Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya, Kelompok
Kerja Keperawatan di RS. Hj. Bunda Halimah berhasil menyusun Standar Proseur
OperasionalRuang Intensive Care Unit.
Dengan adanya Standar Prosedur Operasional ini diharapkan semua tenaga
Keperawatan di RS. Hj. Bunda Halimah dapat menggunakannya sebagai pedoman di dalam
memberikan Asuhan Keperawatan yang professional kepada pasien.Selain itu juga sebagai
alat untuk melakukan penilalian terhadap keberhasilan asuhan keperawatan, maka saran dan
kritik sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa datang sesuai dengan perkembangan
Ilmu Keperawatan dan Pelayanan Kesehatan di RS. Hj. Bunda Halimah.
Terima kasih kepada teman-teman perawat dan bidan atas partisipasinya sehingga
dapat terselesainya buku ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati segala usaha dan karya kita di masa yang
akan datang.
Penyusun
S A M B U TA N D I R E K T UR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
perkenan-Nya sehingga Standar Operasional Prosedur (SPO) Pelayanan RS. Hj. Bunda
Halimah dapat disusun dengan baik oleh Tim Penyusun. Oleh karena itu dengan disusun dan
disahkannya SPO ini maka kita harapkan tuntutan masyarakat yang semakin meningkat akan
kualitas pelayanan kesehatan dapat terjawab serta Tenaga Kesehatan selaku pemberi jasa
layanan kesehatan dapat menjadikan SPO ini sebagai acuan baku dalam memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat serta meningkatkan produktivitas dan menjamin mutu
produk/jasa juga dapat meningkatkan daya saing, melindungi konsumen, tenaga kerja dan
masyarakat baik keselamatan maupunkesehatannya.
Penyusunan SPO Pelayanan merupakan bagian dari kegiatan menjaga mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit sebagai efek globalisasi yang telah memberi dampak positif bagi
setiap profesi kesehatan untuk selalu berupaya meningkatkan kinerja Profesionalnya dalam
berkontribusi pada berbagai kebutuhan akan pelayanan kesehatan masyarakat. RS. Hj. Bunda
Halimah sebagai salah satu organisasi yang memberi pelayanan di bidang kesehatan sangat
perlu menyusun suatu Standarisasi sebagai pedoman/acuan dalam pelaksanaan tugas.
SPO yang telah disusun sesuai standar pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
diharapkan akan bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan di RS. Hj. Bunda Halimah dan
juga merupakan pedoman tertulis bagi karyawan dalam memberikan pelayanan secara
optimal, disamping itu sebagai tolak ukur penilaian terhadap penampilan kerja staf dikaitkan
dengan penertiban dan peningkatan mutu pelayanan yang hendak dicapai.
Ditetapkan
Rumah Sakit
Hj . Bunda Halimah
Direktur,
Bramantio
D A F TAR ISI
LAPORAN KEDPJP
UNTUK
PEMBERITAHUAN
- KONSULTAN - TETAPDIRAWAT
- PINDAH RUANG
(KONSULTATIFKE SMF -RUJUK
Meninggal
LAIN). - PULANGAPS
KAMAR JENAZAH
PASIEN KELUAR RUANG RAWAT INTENSIF
No. Dokumen :
002/SPO/ICU/RS
No. Revisi Hal. : 1/4
: 01
BH /VIII/2019
STANDAR Tgl. Terbit : Ditetapkan
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
Drg. Bramantio, Sp.Ort
PENGERTIAN Suatu tata cara pasien keluar dari Ruang Rawat Intensif untuk
menjalani perawatan lanjutan di ruang perawatan dengan alasan:
a. Pasien sudah bisa menjalani perawatan lanjutan di ruang
perawatan.
b. Pasien memerlukan perawatansesuaikondisi ekonomi/permintaan
keluargapasien.
c. Pasien keluar dari Ruang Rawat Intensif karena pindah RS /
Rujuk / Pulangpaksa.
PROSEDUR A. Pasien Keluar dari Ruang Rawat Intensif ke Unit Perawatan Lain /
Paviliun Lain.
1. Memberitahukan kepada pasien dan keluarganya bahwa dari
dokter sudah diperbolehkan keluar dari Ruang Rawat Intensif.
2. Menanyakan pada pasien dan keluarganya untuk permintaan
kelas kamar di unit perawatanselanjutnya.
3. Memberitahukan ke kantor terima untuk permintaan kamar
dan kelas pasien yang akan keluar Ruang Rawat Intensif.
4. Menganjurkan pada keluarga untuk minta surat pernyataan
pindah kamar dan tanda tangan perubahan kelas (bila ada
perubahan kelas) ke bagian kantorterima.
PASIEN KELUAR RUANG RAWAT INTENSIF
No. Dokumen :
002/SPO/ICU/RS No. Revisi Hal. : 2/4
BH /VIII/2019 : 001
No. Dokumen :
002/SPO/ICU/RS
No. Revisi Hal. : 3/4
: 001
BH /VIII/2019
5. Perawat menyiapkan semua obat baik yang masih diberikan
maupun yang sudah dihentikan, hasil pemeriksaan seperti laborat,
foto, USG, ECG, surat pengantar,dll
6. Bila dokter yang merawat tidak ada di tempat, surat pengantar
rujuk dimintakan ke dokter jagaIGD.
7. Perawat Ruang Rawat Intensif melakukan timbang terima
kepada petugas jaga ambulance dan menyertakan surat
pengantar rujuk ke RSlain.
8. Memindahkan pasien dari tempat tidur kebrancard.
9. Menuliskan di statistik/sensus pasien keluar Ruang Rawat
Intensif : tanggal, jam, RS yang dituju, serta keadaan pasien
saat keluar Ruang RawatIntensif.
C. Pasien Keluar dari Ruang Rawat Intensif langsung Pulang /
PulangPaksa.
1. Memberitahukan kepada pasien dan keluarganya bahwa
dokter belum memperbolehkanpulang.
2. Bila pasien pulang paksa memberitahukan kepada
keluarganya untuk tanda tangan surat pernyataan pulang
paksa danresikonya.
3. Memberitahukan kepada keluarga mengenai prosedur
penyelesaianadministrasi.
4. Mengirim rekening pasien ke bagian pembayaran /
administrasi.
5. Menganjurkan keluarga pasien untuk menyelesaikan
administrasi. Dan jika sudah selesai menganjurkan pada
keluarga untuk menyerahkan bukti pembayaran ke perawat
Ruang RawatIntensif.
6. Perawat menyiapkan semua keperluan , seperti obat- obat
yang diteruskan di rumah, obat yang dihentikan, diit, waktu
kontrol ke dokter, hasil pemeriksaan seperti laborat, foto,
USG, ECG dll, kemudian ditulis pada formulir pesanan
pasienpulang.
7. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan
keluargamengenai : aturan minum obat, diet, waktu kontrol
ke dokter, perawatan luka (bila pasien post operasi
yangmemerlukan perawatan luka),hasil-hasil
pemeriksaan yang dibawa pulang.
PASIEN KELUAR RUANG RAWAT INTENSIF
No. Dokumen :
002/SPO/ICU/RS
No. Revisi Hal. : 4/4
: 001
BH /VIII/2019
8. Selesai menjelaskan, pasien dan keluarga dipersilahkan untuk
membubuhkan tanda tangan dan nama terang pada format pasien
pulang dan perawat yang memberikan penjelasan juga
tandatangan.
9. Pasien diantar oleh perawat menggunakan kursi roda atau
kereta dorong sampai pintu keluarRS.
10. Menuliskan di statistik / sensus harian pasien keluar Ruang
Rawat Intensif : tanggal dan jam keluar, serta keadaan
pasien saat keluar Ruang RawatIntensif.
No. Dokumen :
003/SPO/ICU/RS
No. Revisi Hal. : 1/1
: 001
BH /VIII/2019
STANDAR Tgl. Terbit : Ditetapkan :
PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
Drg. Bramantio, Sp.Ort
PENGERTIAN Suatu prosedur kegiatan pelayanan di dalam tata cara petugas masuk
ruang ICU .
No. Dokumen :
004/SPO/ICU/RS No. Revisi Hal. : 1/2
BH /VIII/2019 : 001
No. Dokumen :
004/SPO/ICU/RS
No. Revisi Hal. : 2/2
: 001
BH /VIII/2019
No. Dokumen :
No.Revisi Hal.
005/SPO/ICU/R
001 1/2
SBH /VIII/2019
STANDAR Tgl. Terbit : Ditetapkan :
PROSEDUR
OPERASIONAL Direktur
01 Agustus 2019
PENGERTIAN Pasien masuk dirawat di ruang ICU adalah pasien yang datang dari
Poliklinik, UGD, pindahan dari ruangan lain yang sedang dirawat di
Unit Rawat Inap, pasien post operasi dari ruangan Instalasi Bedah
Sentral atau pasien dengan rujukan dokter
spesialis yang membutuhkan perawatan intensif.
No. Dokumen :
No.Revisi Hal. : 2/2
005/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
4. Pasien diterima oleh PJ Shift / Ka. TIM / Wa. Koord yang
sedangbertugas.
5. Melakukan serah terima antarperawat.
6. Pasien dibaringkan di tempat yang telah disiapkan dengan
menggunakan pakaian yang telah disiapkan (bila perlu)
diruanganICU.
7. PJ Shift / Ka. TIM / Wa. Koord memperkenalkan perawat
penangung jawab pasien bersama denganTim
8. Perawat menjelaskan hak dan kewajiban kepada pasien dan
keluarganya
9. Perawat melaksanakan program orientasi kepada keluarga pasien,
memberitahu tentang denah ruangan, letak kamar mandi, ruang
perawat, dan memberitahu fasilitas yang tersedia
10. Perawat memberitahu tentang jadwal kegiatan rutin ruangan
antara lain waktu mandi, makan, kunjungan dokter, dan
waktubesuk
11. Perawat membaca dan melengkapi status jika belum lengkap,
serta melaksanakan Asuhan Keperawatan mulai dari pengkajian
sampaievaluasi
12. Perawat melaporkan keadaan umum pasien baru, tanda- tanda
vital perkembangan pasien dan therapy pasien kepada Dokter
Anastesi dan DokterDPJP
No. Dokumen :
No.Revisi Hal. : 1/2
006/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
STANDAR Tgl. Terbit : Ditetapkan,
PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
No. Dokumen :
No.Revisi Hal.
006/SPO/ICU/R
001 2/2
SBH /VIII/2019
5. Petugas menyelesaikan dan menyiapkan administrasi pasien
yangdibutuhkan.
6. Surat perincian diantar ke Loket Pembayaran oleh bagian
administrasi perawat atau disertakan dalam statuspasien.
7. Perawat ruang ICU menghubungi perawat ruang rawat inap yang
dituju untuk memesan ruangan sesuai permintaan keluarga
pasien, agar dapatdisiapkan.
8. Perawat ruang ICU menghubungi perawat ruang rawat inap
untuk menjemput pasien dengan menggunakanbrankard.
9. Perawat ruang ICU memberikan penjelasan dan melakukan serah
terima kepada perawat ruang rawat inap tentang perawatan
pasien selanjutnya serta obat-obatanpasien.
No. Dokumen :
No.Revisi Hal.
007/SPO/ICU/R
001 1/2
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Direktur
PROSEDUR Tgl. Terbit :
OPERASIONAL
No. Dokumen :
No.Revisi Hal. : 2/2
007/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
4. Jika pasien menggunakan kartu jaminan maka pasien yang
pulang paksa tersebut diberlakuan sebagai pasien umum kecuali
untuk pasienE-KTP
5. Keluarga / pasien menandatangani Surat Pernyatan Pulang Paksa
6. Perawat meminta keluarga pasien menyelesaikan administrasi ke
loketadministrasi
7. Surat bukti pembayaran diserahkan kepada bagian
administrasiperawat
8. Perawat memberikan penjelasan tentang perawatan selanjutnya di
rumah dan menyerahkan surat-surat yang diperlukanpasien
9. Perawat melepaskan alat alat medis yang terpasang ditubuh
pasien
10. Pasien dapat pulang sesuai dengan permintaan pasien dan
keluarga
- Melakukan fiksasiETT.
- Mencucitangan.
PERSIAPAN PEMASANGAN ENDOTRACHEAL
TUBE ATAU INTUBASI
No. Dokumen :
No.Revisi Hal.
008/SPO/ICU/R
001 4/4
SBH /VIII/2019
- Mendokumentasikan prosedur dan kondisi pasien selama
prosedur dan setelahpemasangan
UNIT TERKAIT 1. OK
2. IGD
PERSIAPAN MELAKUKAN TINDAKAN
EXTUBASI
No. Dokumen :
No.Revisi Hal.
009/SPO/ICU/R
001 1/4
SBH /VIII/2019
Tgl. Terbit : Ditetapkan,
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
2. Persiapan Alat:
- Set terapioksigen
- EmergencyTrolly
- SetExtubasi
- Obat-obat lifesaving
- Spuit 10 cc / 20cc
- Handscoon
- Selang kateter dan alat penghisaplender
3. Persiapan Pasien:
- Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tujuandan
prosedur tindakan yang akan dilakukan.
- Mengajarkan pasien cara batuk dan mengeluarkan sputum
yangefektif.
- Menjaga privacypasien.
4. Pelaksanaan:
a. Cucitangan.
b. Gunakan handscoon.
c. Menghisap sekresi sebelum dilakukan tindakanextubasi
d. Mengempiskan cuffETT.
e. Melepaskan fiksasiETT.
f. Dokter / perawat melakukan tindakanextubasi.
g. Memberi terapi oksigen melalui sungkup dengan
konsentrasi tinggi (8 – 10Lpm).
PERSIAPAN MELAKUKAN TINDAKAN
EXTUBASI
No. Dokumen :
No. Revisi Hal. : 3/4
009/SPO/ICU/R
SBH /VIII/2019 : 001
UNIT TERKAIT - OK
- IGD
- ICU
MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU
(RJP)
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. :
010/SPO/ICU/R
001 1/4
SBH /VIII/2019
Tgl. Terbit : Ditetapkan,
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
3. Pelaksanaan:
a. Menilai pernapasan pasien dengan cara:
- Melihat pergerakan dada atauperut
- Mendengar suara keluar masuknya udara darihidung
- Merasakan adanya udara dari mulut dan hidung denganpipi
atau punggungtangan.
b. Menilai denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri karotis.
c. Mengecek kesadaran pasien dengan cara:
- Memanggilnama
- Menanyakankeadaan
- Menggoyangkan bahupasien
d. Memasang papan resusitasi dibawah punggungpasien.
e. Membebaskan jalan napas dengan cara:
a) Membersihkan sumbatan jalan napas dengan cara
menghisapsekresi
b) Tripel manuver:
- Ekstensi kepala
- Mengangkat rahangbawah
- Mempertahankan posisi rahangbawah.
f. Melakukan pernapasan buatan (bagging 12-20 kali/menit) bila
denyut jantungteraba.
g. Melakukan RJP dengan ABC kombinasi bila denyut jantung tidak
teraba dengan cara:
MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU
(RJP)
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/4
010/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
- Pernapasan buatan / bagging 2kali
- Cek arteri korotis. Bila tidak ada denyut bagging 1kali
- Kompresi jantung luar bergantian dengan bagging dengan
perbandingan 30 : 2 bilaRJP
- Cek arteri korotis. Bila tidak ada denyut bagging 1kali
- Kompresi jantung luar bergantian dengan bagging
perbandingan 30:2
i. Evaluasi pernafasan pasien tiap 3-5menit
j. Lakukan RJP sampai:
- Timbul napasspontan
- Diambil oleh petugas lain ataualat
- Pasien dinyatakanmeninggal
- Penolong sudah tidak mampu atau sudah 30 menit tidak ada
respon dari pasien. Frekuensi tekanan 80- 100 kali/menit
k. Dokumentasikan
A. Dewasa:
- Penekanan menggunakan 2 pangkal telapak tangan dengan
kekuatanbahu
- Penekanan pada daerah sternum 2-3 jari diatas Procesus Xipoideus
- Kedalaman tekanan 3-5cm
MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG
PARU (RJP)
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/4
010/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
- Frekuensi penekanan 100kali/menit
B. Anak:
- Penekanan menggunakan 1 pangkal telapaktangan
- Kedalaman tekanan 2-3cm
C. Pada Bayi:
- Punggung bayi diletakkan pada lengan bawah kiri penolong,
sedangkan tangan kiri memegang lengan atas bayi sambil meraba
arteribrachialis
- Jari tengah dan jari telunjuk kanan penolong menekan dada bayi
pada posisi sejajar punting susu 1 cmkebawah
- Kedalaman tekanan 1-2cm.
Perbandingan kompresi jantung dan bagging 5:1
UNIT TERKAIT 1. OK
2. UGD
3. Ruang rawatinap
PERSIAPAN & PEMASANGAN
ALAT VENTILATOR MEKANIK
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 1/6
011/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tgl. Terbit : Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Suatu prosedur tindakan persiapan dan pemasangan alat bantu mekanik
untuk memberikan bantuan nafas pada pasien yang memerlukan
pemasangan alat ventilasi mekanik dan dilakukan oleh dokter atau
perawat terlatih/ahli yang sudah mendapatkan pendelegasian dari
dr.anastesi/dr.DPJP
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. :
012/SPO/ICU/R
001 1/2
SBH /VIII/2019
Tgl. Terbit : Ditetapkan,
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
PROSEDUR 1. PersiapanAlat.
- Satu Set lengkap BedsideMonitor
- Sumberlistrik
2. PersiapanPasien.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan
dan tindakan yang akandilakukan
- Mengatur posisi pasien sesuaikondisi
3. Pelaksanaan.
- Sebelum dipergunakan pastikan tidak adakerusakan
PEMASANGAN BEDSIDE MONITOR
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. :
012/SPO/ICU/R
001 2/2
SBH /VIII/2019
3. Pelaksanaan:
- Mencucitangan
- Menyambungkan kabel power ke stopkontak.
- Menyiapkan obat inhalasi yang akan digunakan dan isi di
dalam tabungnebulizer.
- Tambahkan cairan NaCl 0,9% ke dalam tabung nebulizer
sesuai dengan ukuran yangditentukan.
- Menghidupkan saklar“on”.
- Memasang masker menutup mulut dan hidungpasien.
- Menganjurkan pasien untuk menghirup uap yang keluar
dari dalammasker.
- Apabila obat dalam tabung habis, matikan saklar pada
posisi“off”.
- Mebereskanalat
- Mencucitangan
- Mendokumentasi tindakan yang telahdilakukan
- Spuit 1cc.
- Threewaystopcock.
- Penyangga tranduser/ standarinfus.
- PipaV.
- Infuseset.
2. Persiapan Pasien:
- Menyampaikansalam.
- Inform Concent Keluargapasien.
- Memberikan informasi kepada pasien / keluarga tentang
tujuan dan prosedur tindakan yang akandilakukan.
- Atur posisi pasien ( posisi tidurterlentang).
3. Pelaksanaan:
- Mencucitangan
- Ambil heparin sebanyak 500 unit dan masukan kedalam
cairan NaCl 0,9 % 1kolf
- Hubungkan cairan tersebut dengan selanginfus
- Hubungkan cairan infus dengan kantongtekanan
- Hubungkan tranduser dengan alatflush
- Pasang threeway stopcock dengan alatflush
- Hubungkan bagian distal selang infus dengan alatflush
- Hubungkan manometer dengan threewaystopcock
- Keluarkan udara dari seluruh sistem alatpemantauan
- Pompa kantung tekanan sampai 300mmHg.
