Makalah Pepayah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan pepaya (Carica pepaya L) adalah salah satu tanaman yang habitat aslinya hutan
tropis, uniknya tanaman ini dapat tumbuh subur dengan baik di daerah tropis ataupun sub-tropis,
di daerah basah hingga kering, ataupun dataran rendah maupun pegunungan. Untuk wilayah
indonesia sendiri, tanaman ini menyebar hampir di seluruh wilayah indonesia. Pepaya
merupakan salah satu buah introduksi yang telah lama dikenal berkembang luas di Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari, pepaya sangat dikenal semua lapisan masyarakat. Buah pepaya
telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Buah matangnya sangat digemari sebagai buah
meja dan sering dihidangkan sebagai pencuci mulut karena cita rasanya yang enak, kandungan
nutrisi dan vitaminnya yang relatif tinggi, serta manfaatnya dalam melancarkan pencernaan.
Pepaya adalah jenis tanaman herba (tanaman dengan batang berongga, tidak berkayu atau
sedikit mengandung kayu). Tumbuhan pepaya memiliki beberapa jenis berdasarkan buah dan
bunga. Batang pepaya biasanya tidak bercabang dan tingginya dapat mencapai sepuluh meter.
Daunnya merupakan daun tunggal dan berukuran besar, tangkai daun berukuran panjang dan
berongga. Bunganya terdiri dari tiga jenis yaitu: bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna.
Bentuk buah beragam dari yang bentuknya bulat sampai lonjong. Selain morfologinya pada
tumbuhan pepaya juga terdapat anatomi yang terdiri dari fungsi struktur dan jaringan serta
bagian-bagiannya.
Tanaman pepaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mulai dari bahan makanan,
minuman, obat tradisional, pakan ternak, industri penyamakan kulit, kosmetik, dan sebagainya.
Substansi lain yang banyak dimanfaatkan dalam dunia industri adalah getah pepaya yang
mengandung papain yang dapat dihasilkan dari buah, batang, ataupun daun papaya untuk
mengurai dan memecah protein. Dengan demikian, kita perlu mempelajari lebih banyak sejarah,
klasifikasi, morfologi dan anatomi, serta manfaat tumbuhan pepaya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah dan klasifikasi tumbuhan pepaya?
2. Bagaimana morfologi dan anatomi dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji tumbuhan
pepaya?
3. Apa saja manfaat dari tumbuhan pepaya?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan klasifikasi tumbuhan pepaya?
2. Untuk mengetahui bagaimana morfologi dan anatomi dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan
biji tumbuhan pepaya?
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari tumbuhan pepaya?

BAB II
KAJIAN TEORI

A. SEJARAH DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN PEPAYA


1. Sejarah
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari
Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Costa Rica. Tanaman
ini disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia oleh para pedagang Spanyol. Di Indonesia sendiri,
tanaman pepaya (Carica pepaya) baru dikenal secara umum sekitar tahun 1930-an, khususnya di
kawasan pulau Jawa. Tanaman buah menahun ini tumbuh pada tanah lembab yang subur dan
tidak tergenang air, dapat ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m di bawah
permukaan laut.
Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daerah tropis maupun subtropis. di daerah-
daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl).
Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi.
Nama papaya di berbagai daerah di Indonesia:
Nama Daerah : Pente (Aceh), Pertek (Gayo), Pastela (Batak), Embetik (Karo), Botik (Batak
Toba), Bala (Nias), Sikailo (Mentawai), Kates (Palembang), Kalikih (Minangkabau), Gedang
(Lampung), Gedang (Sunda), Kates (Jawa Tengah), Kates (Madura), Gedang (Bali), Kustela
(Banjar), Bua medung (Dayak Busang), Buah dong (Dayak Kenya), Kates (Sasak), Kampaya
(Bima), Kala jawa (Sumbawa), Padu (Flores), Pepaya (Gurontalo), Pepaya (Buol), Kaliki
(Baree), Pepaya (Manado), Unti jawa (Makasar), Kaliki riaure (Bugis), Papai (Buru), Pepaya
(Halmahera), Papae (Ambon), Palaki (Seram), Kapaya (Tidore), Tapaya (Ternate), Ihwarwerah
(Sarmi), Siberiani (Windesi).

