidayakan
oleh masyarakat NTB. Ikan mas karper memiliki nilai ekonomis yang stabil dan memiliki nilai
gizi yang baik untuk kesehatan dan pertumbuhan tubuh baik anak-anak dan usia dewasa.
Ikan mas karper mudah dibudidayakan dan lebih tahan terhadap penyakit, (Saparinto
2013). Ikan karper dapat dibudidayakan di kolam, danau, waduk, rawa, situ dan embung dengan
sistem air deras, air tergenang maupun di sawah dengan sistem minapadi. Sistem budidaya ikan
mas karper dapat dilakukan dengan sistem tradisional, semi intensif dan super intensif. Selain itu
pembenihan ikan mas karper sudah maju seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Masyarakat dan petani ikan dapat membenihkan ikan mas karper secara alami, semi
buatan maupun buatan, namun belum mampu menghasilkan benih yang berkualitas.
Pembenihan ikan mas dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kualitas induk yang
digunakan. Selain itu dibutuhkan pengalaman yang cukup untuk membenihkan ikan mas karper
untuk menghasilkan benih yang berkualitas. Setiap tehnik pembenihan memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing baik dari segi kualitas benih dan kuantitas benih ikan mas karper
yang dihasilkan. Kendala yang sering dihadapi dalam pembenihan ikan mas karper yaitu
kurangnya keahlian dan pengalaman dalam pembenihan ikan mas karper. Sehingga benih yang
dihasilkan tidak berkualitas dan berkuantitas.
Produksi ikan mas karper saat ini mengalami penurunan, data yang diperoleh dari Nusa
Tenggara Barat dalam Angka (2014) menunjukkan produksi ikan mas pada tahun 2014 yaitu
3.273,5 ton dengan nilai Rp 80.953.655.000. Sedangkan jumlah produksi ikan mas Provinsi Nusa
Tenggara Barat pada tahun 2015 mencapai 3.444 ton dengan nilai Rp. 85.180.507.000.
Penurunan produksi ini menyebabkan jumlah produksi tidak mampu mencukupi jumlah
permintaan konsumen akan ikan mas. Jumlah produksi ikan mas karper yang semakin menurun
disebabkan oleh kurangnya pasokan benih berkualitas.
Ikan mas karper menjadi salah komoditi utama di Instalasi UPT Balai Benih Ikan Lingsar.
Benih yang dihasilkan berkualitas dan berkuantitas walaupun menerapkan teknik pembenihan
secara alami. Benih yang dihasilkan dari Instalasi UPT Balai Benih Ikan Lingsar biasanya
didistribusikan ke petani ikan luar daerah seperti Lombok Tengah dan Lombok Utara.
Berdasarkan uraian diatas, maka sangat perlu dilakukan kegiatan Praktik Kerja Lapang di
Instalasi UPT Balai Benih Ikan Lingsar Lombok Barat untuk meningkatkan keahlian dan
pengalaman dalam pembenihan ikan mas karper (Cyprinus carpio) sehingga dapat meningkatkan
jumlah produksi benih ikan mas karper yang unggul, bersaing dan berkualitas.
1.2.Rumusan masalah
Adapun Rumusan Masalah dalam proposal ini adalah :
1. Bagaimana cara budidaya pembenihan ikan mas karper yang baik dan benar
2. Bagaimana tahapan tahapan budidaya pembenihan ikan mas karper yang baik dan benar
3. Bagaimana cara menjaga kualitas air budidaya pembenihan ikan mas karper yang baik
dan benar
1.3.Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan pakrin sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari, memahami secara langsung bagaimana cara teknik pembenihan ikan
mas karper
2. Dan untuk menambah wawasan mengenai teknik pembenihan ikan mas karper
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan pakrin adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengaplikasikan teknik pembenihan ikan mas karper
2. Mampu menentukan tahapan tahapan dalam pembenihan ikan mas karper
3. Mampu mengaplikasikan kualitas air pada budidaya pembenihan ikan mas
Karper
BAB II
KEADAAN UMUM LOKASI
Kartayogi
Mansyur S.Pi
Sub Unit Pembinaan dan Sub Unit Promosi dan Sub Unit Produksi, Pengkajian
Penyuluhan Pemasaran dan Penerapan Teknologi
PERALATAN LABORATORIUM
PERALATAN HETHCREY
PERALATAN LAIN
BAB III
PEMBAHASAN
3.2.2..Pemeliharaan Induk
Dalam pemeliharaan induk ini bertujuan untuk meningkatkan kematangan gonad pada ikan
tersebut. dan pemeliharaan induk ini dilakukan secara terpisah Antara jantan dan betina agar
tidak terjadinya perkawinan massal. Proses pemeliharaan induk, diberi pakan secara rutin dan
pemberiannya dilakukan pada pagi hari dan sore hari atau bisa dibilang 2 kali dalam sehari.