PEMANTAUAN HEMODINAMIK DENGAN
TRANDUSER
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. :
014/SPO/ICU/RSB
001 3/3
H /VIII/2019
Persiapan Pasien :
- Sampaikan salam.
- Informasikan pada pasien atau keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akan dilakukan.
- Inform Concent Keluargapasien.
- Jelaskan bahwa tindakan dapat merangsang batuk dan reflexgag.
- Jaga privacy pasien dengan menutup gorden atau pasang
sampiran.
Pelaksanaan:
- Cucitangan.
- Atur posisi klien. Untuk pasien yang sadar posisi semi fowler
dan pasien tidak sadar posisisupine.
MELAKUKAN SUCTIONING TRACHEAL
(PADA ALAT BANTU JALAN NAPAS )
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/5
015/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
- Letakkan handuk dibawah tracheapasien.
- Atur tekanan (tidak boleh lebih dari 120mmHg).
- Hidupkan mesin suction. Ada 3 kalibrasi tekanan,tekanan tinggi
120-150 mmHg, sedang 80-120 mmHg,rendah 0-80 mmHg.
Pada orang dewasa :120-150 mmHg,pada anak- anak 100–120
mmHg dan bayi 60–100mmHg.
- Buka kateter suction, tuangkan air steril atau normal saline pada
kom atau mangkok untuk melumasikateter.
- Pasang sarung tangan steril.
- Dengan tangan memakai sarung tangan hubungkan kateter
suction denganmesin.
- Basahi ujung kateter dengan air steril untuk mengurangi gesekan
sehingga memudahkanpemasukan.
- Test fungsi suction dan kepatenan kateter dengan menutup dan
membuka port atau konektor -Y dengan ibu jari.
- Jika secret tidak berlebihan berikan hiperventilasi dengan
memompa bag resusitasi dengan kadar oksigen 12–15L
/mnt .
- Jika secret berlebihan cukup dengan memberikan oksigen
dengan kadar lebih tinggi dari sebelumnya (12–15L/mnt).
- Berikan oksigen dengan konsentrasi 12-15L/mnt.
- Tanpa melakukan penghisapan masukan secara cepat tetapi hati–
hati kateter suction ke dalam alat bantujalan nafas (saat yang
tepat adalah pada saat inspirasi) hingga-
MELAKUKAN SUCTIONING TRACHEAL
(PADA ALAT BANTU JALAN NAPAS )
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 4/5
015/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
10-12,5 cm atau sampai mentok (kemungkinan sampai carina)
atau pasien batuk. Kemudian tarik kembali kira– kira 1 cm.
- Lakukan penghisapan intermitten dengan membuka atau
menutup port kateter. Putar kateter sambil ditarik keluar
perlahan. Anjurkan pasien untuk batuk. Observasi kemungkinan
adanya distress nafas. Suctioning dilakukan selama 5–10 detik
dan tidak boleh lebih dari 15detik.
- Jika secret sangat kental,bilas kateter suction dengan air steril
dan masukan 3–5 ml air steril ke dalam tracheal kemudian
suction.
- Reoksigenasikan dan inflasikan paru – paru selama beberapa kali
bernafas.
- Bilas kateter dengan larutan steril yang tersedia,kemudian ulangi
prosedur sampai jalan nafas bersih. Jangan lakukan prosedur
lebih dari 5 menit .
- Bila pasien tidak mengalami distress pernafasan, istirahatkan
selama 20 – 30 detik sebelum mengulang suctioning.
- Anjurkan pasien untuk nafas dalam dan batuk diantara tindakan
suctioning.
- Lakukan suctioning orofaring setelah menyelesaikan suctioning
tracheal.
MELAKUKAN SUCTIONING TRACHEAL
(PADA ALAT BANTU JALAN NAPAS )
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 5/5
015/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
- Setelah kateter dikeluarkan bilas dengan air steril kemudian buang
pada tempat yang telahditentukan.
- Amati perubahan warna kulit dan denyutnadi.
- Observasi respon pasien setelah dilakukan tindakan
suctioning meliputi suara nafas denganauskultasi.
- Rapikan alat –alat.
- Rapikanpasien.
- Cucitangan.
- Dokumentasikan tindakan meliputi tanggal, waktu, pelaksanaan,
respon juga posisi pasien, jumlah, konsistensi, bau dan warna
secret serta hal yang terjadi selama penghisapan di daftar chek list
atau tindakan perawatan pada catatanperawatan.
PENGERTIAN Suatu prosedur penghisapan secret melalui hidung dan mulut dengan
menggunakan kateter suction yang di hubungkan dengan mesin suction
dan dilakukan pada pasien yang tidak mampu melakukan pembersihan
jalan nafas juga tidak dapat batuk efektif serta pasien yang mengalami
penurunan kesadaran yang memerlukan pengeluaransecret.
10) Lakukansuction.
11) Untuk orofaringeal suction,masukkan kateter melalui sisi
rongga mulut secara perlahan dengan valve/ port dalam
keadaan terbuka dan arahkan keorofaring.
12) Basahi ujung kateter dengan air steril untuk mengurangi
gesekan sehingga memudahkan pemasukan.
13) Test fungsi suction dan kepatenan kateter dengan menutup dan
membuka port atau konektor-Y dengan jangan melakukan
penghisapan selama pemasangan untuk menghindari turbinasi
nasal oleh kateter dan akan lebih memudahkan masuknya
kateter ke dalamnasofaring
14) Setelah kateter mencapai nasofaring, tutup port dengan ibu
jari. Putar kateter sambil di tarik keluar perlahan. Suctioning
dilakukan selama 5 – 10 detik dan tidak boleh lebih dari 15
detik.
15) Bilas kateter dengan larutan steril yag tersedia,kemudian
ulangi prosedur sampai jalan nafas bersih. Jangan lakukan
prosedur lebih dari 5menit
16) Bila pasien tidak mengalami distress
pernafasan,istirahatkan selama 20 – 30 detik sebelum
mengulangsuctioning.
17) Anjurkan pasien untuk nafas dalam dan batuk diantara
tindakansuctioning.
18) Lakukan suctioning secret pada rongga mulut atau bawah
lidah setelah suctioning orofaring ataunasofaring.
MELAKUKAN PENGHISAPAN LENDIR
(SUCTIONING) MELALUI OROFARINGEAL
DAN NASOFARINGEAL
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. :
016/SPO/ICU/R
001 5/5
SBH /VIII/2019
PENGERTIAN Suatu prosedur tindakan pembersihan secret yang ada pada jalan
nafas utama dalam rangka pemenuhan kebutuhan oksigen dan
dilakukan pada pasien yang tidak mampu batuk atau pasien-pasien
tidak sadar.
2. Kebutuhan oksigenterpenuhi
2. Persiapan Pasien:
- Sampaikansalam
- Informasikan pada pasien atau keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akan dilakukan, lama, sensasi serta
harapan selamapemeriksaan
- Inform Concent Keluargapasien
- Assessment kondisipasien
- Auskultasi dada (memastikan adanyasecret)
- Observasi tentang frekuensi nafas, nadi dan visualsecret
- Jaga privacy pasien dengan menutup gorden atau pasang
sampiran
3. Pelaksanaan:
1) Cuci tangan secaraaseptic.
2) Atur posisi tidur pasien sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.
3) Sambungkan suction machine portable atau sentral suction
dengan sumberlistrik.
4) Hidupkan (putar) sumber penghisap sesuai dengan
tekanan yangdibutuhkan.
5) Pasang sarungtangan.
6) Hubungkan sumber penghisap dengan connecting tube dan
suctionkateter.
7) Masukkan ujung kateter penghisap kedalam lubang hidung
sampaitrakea.
MELAKUKAN PENGHISAPAN LENDIR
(SUCTIONING) MELALUI
HIDUNG
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/3
017/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 1/4
018/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
No. Dokumen :
No. Hal. : 2/4
018/SPO/ICU/R
Revisi
SBH /VIII/2019
: 001
2. Pelaksanaan:
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan
keluarganya
b. Atur posisi pasien sesuai dengan kondisipasien
c. Tentukan nilai titik nol antara manometer dan pasien dengan
menggunakan water pass yang kita kenal dengan istilah
zeroing / zero point, adapun langkahnya:
- Tarik garis pada area mid clavicula dengan garis
vertical antara KS3 dan KS4 tentukan satutitik
- Tarik garis pada area mid axilaris dengan garis
horizontal tentukan satutitik
- Titik pertemuan antara garis vertical di mid clavicula
dan garis horizontal di mid axilaris pada ICS3 dan
ICS4 itulah titiknolnya
- Jika di lihat pada rongent thoraks ujung kateter tersebut
berada pada muara vena cava superior dan vena cava
interior pada atriumkanan
- Bisa juga tetapkan titik nol (zero point) dengan cara
menarik garis dari ICS IV ke arah lateral, kemudian
tarik garis mid axilla. Titik perpotongan tersebut harus
sejajar dengan titik nol dari manometer dengan
bantuanwaterpass.
d. Ambil waterpass untuk menentukan nilai nol pada
manometer, dengan cara : tarik ujung waterpass yang ada
airnya (pastikan tidak ada udara di antaranya)dengan
CARA MENGUKUR CVP
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/4
018/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
tangan kanan atau kiri geser ujung waterpass yang satunya
tentukan nilai nol pada manometer sejajar dengan ujung
waterpass tersebut.
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 4/4
018/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
yang telah di tentukan dengan tanda merah pada
manometerdan clep berwarna hijau di tutup.
n. Tutup three way antara manometer dan cateterCVP.
o. Buka three way antara cairan isotonis /NaC10,9%.
p. Atur aliran tetesan cairan ke cateter CVP supaya cateter CVP
tidakmacet.
q. Dokumentasikan hasilpengukuran.
r. Evaluasi kondisi klinispasien.
s. Kaji parameter / data yang lain yang berhubungan dengan
status cairan pasien. Apakah pasien normo / hipo /
hipervolemik.
t. Lapor dan kolaborasi dengan dokter tentang status cairan
pasien danintervensinya.
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Suatu tindakan membuka balutan infus yang terpasang pada area
penusukan infus dan menggantinya dengan balutan infus baru.
PROSEDUR 1. PersiapanAlat.
a. Metode Konvensional :
- Perlak danpengalas
- Plester dangunting
- Lidi ,kapas dengan cairan wash bensin / kayuputih
- Betadine cair /salep
- Sarung tanganbersih
- Bak instrument steril berisi lidi kapas steril, pinset
anatomis steril 2 buah,kassa steril 2 x2
- Bengkok
MENGGANTI BALUTAN IV LINE CATETER
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/4
019/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
b. Metode Modern
- Set ganti balutan IVcateter
- Pengalas
- Bengkok
- Sarung tanganbersih
- Pinset anatomis steril satubuah
- Perlak danpengalas
2. PersiapanPasien :
- Sampaikansalam
- Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akandilakukan
3. Pelaksanaan:
a. Cuci tangan .
b. Dekatkan alat –alat ke samping tempat tidur dan jaga
kesterilanalat.
c. Pasang perlak dan pengalas di bawah tempat IVcateter.
d. Pakai sarung tanganbersih.
e. Buka bak instrument dengan teknikaseptic.
f. Lepaskan plester dengan lidi kapas yang telah di basahi
washbensin.
g. Angkat kassa satu per satu dari tempat pemasangan IV
cateter dengan pinset anatomis dan bersihkan sisa –sisa
perekat.
MENGGANTI BALUTAN IV LINE CATETER
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/4
019/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
PROSEDUR 1. PersiapanAlat.
a. Mesin EKG yang dilengkapi :
- Kabel untuk sumberlistrik
- Kabel untuk bumi(ground)
- Kabel elektoda (ekstremitas dandada)
- KertasEKG
- Plat elektroda ekstremitas / karetpengikat
PROSEDUR PEREKAMAN ELEKTROKARDIOGRAM
(EKG)
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/4
020/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
2. Persiapan pasien:
a. Menyampaikansalam.
b. Memberikan informasi pada pasien dan keluarga tentang
tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan beserta
lama, sensasi dan harapan selamapemeriksaan.
c. Meminta persetujuanpasien.
d. Jaga privacy pasien dengan menutupgorden.
e. Mengatur posisi tidur terlentang pada pasien (tangan dan
kaki tidak salingbersentuhan).
3. Pelaksanaan :
a. Perawat mencucitangan.
b. Menghubungkan kabel listrik EKG dengan sumberlistrik.
c. Membuka dan melonggarkan pakaian bagian atas pasien
serta melepas jam tangan, dan logamlain.
d. Tentukan dan periksa kulit daerah ekstremitas yang akan di
pasangelektroda.
e. Menginformasikan pada pasien bahwa pemasangan
elektroda akandilakukan.
f. Membersihkan kedua pergelangan tangan dan kakiserta
PROSEDUR PEREKAMAN ELEKTROKARDIOGRAM
(EKG)
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. :
020/SPO/ICU/R
001 3/4
SBH /VIII/2019
PROSEDUR 1. PersiapanAlat
a. Bak steril berisi:
- Pinset cirurgis 1buah
- Pinset anatomis 2buah
- Kom kecil berisi bethadine atauantibiotic
- Kom kecil berisi NaC10,9%
- Kom kecil berisi kapas sublimate /kassa
- Lidi wotten 3buah
- Kassa steril ukuran 4 x6 1lembar
PERAWATAN PASIEN YANG TERPASANG
TRACHEOSTOMY
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/4
021/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
- Alaskerja.
- Neirbekken 2buah.
- Korentang dalamtempatnya.
- Plester.
- Guntingverban.
- Wash bensin,alcohol.
- Tali pengikattracheostomy.
- Perlengkapan suctioningtracheal.
- Sarungtangan.
2. Persiapan Pasien:
- Menyampaikansalam
- Menjelaskan kepada keluarga tentang tujuan dan prosedur
tindakan yang akandilakukan
- Menjaga privacypasien
- Mengatur posisi semi fowler bila pasien sadar, atau posisi
supinasi pada pasien tidaksadar
- Memastikan pasien dalam keadaan aman untuk
dilakukantindakan
3. Pelaksanaan:
- Mengkaji status pernafasan pasien termasuk kebutuhan
akan peghisapan dan perawatan endotracheal.
PERAWATAN PASIEN YANG TERPASANG
TRACHEOSTOMY
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/4
021/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
- Tissue makan.
- Neirbekken.
- GelasUkur.
- Persiapan pasien:
- Sampaikansalam.
- Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akan dilakukan.
- Menjaga privacypasien.
3. Pelaksanaan:
Ditetapkan,
Tgl. Terbit : Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/2
023/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
2. Persiapan pasien:
- Sampaikansalam.
- Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akan dilakukan.
3. Pelaksanaan:
b. Plester.
c. Perlak alaskerja.
d. Neirbekken.
e. Air destilasi steril atau NaC10,9%.
f. Guntingverban.
g. Wash bensin, alcohol.
h. Klem 2buah.
i. Botol WSD steril dengan larutan NaC1 0,9% atauaquadest.
j. Perlengkapan suctioning jika diperlukan.
2. Persiapan Pasien:
- Sampaikansalam.
- Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akan dilakukan.
- Jaga privacypasien.
3. Pelaksanaan:
- Kaji rasa nyaman pasien dan pemberian obat analgetik pada
saat pasien bergerak, nafas dalam,danbatuk.
- Kaji tanda vital untuk mengetahui apakah terdapat
pneumothorax.
- Observasi pergerakan dada, auskultasi bunyi nafas.
- Periksa luka daerah penusukan selang dada dan
kemungkinan adanya krepitus subcutan.
- Periksa jumlah cairan yang keluar pada botol atau container.
- Periksa fluktuasi level caiaran pada botol WSD.
PERAWATAN PASIEN YANG TERPASANG
WATER SEALAD DRAINAGE (WSD)
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/4
024/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
- Isilah botol WSD dengan 300 ml air destilasi steril atau NaCl
0,9 %.
- Masukkan satu lubang gelas pendek dan satu yang panjang
pada penutup karet botol. Pastikan bahwa tabung selang yang
panjang masuk 2 cm dibawah permukaan airbotol.
- Beri tanda pada level permukaan air botol dengan plester.
- Tempatkan botol pada rak botol pada lantai di samping
tempat tidurpasien.
- Hubungkan botol dengan selang dadapasien.
- Plester semua sambungan selang termasuk tutupbotol.
Mengganti Balutan :
Yang kotor.
- Bersihkan selang dengan alkohol 70%
- Jaga selang dada agar tidaktertarik
- Observasi kulit sekitar penusukan selangdada
- Tutup sekitar selang dada dengan kain kassa (kompres)
dan tutup kembali dengan menggunakan kain kassakering.
- Tutup pakaianpasien.
- Bila akan mengganti botol WSD terlebih dahulu selang di
klem dengankocher.
- Botol WSD pengganti sudah diiisi NaCl 0,9 % atau
aquadestilatasteril.
- Setelah botol WSD diganti dan selang WSD terfiksasi
dengan baik kocher klem dilepas.
- Pasien dirapikan dan alatdibereskan.
- Mencucitangan.
- Dokumentasikanpada daftar check list tindakan pada
catatanperawatan.
PENGERTIAN Syringe Pump merupakan suatu alat yang bekerja secara otomatis
untuk mengalirkan cairan / obat didalam syringe / spuit dalam
bentuk bilangan bulat atau secara decimal dengan pemberian
secara titrasi (dalam pengenceran) agar diperoleh kecepatan dan
jumlah tetesan yang tepat sesuai dengan dosis obat yang
dibutuhkan.
PROSEDUR 1. Persiapanpasien
- Pasien diberitahu penjelasan tentang tujuan
tindakan yang akandilakukan.
- Posisi pasien diatur sesuai dengankebutuhan.
2. Persiapanalat
- Alat syringpump.
- Disposable syringe pump sesuaiukuran.
- PerfusorLine.
PEMBERIAN OBAT SECARA TITRASI (DRIP)
MENGGUNAKAN ALAT SYRINGE PUMP
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/3
025/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
3. Pelaksanaan:
- Inform consentkeluarga.
- Pasien dalam posisi terlentang,dengankepala ekstensi.
2. Persiapanalat
3. Pelaksanaan:
a. Cucitangan.
b. Siapkan alat ambu bag dan pastikan alat tersebut dapat
digunakan.
c. Bebaskan jalannafas.
d. Periksa pernafasan pasien dengan cara:
- Look (lihat) : gerak dada, gerak cuping hidung (flaring
nostril), retraksi selaiga.
- Listen (dengar) : suara nafas, suaratambahan.
- Feel (rasakan) : udara nafas keluar hidung –mulut.
e. Nilai pernafasanpasien.
f. Nilai tanda tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul
lakukan pemberian nafas buatan menggunakanambubag.
g. Angkat rahang bawah pasien untuk mempertahankan jalan
nafasterbuka.
h. Tekan sungkup pada muka pasien secarakuat.
i. Pompa udara dengan cara tangan satu memegang bag sambil
memompa udara dan yang satunyamemegang
PEMBERIAN BANTUAN NAPAS DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT BVM
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/3
026/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Tgl. Terbit : Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
3. Pelaksanaan:
a. Cucitangan.
b. Pasang kabel dan elektrodadefibrillator.
c. Pastikan gambaran EKG VentrikelFibrilasi.
d. Pastikan adanya aliranlistrik.
