Sop Icu Terbaru Revisi 2018
Sop Icu Terbaru Revisi 2018
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya,
Kelompok Kerja Keperawatan di RSU Nirmala Purbalingga berhasil menyusun Standar
Proseur OperasionalRuang Intensive Care Unit.
Dengan adanya Standar Prosedur Operasional ini diharapkan semua tenaga
Keperawatan di RSU Nirmala Purbalingga dapat menggunakannya sebagai pedoman di
dalam memberikan Asuhan Keperawatan yang professional kepada pasien.Selain itu
juga sebagai alat untuk melakukan penilalian terhadap keberhasilan asuhan
keperawatan, maka saran dan kritik sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa
datang sesuai dengan perkembangan Ilmu Keperawatan dan Pelayanan Kesehatan di
RSU Nirmala Purbalingga.
Terima kasih kepada teman-teman perawat dan bidan atas partisipasinya
sehingga dapat terselesainya buku ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati segala usaha dan karya kita di masa
yang akan datang.
Penyusun
SAMBUTAN DIREKTUR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
perkenan-Nya sehingga Standar Operasional Prosedur (SPO) Pelayanan RSU Nirmala
Purbalingga dapat disusun dengan baik oleh Tim Penyusun. Oleh karena itu dengan
disusun dan disahkannya SPO ini maka kita harapkan tuntutan masyarakat yang
semakin meningkat akan kualitas pelayanan kesehatan dapat terjawab serta Tenaga
Kesehatan selaku pemberi jasa layanan kesehatan dapat menjadikan SPO ini sebagai
acuan baku dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat serta
meningkatkan produktivitas dan menjamin mutu produk/jasa juga dapat meningkatkan
daya saing, melindungi konsumen, tenaga kerja dan masyarakat baik keselamatan
maupun kesehatannya.
SPO yang telah disusun sesuai standar pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
diharapkan akan bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan di RSU Nirmala
Purbalingga dan juga merupakan pedoman tertulis bagi karyawan dalam memberikan
pelayanan secara optimal, disamping itu sebagai tolak ukur penilaian terhadap
penampilan kerja staf dikaitkan dengan penertiban dan peningkatan mutu pelayanan
yang hendak dicapai.
Ditetapkan
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Sambutan Direktur ii
Daftar isi iii
SOP ALUR PS MASUK & KELUAR ICU 0
SOP PETUGAS MASUK ICU 1
SOP PENGUNJUNG MASUK ICU 2
SOP PENERIMAAN PASIEN MASUK (DIRAWAT DI RUANG ICU) 3
SOP PENGIRIMAN PASIEN KELUAR ICU 4
SOP PASIEN PULANG PAKSA 5
SOP PERSIAPAN PEMASANGAN ENDOTRACHEAL TUBE (INTUBASI) 6
SOP MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN EXTUBASI 7
SOP MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU 8
SOP PEMAKAIAN VENTILATOR MEKANIK PADA PASIEN GAGAL NAFAS 9
SOP PEMASANGAN BEDSIDE MONITOR EKG 10
SOP PEMBERIAN THERAPI INHALASI DENGAN ALAT NEBULIZER 11
SOP PEMANTAUAN HEMODINAMIK DENGAN ALAT TRANDUSER 12
SOP MELAKUKAN SUCTION TRAKHEAL (PADA ALAT BANTU JALAN NAFAS) 13
SOP MELAKUKAN SUCTION LENDIR MELALUI HIDUNG, OROFARINGEAL DAN
NASOFARINGEAL 14
SOP CARA MENGUKUR CVP 15
SOP MENGGANTI BALUTAN IV LINE KATETER 16
SOP MELAKUKAN PEREKAMAN EKG 17
SOP PERAWATAN PASIEN YANG TERPASANG TRACHEOSTOMY 18
SOP MEMBERI MAKAN MELALUI ENTERAL FEEDING (BLENDERIZE) 19
SOP PEMBERIAN TOTAL PARENTERAL NUTRISI 20
SOP PERAWATAN PASIEN YANG TERPASANG WSD 21
SOP PEMBERIAN OBAT SECARA TITRASI (drip) DENGAN ALAT SIRINGE PUMP 22
SOP PEMBERIAN BANTUAN NAFAS DENGAN ALAT AMBU BAG 23
SOP MEMBERIKAN KEJUTAN LISTRIK JANTUNG DENGAN ALAT DEFIBRILATOR 24
SOP MEMBERIKAN DEFIBRILASI EXTERNAL PADA PASIEN DEWASA 25
SOP FISIOTHERAPI DADA (POSTURAL DRAINAGE, PERKUSI, VIBRASI, DAN BATUK
EFEKTIF) 26
SOP MELAKSANAKAN PERAWATAN LUKA 27
SOP MELAKSANAKAN PERAWATAN STOMA 28
SOP PEMASANGAN IV KATETER PERIFER 29
SOP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) 30
SOP ISOLASI PASIEN 31
SOP PEMBERIAN NASAL CANUL OKSIGEN 32
SOP PEMBERIAN CANUL BINASAL OKSIGEN 33
SOP PEMBERIAN SIMPLE MASK OKSIGEN 34
SOP PEMBERIAN SIMPLE MASK NON REBREATHING OKSIGEN 35
SOP PEMASANGAN NASAL OKSIGEN KATETER 36
SOP MENGUKUR BALANCE CAIRAN 36
SOP PEMULANGAN PASIEN KRITIS 37
SOP TRANSPORTASI PASIEN KRITIS 38
SOP PERAWATAN PASIEN DENGAN KONDISI TERMINAL 39
SOP RUMUS DOBUTAMIN DALAM SIRINGE PUMP 40
SOP RUMUS DOPAMIN DALAM SIRINGE PUMP 41
SOP RUMUS EPINEPRIN 1 AMPUL DALAM SIRINGE PUMP 42
SOP RUMUS EPINEPRIN2 AMPULDALAM SIRINGE PUMP 43
SOP RUMUS ADRENALIN DALAM SIRINGE PUMP 44
ALUR PASIEN MASUK DAN KELUAR ICU
No. Dokumen:
RSU NIRMALA 001/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/1
PURBALINGGA N/III/2018 001
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
LAPORAN KE DPJP
UNTUK
PEMBERITAHUAN
KAMAR JENAZAH
PASIEN KELUAR RUANG RAWAT INTENSIF
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 002/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/4
PURBALINGGA N/III/2018 001
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
PENGERTIAN Suatu tata cara pasien keluar dari Ruang Rawat Intensif untuk
menjalani perawatan lanjutan di ruang perawatan dengan
alasan :
a. Pasien sudah bisa menjalani perawatan lanjutan di ruang
perawatan.
b. Pasien memerlukan perawatan sesuai kondisi
ekonomi/permintaan keluarga pasien.
c. Pasien keluar dari Ruang Rawat Intensif karena pindah RS /
Rujuk / Pulang paksa.
TUJUAN a. Mempertahankan pelayanan dan kelangsungan perawatan
pasien.
b. Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan kondisi
dan kemampuan ekonominya.
KEBIJAKAN
Peraturan Direktur RSU Nirmala Purbalingga No :
042/PER/DIR/RSU-N/III/2018, Tentang Pedoman Pelayanan
ICU.
PROSEDUR A. Pasien Keluar dari Ruang Rawat Intensif ke Unit Perawatan Lain /
Paviliun Lain.
1. Memberitahukan kepada pasien dan keluarganya bahwa
dari dokter sudah diperbolehkan keluar dari Ruang Rawat
Intensif.
2. Menanyakan pada pasien dan keluarganya untuk
permintaan kelas kamar di unit perawatan selanjutnya.
