Anda di halaman 1dari 17

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : SOESANTO PRAJINTO
2. Jabatan : Pemilik
3. Alamat : Jalan P. Diponegoro No. 09 RT. 060 RW. 019 Kelurahan Pasiran Kecamatan
Singkawang Barat Kota Singkawang.
4. No Telp : -

Selaku Penanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dari :


 Nama usaha : -
 Jenis Usaha /sifat usaha : Peternakan Ayam Petelur
 Alamat : Jalan Pertanian Gang Alpukat RT. 020 RW. 04 Kelurahan
Perusahaan/Usaha Sijangkung Kecamatan Singkawang Selatan Kota
Singkawang.

Dengan perkiraan dampak lingkungan yang terjadi antara lain:


1. Peningkatan limbah cair domestik dan penurunan kualitas air
2. Penurunan kualitas udara
3. Peningkatan Intensitas Kebisingan
4. Timbulan vector penyakit
5. Peningkatan limbah padat
6. Persepsi masyarakat
7. Gangguan lalu lintas
8. Bahaya kebakaran
9. Gangguan keamanan

Dari dampak lingkungan tersebut kami merencanakan akan melakukan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan, sebagaimana terlampir dalam lampiran SPPL ini.

Dari rencana pengelolaan dan pemantauan tersebut pada prinsipnya kami bersedia dengan sungguh –
sungguh untuk melaksanakan seluruh pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan sebagaimana
tersebut di atas, berikut isian lampiran informasi/ data eksisting dan/ perencanaan sesuai kondisi yang
ada yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan surat pernyataan ini, serta bersedia
diawasi oleh instansi yang berwenang.

8 Januari 2019

Yang menyatakan ,

Materai Rp.6.000

(SOESANTO PRAJITNO)
LAMPIRAN SPPL

A. INFORMASI KEGIATAN/ USAHA


1. Nama Usaha/kegiatan : Peternakan Ayam Petelur
2. Alamat perusahaan : Jalan Pertanian Gang Alpukat RT. 020 RW. 04
Kelurahan Sijangkung Kecamatan Singkawang
Selatan Kota Singkawang.
3. Tenaga kerja : 4 (empat) orang

B. STATUS LAHAN
Legalitas yang dimiliki Keterangan
Status lahan yang digunakan untuk kegiatan Sertipikat Hak Milik
usaha ini merupakan lahan pribadi nomor 483
tanggal 14 September 1994

C. URAIAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


1. Nama usaha dan/ atau kegiatan
Peternakan ayam petelur sebanyak 5 buah kandang
2. Luas Lahan Kegiatan / Usaha
Luas lahan yang digunakan untuk membangun kandang ternak ayam ini berdasarkan sertipikat
sebesar 6.860 m2. Berdasarkan Izin Penggunaan dan Pemanfaatan Lahan dari Dinas Penanaman
Modal dan Tenaga Kerja Kota Sngkawang Nomor : 503/042/IPPT/PERIZINAN tanggal 19
November 2018 merupakan kawasan peternakan dan pertanian terpadu.
3. Skala Kegiatan
Jumlah dan Luas bangunan kandang ayam serta jumlah ternak ayam (saat ini)
 Jumlah kandang sebanyak 5 buah kandang dan 1 buah kandang pembesaran
 Dari 5 buah kandang tersebut saat ini yang terisi hanya 3 buah kandang
 Jumlah ternak ayam perkandang sebesar 2.000 s/d 3.000 ekor
 Luas bangunan kandang ayam sebesar 1.096 m2.
Prasarana dan Sarana Sanitasi dan Utilitas Kegiatan / Usaha
 Penyediaan Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan air bersih pada kegiatan/ usaha peternakan ayam ini bersumber dari
air sumur bor yang digunakan untuk minum ternak, pencucian kandang dan aktivitas mck
karyawan.
 Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan air limbah domestik pada kegiatan/ usaha ini diwajibkan untuk menggunakan
septicktank dengan pengolahan limbah cair yaitu penyediaan saluran drainase pada sekeliling
kandang untuk mengalirkan air sisa pencucian kandang. Serta memisahkan antara drainase
air hujan dan drainase limbah.
 Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan persampahan pada kegiatan/ usaha diwajibkan untuk menyediakan tempat
sampah terpilah (sampah basah dan kering) dengan volume/kapasitas yang mencukupi.
 Penanggulangan Kebakaran
Penyediaan minimal 1 unit APAR pada lokasi kegiatan/ usaha peternakan ayam.
 Komponen pada rencana usaha dan atau kegiatan peternakan ayam petelur terdiri dari :
- Pengadaan bibit ternak
Bibit ternak di beli dari pengusaha penjualan bibit ayam yang ada di Kota Singkawang.
- Sistem Pengandangan
Peryaratan dalam pembuatan kandnag yang harus diperhatikan adalah tata letak yang
memadai, sistemdrainase yang sesuai, sirkulasi udara yang baik, cukup dapat sinar
matahari, terjaga kebersihan kandangnya dan kuat. Kandang untuk usaha peternakan
ayam petelur menggunakan sistem kandang individu/cage sedangkan untuk kandang
pembesaran menggunakan kandang sistem terbuka/open hall cage, dengan penggunaan
bahan pembuatan kandang adalah bahan yang tidak mudah mencederai ternak ayam.
- Pemeliharaan ayam
Dalam 1 (satu) kandang dimasukkan bibit ayam ± 2.000 s/d 3.000 ekor dan dipelihara
sampai ayam cukup umur untuk di pindahkan ke kandang ayam untuk menghasilkan
telur. Pakan ternak dibeli yang sudah jadi di agen penjualan ayam dan pakannya yang
berada di Singkawang.
- Pemberian Pakan Ternak
Pakan ternak yang diberikan adalah pakan ternak olahan sendiri yang diolah dalam
gudang pakan yang memerlukan keterampilan dan penegtahuan khusus dalam takaran
pencampuran bahan pakan. Untuk hal ini pemilik telah menunjuk 1 petugas khusus yang
menangani pakan. Pakan olahan terdiri atas campuran konsentrat, jagung halus/giling,
dedak, vitamin perangsang produksi dan anti body terhadap penyakit ternak.
- Perawatan ayam
Tindakan preventif dengan vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit
virus yang menular dengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara
teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksinasi yang diberikan yaitu, vaksin
NCD virus Lasota dan vaksinasi gumboro yang diberikan tiap 2 (dua) bulan sekali.
- Sanitasi kandang
Kandang harus higienis, dengan menyediakan sanitasi dan menjaga kebersihan kandang.
Sebelum DOC dimasukkan, kandang terlebih dahulu dibersihkan dengan pemberian
desinfektan yang dapat dilakukan melalui penyemprotan dengan lysol atau soda api
(NaOH). Kandang diatur sedemikian rupa agar tetap kering dan hangat. Jumlah tempat
pakan dan minum harus cukup, agar ayam tidak berebut makanan dan minuman.
Kotoran ayam juga diberi disinfektan khusus agar kotoran tersebut kering, sehingga
tidak menimbulkan bau yang menyengat yang dapat mengganggu lingkungan sekitar.
- Panen Telur
Hasil utama dari budidaya ayam petelur ini adalah berupa telur yang dipanen sekurang-
kurangnya 2 kali dalam satu hari serta ayam yang sudah afkir akan dipotong. Kotoran
ayam yang ada dijual untuk dijadikan pupuk kandang.
- Penggunaan Listrik
Tenaga listrik yang digunakan berasal dari PLN dengan kapasitas daya terpasang sebesar
12.000 watt serta penggunaan genset sebagai cadangan apabila listrik padam
berkapasitas 4.000 KVA.

