PENDAHULUAN
Nagari merupakan suatu entitas dan komunitas otonom yang memiliki
kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Pemikiran tersebut
membawa konsekuensi bahwa desa harus mandiri, berdaya dan memiliki
kapasitas untuk mengelola Rumah Tangga Nagari sesuai kebutuhan dan potensi
masyarakat Nagari.
Kemandirian Nagari dapat diukur dari kemampuannya untuk membiayai kegiatan
Pemerintahan Nagari baik dari sisi pemerintahan, pembangunan maupun
kemasyarakatan, sehingga Nagari dituntut untuk bisa menggali potensi yang bisa
menjadi sumber pendapatan asli Nagari.
Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, keberadaan BUM Nagari menjadi
suatu hal yang strategis karena dengan adanya BUM Nagari, Nagari bisa
mendapatkan alternatif pembiayaan Rumah Tangga Nagari. Disamping itu
keberadaan BUM Nagari juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber
pendapatan masyarakat yang memungkinkan masyarakat mampu melaksanakan
pembangunan dan peningkatan kesejahteraan secara optimal, maka dibentuklah
BUM Nagari dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :
BAB I
PENDIRIAN, NAMA, TEMPAT/KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA
Pasal 1
1. Pemerintah Nagari Empat Koto Pulau Punjung mendirikan Badan Usaha Milik Nagari
(BUMNag) dalam upaya pemberdayaan, pengembangan ekonomi masyarakat dan
pembangunan Nagari sesuai kebutuhan dan potensi Nagari
2. Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Nagari ; “ Pulau Jaya’’
3. BUMNag Pulau Jaya ini didirikan pada tanggal untuk waktu yang tidak
terbatas.
4. BUMNag Pulau Jaya berkedudukan di :
Nagari : Nagari Empat Koto Pulau Punjung
Kecamatan : Pulau Punjung
Kabupaten : Dharmasraya
5. Daerah kerja BUMNag Pulau Jaya berada di Nagari Empat Koto Pulau Punjung
Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya
6. Jika dimungkinkan, dapat membuka cabang di tempat lain.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
1. Maksud pendirian BUMNag Pulau Jaya adalah mewujudkan kesejahteraan
masyarakat Nagari Empat Koto Pulau Punjung melalui usaha pengembangan usaha
ekonomi produktif industri, perikanan, pariwisata, pertanian, dan perkebunan serta
sektor lainnya.
2. Tujuan BUMNag Pulau Jaya yaitu :
a) Meningkatkan Perekonomian Nagari
b) Mengoptimalkan aset Nagari agar bermanfaat untuk kesejahteraan Nagari
c) Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Nagari
d) Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar Nagari dan dengan pihak
ketiga
e) Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan
umum warga
f) Membuka lapangan kerja
g) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum,
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Nagari
h) Meningkatkan pendapatan masyarakat Nagari dan Pendapatan Asli Nagari.
BAB III
PERMODALAN
Pasal 3
Penyertaan modal BUMNag dapat diperoleh dari :
a. Pemerintah Nagari
b. Pemerintah Kabupaten
c. Pemerintah Propinsi
d. Penyertaan modal masyarakat Nagari
e. Pemupukan modal kerja yang disisihkan dari dana cadangan umum BUMNag
BAB IV
KEGIATAN USAHA
Pasal 4
Kegiatan unit usaha BUMNag Pulau Jaya sesuai potensi yang ada di Nagari Empat Koto
Pulau Punjung meliputi :
a. Bisnis sosial ( social Business ) sederhana yang memberikan pelayanan umum kepada
masyarakat, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna,
meliputi Air Minum Nagari
b. Bisnis penyewaan (renting) barang untuk malayani kebutuhan masyarakat, meliputi :
1. Aula Nagari
2. Rumah Toko
3. Barang sewaan lainnya
c. Usaha perantara (brokering) yang memberikan jasa pelayanan kepada warga,
meliputi:
1. Pasar Nagari
2. Jasa Pelayanan lainnya
d. Bisnis yang berproduksi dan atau berdagang (trading) barang-barang tertentu untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada skala pasar yang lebih
luas, meliputi kegiatan bisnis produktif.
e. Usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit-unit usaha yang dikembangkan
masyarakat Nagari baik dalam skala lokal Nagari maupun kawasan pernagarian,
meliputi kegiatan usaha bersama yang meliputi usaha bersama yang
mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.
Pasal 5
1. Dana/aset BUMNag dapat digunakan untuk mengembangkan usaha yang nilai prospektif
dan tidak merugikan lembaga BUMNag
2. Status dana/aset pinjaman yang digunakan oleh BUMNag untuk pengembangan usaha
ditetapkan sebagai dana/aset pinjaman yang harus dikembalikan dalam Bentuk bagi hasil
secara terjamin oleh pengelola unit usaha BUMNag kepada pemerintah Nagari dan atau
berdasarkan perjanjian kerja sama dengan pihak lain.
BAB V
JANGKA WAKTU PENDIRIAN BUMNAG
Pasal 6
BAB VI
ORGANISASI PENGELOLA BUMNAG
Pasal 7
1. Struktur organisasi BUMNAG Pulau Jaya terdiri dari Komisaris (Penasehat), Dewan
Pengawas, Direksi (Pelaksanaan Operasioal) dan Unit Pengelola.
2. Komisaris (Penasehat) dijabat secara ex officio oleh Wali Nagari, mempunyai tugas
melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada direksi (Pelaksana Operasional)
dalam menjalankan kegiatan kepengurusan dan pengolahan usaha Nagari. Penasehat
dalam pelaksanaan tugasnya mempunyai kewenangan meminta penjelasan dari pelaksana
operasional mengenai pengurusan dan pengolahan usaha Nagari.
3. Dewan Pengawas dibentuk bersamaan dengan di bentuknya Direksi (Pelaksana
Operasional).
4. Direksi (Pelaksana Operasional) merupakan perseorangan yang di angkat dan di
berhentikan oleh Wali Nagari, Direksi dilarang merangkap jabatan yang melaksana akan
fungsi pelaksanaan lembaga pemerintah Nagari dan Lembaga Kemasyarakatan Nagari.
5. Unit Pengelola adalah pengelola yang menjalankan Masing- Masing unit usaha milik
Nagari. Masing – Masing unit pengelola bertanggung jawab pada Direksi.
Pasal 8
Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUMNAG terdiri dari :
a) Penasehat
b) Pelaksana Operasional ; dan
c) Pengawas
d) Unit pengelola
Pasal 9
Bagian Kesatu
Penasehat
1. Penasehat sebagai mana dimaksud pada pasal 8 huruf a dijabat secara ex – officio oleh
Wali Nagari.
2. Masa Jabatan penasehat selama masa jabatan Wali Nagari
3. Apabila masa jabatan Wali Nagari Kosong atau Wali Nagari berhalangan tetap, maka
jabatan Penasehat diisi oleh Pejabat Wali Nagari
Bagian Kedua
Pelaksana Operasional
Pasal 12
Pasal 14
1. Laporan Sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 huruf g terdiri dari laporan Triwulan dan
Laporan Tahunan.
2. Laporan triwulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari laporan Kegiatan
operasional dan keuangan yang di sampaikan kepada Badan Pengawas.
3. Laporan Tahunan sebagai mana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari laporan keuangan
dan laporan manajemen yang di tandatangani bersama Direktur dan Dewan Pengawas
disampaikan Kepada Wali Nagari
4. Laporan Tahunan Sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan paling lambat 120
(Seratus Dua Puluh) hari setelah tahun Buku ditutup untuk disahkan oleh Wali Nagari
Pasal 15
Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 16
Pasal 17
Paragraf 3
Bendahara
Pasal 18
Pasal 19
Bagian Ketiga
Pengawas
Pengangkatan
Pasal 20
1. Pengawas sebagaimana dimaksud pada pasal 17 ayat (2) huruf c, mempunyai kewajiban
penyelenggaraan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUMNAG sekurang –
kurangnya (satu) tahun sekali.
2. Pengawas senagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang menyelenggarakan rapat
umum pengawas Untuk :
a. Pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 ayat (2);
b. Penetapan kewajiban pengembangan kegiatan usaha dari BUMNAG ; dan
c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja pelaksana operasional.
1. Kepada pengawas sabagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (22) huruf c, dalam
melaksanakan tugasnya dapat diberikan tunjangan penghasilan dan/atau penghargaan.
BAB VII
TATA CARA PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Pasal 23
1. Dalam waktu 1 (satu) tahun buku operasional BUMNag Pulau Jaya dapat dibagi hasil
usaha BUMNag
2. Pembagian hasil usaha BUMNag Pulau Jaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berdasarkan keuntungan bersih usaha.
3. Penggunaan bagi hasil usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk penambahan
modal usaha, pendapatan asli Nagari, penasehat, badan pengawas, pelaksana operasional,
pendidikan dan sosial, serta cadangan dan kegiatan lainnya.
4. Penggunaan bagi hasil usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan sebagai
berikut :
a. Penambahan modal usaha ......................................................... 30%
b. Pendapatan asli nagari ............................................................... 35%
c. Penasehat .................................................................................. 3 %
d. Badan Pengawas ....................................................................... 3 %
e. Pelaksana Operasional .............................................................. 21%
f. Pendidikan dan Sosial ............................................................... 3 %
g. Cadangan .................................................................................. 5 %
BAB VIII
FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 24
1. Musyawarah Nagari sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi
2. Forum musyawarah Nagari dapat memilih dan memberhentikan pengurus BUMNag,
menetapkan pembubaran BUMNag, forum penyelesaian terhadap penyelewengan dan
hal-hal lain yang dapat merugikan BUMNag, laporan pertanggung jawaban pelaksana
operasional, forum penyusunan rencana strategis pengembangan BUMNag, kebijakan
operasional pengelolaan dan pengembangan lembaga maupun usaha.
BAB IX
BENTUK DAN FUNGSI
Pasal 25
1. BUMNag Pulau Jaya adalah badan usaha milik Nagari yang dilegalisasi melalui
Pemerintah Nagari
2. BUMNag Pulau Jaya berfungsi sebagai lembaga ekonomi Nagari yang mengembangkan
usaha dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya rumah tangga
miskin Nagari Empat Koto Pulau Punjung.
BAB X
STATUS KEPEMILIKAN
Pasal 26
1. BUMNag Pulau Jaya adalah badan usaha milik Nagari yang dimiliki oleh pemerintah
Nagari yang dikelola oleh masyarakat.
2. Yang dimaksud dengan masyarakat pada awal pendirian BUMNag Pulau Jaya adalah
masyarakat Nagari Empat Koto Pulau Punjung.
Demikian anggaran dasar ini dibuat dengan sesungguhnya. Apabila ada kekeliruan, akan
dilaksanakan peninjauan kembali berdasarkan ketentuan yang disepakati.