Anda di halaman 1dari 5

HASIL REVIEW BUKU

WAHABI MENURUT PANDANGAN PARA ILMUWAN

Oleh :

Irsad Fadillah (182071000018)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SIDOARJO
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Judul Buku : Wahabi menurut pandangan para ilmuan

No. ISBN :-

Pengarang : Ust. H. Abd. Rahim Nur

Penerbit : CV. Pustaka “Abd. Muis”

Tahun Terbit :-

Tebal Halaman : 77 Halaman

Harga Buku :-

Dalam dunia kehidupan, khususnya dunia ilmiah tidak terlepas dari pada
permasalahan , bahkan terkadang bermacam-macam persoalan ditemukan disana sini. Dab
dengan adanya persoalan dan permasalahannya yang timbul, terkadang menimbulkan perlu
adanya suatu pemikiran baru serta pembahasan untuk pemecahan masalah-masalah itu dengan
maksud dan tujuan agar persoalan dan permasalahan itu menjadi terang dan jelas. Demikian
halnya Muhammad Bin Abdul Wahab seorang dari negeri unaiyah (Najd) (1115 H -1206 H)
pernah menjadi persoalan dan permasalahan bahkan sampai sekarang. Muhammad Bin Abdul
Wahab telah dipersoalkan oleh banyak orang; pejuang kebenarankah ia, atau pengacau
masyarakat, pembangkit dan pembangun umatkah ia, atau malah memperbodoh, penegak
aqidah Islamiyahkah ia, atau malah merusak?
Maka terlepas dari pada pro dan kontra, didalam buku kecil ini diketengahkan
beberapa pengertian dan pandangan tentang diri Muhammad Bin Abdul Wahab yang telah
dipopulerkan oleh Masyarakat banyak dengan nama “Wahabiy”.
Hal ini terjadi karena adanya masalah atau persoalan yang timbul seperti diatas,
bahwa paham wahabi yang disponsori oleh Muhammad Bin Abdul Wahab , seakan-akan hanya
negatif yang ada, (Perusak Aqidah, memperbodoh umat, pengacau masyarakat, memecah
belah, dan lain sebagainya). Hal ini karena timbul hanya dari satu pihak, lagi pula terlalu
subyektif dalam memberikan penilaian. Dunia ilmiah tidak membenarkan hal yang demikian.
Oleh karenanya maka buku kecil ini di tulis .
BAB II
ISI BUKU

A. Muhammad bin Abdul Wahab, yang dikenal dengan nama Wahabi.


Muhammad bin Abdul Wahab lahir pada tahun 1115 Hijriyah. Di negeri uyainah di
lembah Hanifah yang terletak di sebelah utara Kota Riyadh dari Kerajaan Arab Saudi. Ia
termasuk reformer atau Mujaddin atau pembaharu, meninggal pada tahun 1206 Hijriyah. Ia
dalam pertumbuhan hidupnya dalam lingkungan keluarga ilmuwan dan cendekiawan.
Muhammad adalah putra dari Syekh Abdul Wahab salah seorang Syekh keluarga yang besar
dan terhormat, termasyhur kebaikan Budi dan karakternya, dan termasuk tokoh ilmuwan dan
ahli pikir, pernah duduk dalam peradilan di salah satu daerah, Ia terkenal sebagai seorang yang
adil dan bijaksana. Dan ia telah banyak menulis tentang masalah-masalah fiqih dan tafsir, dan
di bawah asuhan ilmuwan yang mulia ini,Syekh Muhammad bin Abdul Wahab mendapat
pelajaran-pelajarannya yang pertama. Muhammad bin Abdul Wahab termasuk orang-orang
yang mempunyai daya tangkap yang tinggi, sangat cerdas sekali,hafal Al Qur’anul Karim dan
hafal pula banyak hadis-hadis nabi sejak pada waktu usia dibawah 10 tahun. Menjelang usia
20 tahun telah memiliki banyak ilmu-ilmu yang selanjutnya ia bermaksud ingin menjelajah
Jazirah Arab untuk mendapatkan ilmu ilmu yang lebih banyak daripada cendekiawan Pada
masa itu. Pertama-tama Ia melakukan ibadah haji dan ziarah ke masjid Nabawi di Madinah, Di
sana ia mendapatkan beberapa ilmu dari para ulama di sana, kemudian menuju ke negeri Irak,
dan lama ia mukim di Basrah untuk mendalami banyak kitab-kitab bahasa dan hadits.

B. Isi dakwah yang diperjuangkan Wahabi


Pejuang muslim, pelopor pembaharu yang tangguh, ulat dan ampuh, yang muncul
dari negeri uyaina, bermaksud ingin membaharui dan mengembalikan ajaran risalah Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam. dari masalah-masalah yang sebagaimana dilakukan oleh orang-
orang jahiliyah ahli kitab dan orang-orang jahiliyah Ummi yang seharusnya tidak perlu ada
bagi orang-orang muslim. Maka untuk memurnikan kembali ajaran ajaran Islam dari perlakuan
orang-orang jahiliyah itu, dilakukannyalah oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahab, sebagai
sponsor aliran Wahabi, pemberantasan masalah-masalah yang menjauhkan umat Islam dari
pokok-pokok ajarannya yang sebenarnya. Salah satu contoh masalah itu adalah :

Bahwa pedoman dan landasan mereka-mereka beragama, sebagian besar adalah taklid buta.
padahal taqlid buta itulah yang dijadikan pedoman yang gigih bagi orang-orang kuffar baik
yang dahulu terutama yang sekarang. Sebagaimana firman Allah ta’ala pada QS. Az-Zukhruf
ayat 23

‫ير إ ِ اَّل ق َا َل ُم ت ْ َر ف ُو هَ ا‬
ٍ ‫ِم ْن ن َ ِذ‬ ‫َو كَ َٰذ َ لِ َك َم ا أ َ ْر سَ لْ ن َا ِم ْن ق َبْ لِ َك ف ِ ي ق َ ْر ي َ ٍة‬
‫ار ِه ْم ُم قْ ت َدُو َن‬ِ َ ‫آث‬ ‫إ ِ ن اا َو َج ْد ن َا آ ب َا َء ن َا عَ ل َ َٰى أ ُ ام ٍة َو إ ِ ن اا عَ ل َ َٰى‬
Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam
suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya
kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah
pengikut jejak-jejak mereka".

dan juga pada Quran surat Luqman Ayat 21.

‫َو إ ِ ذ َا ق ِ ي َل ل َهُ مُ ا ت اب ِ ع ُوا َم ا أ َنْ َز َل ا‬


‫َّللا ُ ق َا ل ُوا ب َ ْل ن َت اب ِ ُع َم ا َو َج ْد ن َا عَ ل َيْ ِه‬
ِ ‫آ ب َا َء ن َا ۚ أ َ َو ل َ ْو كَا َن ال شا يْ طَ ا ُن ي َ ْد عُو هُ ْم إ ِ ل َ َٰى عَ ذ َا بِ ال سا ِع‬
‫ير‬
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka
menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami
mengerjakannya". Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun
syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?

C. Kitab kitab karangan Syekh Muhammad bin Abdul Wahab.


Gerakan gerakan dakwah yang dilakukan oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahab,
selain bersifat tindakan secara fisik dan, lisan juga dilakukan dengan cara tulis menulis.
diantaranya telah ditulis kitab-kitab yang bermutu, seperti “KITABUT TAUHID”, kitab ini
merupakan yang pertama kali dikarangnya setelah menetap di dariyah dan setelah dakwah
Wahabi tersebar luas dan merata di mana-mana. kemudian diikuti dengan penulisan kitab yang
lain yang berjudul “Kasyfus-Syubhat” (penyingkap kekaburan). Disamping itu pernah menulis
“Risalah Al Fatihah” pada waktu berada di uyainah, untuk dikirimkannya kepada Amir Abdul
Aziz bin Saud untuk memenuhi permintaannya. setelah ditulisnya 3 kitab yang berharga
tersebut muncullah kitab-kitab yang lain secara beruntun antara yang satu dengan yang lain.
Kitab-kitab itu di antaranya adalah:
- Al Ushuluts tsalatsah wal Qowa’idul Arba’ah
- Syurutus-Sholati wa arkanuha
- Ushulul Iman (Dasar-dasar iman)
- Fadl-lul Islam (Keistimewaan islam)
- Kitabul kabair (yang memuat masalah dosa-dosa besar)
- Nasihatul Muslimin (Advis orang-orang muslim)
- Masa-ilul Jahiliyah
- Tafsiru kalimatit tauhid
- Tafsiru ba’dilsuwaril Qur’an
- Dll

D. Pandangan para ilmuwan


Pada masa permulaan gerakan dakwah yang dilakukan oleh Syekh Muhammad bin
Abdul Wahab memang banyak yang menentang dan memusuhinya bahkan pernah dilakukan
pertemuan yang merundingkan untuk membunuhnya. Dan yang menjadi pengawal gerakan
anti Muhammad bin Abdul Wahab itu orang-orang Turki dan Mesir yang dipimpin oleh
Muhammad Ali Pasya dan beberapa Syekh yang jumud-jumud, memereka berusaha
membendung langkah-langkah yang dilakukannya serta mencegah orang menerima dan masuk
ke dalam paham dan ajaran Nya dengan menyebarluaskan fitnah sebagai penyesat umat dan
penyebar kebatilan namun para ilmuwan baik Timur maupun Barat telah banyak melakukan
penelitian dan pengamatan, terutama para ilmuwan pada abad modern ini. Sete,lah
mempelajari dengan teliti, dan mengadakan pengamatan secara mendalam, dapat
mendapatkan kesimpulan yang besar sekali mutunya serta memberikan buah yang baik bagi
Islam, bahkan sampai ke dunia eropa.

1. Pandangan Muhammad Abduh


Salah seorang Syekh bernama Hafiz bercerita tentang pada waktu belajar di Al
Azhar University pernah mendengar gurunya, Maha guru Syekh Muhammad Abduh
penasehat negeri Mesir pada waktu memberi kuliah di Al Azhar senantiasa memberikan
pujian baik terhadap Syekh Muhammad bin Abdul Wahab, dan senantiasa memberi
gelar sebagai seorang besar penegak kebenaran. Namun terhalang oleh orang-orang
Turki dan Muhammad Ali Al bani, karena kebodohan mereka dan karena menyalahi
ajaran-ajaran yang telah mereka peroleh sejak semula dari para ulama yang
memperkuat Bid’ah bid’ah dan khurafat serta lepas dari ajaran ajaran Islam yang
Hakiki.

2. Pandangan para ilmuwan barat


Karl Brockelmam (1868-1956) seorang ilmuwan kenamaan Jerman ahli dalam
bidang sejarah perkembangan bangsa Arab menjelaskan dalam bukunya “Tarikhus
syu’bil Islamiyah” tentang pergerakan wahabi. Ia menyatakan bahwa di negeri najd
telah lahirkan seorang pembangkit pada lubuk jazirah arabiyah , seorang Muhammad
Bin Abdul Wahab dari suku kabilah tamim, diantara akhir abad XVII dan awal abad
XVIII M. Muncul sebagai pecinta ilmu, menekuni dalam bidang fiqh dan syari’ah,
bermaksud mencari ajaran-ajaran asli ke ibu kota-ibu kota islam bagian timur, ia selalu
menuntut ilmu dimana ada tempat belajar. Di Baghdad mempelajari fiqh aliran imam
ahmad bin hambal. Selanjutnya mempelajari buku-buku karangan syaikh ibnu
Taimiyah yang menghidupkan ajaran Ibnu Hambal pada abad XIV. Ternyata hasil
penelitiannya terhadap kedua ajaran imam itu, sampai pada keyakinan yang mantap,
bahwa puncak keterhormatan bentuk islam yang sebenarnya sesuai dengan ajaran nabi
adalah pada masa itu, apalagi pada masa dibawah kekuasaan bangsa turki, kerusakan ,
kejahatan, kejelekan meresap membawa kepada ketidak benaran dalam beragama.
Secara kenyataan dapat dikatakan, kata Brockelmam bahwa reformer ini
(Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab) adalah mengikuti riwayat perjalanan rasul,
berpijak pada jejek rasul dan menuju kearah rasul dalam berfikir.

Anda mungkin juga menyukai