Pendahuluan
Rumah Sakit yang salah satu pelayanannya adalah menyelenggarakan pelepasan informasi isi
Rekam Medis pasien yang sesuai dengan standar yakni berisi informasi lengkap perihal proses
pelayanan kesehatan dimasa lalu, masa kini,perkiraan dimasa mendatang.
Berdasarkan PerMenKes RI No.269/ MENKES/ PER / III / 2008 pasal 1 menyatakan bahwa
“Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien,pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang yang telah diberikan kepada
pasien”.
Rekam Medis memiliki peran dan fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai dasar pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan pasien, bahan pembuktian dalam perkara hukum, bahan untuk keperluan
penelitian dan pendidikan, dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan terakhir sebagai bahan
untuk membuat statistik kesehatan.Hatta(2012:85).
Karena informasi medis bersifat rahasia, maka dalam pelepasan informasi kepada pihak lain
(secondary release) sarana kesehatan bertanggung jawab untuk melindungi informasi kesehatan yang
terdapat didalam Rekam Medis terhadap kemungkinan hilang. Rusak, pemalsuan, dan akses yang tidak
sah. Rekam Medis hanya dapat dikeluarkan berdasarkan otoritas Rumah Sakit yang berwenang, dan
kerahasiaan isinya dikeluarkan berdasarkan izin dari pasien yang bersangkutan, sehingga informasi
yang terdapat didalamnya dipertanggung jawabkan.
Secara keseluruhan, keamanan, privasi, kerahasiaan dan keselamatan adalah perangkat yang
membentengi informasi dalam Rekam Medis. Rumah Sakit selaku pemilik informasi dalam Rekam
Medis juga harus disertai dengan izin tertulis dari pasien begitu pula dengan pemaparan isi Rekam
Medis, haruslah dokter yang merawat pasien tersebut. Ini sejalan dengan PerMenKes No.269/
MENKES/ PER/ III/ 2008, pasal 1, “Penjelasan tentang isi Rekam Medis hanya boleh dilakukan oleh
dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan
peundang – undangan”.
2. Faktor –Faktor Yang Menghambat Pelepasan InformasiRekam Medis Kepada Pihak Ketiga
Pada saat melakukan pelepasan informasi Rekam Medis di Rumah Sakit tidak luput dari faktor
penghambat pelepasan informasi yaitu:
a. Menurut PerMenKes No. 269/ MENKES/ PER/ III/ 2008 pasal 4 ayat 2 disebutkan bahwa”isi
ringkasan pulang (resumekeluar) sekurang – kurangnya memuat :
1. Identitas pasien
2. Diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat
3. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis akhir,pengobatan dan tindak lanjut
4. Nama dan tanda tangan dokteryang memberikan pelayanankesehata
Resume ini harus disingkat dan hanya menjelaskan informasi penting tentang penyakit,
pemeriksaan yang dilakukan dan pengobatannya. Resume ini harus ditulis segera setelah pasien
keluar dan isinya menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Mengapa pasien masuk Rumah Sakit ?
2. Apa hasil –hasil pemeriksaan laboratorium,rontgen dan fisik ?
3. Apa pengbatan medis maupun operasi yang diberikan?
4. Bagaimana keadaan pasien pada saat keluar ?
5. Apa anjuran pengobatan atau perawatan yang diberikan ?
Namun pada pelaksanaannya, banyak ditentukan kejadian dimana pada saat pasien pulang,
berkas Rekam Medis pasien belum dilakukan resume keluar oleh dokter yang merawat, atau pada
saat akan dilakukan pelepasan informasi,resume medis belum dilengkapi oleh petugas medis.
b. Verifikasi
Ketika akan dilakukan autentifikasi atau verifikasi untuk resume medis maupun draft surat
keterangan medis, dokter yang merawat tidak berada ditempat sehingga harus menunggu keesokan
hari.
c. Hasil Penunjang Pengobatan
Untuk hasil copy laboratorium maupun hasil pengobatan yang diperlukan guna persyaratan klaim
seperti copy resep, pengerjaan salinan resep cukup memakan waktu lama apabila apotik rawat inap
sedang ramai.
d. Visum Et Repertum
Untuk hasil Visum Et Repertum harus dokter yang merawat yang menandatangani, apabila dokter
sedang berada diluar kota atau dokter tersebut tidak ada ditempat, autentifikasi dikomunikasikan
kembali dengan dokter yang menggantikannya sehingga pmbuatan surat keterangan visum maupun
surat keterangan lainnya harus menunggu hasil dari verifikasi dokter.
e. Pihak Ketiga
Bagi pihak asuransi yang mengirimkan blanko maupun formulir susulan guna persyaratan
klaim, petugas dari Rumah Sakit harus mengisi formulir tersebut sehingga, menambah beban kerja
dan waktu pengerjaan menjadi dua kali kerja.
Dalam pelepasan informasi Rekam Medis, Sub Bagian Data dan Rekam Medik merupakan unit
yang memfasilitasi pelepasan informasi medis pasien dalam hal klaim Asuransi, permintaan data
pendidikan, permintaan keterangan medis, Visum Et Reprtum dan pelepasan informasi guna
kepolisian dan pengadilan. Pelepasan informasi Rekam Medis kepada pasien yang mendapat
perawatan lanjutan di Rumah Sakit/ institusi lain, berkas Rekam Medis boleh dikirimkan, akan tetapi
cukup diberikan resume akhir pelayanan. Penyampaian informasi Rekam Medis kepada orang atau
badan yang diberi kuasa pasien, misalnya pihak asuransi menanggung biaya pengobatan, diperlukan
surat kuasa pasien atau yang bertanggungjawab terhadap pasien. Selanjutnya pemegang kuasa harus
menunjukan identitas diri dan harus memperoleh ijin dari pimpinan sarana kesehatan setelah
disetujui oleh komite medis dan Rekam medis. Sementara untuk data sosial dapat disampaikan tanpa
perlu memperoleh ijin dari pimpinan sarana kesehatan.
Apabila diprlukan untuk pengadilan, maka bukti pelayanan yang tercatat dalam formulir Rekam
Medis dianggap sebagai dokumen resmi yang dapat dipertanggungjawabkan. Direktur Rumah Sakit
dapat memberikan salinan Rekam Medis pasiennya atas permintaan pengadilan. Bila Rekam Medis
diminta aslinya harus ada permintaan secara tertulis dan pada saat diserahkan harus ada tanda terima
dari pengadilan pada setiap lembar Rekam Medis yang diserahkan dengan tanda bukti
penerimaan.Apabila dijumpai keraguan terhadap isi data Rekam Medis, pengadilan dapat
memerintahkan saksi ahli/ dokter yang merawat untuk menanyakan arti dan maksud yang
terkandung didalamnya.Apabilan yang diminta hanya isi dari Rekam Medis, pihak Rumah sakit
dapat membuat copy Rekam Medis yang diberikan kepada pihak pengadilan setelah dilegalisasi oleh
Rumah Sakit (Pimpinan Rumah Sakit). Selain pengisian ataupun tulisan didalam Rekam Medis yang
dihapus tanpa paraf serta setiap isi yang ditandatangani ataupun tidak sesuai dengan ketentuan
Rumah Sakit harus ditolak dan dikembalikan kepada pihak yang bersangkutan untuk diperbaiki
maupun dilengakpi. Bagi Rekam Medis yang yang telah selesai dipinjam untuk keperluan bukti oleh
pengadilan harus dilakukan analisa kuantitatif secara seksama.
Tidak semua pihal asuransi juga membutuhkan surat keterangan medis dalam bentuk resume,
dalam klaim biaya perawatan, hanya Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Ketenagakerjaan
yang meminta setiap pengklaiman biaya perawatan harus melampirkan resume medis pasien
bersama dengan surat tagihan rincian biaya pasien selama mendapatkan perawatan di Rumah Saki.
Dalam klaim biaya pelayanan, petugas pemberi informasi kesehatan harus melengkapi persyaratan-
persyaratan seperti:
1. Kelengkapan riwayat penyakit pasien
2. Hasil copy laboratorium jika ada pemeriksaan
3. Hasil penunjang mdis lain
4. Copy resep pengobatan
5. Fotocopy peserta asuransi
6. Rincian biaya pengobatan dan kwitansi panjang bermaterai
7. Resume medis pasien
Ditetapkan di Sanggau
Pada tanggal
Ka.Rs. Parindu
drg. Armiyadi