Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH IKAN MAS KARPER (Cyprinus Carvio) DI BALAI BENIH IKAN AIR

TAWAR (UPBBIAT) LINGSAR DESA GONTORAN KECAMATAN LINGSAR


KABUPATEN LOMBOK BARAT

DISUSUN OLEH :

HUSENUDN HATMO

JUMADEP

SUHAEMI WIJAYA

WINGGI ANGGITA

PRODI S1, PERAIRAN


UNIVERSITAS MATARAM
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala rahmat dan nikmat yang
dilimpahkan kepada Penulis, sehingga laporan Praktik Kerja Industri dengan judul “TEKNIK
PEMBENIHAN IKAN MAS KARPER (Cyprinus carvio) DI BALAI BENIH IKAN AIR
TAWAR (UPBBIAT) DESA GONTORAN KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN
LOMBOK BARAT”,dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW atas cahaya iman dan ilmu yang diwariskan kepada kita semua
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................. 3
1.5 Waktu dan tempat .................................................................. 3
BAB II. KEADAAN UMUM LOKASI
2.1 Sejarah berdiri dan perkembangannya .................................. 4
2.2 Lokasi dan tata letak............................................................... 4
2.3 Bagan struktur organisasi ..................................................... 6
2.4 Sarana dan prasarana.............................................................. 6
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Klasifikasi dan Taksonomi Ikan Mas Karper............................. 11
3.1.1.Klasifikasi ikan Mas Karrper............................................ 11
3.1.2.Morfologi ikan Mas Karper............................................... 11
3.2. Pemijahan Ikan Mas Karper....................................................... 12
3.2.1. Seleksi Induk.................................................................... 12
3.2.2. Pemeliharaan Induk.......................................................... 13
3.2.3. Persiapan Kolam Pemijahan............................................. 13
3.2.4. penimbangan.................................................................... 14
3.2.5. Penyuntikan...................................................................... 14
3.2.6. Pemijahan......................................................................... 15
3.2.7. Penetasan Telur................................................................ 15
3.2.8. Perawatan Larva............................................................... 16
3.2.9. Pemanenan Larva............................................................. 16
3.3. Pemeliharaan.............................................................................. 17
3.3.1. Pemeliharaan Kolam........................................................ 17
3.3.2. Pencegahan hama dan penyakit........................................ 17
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan .......................................................................... 19
4.2 Saran ..................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….. 20
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Ikan mas karper (Cyprinus carpio) atau dalam bahasa Lombok Nusa Tenggara Barat
(NTB) disebut dengan ikan kiper merupakan ikan air tawar konsumsi yang sudah dikenal oleh
masyarakat luas khususnya masyarakat NTB dan merupakan ikan yang populer dibudidayakan
oleh masyarakat NTB. Ikan mas karper memiliki nilai ekonomis yang stabil dan memiliki nilai
gizi yang baik untuk kesehatan dan pertumbuhan tubuh baik anak-anak dan usia dewasa.
Ikan mas karper mudah dibudidayakan dan lebih tahan terhadap penyakit, (Saparinto
2013). Ikan karper dapat dibudidayakan di kolam, danau, waduk, rawa, situ dan embung dengan
sistem air deras, air tergenang maupun di sawah dengan sistem minapadi. Sistem budidaya ikan
mas karper dapat dilakukan dengan sistem tradisional, semi intensif dan super intensif. Selain itu
pembenihan ikan mas karper sudah maju seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Masyarakat dan petani ikan dapat membenihkan ikan mas karper secara alami, semi
buatan maupun buatan, namun belum mampu menghasilkan benih yang berkualitas.
Pembenihan ikan mas dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kualitas induk yang
digunakan. Selain itu dibutuhkan pengalaman yang cukup untuk membenihkan ikan mas karper
untuk menghasilkan benih yang berkualitas. Setiap tehnik pembenihan memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing baik dari segi kualitas benih dan kuantitas benih ikan mas karper
yang dihasilkan. Kendala yang sering dihadapi dalam pembenihan ikan mas karper yaitu
kurangnya keahlian dan pengalaman dalam pembenihan ikan mas karper. Sehingga benih yang
dihasilkan tidak berkualitas dan berkuantitas.
Produksi ikan mas karper saat ini mengalami penurunan, data yang diperoleh dari Nusa
Tenggara Barat dalam Angka (2014) menunjukkan produksi ikan mas pada tahun 2014 yaitu
3.273,5 ton dengan nilai Rp 80.953.655.000. Sedangkan jumlah produksi ikan mas Provinsi Nusa
Tenggara Barat pada tahun 2015 mencapai 3.444 ton dengan nilai Rp. 85.180.507.000.
Penurunan produksi ini menyebabkan jumlah produksi tidak mampu mencukupi jumlah
permintaan konsumen akan ikan mas. Jumlah produksi ikan mas karper yang semakin menurun
disebabkan oleh kurangnya pasokan benih berkualitas.
Ikan mas karper menjadi salah komoditi utama di Instalasi UPT Balai Benih Ikan Lingsar.
Benih yang dihasilkan berkualitas dan berkuantitas walaupun menerapkan teknik pembenihan
secara alami. Benih yang dihasilkan dari Instalasi UPT Balai Benih Ikan Lingsar biasanya
didistribusikan ke petani ikan luar daerah seperti Lombok Tengah dan Lombok Utara.
Berdasarkan uraian diatas, maka sangat perlu dilakukan kegiatan Praktik Kerja Lapang di
Instalasi UPT Balai Benih Ikan Lingsar Lombok Barat untuk meningkatkan keahlian dan
pengalaman dalam pembenihan ikan mas karper (Cyprinus carpio) sehingga dapat meningkatkan
jumlah produksi benih ikan mas karper yang unggul, bersaing dan berkualitas.

1.2.Rumusan masalah
Adapun Rumusan Masalah dalam proposal ini adalah :
1. Bagaimana cara budidaya pembenihan ikan mas karper yang baik dan benar
2. Bagaimana tahapan tahapan budidaya pembenihan ikan mas karper yang baik dan benar
3. Bagaimana cara menjaga kualitas air budidaya pembenihan ikan mas karper yang baik
dan benar

1.3.Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan pakrin sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari, memahami secara langsung bagaimana cara teknik pembenihan ikan
mas karper
2. Dan untuk menambah wawasan mengenai teknik pembenihan ikan mas karper

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan pakrin adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengaplikasikan teknik pembenihan ikan mas karper
2. Mampu menentukan tahapan tahapan dalam pembenihan ikan mas karper
3. Mampu mengaplikasikan kualitas air pada budidaya pembenihan ikan mas
Karper
BAB II
KEADAAN UMUM LOKASI

2.1 Sejarah berdirinya dan perkembangannya


Unit Pengembangan Balai Benih Ikan Air Tawar (UPBBIAT), merupakan unit pelaksanaan
teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Barat Dalam bidang pembenihan ikan
air tawar. Hal ini terbentuk dengan terbitnya keputusan sekretaris daerah Kabupaten Lombok
Barat nomor 1052 tanggal 31 Desember 2011 tentang pengangkatan kepala UPTD dan kepala
cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
UPBBIAT Kabupaten Lombok Barat berdiri pada tahun 1963 Di Sarasuta Dusun Tepung
Desa Perteluan indah Kecamatan Narmada ( sekarang Kecamatan Lingsar). Luas lokasi pada saat
itu hanya 35 are.
Adapun komoditi yang dibudidayakan adalah Karper, Nila dan Mujair. Tahun 1970 unit
ini mendapat penambahan luas area seluas 100 are sehingga total ini 135 are (1,35 Ha). Jumlah
dan jenis ikan bertambah yakni Gurami,dan jenis ikan lainya yang ada secara bertahap
diperbaharui misalnya ikan Nila local, diperbaharui menjadi ikan nila gift dan sebagainya.