Gambar 3 : Pemberian Pakan
3.2.4 Penimbangan
Penimbangan bertujuan untuk mengetahui berat induk, sehingga dapat mengetahui
kebutuhan hormon ovaspec yang akan digunakan.deapat dilihat pada gambar.
3.2.5. Penyuntikan
Penyuntikan induk dilakukan dengan menggunakan hormon ovaprim yang bertujuan untuk
merangsang terjadinya proses ovolusi, sehingga telur lebih cepat keluar dari induk betina. dosis
hormon ovaprim yang digunakan sebanyak 0,5 cc/kg. Adapun alat suntik, hormon ovaprim dan
aquades dan pengambilan dosis yang digunakan dapat dilihat pada Gambar berikut :
3.3.Pemeliharaan
3.3.1.Pemeliharaan Kolam
Pematang kolam yang rusak atau bocor karena ulah binatang lain seperti ular, belut, dan
sebagainya. Harus diperbaiki dengan jalan menambal atau dipadatkan dengan tanah liat.
Perbaikan pematang yang bocor atau berongga sekaligus untuk mencegah binatang-binatang
tersebut bersembunyi (Santoso, 1993).
3.3.2 Pencegahan Hama dan Penyakit
Mencegah hama dan penyakit lebih baik dari pada mengobati. Begitu pula dalam
usaha pembudidayaan ikan. Sebab kadang-kadang ikan yang kita pelihara diserang oleh hama
atau pun penyakit secara mendadak. Sebenarnya hal ini dapat dicegah atau diberantas dengan
cara -cara sebagai berikut :
Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
Peliharalah ikan yang benar-benar bebas dari penyakit.
Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas sesuai anjuran
Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel. tiap kolam diberi satu pintu
pemasukan.
Pakan yang diberikan harus cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya di lakukan secara hati-hati
dan benar (Santoso, 1993).
BAB 1V
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil Magang yang dilaksanakan di UPTD Pembenihan Budidaya Perikanan
Air Tawar Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tengara Barat,
Tanggal 17 pebruari s.d 17 april 2023. Tentang Teknik Pembenihan Ikan Mas (Cyprinus
carpio) dapat disimpulkan :
1. Kegiatan pembenihan meliputi tahap pemeliharaan induk, seleksi induk, pemijahan,
persiapan kolam, penetasan, perawatan larva, pendederan.
2. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan larva terdiri dari pakan alami.
3. Sumber air yang dimanfaatkan oleh UPT Pembenihan Budidaya Perikanan Air
Tawar Lingsar berasal dari air sungai sangat menunjang keberadaan air di UPT Balai
Benih Ikan Air tawar lingsar.
4.2 Saran
1. Perlunya penambahan teknisi yang ahli dalam bidang kegiatan pembenihan Ikan air
tawar, khususnya pada pembenihan Ikan Mas, agar mahasiswa yang melakukan
kegiatan pratikum lapang, bisa lebih efektif dalam melakukan setiap kegiatan.
2. Perlu adanya peralatan laboratorium yang lengkap untuk menunjang proses budidaya
di UPT Balai Benih Ikan Air Tawar Lingsar.
3. Perlunya diperbaharui pintu pengeluaran air dalam kolam yang menggunakan pipa
goyang, karena pintu air keluar sekarang tidak mengeluarkan air dasar, melainkan
mengeluarkan air permukaan.
4. Dari studi ini diharapkan akan terjalin kerja sama dengan
instansi UPTD Balai Benih Ikan Air Tawar Lingsar secara
berkelanjutan.
DAPTAR PUSTAKA