D. PRAKIRAAN JENIS DAMPAK KEGIATAN


1. Tahap Pra Konstruksi
a. Kegiatan Survey
Untuk kegiatan peternakan ayam ini telah dilakukan suatu survey. Berdasarkan survey
maka didapatkan lokasi kegiatan yaitu di Jalan Pertanian Gg. Alpukat, Kelurahan
Sijangkung Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang.
b. Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi perlu dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
sekitar mengenai kegiatan peternakan ayam agar masyarakat dapat ikut berperan serta
dalam memberikan sumbang saran yang berkaitan dengan adanya peternakan ayam
tersebut.
c. Pengurusan Izin
pengurusan perizinannya yaitu :
- Pertimbangan Teknis IPPT dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Singkawang nomor : 067/186/PT-IPPT/PR-B/2018 tanggal 16 November 2018;
- Izin Penggunaan dan Pemanfaatan Lahan dari Dinas Penanaman Modal dan Tenaga
Kerja Kota Sngkawang Nomor : 503/042/IPPT/PERIZINAN tanggal 19 November
2018 ;
- Sertipikat Hak Milik dari Badan Pertanahan Nasional RI nomor 483 tanggal 14
September 1994;
- Surat Pernyataan Tidak Keberatan Lingkungan yang ditadatangani oleh masyarakat
sekitar lokasi kegiatan peternakan ayam.
2. Tahap Konstruksi
a. Rekrutmen Tenaga Kerja
Untuk melaksanakan kegiatan pembangunan peternakan pada tahap konstruksi dilakukan
rekrutmen tenaga kerja, sumber tenaga kerja yang digunakan berasal dari tenaga kerja
lokal.
b. Pembersihan dan Penyiapan Lahan
Pembersihan dan penyiapan lahan dilakukan pada lahan yang merupakan hak pemilik.
c. Pembuatan Sarana dan Prasarana kandang
Hal-hal perlu dilakukan dalam kegiatan pembangunan sarana, prasarana kandang antara
lain :
 Pembuatan kandang;
 Pembuatan drainase;
 Kesediaan menyediakan jalan bagian depan sebesar 7,5 m ;
 Mempersiapkan luasan KDH minimal 80 % ;
 Mempersiapkan sarana dan alat/perlengkapan dan pencegahan penanggulangan
bahaya kebakaran yang bersumber dari listrik, gas, api dan sejenisnya;
 Membuat sumur resapan air hujan;
 Menanam pohon di sekeliling kawasan peternakan sebagai buffer zone terhadap
kawasan sekitarnya dengan jarak tanam maksimal 15 m;
 Menyediakan lahan parkir.
d. Mobilisasi Tenaga Kerja
Tenaga kerja berasal dari warga sekitar,
e. Mobilisasi Material dan Penyimpanan Material
Mobilisasi peralatan dan material yang dimaksud adalah pemindahan peralatan dan
material ke dan dari lokasi kegiatan yang dilakukan selama kegiatan konstruksi
berlangsung. Kegiatan ini akan menggunakan kendaraan berat untuk pengangkutan
peralatan dan material dan akan melewati jalan serta jembatan yang ada. Disamping itu,
kegiatan ini akan sarat dengan kebisingan serta peningkatan debu jalanan.
3. Tahap Operasional
a. Penurunan Kualitas Air, akibat air buangan yang berasal dari cucian kandang, tempat
pakan dan minum ayam serta keperluan domestik lainnya.
b. Penurunan Kualitas Udara, akibat :
- Operasional kendaraan yang digunakan untuk mengangkut telur, pakan ayam dan
kendaraan karyawan serta bau yang dikeluarkan selama proses dekomposisi kotoran
ayam dapat menghasilkan gas pencemar seperti Karbon Monoksida (CO), Sulfur
Dioksida (SO2) dan Nitrogen Oksida (NOx);
- Pengadaan bibit ayam menghasilkan debu dan bau dari gas buang;
- Pemeliharaan ternak menghasilkan debu dan bau dari gas buang;
- Pada saat panen telur ayam menghasilkan debu dan gas buang ternak.
c. Peningkatan Intensitas Kebisingan, akibat :
- Kendaraan pengangkut telur dan pakan ayam
- Pengadaan bibit ayam
- Pada saat panen telur ayam
d. Timbulan Vektor Penyakit, akibat banyaknya lalat penyebar penyakit di lokasi
pemeliharaan ayam dan kandang serta adanya ayam yang mati di kandang.
e. Limbah Padat, akibat aktivitas domestik dari peternakan ayam.
f. Persepsi Masyarakat, akibat aktivitas dan rekrutmen karyawan untuk operasional
peternakan ayam.
g. Gangguan Lalu Lintas, akibat mobilisasi kendaraan truk pengangkut ayam dan pakan
ayam pada saat pendistribusian serta pengangkutan telur.
h. Bahaya Kebakaran, akibat korsletting listrik dan aktivitas operasional peternakan ayam
seperti puntung rokok pekerja yang tidak mati dengan sempurna.
i. Gangguan Keamanan, akibat pencurian dan perusakan di lokasi peternakan ayam
E. LANGKAH PENGELOLAAN DAMPAK