2.2.lokasi dan tata letak


Unit Perikanan Pembenihan Benih Ikan Air Tawar ( UPBBIAT) Terletak Di Lingsar Desa
Gontoran Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Merupakan BBI Yang Di Miliki Dan
Bernaung Pada Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi Nusa Tenggara Barat Yang Berdiri Sejak
31 Desember Tahun 2011.
Adapun batas batas wilayah UPBBIAT Lingsar Desa Gontoran ini sebagai berikut :
Sebelah Utara : Berbatasan Dengan Kali Tengah Gontoran kecamatan Lingsar
Sebelah Selatan : Berbatasan Dengan Kolam Renang Amanah Gontoran
Kecamatan Lingsar
Sebelah Timur : Berbatasan Dengan Jalan Baru Mekar
Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Kali Tengah
Luas area keseluruhan dari BBI Lingsar desa Gontoran ini adalah 135 Are (1,35 Ha ).
UPTD BBI GONTORAN

Gambar 1. Letak lokasi UPBBIAT gontoran lingsar dilihat dari satelit


(Sumber:google.maps)
2.3 Bagan struktur organisasi
Bagan Struktur Organisasi UPBBIAT Lombok Barat :

Kepala UPT BBI

Kartayogi

Kepala Tata Usaha

Mansyur S.Pi

Sub Unit Pembinaan dan Sub Unit Promosi dan Sub Unit Produksi, Pengkajian
Penyuluhan Pemasaran dan Penerapan Teknologi

Ahmad Junaidi S.Pi Bustanul Aripin Lalu Kusuma Jaya

2.4 .Sarana dan Pra sarana


Sarana dan Prasarana yang diiliki untuk mendukung kegiatan di UPBBIAT adalah :

PERALATAN LABORATORIUM

N Nama Barang Tahun Jumlah satuan Ket.


O barang
1. Alat bedah ikan ( surgery kit ) 2009 1 Set
2. Almari peralatan 2 pintu 2009 1 Buah
3. Beki kayu segi empat 2009 5 Buah
4. Becker glass 1000 ml merk herma 2009 5 Buah
5. Becker glass 500 ml merk herma 2009 5 Buah
6. Becker glass 250 ml merk herma 2009 1 Buah
7. Blender merk nation 2009 6 Buah
8. Buncen kaca 2009 5 Buah
9. Gelas erlenmeyer 250 ml merk 2009 5 Buah
pyrex
10. Gelas erlenmeyer 500 ml merk 2009 5 Buah
schot duran
11. Gelas erlenmeyer 1000 ml merk 2009 3 Buah
herma
12 Gelas ukur 250 ml merk simax 2009 5 Buah
13 Gelas ukur 500 ml merk approx 2009 5 Buah
14 Gelas ukur 1000 ml merk simax 2009 5 Buah
15 Hands scoon ( sarung tangan 2009 2 Set
bedah )
16 Jarum ose 2009 7 Buah
17 Kertas tisu gulung 2009 1 Bal
18 Mangkuk warna putih 2009 1 Set
19 Masker 2009 8 Buah
20 Nampan plastik 2009 1 Set
21 Kompor gas merk rinnai 2009 6 Buah
22 Korden warna merah 2009 8 Buah
23 Magnetyc styrer merk dianum 2009 7 Buah
surabaya elektro
24 Pakaian laboratorium warna putih 2009 2 Setel
25 Timbangan digital merek FES 2009 2 Buah
26 Panci merek orchid 2009 1 Lusin
27 Petridisk 2009 10 Buah
28 Ph meter 2009 2 Set
29 Tabung reaksi dan rak 2009 2 Buah
30 Talenan warna putih 2009 3 Buah
31 Termometer dalam air 2009 1 Buah
32 Termometer ruang 2009 1 Buah
33 Timbangan 15 kg 2009 1 Buah
34 Timbangan badan digital 2009 1 Buah
35 Trail jendela besi 2009 9 Buah
36 Water test kit portable merek tetra 2009 1 Set
test analyset
37 Microscop 2009 1 Buah
38 Soil tester 2009 1 Buah
39 Kaca benda 2009 1 Kotak
40 Kaca penutup 2009 1 Kotak
41 Refraktometer 2009 1 Buah

PERALATAN HETHCREY

N Nama barang Tahun Jumlah Satuan Ket .


O barang
1 Alat sedot +kolektor (suckit milt ) 2009 2 Buah
2 Almari peralatan dua pintu warna 2009 1 Buah
coklat
3 Bak fiber glass warna biru 2009 2 Buah
4 Box plastic kotak warna putih 2009 12 Buah
5 Dandang besar 2009 1 Buah
6 Instalasi air paralon ¾ 2009 1 Set
7 Instalasi pipa PVC aerasii ½ 2009 1 Set
8 Kapas 2009 1 Gulung
9 Kompor minyak aluminium 2009 1 Buah
10 Kultur artemia 2009 1 Set
11 Pompa air listrik 2009 1 Buah
12 Pompa air mesin bensin merk 2009 1 Set
honda
13 Rak bak plastic kayu 2 tingkat 2009 3 Set
14 Regulator /kran aerasi 2009 3 Buah

15 Scoopnet/serok warna biru ukuran 2009 6 Buah


kecil
16 Selang aerasi 2009 1 Gulung
17 Selang air 2009 1 Gulung
18 Thermometer 2009 1 Buah
19 Aquarium 60x30 cm 2009 20 Buah
20 Rak aqurium besi 2 tingkat 2009 5 Buah
21 Choolbox fiber warna biru 1/2x1 m 2009 2 Buah
22 Choolbox orange 1x1/x1 m 2009 2 Buah

PERALATAN LAIN

No Nama alat Unit Keterangan


1 Traktor 1
2 Cangkul 4
3 Cangkul garpu 2
4 Sekop 2
5 Parang 2
6 Sabit 10
7 Timbangan 10 kg 1
8 Prezer 1
9 Happa 8
10 Kakaban 5
11 Serok 3
12 Seser 4
13 Hi blow 2
14 Hand sprayer 2
15 Heater 3
16 Bak sortir 1
17 Mesin potong rumput 1
18 Bak fiber glass 4
19 Gentong 5
20 Tabung oksigen 3
21 Bak plastik 5
22 Ember 5
23 Sepeda motor 2
24 Mobil pick up 1
25 Pompa air diesel 1
26 Genset 1
27 Sepatu boat 10
28 Pompa air listrik 2
29 Handy cam 1
30 Set komputer 1
31 Werles 1
32 Lemari arsip 2
33 Filing kabinet 1
34 Lemari 2 pintu 2
35 Meja kerja 4
36 Kursi 5
37 Kursi lipat 45
38 Meja rapat 15
39 Kursi tamu 1
40 Mesin pelet 1
41 Podium 1

PRASARANA UPBBIAT LOMBOK BARAT

N Nama Bangunan Jumlah (Unit )


O
1 Kantor /Ruang administrasi 1 unit
2 Aula 1 unit
3 Laboratorium 1 unit
4 Hethcery 1 unit
5 Gudang pakan 1 unit
6 Gudang peralatan 1 unit
7 Rumah pimpinan 1 unit
8 Rumah karyawan 2 unit
9 Rumah jaga 1 unit
10 Met oprator 1 unit
11 Bangsal packing 1unit

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Klasifikasi dan Taksonomi Ikan Mas Karrper (Cyprinus carpio)


3.1.1.Klasifikasi Ikan Mas Karper
Klasifikasi ikan mas menurut saanin (1984) adalah sebagai berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Cypriprinis
Family : Cyprynidae
Genus ; Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio L.
Ikan mas merupakan ikan air tawar , badan berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke
samping [compreset]. Mulutnya terletak di ujung tengah [terminal]. Di bangian mulut terdapat
tiga baris gigi berbentuk geraham. Sirip punggung berbentuk memanjang yang letak bagian
permukaannya berseberangan dengan permukaan sirip perut [Susanto,2000].

3.1.2 Morfologi Ikan Mas Karper (Cyprinus carpio)


Ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
a. Betina
- Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.
- Gerakan lambat.
- pada malam hari biasanya meloncat-loncat.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
b. Jantan
- Badan tampak langsing.
- Gerakan lincah dan gesit.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

3.2.Pemijahan IkanMas Karper


3.2.1.Seleksi Induk
Seleksi induk Ikan Mas dilakukan untuk memilih tingkat kematangan gonad dan
fekunditas atau kemampuan menghasilkan telur. Dengan kata lain, seleksi induk ikan
adalah memilih induk ikan yang unggul dan telah siap untuk dipijahkan. Adapun proses
seleksi induk selama praktek kerja lapang di Balai Benih Ikan ( UPT ) Balai Budidaya Air
Tawar adalah sebagai berikut :
Ciri-ciri induk jantan yaitu :
- Perut ramping jika diraba terasa kasar.
- Pada malam hari ikan sering meloncat-loncat.
- Lubang anus agak terbuka dan merah.
- Pergerakan agresif/lincah.
- Jika distriping akan mengluarkan cairan putih kental (sperma).
- Bobot tubuh 800-1500 gram
- Umur 1-2 tahun
· Ciri-ciri induk betina yaitu :
- Perut buncit/membesar jika diraba terasa lunak.
- Pada malam hari ikan sering meloncat-loncat.
- Lubang anus agak terbuka dan memerah.
- Pergerakan lambat.
- Bila perut distriping perlahan-lahan mengeluarkan cairan
bening/kuning kemerahan atau bisa juga keluar telur
- Bobot tubuh 2000 - 4000 gram.
- Umur 2-3 tahun.
Ikan Mas yang baik untuk diseleksi adalah sebagai berikut :
- Badan hendaknya tidak keras
- Perut lebar dan datar
- Badan relatif tinggi
- Pangkal ekor relatif lebar dan normal
- Kepala relatif kecil dan moncong runcing
- Sisik agak besar dan teratur
- Lubang dubur relatif lebih dekat kepangkal ekor
Gambar 2 : Induk jantan dan Induk betina

3.2.2..Pemeliharaan Induk
Dalam pemeliharaan induk ini bertujuan untuk meningkatkan kematangan gonad pada ikan
tersebut. dan pemeliharaan induk ini dilakukan secara terpisah Antara jantan dan betina agar
tidak terjadinya perkawinan massal. Proses pemeliharaan induk, diberi pakan secara rutin dan
pemberiannya dilakukan pada pagi hari dan sore hari atau bisa dibilang 2 kali dalam sehari.
Gambar 3 : Pemberian Pakan

3.2.3. Persiapan kolam pemijahan


Pada saat persiapan kolam pemijahan, hal pertama dilakukan seperti pengeringan
dasar kolam, tujuannya untuk menguapkan gas-gas beracun dan untuk menetralisir pH. Lama
pengeringan sekitar 2-3 hari, ketika kolam dikeringkan dilakukan pembersihan kolam yang kotor
supaya kolam yang dipakai untuk pemijahan bersih. Setelah selesai pembersihan kemudian hapa
dipasang dalam kolam pemijahan beserta kakaban, selanjutnya diisi air sekitar 60-75 cm.
Luas kolam pemijahan di UPT Pembenihan Budidaya Perikanan Air Tawar lingsar berukuran 2 x
4 m.
Gambar 4 : Persiapan kolam pemijahan

3.2.4 Penimbangan
Penimbangan bertujuan untuk mengetahui berat induk, sehingga dapat mengetahui
kebutuhan hormon ovaspec yang akan digunakan.deapat dilihat pada gambar.