3. Memberitahukan ke kantor terima untuk permintaan
kamar dan kelas pasien yang akan keluar Ruang Rawat
Intensif.
4. Menganjurkan pada keluarga untuk minta surat
pernyataan pindah kamar dan tanda tangan perubahan
kelas (bila ada perubahan kelas) ke bagian kantor terima.
PASIEN KELUAR RUANG RAWAT INTENSIF
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 002/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/4
PURBALINGGA N/III/2018 001
5. Memberitahukan kepada Unit Perawatan yang
bersangkutan bahwa ada pasien yang keluar Ruang
Rawat Intensif dan memerlukan perawatan lanjutan,
memberitahukan jenis kelamin, permintaan kelas,
diagnosa, dokter yang merawat, keadaan umum pasien
dan alat medis yang dipakai.
6. Perawat menyiapkan penghitungan rekening sementara di
Ruang Rawat Intensif.
7. Perawat menyiapkan semua sisa obat yang masih
diteruskan dan obat yang tidak diteruskan dikembalikan
ke Farmasi, serta menyiapkan semua hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan pada pasien seperti foto, ECG, USG.
8. Bila ruangan perawatan yang dituju sudah siap.
9. Perawat Ruang Rawat Intensif melakukan timbang
terima kepada perawat unit perawatan yang akan
ditempati.
10. Memindahkan pasien dari tempat tidur Ruang Rawat
Intensif ke tempat tidur dari unit perawatan yang akan
ditempati.
11. Menuliskan di statistik/buku sensus pasien keluar Ruang
Rawat Intensif, tanggal, jam, kamar dan kelas kamar yang
baru, serta keadaan pasien saat keluar dari Ruang Rawat
Intensif.
B. Pasien Keluar dari Ruang Rawat Intensif ke Rumah Sakit Lain /
Rujuk :
1. Memberitahukan kepada pasien dan keluarganya bahwa dari
dokter diinstruksikan untuk keluar Ruang Rawat Intensif dan
menjalani tindakan perawatan tertentu/khusus di rumah sakit
lain.
2. Memberitahukan ke kantor terima untuk menhubungi
petugas jaga ambulance dan memberitahukan ada pasien
harus di rujuk.
3. Menginformasikan kepada keluarga mengenai prosedur
penyelesaian administrasi.
4. Mengirim rekening pasien ke bagian
pembayaran/administrasi.
PASIEN KELUAR RUANG RAWAT INTENSIF
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 002/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/4
PURBALINGGA N/III/2018 001
5. Perawat menyiapkan semua obat baik yang masih diberikan
maupun yang sudah dihentikan, hasil pemeriksaan seperti
laborat, foto, USG, ECG, surat pengantar, dll
6. Bila dokter yang merawat tidak ada di tempat, surat
pengantar rujuk dimintakan ke dokter jaga IGD.
7. Perawat Ruang Rawat Intensif melakukan timbang terima
kepada petugas jaga ambulance dan menyertakan surat
pengantar rujuk ke RS lain.
8. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brancard.
9. Menuliskan di statistik/sensus pasien keluar Ruang Rawat
Intensif : tanggal, jam, RS yang dituju, serta keadaan
pasien saat keluar Ruang Rawat Intensif.
C. Pasien Keluar dari Ruang Rawat Intensif langsung Pulang /
Pulang Paksa.
1. Memberitahukan kepada pasien dan keluarganya bahwa
dokter belum memperbolehkan pulang.
2. Bila pasien pulang paksa memberitahukan kepada
keluarganya untuk tanda tangan surat pernyataan pulang
paksa dan resikonya.
3. Memberitahukan kepada keluarga mengenai prosedur
penyelesaian administrasi.
4. Mengirim rekening pasien ke bagian pembayaran /
administrasi.
5. Menganjurkan keluarga pasien untuk menyelesaikan
administrasi. Dan jika sudah selesai menganjurkan pada
keluarga untuk menyerahkan bukti pembayaran ke
perawat Ruang Rawat Intensif.
6. Perawat menyiapkan semua keperluan , seperti obat-
obat yang diteruskan di rumah, obat yang dihentikan, diit,
waktu kontrol ke dokter, hasil pemeriksaan seperti
laborat, foto, USG, ECG dll, kemudian ditulis pada formulir
pesanan pasien pulang.
7. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan
keluargamengenai : aturan minum obat, diet, waktu
kontrol ke dokter, perawatan luka (bila pasien post
operasi yangmemerlukan perawatan luka), hasil-hasil
pemeriksaan yang dibawa pulang.
PASIEN KELUAR RUANG RAWAT INTENSIF
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 002/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 4/4
PURBALINGGA N/III/2018 001
8. Selesai menjelaskan, pasien dan keluarga dipersilahkan
untuk membubuhkan tanda tangan dan nama terang pada
format pasien pulang dan perawat yang memberikan
penjelasan juga tanda tangan.
9. Pasien diantar oleh perawat menggunakan kursi roda
atau kereta dorong sampai pintu keluar RS.
10. Menuliskan di statistik / sensus harian pasien keluar
Ruang Rawat Intensif : tanggal dan jam keluar, serta
keadaan pasien saat keluar Ruang Rawat Intensif.
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 003/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/1
PURBALINGGA N/III/2018 001
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 004/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/2
PURBALINGGA N/III/2018 001
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 004/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
PURBALINGGA N/III/2018 001
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 005/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/2
PURBALINGGA N/III/2018 001
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 005/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
PURBALINGGA N/III/2018 001
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 006/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/2
PURBALINGGA N/III/2018 001
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 006/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
PURBALINGGA N/III/2018 001
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 007/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/2
PURBALINGGA N/III/2018 001
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 007/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
PURBALINGGA N/III/2018 001
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
- Aqua steril
- Spuit 20 cc 1 buah
- Orofaringeal (guedel)
- Stetoskop
- Bag Valve Mask (ambubag)
- Set penghisap lendir lengkap
- Cateter suction beberapa ukuran
- Plester
- Gunting
- Masker
B. Persiapan Pasien :
- Memberikan salam.
- Inform Concent Keluarga pasien.
- Memberikan informasi kepada pasien/ keluarga tentang
tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan sehingga
kooperatif
- Menjaga Privasi Pasien
C. Pelaksanaan :
- Mencuci tangan.
- Menyiapkan oropharingeal gudel.
- Menyiapkan alat penghisap lender.
- Mengecek alat-alat yang akan di gunakan : kembangkan balon
ETT untuk mengecek kebocoran dan masukkan stylet dalam
ETT.
PERSIAPAN PEMASANGAN ENDOTRACHEAL TUBE
ATAU INTUBASI
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 008/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/4
PURBALINGGA N/III/2018 001
- Mencuci tangan.
PERSIAPAN PEMASANGAN ENDOTRACHEAL TUBE
ATAU INTUBASI
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 008/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 4/4
PURBALINGGA N/III/2018 001
UNIT TERKAIT 1. OK
2. IGD
PERSIAPAN MELAKUKAN TINDAKAN EXTUBASI
No. Dokumen :
009/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/4
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
UNIT TERKAIT - OK
- IGD
- ICU
MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU
(RJP)
No. Dokumen :
010/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/4
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
A. Dewasa :
- Penekanan menggunakan 2 pangkal telapak tangan
dengan kekuatan bahu
- Penekanan pada daerah sternum 2-3 jari diatas Procesus
Xipoideus
- Kedalaman tekanan 3-5 cm
MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU
(RJP)
No. Dokumen :
UNIT TERKAIT 1. OK
2. UGD
3. Ruang rawat inap
PERSIAPAN & PEMASANGAN
ALAT VENTILATOR MEKANIK
No. Dokumen :
011/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/6
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
012/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/2
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
2. Persiapan Pasien.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
- Mengatur posisi pasien sesuai kondisi
3. Pelaksanaan.
- Sebelum dipergunakan pastikan tidak ada kerusakan
PEMASANGAN BEDSIDE MONITOR
No. Dokumen :
012/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
atau gangguan pada mesin Bedside Monitor.
- Mencuci tangan.
- Atur posisi mesin Bedside Monitor disamping pasien,
diatas meja yang sudah ditentukan.
- Memasang 5 buah elektroda dipermukaan dada pasien
dan hubungkan ke-5 elektroda tersebut dengan
Bedside Monitor.
- Pasang kabel saturasi oksigen pada jari telunjuk
pasien.
- Pasang manset pengukur tekanan darah pada lengan
pasien.
- Pasang kabel pengukur suhu pada ketiak pasien.
- Pasangkan kabel monitor ke stop kontak listrik.
- Nyalakan mesin monitor dengan menekan tombol
power “on” tunggu sampai tampak gambar EKG pada
layar monitor.
- Tekan tombol menu untuk mengatur hal-hal yang
perlu ditampilkan pada layar monitor (BP, HR, EKG,
TEMP).
- Baca hasil yang tertera pada monitor sesuai
kebutuhan.
- Cuci tangan.
- Dokumentasikan.
No. Dokumen :
013/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/2
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
013/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
3. Pelaksanaan :
- Mencuci tangan
- Menyambungkan kabel power ke stop kontak.
- Menyiapkan obat inhalasi yang akan digunakan dan isi
di dalam tabung nebulizer.
- Tambahkan cairan NaCl 0,9% ke dalam tabung
nebulizer sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
- Menghidupkan saklar “on”.
- Memasang masker menutup mulut dan hidung pasien.
- Menganjurkan pasien untuk menghirup uap yang
keluar dari dalam masker.
- Apabila obat dalam tabung habis, matikan saklar pada
posisi “off”.
- Mebereskan alat
- Mencuci tangan
- Mendokumentasi tindakan yang telah dilakukan
No. Dokumen :
014/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/3
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
014/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/3
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
- Spuit 1 cc.
- Threeway stopcock.
- Penyangga tranduser/ standar infus.
- Pipa V.
- Infuse set.
2. Persiapan Pasien :
- Menyampaikan salam.
- Inform Concent Keluarga pasien.
- Memberikan informasi kepada pasien / keluarga tentang
tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
- Atur posisi pasien ( posisi tidur terlentang).
3. Pelaksanaan :
- Mencuci tangan
- Ambil heparin sebanyak 500 unit dan masukan kedalam
cairan NaCl 0,9 % 1 kolf
- Hubungkan cairan tersebut dengan selang infus
- Hubungkan cairan infus dengan kantong tekanan
- Hubungkan tranduser dengan alat flush
- Pasang threeway stopcock dengan alat flush
- Hubungkan bagian distal selang infus dengan alat flush
- Hubungkan manometer dengan threeway stopcock
- Keluarkan udara dari seluruh sistem alat pemantauan
- Pompa kantung tekanan sampai 300 mmHg.
PEMANTAUAN HEMODINAMIK DENGAN TRANDUSER
No. Dokumen :
014/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/3
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
- Hubungkan manometer dengan kateter yang sudah
terpasang
- Lakukan kalibrasi alat sebelum pengukuran.
- Lakukan laveling (gunakan pipa V)
- Tutup threeway kearah pasien dan buka kearah udara
- Tekan tombol kalibrasi sampai monitor terlihat angka nol
- Buka threeway kearah pasien dan menutup kearah
udara.
- Pastikan gelombang dan nilai tekanan terbaca dengan
baik.
- Mencuci tangan.
- Mendokumentasikan pada daftar check list / tindakan
pada catatan perawatan.
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
Persiapan Pasien :
- Sampaikan salam .
- Informasikan pada pasien atau keluarga tentang tujuan
dan prosedur tindakan yang akan dilakukan .
- Inform Concent Keluarga pasien.
- Jelaskan bahwa tindakan dapat merangsang batuk dan
reflex gag.
- Jaga privacy pasien dengan menutup gorden atau pasang
sampiran.
Pelaksanaan :
- Cuci tangan.
- Atur posisi klien. Untuk pasien yang sadar posisi semi
fowler dan pasien tidak sadar posisi supine.
MELAKUKAN SUCTIONING TRACHEAL
(PADA ALAT BANTU JALAN NAPAS )
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 015/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/5
PURBALINGGA N/III/2018 001
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
- Sampaikan salam
- Informasikan pada pasien atau keluarga tentang tujuan
dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, lama,
sensasi serta harapan selama pemeriksaan
- Inform Concent Keluarga pasien
- Assessment kondisi pasien
- Auskultasi dada (memastikan adanya secret)
- Observasi tentang frekuensi nafas, nadi dan visual secret
- Jaga privacy pasien dengan menutup gorden atau pasang
sampiran
3. Pelaksanaan :
1) Cuci tangan secara aseptic.
2) Atur posisi tidur pasien sesuai kebutuhan dan kondisi
pasien.
3) Sambungkan suction machine portable atau sentral
suction dengan sumber listrik.
4) Hidupkan (putar) sumber penghisap sesuai dengan
tekanan yang dibutuhkan.
5) Pasang sarung tangan.
6) Hubungkan sumber penghisap dengan connecting tube
dan suction kateter.
7) Masukkan ujung kateter penghisap kedalam lubang
hidung sampai trakea.
MELAKUKAN PENGHISAPAN LENDIR (SUCTIONING)
MELALUI HIDUNG
No. Dokumen :
017/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/3
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
8) Lakukan penghisapan dengan menutup lubang pada
kateter sambil memutar suction kateter keluar.
9) Kateter suction dibilas.
10) Suction diulang sampai secret bersih.
11) Berikan oksigen dengan per nasal diantara tindakan
suction.
12) Apabila sudah bersih dari secret, kateter suction
dilepas dari sumber penghisap kemudian di buang.
13) Bilas connecting tube dengan menggunakan NaCl 0,9
%.
14) Buka sarung tangan.
15) Cuci tangan.
16) Mencatat dan mendokumentasikan tindakan :
- Kondisi dan respon pasien terhadap tindakan
- Karakter secret : warna, konsistensi, jumlah dan bau
No. Dokumen :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
2. Pelaksanaan :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan
keluarganya
b. Atur posisi pasien sesuai dengan kondisi pasien
c. Tentukan nilai titik nol antara manometer dan pasien
dengan menggunakan water pass yang kita kenal dengan
istilah zeroing / zero point, adapun langkahnya :
- Tarik garis pada area mid clavicula dengan garis
vertical antara KS3 dan KS4 tentukan satu titik
- Tarik garis pada area mid axilaris dengan garis
horizontal tentukan satu titik
- Titik pertemuan antara garis vertical di mid
clavicula dan garis horizontal di mid axilaris pada
ICS3 dan ICS4 itulah titik nolnya
- Jika di lihat pada rongent thoraks ujung kateter
tersebut berada pada muara vena cava superior dan
vena cava interior pada atrium kanan
- Bisa juga tetapkan titik nol (zero point) dengan cara
menarik garis dari ICS IV ke arah lateral, kemudian
tarik garis mid axilla. Titik perpotongan tersebut
harus sejajar dengan titik nol dari manometer
dengan bantuan waterpass.
d. Ambil waterpass untuk menentukan nilai nol pada
manometer, dengan cara : tarik ujung waterpass yang ada
airnya (pastikan tidak ada udara di antaranya) dengan
CARA MENGUKUR CVP
No. Dokumen :
No. Dokumen :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
2. Persiapan pasien :
a. Menyampaikan salam.
b. Memberikan informasi pada pasien dan keluarga tentang
tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
beserta lama, sensasi dan harapan selama pemeriksaan.
c. Meminta persetujuan pasien.
d. Jaga privacy pasien dengan menutup gorden.
e. Mengatur posisi tidur terlentang pada pasien (tangan dan
kaki tidak saling bersentuhan).
3. Pelaksanaan :
a. Perawat mencuci tangan.
b. Menghubungkan kabel listrik EKG dengan sumber listrik.
c. Membuka dan melonggarkan pakaian bagian atas pasien
serta melepas jam tangan, dan logam lain.
d. Tentukan dan periksa kulit daerah ekstremitas yang akan
di pasang elektroda.
e. Menginformasikan pada pasien bahwa pemasangan
elektroda akan dilakukan.
f. Membersihkan kedua pergelangan tangan dan kaki serta
PROSEDUR PEREKAMAN ELEKTROKARDIOGRAM
(EKG)
No. Dokumen :
020/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/4
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
pada daerah dada dengan menggunakan kapas alkohol
(kalau perlu cukur daerah pergelangan kaki) dilokasi
tempat pemasangan elektroda.
g. Mengoleskan jelly EKG pada permukaan elektroda, bila
tidak ada jelly gunakan kapas basah.
h. Memasang kabel EKG pada kedua pergelangan tangan
dan kedua tungkai pasien untuk merekam bagian
ekstremitas (leadI,II,III,aVR,aVF,aVL), dengan cara
sebagai berikut :
- Kabel merah pada pergelangan tangan kanan
- Kabel kuning pada pergelangan tangan kiri
- Kabel hijau pada pergelangan kaki kiri
- Kabel hitam pada pergelangan kaki kanan
i. Memasang elektroda dada dengan menekan karet
penghisapnya untuk rekaman precordial lead sebagai
berikut :
- V1 berada di ruang intercostal IV garis sternal
kanan.
- V2 berada di intercostal IV garis sternal kiri sejajar
V1.
- V3 berada di pertengahan antara V2 dan V4.
- V4 berada pada ruang intercostal V garis mid
clavicula kiri.
- V5 berada sejajr V4 garis axilaris depan.
- V6 berada sejajar V5 garis axilaris tengah.
PROSEDUR PEREKAMAN ELEKTROKARDIOGRAM
(EKG)
No. Dokumen :
020/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 4/4
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
j. Melakukan kalibrasi dengan ukuran 10 mm dengan
kecepatan 25 mm/volt.
k. Melakukan rekaman EKG secara berurutan sesuai dengan
pilihan lead yang terdapat pada mesin EKG.
l. Melakukan kalibrasi kembali setelah perekaman.
m. Melepaskan semua elektroda .
n. Membersihkan jelly dari badan pasien.
o. Memberitahu pasien bahwa perekaman sudah selesai.
p. Mematikan mesin EKG.
q. Mencatat : nama pasien, umur,waktu, tanggal, serta nama
perawat yang melakukan EKG.
r. Membereskan alat- alat.
s. Mengevaluasi respon pasien dan melakukan rencana
tidak lanjut.
t. Menyampaikan salam.
u. Mencuci tangan.
v. Mendokumentasikan hasil tindakan dan respon pasien.
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
2. Persiapan Pasien :
- Menyampaikan salam
- Menjelaskan kepada keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akan dilakukan
- Menjaga privacy pasien
- Mengatur posisi semi fowler bila pasien sadar, atau
posisi supinasi pada pasien tidak sadar
- Memastikan pasien dalam keadaan aman untuk
dilakukan tindakan
3. Pelaksanaan :
- Mengkaji status pernafasan pasien termasuk
kebutuhan akan peghisapan dan perawatan
endotracheal.
PERAWATAN PASIEN YANG TERPASANG TRACHEOSTOMY
No. Dokumen :
021/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/4
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
- Meletakkan semua alat –alat didekat pasien.
- Membantu pasien untuk mengambil posisi semi fowler
bila pasien sadar, atau posisi supinasi pada pasien
tidak sadar.
- Mencuci tangan.
- Lakukan penghisapan tracheal sebelum mengganti
balutan.
- Pasang alas kerja.
- Letakan neirbekken kosong pada alas kerja.
- Buka tutup bak steril.
- Siapkan screen (pelembab udara tracheostomy) atau
siapkan T Piece.
- Buka tutup wash bensin.
- Buka balutan lama dengan pinset cirurgis dan lidi
waten yang sudah dicelupkan ke dalam wash bensin
- Buang balutan lama ke dalam neirbekken masukkan
pinset cirurgis ke dalam neirbekken yang berisi
larutan desinfektan.
- Bersihkan tube tracheostomy dengan kapas sublimat
atau kassa NaC1 0,9 % sampai bersih.
- Pastikan tracheostomy tube dalam posisi yang tepat
dan aman pada saat mengganti balutan.
- Keringkan luka dan sekitarnya.Perhatikan dengan
cermat adakah tanda –tanda peradangan atau
perdarahan.
PERAWATAN PASIEN YANG TERPASANG TRACHEOSTOMY
No. Dokumen :
021/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 4/4
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
- Olesi luka tracheostomy dengan bethadine atau
antibiotik dengan menggunakan lidi watten.
- Bila luka kotor dan menunjukkan adanya tanda
peradangan, luka di kompres bethadine dengan
menggunakan kassa atau di beri salep antibiotik
sesuai advis dokter.
- Tutup dengan kasa kering steril kemudian di plester
(bila perlu).
- Pasang screen atau T Piece pada bagian atas lubang
tracheostomy untuk melembabkan udara .
- Bereskan alat –alat dan rapikan pasien.
- Evaluasi respon klien.
- Mencuci tangan.
- Dokumentasi pada daftar chek list tindakan pada
catatan perawatan.
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
3. Pelaksanaan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
3. Pelaksanaan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
- Isilah botol WSD dengan 300 ml air destilasi steril atau NaCl
0,9 %.
- Masukkan satu lubang gelas pendek dan satu yang
panjang pada penutup karet botol. Pastikan bahwa
tabung selang yang panjang masuk 2 cm dibawah
permukaan air botol.
- Beri tanda pada level permukaan air botol dengan
plester.
- Tempatkan botol pada rak botol pada lantai di samping
tempat tidur pasien.
- Hubungkan botol dengan selang dada pasien.
- Plester semua sambungan selang termasuk tutup botol.
Mengganti Balutan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
3. Pelaksanaan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
2. Persiapan alat
3. Pelaksanaan :
a. Cuci tangan.
b. Siapkan alat ambu bag dan pastikan alat tersebut dapat
digunakan.
c. Bebaskan jalan nafas.
d. Periksa pernafasan pasien dengan cara :
- Look (lihat) : gerak dada, gerak cuping hidung (flaring
nostril), retraksi sela iga.
- Listen (dengar) : suara nafas, suara tambahan.
- Feel (rasakan) : udara nafas keluar hidung – mulut.
e. Nilai pernafasan pasien.
f. Nilai tanda tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul
lakukan pemberian nafas buatan menggunakan ambubag.
g. Angkat rahang bawah pasien untuk mempertahankan
jalan nafas terbuka.
h. Tekan sungkup pada muka pasien secara kuat.
i. Pompa udara dengan cara tangan satu memegang bag
sambil memompa udara dan yang satunya memegang
PEMBERIAN BANTUAN NAPAS DENGAN MENGGUNAKAN
ALAT BVM
No. Dokumen :
026/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/3
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
serta memfiksasi masker, pada saat memegang masker,
ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf C sedangkan
jari-jari lainnya memegang rahang bawah sekaligus
membuka jalan nafas dengan membentuk huruf E.
j. Lakukan sebanyak 10-12 kali/menit sampai dada
nampak terangkat.
k. Lakukan dengan cepat, tepat dan hati-hati.
l. Lakukan sampai ada tindak lanjut atau perbaikan
keadaan umum pasien.
m. Evaluasi pernafasan.
n. Pastikan pernafasan pasien tetap stabil.
o. Observasi pasien, bila terjadi henti nafas dan henti
jantung lakukan resusitasi.
p. Bereskan alat-alat.
q. Cuci tangan .
r. Dokumentasi.
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
a. Defibrilator.
b. Monitor EKG.
c. Jelly.
MEMBERIKAN KEJUTAN LISTRIK JANTUNG DENGAN
DEFIBRILATOR
No. Dokumen :
027/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/4
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
d. Troli Emergency yang berisi :
- Resuscitation bag
- Intubasi Set
- Disposible
- Abocath
- Infus Set
- Perfusor
- Three way
- Adrenalin Injeksi
e. Tissue pembersih.
f. Oksigen.
2. Persiapan Pasien :
- Pasang Monitor EKG
- Buat Rekaman EKG
- Pasang IV Line
- Posisi pasien terlentang
- Beri Oksigen
- Observasi tanda-tanda vital
3. Pelaksanaan :
a. Perhatikan gambaran irama jantung di layar bed side
monitor. (Perubahan tiba-tiba dari irama jantung akan
membedakan tahapan intervensi yang akan diberikan)
b. Hubungkan kabel listrik ke sumber listrik.
c. Berikan jelly pada kedua paddle.
MEMBERIKAN KEJUTAN LISTRIK JANTUNG DENGAN
DEFIBRILATOR
No. Dokumen :
027/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/4
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
d. Hidupkan defibrilator (power on).
e. Letakkan paddle apex pada posisi apkes (ICS V / letak
atrio ventrikular nodal) mid klavikula kiri dan paddle
sternum pada garis sternal kanan dibawah klavikula (ICS
II / letak sino atrial nodal) dengan tekanan + 10-12 kg
f. Beri energi langsung 360 joule.
g. Tekan tombol pengisi energi (charger).
h. Jika energi sudah terisi dan siap dilepaskan, beri aba-aba
pada lingkungan sekitar “CLEAR AREA”, DC SIAP?”, “OK”
dengan suara keras.
i. Tekan tombol pada kedua paddle secara bersamaan.
j. Nilai kembali irama gambaran EKG pada monitor setelah
dilakukan defibrilasi (jika irama EKG masih
menunjukkan VF/VT tanpa nadi, defibrilasi dapat
diberikan dengan energi 300 joule maksimal2x, ulang
dalam jarak 5 menit dan paddle masih tetap diletakkan
pada tubuh pasien / jika gambaran EKG meragukan,
periksa nadi dan sensor elektroda EKG).
k. Apabila setelah 2x 300 joule belum berhasil, energi dapat
dinaikkan 360 joule dan boleh diulang dengan energi
yang sama 360 joule diikuti pemberian Adrenalin 1 mg
setiap 5 menit (drug-shock-drug-shock).
MEMBERIKAN KEJUTAN LISTRIK JANTUNG DENGAN
DEFIBRILATOR
No. Dokumen :
027/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 4/4
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
l. Periksa kembali apakah perlu untuk mengakhiri
defibrilasi jika irama listrik jantung di monitor EKG masih
tetap Fibrilasi (lakukan sesuai prosedur Algoritma ACLS).
- Bila terjadi asistole, lakukan segera RJP.
- Tindakan DC Shock dihentikan bilamana tidak ada
respon.
- Setiap perubahan EKG harus di print.
m. Bereskan dan bersihkan kembali alat-alat yang sudah
tidak digunakan lagi serta simpan pada tempatnya.
n. Dokumentasikan semua prosedur dan kondisi pasien
Follow up :
- Nilai status respirasi
- Monitor jantung
- Monitor tanda-tanda vital
- Akses intravena
- Cari pencetus VF atau VT tanpa nadi
- EKG 12 Lead
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
3. Pelaksanaan :
a. Cuci tangan.
b. Pasang kabel dan elektroda defibrillator.
c. Pastikan gambaran EKG Ventrikel Fibrilasi.
d. Pastikan adanya aliran listrik.
MEMBERIKAN DEFIBRILASI EKSTERNAL
PADA PASIEN DEWASA
No. Dokumen :
028/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/4
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
e. Atur jumlah energi yang akan diberikan.
f. Berikan jelly pada kedua paddle.
g. Hidupkan defibrilator (power on).
h. Letakkan paddle apex pada posisi apkes (ICS V) mid
klavikula kiri dan paddle sternum pada garis sternal
kanan dibawah klavikula (ICS II).
i. Yakinkan irama EKG pasien masih Ventrikel Fibrilasi.
j. Tekan paddle cukup adekuat.
k. Pastikan tidak ada orang yang menyentuh tempat
tidur selama tindakan, beri aba-aba “CLEAR AREA”,
DC SIAP?”, “OK” dengan suara keras.
l. Tekan tombol “discharge” untuk melepaskan energy.
m. Cek irama jantung tanpa mengangkat kedua paddle.
n. Ulangi prosedur jika diperlukan.
o. Apabila gagal prosedur defibrilasi mulai dengan
tindakan ACLS.
p. Apabila berhasil, observasi tanda-tanda vital dan kaji
kembali kondisi pasien.
q. Apabila terjadi asistole, lakukan segera RJP. Setiap
perubahan EKG harus di print.
r. Bereskan dan bersihkan kembali alat-alat yang tidak
digunakan lagi serta simpan pada tempatnya.
Dokumentasi semua prosedur dan kondisi pasien
Follow up :
- Nilai status respirasi.
MEMBERIKAN DEFIBRILASI EKSTERNAL
PADA PASIEN DEWASA
No. Dokumen :
028/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 4/4
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
- Monitor jantung
- Monitor tanda-tanda vital
- Akses intravenal.
- EKG 12 Lead
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
POSTURAL DRAINAGE
MELAKUKAN BATUK
No. Dokumen :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
No. Dokumen :
Wash bensin.
No. Dokumen :
No. Dokumen :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
.
PENGERTIAN Suatu prosedur tindakan merawat luka stoma untuk membantu
proses eliminasi buang air besar dari usus /colon yang
dikeluarkan melalui dinding perut dan dilakukan pada pasien
yang mengalami karsinoma, inflamasi, truma atau obstruksi di
bawah sisi ostomi.
No. Dokumen :
- Vaseline
- Gunting 1 buah
- Perlak pengalas 1 buah
- Tempat sampah
- Sabun
- Waslap 1 buah
- Cetakan ukuran stoma
- Spidol
2. Persiapan pasien
1) Sampaikan salam.
2) Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan
dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
3) Jaga privacy pasien dengan menutup gorden atau
memasang sampiran.
4) Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan.
5) Mengatur posisi pasien (sesuai kebutuhan).
3. Pelaksanaan
1) Cuci tangan.
2) Pakai sarung tangan.
3) Pasang perlak di bawah atau pinggir stoma.
4) Buka kantong lama dan skin barier (bila ada) buang ke
tempat sampah.
5) Tutup stoma dengan kassa.
6) Bersihkan area kulit sekitar stoma dengan kapas.
7) Kulit dibersihkan perlahan dengan menggunakan sabun
MELAKSANAKAN PERAWATAN STOMA
No. Dokumen :
No. Dokumen :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
d. Swab alcohol 70 %
e. Plester
f. Kassa steril pada tempatnya
g. Bethadine / zalf providon iodine
h. Perlak kecil dan alas
i. Tourniquet.
j. Sarung tangan.
k. Neirbekken.
l. Gunting.
m. Tree way stop cock : untuk cairan lebih dari satu.
n. Clave conector : untuk pemberian therapy intra vena
2. Persiapan pasien :
a. Sampaikan salam.
b. Periksa vital sign : Tensi, Pernafasan, Nadi dan Suhu.
c. Cek hasil Laboratorium.
d. Periksa integritas kulit dan faktor predisposisi.
e. Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akan dilakukan.
f. Inform consent keluarga.
g. Atur peralatan di samping pasien.
3. Pelaksanaan :
1) Cuci tangan
2) Lepaskan penutup cairan infus dengan memperhatikan
sterilitas
3) Buka set infus kemudian atur roll klem 2-4 cm dibawah
PEMASANGAN IV CATETER PERIFER
No. Dokumen :
No. Dokumen :
kassa steril.
21) Atur jumlah cairan infus yang masuk dengan system tetes
ataden atau menggunakan pump sesuai dengan
kebutuhan.
22) Pada set infus dan kateter di beri tanggal pemasangan.
23) Bereskan alat-alat.
24) Lepaskan sarung tangan.
25) Rapikan pasien.
26) Cuci tangan.
27) Awasi tempat penusukan apakah ada perdarahan, edema,
kemerahan, sakit, bocor.
28) Lakukan dokumentasi :
a) Tanggal pemasangan
b) Jenis cairan yang di pasang
c) Jumlah kebutuhan cairan
No. Dokumen :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
No. Dokumen :
3. Persiapan pasien :
a. Informasikan tentang rencana pemasangan NGT, tujuan
dan prosedur tindakan yang akan dilakukan, lama,
sensasi serta harapan selama tindakan
b. Bila pasien sadar informasikan pada pasien untuk
membantu kelancaran pemasangan NGT dengan cara
menelan
c. Inform consent keluarga
d. Jaga privacy pasien dengan menutup gorden atau
memasang sampiran
e. Posisi pasien diatur dalam posisi semi fowler
Untuk pasien gelisah, tangan dan kaki di ikat dengan
memperhatikan segi keamanan dan kenyamanan pasien
4. Pelaksanaan :
a. Cuci tangan bersih
b. Perlak pengalas diletakkan di dada pasien
c. Neirbekken diletakkan di samping pasien
d. Sarung tangan di pakai
e. Lubang hidung dibersihkan dengan kapas atau kassa
f. NGT di ukur dari epigastrium sampai ke hidung,
kemudian belok ke telinga, selanjutnya di beri tanda
(ujung NGT berada di epigastrium).
g. Ujung NGT di beri pelumas.
h. Bila pada pangkal NGT dilengkapi dengan penutup, tutup
bagian pangkalnya, bila tidak maka gunakan klem.
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT)
No. Dokumen :
No. Dokumen :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
3. Pelaksanaan :
1) Cuci tangan.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien atau
keluarganya.
3) Isi humidifier oksigen dengan aquabidest steril sampai
batas yang telah ditentukan pada humidifier, jangan
dibiarkan kosong.
4) Hubungkan canula binasal O2 ke humidifier yang sudah di
isi aquabidest.
5) Tes aliran oksigen, lihat gelembung udara yang mengalir
di humidifier.
6) Beri pelicin (jelly) pada ujung canula, jika diperlukan,
tetapi tidak menutup lubang canul.
PEMBERIAN NASAL CANULA OKSIGEN
No. Dokumen :
035/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/3
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
7) Bersihkan hidung dengan menggunakan tissue.
8) Masukkan ujung canula ke dalam lubang hidung sedalam
1 cm.
9) Fiksasi selang O2 atau selang bisa dilekatkan pada kedua
telinga.
10) Alirkan oksigen secara perlahan dari aliran yang paling
kecil sampai aliran yang dibutuhkan untuk pasien.
11) Aliran antara 1-3 lpm dengan konsentrasi oksigen antara
24-32 %, aliran > 3 lpm reservoir anatomi hidung penuh
dan oksigen akan terbuang.
12) Observasi hemodinamik pasien.
13) Jelaskan pada pasien bahwa tindakan pemasangan sudah
selesai .
14) Jelaskan pada pasien untuk tidak menggunakan
pernafasan mulut.
15) Rapikan pasien dan alat-alat.
16) Cuci tangan.
17) Periksa canula secara periodic karena canula dapat
dengan mudah keluar dari hidung.
18) Dokumentasikan tindakan yang dilakukan.
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
2. Persiapan pasien :
1) Sampaikan salam.
2) Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan
dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
PEMBERIAN SIMPLE MASK REBREATHING OKSIGEN
No. Dokumen :
039/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/3
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
3) Atur posisi tidur yang nyaman sesuai dengan
hemodinamik pasien.
4) Jaga privacy pasien tidur dengan menutup gorden atau
memasang sampiran.
3. Pelaksanaan
1) Cuci tangan.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien atau
keluarganya.
3) Isi humidifier oksigen dengan aquabidest steril sampai
batas yang telah ditentukan pada humidifier, jangan
dibiarkan kosong.
4) Hubungkan selang O2 masker rebreathing ke humidifier
yang sudah di isi aquabidest.
5) Tes aliran oksigen, lihat gelembung udara yang mengalir
di humidifier.
6) Alirkan oksigen dengan aliran maksimal yang ada di flow
meter.
7) Isi O2 ke dalam kantong dengan cara menutup lubang
yang ada diantara sungkup dan kantong dengan ibu jari
sampai terisi penuh.
8) Alirkan oksigen antara 6-12 lpm dengan konsentrasi
yang akan dihasilkan antara 35-60 % dan bag (kantong)
harus terisi maksimal 2/3 volume bag.
9) Pasang sungkup muka, yang sebelumnya aliran O2 sudah
diatur sesuai dengan kebutuhan.
PEMBERIAN SIMPLE MASK REBREATHING OKSIGEN
No. Dokumen :
039/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/3
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
10) Atur tali pengikat sungkup muka sehingga menutup rapat
dan menjaga kenyamanan bagi pasien, bila perlu gunakan
kain kassa pada daerah yang tertekan.
11) Observasi ketat apabila kantong kempis dan jika terdapat
air dalam kantong harus segera dikosongkan.
12) Jelaskan pada pasien bahwa tindakan pemasangan sudah
selesai .
13) Rapikan pasien dan alat-alat.
14) Cuci tangan.
15) Observasi hemodinamik pasien.
16) Keringkan wajah pasien jika pada masker terlihat basah.
17) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
18) Cek analisa gas darah setelah 2 jam pemasangan, jika
diperlukan.
19) Pantau ketat apabila terjadi peningkatan PCO2.
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
041/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/3
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
B. PROSEDUR :
1. Menjelaskantujuandanprosedur yang akandilakukan.
2. Mencucitangan.
3. Mengukurberatbadanpasien.
4. Menghitung intake :
- Oral ( makan, minum).
- Enteral ( obat oral, ngt ) dalam 24 jam.
5. Menghitung intake parental ( cairaninfus, injeksi ) dalam 24
jam.
6. Menentukancairanmetabolismedalam 24 jam.
7. Menghitungout put urine dalam 24 jam.
8. Menghitungout put feces dalam 24 jam.
9. Menentukan Balance cairananak :
a. Air metabolisme :
MENGUKUR BALANCE CAIRAN
No. Dokumen :
041/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/3
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
a. Air metabolisme :
- usiabalita ( 1-3 tahun ) : 8cc/kgBB/hari.
- usia 5-7 tahun : 8-8,5cc/kgBB/hari.
- usia 7-11 tahun : 6-7cc/kgBB/hari.
- usia 12-14 tahun : 5-6cc/kgBB/hari
b. Menghitung IWL padaanak :
Rumus : (30 – usiaanakdalamtahun ) x cc/KgBB/hari.
c. Menghitung urine anakngompol : 0.5 – 1 cc / kgBB/hari.
d. Menghitung Balance cairananakdengankenaikansuhu :
Rumus : IWL + 200 (Suhutinggi – 36,8°C).
10. Menghitung IWL ( INSENSIBLE WATER LOSS )dewasa :
Jmlcairan yang keluartdkdisadaridansulitdihitung.
- Keringat
- Uaphawanafas.
a. Insensible Water Loss (IWL) dewasa :
Rumus : ( 15 X BB )
24 JAM
b. IWL dengankenaikansuhu :
Rumus : [( 10% x cairan masuk) x jumlah
kenaikan suhu ] / 24 jam + IWL Normal.
11. Menghitung balance cairan :
CM – CK – IWL (CAIRAN MASUK – CAIRAN KELUAR – IWL).
a. CM (input) : Cairanmasuk
- Infus
- Minuman
- Kandungancairandalammakanan
- Volume cairandalam obat2an (sirup,
suntikan, drip).
b. CK (Out Put) : Cairankeluar
- Urine
- Muntah
- NGT
- Draine.
MENGUKUR BALANCE CAIRAN
No. Dokumen :
041/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/3
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
12. Dokumentasikan hasil dari penghitungan balance cairan
13. Mencuci tangan
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
PENGERTIAN Pasienkritisadalahpasiendengandisfungsiataugagalpadasatuataulebih
system tubuh, tergantungpadapenggunaanperalatan monitoring
danterapi.
Agar pasienmendapatkanperawatanlanjutan di
TUJUAN
rumahsesuaidengankondisi yang di butuhkan.
PROSEDUR 1. Memberikanedukasipadapasiendanataukeluargaseperti :
Diagnosadanmanajemen
Rehabilitasi
Obat-obatan
ManajemenNyeri
Perwatan Luka
Diet danNutrisi lain-lainnya
2. Perencanaanpulangdilengkapidalam 24 jam
pertamapasienmasukruangrawat :
a. Pasientinggaldengansiapa.
PEMULANGAN PASIEN KRITIS
No. Dokumen :
042/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
b. Dimanaletakkamarpasiendirumah?
c. Bagaimanakondisirumahpasien?
d. Bagaimanaperawatankebutuhandasarpasien?
e. Apakahpasienmemerlukanalatbantukhusus?
f. Apamakananpasien?
g. Apakahperludirujukkekomunitastertentu?
4. Mengisinamalengkapdantandatanganperawat yang
melakukanpengkajiandanperawat yang melengkapipengkajian.
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
No. Dokumen :
045/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 3/3
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
d. Cairan, glukosa, dan elektrolit.
Untuk mencukupi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak,
vitamin, dan elektrolit diberikan sonde/NGT.
e. Kandung kencing. Jika terjadi retensi urine pasang
kataterisasi. Perhatikan sterilitas dalam pemasangan
kateter, jangan sampai terjadi UTI.
f. Rectum: BAB 2-3 hari sekali, kalau perlu diberikan gliserin
secara rectal.
g. Perawatan mata: beri oxytetracycline salep mata.
h. Perawatan kulit: beri bedak setelah mandi agar tidak
timbul maserasi.
No. Dokumen :
046/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/2
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
PENGERTIAN
Suatu rumus yang digunakan untuk pemberian obat Dobutamin
dalam Syring Pump.
TUJUAN
Agar jumlah obat yang di berikan sesuai dengan yang di butuhkan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur RSU Nirmala Purbalingga No :
042/PER/DIR/RSU-N/III/2018, Tentang Pedoman Pelayanan ICU.
PROSEDUR 1. Sediaan :
b. Dobutrex : 1 vial : 20 cc = 250 mg
c. Dobujec : 1 Ampul : 5 cc = 250 mg
2. Pengenceran :
50 cc 1 cc = 5000 µgr
3. Dosis :
1 – 20 µgr
4. Rumus :
No. Dokumen :
047/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 1/2
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
PENGERTIAN
Suatu rumus yang digunakan untuk pemberian obat Dopamine dalam
Syring Pump.
TUJUAN
Agar jumlah obat yang di berikan sesuai dengan yang di butuhkan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur RSU Nirmala Purbalingga No : 042/PER/DIR/RSU-
N/III/2018, Tentang Pedoman Pelayanan ICU.
PROSEDUR 1. Sediaan :
1 Ampul – 200 mg
2. Pengenceran :
200 mg / 50 cc
1 cc = 4000 µgr
3. Dosis :
1 – 20
µgr/kgBB/mnt
4. Rumus :
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 (𝑀𝑔)𝑥𝐵𝐵𝑥 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
Drip infus :
(Dosis x BB x 60 x vol infus ) : 200.000 = … ml/Jam.
RUMUS DOPAMIN dalam SIRINGE PUMP
No. Dokumen :
047/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
RSU NIRMALA 001
N/III/2018
PURBALINGGA
5. Tabel :
Dosis 40 Kg 45 Kg 50 Kg 55 Kg 60 Kg 65 Kg 70 Kg 75 Kg 80 Kg
1. 0,6 0,675 0,75 0,825 0,9 0,975 1,05 1,125 1,2
2. 1,2 1,35 1,5 1,65 1,8 1,95 2,1 2,25 2,4
3. 1,8 2,025 2,25 2,45 2,7 2,93 3,15 3,375 3,6
4. 2,4 2,7 3,0 3,3 3,6 3,9 4,2 4,5 4,8
5. 3,0 3,375 3,75 4,125 4,5 4,875 5,25 5,625 6
6. 3,6 4,05 4,5 4,95 5,4 5,85 6,3 6,75 7,2
7. 4,2 4,725 5,25 5,775 6,3 6,825 7,35 7,875 8,4
8. 4,8 5,4 6 6,6 7,2 7,8 8,4 9 9,6
9. 5,4 6,075 6,75 7,425 8,1 8,775 9,45 10,125 10,8
10. 6,0 6,75 7,5 8,25 9 9,75 10,5 11,25 12
11. 6,6 7,425 8,25 9,075 9,9 10,725 11,55 12,375 13,2
12. 7,2 8,1 9 9,9 10,8 11,7 12,6 13,5 14,4
13. 7,8 8,775 9,75 10,725 11,7 12,675 13,65 14,625 15,6
14. 8,4 9,45 10.5 11,55 12,6 13,65 14,7 15,75 16,8
15. 9,0 10,125 11,25 12,375 13,5 14,625 15,75 16,875 18
16. 9,6 10,8 12 13,2 14,4 15,6 16,8 18 19,2
17. 10,2 11,475 12,75 14,025 15,3 16,575 17,85 19,125 20,4
18. 10,8 12,15 13,5 14,85 16,2 17,55 18,9 20,25 21,6
19. 11,4 12,825 14,25 15,675 17,1 18,525 19,95 21,375 22,8
20. 12,0 13,5 15 16,5 18 19,5 21 22,5 24
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
PENGERTIAN
Suatu rumus yang digunakan untuk pemberian obat Nor
Epineprine dalam Siringe pump
TUJUAN
Agar jumlah obat yang di berikan sesuai dengan yang di butuhkan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur RSU Nirmala Purbalingga No :
042/PER/DIR/RSU-N/III/2018, Tentang Pedoman Pelayanan ICU.
PROSEDUR 1. Sediaan :
1 Ampul : 4 cc = 4 mg
2. Pengenceran :
4 mg / 50 cc
1 cc = 0,80 mg = 80 µgr
3. Dosis :
Mulai 0,1 µg/kg/mnt
µgr/kgBB/mnt
4. Rumus :
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑥 𝐵𝐵 𝑥 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
NOR EPINEPRINE dalam SIRINGE PUMP
(1 AMPUL)
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 048/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
PURBALINGGA N/III/2018 001
5. Tabel :
40 80
Dosis 45 Kg 50 Kg 55 Kg 60 g 65 Kg 70 Kg 75 Kg
Kg Kg
0,1 3 3,375 3,75 4,125 4,5 4,875 5,25 5,625 6
0,2 6 6,75 7,5 8,25 9 9,75 10,5 11,25 12
0,3 9 10,125 11,25 12,375 13,5 14,625 15,75 16,875 18
0,4 12 13,5 15 16,5 18 19,5 21 22,5 24
0,5 15 16,875 18,75 20,625 22,5 24,375 26,25 28,125 30
0,6 18 20,25 22,5 24,75 27 29,25 31,5 33,75 36
0,7 21 23,625 26,25 28,875 31,5 34,125 36,75 39,375 42
0,8 24 27 30 33 36 39 42 45 48
0,9 27 30,375 33,75 37,125 40,5 43,875 47,25 50,625 54
1 30 33,75 37,5 41,25 45 48,75 52,5 56,25 60
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
PENGERTIAN
Suatu rumus yang digunakan untuk pemberian obat Nor
Epineprine dalam Siringe pump
TUJUAN
Agar jumlah obat yang di berikan sesuai dengan yang di butuhkan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur RSU Nirmala Purbalingga No :
042/PER/DIR/RSU-N/III/2018, Tentang Pedoman Pelayanan ICU.
PROSEDUR 1. Sediaan :
2 Ampul : 8 cc = 8 mg
2. Pengenceran :
8 mg / 50 cc
1 cc = 0,160 mg = 160 µgr
3. Dosis :
Mulai 0,1 µg/kg/mnt
µgr/kgBB/mnt
4. Rumus :
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠𝑥𝐵𝐵𝑥 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
NOR EPINEPRINE dalam SIRINGE PUMP
(2 AMPUL)
No. Dokumen :
RSU NIRMALA 049/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
PURBALINGGA N/III/2018 001
6. Tabel
40 60 80
Dosis 45 Kg 50 Kg 55 Kg 65 Kg 70 Kg 75 Kg
Kg Kg Kg
0,1 1,5 1,6875 1,875 1,875 2,25 2,4375 2,625 2,8125 3
0,2 3 3,375 3,75 3,75 4,5 4,875 5,25 5,625 6
0,3 4,5 5,0625 5,625 5,625 6,75 7,3125 7,875 8,4375 9
0,4 6 6,75 7,5 7,5 9 9,75 10,5 11,25 12
0,5 7,5 8,4375 9,375 9,375 11,25 12,1875 13,125 14,0625 15
0,6 9 10,125 11,25 11,25 13,5 14,625 15,75 16,875 18
0,7 10,5 11,8125 13,125 13,125 15,75 17,0625 18,375 19,6875 21
0,8 12 13,5 15 15 18 19,5 21 22,5 24
0,9 13,5 15,1875 16,875 16,875 20,25 21,9375 23,625 25,3125 27
1 15 16,875 18,75 18,75 22,5 26,25 26,25 28,125 30
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
PENGERTIAN
Suatu rumus yang digunakan untuk pemberian obat Adrenalin
dalam Siringe pump.
TUJUAN
Agar jumlah obat yang di berikan sesuai dengan yang di
butuhkan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur RSU Nirmala Purbalingga No :
042/PER/DIR/RSU-N/III/2018, Tentang Pedoman Pelayanan
ICU.
PROSEDUR 1. Pengenceran :
5 mg / 50 cc
1 cc = 0,1 mg = 100 µgr
2. Dosis :
0,01 s/d 0,2
µgr/kgBB/mnt
3. Rumus :
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑥 𝐵𝐵 𝑥 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
RUMUS ADRENALIN dalam SIRINGE PUMP
No. Dokumen :
050/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
4. Tabel :
Dosis 40 Kg 45 Kg 50 Kg 55 Kg 60 Kg 65 K 70 Kg 75 Kg 80 Kg
0,01 0,24 0,27 0,3 0,33 0,36 0,39 0,42 0,45 0,48
0,02 0,48 0,54 0,6 0,66 0,72 0,78 0,84 0,90 0,96
0,03 0,72 0,81 0,9 0,99 1,08 1,17 1,26 1,35 1,44
0,04 0,96 1,08 1,2 1,32 1,44 1,56 1,68 1,80 1,92
0,05 1,2 1,35 1,5 1,65 1,80 1,95 2,1 2,25 2,40
0,06 1,44 1,62 1,8 1,98 2,16 2,34 2,52 2,70 2,88
0,07 1,68 1,89 2,1 2,31 2,52 2,73 2,94 3,15 3,36
0,08 1,92 2,16 2,1 2,64 2,88 3,12 3,36 3,6 3,84
0,09 2,16 2,43 2,7 2,97 3,24 3,51 3,78 4,05 4,32
0,1 2,4 2,7 3,0 3,30 3,6 3,90 4,2 4,5 4,80
0,15 3,6 4,05 4,5 4,95 5,4 5,83 6,3 6,75 7,20
0,2 4,8 5,4 6,0 6,60 7,2 7,80 8,4 9,0 9,60
0,25 6,0 6,75 7,5 7,5 9,0 9,73 10,5 11,25 12
0,3 7,2 8,1 9,0 9,9 10,8 11,7 12,6 13,5 14,4
0,35 8,4 9,45 10,5 11,55 12,6 13,65 14,7 15,75 16,8
0,4 9,6 10,8 12,0 13,2 14,4 15,6 16,3 18,0 19,2
0,45 10,8 12,15 13,5 14,85 16,2 17,55 18,9 20,25 21,6
0,5 12,0 13,5 15,0 16,5 18,0 19,5 2,1 22,5 24,0
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
PENGERTIAN
Suatu rumus yang digunakan untuk pemberian obat
Nitrat(Nitrocin / Gliseril Trinitrat) dalam Siringe pump.
TUJUAN
Agar jumlah obat yang di berikan sesuai dengan yang di butuhkan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur RSU Nirmala Purbalingga No :
042/PER/DIR/RSU-N/III/2018, Tentang Pedoman Pelayanan ICU.
PROSEDUR 1. Sediaan :
1 vial = 10 cc = 10 mg = 10.000 µgr
1 cc = 1 mg = 1000 µgr
2. Pengenceran :
5 mg / 50 cc
3. Dosis : Mulai dosis kecil 10 mikro / mnt atau 30 mikro / mnt.
4. Hal2 yang perlu diperhatikan :
- Tekanan darah harus adekuat dan monitor Tekanan Darah
ketat.
- Dosis dinaikan 10 mikro tiap 10 menit.
- Sasaran tergantung kasus.
- Efek samping : hipotensi, Nyeri kepala, toleransi in
countinous use (2 hr).
RUMUS NITRAT dalam SIRINGE PUMP
No. Dokumen :
051/SPO/ICU/RSU- No. Revisi : Hal. : 2/2
RSU NIRMALA N/III/2018 001
PURBALINGGA
5. Rumus :
6. Tabel :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Maret 2018