MEMBERIKAN DEFIBRILASI EKSTERNAL PADA
PASIEN DEWASA
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/4
028/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
- Monitorjantung
- Monitor tanda-tandavital
- Aksesintravenal.
- EKG 12Lead
i. Stetoskop
j. suction.
2. Persiapan pasien:
1) Sampaikansalam.
2) Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan dan
langkah-langkah tindakan yang akandilakukan.
3) Anjurkan minum sebelum tindakandilakukan.
4) Jangan makan 1-2 jam sebelum Postural Drainage
diberikan.
5) Stop semua makanan melalui NGT selama 30-45 menit
sebelum dilakukantindakan.
6) Periksa Residual isi lambung (bila terpasang NGT), jika
lebih dari 100 ml tundatindakan.
7) Jaga privacy pasien dengan menutup gorden atau
pasangsampiran.
8) Mengatur posisi pasien sesuaikondisi.
3. Pelaksanaan:
a. Cucitangan.
b. Pasang sarungtangan.
c. Bantu pasien mengatur posisi yang tepat sesuai dengan
kebutuhan.
POSTURAL DRAINAGE
terkena.
MELAKUKAN BATUK
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 1/4
030/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
PROSEDUR 1. Persiapanalat.
a. Container steril berisi:
- Pinset anatomis / cirurgis ( 3buah).
- Gunting jaringan (1buah).
- Gunting kassa (1buah).
- Gunting untuk mengangkat jaringan (bilaperlu).
- Mangkok kecil (2Buah).
- Kapas lidi(secukupnya).
- Kassa steril (sesuaikebutuhan).
- Kassa menutup luka / modern wound dressing (sesuai
kebutuhan).
MELAKSANAKAN PERAWATAN LUKA
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/4
030/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
- Sarung tangan steril (1pasang).
- Hemostatik klem forceps (sesuaikebutuhan).
b. Peralatan tidak steril:
- Gunting untuk buka balutan (1buah)
- Adhesif tape / plester / hypafix (secukupnya)
- Desinfektan dan antiseptic(secukupnya)
- Wash bensin dalam tempatnya(secukupnya)
- Bengkok (2buah)
- Obat luka sesuaikebutuhan
- Perlak dan kain pengalas (1lembar)
- Tempatsampah
2. Persiapan pasien:
- Sampaikansalam.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan
dan prosedur tindakan yang akandilakukan.
- Inform concentkeluarga.
- Jaga privacy pasien dengan menutup gorden atau
memasangsampiran.
- Dekatkan alat-alat yang akandibutuhkan.
- Mengatur posisi pasien (sesuaikebutuhan).
3. Pelaksanaan
1) Cucitangan
2) Lepaskan plester / adhesive wound dressing dengan cara
memegang bagian ujungnya dengan pinset dan ditarik dengan
sebelumnya dibasahi terlebih dahuludengan
MELAKSANAKAN PERAWATAN LUKA
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/4
030/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Wash bensin.
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 4/4
030/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
UNIT TERKAIT - UGD
- Ruang rawatinap
MELAKSANAKAN PERAWATAN STOMA
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/3
031/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
- Vaseline
- Gunting 1buah
- Perlak pengalas 1buah
- Tempatsampah
- Sabun
- Waslap 1buah
- Cetakan ukuranstoma
- Spidol
2. Persiapanpasien
1) Sampaikansalam.
2) Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akandilakukan.
3) Jaga privacy pasien dengan menutup gorden atau
memasangsampiran.
4) Dekatkan alat-alat yangdibutuhkan.
5) Mengatur posisi pasien (sesuaikebutuhan).
3. Pelaksanaan
1) Cucitangan.
2) Pakai sarungtangan.
3) Pasang perlak di bawah atau pinggirstoma.
4) Buka kantong lama dan skin barier (bila ada) buang ke
tempatsampah.
5) Tutup stoma dengankassa.
6) Bersihkan area kulit sekitar stoma dengankapas.
7) Kulit dibersihkan perlahan dengan menggunakansabun
MELAKSANAKAN PERAWATAN STOMA
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/3
031/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
dan waslap lembab secara lembut.
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 1/4
032/SPO/ICU/
001
RSBH
/VIII/2019
Ditetapkan,
Tgl. Terbit : Direktur
STANDAR
PROSEDUR 01 Agustus
OPERASIONAL 2019 drg. Bramantio, SpOrt
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/4
032/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
d. Swab alcohol 70%
e. Plester
f. Kassa steril padatempatnya
g. Bethadine / zalf providoniodine
h. Perlak kecil danalas
i. Tourniquet.
j. Sarungtangan.
k. Neirbekken.
l. Gunting.
m. Tree way stop cock : untuk cairan lebih darisatu.
n. Clave conector : untuk pemberian therapy intravena
2. Persiapan pasien:
a. Sampaikansalam.
b. Periksa vital sign : Tensi, Pernafasan, Nadi danSuhu.
c. Cek hasilLaboratorium.
d. Periksa integritas kulit dan faktorpredisposisi.
e. Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akandilakukan.
f. Inform consentkeluarga.
g. Atur peralatan di sampingpasien.
3. Pelaksanaan:
1) Cucitangan
2) Lepaskan penutup cairan infus dengan memperhatikan
sterilitas
3) Buka set infus kemudian atur roll klem 2-4 cmdibawah
PEMASANGAN IV CATETER PERIFER
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/4
032/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
drip dengan posisi off
4) Pasang set infus dengan cairan yangdiperlukan.
5) Lakukan pengisian cairan pada set infus dan pastikan tidak
ada udara di sekitar setinfus.
6) Atur posisi tidur pasien sesuai dengan kondisipasien.
7) Pilih pembuluh darah vena yang akan di pasang sesuai
kebutuhan.
8) Pasang perlakkecil.
9) Lakukan pembendungan 10-12 cm di atas tempat yang akan
dilakukanpenusukkan.
10) Pasang sarungtangan.
11) Lakukan desinfeksi pada area penusukan dengan swab
alcohol 70 % atau bethadine dengan carasirkulasi.
12) Lakukan punksi vena dengan lubang jarum menghadap
keatas.
13) Perhatikan keluarnya darah melalui kateter.
14) Tarik wire sedikit dan masukkan kateter secaraperlahan.
15) Lepaskantourniquet.
16) Cabut wire dan hubungkan cairan infus dengan IV kateter.
17) Test apakah cairan infus mengalir dengan lancar atau tidak.
18) Tempat penusukan diberi zalf ataubethadine.
19) Lakukanfiksasi.
20) Tutup tempat tusukan dengan penutup transparanatau
PEMASANGAN IV CATETER PERIFER
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 4/4
032/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
kassa steril.
21) Atur jumlah cairan infus yang masuk dengan system tetes
ataden atau menggunakan pump sesuai dengan kebutuhan.
22) Pada set infus dan kateter di beri tanggalpemasangan.
23) Bereskanalat-alat.
24) Lepaskan sarungtangan.
25) Rapikanpasien.
26) Cucitangan.
27) Awasi tempat penusukan apakah ada perdarahan, edema,
kemerahan, sakit,bocor.
28) Lakukan dokumentasi:
a) Tanggalpemasangan
b) Jenis cairan yang dipasang
c) Jumlah kebutuhancairan
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/5
033/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
3. Persiapan pasien:
a. Informasikan tentang rencana pemasangan NGT, tujuan dan
prosedur tindakan yang akan dilakukan, lama, sensasi serta
harapan selamatindakan
b. Bila pasien sadar informasikan pada pasien untuk membantu
kelancaran pemasangan NGT dengan cara menelan
c. Inform consentkeluarga
d. Jaga privacy pasien dengan menutup gorden atau
memasangsampiran
e. Posisi pasien diatur dalam posisi semifowler
Untuk pasien gelisah, tangan dan kaki di ikat dengan
memperhatikan segi keamanan dan kenyamanan pasien
4. Pelaksanaan:
a. Cuci tanganbersih
b. Perlak pengalas diletakkan di dadapasien
c. Neirbekken diletakkan di sampingpasien
d. Sarung tangan dipakai
e. Lubang hidung dibersihkan dengan kapas ataukassa
f. NGT di ukur dari epigastrium sampai ke hidung, kemudian
belok ke telinga, selanjutnya di beri tanda (ujung NGT
berada diepigastrium).
g. Ujung NGT di beripelumas.
h. Bila pada pangkal NGT dilengkapi dengan penutup, tutup
bagian pangkalnya, bila tidak maka gunakanklem.
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT)
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 4/5
033/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
i. NGT dimasukkan perlahan-lahan, sambil pasien dianjurkan
untuk menelan (untuk pasien yang sadar) sampai batas yang
telah di beri tanda pada saat pengukuran
j. Cek apakah NGT terpasang dengan benar, dengan cara:
- Isi spuit dengan udara, cara menarik perfusor sebanyak
10cc.
- Buka klem atau penutup dan masukkan udara melalui
pangkal NGT sambil dengarkan masuknya udara
dengan menggunakan stetoscope (stetoscope berada di
atasepigastrium).
- Bila terdengar adanya aliran udara di daerah
epigastrium berarti letak NGT benar. Udara di tarik
kembali dengan menggunakan spuit yangsama.
- Bila tidak terdengar aliran udara, berarti ada kesalahan,
tarik kembali NGT dengan perlahan dengan bagian
pangkal NGT tertutup atau di klem. Ulangi langkah
seperti diatas.
k. Setelah yakin NGT terpasang dengan benar, bagian yang
telah di beri tanda di fiksasi ke bagian puncak hidung
dengan plester dan pastikan bagian tersebut terfiksasi dengan
baik dankuat.
l. Pemasangan selesai, beri informasi pada pasien dan keluarga
bahwa pemasangan NGT telahselesai.
m. Alat-alatdibereskan.
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT)
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 5/5
033/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
n. Sarung tangan dibuka.
o. Rapikanpasien.
p. Cuci tanganbersih.
q. Lakukandokumentasi.
- Catat tanggal pemasangan NGT, ukuran NGT dan
efektifitasNGT.
- Cantumkan nama jelas dan tanda tangan pemasang NGT.
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 1/3
034/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Tgl. Terbit : Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/3
034/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/3
034/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/3
035/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
- Jelly
- SumberO2
- Humidifier
2. Persiapan pasien:
1) Sampaikansalam.
2) Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan
dan prosedur tindakan yang akandilakukan.
3) Atur posisi tidur yang nyaman sesuai
dengan hemodinamikpasien.
4) Jaga privacy pasien tidur dengan menutup gorden atau
memasangsampiran.
3. Pelaksanaan:
1) Cucitangan.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien atau
keluarganya.
3) Isi humidifier oksigen dengan aquabidest steril sampai
batas yang telah ditentukan pada humidifier, jangan
dibiarkankosong.
4) Hubungkan canula binasal O2 ke humidifier yang sudah di
isiaquabidest.
5) Tes aliran oksigen, lihat gelembung udara yang mengalir
dihumidifier.
6) Beri pelicin (jelly) pada ujung canula, jika diperlukan,
tetapi tidak menutup lubangcanul.
PEMBERIAN NASAL CANULA OKSIGEN
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/3
035/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 1/3
036/SPO/ICU/RS
001
BH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/3
036/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
- Jelly
- SumberO2
- Humidifier
2. Persiapan pasien:
1) Sampaikansalam.
2) Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akandilakukan.
3) Atur posisi tidur yang nyaman sesuai dengan
hemodinamikpasien.
4) Jaga privacy pasien tidur dengan menutup gorden atau
memasangsampiran.
3. Pelaksanaan:
1) Cucitangan.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien atau
keluarganya.
3) Isi humidifier oksigen dengan aquabidest steril sampai batas
yang telah ditentukan pada humidifier, jangan
dibiarkankosong.
4) Hubungkan canula binasal O2 ke humidifier yang sudah di
isiaquabidest.
5) Tes aliran oksigen, lihat gelembung udara yang mengalir
dihumidifier.
6) Beri pelicin (jelly) pada kedua ujung canula, jika diperlukan,
tetapi tidak menutup lubangcanul.
7) Bersihkan hidung dengan menggunakantissue.
PEMBERIAN CANULA BINASAL OKSIGEN
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/3
036/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
No. Dokumen :
No. Hal. : 1/3
037/SPO/ICU/RS
Revisi
BH /VIII/2019
: 001
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
PROSEDUR 1. Persiapanalat
- Simple maskoksigen
- Aquabideststeril
- Manometeroksigen
- Kassa
- SumberO2
- Humidifier
2. Persiapanpasien
1) Sampaikan salam
PEMBERIAN SIMPLE MASK OKSIGEN
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. :
037/SPO/ICU/R
001 2/3
SBH /VIII/2019
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/3
037/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
Ditetapkan,
Tgl. Terbit : Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
2. Persiapan pasien:
1) Sampaikansalam.
2) Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan
dan prosedur tindakan yang akandilakukan.
PEMBERIAN SIMPLE MASK REBREATHING OKSIGEN
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/3
039/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/3
039/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
PROSEDUR 1. Persiapanalat
- NasalKateter
- Aquabideststeril
- Manometeroksigen
- Oksigen tabung / oksigensentral
- Pengalaskerja
- Sarung tangan bersih dalamtempatnya
- Tissue
- Neirbekken
- Jelly
- Humidifier
PEMASANGAN NASAL OKSIGEN KATETER
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/3
040/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
2. Persiapanpasien
1) Sampaikansalam.
2) Kaji ulang kebutuhan oksigen melalui nasalkateter.
3) Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akandilakukan.
4) Atur posisi tidur yang nyaman sesuai dengan
hemodinamikpasien.
5) Jaga privacy pasien tidur dengan menutup gorden atau
memasangsampiran.
3. Pelaksanaan
1) Cucitangan.
2) Alat-alatdidekatkan.
3) Pasang sarungtangan.
4) Bersihkan hidung dengan menggunakantissue.
5) Isi humidifier oksigen dengan aquabidest steril sampai batas
yang telah ditentukan pada humidifier, jangan
dibiarkankosong.
6) Hubungkan nasal kateter O2 ke humidifier yang sudah di
isiaquabidest.
7) Beri pelicin (jelly) pada kedua ujung canula, jika diperlukan,
jangan sampai menutupi lubang dari kanula tersebut.
8) Test aliran oksigen, jika ada aliran kemudian tutup kembali.
PEMASANGAN NASAL OKSIGEN KATETER
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/3
040/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
No. Dokumen :
No. Revisi: Hal. : 1/3
041/SPO/ICU/RS
001
BH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
B. PROSEDUR:
1. Menjelaskantujuandanprosedur yangakandilakukan.
2. Mencucitangan.
3. Mengukurberatbadanpasien.
4. Menghitung intake:
- Oral ( makan,minum).
- Enteral ( obat oral, ngt ) dalam 24jam.
5. Menghitung intake parental ( cairaninfus, injeksi ) dalam24 jam.
6. Menentukancairanmetabolismedalam 24jam.
7. Menghitungout put urine dalam 24jam.
8. Menghitungout put feces dalam 24jam.
9. Menentukan Balance cairananak:
a. Air metabolisme :
MENGUKUR BALANCE CAIRAN
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/3
041/SPO/ICU/RS
001
BH /VIII/2019
a. Air metabolisme:
- usiabalita ( 1-3tahun) :8cc/kgBB/hari.
- usia5-7tahun :8-8,5cc/kgBB/hari.
- usia7-11tahun :6-7cc/kgBB/hari.
- usia12-14tahun :5-6cc/kgBB/hari
b. Menghitung IWL padaanak:
Rumus : (30 – usiaanakdalamtahun ) x cc/KgBB/hari.
c. Menghitung urine anakngompol : 0.5 – 1 cc /kgBB/hari.
d. Menghitung Balance
cairananakdengankenaikansuhu : Rumus : IWL +
200 (Suhutinggi –36,8°C).
10. Menghitung IWL ( INSENSIBLE WATER LOSS )dewasa:
Jmlcairan yang keluartdkdisadaridansulitdihitung.
- Keringat
- Uaphawanafas.
a. Insensible Water Loss (IWL) dewasa
: Rumus : ( 15 X BB)
24 JAM
b. IWL dengankenaikansuhu :
Rumus : [( 10% x cairan masuk) x
jumlah kenaikan suhu ] / 24jam+
IWLNormal.
11. Menghitung balance cairan:
CM – CK – IWL (CAIRAN MASUK – CAIRAN KELUAR –
IWL).
a. CM(input) :Cairanmasuk
- Infus
- Minuman
- Kandungancairandalammakanan
- Volume cairandalam obat2an
(sirup, suntikan,drip).
b. CK (Out Put) :Cairankeluar
- Urine
- Muntah
- NGT
- Draine.
MENGUKUR BALANCE CAIRAN
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 3/3
041/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Pasienkritisadalahpasiendengandisfungsiataugagalpadasatuataulebih
system tubuh, tergantungpadapenggunaanperalatan monitoring
danterapi.
PROSEDUR 1. Memberikanedukasipadapasiendanataukeluargaseperti:
Diagnosadanmanajemen
Rehabilitasi
Obat-obatan
ManajemenNyeri
PerwatanLuka
Diet danNutrisilain-lainnya
2. Perencanaanpulangdilengkapidalam 24 jam
pertamapasienmasukruangrawat:
a. Pasientinggaldengansiapa.
PEMULANGAN PASIEN KRITIS
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/2
042/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
b. Dimanaletakkamarpasiendirumah?
c. Bagaimanakondisirumahpasien?
d. Bagaimanaperawatankebutuhandasarpasien?
e. Apakahpasienmemerlukanalatbantukhusus?
f. Apamakananpasien?
g. Apakahperludirujukkekomunitastertentu?
3. Menjelaskanmasalahkeperawatansertatujuan / targetterukur.
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 1/2
043/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/2
043/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
PROSEDUR 1. Persiapan:
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan melakukan Asesmen kondisi
terminal terhadap pasien.
2. Memenuhi kebutuhanemosi:
a. Menginformasikan ke keluarga terkait kondisipasien
b. Pendampingan Keagamaan oleh petugas Bina Rohani kepada
pasien dengan kondisiterminal.
c. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
memberikan tuntunan menjelang ajal sesuaiagamanya.
3. Memenuhi kebutuhan jasmanipasien.
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
PROSEDUR 1. Persiapan:
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter jaga
melakukan Asesment kondisi koma terhadap pasien.
2. Memenuhi kebutuhan emosi:
a. Menginformasikan ke keluarga terkait kondisipasien
PELAYANAN PASIEN DENGAN KONDISI
KOMA
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/3
045/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
PENGERTIAN Suatu rumus yang digunakan untuk pemberian obat Dobutamin dalam
Syring Pump.