No Jenis Dampak Langkah Pengelolaan Lokasi Pengelolaan
Tahap Pra Konstruksi
1. Persepsi Masyarakat, Melakukan pendekatan terhadap Di sekitar lokasi kegiatan
akibat perencanaan dan masyarakat sekitar dan
sosialisasi serta memberikan kesan yang positif
penyiapan lahan tentang adanya pembangunan
peternakan didekat pemukiman
warga
2. Perubahan Pemilik  Kompensasi atau harga jual beli Di lokasi kegiatan peternakan
Lahan, akibat dari menerapkan prinsip saling ayam
penyiapan lahan untuk menguntungkan, dengan sistem
kegiatan peternakan musyawarah untuk mufakat.
 Sesuai dengan sertifikat, tanah
ayam
yang digunakan
Tahap Konstruksi
1. Penurunan Kualitas Penanggulangan penurunan Di lokasi kegiatan
Udara (debu, bising dan kualitas udara dilakukan dengan pembangunan kandang ayam
gas buang), akibat dari cara :
mobilisasi peralatan dan  Melakukan penyiraman pada
material serta daerah yang potensi
pembangunan kandang menimbulkan debu sebelum
ayam pengerjaan fisik bangunan.
 Pada saat musim kemaraun
melakukan penyiraman pada
daerah yang dilalui oleh
kendaraan untuk
mengangkut material
bangunan.
 Menggunakan kendaraan
yang kondisinya baik yaitu
yang kondisi gas buangnya
memenuhi baku mutu emisi.
 Mematikan mesin kendaraan
pada saat bongkar muat
peralatan dan material.
 Menganjurkan menggunakan
masker bagi pekerja pada
saat bekerja.
 Menanami daerah terbuka
dengan pohon-pohon
berdaun rindang seperti
pohon pisang, bambu, pohon
gelondongan.
Penanggulangan peningkatan
kebisingan dilakukan dengan
cara:
 Kegiatan pengoperasian
kendaraan untuk pematangan
lahan tidak pada jam istirahat
terutama pada lokasi yang
berdekatan dengan
pemukiman penduduk.
 Perawatan mesin secara
intensif termasuk peredam
suara dari kendaraan
tersebut.
 Mematikan kendaraan pada
saat bongkar muat peralatan
dan material.
 Menanami daerah terbuka
dengan pohon-pohon
berdaun rindang seperti
pohon pisang, bambu, pohon
gelondongan.
2. Peningkatan Arus Lalu Mengatur sirkulasi lalu lintas Jalan-jalan di sekitar lokasi
Lintas, akibat mobilisasi peralatan dan material pembangunan kandang ayam
transportasi, mobilisasi, di areal kegiatan harus efisien
peralatan dan material.
3. Kesempatan Kerja, Memberikan kesempatan kerja Di sekitar lokasi kegiatan
akibat dari bagi masyarakat untuk dapat pembangunan kandang ayam
pembangunan fisik bekerja sesuai dengan kualifikasi
kandang. dan kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan.
4. Genangan Air  Pembuatan saluran drainase, Di sekitar lokasi kegiatan
Permukaan, akibat dari sumur resapan atau biopori. pembangunan kandang ayam
pembangunan fisik  Menyediakan areal ruang
kandang ayam. terbuka hijau dan larangan
untuk menyemen halaman
kandang atau ruang terbuka.
 Pembangunan fisik kandang
dan sarana prasarananya
tidak melanggar aturan yang
telah ditetapkan dalam
pertimbangan teknis;
 Penananam pohon di sekitar
lokasi kegiatan
5. Pembangunan fisik  Menjaga kebersihan Di sekitar lokasi kegiatan
kandang lingkungan pada saat pembangunan kadang ayam
konstruksi
 Bertanggungjawab apabila
terjadi kerusakan terhadap
bangunan di dilewati
sebelum sampai okasi
peternakan ayam yang
diakibatkan aktivitas
konstruksi
 Menjaga kebersihan
lingkungan
6. Berkurangnya Vegetasi  Menambah keragaman dan Di sekitar lokasi kegiatan
Flora Darat, akibat dari kerapatan vegetasi. pembangunan kadang ayam
pembangunan fisik  Seluruh lahan terbuka
kandang ayam ditutupi rumput dan tanaman
yang dapat berfungsi
memperindah daerah di
sekitar kandang serta
mencegah erosi dan
penyerap bau.
Tahap Operasional
1. Penurunan Kualitas  Untuk air mandi dan cuci Di sekitar lokasi peternakan
Air, akibat air buangan kandang (greywater ) ayam
yang berasal dari cucian dialirkan ke saluran drainase
kandang, tempat pakan tersendiri dan tidak dialirkan
dan minum ayam serta ke saluran pembuangan kota;
keperluan domestik  Untuk air dari toilet dikelola
lainnya. dengan menggunakan septik
tank kemudian setelah penuh
dilakukan penyedotan oleh
Dinas terkait;
 Melakukan normalisasi
saluran pembuangan dan
saluran drainase utama
peternakan ayam
2. Penurunan Kualitas  Melakukan penghijauan di Di sekitar lokasi peternakan
Udara, akibat : area kegiatan peternakan ayam
- Operasional ayam terutama jalan masuk
kendaraan yang (seperti : tanaman angsana,
digunakan untuk beringin dan akasia);
mengangkut telur,  Menyiram area jalan yang
pakan ayam dan dilewati oleh kendaraan pada
kendaraan karyawan saat kemarau dan setelah jam
serta bau yang operasional;
dikeluarkan selama  Mewajibkan para pekerja
proses dekomposisi menggunakan masker saat
kotoran ayam dapat berada di kandang ayam.
menghasilkan gas
pencemar seperti
Karbon Monoksida
(CO), Sulfur
Dioksida (SO2) dan
Nitrogen Oksida
(NOx);
- Pengadaan bibit
ayam menghasilkan
debu dan bau dari
gas buang;
- Pemeliharaan ternak
menghasilkan debu
dan bau dari gas
buang;
- Pada saat panen telur
ayam menghasilkan
debu dan gas buang
ternak
3. Peningkatan Upaya yang dilakukan untuk Di sekitar lokasi peternakan
Intensitas Kebisingan, pengelolaan intensitas ayam
akibat : kebisingan di area peternakan
- Kendaraan ayam adalah dengan mengatur
pengangkut telur jam operasional peternakan
dan pakan ayam ayam yang menimbulkan
- Pengadaan bibit kebisingan agar tidak beroperasi
ayam pada jam-jam istirahat dan
- Pada saat panen telur ibadah serta membuat barrier di
ayam sekitar peternakan ayam berupa
pagar/tembok untuk menyerap
rambatan.
4. Timbulan Vektor Upaya yang dilakukan untuk Di sekitar lokasi peternakan
Penyakit, akibat pengelolaan penurunan ayam
banyaknya lalat kesehatan ayam adalah :
penyebar penyakit di - Diberikan vaksin sesuai
lokasi pemeliharaan dengan ketentuan yang
ayam dan kandang serta berlaku dan dalam jangka
adanya ayam yang mati waktu tertentu;
di kandang - Melakukan desinfeksi
kandang dan peralatan,
penyemprotan terhadap
serangga, lalat dan
pembasmian terhadap hama-
hama lainnya dan
menggunakan desinfektan
yang ramah lingkungan;
- Lokasi peternakan tidak
mudah dimasuki binatang
lain yang membawa
penyakit, misalnya tikus dan
burung;
- Melakukan pembersihan dan
pencucian kandang baik
terhadap kandang yang habis
dikosongkan maupun
sebelum dimasukkan ternak
baru ke dalamnya;
- Ayam yang menderita
penyakit menular atau
bangkai ayam dan bahan-
bahan yang berasal dari
hewan bersangkutan tidak
dibawa keluar kompleks
peternakan melainkan harus
segera dimusnahkan dengan
cara dibakar atau dikubur;
- Melakukan tindakan
pencegahan (vaksinasi)
terhadap penyakit-penyakit
unggas sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku dalam bidang
kesehatan hewan;
- Karyawan tidak melakukan
perbuatan yang dapat
menimbulkan penularan
penyakit dari satu kelompok
ternak ke kelompok ternak
lainnya;
- Setiap terjadi kasus penyakit
terutama yang
diangap/diduga penyakit
menular segera dilaporkan
ke Dinas Peternakan
setempat;
- Setaiap ada ayam yang mati
di kandang atau di
lokasinpeternakan ayam
tidak diperkenankan
membuang atau menyimpan
sembarang/di tempat terbuka
ayam yang mati;
- Pemilik peternakan
sebaiknya menyediakan
fasilitas desinfektan untuk
tamu dan karyawan serta
kendaraan di pintu masuk
lokasi peternakan.
5. Limbah Padat, akibat Limbah padat/sampah dikelola Di sekitar lokasi peternakan
aktivitas domestik dari dengan cara ayam
peternakan ayam - Menyediakan tempat
sampah dan memisahkan
sesuai jenis sampah (kering
dan basah), selanjutnya
ditampung pada tempat
pembuangan sampah
sementara (TPS) dan
diangkut ke tempat
pembuangan akhir dan dapat
juga bekerja sama dengan
sama dengan pihak Dinas
Lingkungan Hidup Kota
Singkawang dan tidak
membakar sampah di lokasi
usaha;
- Limbah padat berupa
kotoran ayam dapat dikelola
dengan cara menjadikan
kotoran ayam sebagai pupuk
yang bernilai ekonomis.
6. Persepsi Masyarakat, Pengelolaan lingkungan yang Di sekitar lokasi peternakan
rekrutmen karyawan dilakukan memberikan informasi ayam
untuk operasional kepada instansi pemerintah
peternakan ayam setempat dan warga di sekitar
lokasi kegiatan.
7. Gangguan Lalu Upaya pengelolaan lingkungan Di sekitar lokasi peternakan
Lintas, akibat yang dilakukan yaitu mengatur ayam
mobilisasi kendaraan lalu lalang kendaraan yang
truk pengangkut ayam mengangkut ayam dan telur agar
dan pakan ayam pada tidak mengganggu lalu lintas di
saat pendistribusian dekitar lokasi peternakan ayam
serta pengangkutan
telur
8. Bahaya Kebakaran, Upaya pengelolaan lingkungan Di sekitar lokasi peternakan
akibat korsletting listrik adalah berupa menyediakan ayam
