Anda di halaman 1dari 2

Sikap seperti apa yang harus aku perlakukan padamu?

Saat ini yang kurasakan padamu adalah rasa ingin memiliki, cemburu jika aku tau ada orang lain yang mengharapkanmu. Tak rela jika kamu duduk

bersama orang lain selain aku. Dan sebenarnya aku sendiri tak tahu atas dasar apa aku bersikap seperti itu. Cintakah? Aku merasa senang jika kita duduk berdampingan atau berhadapan, saling berbagi, merawatmu, memperhatikanmu, dan berbicara berdua

dengamu dan banyak hal lain yang aku suka darimu. Dan lagi-lagi aku tak tahu atas dasar apa aku bersikap seperti itu. Cintakah? Aku senang jika orang-orang berbicara tentang kita, mereka

mengatakan bahwa kita adalah bersama. Ku aminkan perkataan mereka tentang kita, namun ketika aku terdiam aku mencoba berfikir apa tujuanku jika aku benar-benar milikmu, sedangkan perasaanku sendiri masih bertanyatanya apa yang menjadi impianku tentangmu. Aku tak tahu perasaanmu terhadapku seperti apa, karena aku benarbenar tidak mampu menebaknya. Maaf jika ada yang salah tentang ucapanku selama ini. Karena selama ini sering aku menunjukan sikap tertarik padamu, tapi tak jarang pula aku memunculkan sikap tak peduli padamu. Aku seolah-olah menjadi lebih dari teman atau mungkin bisa dikatakan aku menjadi seorang posesif bagimu, bertanya tentang apa saja yang kumau, mengatur ini dan itu, kulakuan itu semua hanya karena aku takut kehilanganmu. Namun aku egois, aku takut kehilanganmu namun aku sendiri tak mau untuk memilikimu seutuhnya. Belum mampu menerima kelebihan dan kekuranganmu.

Mungkin ini

harapanku yang dulu terkabul saat ini. Aku sempat

memohon pada Tuhan agar aku bisa didekatkan denganmu, hanya sebatas itu, tak berharap memohon kelanggengan hidup denganmu. Saat ini kita adalah teman, aku tak tahu apa jadinya kita di tahuntahun berikutnya. Hanya dua kemungkinan, hidup bersama atau bisa jadi kita hidup masing-masing dan tentunya dengan pasangan masing-masing. Jika kita hidup bersama aku masih mampu membayangkan apa yang akan kita lakukan nanti, hidup dalam satu rumah yang sederhana namun istimewa, dikelilingi kebahagiaan yang tak pernah berhenti. Kita meniti impian bersama. Namun apa jadinya jika kita hidup tak bersama, apa aku masih mampu menatapmu jika bertemu? apa aku masih mampu untuk merawat dan memperhatikanmu? Apa aku akan memperlakukan hal yang sama seperti sekarang? Cemburu pada orang yang akan jadi milikmu? Yang ku rasakan saat ini aku tak mampu membayangkan jika itu benar-benar terjadi, hati ini terasa teriris. Belum mampu merelakanmu dengan yang lain. Harapanku saat ini adalah menjadi seorang pengantin, istri dari seorang yang tampan, pintar, sholeh, pekerja keras dan bertanggung jawab. Dan sepertinya aku belum menemukan sebagian dari itu didirimu. Dan aku harap kamu mampu mewujudkan impianku, jadilah seperti apa yang kuinginkan, toh yang kuinginkan ini bukanlah sesuatu hal yang buruk. Kita lanjutkan hidup bersama-sama kembali. jadilah orang yang mampu

kubanggakan. Jika kita ditakdirkan bersama maka kita akan bersama, namun jika tuhan berkata lain menakdirkan kita hidup masing-masing, jadilah orang yang bisa membanggakan wanitamu.

Anda mungkin juga menyukai