Anda di halaman 1dari 6

Man Power

Surronding Machine Material


Manager manufacture
tidak professional Tidak ada standar
Petugas belum Petugas operator waktu peristirahatan Tutup pipa semprot plastik
beradaptasi dengan masih baru Peralatan yang mesin
Mesin
lingkungan kerja Pengawasan digunakan tidak
rendah dirancang Kaleng
Mengunakan Tidak ada jadwal
mesin lama yang pemeliharaan mesin Tabung
Petugas tidak disiplin PENURUNAN
sudah dibeli 2 yang rutin
dan kurang teliti KUALITAS
tahun yang lalu
GREASEX
MANUFACTURING
Petugas tidak Tidak ada preventive Kesalahan dalam Peralatan yang PLANT
mendapatkan training maintance yang kebijakan tidak Tetap memasarkan digunakan tidak
secara resmi terjadwal untuk peralatan menindaklanjuti produk yang cacat dirancang
permasalahan yang ada dipasar
Petugas tidak menguasai Tidak ada pengujian terhadap
Tidak ada down-time Tidak berpacu pada
SOP Filling Equipment desain product and packaging
non standar yang Kebijakan salah dalam kualitas
dilakukan proses pekrekrutan SDM Tidak ada standar waktu
Dalam proses peristirahatan mesin
pekrekrutan SDM Mengunakan mesin lama yang sudah
prosedur salah dibeli 2 tahun yang lalu
Mengabaikan kualitas produk

Skill System Policy Procedure


ANALISIS KASUS PENURUNAN KUALITAS DIJALUR GREASEX

Dari diagram fishbone diatas permasalahan yang terjadi di perusahaan Greasex Manufacturing Plant adalah :

1. Material

Permasalah yang termasuk dalam kategori material adalah kendala dari alat-alat yang digunakan dalam proses produksi perusahaan Greasex
Manufacturing Plant seperti tutup pipa semprot plastik pada tabung greasex yang didesain dengan bentuk baru oleh vendor pada
saat perusahaan sedang meneriman order dalam jumlah besar, sehingga vendor saat membuat desain menjadi terburu-buru karena dikejar oleh
waktu pengerjaan yang sebentar karena perusahaan membutuhkan desain secepat mungkin untuk segera melayani orderan yang sedang banyak.
Keadaan ini membuat desain tutup pipa menjadi tidak sempurna dan banyak kendala yang terjadi seperti adanya kendala kerusakan pada
lingkaran tutup pipa bagian dalam sehingga untuk memasangnya harus memaksa tutup plastik agar tetap terpasang meskipun tidak rapi.

2. Machines
Dalam kategori mesin ini permasalahan yang terjadi adalah kendala pada mesin yang digunakan untuk produksi. Kendala yang terjadi
disebabkan oleh mesin yang digunakan adalah mesin yang dibeli 2 tahun yang lalu namun digunakan untuk produk Lain, sehingga dalam proses
produksi menjadi mengalami gangguan karena mesin yang digunakan adalah mesin lama yang sudah tidak optimal. Selain masalah mesin lama
yang menjadi faktor kendala mesin yaitu karena tidak adanya jadwal maintenance (peristirahatan mesin) rutin yang dijadwalkan, mesin yang
digunakan terus menerus tanpa diistirahatkan akan mengalami kerusakan atau menurunya kualitas dari mesin tersebut. Seharusnya mesin
diistirahatkan minimal 15% dari waktu operasi penggunaan.
3. Man power

Kategori man power ini adalah meliputi sumber daya manusia yang terlibat. Permasalahan dari man power ini adalah karyawan/petugas operator
adalah karyawan yang masih baru dan belum di training secara resmi, sehingga kinerjanya kurang maksimal. Permasalahan tidak hanya pada
karyawan namun pada manager manufaktur yang tidak professional karena tidak memperhatikan bawahanya dan juga telah salah menilai kinerja
karyawanya. Pengawasan juga kurang dilakukan terhadap para pekerja menjadikan karyawan menjadi tidak disiplin dan kurang teliti.

4. Surrounding

Permasalahan yang termasuk kategori surrounding adalah kendala di sekitar lingkungan kerja, permasalahanya adalah pekerja baru yang belum
beradaptasi dengan lingkungan kerja. Keadaan ini membuat kinerja karyawan tidak kompeten karena tidak adanya pelatihan dari perusahaan
karyawan yang bekerja untuk perusahaan menjadi tidak berkualitas.

5. Skill

Permasalahan yang termasuk kategori skill ini adalah kendala mengenai kemampuan sumber daya manusia dalam melakukan proses produksi
dan pengelolaanya. Kendala yang terjadi dalam perusahaan ini adalah petugas yang tidak mendapatkan training secara resmi dan juga tidak
menguasai SOP filling equipment yang mengakibatkan kinerja buruk dan menurunkan kualitas perusahaan.

6. System
Permasalahan yang termasuk kategori sytem adalah kendala dalam proses pengelolaan aktifitas produksi di dalam perusahaan seperti
permasalahan yang terjadi akibat tidak adanya preventive maintance yang terjadwal untuk peralatan sehingga peralatan yang digunakan menurun
kualitasnya, selain itu juga tidak ada down-time non standar yang dilakukan atau jadwal pemeliharaan peralatan/mesin.

7. Policy

Dalam kategori policy ini permasalahan yang terjadi adalah kesalahan dalam penetapan kebijakan untuk perusahaan seperti, tidak
menindaklanjuti permasalahan yang ada, selain itu penerapan kebijakan yang salah dalam proses pekrekrutan SDM seperti tidak memberikan
training dan pengenalan SOP kepada karyawan, kemudian kesalahan yang fatal adalah tetap memasarkan produk yang cacat dan tidak berpacu
pada kualitas, dengan anggapan yang salah dari perusahaan yaitu “lebih baik untuk melihat produk tersebut terpajang di rak toko daripada tidak
sama sekali. Siapa yang peduli apakah labelnya sedikit 'bengkok' atau produknya keluar dengan sedikit lebih banyak tekanan? Karena yang
diperlukan saat ini adalah market share pada segmen high-tech.” Dengan anggapan tersebut membuktikan bahwa perusahaan lalai akan kualitas
produk dan tidak memikirkan kepuasan pelanggan.

8. Procedure

Dalam kategori procedure permasalahan yang terjadi adalah kesalahan dalam penerapan langkah-langkah kinerja seperti, prosedur yang salah
dalam proses pekrekrutan SDM, tidak merancang peralatan yang digunakan, tidak ada pengujian terhadap desain product and packaging, tidak
ada standar waktu peristirahatan mesin, mengunakan mesin lama yang sudah dibeli 2 tahun yang lalu untuk produksi dan mengabaikan kualitas
produk. Hal ini mengakibatkan banyak permasalahan karena prosedur adalah hl yang terpenting sebelum melakukan proses kinerja perusahaan.

Langkah – langkah umum yang sebaiknya Tanas lakukan untuk menetapkan program perbaikan continue untuk perusahaan, yaitu
sebagai berikut :
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun kesadaran dari seluruh karyawan. Dimulai dari kesadaran akan pentingnya
SOP. Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-
ulang yang diselenggarakan dalam suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik,
menjadi panduan untuk karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara
bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan.
Langkah kedua yaitu menentukan permasalahan prioritas yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Buatlah
daftar pekerjaan dengan urutan pekerjaan terpenting penting dan kurang penting
Setelah itu, perlu dicari dan dikerjakan solusi yang sesuai dengan permasalahan yang ada. Setiap perasalahn pasti ada jalan keluarnya
yang perlu kita lakukan adalah kita harus mengetahui apa permasalahan yang sedang kita hadapi.
Melakukan monitoring secara berkala hasil pelaksanaan penyelesaian solusi. Monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara
seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau
informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang
diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan seandainya hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan
yang direncanakan semula. Tujuan Monitoring untuk mengamati/mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi dan
permasalahan serta antisipasinya/upaya pemecahannya.
Mengadakan program pengembangan pegawai yang dilakukan secara berkelanjutan. Selain menghargai kinerja bagus karyawan, promosi
ini bertujuan bagus untuk mengembangkan keterampilan karyawan dan mempertahankan karyawan bertalenta dan berkinerja baik agar
tidak mengundurkan diri atau pindah ke perusahaan lain.

Masalah yang akan dihadapi dan perlu diselesaikan agar langkah – langkah tersebut dapat berjalan :
Penolakan dari pegawai – pegawai yang terkait. Penolakan secara halus dapat dilakukan dengan berkomunikasi secara cepat dan efektif.
Pegawai ingin mendengar penjelasan secara langsung walaupun itu berita buruk.
Sistem pelatihan yang belum terstruktur Untuk mencapai sebuah pelatihan yang efisien dan efektif haruslah sesuai dengan prosedur
yang ada sehingga akan mencapai harapan atau yang diinginkan.
Alat – alat yang digunakan haruslah sesuai. Peralatan yang digunakan harus sesuai dan lengkap sehingga memungkinkan pelatihan
berjalan lancer.
Permasalahan perihal belum adanya jadwal pemeliharaan yang rutin. Peralatan sebaiknya dijaga dengan baik dan benar sehingga saat
digunakan tidak menimbulkan permasalahan.
Perlu dilakukan tes terhadap kelayakan barang atau alat produksi. Standarisasi memang harus di lakukan agar perlatan yang digunakan
berfungsi sebagaimana mestinya.
Tidak hanya berpedoman kepada target market share yang tinggi. Target yang baik tidak hanya mentarget segala sesuatunya berfokus
pada market share yang tinggi sebaiknya juga dilakukan target share dari bawah hingga atas.

Anda mungkin juga menyukai