TUJUAN Agar jumlah obat yang di berikan sesuai dengan yang di butuhkan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur RS Hj Bunda Halimah No :
PROSEDUR 1. Sediaan:
b. Dobutrex : 1 vial : 20 cc = 250mg
c. Dobujec : 1 Ampul : 5 cc = 250mg
2. Pengenceran:
50 cc 1 cc = 5000 µgr
3. Dosis :
1 – 20 µgr
4. Rumus:
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛(𝑀𝑔)𝑥𝐵𝐵𝑥𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
RUMUS DOBUTAMIN dalam SYRING
PUMP
No. Dokumen :
No. Revisi : Hal. : 2/2
046/SPO/ICU/R
001
SBH /VIII/2019
5. Tabel :
Dosis 40Kg 45 Kg 50 Kg 55 Kg 60 Kg 65 Kg 70 Kg 75 Kg 80 Kg
1. 0,48 0,54 0,6 0,66 0,72 0,78 0,84 0,9 0,96
2. 0,96 1,08 1,2 1,32 1,44 1,56 1,68 1,9 1,92
3. 1,44 1,62 1,8 1,98 2,16 2,34 2,52 2,7 2,88
4. 1,92 2,16 2,4 2,64 2,88 3,12 3,36 3,6 3,84
5. 2,4 2,7 3 3,3 3,6 3,9 4,2 4,5 4,8
6. 2,88 3,24 3,6 3,96 4,32 4,68 5,04 5,4 5,76
7. 3,36 3,78 4,2 4,62 5,04 5,46 5,88 6,3 6,72
8. 3,84 4,32 4,8 5,28 5,76 6,24 6,72 7,2 7,68
9. 4,32 4,86 5,4 5,94 6,48 7,02 7,56 8,1 8,64
10. 4,8 5,4 6 6,6 7,2 7,8 8,4 9 9,6
11. 5,28 5,94 6,6 7,26 7,92 8,58 9,24 9,9 10,56
12. 5,76 6,48 7,2 7,92 8,64 9,36 10,08 10,8 11,52
13. 6,24 7,02 7,8 8,58 9,36 10,14 10.92 11,7 12,48
14. 6,72 7,56 8,4 9,24 10,08 10,92 11,76 12,6 13,44
15. 7,2 8,1 9 9,9 10,8 11,7 12,6 13,5 14,4
16. 7,68 8,64 9,6 10,56 11,52 12,48 13,44 14,4 15,36
17. 8,16 9,18 10,2 11,22 12,24 13,26 14,28 15,3 16,32
18. 8,64 9,72 10,8 11,88 12,96 14,04 15,12 16,2 17,28
19. 9,12 10,26 11,4 12,54 13,68 14,82 15,96 17,1 18,24
20. 9,6 10,8 12 13,2 14,4 15,6 16,8 18 19,2
PENGERTIAN Suatu rumus yang digunakan untuk pemberian obat Dopamine dalam
Syring Pump.
TUJUAN Agar jumlah obat yang di berikan sesuai dengan yang di butuhkan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur RS. Hj. Bunda Halimah No : 042/PER/DIR/RSU-
N /VIII/2019Tentang Pedoman Pelayanan ICU.
PROSEDUR 1. Sediaan :
1 Ampul – 200mg
2. Pengenceran :
200 mg / 50 cc
1 cc = 4000 µgr
3. Dosis :
1 – 20
µgr/kgBB/mnt
4. Rumus :
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛(𝑀𝑔)𝑥𝐵𝐵𝑥𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
Drip infus :
(Dosis x BB x 60 x vol infus ) : 200.000 = … ml/Jam.
RUMUS DOPAMIN dalam SIRINGE
PUMP
No. Dokumen :
No.Revisi Hal. : 2/2
047/SPO/ICU/R
: 001
SBH /VIII/2019
5. Tabel :
Dosis 45 Kg 50 Kg 55 60 Kg 65 Kg 70 75 Kg 80 Kg
40K Kg Kg
g
1. 0,6 0,675 0,75 0,82 0,9 0,975 1,0 1,125 1,2
5 5
2. 1,2 1,35 1,5 1,65 1,8 1,95 2, 2,25 2,4
1
3. 1,8 2,025 2,25 2,45 2,7 2,93 3,1 3,375 3,6
5
4. 2,4 2,7 3,0 3,3 3,6 3,9 4, 4,5 4,8
2
5. 3,0 3,375 3,75 4,12 4,5 4,875 5,2 5,625 6
5 5
6. 3,6 4,05 4,5 4,95 5,4 5,85 6, 6,75 7,2
3
7. 4,2 4,725 5,25 5,77 6,3 6,825 7,3 7,875 8,4
5 5
8. 4,8 5,4 6 6,6 7,2 7,8 8, 9 9,6
4
9. 5,4 6,075 6,75 7,42 8,1 8,775 9,4 10,125 10,8
5 5
10. 6,0 6,75 7,5 8,25 9 9,75 10, 11,25 12
5
11. 6,6 7,425 8,25 9,07 9,9 10,725 11, 12,375 13,2
5 55
12. 7,2 8,1 9 9,9 10,8 11,7 12, 13,5 14,4
6
13. 7,8 8,775 9,75 10,7 11,7 12,675 13, 14,625 15,6
25 65
14. 8,4 9,45 10.5 11,5 12,6 13,65 14, 15,75 16,8
5 7
15. 9,0 10,125 11,25 12,3 13,5 14,625 15, 16,875 18
75 75
16. 9,6 10,8 12 13,2 14,4 15,6 16, 18 19,2
8
17. 10,2 11,475 12,75 14,0 15,3 16,575 17, 19,125 20,4
25 85
18. 10,8 12,15 13,5 14,8 16,2 17,55 18, 20,25 21,6
5 9
19. 11,4 12,825 14,25 15,6 17,1 18,525 19, 21,375 22,8
75 95
20. 12,0 13,5 15 16,5 18 19,5 21 22,5 24
PROSEDUR 1. Sediaan:
1 Ampul : 4 cc = 4mg
2. Pengenceran :
4 mg / 50cc
1 cc = 0,80 mg = 80µgr
3. Dosis :
Mulai 0,1 µg/kg/mnt
µgr/kgBB/mnt
4. Rumus:
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠𝑥𝐵𝐵𝑥𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
NOR EPINEPRINE dalam SIRINGE
PUMP (1 AMPUL)
No. Dokumen :
048/SPO/ICU/RS
No. Revisi Hal. : 2/2
: 001
BH /VIII/2019
5. Tabel :
40 80
Dosis 45 Kg 50 Kg 55 Kg 60 Gg 65 Kg 70 Kg 75Kg
Kg Kg
0,1 3 3,375 3,75 4,125 4,5 4,875 5,25 5,625 6
0,2 6 6,75 7,5 8,25 9 9,75 10,5 11,25 12
0,3 9 10,125 11,25 12,375 13,5 14,625 15,75 16,875 18
0,4 12 13,5 15 16,5 18 19,5 21 22,5 24
0,5 15 16,875 18,75 20,625 22,5 24,375 26,25 28,125 30
0,6 18 20,25 22,5 24,75 27 29,25 31,5 33,75 36
0,7 21 23,625 26,25 28,875 31,5 34,125 36,75 39,375 42
0,8 24 27 30 33 36 39 42 45 48
0,9 27 30,375 33,75 37,125 40,5 43,875 47,25 50,625 54
1 30 33,75 37,5 41,25 45 48,75 52,5 56,25 60
PROSEDUR 1. Sediaan:
2 Ampul : 8 cc = 8 mg
2. Pengenceran :
8 mg / 50cc
1 cc = 0,160 mg = 160 µgr
3. Dosis :
Mulai 0,1 µg/kg/mnt
µgr/kgBB/mnt
4. Rumus:
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠𝑥𝐵𝐵𝑥𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
NOR EPINEPRINE dalam SIRINGE
PUMP (2 AMPUL)
No. Dokumen :
049/SPO/ICU/RS
No. Revisi Hal. : 2/2
: 001
BH /VIII/2019
6. Tabel
40 60 80
Dosis 45 Kg 50 Kg 55 Kg 65 Kg 70 Kg 75Kg
Kg Kg Kg
0,1 1,5 1,6875 1,875 1,875 2,25 2,4375 2,625 2,8125 3
0,2 3 3,375 3,75 3,75 4,5 4,875 5,25 5,625 6
0,3 4,5 5,0625 5,625 5,625 6,75 7,3125 7,875 8,4375 9
0,4 6 6,75 7,5 7,5 9 9,75 10,5 11,25 12
0,5 7,5 8,4375 9,375 9,375 11,25 12,1875 13,125 14,0625 15
0,6 9 10,125 11,25 11,25 13,5 14,625 15,75 16,875 18
0,7 10,5 11,8125 13,125 13,125 15,75 17,0625 18,375 19,6875 21
0,8 12 13,5 15 15 18 19,5 21 22,5 24
0,9 13,5 15,1875 16,875 16,875 20,25 21,9375 23,625 25,3125 27
1 15 16,875 18,75 18,75 22,5 26,25 26,25 28,125 30
Ditetapkan,
Direktur
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR drg. Bramantio, SpOrt
OPERASIONA 01 Agustus 2019
L
PENGERTIAN Suatu rumus yang digunakan untuk pemberian obat Adrenalin dalam
Siringe pump.
TUJUAN Agar jumlah obat yang di berikan sesuai dengan yang di butuhkan
PROSEDUR 1. Pengenceran :
5 mg / 50cc
1 cc = 0,1 mg = 100 µgr
2. Dosis :
0,01 s/d0,2
µgr/kgBB/mnt
3. Rumus:
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠𝑥𝐵𝐵𝑥𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
RUMUS ADRENALIN dalam SIRINGE
PUMP
No. Dokumen :
050/SPO/ICU/RS No. Revisi Hal. : 2/2
BH /VIII/2019 : 001
4. Tabel :
Dosis 40Kg 45 Kg 50 Kg 55 Kg 60 65 K 70 Kg 75 Kg 80
Kg Kg
0,01 0,24 0,27 0,3 0,33 0,36 0,39 0,42 0,45 0,48
0,02 0,48 0,54 0,6 0,66 0,72 0,78 0,84 0,90 0,96
0,03 0,72 0,81 0,9 0,99 1,08 1,17 1,26 1,35 1,44
0,04 0,96 1,08 1,2 1,32 1,44 1,56 1,68 1,80 1,92
0,05 1,2 1,35 1,5 1,65 1,80 1,95 2,1 2,25 2,40
0,06 1,44 1,62 1,8 1,98 2,16 2,34 2,52 2,70 2,88
0,07 1,68 1,89 2,1 2,31 2,52 2,73 2,94 3,15 3,36
0,08 1,92 2,16 2,1 2,64 2,88 3,12 3,36 3,6 3,84
0,09 2,16 2,43 2,7 2,97 3,24 3,51 3,78 4,05 4,32
0,1 2,4 2,7 3,0 3,30 3,6 3,90 4,2 4,5 4,80
0,15 3,6 4,05 4,5 4,95 5,4 5,83 6,3 6,75 7,20
0,2 4,8 5,4 6,0 6,60 7,2 7,80 8,4 9,0 9,60
0,25 6,0 6,75 7,5 7,5 9,0 9,73 10,5 11,25 12
0,3 7,2 8,1 9,0 9,9 10,8 11,7 12,6 13,5 14,4
0,35 8,4 9,45 10,5 11,55 12,6 13,65 14,7 15,75 16,8
0,4 9,6 10,8 12,0 13,2 14,4 15,6 16,3 18,0 19,2
0,45 10,8 12,15 13,5 14,85 16,2 17,55 18,9 20,25 21,6
0,5 12,0 13,5 15,0 16,5 18,0 19,5 2,1 22,5 24,0
Ditetapkan,
Tgl. Terbit : Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONA 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
L
PROSEDUR 1. Sediaan:
1 vial = 10 cc = 10 mg = 10.000 µgr
1 cc = 1 mg = 1000 µgr
2. Pengenceran:
5 mg / 50cc
3. Dosis : Mulai dosis kecil 10 mikro / mnt atau 30 mikro /mnt.
4. Hal2 yang perlu diperhatikan:
- Tekanan darah harus adekuat dan monitor Tekanan Darah
ketat.
- Dosis dinaikan 10 mikro tiap 10menit.
- Sasaran tergantungkasus.
- Efek samping : hipotensi, Nyeri kepala, toleransi in countinous
use (2hr).
RUMUS NITRAT dalam SIRINGE PUMP
No. Dokumen :
051/SPO/ICU/RS No. Revisi Hal. : 2/2
BH /VIII/2019 : 001
5. Rumus :
Dosisx60 = Cc / Jam
…………….
1000
6. Tabel :
Ditetapkan,
Tgl. Terbit : Direktur
STANDAR
PROSEDUR 01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
OPERASIONA
L
Ditetapkan :
Tgl. Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONA 01 Agustus 2019
L
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
001/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Alat yang terdiri dari daya arus searah dan sebuah kapasitor untuk
menyimpan muatan listrik dalam jumlah yang ditentukan. Muatan
dilepaskan melalui padle yang ditempel di dada.
Prinsip penggunaanya :
1. Defibrilasi tindakan dengan aliran listrik asyncronic diberikan
PENGERTIAN pada pasien dengan gelombang EKG VF dan VT tanpa nadi,
dosisnya 200-400 joule
2. Cardioversi tindakan dengan aliran listrik synchronic diberikan
pada pasien dengan gelombang EKG PAT, SVT/VT dengan nadi,
AV dosisnya 50-150 joule,
SK Direktur No:
KEBIJAKAN
1. Persiapan alat :
a. Defibrilator siap pakai
b. Jelly EKG
c. Tissue
d. Emergenci troli
e. Persiapan intubasi
f. Ambubag dan one way
g. Nierbekken
h. Obat anti aritmia
PROSEDUR i. Spuit 10 cc, spuit 50 cc, dext 5 % : 25-50 cc
j. Ektension tube
k. Syringe pump
l. Papan resusitasi
m. Sarung tangan
2. Prosedur Kerja :
a. Perawat mengidentifikasi pasien dengan mencocokan nama,
tanggal lahir pada gelang identitas pasien
PENGENDALIAN
DEFIBRILATOR CARDIAC SHOCK
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
001/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Direktur,
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
b. Dokter menginformasikan tujuan tindakan kepada keluarga,
bila kardioversi harus ada IC
c. Perawat mempersiapkan alat dan membawa kedekat pasien
d. Perawat menutup gorden/sampiran
e. Perawat mencuci tangan sesuai SPO PPIRS
f. Perawat membuka baju bagian dada dan memasang chest
lead
g. Chest Lead RA, LA, N
h. Perawat menghubungkan kabel power ke sumber listrik dan
menghidupkan mesin defibrillator sesuai tombol yang ada di
mesin
i. Dokter/ perawat memastikan gelombang EKG : VT/VF tanpa
nadi atau SVT, PAT, AF
j. Perawat mengolesi paddle dengan jelly EKG
PROSEDUR k. Dokter menentukan energy dengan memutar tombol energy
yang ada dimesin
l. Dokter meletakan padle disternum dan Apek
m. Dokter memberi aba-aba area clear/ jangan memagang
tempat tidur
n. Dokter menekan tombol charge lihat sampai energy yang
diinginkan tercapai
o. Dokter menekan tombol SHOCK dengan member tekanan
±10-12 kg
p. Dokter/perawat mengevaluasi gelombang EKG bila masih
menetap, asistol atau irama sinus ritme
q. Dokter melajutkan defibrilisasi/ cardioversi dengan energy
lebih tinggi bila gambaran EKG masih menetap
PENGENDALIAN
DEFIBRILATOR CARDIAC SHOCK
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
001/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
r. Perawat/dokter melakukan RJP bila gelombang EKG Asistol
s. Dokter/perawat memberikan obat sulfasatropin bila
gambaran EKG bradicardi, bila EKG sinus ritme observasi
pasien
t. Perawat/ Dokter memberikan dosis maintenance obat anti
aritmia (amiodaron) sesuai kolaborasi
u. Perawat membersihkan dada pasien dengan tissue,
v. Perawat membersihkan padle dengan tissue
w. Perawat membuang sampah ke bengkok dan memasukan
sampah dalam medis dan non medis
x. Perawat membuka gorden
PROSEDUR y. Perawat /Dokter melakukan cuci tangan sesuai SPO PPIRS
z. Perawat/Dokter melkaukan dokumentasi tindakan
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Bila melakukan cardioversi tekan tombol syncronice pada
mesin defibrillator
b. Saat memasang chest lead letakkan RA di ekstremitas kanan
atas dan N di Midaksila sejajar iga ke-4
c. Saat mengolesi jelly energy jangan diisi
d. Jika pasien menggunakan TPM maka mesin harus dimatikan
e. Saat meberikan obat anti aritmia gunakan mesin syringe
pump
1.
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. IGD
3.
PENGENDALIAN
INDIKASI PEMASANGAN VENTILATOR
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
002/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
002/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
UNIT
ICU
TERKAIT
PENGENDALIAN
INTUBASI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
003/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
003/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
2. Prosedur Pelaksanaan :
a. Dokter menjelaskan kepada keluarga tujuan tindakan dan
minta inform concent
b. Perawat memasang monitoring sesuai spo
c. Perawat membawa alat kedekat pasien dan mempersiapkan
mesin suction siap pakai
d. Perawat mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan
nama, tanggal lahir pada gelang identitas
e. Perawat dan dokter mencuci tangan sesuai SPO PIRS dan
memakai sarung tangan
f. Perawat menutup sampiran
g. Perawat mengecek balon ett untuk mengetahui apakah ada
kebocoran dengan memasukkan udara sebanyak 8-10 cc
PROSEDUR melalui cuff ett dengan spuit 20 cc atau cuff inflator
kemudian memasukkan mandrain ke dalam ett dan
mengolesi dengan xylokain jelly
h. Perawat memastikan laringoskop dalam keadaan siap pakai
i. Perawat mempersiapkan pasien:
1) Memasang monitoring
2) Membuat posisi pasien dengan posisi telentang dan
tengadah kepala topang dagu
3) Memasang gudel
4) Melakukan suction bila ada slym
j. Dokter bersama perawat melakukan bagging dengamn
konsentrasi oksigen tinggi (hiperventilasi) dengan
penekanan krikoid dan observasi saturasi oksigen
PENGENDALIAN
INTUBASI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
003/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
k. Perawat memberikan obat obat sedasi sesuai kolaborasi
l. Dokter memasang ett melalui mulut atau hidung
m. Perawat meletakkan alat yng sudah dipakai di nierbekken
n. Dokter atau perawat mengauskultasi dada dan bagging
untuk mengecek posisi ett
o. Perawat mengisi cuff dan fiksasi
p. Perawat merapikan pasien, alat alat dan membuka gorden
q. Perawat membuang sampah ketempat samph medis/non
PROSEDUR medis dan spuit dimasukkan kedalam box
r. Dokter atau perawat mencuci tangan sesuai spo PIRS
s. Perawat melakukan dokumentasi
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Selama intubasi observasi tanda tanda vital dan SPO2
b. Bila ett masuk kelambung segera ett di AFF dan lakukan
hiperventilasi
c. Bila so2 lebih kecil dari 95% kolaborasi untuk pemasangan
ventilator
d. Cek AGD
1. ICU
UNIT
2. IGD
TERKAIT 3. NICU
PENGENDALIAN
KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
004/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Suatu ketentuan apakah pasien perlu masuk ICU atau tidak serta
PENGERTIAN
menentukan kapan pasien boleh dikeluarkan dari ICU.
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
004/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Jantung, paru. Pasien dengan gagal ginjal akut berat
dan paska bedah mayor.
c. Prioritas III
Pasien sakit krritis yang tidak stabil
status kesehatan sebelumnya karena
penyakitnya secara sendirian atau
kombinasi, dimana kemungkinan
sembuh atau manfaat terapi di ICU
sangat kecil
Contoh: Penyakit paru terminal dan proses keganasan
yang sudah metastase
d. Pengecualian c
PROSEDUR e. Dengan pertimbangan luar biasa dan disetujui kepala
ICU dengan catatan pasien tersebut dapat dikeluarkan
apabila pasien prioritas I,II,III memerlukan tempat di
ICU
Contoh:
1) Pasien mati batang otak yang memerlukan
penunjang organ untuk transplantasi
2) Pasien dengan vegetative state
3) Pasien yang memerlukan criteria masuk tapi
menolak terapi yang agresif
4) Kriteria Klinis:
a) Pasca henti jantung yang respone terhadap
tindakan RJP
b) Pasien gagal nafas
PENGENDALIAN
KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
004/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
c) Pasien gawat nafas :
HR >100x/i
RR > 36x/i
AGDA : PO2 <60 Dengan FiO2 60 %
PCO2 >60
d) Pasien dengan GCS < 8 yang memerlukan
intubasi.
f. Indikasi keluar dari ICU
Berdasarkan pertimbangan Konsulen ICU yang secara
PROSEDUR klinis dijumpai :
1) Hemodinamik stabil ( Tekanan darah dan denyut
jantung normal) tanpa obat Vasoaktif
2) Tidak demam
3) Tidak memerlukan bantuan nafas
Indikasi Lain :
1) Permintaan pasien/keluarga pasien
2) Dinyatakan meninggal
UNIT
ICU
TERKAIT
PENGENDALIAN
EKSTUBASI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
005/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. Nafas spontan
2. Mencegah agar ETT tidak menimbulkan trauma
Indikasi :
1. Pasien sudah compos mentis dan kooperatif
2. Tensi, nadi dan pernafasan normal
3. Suhu badan tidak panas
TUJUAN
4. Bisa batuk secara efektif
5. Hasil thorax foto terakhir keadaanya bersih, tidak ada retensi
sputum
6. Tidak ada gejala hypoxia, hiperkarbi dan takikardi
7. Tidal volume cukup
8. Hasil AGDA normal
PersiapanAlat :
a. Mesin dan cateter suction sesuai kebutuhan
b. Caff invlator atau spuit 20 cc
PROSEDUR c. Sarung tangan,
d. Nearbeaken
e. NRM
PENGENALIAN
EKSTUBASI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
005/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
f. Oksigen Central
g. Kapas alcohol/ casa
h. Tissue
i. Obatdexametason
j. Spuit 3 cc
ProsedurPelaksanaan :
a. Perawat mengidentifikasi pasien dengan mencocokan nama,
tanggal lahir pada gelang identitas.
b. Perawat memberitahu tujuan tindakan kepada pasien
c. Perawat membawa alat-alat kedekat pasien
d. Perawat mencuci tangan sesuai SPO PIRS
e. Perawat memakai handscoon
f. Perwat melakukan kolaborasi untuk pemberian obat
dexametason dengan dokter dan pemberian obat
dexametason 15 menit sebelum ekstubasi.
g. Perawat memasang oksimetri
PROSEDUR h. Perawat menutup gorden atau sampiran
i. Perawat memastikan cuff sudah dikempeskan dengan
menarik udara dengan spuit 20 cc
j. Perawat melakukan suction sampai bersih sesuai SPO
k. Perawat melepaskan plester dengan kapas alcohol kemudian
dibuang di nearbeaken
l. Perawat memberikan oksigen melalui masker (NRM) sesuai
dengan kolaborasi (SPO Pemberian oksigen)
m. Perawat mengatur posisi semi fowler/fowler
n. Perawat merapikan pasien dan alat-alat, kemudian buka
gorden atau sampiran
o. Perawat membuang sampah dari nearbeaken ketempat
sampah medis/non medis, dan membuang spuit ke box
p. Perawat mencuci tangan sesuai SPO PIRS.
q. Perawat melakukan dokumentasi tindakan
PENGENDALIAN
EKSTUBASI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
005/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Ajarkan teknik relaksasi dan batuk efektif.
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
006/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
006/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
f. Perawat membuka pakaian atas, kaus kaki
g. Perawat membersihkan area ekstremitas dan dada yang
akan dipasang elektroda dengan kapas alcohol
h. Perawat memasang elektroda dan kabel elektroda sesaui
lokasi elektroda (hindari memasang elektroda diatas massa
otot yang besar dan struktur tulang)
1) Kabel RA ditangan kanan
2) Kabel LA ditangan kiri
3) Kabel RL dikaki kanan
4) Kabel LL dikaki kiri
5) Pump V1 disela iga 4 kanan
6) Pump V2 disela iga 4 kiri
7) Pump V3 diantara V2 dan V4
8) Pump V4 diruang iga ke 5 pada garis tengah klavikula
PROSEDUR kiri
9) Pump V5 di anterior axial kiri
10) Pump V6 di mid axilaris kiri
i. Perawat menghubungkan kabel power ke listrik
j. Perawat menghidupkan mesin dengan menekan tombol On
k. Perawat menekan tombol start untuk melakukan
perekaman
l. Perawat mematikan mesin dengan menekan tombol Off
m. Perawat merapikan pasien dan alat-alat
n. Perawat membuang sampah medis/non medis
o. Perawat mencuci tangan sesuai SPO PPIRS
p. Perawat menuliskan nama pasien, umur pasien, dan
perawat yang melakukan dilembaran hasil perekaman
q. Perawat mendokumentasikan tindakan
MELAKUKAN ELEKTROKARDIOGRAM
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
006/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
1. ICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT 3. Unit Rawat Inap
4. Poliklinik
PENGENDALIAN
MELAKUKAN PENGISAPAN ENDOTRAKEAL /TRAKEAL
TUBE
Nomor Dokumen :
007/SPO/ICU/RSBH No. Revisi : Halaman :
/VIII/2019 0 1/ 4
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
007/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 4
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
5. Pelaksanaan :
a. Mencuci tangan
b. Memasang sarung tangan dan masker
c. Memasang gudel bila perlu
d. Mengecek daya hisap mesin sesuai dengan kebutuhan
pasien (500-750 cmHg) membantu pasien dalam posisi
semi-Fowler atau fowler bila sadar.
e. Jika pasien tidak sadar harus diposisikan miring menghadap
perawat.
f. Kumpulkan peralatan periksa fungsi peralatan penghisap
dan kantong resusitasi manual tersambung pada sumber
oksigen.
g. Pakai masker wajah dan cuci tangan secara menyeluruh.
h. Buka wadah steril dan ambil duk letakkan diatas dada
pasien. Buka swab alkohol dan letakkan disudut duk.
PROSEDUR i. Buka set kateter sterill dan letakkan diwadah steril dan isi
mangkok dengan air steril
j. Bila pasien terpasang ventiklasi mekanik, pelepasan
sambungan ventilator dapat dilakukan dengan satu tangan
k. Pakai sarung tangan steril. Pakai satu tangan sebagai tangan
ygang berisih untuk melepaskan sambungan memompa dan
mengendalikan pengisapan dilakukan dominan oleh tangan
yang tetap steril untuk memutar kateter penghisap
l. Sambungkan kateter penghisap ke mesin penghisap. Dengan
tangan yang bersih lepaskan sambungan ventilator atau
CPAP atau sumber oksigen lainnya pada pasien, letakkan
sambungan ventilator diatas duk steril dan lipat salah satu
sudut duk untuk menutup sambungan jangan sampai ada
cairan yang menciprat area steril
PENGENDALIAN
MELAKUKAN PENGISAPAN ENDOTRAKEAL /TRAKEAL
TUBE
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
007/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 4
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
m. Ventilasi dan oksigenasi menggunakan kantong resusitasi,
tekan secara kuat kurang lebih 4-5 kali menggunakan tangan
yang bersih
n. Lumasi kateter dengan mencelupkannya dalam wadah NaCl
0,9%/air steril kecuali kateter silikon.
o. Nyalakan mesin penghisap menggunakan tangan yang bersih
p. Cabut kateter bila ada port Y masukkan kedalam selang
trakea sekitar 12,5 cm (dewasa) sedangkan pada anak-anak
sampai pasien batuk atau sampai ada tahanan.
q. Lakukan penghisapan dengan melepaskna ibu jari dari port Y
atau dengan melepaskan jepitan tangan pada kateter.
r. Rotasikan perlahan menggunakan ibu jari telunjuk dari
tangan yang steril ketika kateter ditarik.
s. Lakukan penghisapan maksimal 10 dtk, ventilasi 3-5kali, dan
dorong pasien untuk batuk dan bernapas
PROSEDUR t. Ulangi pengisapan sesuai kebutuhan dan toleransi pasien
terhadap prosedur.berikan pasien istirahat diantara
pengisapan dan pasang kembali oksigen bila perlu, tidak
boleh melakukan lebih dari 4 kali hisapan pada setiap
episode.
u. ketika saluran napas sudah bersih , pasang kembali ventilator
atau CPAP atau sumber pemberian oksigen lainnya
v. Ketika selesai prosedur, matikan mesin,lepaskan kateter dan
selang penghisap,lepaskan sarung tangan secara terbalik,dan
buang sarung tangan pada tempatnya
w. Simpan kembali alat-alat dan bersihkan kantong ambu dan
masker dengan alkohol, tutup dengan kain steril dan cuci
tangan.
x. Posisikan pasien secara nyaman dan auskultasi area paru-
paru
PENGENDALIAN
MELAKUKAN PENGISAPAN ENDOTRAKEAL /TRAKEAL
TUBE
Nomor Dokumen :
007/SPO/ICU/RSBH No. Revisi : Halaman :
/VIII/2019 0 4/ 4
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
y. Catat waktu pengisapan,ciri serta jumlah sekret,perhatikan
pola pernafasan,sebelum dan sesudah pengisapan.
z. Lakukan oral hygiene bila dibutuhkan.
6. Hal hal yang perlu diperhatikan :
a. Dalamnya chateter suction masuk 12.5 cm, bila pasien
memakai ETT
b. Waktu pengisapan perhatikan keadaan umum dan
pemberian O2 jangan sampai sianosis
c. Diameter chateter suction diperhatikan tidak boleh lebih
setengah diameter jalan napas .
d. Lamanya pengisapan tidak boleh lebih dari 10 detik
PROSEDUR e. Tutup botol sution harus benar benar tertutup dengan rapat
f. Cairan dalam botol suction harus diganti setiap sekali
penghisapan .
g. Bila pasien memakai ETT waktu pengisapan dirotasikan
ujung kateter telah mencapai karina bila menemui tahanan
tarik 1-2 cm sambil melakukan penghisapan
h. Bila terjadi pengentalan sputum lakukan pembilasan
bronchus ( bronchial washing ) SOP sendiri.
i. Mencatat waktu penghisapan ciri dan jumlah lendir
warna,banyaknya dan baunya .
j. Sebelum mematikan suction turunkan tekananya terlebih
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. IGD
PENGENDALIAN
MELAKUKAN PENGISAPAN OROFARING
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
008/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
008/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
3) Atur tempat tidur sesuai posisi kerja yang
nyaman.turunkan jeruji pembatas samping yang dekat
dengan anda,posisikan semi fowler bila pasien
sadar.pasien tidak sadar harus diposisikan miring
menghadap anda.
4) Pakai masker atau pelindung wajah
5) Nyalakan mesin penghisap dan atur tekanan yang
sesuai
a) Unit mesin penghisap
b) Dewasa : 100-120mmhg
c) Anak-anak : 95-110mmhg
d) Bayi : 50-95mmhg
6) Cuci tangan
7) Lakukan pengisapan orofaring
a) Pakai sarung tangan sekali pakai yang bersih
b) Sambungkan satu ujung selang penghubung ke
PROSEDUR mesin pengisap dan ujung yang lainya ke kateter
pengisap,isi mangkuk steril dengan air steril
c) Isap sejumlah kecil air steril dari mangkuk
d) Lepas sungkup oksigen bila ada.
e) Masukan kateter ke dalam mulut di sepanjang
garis gusi sampai ke faring.gerakkan kateter
didalam rongga mulut sampai semua sekret
terhisap.dorong pasien untuk batuk selama
proses pengisapan.
f) Pasang kembali sungkup oksigen
g) Cuci kateter dengan air dalam mangkuk sampai
selang penghubung bersih dari sekret.matikan
mesin pengisap
8) Periksa kembali status pernafasan pasien
9) Lepas duk dan letakkan didalam kantung laundry lepas
sarung tangan dan buang pada tempat yang seharusnya.
PENGENDALIAN
MELAKUKAN PENGISAPAN OROFARING
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
008/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
3. Perhatian khusus :
a. Untuk pasien yang telah menjalani operasi
orofaring,prosedur harus dilakukan dengan teknik aseptik
yang keat.
PROSEDUR b. Pengisapan hanya dilakukan selama 10-15 detik.Selama
waktu ini ,kateter dimasukkan ,pengisapan dilakukan dan
dihentikan serta kateter dikeluarkan
c. Berikan jarak waktu 20 sampai 50detik diantarea setiap
penghisapan dan batasi waktu total selamat menit
UNIT 1. ICU
2. Unit Rawat inap
TERKAIT 3. IGD
MELAKUKAN PUNKSI ARTERI UNTUK PEMERIKSAAN
ANALISA GAS DARAH
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
009/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 4
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Pengambilan darah dari arteri untuk pemeriksaan analisa gas darah
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
009/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 4
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
2. Prosedur Pelaksanaan :
a. Perawat mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan
nama, tanggal lahir pada gelang identitas
b. Perawat memberitahukan kepada pasien/keluarga tujuan
tindakan
c. Perawat mengisi formulir pemeriksaan dan mendekatkan
alat-alat ke dekat pasien
d. Perawat dan dokter mencuci tangan sesuai SPO PIRS dan
memakai sarung tangan
e. Perawat memilih/menetapkan daerah arteri yang akan di
punksi :
1) Arteri radialisis
PROSEDUR 2) Arteri dorsalis pedis
3) Arteri brachialis
4) Arteri femoralis
f. Perawat melakukan Allen s’test pada daerah yang akan di
punksi dengan cara :
1) Anjurkan pasien mengepal tangan yang kuat
2) Lakukan penekanan langsung pada kedua arteri radialis
dan ulnaris
3) Anjurkan klien membuka kepalan tangan
4) Lepaskan tekanan diatas artei ulnaris dan observasi
warna jari, jempol dan tangan bila warna kulit kembali
dengan cepat arteri dapat di punksi
MELAKUKAN PUNKSI ARTERI UNTUK PEMERIKSAAN
ANALISA GAS DARAH
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
009/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 4
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
g. Perawat meraba daerah yang akan di punksi
h. Perawat melakukan desinfeksi dengan swab alcohol searah
jarum jam dan membuang swab alcohol di bengkok
i. Perawat melakukan punksi arteri dengan spuit AGD biarkan
darah naik secara spontan sebanyak 0,5-1cc
j. Perawat mencabut jarum danmmenutup needle dengan jelly.
Lakukan penekanan bekas luka 5-10 menit dan plester
k. Perawat memasang label (barcode) dan memasukkan bahan
pemeriksaan kedalam kantong yang berisi es dan kirim
segera ke laboratorium
l. Perawat merapikan alat dan pasien
m. Perawat membuang sampah dari bengkok dengan
memisahkan sampah medis dan non medis
n. Perawat mencuci tangan sesuai SPO PPIRS
o. Perawat mendokumentasikan hasil tindakan.
PROSEDUR 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Bila hasil allen test negative jangan dilakukan punksi
b. Lokasi arteri femoralis adalah tempat pemilihan terakhir
c. Bila pasien sering dilakukan punksi arteri disarankan untuk
pemasangan arteri line
d. Chek darah penusukan (pendarahan dan haematom)
e. Lokasi penusukan :
1) Arteri radialis 30°-40°
2) Arteri dorsalis pedis 45°
3) Arteri branchialis 45°-60°
4) Arteri femoralis 90°
5) Pengisian formulir :
a) Hb terakhir
b) Nama, MR, Register, Ruangan
MELAKUKAN PUNKSI ARTERI UNTUK PEMERIKSAAN
ANALISA GAS DARAH
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
009/SPO/ICU/RSBH 0 4/ 4
/VIII/2019
c) Fio2
PROSEDUR d) Suhu
e) Jam dan tanggal
UNIT ICU
TERKAIT
MEMANDIKAN JENAZAH
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
010/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
010/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
j. Perawat melakukan suction sebelum jenazah dimiringkan
k. Perawat memasukkan kapas lemak kebagian hidung, telinga,
anus
l. Perawat menelentangkan jenazah dan memakai baju jenazah
m. Perawat menyisir rambut jenazah
n. Perawat mengikat bagian tangan dan kaki jenazah
o. Perawat menutup jenazah dengn selimut
PROSEDUR p. Perawat memanggil petugas kamar jenazah untuk
menejmput jenazah disertakan identitas jenazah nama ,
alalamt, dan meninggal jam berapa
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Menyerahkan obat obatan uang dimiliki jenazah
menggunakan buku ekspedisi
b. Memaklumkan dokter yang merawat dan suster mod
1. ICU
UNIT
2. IGD
TERKAIT 3. Unit Rawat Inap
MEMASANG ECGMONITORING
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
011/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
011/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
f. Menghubungkan kabel monitor ECG ke sumber listrik (
apabila belum tersambung )
g. Perawat Mencuci tangan sesuai SPO PIRS
h. Menghidupkan monitoring EKG dengan menekan tombol
power
i. Mengatur posisi pasien ( pasien terlentang )
j. Perawat membuka baju pasien dan membersihkan area dada
pasien dan mencukur bulu didada bila ada.
k. Menempelkan elektroda pada dada pasien dan
menghubungkan chest lead ke elektroda ( Tiga Elektroda )
1) R ( right arm ) elektroda : terletak di dada kanan,
interkostalis 2
2) L ( left arm ) elektroda : terletak di dada kiri, interkostalis
2
3) LL/N ( leaft leg ) elektroda : terletak di dada kiri
PROSEDUR interkostalis 5
l. Lima elektroda :
1) RA ( right arm ) elektroda : terletak di dada kanan,
interkostalis 2
2) LA ( left arm ) elektroda : terletak di dada kiri,
interkostalis 2
3) LL ( left leg ) elektroda : terletak di dada kiri interkostalis
5
4) RL ( right leg ) elektroda : terletak dibagian kanan
interkostalis 5
5) V ( precordial ) elektroda : di atas dada
k. Pakaikan manset pada lengan tangan atas kiri atau kanan
l. Pakaikan SPO2 pada ibu jari
m. Perawat mengatur atau pengesetan size, Lead II dan alarm
pada monitor
MEMASANG ECGMONITORING
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
011/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
n. Pakaikan manset pada lengan tangan atas kiri atau kanan
o. Pakaikan SPO2 pada ibu jari
p. Perawat mengatur atau pengesetan size, Lead II dan alarm
pada monitor
q. Merapikan pasien
r. Merapikan alat-alat
s. Cuci tangan sesuai SPO PIRS
t. Catat tanggal dan jam pelaksanaan
PROSEDUR u. Observasi vital sign pasien baik subyektif maupun obyektif
dan catat pada catatan lembar Flowsheet ICU
4. Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan dalam
bentuk SOAP
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Observasi pasien bila ada peningkatan atau penurunan HR,
Ganguan irama segera lakukan kolaborasi,
b. Lakukan EKG 12 Lead bila ada aritmia,
c. Ganti Elektroda setiap hari dan observasi iritasi
1. ICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT 3. OK
4. NICU
PENGENDALIAN
MENGGANTI VERBAN PADA LOKASI PENUSUKAN
KATETER VENA SENTRAL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
012/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
012/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
9. Bersihkan lokasi keluar dengan gerakan melingkar sekitar 3cm
dengan swab bethadine dan alkohol
10. Oleskan salep bethadine pada lokasi keluar, sesuai peraturan
rumah sakit
11. Pasang verban kasa atau balutan transparan
12. Pasang label berisi tanggal dan waktu penggantian verban
PROSEDUR 13. Rekatkan selang ke pakaian pasien
14. Lepas sarung tangan dan buang semua bahan yang sudah
terpakai
15. Bersihkan dan simpan kembali alat-alat yang masih dapat
digunakan kembali
16. Perawat mencuci tangan
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
MENGUKUR CVP
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
013/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. Persiapan alat
a. Monitor VCP
b. NaCl 0,9% dan set medifix CVP
2. Persiapan pasien
a. Pasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Posisi tidur diatur dan tentukan sesuai tempat pengukuran
(titik nol)
3. Langkah-langkah
a. Perawat mencuci tangan
b. Menggunakan cairan infus NaCl, bila terpasang cairan
hypertonik
PROSEDUR c. Mempercepat tetesan infus untuk menilai kelancaran aliran
cairan.
d. Menghentikan aliran cairan ke pasien dengan cara memutar
three way stop cock
e. Mengalirkan cairan infus kearah monometer sampai setinggi
34 cm H2O diatas titik nol.
f. Menghentikan cairan infus yang mengalir kearah
g. monometer dengan menggunakan medifix line.
h. Mengalirkan cairan dari magnometer dengan cara mengukur
antara intercostal dan pada garis mix-axilla titik O.
MENGUKUR CVP
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
013/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
UNIT
1. ICU
TERKAIT
MENILAI KESADARAN PASIEN MENGGUNAKAN SKALA
GCS
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
014/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
014/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
3. Penilaian Skala GCS :
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
014/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. ICU
UNIT 2. IGD
3. Rawat Inap
TERKAIT
PENGENDALIAN
PEMANTAUAN EKG KONTINU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
015/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
015/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
i. Nilai kondisi pasien
j. Cuci tangan sesuai prosedur.
PROSEDUR k. Dokumentasikan prosedur dan respon pasien
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. IGD
PEMASANGAN OROPHARYGEAL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
016/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
016/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
j. Perawat merapikan alat
k. Perawat mencuci tangan sesuai SPO PPIRS
l. Perawat mendokumentasikan
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
PROSEDUR a. Bisa terjadi muntah pada pemasangan OPA pasien sadar
b. Perhatikan ukuran OPA
c. Lakukan perawatan mulut setiap 2-4 jam
d. Pastikan OPA tidak menekan lidah pasien
1. ICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT
3. Rawat Inap
PEMASANGAN T-PIECE
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
017/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
017/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
h. Perawat melakukan suction
i. Perawat menyambungkan selang one way ke o2 dan
mengalirkan oksigen sesuai kebutuhan/sesuai kolaborasi
j. Perawat merapikan pasien dan alat-alat
k. Perawat membuang sarung tangan dan spuit di nerbekken
l. Perwata sampah ke tempat sampah medis dan non medis,
spuit dimasukkan ke box
m. Perawat mencuci tangan sesuai SPO PPIRS
n. Perawat mendokumentasikan tindakan
PROSEDUR 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Sebelum melakukan T-Piece, lakukan pengukuran tidal
volume dan tanda-tanda vital
b. Saat T-Piece observasi TTV bila ada yang abnormal
kembalikan ke ventilator
c. Viksasi ETT dengan tepat
d. Lakukan pemeriksaan AGD 1 Jam sesudah T-Piece
disesuaikan dengan kolaborasi
e. Lakukan T-Piece dengan saturasi diatas 95% dan tidal
volume diatas 50 kg BB
2.
UNIT 3. ICU
TERKAIT
PENGENDALIAN
PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL TOTAL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
018/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 4
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
018/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 4
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. Pelaksanaan :
Periksa kebutuhan nutrisi parenteral dengan melakukan
penilaian nutrisi.
a. Periksa intruksi dokter mengenai metode pemberian
nutrisi parenteral (TPN,PPN, TNA atau lipid) serta
kecepatan pemberiannya
b. Ambil peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan
prosedur
c. Keluarkan kantung nutrisi parenteral dari lemari es paling
tidak 1 jam sebelum melakukan prosedur (jika diinginkan)
d. Periksa cairan apakah berbusa atau ada perubahan pada
strukturnya atau tidak
e. Cuci tangan,pakai topi,masker,gaun,dan sarung tangan
steril
f. Dengan menggunakan teknik aseptic ketat ,hubungankan
selang (dengan filter) ke kantung TNA dan keluarkan udara
PROSEDUR f. Tutup semua klem pada selang yang baru dan masukkan
selang kedalam infuser pengontrol volume
g. Posisikan pasien terlentang dan putar kepala pasien
menjauhi lokasi penusukan (insersi/VAD)
h. Bersihkan lokasi penusukan dengan alcohol dan larutan
iodine-povidon
i. Bantu dokter memasang VAD
j. Setelah pemasangan VAD hubungkan selang kepusat VAD
dengan menggunakan teknik steril dan pastikan
sambungan terkunci dengan konektor luer-lock.
k. Buka semua klem dan aliran dengan infuser pengontrol
volume
l. Pantau pemberianya setiap jam dengan memeriksa
kebutuhan cairan dan system pemberian serta tolenransi
pasien
PENGENDALIAN
PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL TOTAL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
018/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 4
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
2. Perhatikan indikasi sebagia berikut :
a. Pasien tidak dapat mentoleransi nutrisi enteral karena :
1) Ileus paralitik
2) Obstruksi usus
3) Pankreatitis akut
4) Sindrom usus pendek
5) Penyakit inflamasi usus
6) Fistula gastro entestinal
7) Diare berat,muntah persisten,malabsorpsi
b. Keadaan hiper metabolic dimana terapi enteral tidak
mungkin diberikan atau tidak adekuat.
1) Luka bakar berat
2) Trauma (operasi) yang menyebabkan tidak ada
makanan masuk lewat mulut selam alebih dari 5 hari
PROSEDUR
3) Gagal ginjal akut
4) Tumor pada saluran pencernaan
c. Pasien beresiko mangalami malnutrisi karena :
1) Banyak kekurangan berat badan
2) Knker metastase
3) Tidak boleh makan peroral lebih dari 5 hari
d. Metode pemberian nutrisi parenteral
1) Pencampuran nutrisi total ,total nutrient admixture/
(TNA) kedalam vena sentral.formula parenteral
menggabungkan karbohidrat dalam bentuk larutan
dextrose yang konsentrasinya antara 10-20 %
termasuk nutrisi trigleselida,fosfolipid,gliserol,air
mineral dan vitamin .
PENGENDALIAN
PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL TOTAL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
018/SPO/ICU/RSBH 0 4/ 4
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
2) Nutrisi parenteral perifer (peripheral parenteral
nutrision/PPN)
Formula perenteral ini menggabungkan karbohidrat
dalam bentuk larutan glukosa dengan konsentrasi
yang lebih kecil dengan asam amino,vitamin,mineral
dan lipid
3) Nutrisi parenteral total (Total parenteral
nutrision/TPN)
PROSEDUR Formula parenteral ini menggabungkan
glukosa,asam amino,vitamin ,dan mineral.diberikan
lewat jalur IV sentral.bila membtuhkan lipid
digabung intermiten dengan TPN.
4) Emulsi lemak (lipid)
Terdiri dari trigliserida 10 -20%
mis:fosfolipid,gliserol dan air.dapat diberikan lewat
jalur sentral atau perifer.
UNIT
ICU
TERKAIT
PEMBERIAN OKSIEN DENGAN MENGGUNAKAN
MASKER
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
019/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
019/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. ICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT 3. Rawat Inap
PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN MENGGUNAKAN
NASAL KANUL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
020/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
020/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
i.
Perawat mencuci tangan sesuai SPO PIRS
j.
Perawat mendokumentasikan hasil tindakan
3. Hal hal yang diperhatikan:
PROSEDUR a. Cek aliran oksigen setiap jam
b. Pastikan udara humidifier tetap menggelembung
c. Pastikan selang tidak bocor
d. Pastikan selang oksigen tidak terlepas
1. ICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT 3. Unit Rawat Inap
4. NICU
PENGENDALIAN
PEMELIHARAAN ALAT VENTILATOR
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
021/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
021/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
2. Pemeliharaan rutin setiap 3 bln oleh tenaga tehnisi.
Persiapan alat
a. Lap kering
PROSEDUR b. Gigazym
c. Gigasept
d. Kain penutup
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. Unit pemeliharaan Bio medic
PENGENDALIAN
PEMELIHARAAN PULSE OXYMETRI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
022/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. ICU
UNIT 2. OK
TERKAIT 3. IGD
4. NICU
PEMBERIAN THERAPY NEBULEZER
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
023/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
023/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
g. Perawat menghidupkan nebulizer, naikan oksigen atau
tekan tombol nebulizer di ventilator
h. Perawat menghidupkan nebulizer, naikkan oksigen atau
tekan tombol nebulizer di ventilator dan pastikan cek out
flow apakah timbul uap
i. Perawat memasang alat menutupi hidung dan mulut pasien,
bila pakai ventilator pasang di tubing inspirasi
j. Perawat menginstruksikan pasien untuk melakukan nafas
dalam, tahan sbentar lalu ekspirasi
k. Perawat mengechek keadaan umum pasien, tanda-tanda
vital dan lakukan auskultasi paru secara berkala
l. Perawat menganjurkan pasien batuk efektif mengeluarkan
dahak/secret
m. Perawat melepas masker nebulizer dan mengechek
PROSEDUR n. oksigen bila obat sudah habis
o. Perawat membersihkan alat
p. Perawat memberikan air untuk kumur-kumur
q. Perawat mencuci tangan sesuai SPO PPIRS
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
023/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
e. Evaluasi pasien selama dan sesudah tindakan meliputi :
tanda-tanda vital, sputum/secret yang dikeluarkan,
PROSEDUR auskultasi suara nafas
f. Dokumentasikan hasil pengkajian sebelum, selama, sesudah
pemberian obat.
UNIT ICU
TERKAIT
PENGENDALIAN
TATA LAKSANA HARIAN DI ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
024/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
024/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
6. Visit dokter pagi dimulai pada pukul 08.00 pagi tujuanya
menetapkan rencana yang akan dilakukan berikutnya diikuti
oleh perawat pj Pasien
7. Perawat melakukan personal higiene dan semua tindakan
PROSEDUR sesuai kebutuhan pasien yang berada di bawah tanggung
jawabnya .
8. Melakukan cek atas asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
kepala shift jaga
UNIT
ICU
TERKAIT
PEMINDAHAN PASIEN DARI ICU KE RAWAT INAP
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
025/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
025/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Direktur
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
d. Terapy dan perawatan lanjutan sesuai dengan program
terapy doter
e. Memberikan pesan agar menghubungi ICU kembali apabila
PROSEDUR terdapat hal – hal yang belum jelas atau terjadi kegawatan
ulang
f. Selanjutnya perawatan terhadap pasien menjadi tanggung
jawab perawat rawat inap
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
MENERIMA PASIEN BARU KRISIS
DI RUANGAN ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
026/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Menerima pasien gawat / krisis dari IGD, ruang perawatan atau luar
PENGERTIAN
rumah sakit untuk mendapatkan pengawasaan ketat
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
026/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
d. Memperhatikan ABC : Air way, Breathing, Circulation
1) Memasang gudel
2) Melakukan suction bila perlu ( lihat SOP suction )
3) Ekstensi kepala
4) Memberikan oksigen menggunakan selang oksigen
nasal ( bila pasien apnoe : memberikan oksigen
menggunakan air viva ( lihat SOP Air viva dan RJP )
e. Menempelkan elektroda pada dada pasien untuk memasang
monitoring jantung ( ECG )
f. Menganti pakaian pasien dengan pakaian ICU
g. Melakukan pemeriksaan fisik
1) Memeriksa keadaan umum pasien
2) Mengukur suhu tubuh
3) Menghitung frekuensi pernafasan, pola pernafasaan
4) Mengukur tekanan darah
PROSEDUR 5) Mengukur frekuensi nadi
6) Tingkat kesadaran berdasarkan nilai GCS, reflek pupil
dan diameter pupil
7) Gerakan anggota badan
h. Melakukan serah terima pasien meliputi identitas pasien,
diagnose status, hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan
dan hasil assessment pasien therapy dan program selajutnya
foto radiologi, asuhan keperawatan dan obat – obatan
didokumentasikan.
i. Menulis dan melengkapi Flowsheet ICU
j. Mempertimbangan pemasangan NGT, Foley cateter, ETT dan
ABN ( alat bantu nafas / Ventilator )
k. Merapikan pasien ( memasang selimut )
l. Memberitahu kepada dokter DPJP dan Penanggungjawab
ICU tentang pasien baru dan mendokumentasikan di CPPT
MENERIMA PASIEN BARU KRISIS
DI RUANGAN ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
026/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
m. Memberitahu keluarga tentang keadaan pasien dan tata
tertib ICU
n. Mengkonfirmasi data pasien ke penerimaan pasien baru
masuk yang ada di Sistem.
o. Melakukan program terapi : Mengatur tetesan infus,
p. mengambil dan mengirim sampel darah untuk pemeriksaan
laboratorium
q. Mengadakan komunikasi dengan keluarga pasien minimal
sekali dalam sehari ( terutama pada waktu kunjungan
PROSEDUR keluarga )
3. Hal – hal yang perlu diperhatikan :
a. Surat persetujuan masuk ICU tersedia.
b. Meminta informed concent sebelum melakukan intubasi dan
pemasangan ABN ( alat bantu nafas / ventilator )
c. Pasien yang dipindahkan dari ruangan perawatan harus
memperhatikan frekuensi pernafasan dan dosis oksigen.
d. Mengetahui tanda-tanda gagal nafas dan indikasi
penggunaan ABN
1. ICU
UNIT
2. IGD
TERKAIT 3. Unit Rawat Inap
PENGISIAN DOKUMEN MONITORING HARIAN
(FLOW SHEET) DI ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
027/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 7
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
027/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 7
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
3. Intake :
a. Enteral : diisi jenis makanan, jumlah dan cara pemberian /
24 jam
b. Volume di isi volume enteral ( cc ) dalam 24 jam
c. Parenteral diisi jenis, jumlah dan cara pemberian nutrisi
peraeanteral dalam 24 jam
d. Volume diisi, volume parenteral ( cc ) dalam 24 jam
4. Pola ventilasi, diisi jenis ventilasi pasien yaitu:
a. Spontan tanpa / dengan oksigen binasal / NRM / RM
beserta alirannya
b. Bantu ( ventilasi mekanik ) : jika menggunakan ventolasi
mekanik ( ventilator ) harus dituliskan mode yang
digunakan dan FiO₂
5. Obat :
a. Enteral : diisi nama, dosis, cara dan jadwal pemberian obat
dalam 24 jam
b. Parenteral : diisi nama, dosis, cara dan jadwal pemberian
PROSEDUR obat dalam 24 jam
6. Laboratorium dan hasil rontgen : diisi jenis pemeriksaan hasil
laboratorium dan rontgent thorax yang diprogramkan pada hari
tersebut, ditulis hasil expertise sesuai tanggal dan hasil
pemeriksaan
7. Program : diisi intruksi dokter yang terpogram, misalnya cek
darah, fisioteraphy, balance cairan negative atau positif
8. Program ganti alat : diisi tanggal, nama program ganti alat,
misalnya ganti cateter pada tenggal 16-4-2016
9. Jam : ditulis setiap tindakan dan pemberian therapy serta
masalah yang terjadi
10. SSP ( Susunan Saraf Pusat )
a. Kes : diisi kesadaran pasien secara kualitatif ( compos
mentis / cm, apatis, somnolent, soporous coma, coma )
b. Pupil ka / ki : diisi diameter pupil dalam bentuk gambar
lingkaran atau besar pupil dalam mm
PENGISIAN DOKUMEN MONITORING HARIAN
(FLOW SHEET) DI ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
027/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 7
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
c. Ref : diisi refleksi pupil terhadap cahaya ( - / + / ± - /
lambat / cepat )
11. GCS :
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
027/SPO/ICU/RSBH 0 4/ 7
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Ket:Ketiga macam penilaian tersebut kemudian dijumlahkan
E:M:V= 4:6:5=15= compos mentis , 13-10: Apatis,
kurang dari 10 somnolent , coma : 3
12. KV (Kardiovaskuler)
a. T (tensi) jelas
b. N (nadi), diisi dari pengukuran manual atau nilai HR di
monitor
c. RR ( Respirasi Rate), diisi respirasi pasien dari
perhitungan,monitor, atau nilai respirasi pasien yang
keluar dari ventilator, serta jenis pernafasan spontan,
adekuat/tidk ataupun control
d. TVS (tekanan vena sentral) diisi nilai cvp dalam cmH2O
e. Ekg , diisi nama irama EKG yang terlihat pada monitoring,
jika terjadi perubahan dalam satu jamnya tuliskan
semuanya
13. CM (Cairan Masuk)
PROSEDUR a. ENT (enteral), jumlah cairan atau makanan yang masuk
pada jam tersebut dalam ml dan jumlah setiap 3 jam
PAR (parenteral), diisi jumlah cairan parenteral yang telah
habis dimasukkan pada
b. jam tersebut, untuk jenis cairan dan mulai pemberian, obat
dilihat pada kolom jenis cairan, dijumlah tiap 3 jam
c. PAR (tranfusi), tulis jenis darah , jumlah tranfusi darah/
komponen darah dalam ml yang telah habis/masuk pada
jam tersebut, untuk jenis darah dan mulai pemberian dapat
dilihat pada kolom. Jenis cairan dijumlah tiap 3 jam
14. CK (cairan Keluar)
a. Urine, diisi jumlah urine dalam ml yang telah dibuang pada
jam tersebut, diukur tiap 3 jam atau sesuai planing
b. NGT, diisi jumlah ml dan warna cairan yang keluar melalui
NGT yang telah dibuang pada jam tersebut, hitung tiap 2
jam
PENGISIAN DOKUMEN MONITORING HARIAN
(FLOW SHEET) DI ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
027/SPO/ICU/RSBH 0 5/ 7
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
c. Lain-lain, diisi cairan yang keluar dari tubuh selain urine
dan NGT yang dapat keluar melalui drain atau perdarahan
dapat berupa darah atau yang lainnya termasuk feses
15. Resprasi:
a. Pola , diisi pola ventilasi pasien yang berupa bagging,
spontan, spontan nasal, NRM, RM atau mode ventilasi dari
ventilator yang digunakan
b. Tv (tidal volume), diisi tidal volume pasien baik yang
spontan ataupun yang menggunakan alat bantu
c. RR (respirasi rate), diisi jumlah nafas permenit baik
spontan maupun alat bantu
d. Fio2 , diisi jumlah oksigen yang diberikan melalui floe-
meter oksigen atau oksigen yang diberikan melalui
ventilator (%)
e. PEEP (positive end expiratory pressure), diisi jumlah peep
PROSEDUR yang diberikan melalui ventilator atau alat bantu lain
f. S (suhu), diisi suhu badan pasien pada jam tersebut, jika
suhu pasien normal atau stabil pengisian tiap 4 jam , jika
suhu pasien abnormal diukur tiap jam atau setelah
tindakan normalisasi suhu
16. Motorik
a. SUP (superior), diisi hasil test reflex tangan kanan dan kiri
pasien missalnya (+)/(-)
b. INF (inferior), diisi hasil test reflex kaki kanan dan kiri
pasien missalnya (+)/(-)
17. Masalah, diisi masalah medis atau keperawatan pasien pada jam
tersebut
18. Insruksi cito, diisi instruksi dokter atau perawat yang
ditunjukkan untuk mengatasi masalah pada jam tersebut
19. PPO (pelaksanaan pemberian obat), diisi nama obat , dosis obat,
dan cara pemberiannya, jika mungkin tulis dengan tinta merah
PENGISIAN DOKUMEN MONITORING HARIAN
(FLOW SHEET) DI ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
027/SPO/ICU/RSBH 0 6/ 7
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
20. Hasil laboratorium, ditulis hasil laboratorium pasien pada jam
/hari tersebut baik yang dinyatakan melalui telepon atau dari
format laboratorium, untuk format laboratorium yang asli
sertakan dalam rekam medis
21. Tindakan , diisi tindakan perawatan/ medis yang telah
dilakukan pada jam tersebut
22. Jenis cairan, ditulis nama dan jumlah cairan / nutrisi parenteral
/ darah/ komponen darah/ obat yang terpasang, jika yang
terpasang darah / komponen darah/ tuliskan nomor seri dari
golongan darah tersebut, jika cairan yang diberikan berupa obat
titrasi atau darah /komponen darah ditulis dengan tinta merah
23. Jam pemberian obat titrasi tuliskan dosis atau jumlah ml tiap
jamnya jika terjadi perubahan dosis
PROSEDUR 24. Keseimbangan cairan (diisi oleh perawat dinas malam)
25. Masuk , diisi jumlah total cairan yang masuk dihitung dari
jumlah komulatif cairan enteral, parenteral, dan tranfusi dalam
24 jam
26. Keluar, diisi jumlah total cairan keluar yang dihitung dari jumlah
komulatif urine, NGT, dan lain-lain dihitung dalam 24 jam
27. IWL (insensible water loss), diisi dalam 24 jam atau dalam jam
dimana hari itu pasien dirawat
a. Dewasa untuk IWL 10-15cc/kgBB/24 jam
b. Anak/bayi untuk IWL 25-30cc/kgBB/24 jam
28. Catatan dokter di ICU diisi masalah dan penyelesaian masalah
medis yang perlu diperhatiakn oleh seluruh pemberian
pelayanan pasien
PENGISIAN DOKUMEN MONITORING HARIAN
(FLOW SHEET) DI ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
027/SPO/ICU/RSBH 0 7/ 7
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
29. Catatan dokter jaga diisi masalah dan penyelesaian masalah
medis yang diusulkan oleh dokter jaga kepada dokter ICU saat
dokter jaga tersebut berdinas
30. Catatan perkembangan , diisi catatan perkembangan pasien
selama Shift pagi, diisi oleh dokter atau perawat yang merawat
PROSEDUR pasien pada shift tersebut komponen catatan perkembangan
yang harus diisi pada kolom ini adalah SOAP, dokter atau
perawat yang menulis catatan perkembangan harus
mencantumkan nama dan paraf
UNIT ICU
TERKAIT
PROSEDUR AIR VIVA (AMBUBAG)
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
028/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
028/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
k. Perawat merapikan pasien dan alat-alat
l. Perawat mencuci tangan sesuai SPO PPIRS
m. Perawat mendokumentasikan hasil tindakan
3. Hal hal yang perlu diperhatikan:
PROSEDUR a. Ambubag di lap dan dimasukkan kekotak (ketempatnya)
b. Selang O2 one way selalu ada dikotak
c. Konektor airviva selalu diganti dengan yang baru dan selalu
dalam kotak
1. ICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT 3. Unit Rawat Inap
4. NICU
WEANING VENTILATOR
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
029/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
029/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
e. Asam basa dan elektrolit baik
f. Temperature normal
g. Status nutrisi baik
h. Nafas dan batuk adekuat
i. Tidak ada anemia dan infeksi
2. Perawat mengidentifikasi pasien dengan cara mencocokan nama,
tanggal lahir pada gelang pasien
3. Perawat menghentikan pemakaian sedative/sensitive beberapa
jam sebelum penyapihan jka ada
4. Perawat member informasi kepada pasien tentang tindakan
weaning yang akan dilakukan
5. Perawat mengukur TTV dan saturasi oksigen sebelum dilakukan
weaning
6. Perawat melakukan weaning yang akan dilakukan pada pasien
dengan cara sebagai berikut :
a. Merobah pola ventilator dari CMV ke SIMV, dari SMIV ke
PROSEDUR CPAP/Spontan dari CPAP/spontan ke T.Piece
b. Menentukan kadar oksigen
c. Menetukan RR
d. Menetukan pressure
e. Menentukan TV
f. Volume contole diubah SIMV-sesuai order
g. SIMV diubah CPAP sesuai order
h. CPAP diubah T.Piece sesuai order
i. O2 100% diturunkan ke 80%, 60%, 40% sesuai hasil AGD
dan sesuai order
7. Perawat mengobservasi TTV, saturasi setelah dilakukan weaning
(observasi ketat)
