Anda di halaman 1dari 2

Nama : Niken Wahyu Sevivinda

NIM : 1604000053
Kelas : 3A

1. Tuliskan praktek-praktek di dunia nyata yang bisa saja terjadi dan bertentangan dengan
prinsip ethical coding standart
Jawab :
a. Menerima ajakan kerjasama seseorang/orang untuk melakukan pekerjaan yang
menyimpang dari standar profesi yang berlaku.
b. Menyebarluaskan informasi yang terkandung dalam rekam medis yang dapat merusak
citra Perekam Medis.
c. Penyalahgunaan surat persetujuan atau otorisasi yang tidak tertentu (blanket
authorization)
Pasien kadangkala menandatangani otorisasi yang tidak tertentu tanpa memahami
implikasinya. Peminta informasi kemudian dapat menggunakannya bertahun-tahun.
Masalah pada kasus demikianadalah bahwa pasien tidak dapat mengantisipasi
penggunaan otorisasi tersebut di kemudian hari
d. Pelanggaran privasi yang terjadi sebagai akibat dari prosedur pengungkapan sekunder
(secondary release).
Masalah ini muncul semakin sering sejak era komputerisasi informasi kesehatan. Suatu
permintaan yang sah dapat diproses untuk pembayaran tagihan asuransi, tetapi
mungkin tidak menjamin keamanan di kemudian hari. Peminta pertama dapat
meneruskan informasi kepada pihak lain tanpa otorisasi pasien lagi.
e. Pelanggaran prinsip kebutuhan untuk mengetahui (need-to-know principle)
Secara tradisional, standar pengungkapan informasi adalah kebutuhan untuk
mengetahui. Apabila suatu perusahaan asuransi menerima permintaan bayar dari
seorang pasien bagi operasi yang telah dijalaninya, maka surat permintaan informasi
dikirimkan ke sarana kesehatan terkait profesional MIK memeriksa legitimasinya secara
saksama.
Kini, proses mengabstraksi informasi yang diperlukan tampaknya sudah seringkali tidak
ada lagi, dan dokumen disalin (dikopi). Sebagai contoh pada kasus di atas, riwayat
anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat saja disalin seluruhnya. Perlu diingat bahwa
informasi tersebut dapat juga berisikan tentang kebiasaan sosial, risiko genetik, riwayat
dlam keluarga, dan lain-lain yang tidak ada hubungannya dengan tindakan dimaksud,
sehingga dapat melanggar privasi.
f. Dahulu, pemberian kode dilakukan hampir secara ekslusif untuk studi klinis ke depan
dan proses kendali mutu. Namun, seiring berjalannya waktu, fasilitas kesehatan juga
mulai menggunakannya untuk tujuan penggantian pembayaran. Setelah kode pada
rekam medis menjadi dasar dari penggantian pembayaran, maka timbul dorongan
terjadinya fraud dan abuse, seperti dengan cara mengode agar jumlah penggantian
menjadi lebih besar, mirepresentasi atau untuk tujuan menghindari konflik.
g. Masalah etik dalam manajemen mutu dapat terjadi sebagai akibat dari data kinerja
yang tidak tepat, hasil layanan yang negatif, kegagalan mengecek izin praktik dokter,
rekam medis yang tidak lengkap, dan pola layanan kesehatan yang tidak tepat.
2. Tuliskan bentuk-bentuk praktek pengkodingan yang etis dan uraikan mengapa contoh
anda etis
Jawab :
a. Menerapkan praktik pengkodean yang akurat, lengkap dan konsisten untuk
menghasilkan data asuhan kesehatan yang bermutu tinggi
b. Melaporkan semua elemen data yang diperlukan untuk tujuan pelaporan eksternal
(penggantian biaya, administratif, kesehatan populasi, ukuran mutu dan keamanan
pasien dan riset) dengan lengkap dan akurat sesuai dengan standart dan persyaratan
regulasi dan dokumentasi dan konvensi pengodean resmi
c. Hanya memebrikan dan melaporkan kode dan data yang disokong oleh dokumentasi
rekan medis sesuai dengan pertauran pengodean
d. Menanyakan pemberi data (dokter atau praktisi asuhan kesehatan yang sah) untuk
klarifikasi dan dokumentasi tambahan sebelum kode diberikan, kalua ada informasi
yang bertentangan, tidak lengkap atau meragukan di dalam rekam medis mengenai
kondisi, prosedur atau elemen data yang peting, yang tergantung pada dokumentasi
rekam medis. Contohnya yaitu indicator yang ada waktu pasien masuk
e. Menolak mengubah kode atau urutan kode yang dilaporkan yang menyebabkan
maknanya menjadi berubah
f. Menolak ikut serta atau menolak menyokong praktik pengodean atau dokumentasi
yang bertujuan untuk meningkatkan pembayaran, memenuhi syarat asuransi atau
menyesatkan data dengan cara yang bertentangan dengan peraturan
g. Memajukan pengetahuan dan praktik pengodean melalui pendidikan berkelanjutan
h. Menolak ikut serta dalam atau menyembunyikan praktek dan prosedur pengodean
atau peringkasan tidak etis
i. Melindungi kepercayaan rekam medis sepanjang waktu dan tolak akses ke informasi
kesehatan yang tidak ada hubungannya dengan aktifitas mengodean

Anda mungkin juga menyukai