Anda di halaman 1dari 6

Kisah Cinta Dhea

Dhea duduk sendiri sambil merenungi sesuatu, padahal sampai


sejauh ini hubungannya dengan Awan baik – baik saja .Sangat jarang
terjadi cek – cok antara mereka dan sudah 18 bulan lamanya mereka
berpacran .Entah apa yang sebenarnya terjadi , Dhea merasakan
hubungannya dengan Awan seperti tanpa beban ,layaknya ngga pacaran,
terkadang Dhea bingung..didasari apa hubungannya dengan Awan.

Hingga suatu ketika, Dhea datang ke acara pesta pernikahan kakak


temannya yang kebetulan sudah kenal dekat dengan Dhea, selang
beberapa menit Dhea disana, datang 2 orang pria berparas tampan
bernama Dhedy dan Indra. Tanpa fikir panjang mereka berdua langsung
berjalan ke arah Nuri, melihatnya Nuri langsung tersenyum ramah dan
berkata “ ko baru databg sih ? kemana aja ?” Tanya Nuri di iring
senyuman manisnya.

“tadi habis dari kerjaan dulu, jadi maaf baru bisa datang” Dengan
senyuman pula Dhedy menjawab.

Saat hendak mencari tempat duduk , tak sengaj Dhedy menabrak


Dhea, Dhea pun hampir terjatuh karenanya, untung dengan sigap Dhedy
langsung merangkulnya.

“maaf ya..aku gga sengaja” pinta Dhedy dengan wajah berubah


kemerah – merahan.

“ga apa- apa kok, aku juga minta maaf” gugup Dhea menimpalinya.
Seberkas perasaan muncul dalam relung hati Dhea yang terdalam,
perasaan yang membawa rasa cintanya yang sudah lama tak bersemi
hadir kembali, lebih tepatnya cinta pada pandngan pertama masuk ke
dalam relung hati Dhea yang terdalam. Walau dirinya menyadari bahwa
rasa ini tak patut ia rasakan..karena Dhea masih menjadi menjadi milik
Awan, dan Dhea tahu Nuri pun pernah menaruh perasaan pada Dhedy.

Di tengah – tengah rasa malu , Nuri menghampiri mereka berdua


“kalian kenapa ? kok mukanya pada merah ?”

“ga apa - apa kok” serentak Dhea dan Dhedy menjawab

“adeuuhh…kompak banget siih..” Nuri menyindir sahabatnya yang


tengah tersipu malu itu.

Namun sindiran itu tak Dhea hiraukan, Dhea malah cepat – cepat
bergegas meninggalkan acara pesta pernikahan itu tanpa berpamitan
terlebih dahulu. Nuri dan Dhedy tertegun melihatnya.

Keesokan harinya, saat bertemu Nuri di sekolah , Dhea lngsung


menanyakan siapa 2 pria yang kemarin datang ke acara pesta itu,
khususnya pria yang telah menabraknya. Dan Nuri pun menceritakannya..

“ yang kemaren nabrak lu itu kak Dhedy dhe..yang waktu SMP gw


certain, inget kan ? terus yang berdiri di belakangnya itu nama nya kak
Indra, sahabat deket nya ,emang kenapa ?” Nuri balik bertanya.

“ga apa – apa kok, gw cuma pengen tau, gw kira teh siapa, ternyata
udah kenal euy..haha.. gga nyangka kak Dhehy keren juga yaa ?” goda
Dhea dengan gaya bicara khas sunda nya.

“ha..ha..ha..parah lu Dhe..Dhe,kerenan juga gag Indra” Ujar Nuri


menimpali guyonan sahabatnya.
Berakhirlah percakapan mereka sampai disitu, Karen bel masuk
sudah memanggil – manggil, segera karena itu hari senin, pelajaran kimia
dengan guru super killer menanti mereka.\

***

Sesampainya di rumah, Dhea langsung merebahkan tubuhnya


di sofa balkon rumahnya, terbring santai melihat pemndangan sore
sekitar alam yang begitu indah, di temani hot latte favoritnya . Tiba
– tiba Dhea teringat akan Dhedy, segera bDhe mengambil telepon
selulernya yang tergeletak di meja belajarnya, dan langsung mencari
kontak Dhedy yang masih tersimpan dalam memory card nya,
karena dulu Dhea sempat dekat dengan Dhedy walau tidak pernah
bertatap muka.
Bingung akan berkata apa, Dhea hanya memulai mengetik
“haii dhy,apa kabar ? masih inget aku gga ?” Begitu lah isi sms
pertama Dhea.
3 menit berselang, Dhedy membalas pesan singkat itu “
eh..Dhea, kabar baik ,kamu sendiri gimana ? ko baru muncul lagi ?
hhee..”
Begitulah awal percakapan singkat mereka …dan terus
berlanjut hingga berbuah pertemuan pada 25 desember 2009.
Siang itu hari jum’at, jam di kamarnya berbunyi
teuk..teuk,seolah ikut bahagia dengan keceriaan Dhea. Dhea tengah
bersolerk untuk mempersipkan date pertamannya dengan Dhedy,
Dhea sangat bingung..dengan sytle nya yang agak tomboy ia
meyakinkn hatinya untuk pergi bengan cirri khas rambut ekor
kudanya yang di balut pita kuning, celana jeans panjang hitam, T-
shirt kuning di padu dengan jaket merah ,dan sepatu ket yang juga
bertali merah. Untuk hal ini Dhea tidak pandai memoles paras imut
nya, karena Dhea memang tomboy.

** *

Terik mentari siang itu tak Dhea hiraukan, yang ada di


fikirnnya saat itu hanyalah ingin segera bertemu dengan dhedy,
orang yang selalu hadir dalam bunga tidurnya ,yang selalu hadir
dalam setip kekosongan relung kalbunya.
Cukup lama Dhea menunggu, tertegun sendiri di bawah
teriknya mentari Bogor Barat, untung saja ada lampu merah yang
tepat berada di depnnya sedikit menghalangi cahaya matahari yang
menyoroti wajah Dhea.
Tidd..tidd..terdengar suara klakson motor Vario white-blue
ber nomor polisi F 3440 AU mengagetkan Dhea, Dhea melangkah
mendekatinya. Seorang laki – laki mengenakan helm, masker
,lengkap dengan jaket dan sarung tangan hitam kini berada di depan
Dhea, tapi Dhea masih terdim memandangi orang itu tanpa berkata
sedikit pun. Segera pria itu membuka masker yang di kenakannya,
daaaan…woow..seketika hati Dhea berbungawajah Dhea merah
merona, Dhea memberikan senyum termanisnya untuk pria itu.
_yaa…pria itu adalah Dhedy. Dhedy irawan yang din anti – nanti
Dhea sejak tadi.
“lam nunggu ya Dhe ? maaf yaa..” singkatnya
sambilk masih tersenyum manis Dhea menjawab “gga apa –
apa kok”
“ayo cepet naik !!” ajak Dhehy dengan sigap
Dengan perasaan yang masih bergetar, Dhea menaiki Vario
white-blue itu. “bismillahi majreeha wamursaahaa” Ucapnya dalam
hati.
Perjalanan pun di mulai, spontan wajah Dhea berubah pucat
pasi ,keringat dinginkeluar dengan sendirinya,detak jantungnya
memacu tak dapat ia kendalikan, sesat ia berfikir dan bertanya –
tanya dalam hatinya..mengapa hal init k pernah ia rasakan saat
dirinya berada di dekat Awan ?bahkan sudah hmpir 2 tahun mereka
bersama. Entahlah,,Dhea pun tak mengerti dengan apa yang ia
rasakan. Dhea merasakan tubuhnya lemas tak berdaya. Begitu
gugup denagn segla rasa deg – degan singgah di hatinya.
Dhea kembali merasakn perasaan tak terkendali itu tatkala
Dhedy memarkirkan motornya di pelataran sebuah gedung
bertingkat bertuliskan “GALAXY”.
Dengan tubuh yang masih bergetar dan detak jantung yang
tak dapat ia hitung karena begitu cepatnya, Dhea berjalan mengikuti
arah langkah Dhedy memasuki gedung galaxy itu .
“mau nonton apa Dhe ?” Tanya Dhedy setelah mereka
berdua berada di dalamnya. Yaa..galaxy adalah bioskop favorit
tempat Dhedy bersama teman – temannya hang out bersama.
“pengennya sih nonton air terjun pengantin, tapi terserah
kamu aja deh dhy” tukas Dhea sambil terus mengikuti langkah
Dhedy menuruni tangga menuju teater 3 dan 4 dalam gedung itu .
“heempt..film yang pengen aku tonton sih ada dua, ninja
asashin sama air terjun pengantin, kamu mau nya yang mana ?”
jelas Dhedy pnjang lebar.
“eeemmpt ,aku..akiu mau nonton ir terjun pengantin aja deh
,gga apa – apa kan ?” timpl Dhea dengan malu – malu .
“ya udah..beli tiketnya yuk !!” ajak Dhedy .
Dhea terus mengikuti langkah Dhedy dengan perasaan yang benar –
benar membuatnya salting, sampai berkali – kali Dhea pergi ke
toilet .Dhea pun tak dapat menahan dirinya untuk tidak
memandangi wajah Dhedy yang penuh pesona . Dalam relung
hatinya Dhea amat berharap suatu saat Dhedy bisa menjadi
miliknya ,menjadi bagian dalam hidupnya ,dan menyayanginya
seperti Ia menyayangi Dhedy .
“Baru jam setengah 2 niih Dhy , film nya kan mulai jam
setengah 3 , gimana tuh ?” ujar Dhea setelah tiket film di dapatnya.
“kita duduk disana dulu aja deh yu !” ajak Dhedy sambil
menunjuk ke sofa busa berwarna biru tepat di depan teater 3 .Di
pinggir sofa itu ada pintu yang menunjukan jalan ke sebuah
ruangan ,tempat berolahraga Futsal ,juga sebuah lapangan yang
entah untuk apa ,Dhe pun tak tahu untuk apa lapangan itu.

Anda mungkin juga menyukai