8. Perawat mencuci tngan sesuai SPO PPIRS
9. Perawat mendokumnetasikan tindakan yng sudah dilakukan
10. Perawat memperhatikan : pasien AGD sesuai kolaborasi setiap
berubah pola
WEANING VENTILATOR
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
029/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
030/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Indikasi
TUJUAN 1. Coma
2. Apnoe/ gawat nafas
3. Terancam aspirasi (muntah muntah atau perdarahan).
4. Ancaman sumbatan jalan nafas karena cedera inhalasi,cedera
masillofasial berat atau kejang yang berulang dan lama.
5. Hyperventilasi pada trauma Capitis.
6. Gagal mempertahankan oksigenasi dengan pemberian oksigen
menggunakan face mask
KEBIJAKAN SK Direktur No:
1. Persiapan alat:
a. Endotracheal tube dalam berbagai ukuran :
1) Anak - anak : 5,0-6,0 mm
2) Dewasa pria : 8,0-8,5 mm
3) Wanita : 7,0-8,0 mm
PROSEDUR b. Stylet
c. Laryngoscope dengan ukuran blade yang sesuai.
d. Anastesi jelly, anastesi spray ( Xylocain 2 % spray )
e. Spuit 10 cc tanpa jarum atau pressure cuff
f. Oropharyngeal tube ( Mayo )
MEMBANTU PEMASANGAN ENDOTRACHEAL
TUBE
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
030/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
g. Ambu bag dan kantong ambu, dan sungkup
h. Peralatan penghisap serta selang
i. Plester dan gunting
j. Gulungan handuk
k. Kateter penghisap sesuai ukuran nomor 6,8,10,12,14.
l. Sumber dan selang oksigen
m. Magill forseps
n. Sarung tangan dan masker
2. Persiapan pasien :
a. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan baik pada
pasien/keluarga
b. Minta persetujuan tindakan medik secara tertulis.
c. Jika memakai gigi palsu agar dilepaskan
d. Persiapan pasien dalam posisi leher fleksi dan kepala
ekstensi dan meletakkan gulungan handuk dibawah leher
PROSEDUR e. Pasien mendapat terapy intravena yang stab
3. Pelaksanaan :
a. Persiapan laryngoscope, sesuai kebutuhan pasien dengan
lampu yang terpasang baik, sehingga tidak lepas saat
intubasi
b. Persiapan ETT yang dibutuhkan dengan pengecekan balon
pada tube
c. Siapkan wire stylet yang dipasang kedalam ETT sehingga
ujungnya tidak menonjol ( 2 – 3 cm ) dari ujung tube.
d. Pasang sungkup menutupi mulut dan hidung pasien dan
kantong ambu bag, mulai memompa oksigen
e. Berikan Laryngoscope kepada dokter
f. Lakukan penghisapan rongga mulut dan siapkan selang ETT
yang sudah dilumasi gel beserta stylet insitu.
MEMBANTU PEMASANGAN ENDOTRACHEAL
TUBE
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
030/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
g. Dengan memegang suction dan ETT dan menekan cartilago
cricoid dengan ibu jari dan jari telunjuk kearah esofagus
h. Bantu mencabut stylet ketika selang ETT sudah masuk
kedalam trachea, selang dimasukkan sampai batas penanda
22cm pada gigi seri.
i. Pastikan posisi selang dengan melakukan auskultasi,
mendengarkan/memastikan posisi selang.
j. Merasakan aliran udara melewati selang dan amati
pergerakan dada bilateral.
k. Sambungkan kantong ambu dengan oksigen pada selang
ETT dan lanjutkan memompa
l. Kembangkan balon selang ETT dengan 10ml udara atau 25-
PROSEDUR 30cm H2O dengan pressure cuff.
m. Masukkan gudel dan lakukan penghisapan endotracheal bila
perlu fiksasi selang ETT pada posisinya dengan plester.
n. Selang harus difiksasi pada garis tengah untuk mencegah
terjadinya ulkus akibat penekanan pada sudut mulut.
o. Sambungkan ventilator bila perlu .
p. Posisikan pasien pada posisi miring.
q. Ambil foto rontgen untuk memastikan posisi selang ETT
r. Lakukan penghisapan ETT bila ada sekret
s. Amati pergerakan dada, lengkungan selang ETT, perubahan
posisi ETT, dan penggembungan balon yang berlebihan.
t. Catat jenis dan ukuran selang yang digunakan, pergerakan
dada, tanda vital, dan toleransi pasien terhadap prosedur
1. ICU
UNIT 2. OK
TERKAIT 3. IGD
4. NICU
MEMBANTU PEMASANGAN ENDOTRACHEAL
TUBE
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
030/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 5
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
031/SPO/ICU/RSBH 0 2/5
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
4. Persiapan pasien :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Posisikan pasien senyaman mungkin
5. Pelaksanaan :
a. Periksa kondisi stoma: (kemerahan, bengkak, ciri sekret,
adanya nanah atau perdarahan)
b. Periksa leher untuk mengetahui ada tidaknya emfisema
subkutan yang ditandai oleh adanya krepitasi disekitar
lokasi trakeostomi.
c. Jelaskan prosedurnya pada pasien dan ajarkan cara
berkomunikasi seperti mengedipkan mata atau
mengangkat jari untuk memberitahukan bila pasien merasa
nyeri atau sesak.
d. Bantu pasien berada dalam posisi semi-fowler dan letakkan
alas tahan air pada dada.
e. Cuci tangan secara menyeluruh
f. Kumpulkan peralatan
PROSEDUR 1) Buka set trakeostomi steril, tuangkan hidrogen
peroksida dan NaCl 0,9% steril dalam pot kecil yang
terpisah
2) Buka perlengkapan steril lainnya sesuai kebutuhan
termasuk aplikator sterilm peralatan pengisap, dan set
perawatan trakeostomi (set balutan).
3) Pakai masker wajah dan pelindung mata.
g. Pakai sarung tangan. Letakkan handuk steril pada dada
pasien.
h. Mengisap keseluruhan panjang selang trakeostomi dan
faring secara menyeluruh.
i. Cuci kateter pengisap dan buang.
j. Buka kanul dalam (bila ada) dan lepas dengan cara
menariknya keluar secara perlahan ke arah anda segaris
dengan garis kelengkungannya. Letakkan kanul dalam pada
mangkuk berisi larutan hidrogen peroksid
MELAKUKAN PERAWATAN
TRACHEOSTOMI TUBE
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
031/SPO/ICU/RSBH 0 3/5
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
031/SPO/ICU/RSBH 0 4/ 5
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
031/SPO/ICU/RSBH 0 5/ 5
/VIII/2019
1. ICU
UNIT 2. Kamar bedah
TERKAIT 3. Unit Rawat Inap
PERAWATAN PASIEN YANG TERPASANG
ENDO TRACHEAL TUBE
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
032/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
032/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
f. Catat, tanggal, dan merek dari tube, pemasangan oral atau
nasal dan jumlah udara yang dimasukkan kedalam cuff
g. Buka fiksasi ett dengan hati – hati jangan sampai pasien
merasa kesakitan
h. Kosongkan cuff dengan pressure cuff atau spuit 10 cc untuk
mencegah penekanan dan lakukan prosedur suction
i. Lakukan fiksasi kembali di garis tengah mencegah
kerusakan atau penekanan sudut bibir pasien , Fiksasi tube
yang baik jangan sampai terlepas apabila pasien batuk atau
PROSEDUR bergerak ( fiksasi dengan plester kekiri dan kekanan)
j. Cuff ETT diisi kembali dengan inflator tekanan 15-25 cm
H2o sampai tidak bocor, dengan cara udara dimasukkan
secara perlahan-lahan dengan tangan merasakan udara
tidak keluar dari permukaan mulut dan hidung kecuali
pasien tidak pakai ventilator cuff tidak diisi.dan tetap
dievaluasi
k. Bila tube diperlukan untuk jangka lama maka harus diganti
setiap 5-7 hari.
UNIT ICU
TERKAIT
TATA LAKSANA PENGGANTIAN
ATAU PENGADAAN ALAT
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
033/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
033/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
1. ICU
UNIT
2. Direktur
TERKAIT 3. Logistik /Pengadaan
MEMBANTU PEMASANGAN CVP
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
034/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
034/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
p. Siapkan alat dekat pasien
q. Cuci tangan dengan 6 langkah
r. Posisikan pasien berbaring telentang dengan kepala sedikit
ditekuk ke bawah. Dan kepala ddiputar ke kiri dan sedikit
keatas
2. Dokter memasang sarung tangan,
a. Sarung tangan steril untuk melakukan desinfeksi didaerah
dada dan clavikula dengan betadine solution dan kemudian
diikuti dengan alkohol dan Tutup dengan kain steril atau
duk bolong
b. Bantu dokter dalam memberi Anastesi lokal.
c. Sambungkan Spuit 10 cc dengan jarum , dokter
memasukkan jarum kedalam vena central yang dipilih
jarum diteruskan maju smbil terus mengaspirasi .
d. Bila dokter sudah yakin jarum berada dalam lumen vena
spuit di cabut dan kawat pemandu dimasukkan ke dalam
PROSEDUR
Jarum .ketika kawat sudah berada pada posisinya dokter
menarik jarumnya.
e. Berikan pisau skalpel kepada dokter atau bila tersedia ,
dokter membuat sayatan kecil dalam kulit tempat kawat
pemandu berada .dokter melewatkan dilatator pada kawat
dan memasukkan pada lumen pembuluh darah , perawat
membatu dengan menahan kepala pasien
f. Dokter mencabut dilatator dan memasukkan cateter vena
central dengan melewatkannya pada pada kawat pemandu
ke dalam pembuluh darah
g. Dokter menarik kawat pemandu dan memastikan posisi
kateter dengan mengaspirasi darah dari cateter .
h. Berikan cairan pembilas NACL0,9 % / heparin steril agar
lumen tetap Paten
i. Bantu dokter untuk memfiksasi cateter pada tempatnya
dengan jahitan
MEMBANTU PEMASANGAN CVP
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
034/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
j. Berikan penutup 3 jalur pada dokter untuk disambungkan
pada setia lumen
k. Pastikan setiap port di bilas.
l. Bantu dokter memasang verban transparant pada lokasi
pemasukan kateter
m. Reposisikan pasien ,buang sampah ,cuci dan simpan alat –
PROSEDUR alat yang masih dapat digunakan
n. Atur pengambilan foto Rontgen dada bila di instruksikan
dokter
o. Catat tanggal dan waktu pemasukan kateter ,jenis kateter
yan dimasukkan lokasi , hasil foto Rontgen dada dan
bagaimana toleransi pasien terhadap prosedur.
1. ICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT 3. Kamar Operasi
PEMBERIAN ADRENALIN ( EPINEPRINE ) UNTUK
RESUSITASI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
035/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
035/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
4) Hypotensi berat
5) Reaksi anafilaksis,reaksi alergi berat : diberikan
PROSEDUR bersamaan dengan pemberian cairan dalam jumlah
banyak corticosteroid dan antihistamin
1. ICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT 3. Rawat Inap
MEMPERSIAPKAN SYRINGE PUMP DAN CARA
PEMELIHARAAN
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
036/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
036/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. ICU
UNIT 2. Unit Rawat Inap
TERKAIT 3. OK
4. IGD
MEMPERSIAPKAN INFUS PUMP DAN CARA
PEMELIHARAAN
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
037/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Cara pemeliharaan :
1. Setelah selesai pakai bersihkan alat dengan kain lembut
2. Setiap hari alat harus alirkan arus dengan 5 - 15 menit.
3. Simpan alat pada tempat yang telah disediakan
4. Bila ada kerusakan lapor kebagian tehnisi.
5. Service sekali dalam 6 bulan (enam bulan)
6. Cek keberadaan alat / inventaris
MEMPERSIAPKAN INFUS PUMP DAN CARA
PEMELIHARAAN
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
037/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. ICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT 3. OK
4. Unit Rawat Inap
MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN-METODE KANUL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
038/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
038/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
4. Pelaksanaan
a. Nilai kebutuhan terapi oksigen pasien. Periksa instruksi
dokter terkait besarnya aliran oksigen, alat yang dipakai
kadar oksigen.
b. Lakukan pemeriksaan tanda vital, tingkat kesadaran, hasil
pemeriksaan laboratorium, dll dan rekam medis.
c. Nilai faktor risiko pemberian terapi oksigen pada pasien
dan lingkungan sekitar, seperti pasien dengan tanda
hipoksia, kerusakan sambungan listrik, dll.
d. Pasang tanda ”dilarang merokok” pada pintu kamar pasien
dan dapat dilihat oleh pasien dan pengunjung serta jelaskan
kepada mereka bahaya merokok ketika oksigen sedang
mengalir.
e. Cuci tangan.
f. Pasang peralaran oksigen dan pelembab udara
1) Pasang tabung pelembab udara dengan air steril
sampai setinggi tanda yang ada pada tabung.
PROSEDUR 2) Pasang alat pengatur aliran oksigen (flow meter) pada
sumber oksigen dan atur pada posisi ”off”.
3) Pasang tabung pelembab udara pada dasar alat
pengatur aliran oksigen.
4) Pasang selang dan kanul nasal pada tabung pelembab
udara.
5) Atur aliran oksigen sesuai instruksi.
6) Pastikan alat bekerja dengan baik dengan melihat
adanya gelembung udara pada tabung pelembab
udara atau rasakan adanya aliran oksigen yang keluar
dari selang.
g. Masukkan ujung kanul kedalam lubang hidung pasien dan
selipkan tali pengikat disektar telinga agar kanul tidak
jatuh.
h. Alasi selang dengan kain kasa pada bagian telinga untuk
menghindari iritasi pada kulit di daerah telinga.
MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN-METODE KANUL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
038/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur,
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. ICU
UNIT 2. Rawat inap
TERKAIT 3. IGD
4. NICU
MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN-METODE
SUNGKUP (MASK METHOD)
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
039/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
039/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1) Pasang tabung pelembab udara dengan air steril sampai
setinggi tanda yang ada pada tabung.
2) Pasang alat pengatur aliran oksigen (flow meter) pada
sumber oksigen dan atur pada posisi ”off”.
3) Pasang tabung pelembab udara pada dasar alat pengatur
aliran oksigen.
4) Pasang selang dan kanul nasal pada tabung pelembab
udara.
5) Atur aliran oksigen sesuai instruksi.
6) Pastikan alat bekerja dengan baik dengan melihat adanya
gelembung udara pada tabung pelembab udara atau
rasakan adanya aliran oksigen yang keluar dari selang.
g. Arahkan sungkup pada wajah pasien dan pasang dari daerah
PROSEDUR hidung ke bawah. Atur klip logam pada sungkup agar
mengikuti bentuk hidung pasien.
h. Kencangkan tali pengikat disekeliling kepala pasien.
i. Tempelkan kasa dibelakang telinga untuk menghindari
iritasi kulit pada telinga.
j. Pastikan anda melakukan kewaspadaan keselamatan.
k. Sering-seringlah mengamati pasien dan peralatan terkait
aliran oksigen, kondisi klinis, ketinggian air pada tabung
pelembab udara, dll.
l. Cuci tangan.
m. Lepas sungkup dan keringkan kulit setiap 2-3 jam jika
oksigen diberikan terus menerus. Jangan meletakkan bedak
disekita sungkup.
n. Catat yang relevan pada rekam medis pasien.
1. ICU
UNIT
2. Unit Rawat Inap
TERKAIT 3. IGD
PENYEDIAAN ALAT KESEHATAN DAN OBAT – OBAT
YANG DIPERLUKAN
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
040/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
040/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. ICU
2. IGD
UNIT
3. Gudang Farmasi
TERKAIT 4. Unit Rawat Inap
5. Unit Rawat Jalan
PERSIAPAN EMERGENCY TROLLY
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
041/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR 01 Agustus 2019
OPERASIONAL
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
041/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
d. Obat obatan
1) Adrenalin
2) Sulfas Atropin
3) Meylon
PROSEDUR 4) Dormicum,/Valium
5) Dexamethason
6) Dopamin, Dobutamin
7) Anti arrythmia : cordaron.
1. ICU
UNIT
TERKAIT 2. IGD
MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
042/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 4
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
042/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 4
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
042/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 4
/VIII/2019
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
STANDAR
Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
6. Menilai pernafasan pasien dengan cara :
a. Melihat pergerakan dada atau perut
b. Mendengar suara nafas keluar mulut dan hidung
c. Membebaskan jalan nafas dengan cara :
Membersihkan sumbatan jalan nafas dengan cara
mengisapsekresi
d. Triple manuver :
Ekstensi kepala ,Mengangkat rahang bawah, buka mulut
e. Bila memungkinkan lakukan intubasi endotrachea
memudahkan ventilasi
f. Melakukan pernafasan buatan (baging 12-20 kali/ menit)
bila denyut jantung teraba.
g. Cek arteri karotis bila tidak ada denyut jantung atau Asistole
pasang papan resusitasi di bawah punggung pasien.
h. Melakukan RJP dengan ABC kombinasi bila denyut jantung
PROSEDUR
tidak teraba atau asistole pada gambaran Ekg Monitoring
dengan cara :
1) Pernafasan buatan/ baging 2 kali jika dilakukan oleh 1
orang.
2) Kompresi jantung luar sambil melihat dimonitoring ekg
respon bergantian dengan baging degan perbandingan
30 : 2
i. RJP baik dilakukan 2 atau 3 orang dengan algoritme 1
perawat memberikan obat epineprin 1mg bila keadaan
asistole, dan 1 perawat melakukan pijat jantung luar dengan
kedalaman 5-6 cm dengan1 periode 5 siklus dan 1 perawat
lainnya melakukan bagging.
j. Setiap 5 siklus lakukan evaluasi dan berikan epineprin 1 mg
k. Lakukan evaluasi gambaran perubahan monitoring ekg
setiap 3-5 menit.
MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) DI
RUANGAN ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
042/SPO/ICU/RSBH 0 4/ 4
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
043/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Sistem yang telah dibuat untuk mengisi dan menyimpan data yang
PENGERTIAN berhubungan dengan status pasien untuk dilaksanakan dan dipatuhi
bersama
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
043/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
044/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
UNIT ICU
TERKAIT
PERAWATAN TUBUH SETELAH
PASIEN MENINGGAL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
044/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
044/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
c. Periksa apakah pasien berada dalam isolasi karena penyakit
infeksi tertentu atau menular atau tidak
d. Jelaskan kepada keluarga bila pasien berpenyakit menular
agar tidak memegangi lagi atau membuka jenajah dari
kantung jenajah setelah dibersihkan .
e. Pakai sarung tangan dan jubah atau peralatan pelindung
lainnya sesuai keperluan
f. Tutup pintu kamar atau tirai
g. Identifikasi jenazah sesuai peraturan institusi
h. Posisikan tubuh telentang dengan lengan disamping badan,
telapak tangan menghadap kebawah atau lengan diatas
perut.
i. Letakkan bantal kecil dibawah kepala pasien atau naikkan
kepala ranjang 10-15 derajat.
j. Tempelkan jari-jari tangan secara perlahan pada kelopak
PROSEDUR mata agar tertutup selama beberapa detik.
k. Lepas perban atau Lepaskan semua perhiasan bila ada .
l. Mandikan pasien sesuai prosedur .
m. Pasang tali kasa pada rahang (jika rahang tidak terkatup ).
n. Masukkan kapas ke anus dan hidung dan mulut .
o. Rapikan rambut dan wajah pasien.
p. Lipat tangan pada posisi berdoa dan ikut kedua ibu jari.
q. Luruskan tungkai dan rapatkan kedua kaki serta ikat kedua
ibu jari kaki.
r. Atur pemindahan jenazah ke kamar jenazah
s. Pindahkan jenazah dengan hati-hati ke brankar dengan
tubuh tetap lurus. Tutupi dengan kain putih .
t. Angkut semua sisa barang dan sprei yang kotor dari tempat
tidur
u. Catat tanggal dan waktu kematian, waktu ketika dokter
menyatakan pasien meninggal.
PERAWATAN TUBUH SETELAH
PASIEN MENINGGAL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
044/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
UNIT ICU
TERKAIT
PENGIRIMAN PASIEN KE RUANG JENAZAH
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
045/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
1. ICU
UNIT 2. SATPAM (Petugas keamanan RSE Batam Kota)
3. Ruang jenazah
TERKAIT 4. Kasir
MEMAKAI DAN MEMELIHARA MASKER
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
046/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. Farmasi
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
047/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
047/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. Radiologi
PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
048/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
048/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
048/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
049/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. Tehnik Pemeliharaan
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
TIMBANGAN BAYI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
050/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
1. ICU
UNIT 2. NICU
TERKAIT 3. Rawat Inap
4. Tehnik pemeliharaan
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
SENTER PUPIL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
051/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
1. ICU
UNIT
2. Tehnik pemeliharaan
TERKAIT
PENANGANAN POLIURIA DI ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
052/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
052/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
UNIT ICU
TERKAIT
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
053/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
053/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. Laboratorium
PEMBERIAN OBAT DOPAMIN
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
054/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Pemberian obat yang sesuai indikasi, dosis yang sesuai dan dengan
TUJUAN cara Pemberian dengan tepat.
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
054/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
1. ICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT 3. Rawat Inap
MELAKUKAN FISIOTERAPI DADA
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
055/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
055/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
055/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
1. ICU
UNIT 2. Rawat Inap
TERKAIT 3. Rehabilitasi medik
MELAKUKAN TINDAKAN HUMIDIFIKASI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
056/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
056/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
UNIT ICU
TERKAIT
MEMANTAU SATURASI OKSIGEN (SAO2)
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
057/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
057/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
058/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
058/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. ICU
UNIT 2. Ruang rawat Inap
3. IGD/OK
TERKAIT 4. Bio Medik
PEMELIHARAAN DAN PENGGUNAAN MONITORING
MINDRAY
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
059/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
059/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
1. ICU
2. IGD
UNIT 3. NICU
TERKAIT 4. Kamar Operasi
2. Tehnisi Bio medik
PENGGUNAAN PEMELIHARAAN AMBUBAG
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
060/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
060/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit :
Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019 drg. Bramantio, SpOrt
2. Pemeliharaan :
a. Ambu bag setelah selesai dipakai dicuci dan dikembalikan
pada tempatnya
PROSEDUR b. Tidak memakaikan Ambu bag dari pasien yang satu
kepasien yang lain bila tidak dicuci mencegah penularan
penyakit .
1. ICU
2. IGD
UNIT
TERKAIT 3. NICU
4. Rawat Inap
CARA MEMELIHARA SUCTION PUMP
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
061/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
061/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
1. ICU
UNIT
2. IGD
TERKAIT 3. Tehnisi Bio Medik
PEMBERIAN CAIRAN MELALUI
INFUS PUMP
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
062/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
062/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
1. ICU
2. IGD
UNIT
TERKAIT 3. NICU
MENYIAPKAN LARINGOSCOP
UNTUK INTUBASI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
063/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
UNIT ICU
TERKAIT
SETTING VENTILASI MEKANIK
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
064/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
064/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
064/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
UNIT ICU
TERKAIT
CARA PEMELIHARAAN LEMARI ES
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
065/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
065/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
UNIT ICU
TERKAIT
MELAKUKAN RESUSITASI CAIRAN
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
066/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
067/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
1. ICU
UNIT
2. IGD
TERKAIT 3. Rawat Inap
PROGRAM PEMELIHARAAN ALAT
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
068/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
1. Agar semua alat terpelihara dengan baik, dan selalu siap untuk
digunakan dalam pelayanan intensif
TUJUAN 2. Untuk menunjang pelayanan intensif perlu dibuat dan
dilaksanakan program pemeliharaan alat.
KEBIJAKAN SK Direktur No:
Pelaksanaan
1. Petugas mencatat inventaris alat
2. Petugas membuat program pemeliharaan alat
PROSEDUR 3. Petugas ruangan intensif bekerjasama dengan bagian umum
dalam melaksanakan program tersebut
4. Petugas membuat catatan pelaksanaan pemeliharaan tersebut
dan ditempatkan pada alat tersebut.
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. Biomedical
MEMBERSIHKAN MULUT PADA
PASIEN TIDAK SADAR
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
069/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
070/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
PEMBEBANAN ALKES / OBAT
YANG DIPAKAI PASIEN
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
071/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. KASIR
KUNJUNGAN KELUARGA PASIEN
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
072/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
UNIT ICU
TERKAIT
PELAYANAN PASIEN KRITIS DAN PENOLAKAN
TINDAKAN MEDIS
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
073/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
UNIT ICU
TERKAIT
PENGIRIMAN DAN PENGAMBILAN ALAT DARI
RUANG STERILISASI (CSSD)
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
074/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 1
/VIII/2019
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. CSSD
RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA
BAKAR AKUT
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
075/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
075/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
1. ICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT
3. Rawat Inap
MEMBANTU PELAKSANAAN PEMASANGAN
THORAKS DRAIN
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
076/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
076/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
076/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. Kamar Badah
MEMASANG KEKANGAN (RESTREIN)
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
077/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
1. Memberikan keamanan
2. Memudahkan pemeriksaan
TUJUAN 3. Menjalankan prosedur diagnostik maupun terapeutik
4. Mempertahankan anak pada posisi yang diinginkan
KEBIJAKAN SK Direktur No:
1. Persiapan alat :
a. Sprei pengangkut atau selimut bayi untuk bayi (neonatus)
b. Pakaian pengekang siku dengan 5-6 kantung tempat
meletakkan spatula (anak-anak)
c. Simpul jenis bunga 10 c m perban,bantalan katun,perban
yang sudah disulam
d. Bantalan untuk melindungi penonjolan tulang
2. Persiapan pasien :
Jelaskan pada pasien dan keluarga mengenai pentingnya
pengekangan,jenis pengekangan yang dipilih dan perkiraan
PROSEDUR
durasinya
3. Pelaksanaan :
a. Identifikasi pasien yang memerlukan kekangan,mis :pasien
linglung atau disorientasi,pasien yang memerlukan
imobilitasi ekstremitas,dan anak-anak yang memerlukan
kekangan pada sendi siku untuk mencegah terlepasnya
peralatan terapi, Pasien gelisah dengan atau tanpa obat
sedativa atau penenang
b. Periksa intruksi dokter dan nilai jenis pengekangan apa
yang dibutuhkan.
MEMASANG KEKANGAN (RESTREIN)
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
077/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
078/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
UNIT 1. ICU
TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
MEMBANTU PELAKSANAAN BRONKOSKOPI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
079/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
1. Terapeutik:
a. Mengambil benda asing
b. Mengisap sekret yang kental dan lengket
c. Mengambil dan menghancurkan lesi
d. Terapi atelektasis pasca operasi
TUJUAN 2. Diagnostik :
a. Pemeriksaan jaringan
b. Evaluasi tumor lebih lanjut terkait potensi operasi reseksi
c. Mengambil bahan jaringan untuk diagnosis
d. Mengevaluasi lokasi pendarahan
KEBIJAKAN SK Direktur No:
1. Persiapan pasien
a. Jelaskan kepada pasien dan keluarga prosedur yang akan
dilakukan
b. Minta izin tertulis dari pasien atau keluarga
c. Instruksikan pasien untuk puasa 6-12 jam sebelum prosedur
PROSEDUR 2. Pelaksanaan ;
a. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur .
b. Lepas gigi palsu, lensa kontak dan prostesis lainnya
c. Berikan pre-medikasi sesuai instruksi dokter (biasanya
atropin, sedatif,opioid)
d. Berikan obat anestesi lokal sesuai instruksi dokter
MEMBANTU PELAKSANAAN BRONKOSKOPI
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
079/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
NB:
1. Pantau tanda vital
PROSEDUR 2. Amati pasien terkait tanda gangguan pernapasan meliputi sesak
napas , perubahan frekuensi,pemakaian otot-otot bantu dan
hilangnya suara napas
3. Amati sekret yang di batukkan untuk melihat ada tidaknya
hemoptisis
4. Tetap puasakan pasien sampai Reflek tersedak muncul kembali
5. Berikan kepingan es dan seteguk kecil air ketika refleks
menelan kembali
6. Pantau bunyi napas selama 24 jam
7. Periksa ada tidaknya letargi dan disorientasi pada pasien tua
yang dapat muncul sebagai akibat pemberian lignokain dalam
dosis besar selama prosedur
8. Instruksikan pasien dan keluarga yang menjaga untuk
melaporkan segera bila muncul sesak napas atau perdarahan .
UNIT 1. ICU
2. Unit Rawat inap
TERKAIT
MEMBILAS KATETER VENA SENTRAL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
080/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
080/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
UNIT ICU
TERKAIT
MENGGANTI SELANG VENA SENTRAL
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
081/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
081/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 2
/VIII/2019
UNIT ICU
TERKAIT
PENGENDALIAN INFESKSI DI RUANG
INTENSIF
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
082/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
082/SPO/ICU/RSBH
0 2/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
082/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
UNIT ICU
TERKAIT
PERAWATAN LUKA BAKAR
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
083/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
083/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
METODE TERTUTUP:
Pada metode tertutup kasa diolesi krim antimikroba dan dipasang
pada luka.
1. Keuntungan:
a. Mengurangi penguapan cairan dan kehilangan panas dari
permukaan luka
b. Penutupan dengan kasa membantu membersihkan luka
2. Kerugian:
a. Keterbatasan mobilitas
b. Pemeriksaan luka yang terbatas.
PROSEDUR
PELAKSANAAN
1. Jelaskan prosedurnya pada pasien
2. Berikan analgesik sekitar 20 menit sebelum prosedur sesuai
instruksi Dokter
3. Basahi perban yang lama dengan NaCl 0,9% dan lepaskan
4. Berikan hidrothrerapy/ cuci luka. Membantu membersihkan
luka
5. Atur suhu ruangan pada 24 derajat Celcius dan kelembaban
pada 40-50% menggunakan pelembab ruangan portabel bila
ada
6. Pakai masker dan topi
7. Cuci tangan dan pakai gaun serta sarung tangan steril
8. Bersihkan dan lakukan debridement luka dengan menggunakan
gunting steril dan forsep. Angkat jaringan mati yang mengelupas
dan kulit mati
9. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9% dan tepuk-tepuk sampai
kering
PERAWATAN LUKA BAKAR
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
083/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
1. ICU
UNIT
TERKAIT 2. Rawat Inap
PROSEDUR GENERAL CLEANING
RUANG ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
084/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 3
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
084/SPO/ICU/RSBH 0 2/ 3
/VIII/2019
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Agustus 2019
drg. Bramantio, SpOrt
e. Bersihkan kaca, plavon dan gorden dengan lap basah dan air
bersih kemudian dikeringkan
f. Bersihkan/ sikat wastafel dengan air bersih kemudian di lap
sampai kering
g. Cuci dan bersihkan tabung suction dan tabung humidifier,
kemudian keringkan, tidak diperbolehkan tabung suction
dan tabung humidifier dipasang pada tempatnya saat tidak
ada pasien
h. Sapu sisi lantai yang paling jauh dari pintu keluar dengan
menggunakan lobby duster
i. Sapu dan bersihkan sudut-sudut lantai dan lap bersih
sehingga tidak ada
j. Penumpukan debu di area tersebut
k. Bila yakin sudah tidak ada debu lanjutkan pengepelan lantai
menggunakan mop yang sudah dibasahi air dan dicampur
PROSEDUR bahan kimia pembersih secara merata, pengepelan mulai
dari area terjauh dari pintu keluar
l. Periksa kembali ruangan, bila ada kerusakan laporkan
kepada penanggungjawab ruangan dan kepada
penanggungjawab petugas kebersihan
m. Rapikan kembali semua peralatan dan buka Alat Pelindung
Diri (APD), sarung tangan dan masker
n. Lakukan kebersihan tangan dan informasikan kepada
petugas ruangan bahwa ruangan siap dipakai
o. Petugas/ staf ruangan mengecek kembali apakah ruangan
sudah bisa dipakai, bila pembersihan belum maksimal, dapat
dilakukan ulang oleh petugas kebersihan
p. Lakukan ceklist pada formulir ceklist general cleaning yang
ditandatangani oleh petugas kebersihan dan staf ruang ICU
tersebut.
PROSEDUR GENERAL CLEANING
RUANG ICU
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
085/SPO/ICU/RSBH 0 3/ 3
/VIII/2019
UNIT 1. ICU
2. Clening sevice
TERKAIT
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR
PELAYANAN INTENSIF
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
086/SPO/ICU/RSBH
0 1/ 1
/VIII/2019
Tata cara untuk menyiapkan tempat tidur agar siap untuk menerima
PENGERTIAN
pasien baru di ruangan intensif
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
087/SPO/ICU/RSBH
0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
088/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
088/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
089/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019
PROSEDUR
A. Persiapan alat:
a. Formulir masukan dan keluaran cairan disamping tempat
tidur
b. Catatan grafik masukan dan keluaran cairan
c. Pispot atau urinal
d. Cangkir atau gelas ukur
e. Wadah dengan ukuran untuk menampung keluaran cairan
f. Sarung tangan bersih
g. Tanda pada sisi tempat tidur yang memberitahukan bahwa
pasien sedang dalam pengukuran masukan dan keluaran
cairan
B. Pelaksanaan
a. Identifikasi pasien
b. Jelaskan metode pengukuran masukan dan keluaran cairan.
c. Cuci tangan setiap sebelum memberikan cairan oral
d. Ukur semua cairan oral sesuai dengan peraturan institusi
e. Catat waktu dan jumlah masukan cairan pada kolom yang
ditentukan
f. Pindahkan total masukan dan keluaran cairan selama 8 jam
g. Catat semua masukan dan keluaran cairan selama 24jam
h. Lengkapi catatan masukan selama 24 jam
i. Mencatat jumlah keluaran dan masukan cairan dengan tepat.
PENGHITUNGAN MASUKAN DAN KELUARAN CAIRAN
TUBUH
Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
089/SPO/ICU/RSBH 0 1/ 2
/VIII/2019