Anda di halaman 1dari 4

FLUOR ALBUS / VAGINAL

DISCHARGE NON GONORE


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
PEMERINTAH KOTA
SIBOLGA Halaman : 1/3
Kepala Puskesmas
UPTD Puskesmas
Sambas
dr. HERLINA NASUTION
NIP. 19740505 200502 2
001
1. Pengertian Vaginal discharge atau keluarnya duh tubuh dari vagina secara fisiologis yang
mengalami perubahan sesuai dengan siklus menstruasi berupa cairan kental dan
lengket pada seluruh siklus namun lebih cair dan bening ketika terjadi ovulasi. Masih
dalam batas normal bila duh tubuh vagina lebih banyak terjadi pada saat stres,
kehamilan atau aktivitas seksual. Vaginal discharge bersifat patologis bila terjadi
perubahan-perubahan pada warna, konsistensi, volume, dan baunya
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015

5. Prosedur Alat dan bahan – bahan :


1. ATK
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Termometer
6. Langkah-langkah 1. Dokter memperkenalkan diri dan memberi salam
2. Dokter melakukan anamnesis kepada pasien. Hasil anamnesis yaitu: Biasanya
terjadi pada daerah genitalia wanita yang berusia di atas 12 tahun, ditandai dengan
adanya perubahan pada duh tubuh disertai salah satu atau lebih gejala rasa gatal,
nyeri, disuria, nyeri panggul, perdarahan antar menstruasi atau perdarahan
paska-koitus
3. Dokter mencuci tangan
4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik.
Penyebab discharge terbagi menjadi masalah infeksi dan non infeksi. Masalah non
infeksi dapat karena benda asing, peradangan akibat alergi atau iritasi, tumor,
vaginitis atropik, atau prolaps uteri, sedangkan masalah infeksi dapat disebabkan
oleh bakteri, jamur atau virus seperti berikut ini:
a. Kandidiasis vaginitis, disebabkan oleh Candida albicans, duh tubuh tidak
berbau, pH <4,5 , terdapat eritema vagina dan eritema satelit di luar vagina
b. Vaginosis bakterial (pertumbuhan bakteri anaerob, biasanya Gardnerella
vaginalis), memperlihatkan adanya duh putih atau abu-abu yang melekat di
sepanjang dinding vagina dan vulva, berbau amis dengan pH >4,5. 629
c. Servisitis yang disebabkan oleh chlamydia, dengan gejala inflamasi serviks
yang mudah berdarah dan disertai duh mukopurulen
d. Trichomoniasis, seringkali asimtomatik, kalau bergejala, tampak duh kuning
kehijauan, duh berbuih, bau amis dan pH >4,5.
e. Pelvic inflammatory disease (PID) yang disebabkan oleh chlamydia, ditandai
dengan nyeri abdomen bawah, dengan atau tanpa demam. Servisitis bisa
ditandai dengan kekakuan adneksa dan serviks pada nyeri angkat palpasi
bimanual.
f. Liken planus
g. Gonore
h. Infeksi menular seksual lainnya
i. Atau adanya benda asing (misalnya tampon atau kondom yang terlupa
diangkat)
j. Periksa klinis dengan seksama untuk menyingkirkan adanya kelainan patologis
yang lebih serius.
5. Dokter mencuci tangan
6. Dokter menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
7. Dokter melakukan penatalaksanaan.
Pasien dengan riwayat risiko rendah penyakit menular seksual dapat diobati sesuai
dengan gejala dan arah diagnosisnya.
a. Vaginosis bakterial:
1) Metronidazol atau Klindamisin secara oral atau per vaginam.
2) Tidak perlu pemeriksaan silang dengan pasangan pria.
3) Bila sedang hamil atau menyusui gunakan metronidazol 400 mg 2x sehari
untuk 5-7 hari atau pervaginam. Tidak direkomendasikan untuk minum 2
gram peroral.
4) Tidak dibutuhkan peningkatan dosis kontrasepsi hormonal bila
menggunakan antibiotik yang tidak menginduksi enzim hati.
5) Pasien yang menggunakan IUD tembaga dan mengalami vaginosis
bakterial dianjurkan untuk mengganti metode kontrasepsinya.
b. Vaginitis kandidiosis terbagi atas:
1) Infeksi tanpa komplikasi
2) Infeksi parah
3) Infeksi kambuhan
4) Dengan kehamilan
5) Dengan diabetes atau immunocompromise
Penatalaksanaan vulvovaginal kandidiosis:
 Dapat diberikan azol antifungal oral atau pervaginam
 Tidak perlu pemeriksaan pasangan
 Pasien dengan vulvovaginal kandidiosis yang berulang dianjurkan
untuk memperoleh pengobatan paling lama 6 bulan.
 Pada saat kehamilan, hindari obat anti-fungi oral, dan gunakan imidazol
topikal hingga 7 hari.
 Hati-hati pada pasien pengguna kondom atau kontrasepsi lateks
lainnya, bahwa penggunaan antifungi lokal dapat merusak lateks
 Pasien pengguna kontrasepsi pil kombinasi yang mengalami
vulvovaginal kandidiosis berulang, dipertimbangkan untuk
menggunakan metoda kontrasepsi lainnya
c. Chlamydia:
1) Azithromisin 1gramsingle dose, atau Doksisiklin 100 mg 2xsehari untuk 7
hari
2) Ibu hamil dapat diberikan Amoksisilin 500mg 3x sehari untuk 7 hari atau
Eritromisin 500 mg 4x sehari untuk 7 hari
d. Trikomonas vaginalis:
1) Obat minum nitromidazol (contoh metronidazol) efektif untuk mengobati
trikomonas vaginalis
2) Pasangan seksual pasien trikomonas vaginalis harus diperiksa dan diobati
bersama dengan pasien
3) Pasien HIV positif dengan trikomonas vaginalis lebih baik dengan regimen
oral penatalaksanaan beberapa hari dibanding dosis tunggal
4) Kejadian trikomonas vaginalis seringkali berulang, namun perlu
dipertimbangkan pula adanya resistensi obat
8. Dokter memberikan konseling dan edukasi.
a. Pasien diberikan pemahaman tentang penyakit, penularan serta
penatalaksanaan di tingkat rujukan.
b. Pasien disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual selama
penyakit belum tuntas diobati .
9. Dokter mencatat dalam rekam medis
7. Diagram Alir FLOW CHART

Dokter memperkenalkan diri dan


memberi salam

Dokter melakukan anamnesis kepada pasien

Dokter mencuci tangan

Dokter melakukan pemeriksaan fisik


Dokter mencuci tangan

Dokter menegakkan diagnosis berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik

Dokter memberikan penatalaksanaan

Dokter memberikan edukasi dan konseling

Dokter mencatat dalam rekam medis

8. Hal-hal yang perlu Pasien dirujuk apabila


diperhatikan 1. Tidak terdapat fasilitas pemeriksaan untuk pasangan
2. Dibutuhkan pemeriksaan kultur kuman gonore
3. Adanya arah kegagalan pengobatan

9. Unit Terkait PIH


Poli umum
Apotek
10. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan
11. Rekam historis
perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai