Anda di halaman 1dari 3

Judul : Realita dibalik sebuah hubungan

Jumlah pemeran ; 3 (tiga) orang :

1. Yudi
2. Sila
3. Huda

Yuda adalah sahabat dekat Hudi yang senantiasa menujukkan rasa care dia terhadap
sahabatnya tersebut. Bagi Yuda, apapun permasalahan yang dihadapi oleh Hudi dia ingin
Hudi bercerita kepadanya demi memberikan sebuah solusi atau semangat.
Teks skenario drama

Yuda :
Gimana hubungan kamu dengan Silvi Hud?

Hudi :
Nggak tau Yud, sepertinya sulit untuk menjalaninya.

Yuda :
Lo, kenapa emang? Kalian ada masalah?

Hudi :
Dibilang ada masalah ya ada, dibilang nggak ada ya nggak ada.

Yuda :
Kok gitu?

Hudi :
Ya iya, orang kita seperti nggak bisa ngejalanin hubungan ini layaknya orang pacaran yang
bisa merasakan kebahagiaan.

Yuda :
Kamu cerita ke aku deh, letak permasalahannya sebenarnya bagaimana?
Hudi :
Nggak usah deh Yud, nggak perlu kayaknya.

Yuda :
Kok gitu sih, aku kan teman kamu. Kalau kamu ada masalah apa-apa kan bisa cerita dengan
aku.

Hudi :
Aku pacaran sama dia nggak seperti orang lain, dia nggak pernah tanya kabar aku, nggak ada
perhatian, dan disisi lain aku juga bersikap sama.

Yuda :
Ya itu dia permasalahannya. Mestinya kalian harus bisa lebih mendekatkan diri, dan bisa
memahami satu sama lain.

Hudi :
Terus caranya gimana, orang dia juga sering kali nunjukin sikap acuh sama aku. Jadinya aku
kan gimana gitu..

Yuda :
Ya kamu sebagai lelaki kan harus bisa nunjukin sikap kelelakian kamu. Buat dia mengerti
kamu dengan cara kamu memberikan dia sesuatu yang berharga bagi dia, misalkan
perhatian, sikap yang lebih baik, dll.

Hudi :
Ya.. nanti aku coba benahi deh masalah ini, sepertinya memang harus ada jalan keluar.

Yuda :
Ya, bagus itu. Kamu harus bisa memperbaiki hubungan kamu sama dia.

Keesokan harinya, Hudi dan Silvi mengadakan pertemuan. Mereka bertemu disebuah taman
yang tidak jauh dari rumah Silvi.

Silvi :
Ada apa kok ngajakin aku ketemu disini?

Hudi :
Nanyanya kok kayak gitu sih? Kamu pacar aku nggak?

Silvi :
Maksud kamu apaan sih?

Hudi :
Ya kalau kamu pacar aku, apa ada yang salah kalau aku ngajak ketemuan?

Silvi :
Nggak ada sih, cuman nanya aja kenapa kok tiba-tiba kayak kangen gitu ama aku, padahal
biasanya kan nggak gitu.

Hudi :
Iya, aku kangen sama kamu.

Silvi :
Terus? Kan sekarang udah ketemu

Hudi :
Sil, ku mau nanya sama kamu. Dijawab dengan jujur ya?

Silvi :
Ya. Mau nanya apa?

Hudi :
Sebagai seorang pacar, baik aku ataupun kami kita tidak mencerminkan dua orang yang
sedang berpacaran. Aku pengen kita hubungan tidak selamanya terlihat seperti ini. Apa
kamu sayang aku?

Silvi :
Iya, aku nyadar. Emang selama ini kita nggak terlihat layaknya orang yang lagi pacaran. Kita
seperti saling berjauhan, tidak ada hal yang mencerminkan kita sebagai pacar... Aku sayang
kamu, tapi aku nggak bisa berharap banyak dari kamu dengan sikap kamu yang nggak bisa ku
mengerti dengan status kamu sebagai pacar aku.

Hudi :
Ya, aku ngerti. Mulai sekarang aku berjanji akan merubah sikap aku, dan aku akan tunjukin
ke kamu bahwa aku sayang kamu, dan kita akan terlihat sebagai pasangan yang memang
berpacaran.

Silvi :
Janji?

Hudi :
Ya! Aku nggak mau menjalani hubungan yang nggak jelas. Aku sayang kamu, dan aku nggak
mau kamu jadi milik orang lain hanya karena seolah kita saling menjaga jarak.

Silvi :
Makasih, akhirnya kamu bisa memahami aku.

30 menit berselang mereka pergi meninggalkan taman itu. Mereka menuju motor masing-
masing untuk segera pulang.

Anda mungkin juga menyukai