2. KLASIFIKASI
Klasifikasi tumbuhan pepaya (Carica pepaya L.)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Caricales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
(Rukmana,Rahmat,2009)

B. MORFOLOGI TUMBUHAN PEPAYA


Morfologi dari tumbuhan papaya(carica papaya),yaitu:
1. Akar (radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan
yang tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar tunggang (radix
primaria), karena memiliki akar lembaga tumbuh terus menerus yang menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar lembaga. Suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang
jika tidak ditanam dari biji.
Akar tunggang pada pepaya berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang
banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga dapat member kekuatan yang lebih
besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan
zat- zat makanan lebih banyak.

2. Batang (caulis)
Tumbuhan pepaya merupakan tumbuhan diatas kotiledon, Tumbuh pada titik tumbuh,
yakni pada meristem apeks (pucuk), berada di atas permukaan tanah serta dapat termodifikasi
dan tumbuh dibawah permukaan tanah.
Batang merupakan jembatan antara akar dan daun untuk mengantarkan sari-sari makanan
dalam proses fotosintesis. Batang pepaya termasuk dalam batang tumbuhan dikotil karena
memiliki kambium, batangnya terdapat bekas tangkai daun yang telah kering dan gugur. Pohon
pepaya umumnya tidak bercabang, pepaya juga bisa tumbuh hingga setinggi 5-10 m. Batang
pepaya merupakan batang berkayu (lignosus) karena batangnya tumbuh tegak lurus dan kuat
(softwood) dan termasuk tipe model batang yang monopodial karena batang pokok selalu tampak
jelas dan memiliki satu sumbu batang. Bentuknya panjang bulat seperti silinder. Batangnya
memperlihatkan bekas-bekas daun. Arah tumbuh batang tegak lurus ke atas.

3. Daun ( folium)
a. Susunan daunnya terdiri atas tangkai dan helaian saja, sehingga disebut daun bertangkai.
b. Tangkai daun bulat silindris, berongga, panjang 25-100 cm,
c. Bentuk atau bangun daun bulat, karena jika ujung-ujung tepi daun dihubungkan satu sama lain
dengan suatu garis akan didapati bangun yang berbentuk bulat atau setidaknya hampir bulat.
d. Ujung daun runcing (acutus), karena kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang daun sedikit demi
sedikit menuju keatas dan membentuk sudut lancip.
e. Pangkal daun berbentuk jantung(cordatus)
f. Susunan daun bertulang menjari, karena dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang
memencar, memperlihatkan susunan seperti jari tangan, yang ditengah paling besar sedang ke
samping semakin pendek.
g. Tepi daun bercangap menjari (palmatifidus).
h. Daging daun seperti perkamen (perkamenteus),
i. Pepaya (Carica pepaya L.) adalah tumbuhan anggota Dicotyledoneae dengan tipe daun
dorsiventral, yakni jaringan tiang (palisade) hanya terdapat pada sisi atas daun. Daun
dorsiventral biasanya tumbuh secara horizontal, sehingga terdapat perbedaan warna antara
permukaan atas dan bawah daun, karena intensitas cahaya matahari yang diterima berbeda.
Warna permukaan daun bagian atas hijau tua, sedangkan bagian bawahnya hijau muda atau hijau
keputih-putihan.
j. Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus)
k. Letak helaian daun tersebar (folia sparsa), kadang-kadang terletak berhadapan, pada tiap tiga
lingkaran batang terdapat 8 daun.