3.2.5. Penyuntikan
Penyuntikan induk dilakukan dengan menggunakan hormon ovaprim yang bertujuan untuk
merangsang terjadinya proses ovolusi, sehingga telur lebih cepat keluar dari induk betina. dosis
hormon ovaprim yang digunakan sebanyak 0,5 cc/kg. Adapun alat suntik, hormon ovaprim dan
aquades dan pengambilan dosis yang digunakan dapat dilihat pada Gambar berikut :

Gambar 5 : Alat suntik, hormon ovaspec dan akuades


3.2.6. Pemijahan
Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang di pijahkan di UPT Pembenihan Budidaya
Perikanan Air Tawar Lingsar seberat 4 Kg. Induk yang digunakan sebagai bahan praktek
berjumlah 4 ekor (3 jantan dan 1 betina). Menurut hasil di lapangan bila pemijahan dilakukan
1:1 maka dikhawatirkan sperma induk jantan untuk pembuahan telur tidak cukup.
Proses kegiatan pemijahan yang dilaksanakan selama Praktek Kerja Lapangan di
UPT Pembenihan Budidaya Perikanan Air Tawar Lingsar ada 1 hapa yaitu sebagai berikut :

Gambar 6 ; Pemijahan ikan mas

3.2.7 Teknik Penetasan Telur


a.Wadah
Adapun kegiatan penetasan telur yang dilakukan pada saat praktek kerja
lapangan di UPT Pembenihan Budidaya Perikanan Air Tawar Lingsar adalah
sebagai berikut :Penetasan telur tetap dilakukan dalam bak pemijahan yang di beri
hapa yang tujuannya adalah untuk mempermudah proses pemanenan larva
ikan. Telur yang sudah di buahi tersebut akan menetas selama 48-56 jam atau 2-3
hari kemudian, telur yang tidak menetas dibuang dengan airnya dan diganti dengan
air baru.
b. Penetasan Telur
Dengan beratnya induk Ikan Mas sampai 2 kg maka telurnya mencapai
200.000 butir telur yang dipijah oleh ikan, dan dari jumlah telur yang menetas
yang berhasil menjadi larva yaitu mencapai 136.000 larva.

Gambar 7 : Tempat penetasan telur

3.2.8. Perawatan Larva


Perawatan larva yang di lakukan di UPT Pembenihan Budidaya Perikanan Air Tawar
Lingsar adalah, Setelah telur menetas semua, dalam tempo 2 sampai 3 hari, Larva yang baru
menetas tidak diberi makan karna masih memiliki makanan cadangan (kuning telur). Kakaban
yang di sediakan di dalam bak pemijahan di keluarkan kembali dari dalam bak pemijahan dan
kemudian di bersihkan. Hapa atau bak pemijahan di bersihkan dengan menggunakan sikat yang
tujuannya adalah supaya sirkulasi air yang baru mudah untuk masuk kedalam hapa.
Setelah 3 hari cadangan makanan ( kuning telur ) yang menempel pada larva ikan akan
habis. Dan di hari ke 4 larva ikan diberikan pakan telur yang sudah di rebus dan kemudian di
ambil kuning telur dan digosok dengan menggunakan saringan teh, lalu suspensi kuning telur
tersebut dimasukkan kedalam sprayer yang di campur dengan air. Semprotkan suspense kuning
telur dengan sprayer secara merata ke dalam happa setiap 2 jam sekali.
3.2.9.Pemanenan Larva
Tehnik pemanenan larva yang di lakukan di Balai Benih Ikan UPT Pembenihan
Budidaya Perikanan Air Tawar Lingsar adalah dengan cara happa tempat pemijahn yang berada
di dalam bak pemijahan digulung secara berlahan-lahan ke sudut happa agar larva yang ada di
dalam happa tidak tersangkut. Setelah larva terkumpulpada sudut happa, kemudian larva di ambil
dengan menggunakan piring plastic dan di masukkan ke dalam ember plastic yang telah berisi
air.
Kemudian pindahkan larva ke kolam pendederan dengan cara menyatukan air di dalam
ember dengan air di dalamkolam secara berlahan, yang tujuannya adalah agar larva tidak merasa
tekejut dengan kondisi dan suhu perairan di dalam kolam pendederan.

Gambar 8 : Pemanenan benih larva

3.3.Pemeliharaan
3.3.1.Pemeliharaan Kolam
Pematang kolam yang rusak atau bocor karena ulah binatang lain seperti ular, belut, dan
sebagainya. Harus diperbaiki dengan jalan menambal atau dipadatkan dengan tanah liat.
Perbaikan pematang yang bocor atau berongga sekaligus untuk mencegah binatang-binatang
tersebut bersembunyi (Santoso, 1993).
3.3.2 Pencegahan Hama dan Penyakit
Mencegah hama dan penyakit lebih baik dari pada mengobati. Begitu pula dalam
usaha pembudidayaan ikan. Sebab kadang-kadang ikan yang kita pelihara diserang oleh hama
atau pun penyakit secara mendadak. Sebenarnya hal ini dapat dicegah atau diberantas dengan
cara -cara sebagai berikut :
 Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
 Peliharalah ikan yang benar-benar bebas dari penyakit.
 Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas sesuai anjuran
 Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel. tiap kolam diberi satu pintu
pemasukan.
 Pakan yang diberikan harus cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
 Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya di lakukan secara hati-hati
dan benar (Santoso, 1993).
BAB 1V
PENUTUP

4.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil Magang yang dilaksanakan di UPTD Pembenihan Budidaya Perikanan
Air Tawar Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tengara Barat,
Tanggal 17 pebruari s.d 17 april 2023. Tentang Teknik Pembenihan Ikan Mas (Cyprinus
carpio) dapat disimpulkan :
1. Kegiatan pembenihan meliputi tahap pemeliharaan induk, seleksi induk, pemijahan,
persiapan kolam, penetasan, perawatan larva, pendederan.
2. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan larva terdiri dari pakan alami.
3. Sumber air yang dimanfaatkan oleh UPT Pembenihan Budidaya Perikanan Air
Tawar Lingsar berasal dari air sungai sangat menunjang keberadaan air di UPT Balai
Benih Ikan Air tawar lingsar.
4.2 Saran
1. Perlunya penambahan teknisi yang ahli dalam bidang kegiatan pembenihan Ikan air
tawar, khususnya pada pembenihan Ikan Mas, agar mahasiswa yang melakukan
kegiatan pratikum lapang, bisa lebih efektif dalam melakukan setiap kegiatan.
2. Perlu adanya peralatan laboratorium yang lengkap untuk menunjang proses budidaya
di UPT Balai Benih Ikan Air Tawar Lingsar.
3. Perlunya diperbaharui pintu pengeluaran air dalam kolam yang menggunakan pipa
goyang, karena pintu air keluar sekarang tidak mengeluarkan air dasar, melainkan
mengeluarkan air permukaan.
4. Dari studi ini diharapkan akan terjalin kerja sama dengan
instansi UPTD Balai Benih Ikan Air Tawar Lingsar secara
berkelanjutan.
DAPTAR PUSTAKA

Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Kanisius, Yogyakarta.


Dailami.D, A.S. 2002.Agar Ikan Sehat.Swadaya . Jakarta.
Khairuman, Sudenda. D dan Gunadi. B., 2008. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif
Revisi. Agromedia Putaka, Jakarta.
Khairuman, Sudenda.D dan Gunadi.B., 2005. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif Agromedia
Putaka, Jakarta
Lesmana, Darti. S, 2003.Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Ikan Hias. Penebar Swadaya.
Pribadi, T.S., Muharnanto, Endah. J., Listyarini.T dan Herlina.R., 2002.Pembesaran Ikan Mas di
Kolam Air Deras. Agromedia Putaka, Jakarta.
Rukmana, R.H., 2006. Ikan Mas (Pembenihan dan Pembesaran). Aneka Ilmu, Semarang
Saparinto, Cahyo., Rini Susiana. 2013. Sukses Pembenihan 6 Jenis Ikan Air Tawar Ekonomis.
Lily Publisher. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai