Modul 1 - Pengantar Praktikum Metode Gravitasi Dan Magnetik PDF
Modul 1 - Pengantar Praktikum Metode Gravitasi Dan Magnetik PDF
Di antara sifat fisis batuan yang mampu membedakan antara satu macam batuan
dengan batuan lainnya adalah massa jenis dan suseptibiltas batuan. Distribusi massa jenis
dan suseptibilitas yang tidak merata pada batuan penyusun kulit bumi akan memberikan
variasi harga medan gravitasi dan magnetik di permukaan bumi. Metode medan gravitasi dan
magnetik adalah metode-metode penyelidikan dalam geofisika yang didasarkan pada variasi
medan medan gravitasi dan magnetik di permukaan bumi.
Distibusi massa jenis dan suseptibiltas yang tidak seragam ini dapat disebabkan oleh
struktur geologi yang ada di bawah permukaan bumi. Walaupun kontribusi struktur geologi
terhadap varisasi harga medan gravitasi dipermukaan bumi sangat kecil dibandingkan
dengan nilai absolutnya, tetapi dengan peralatan yang baik variasi medan gravitasi di
permukaan bumi dapat terukur dari titik ke titik sehingga dapat dipetakan. Selanjutnya dari
peta tersebut dapat dilakukan interpretasi bentuk atau struktur bawah permukaan.
Variasi harga medan gravitasi di permukaan bumi tidak hanya disebabkan oleh
distribusi massa jenis yang tidak merata, tetapi juga oleh posisi titik amat dipermukaan bumi.
Hal ini disebabkan oleh adanya bentuk bumi yang tidak bulat sempurna dan relief bumi yang
beragam. Untuk itu diperlukan metode-metode tertentu untuk mereduksi pengaruh selain
karena distrbusi massa jenis.
Distribusi suseptibiltas batuan bawah permukaan yang menyebabkan adanya anomali
medan magnetik bumi disebabkan oleh magnetisasi terinduksi dan magnetisasi remanen
yang umumnya mempunyai arah dan intensitas yang berbeda. Magnetisasi remanen
mempunyai peranan yang besar pada megnetisasi batuan. Pengaruhnya tidak hanya dalam
besaran tetapi juga pada arahnya. Anomali yang didapat dari hasil pengukuran merupakan
gabungan dari keduanya atau hasil induksi murni. Jika arah medan magnetik remanen sama
dengan arah induksi, maka anomali bertambah besar dan sebaliknya.
Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi geofisika, yang memanfaatkan
sifat daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan
metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface. Metode Gravity dilakukan
untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan
mineral dari daerah sekeliling (rho = gram/cm3). Metode ini adalah metode geofisika yang
sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari
Gambar 1. Rencana titik-titik amat pada survey grvaitasi pada area panas bumi.
Keterangan titik ukur pada gambar:
Lintasan pengambilan data terdiri dari lintasan A, B, C, D, E, F dan G sebanyak 189 titik pengambilan
data. Pada lintasan regional terdapat 74 titik ukur, sehingga jumlah titik pengambilan data terdapat 263
titik. Sehingga dalam titik ukur tersebut terdapat dua jenis titik ukur, lintasan utama dan lintasan
regional. Lintasan utama ini merupakan pengukuran inti yang letak titik ukurnya berada pada
sepanjang lintasan yang telah ditentukan. Dan lintasan regiona adalah pengukuran yang titik ukurnya
tidak berada di lintasan utama yang telah ditentukan. Pada satu lintasan pengukuran, interval
pengambilan titik adalah 250-500 m. Pada lintasan regional interval pengambilan titik adalah 500-1000
m sedangkan interval pengambilan titik pada daerah manifestasi panas bumi berkisar antara 100-150
m. Sehingga setelah semua proses akuisisi telah selesai, dapat dilanjutkan ke proses prosesing data
dengan berbagai pengolahan.