dan aktivitas APAR di bangunan peternakan
operasional peternakan ayam dan memberi penjelasan
ayam seperti puntung serta pengarahan kepada
rokok pekerja yang karyawan tentang penggunaan
tidak mati dengan APAR dan tanggap akan bahaya
sempurna kebakaran
9. Gangguan Keamanan, Upaya pengelolaan lingkungan Di sekitar lokasi peternakan
akibat pencurian dan yang dilakukan yaitu ayam
perusakan di lokasi menyediakan hanya satu pintu
peternakan ayam masuk dan satu pintu keluar
pada lokasi peternakan ayam
F. LANGKAH PEMANTAUAN DAMPAK
No Jenis Dampak Jenis Lokasi Pemantauan Parameter Frekuensi Pengawas Pelaporan
Pemantauan
Tahap Pra Konstruksi
1. Peningkatan Uji kualitas air Outlet limbah cair Permen LH 1 bulan sekali Pemrakarsa dan DLH Kota
Limbah cair di dalam lokasi No.5 tahun 2014 DLH Kota Singkawang
domestic kegiatan Singkawang
2. Peningkatan Pengamatan Titik penempatan Jumlah timbulan Setiap hari selama Pemrakarsa dan DLH Kota
Limbah padat langsung tempat sampah sampah harian kegiatan DLH Kota Singkawang
domestik berlangsung Singkawang
Tahap Konstruksi
1. Penurunan Kualitas Pengamatan Di sekita lokasi Kebisingan dan 1 bulan sekali Pemrakarsa dan DLH Kota
Udara (debu, bising langsung kegiatan gas buang DLH Kota Singkawang
dan gas buang) Singkawang
2. Peningkatan Arus Pengamatan Di sekita lokasi Peningkatan 1 bulan sekali Pemrakarsa dan DLH Kota
Lalu Lintas langsung kegiatan arus lalu lintas DLH Kota Singkawang
Singkawang
3. Genangan Air Pengamatan Di sekita lokasi Air yang Setiap hari selama Pemrakarsa dan DLH Kota
Permukaan langsung kegiatan tergenang di kegiatan DLH Kota Singkawang
sekitar lokasi berlangsung Singkawang
kegiatan
4. Pembangunan fisik Pengamatan Di sekita lokasi Bangunan di 1 bulan sekali Pemrakarsa dan DLH Kota
kandang ayam langsung kegiatan sekitar lokasi DLH Kota Singkawang
kegiatan Singkawang
5. Berkurangnya Pengamatan Di sekita lokasi Vegetasi flora 1 bulan sekali Pemrakarsa dan DLH Kota
Vegetasi Flora langsung kegiatan darat di sekitar DLH Kota Singkawang
Darat lokasi kegiatan Singkawang
Tahap Operasional
1. Penurunan Pemantauan Di sekita lokasi Permen LH 1 bulan sekali Pemrakarsa dan DLH Kota
Kualitas Air, lingkungan kegiatan No.5 tahun 2014 DLH Kota Singkawang
akibat air buangan kualitas badan Singkawang
air permukaan
yang berasal dari
sekitar
cucian kandang, dilakukan
tempat pakan dan dengan cara
minum ayam serta menganalisa
keperluan domestik kualitas badan
air permukaan
lainnya.
sekitar
peternakan
ayam secara
sederhana
2. Penurunan Pemantauan Di sekitar lokasi KEPMENLH Setiap hari selama Pemrakarsa dan DLH Kota
Kualitas Udara, lingkungan kegiatan No. kegiatan DLH Kota Singkawang
akibat : kualitas udara 50/MENLH/11/ berlangsung Singkawang
- Operasional dilakukan
1996
kendaraan yang dengan cara
digunakan menganalisa
untuk kualitas udara
mengangkut secara sederhana
telur, pakan
ayam dan
kendaraan
karyawan serta
bau yang
dikeluarkan
selama proses
dekomposisi
kotoran ayam
dapat
menghasilkan
gas pencemar
seperti Karbon
Monoksida
(CO), Sulfur
Dioksida (SO2)
dan Nitrogen
Oksida (NOx);
- Pengadaan bibit
ayam
menghasilkan
debu dan bau
dari gas buang;
- Pemeliharaan
ternak
menghasilkan
debu dan bau
dari gas buang;
- Pada saat panen
telur ayam
menghasilkan
debu dan gas
buang ternak
3. Peningkatan Upaya yang Di sekita lokasi KEPMENLH Setiap hari selama Pemrakarsa dan DLH Kota
Intensitas dilakukan untuk kegiatan No kegiatan DLH Kota Singkawang
Kebisingan, akibat pemantauan 48/MENLH/11/ berlangsung Singkawang
- Kendaraan intensitas
1996
pengangkut kebisingan di
telur dan pakan area peternakan
ayam ayam adalah
- Pengadaan bibit pengamatan
ayam kebisngan di
- Pada saat panen lapangan secara
telur ayam langsung
4. Timbulan Vektor upaya yang Di sekita lokasi Tingkat Setiap hari selama Pemrakarsa dan DLH Kota
Penyakit, akibat dilakukan untuk kegiatan penyebaran kegiatan DLH Kota Singkawang
banyaknya lalat timbulnya penyakit di berlangsung Singkawang
penyebar penyakit vektor penyakit
lokasi
di lokasi pada ayam
pemeliharaan ayam adalah dengan pemeliharaan
dan kandang serta cara melakukan ayam dan
adanya aym yang pengamatan kandang serta
mati di kandang langsung adanya ayam
terhadap yang mati di
perilaku ayam. kandang

5. Limbah Padat, Pemantauan Di sekita lokasi Titik Jumlah timbulan Setiap hari Pemrakarsa dan
akibat aktivitas
dilakukan kegiatan penempatan sampah harian selama kegiatan DLH Kota
domestik dari
dengan cara tempat sampah berlangsung Singkawang
peternakan ayam observasi sekitar
peternakan
ayam dan di
Tempat
Pembuangan
Sampah (TPS)
peternakan
ayam
6. Persepsi Metode yang Di sekita lokasi Adanya keluhan Setiap hari selama Pemrakarsa dan DLH Kota
Masyarakat, dipakai berupa kegiatan dari warga kegiatan DLH Kota Singkawang
rekrutmen kuisioner dan sekitar lokasi berlangsung Singkawang
karyawan untuk wawancara
kegiatan tentang
operasional dengan warga di
peternakan ayam sekitar lokasi kegiatan
operasional peternakan
peternakan ayam di sekitar
ayam. rumah warga

7. Gangguan Lalu Upaya Di sekita lokasi frekuensi Setiap hari selama Pemrakarsa dan DLH Kota
Lintas, akibat pemantauan kegiatan kecelakaan dan kegiatan DLH Kota Singkawang
mobilisasi yang dilakukan kemacetan di berlangsung Singkawang
kendaraan truk berupa kuisioner
lokasi
pengangkut ayam dan memantau
dan pakan ayam langsung operasional
pada saat frekuensi peternakan
pendistribusian kecelakaan dan ayam
serta pengangkutan kemacetan di
telur lokasi
operasional
peternakan
ayam
8. Bahaya Upaya Di sekita lokasi seberapa sering Setiap hari selama Pemrakarsa dan DLH Kota
Kebakaran, akibat pemantauan kegiatan terjadinya kegiatan DLH Kota Singkawang
korsletting listrik yang dilakukan kebakaran dan berlangsung Singkawang
dan aktivitasadalah dengan
memantau
operasional observasi
peternakan ayam seberapa sering APAR yang ada
seperti puntung terjadinya baik dari segi
rokok pekerja yang kebakaran dan kualitas maupun
tidak mati dengan memantau kuantitasnya.
sempurna APAR yang ada
baik dari segi
kualitas maupun
kuantitasnya.
9. Gangguan Pemantauan Di sekita lokasi seberapa sering Setiap hari selama Pemrakarsa dan DLH Kota
Keamanan, akibat dilakukan kegiatan terjadi gangguan kegiatan DLH Kota Singkawang
pencurian dan dengan cara keamanan di berlangsung Singkawang
perusakan di lokasi observasi
lokasi
peternakan ayam seberapa sering
terjadi gangguan peternakan
keamanan di ayam
lokasi
peternakan
ayam
G. JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN
Izin pembuangan limbah cair.

H. PERNYATAAN TAMBAHAN PEMRAKARSA


Dengan ini menyatakan bahwa kami sanggup untuk:
1. Melaksanakan ketertiban umum dan senantiasa membina hubungan baik dengan tetangga
sekitar.
2. Melaksanakan seluruh pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan sebagaimana
tersebut di atas, dan bersedia untuk diawasi oleh instansi yang berwenang.
3. Melakukan pelaporan setiap 6 (enam) bulan sekali ke Dinas Lingkungan Hidup Kota
Singkawang.
4. Mengikuti ketentuan tata ruang yang lebih detail yang dikeluarkan oleh instansi terkait.

I. DATA – DATA PENUNJANG KELENGKAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN

No Uraian Keterangan
Belum Sudah
1. Persetujuan lingkungan dari tetangga sekitar √
lokasi kegiatan
2. Pertimbangan Teknis IPPT Bangunan Peternakan √
Ayam 1 Unit Kandang Ayam dan Utilitasnya
3. Izin Penggunaan dan Pemanfaatan Lahan dari √
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Kota Singkawang

8 Januari 2019
Yang menyatakan ,

(SOESANTO PRAJITNO)

Nomor Bukti Penerimaan 503 / /SPPL / PPLH– A


Tanggal Penerimaan : Januari 2019
Penerima
Disetujui / disahkan :
An. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Singkawang
Kabid Penataan dan Penaatan PPLH

Drs. NUR SAHID, M.Si


NIP. 19650513 199203 1 006

Anda mungkin juga menyukai