4. Bunga ( flos)
Tanaman pepaya memiliki tiga macam bunga
a. Bunga betina (pistilate), Ciri-cirinya:
1) Daun bunga terdiri atas lima helai dan letaknya terlepas satu sama lain
2) Tidak mempunyai benang sari
3) Bakal buah berbentuk bulat atau bulat telur dan tepinya rata
4) Bunga betina dapat menjadi buah bila diserbuki tepung sari bunga jantan dari tanaman lain.
5) Buah yang dihasilkan dari bunga betina bentuknya bulat atau bulat telur dengan tepi yang rata.
b. Bunga sempurna (hermaphrodite)
Ciri-ciri umum bunga pepaya sempurna adalah memiliki putik, bakal buah, dan benang sari
dalam satu kuntum bunga, kecuali pada bunga sempurna rudimenter tidak terdapat bakal buah
dan putik. Dikenal ada empat macam bunga pepaya sempurna,yaitu:
1) Bunga sempurna elongate, cirri cirinya
 Daun bunga lima helai, di bagian bawah saling melekat membentuk tabung dan melekat
sepanjang ¾ dari bakal buah, bagian ujungnya terlepas.
 Bentuk bunga sempurna elongate mirip dengan bunga jantan, tetapi ukurannya relative lebih besar
dan panjang.
 Bakal buah berbentuk panjang lonjong, mempunyai lima sampai sepuluh helai daun buah, namun
ada pula yang kurang dari lima helai.
 Benang sari memiliki sepuluh helai yang terdapat pada ujung tabung sebelah dalam. Letak benang
sari ini 5 helai bertangkai panjang melekat diantara dua bunga dan lima helai bertangkai pendek
yang melekat pada bagian tengah dari daun bunga.
 Bunga sempurna elongate menghasilkan buah yang bentuknya “panjang lonjong”.
2) Bunga sempurna petandria, ciri-cirinya:
 Daun bunga berjumlah lima helai,yang letaknya sebagian besar di bagian ujung, terlepas satu
sama lain. Sedangkan dibagian bawahnya bersatu dan melekat pada bakal buah.
 Bentuk bakal buah bulat tepinya beralur lima dan mempunyai 5 helai daun buah.
 Benang sarinya 5 helai, bertangkai pendek, letaknya diantara daun bunga dan bakal
buah,sedangkan tangkai sarinya melekat pada bakal buah ataupun pada tempat daun bunga
menjadi satu.
 Bunga ini muncul pada musim kemarau atau bila ada waktu kering lebih dari 10 hari di musim
penghujan.
 Bunga sempurna petandria menghasilkan buah yang bulat atau bulat telur yang tepinya
3) Bunga sempurna antara, ciri-cirinya
 Daun bunga berjumlah lima helai,letak daun bunga ada yang terlepai sampai dasarnya dan ada
pula yang melekat ¾ dari bakal buah.
 Benang sarinya terdiri atas 2-10 helai yang tata letaknya bermacam-macam
 Bakal buah berbentuk mengkerut dan mempunyai 5-10 helai daun bunga yang saling melekat satu
sama lain.
 Bunga sempurna antara menghasilkan buah yang bentuknya mengkerut.
4) Bunga sempurna rudimenter, cirri-cirinya
 Bentuknya mirip bunga elongate, namun tidak memiliki bakal buah.
 Bunga ini muncul dimusim kemarau.
 Bunga sempurna rudimenter tidak menghasilkan buah.
c. Bunga Jantan (Staminate)
Bunga jantan biasanya tersusun dalam rangkaian bunga bertangkai panjang. Ciri-cirinya
adalah :
 Daun bunga berjumlah 5 helai, letaknya saling melekat pada bagian bawah, sehingga membentuk
tabung, sedangkan bagian atasnya saling terlepas. Seolah-olah mirip bentuk “corong”.
 Benang sarinya terdapat 10 helai
 Tidak dapat menghasilkan buah, karena tidak mempunyai bakal buah maupun putik.
 Pada ujung rangkaian bunga biasanya terdapat beberapa bunga sempurna yang bentuk bakal
buahnya bulat telur. Bunga sempurna ini dapat menjadi buah yang bentuknya bulat telur dan
kecil-kecil atau disebut buah pepaya “gantung” (gandul).
Berdasarkan struktur bunga dan buah pepaya yang beragam tadi, maka dikenal tiga
macam pohon pepaya, yaitu:
1. Pohon pepaya betina, yaitu pohon pepaya yang berbunga dan berbuah betina.
2. Pohon pepaya sempurna, yaitu pohon pepaya yang memiliki empat macam bunga sempurna
(elongate, petandria, antara,dan rudimenter). Buah pepaya elongata biasanya muncul di musim
hujan, sedangkan buah pepaya petandria umumnya pada musim kemarau. Buah pepaya antara
yang bentuknya mirip buah “pisang” biasanya muncul pada musim kemarau yang panjang atau
antara musim hujan ke musim kemarau, sedangkan bunga rudimenter yang mirip bunga jantan
tidak menghasikan buah.
3. Pohon pepaya jantan, yaitu pohon pepaya yang berbunga jantan dan bertangkai panjang, namun
diujung rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat menghasilkan buah
pepaya gandul (gantung).

5. Buah (fructus)
Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati tunggal
yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu
biji atau lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak
naungan.
Dalam buah pepaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
Buah mentah berwarna hijau gelap dan bila matang berubah warna menjadi kuning kemerahan.
Bentuk buah bulat hingga lonjong, dengan bagian ujung umumnya runcing. Rongga dalam pada
buah pepaya berbentuk bintang bila dipotong secara melintang
Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni adalah buah
yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku
seperti kulit (belulang) dan lapisan dalamyang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan.
Biji-biji terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau
beberapa ruang. Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah
pepaya juga bentuknya bulat sampai lonjong. Bentuk buah bulat hingga memanjang, ujung
biasanya meruncing. Warna kulit buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda
hingga kuning.Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina. Bentuk buah memanjang
(oval) bila dihasilkan dari tanaman hemafrodit.

Berdasarkan struktur bunga dan buahnya, pepaya dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis :
1. Pepaya Jantan
Pepaya jantan memiliki bunga jantan yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang.
Namun, pada ujung rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat
menghasilkan buah pepaya gandul atau gantung.
2. Pepaya Sempurna
Pepaya sempurna dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Contohnya adalah pepaya
jingga yang memiliki bentuk-bentuk buah sebagai berikut:
 Pada musim hujan, buahnya berbentuk lonjong.
 Pada musim kemarau, buahnya berbentuk bulat.
 Diantara musim hujan dan kemarau, buahnya berbentuk buah pisang.
 Pepaya sempurna yang berbuah musiman.
Contohnya adalah pepaya semangka yang berbuah pada musim hujan, tetapi pada musim
kemarau, bunganya tidak dapat berubah menjadi buah.

6. Biji (semen)
Biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi
buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat
penimbunan zat makanan cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam
(endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun makanan itu
terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti kandunglembaga sekunder yang kemudian setelah
dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan
ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji ini adalah biji tertutup (angiospermae),
dan termasuk ke dalam biji dikotil. Biji berwarna hitam atau kehitaman.

C. FISIOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN PEPAYA(carica pepaya)


1. Anatomi Akar Pepaya
Dari lapisan luar ke dalam, anatomi akar tumbuhan pepaya tersusun dari jaringan-jaringan
sebagai berikut:
a) Epidermis, terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air. Memiliki rambut-ranbut
akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari belakang ttik tumbuh. rambut akar ini berfungsi
memperluas bidang penyerapan.
b) Korteks, terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai
banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara
lain: parenkim (terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air), kolenkim, dan
sklerenkim.
c) Endodermis, terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa 1 lapis sel yang tersusun
rapat tanpa ruang antar sel. dinding selnya mengalami penebalan gabus. deretan sel-sel
endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak
dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang
dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas
antara korteks dan stele.
d) Pembuluh tapis (floem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan
berlubang – lubang halus sehingga membentuk pembuluh. Fungsinya untuk mengangkut zat
makanan dari akar keseluruh tubuh tumbuhan.
e) Pembuluh kayu (xylem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan
menyatu. Fungsinya untuk menyalurkan air yang mengandung mineral dari akar ke daun dan
bagian lain tubuh. Xylem dan Floem besama-sama berada di silinder pusat atau disebut Stele,
yang terletak di sebelah dalam endodermis
f) Kambium : lapisan sel hidup pada tumbuhan dikotil yang aktif membelah, berfungsi untuk
memperbesar batang, terletak di sebelah dalam endodermis

2. Anatomi Batang Pepaya


Batang pepaya tersusun dari tiga sistem jaringan :
a) Dermal, yaitu jaringan kulit yang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat
(stele)
b) Jaringan pembuluh, yaitu berupa silinder yang membatasi parenkim empulur di bagian tengah
dan korteks dibagian luar. jaringan pembuluh terbagi menjadi berkas ikatan pembuluh (fasikel)
yang saling berdekatan atau terpisah satu sama lain oleh parenkim (parenkim interfasikular).
c) Jaringan penyokong, yaitu jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tanaman dapat berdiri
kokoh dan kuat.

3. Anatomi Daun Pepaya


Carica pepaya L. merupakan tumbuhan dikotil yang struktur daunnya tersusun atas jaringan
epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.
a) Jaringan pelindung (epidermis dan derivatnya)
Anatomi daun pepaya tersusun atas satu lapis sel epidermis yang tidak mengandung
kloroplas. Epidermis menutup secara kontinu kedua permukaan daun dan karena itu dibedakan
menjadi epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis tertutup oleh kutikula, lapisan atau film
seperti pernis, yang mengahambat perpindahan air dan gas dari dan ke dalam daun.
b) Jaringan dasar (mesofil daun)
Pada mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang. Pada
bagian ini proses fontosintesis terjadi dalam sel-sel mesofil. Jaringan mesofil, dengan
perkecualian berkas pembuluh, meliputi semua sel antara epidermis dan bawah. Mesofil terbagi
dalam dua bagian. Sel-sel yang ada di belahan atas daun memanjang tegak lurus terhadap
permukaan daun dan membentuk satu sampai tiga lapisan sel yang rapat .sel-sel ini menyusun
parenkima polisade, disebut demikian karena mirip dengan palisade, atau sebaris tonggak (tiang
yang membentuk dinding).
c) Berkas pembuluh epidermis
Berkas pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks yang disebut tulang daun.
Daun pepaya memiliki satu ibu tulang daun dan cabang-cabangnya membentuk jala. Fungsinya
adalah menyalurkan hasil fotosintesis dan metabolisme ke bagian tubuh daun lainnya. Dalam
berkas pengankut, posisi xylem selalu berada di atas floem (xylem di sebelah dalam, dan floem
di luar). Di sekeliling berkas pengangkut terdapat sarung berkas pengengkut. Jaringan penguat
pada daun pepaya berupa kolenkim yang biasanya terletak dekat tulang daun yang besar, di
bawah epidermis. Jaringan sekretori berupa buluh-buluh getah atau kelenjar getah, berupa masa
sel-sel parenkim padat. Secara garis besar struktur anatomi daun Dicotyledoneae adalah
yaitu,kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan
dinding sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat
kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-
bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-
sel parenkim. Sel–sel kolenkim dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada
yang pendek me.

4. Anatomi Buah Pepaya


Termasuk buah sejati tunggal yang berdaging (buah buni atau bacca). Daging buah
berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya.
Bagian tengah buah berongga. Peduncle (tangkai bunga) menjadi lebih besar, dan tebal.
Buah pepaya tersusun atas tiga bagian
1. Kulit buah (eksokarp)
Kulit buah pada pada tumbuhan papaya bersifat keras.

2. Daging buah (mesokarp)


Daging buah merupakan lapisan tengah di bawah eksokarp dan berdaging tebal.
3. Lapisan dalam buah (endokarp)
Endocarp merupakan lapisan paling dalam yang mengelilingi biji.
4. Plasenta (tempat dudukan biji)
5. Stigma scar (bekas kepala putik)
6. Peduncle (tangkai bunga)
7. Berkas pembuluh dorsal)

5. Anatomi Biji Pepaya


Biji merupakan perkembangbiakan utama, terdiri atas beberapa bagian
a. Kulit biji merupakan bagian terluar biji. Terdiri atas kulit luar (sarkotesta), kulit tengah
(sklerotesta), dan kulit dalam (endotesta). Biji terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) yang
berfungsi agar biji tidak kering.
b. Tali pusar atau tangkai biji.
c. Inti biji atau isi biji

D. MANFAAT DARI TUMBUHAN PEPAYA


Pepaya memiliki nama latin Carica papaya L dan termasuk dalam keluarga Caricaceae.
Tanaman ini dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi karena sifatnya yang manis dan
menyegarkan. Selain mengandung banyak air, buah pepaya juga kaya akan vitamin C. Batang,
daun, dan buah pepaya mengandung getah putih seperti susu (white milky latex) yang
mengandung enzim pemecah protein atau proteolitik yang dikenal dengan nama papain. Enzim
ini banyak digunakan dalam berbagai kegiatan industri, seperti industri farmasi sebagai bahan
obat, kosmetik, tekstil, penyamakan kulit dan lainnya.
Selain itu, beberapa bagian pohon pepaya juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional
untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Hampir semua bagian dari pohon pepaya bisa
digunakan sebagai obat seperti Daun, Bunga, Biji, Akar, Getah, dan Kulit Pepaya. Dalam
tanaman pepaya terkandung enzim papain yang berfungsi untuk melancarkan pencernaan. Selain
kandungan enzim papain, dalam pepaya juga terkandung sifat antiseptik di mana kandungan ini
berfungsi untuk mencegah perkembangbiakan bakteri-bakteri jahat yang hidup di usus kita. Tak
heran, pepaya akan menjadi buah yang paling direkomendasikan untuk mengatasi masalah
pencernaan.
Beberapa senyawa yang diketahui terdapat dalam daun pepaya antara lain Enzim papain,
alkaloid karpaina, pseudo-karpaina, glikosid, karposid, sakarosa, dekstrosa, levulosa. Alkaloid
karpaina mempunyai efek seperti digitalis. Sementara buahnya mengandung ß-karotene, pectin,
d-galaktosa, 1-arabinosa, papain, papayotimin papain, fitokinase.
a. Manfaat dan Khasiat Daun Pepaya
1. Melunakkan Daging
Jika ingin memasak daging sebaiknya gunakan daun pepaya dagingnya menjadi empuk dan enak
saat dikunyah. Caranya, hancurkan daun pepaya yang masih basah dan campurkan ke dalam
daging yang telah diiris-iris, tapi jangan terlalu banyak karna rasa pahit dari daun pepaya tersebut
bisa membuat daging menjadi tidak enak dimakan.
2. Menambah nafsu makan
Tak sulit membuat ramuan penambah nafsu makan ini, siapkan daun pepaya segar seukuran
telapak tangan, sedikit garam, dan air hangat setengah cangkir. Semua bahan dicampur,
ditumbuk atau diblender, kemudian disaring untuk diambil airnya kemudian diminum. Ramuan
ini aman, bahkan untuk anak-anak sekalipun.
3. Mencegah kanker
Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pepaya mengandung banyak getah putih
seperti susu (white milky latex), yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker,
sebagaimana dikutip dari Journal Society of Biology. Getah ini otomatis didapatkan saat kita
mengonsumsi daun pepaya, dimasak dengan cara apa pun.
4. Menghilangkan jerawat
Ternyata daun pepaya juga dapat dipakai untuk mengatasi jerawat. Caranya, ambil 2-3 lembar
daun pepaya tua. Jemur sebentar kemudian tumbuk sampai halus. Setelah itu, tambahkan satu
setengah sendok air. Lalu oleskan ramuan tersebut pada bagian wajah yang terkena jerawat
seperti memakai masker. Biarkan beberapa saat, kemudian bilas hingga bersih.
5. Mengontrol tekanan darah
Caranya, ambil lima lembar daun pepaya, rebus dengan setengah liter air. Rebus terus hingga
tinggal tiga perempatnya. Dinginkan sebelum diminum. Jika perlu, tambahkan gula merah atau
madu agar terasa lebih manis.
6. Mengobati nyeri haid
Bagi Anda para wanita yang mengalami nyeri saat haid, ada baiknya anda mencoba resep
tradisional dari daun pepaya ini, caranya ambil 1 lembar daun pepaya, asam jawa dan garam
secukupnya. Rebus dengan segelas air hingga masak. Dinginkan sebelum diminum.
7. Mengobati demam berdarah
Bagi penderita demam berdarah, atau yang sedang mengalami gejala demam berdarah sangat
disarankan untuk mengonsumsi daun pepaya. Karena daun pepaya memiliki kandungan yang
bisa mengobati atau menetralkan gejala demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk.
Caranya, campur lima lembar daun pepaya, temulawak, meniran secukupnya, dan gula merah.
Rebus hingga masak, kemudian dinginkan sebelum diminum.
8. Melancarkan pencernaan
Memakan daun pepaya yang sudah direbus baik dimakan dengan atau tanpa makanan
pendamping lainnya dapat membantu memperlancar pencernaan. Hal ini dikarenakan didalam
daun pepaya terdapat zat karpain, yaitu sejenis kandungan kimia yang dapat membunuh
mikroorganisme jahat yang mengganggu pencernaan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal,
sebaiknya makan rutin daun pepaya rebus setiap hari selama beberapa hari.

b. Manfaat Biji Buah Pepaya


Biji pepaya tak dapat disepelehkan manfaatnya, selain bisa dijaadikan bibit untuk
ditanam lagi juga bisa dijadikan obat yang sangat berkhasiat.
1. Biji Pepeya sebagai antibakteri
Penelitian telah dilakukan dan menemukan kalau biji pepaya ternyata efektif membasmi E. coli,
Salmonella, dan infeksi Staph.
2. Melindungi Ginjal
Penelitian telah menemukan kalau dari ekstrak biji pepaya dapat melindungi ginjal dari racun-
diinduksi gagal ginjal.
3. Menghilangkan Parasit di Usus
Ada bukti bahwa biji pepaya membasmi parasit usus. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan
pada anak-anak Nigeria dengan parasit usus, 76,7% dari anak-anak bebas parasit setelah tujuh
hari pengobatan dengan biji pepaya dibandingkan dengan hanya 16,7% dari anak-anak yang
menerima plasebo.
4. Menetralisir Racun dalam hati
Dalam pengobatan di negeri Cina diyakini kalau sesendok teh biji pepaya dapat membantu
detoksifikasi hati. Biji pepaya juga sering direkomendasikan oleh para dokter secara alami dalam
pengobatan pada sirosis hati.
5. Mengobati cacingan
Penyakit memalukan ini juga sangat baik dibasmi dengan biji pepaya, bahkan sangat ampuh
katanya.
Peringatan: Bagi yang ibu hamil jangan sekali-kali mengkomsumsi biji pepaya sebagai obat
karna akan meningkatkan resiko keguguran.

d. Manfaat Bunga Pohon Pepaya


1. Bisa dijadikan sayur.
2. Kandungan bunga pepaya gantung adalah flavonoid, tanin, steroid - triterpenoid, dan
karbohidrat. Penelitian dilakukan dengan cara ekstraksi sinambung menggunakan n-heksana,
metilen klorida, etil asetat, dan metanol. Dari ekstrak metanol diperoleh satu senyawa amida dan
dari ekstrak n-heksana diperoleh satu senyawa steroid. Hasil uji aktivitas antioksidan dengan
metode reduksi larutan 1,1-difenil-2 pikrilhidrazil menunjukkan, ekstrak metanol memiliki
aktivitas penangkap radikal bebas paling kuat dengan nilai EC50 0,3537 mg/mL.

e. Manfaat Akar Pepaya


Bagian akar dari pohon pepaya juga memiliki khasiat yang tidak sedikit untuk kesehatan.
Berikut ini beberapa manfaat akar pepaya yang perlu Anda ketahui:
1. Kesehatan Ginjal
Yang banyak dikenal dari manfaat akar pepaya adalah khasiatnya sebagai obat bagi
penyakit ginjal, baik yang sudah terkena maupun untuk menghindari penyakit ginjal. Caranya,
rebus 3 potong akar pepaya bersama 1 liter air kemudian campur dengan madu untuk
meminumnya.
2. Mengobati Cacingan
Selain itu, seperti pada manfaat biji pepaya di atas, akar pepaya juga baik untuk
mengobati penyakit cacingan. Caranya ambil satu jari akar pepaya dan satu siung bawang putih,
kemudian direbus dalam 100ml air. Setelah mendidih, angkat lalu dinginkan dan diminum 2 kali
sehari.
3. Mengatasi gangguan saluran kencing
Caranya ambil 3 potong akar pepaya, rebus dengan 1 liter air hingga mendidih, kemudian
saring. Minum ½ gelas, satu kali sehari.
4. Untuk mengobati rematik
Haluskan 30 gram akar pepaya, 20 gram daun jeruk nipis, 15 gram sambiloto segar, 20
gram daun ketepeng cina, 30 gram daun sirih segar, dan 5 buah cabai rawit. Rendam campuran
dalam alkohol 75% selama 7 hari, kemudian peras dan saring. Gunakan airnya untuk menggosok
dan mengurut bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

e. Manfaat buah pepaya


1. Buah masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai
pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang mudah rusak perlu
diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam industri makanan buah
pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah
cita rasa, warna dan kadar vitamin.
2. Pepaya mengandung serat pektin. Serat yang satu ini, memiliki kemampuan yang sangat hebat,
yaitu mampu menghilangkan rasa lapar satu hari penuh. Pektin ini, terdapat di antara kulit dan
daging buah. Oleh karena itu, jika mengupas buah, tidak boleh terlalu tebal, agar pektin tidak
terbuang dengan percuma. Selain itu, serat yang dikandung oleh pepaya, sangat halus.
3. Mengonsumsi buah pepaya secara teratur, dapat menghindarkan kita dari risiko terserang
penyakit kanker kandung kemih, kanker kolon, kanker pankreas, dan kanker paru-paru. Selain
itu, mengonsumsi pepaya secara teratur juga membuat lendir usus yang secara negative
mempengaruhi sistem pencernaan kita bisa dikurangi, bahkan parasit-parasit usus bisa dicerna.
4. Pepaya mampu mempengaruhi hormon pertumbuhan manusia, yang mampu membantu
peningkatan kesehatan otot dan mengurangi penimbunan lemak di dalam tubuh
5. Pepaya mampu membantu mempercepat proses pencernaan protein.
6. Pepaya mampu membantu pengaturan asam amino dan membantu proses detoksifikasi racun
dari dalam tubuh. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh akan kian meningkat
7. Pepaya membantu meningkatkan kualitas sperma. Pepaya terbukti secara signifikan dalam
membantu proses kesuburan pria. Dengan mengonsumsi vitamin C yang dikandung oleh pepaya
sebanyak 500 miligram per hari, maka para pria dapat meningkatkan jumlah sperma,
menstimulasinya menjadi lebih subur, dan yang paling penting mempercepat pergerakan sperma,
yang pada akhirnya mempercepat terjadinya kehamilan.
8. Pepaya merupakan salah satu buah yang amat baik dijadikan sebagai sumber antioksidan, yang
bisa diandalkan untuk mengenyahkan radikal bebas pemicu penyakit kanker, karena pepaya
mengandung vitamin C dan karoten dalam jumlah yang lumayan banyak.
9. Pepaya memiliki sifat antiseptik dan dapat membantu mencegah perkembangan bakteri yang
dapat merugikan usus. Selain itu, pepaya membantu menormalkan pH usus, sehingga keadaan
flora usus menjadi normal.
10. Pepaya yang telah masak dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit disentri dan
reumatik.

f. Manfaat getah pepaya


1. Batang buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim-enzim
protease (pengurai protein yaitu papain dan kimopapain. Kadar papain dan kimopapain dalam
pepaya muda berturut-turut 10% dan 45 %. Kedua enzim ini mempunyai kemampuan
menguraikan ikatan-ikatan dalam melekul protein sehingga protein terurai menjadi polipeptida
dan dipeptida.
2. Selain itu dalam getah pepaya terkandung lebih dari 50 asam amino, antara lain asam aspartat,
treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin,
histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Zat-zat tersebut berguna dalam bahan baku industri
kosmetik untuk menghaluskan kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi
dari timbunan plak. Selain itu manfaat getah pepaya adalah
 Papain berfungsi sebagai pelunak/pengempukan daging.
 Sebagai bahan aktif dalam preparat farmasi seperti obat gangguan pencernaan, dispesia, dan obat
cacing.
 Kenyal. Sebab, papain bisa melarutkan sel-sel mati yang melekat pada kulit dan sukar terlepas
secara fisik. Noda dan flek di wajah bisa dikikis oleh papain hingga menjadi mulus dan bersih.
 Papain digunakan sebagai bahan pembuat pasta gigi, sebab bisa membersihkan sisa makanan apa
saja yang melekat di gigi.
 Bahan perenyah pada pembuatan kue kering seperti cracker.
 Bahan penggumpal susu pada pembuatan keju.
 Bahan pelarut glatin, dan bahan pencuci lensa.
 Berkhasiat sebagai antitumor dan kanker. Ini karena lebih dari 50 asam amino terkandung di
dalamnya.
 Dalam rangka pembedahan papain bisa digunakan sebagai obat pengendali oedema dan inflamasi.
 Sedangkan untuk kosmetika, yang banyak digunakan saat ini adalah bahan aktif untuk krim,
pembersih kulit muka, mengatasi pecah-pecah pada tumit kaki, menghaluskan kulit, dan
menguatkan jaringan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tumbuhan pepaya berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat. Tanaman ini
disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia oleh para pedagang Spanyol. Di Indonesia tepatnya di
pulau Jawa tanaman papaya dikenal secara umum sekitar tahun 1930-an. Disetiap daerah pepaya
memiliki nama yang berbeda. Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili
Caricaceae. Akar pepaya merupakan akar tunggang (radix primaria). Anatomi akar tumbuhan
pepaya tersusun dari jaringan-jaringan epidermis, korteks, endodermis, pembuluh xilem dan
floem serta kambium. Batang pepaya merupakan batang berkayu (lignosus), bentuknya panjang
bulat seperti silinder, batangnya memperlihatkan bekas-bekas daun dan arah tumbuh batang
tegak lurus ke atas. Batang tersusun atas tiga jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan jaringan
penyokong. Susunan daunnya terdiri atas tangkai dan helaian saja yang memiliki bentuk dan
struktur. Daunnya tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.
Tanaman pepaya memiliki tiga macam bunga yaitu bungan betinta, bunga sempurna dan bunga
jantan yang memiliki ciri-cirinya masing-masing. Buahnya termasuk dalam golongan buah
sungguh (buah sejati) tunggal dan termasuk buah buni. Buah pepaya terdiri atas tiga bagian yaitu
eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Bijinya meruakan biji tertutup (Angiospermae) dan termasuk
biji dikotil. Tumbuhan pepaya memiliki berbagai senyawa-senyawa pada setiap bagian-
bagiannya yang berrmanfaat bagi kesehatan dan berbagai kegiatan industri.

DAFTAR PUSTAKA.

A,Y,Suroso.1992.Mengerti Morfologi Tumbuhan. Taristo:Bandung


Lakitan,Benyamin.2007.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Pers:Jakarta
Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai