8058 28641 2 PB PDF
8058 28641 2 PB PDF
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/pep.v20i2.8058
disajikan hasil pengerjaan beberapa siswa 40/1257 lebih kecil dari 30/771, maka pizza
yang mewakili dalam kemampuan HOTS yang paling murah ialah pizza dengan di-
level sedang dan rendah. meter 40 cm. Jawaban tersebut tepat, logis,
dan teoretis. Selanjutnya, siswa dapat mela-
HOTS Level Sedang kukan pengujian ulang dan mengkritisi ja-
S101 merupakan kode pertama siswa waban dengan baik. Hal tersebut didasari
berkemampuan HOTS level sedang. Ada- oleh kemampuan analisis argumen yang
pun hasil pengerjaan siswa tersebut untuk baik pula, sebab setiap langkah pengerjaan
soal nomor satu disajikan pada Gambar 2. didasari bukti dan alasan.
Adapun hasil pengerjaan siswa S101
untuk soal nomor dua disajikan pada
Gambar 3.
sebagian besar langkah pengerjaan tidak di- matematika Change and Relationships, konteks
dukung bukti dan alasan yang logis. Societal, dan proses Formulate. Soal konteks-
Adapun hasil pengerjaan siswa S101 tual ini mengharuskan siswa untuk meng-
untuk soal nomor tiga disajikan pada ubah dan mecari hubungan satu dengan
Gamber 4. yang lain, serta membuat formula untuk
menemukan jawaban. Siswa berkemampuan
HOTS level sedang mengerti tentang
aplikasi materi gerak lurus beraturan. Siswa
mampu menuliskan hal yang diketahui dan
ditanya dengan tepat. Kecepatan mendaki,
kecepatan turun, serta panjang lintasan
Gambar 4. Hasil Pengerjaan Soal pendakian dan turun merupakan hal yang
Nomor 3 oleh Siswa S101 diketahui. Sedangkan pukul berapa Toshi
harus berangkat agar kembali tepat pada
Soal nomor tiga yang diujikan ialah pukul 20.00 merupakan hal yang ditanya.
soal yang membutuhkan jawaban singkat. Siswa merancang cara pengerjaan dengan
Adapun materi soal tersebut terdiri dari mencari waktu yang diperlukan untuk men-
konten matematika Space and shape, konteks daki dan turun dengan menggunakan form-
Occupational, dan proses Formulate. Soal kon-
ula v=s/t. Kemudian, menganggap pukul
tekstual ini mengharuskan siswa untuk me- Toshi harus berangkat dengan mengurang-
nguasai geometri, serta membuat formula kan waktu total perjalanan dengan jam ha-
untuk menemukan jawaban. Siswa berke- rus kembali. Argumen tersebut terbalik, se-
mampuan HOTS level sedang kurang me- harusnya jam harus kembali dikurangi de-
ngerti terhadap aplikasi keliling bangun da- ngan waktu total perjalanan. Hal tersebut
tar dalam kehidupan sehari-hari. Untuk ke- mempengaruhi pada kurang mampunya
mampuan mengidentifikasi ide utama, siswa siswa dalam melakukan pengujian ulang.
mampu menuliskan hal yang diketahui dan
ditanya dengan tepat. Empat buah desain
pagar yang berbeda bentuk merupakan hal
yang diketahui, sedangkan desain mana yang
bisa dibuat dari 32 m kayu merupakan hal
yang ditanya. Siswa tersebut merancang cara
pengerjaan dengan menghitung keliling
desain dan keindahan desain. Desain den-
gan keliling kurang atau sama dengan 32 m,
maka desain tersebut diterima. Oleh karena
itu, jawaban akhir siswa ialah desain D.
Selanjutnya, berdasarkan aspek keindahan Gambar 5. Hasil Pengerjaan Soal
desain A bagus dan indah, maka desain ter- Nomor 4 oleh Siswa S101
sebut diterima. Argumen tersebut tidaklah
logis, sebab untuk menentukan desain yang Adapun hasil pengerjaan siswa S101
bisa dibuat dari 32 m kayu hanya ditentukan untuk soal nomor lima disajikan pada
oleh keliling desain pagar saja. Alasan yang Gambar 6. Soal nomor lima yang diujikan
tidak logis tersebut mendorong siswa ku- ialah soal yang memerlukan jawaban sing-
rang mampu melakukan pengujian ulang kat. Adapun materi soal tersebut terdiri dari
serta mengkritisi langkah pengerjaan. konten matematika Quantity, konteks Perso-
Adapun hasil pengerjaan siswa S101 nal, dan proses Formulate. Soal kontekstual
untuk soal nomor empat disajikan pada ini mengharuskan siswa memahami terh-
Gambar 5. Soal nomor empat yang diujikan adap hubungan bilangan dan pola bilangan,
ialah soal uraian terbuka yabg terbatas. Ada- serta membuat formula untuk menemukan
pun materi soal tersebut terdiri dari konten jawaban. Siswa berkemampuan HOTS level
sedang mengerti terhadap aplikasi perban- mampu merancang cara pengerjaan dengan
dingan senilai dalam kehidupan sehari-hari. mencari harga 1 cm2. Semakin murah harga
Siswa tersebut mampu menuliskan hal yang 1 cm2, maka semakin hemat harga keselu-
diketahui dan ditanya soal dengan tepat. ruhan. Hal tersebut didasari atas analisis
Komposisi bahan-bahan untuk membuat dasar kegunaan hal yang diketahui dalam
saus salad 100 mL merupakan hal yang menjawab soal. Perbedaan diameter meme-
ditanya, sedangkan berapa mL minyak salad ngaruhi perbedaan pada luas pizza dan
yang dibutuhkan untuk membuat 150 mL harga per 1 cm2. Pada konten jawaban, sis-
saus salad merupakan hal yang ditanya. wa memberikan penjelasan tentang hubung-
Siswa merancang cara pengerjaan dengan an antara luas pizza dengan harga, untuk
menggunakan perbandingan senilai. Untuk mencari harga 1 cm2. Untuk mengetahui hal
membuat saus salad 100 mL membutuhkan tersebut, maka harga pizza dibagi dengan
60 mL, maka untuk membuat saus salad luas pizza. Oleh karena 40/1257 lebih kecil
150 mL membutuhkan 90 mL. Argumen dari 30/771, maka pizza yang paling murah
tersebut logis dan teoretis, sehingga men- ialah pizza dengan diameter 40 cm. Jawaban
dorong siswa mampu melakukan pengujian tersebut tepat, logis, dan teoretis. Selanjut-
ulang dan mengkritisi langkah pengerjaan. nya, siswa dapat melakukan pengujian ulang
dan mengkritisi jawaban dengan baik. Hal
tersebut didasari oleh kemampuan analisis
argumen yang baik pula, sebab setiap lang-
kah pengerjaan didasari bukti dan alasan.
Adapun hasil pengerjaan siswa S102
untuk soal nomor dua disajikan pada
Gambar 8.
Gambar 6. Hasil Pengerjaan Soal
Nomor 5 oleh Siswa S101
lah langkah per menit, dan mengonversi kat agar kembali tepat pada pukul 20.00
satuan satuan meter per menit ke dalam merupakan hal yang ditanya. Siswa tidak
kilometer per jam dengan mengalikan merancang cara pengerjaan dikarenakan ke-
bingungan terhadap soal dan kegunaan hal
kemudian membagi dengan 3600. Oleh ka-
yang diketahui. Jawaban siswa yang menun-
rena itu, siswa tidak mampu melakukan
jukkan pukul 14.00 Toshi harus berangkat
pengujian ulang, sebab sebagian besar lang-
merupakan hasil menduga-duga tanpa diser-
kah pengerjaan tidak didukung bukti dan
tai alasan logis. Oleh karena itu, siswa tidak
alasan yang logis.
mampu melakukan pengujian ulang serta
Adapun hasil pengerjaan siswa S102
mengkritisi langkah pengerjaan.
untuk soal nomor tiga disajikan pada
Gambar 9.
tersebut logis dan teoretis, sehingga men- Siswa berkemampuan HOTS rendah
dorong siswa mampu melakukan pengujian kurang mengerti terhadap materi satuan dari
ulang dan mengkritisi langkah pengerjaan. variabel dan mengonversi ke dalam bentuk
lain. Namun siswa mampu menuliskan hal
HOTS Level Rendah yang diketahui dan ditanya dari soal. Rumus
S201 merupakan kode subjek peneliti- langkah dan panjang langkah Bernard meru-
an pertama siswa berkemampuan HOTS pakan hal yang diketahui, sedangkan kece-
rendah. Berikut ini merupakan hasil penger- patan Bernard merupakan hal yang ditanya.
jaan siswa S201 dalam menyelesaikan soal Siswa merancang cara pengerjaan dengan
nomor satu. mengganggap nilai n mencerminkan kece-
patan dalam meter per menit. Sehingga di-
dapat jawaban siswa 112 m/menit. Argu-
men tersebut tidaklah logis, sebab nilai n
ialah jumlah langkah per menit, dan me-
ngonversi satuan satuan meter per menit ke
Gambar 12. Hasil Pengerjaan Soal
dalam kilometer per jam dengan mengalikan
Nomor 1 oleh Siswa S201
kemudian membagi dengan 3600. Oleh
Siswa berkemampuan HOTS level karena itu, siswa tidak mampu melakukan
rendah kurang mengerti tentang aplikasi al- pengujian ulang, sebab sebagian besar lang-
jabar dalam kehidupan sehari-hari. Berda- kah pengerjaan tidak didukung bukti dan
sarkan hasil pengerjaan dan wawancara, alasan yang logis.
siswa tersebut mampu mengidentifikasi hal Adapun hasil pengerjaan siswa S201
yang diketahui dan ditanya. Pizza dengan untuk soal nomor tiga disajikan pada
diameter 30 cm dan 40 cm merupakan hal Gambar 14.
yang diketahui, sedangkan pizza mana yang
lebih murah merupakan hal yang ditanya.
Siswa tersebut mampu merancang cara
pengerjaan dengan menbandingkan harga
pizza berdiameter 30 cm dengan 40 cm.
Oleh karena itu, siswa menjawab pizza ber-
diameter 30 cm lebih murah, dikarenakan
30 zeds lebih kecil dari 40 zeds. Jawaban Gambar 14. Hasil Pengerjaan Soal
tersebut tidak tepat dan logis, dikarenakan Nomor 3 oleh Siswa S201
ada hubungan antara harga dan luas pizza.
Siswa hanya menduga-duga tanpa disertai Siswa berkemampuan HOTS level
alasan logis. Oleh karena itu, siswa tidak rendah kurang mengerti terhadap aplikasi
mampu melakukan pengujian ulang dan keliling bangun datar dalam kehidupan
mengkritisi jawaban. sehari-hari. Untuk kemampuan mengiden-
Adapun hasil pengerjaan siswa S201 tifikasi ide utama, siswa mampu menuliskan
untuk soal nomor dua disajikan pada hal yang diketahui dan ditanya dengan tepat.
Gambar 12. Empat buah desain pagar yang berbeda
bentuk merupakan hal yang diketahui, se-
dangkan desain mana yang bisa dibuat dari
32 m kayu merupakan hal yang ditanya.
Siswa tersebut merancang cara pengerjaan
dengan menghitung keliling desain. Desain
dengan keliling kurang atau sama dengan 32
m, maka desain tersebut diterima. Oleh
Gambar 13. Hasil Pengerjaan Soal karena itu, jawaban akhir siswa ialah desain
Nomor 2 oleh Siswa S201 B dan D. Argumen tersebut tidak logis
untuk desain B, sebab desain B berbentuk wa tidak merancang cara dikarenakan kebi-
jajaran genjang dengan keliling lebih dari 32 ngungan terhadap soal dan kegunaan hal
m. Oleh karena, itu siswa kurang mampu yang diketahui. Jawaban siswa yang menun-
melakukan pengujian ulang dan mengkritisi jukkan 110 mL minyak salad yan dibutuh-
langkah pengerjaan. kan merupakan hasil menduga-duga tanpa
Adapun hasil pengerjaan siswa S201 disertai alasan logis. Oleh karena itu, siswa
untuk soal nomor empat disajikan pada tidak mampu melakukan pengujian ulang
Gambar 15. serta mengkritisi langkah pengerjaan.
S202 merupakan kode subjek peneli-
tian kedua siswa berkemampuan HOTS
rendah. Berikut ini merupakan hasil penger-
Gambar 15. Hasil Pengerjaan Soal jaan siswa S202 dalam menyelesaikan soal
Nomor 4 oleh Siswa S201 nomor satu.
Pada penelitian ini dapat diketahui yang digunakan serta melakukan pengujian
adanya keterkaitan antara kemampuan kre- ulang untuk semua soal, sehingga memiliki
asi dengan kemampuan analisis dan eva- kemampuan evaluasi kurang baik. Siswa
luasi. Kemampuan kreasi tidak akan mampu tersebut juga kurang mampu merancang
berdiri sendiri, dalam artian kemampuan cara pengerjaan dan menunjukkan jawaban
kreasi dipengaruhi kemampuan analisis dan benar untuk semua soal, sehingga memiliki
evaluasi siswa. Siswa berkemampuan anali- kemampuan kreasi kurang baik. Pada
sis dan evaluasi sedang, mengakibatkan ke- kemampuan logika dan penalaran, siswa
mampuan kreasi siswa berlevel sedang pula. tidak mampu menuliskan konten jawaban,
Hal tersebut juga berlaku pada siswa yang bukti serta alasan, dan kejelasan gaya bahasa
berkemampuan analisis dan evaluasi rendah, dengan efektif, baik, dan logis dalam
mereka cenderung berkemampuan kreasi menyelesaikan semua soal tes PISA.
rendah pula. Hasil penelitian di atas relevan Ketiga, tidak adanya siswa berkemam-
dengan teori yang menyatakan syarat siswa puan HOTS tinggi disebabkan kurang me-
mampu melakukan kreasi, jika ia telah ngerti terhadap beberapa materi dan ke-
mampu melakukan analisis dan evaluasi ter- gunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
lebih dahulu. Keempat, adanya hubungan hierarki antara
kemampuan analisis, evaluasi, dan kreasi;
Simpulan Adapun saran bagi peneliti lanjut, pe-
nelitian ini dapat dijadikan masukan untuk
Berdasarkan hasil analisis dan pemba- melakukan penelitian sejenis baik dalam me-
hasan berkaitan dengan kemampuan berpi- ngembangkan instrumen untuk meningkat-
kir tingkat tinggi (HOTS) siswa, dapat di- kan kemampuan HOTS siswa, maupun
ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. menganalisa faktor-faktor yang mempenga-
Pertama, siswa berkemampuan HOTS ruhi kemampuan tersebut. Selain itu, agar
level sedang mampu mengidentifikasi ide lebih valid dalam mengukur kemampuan
utama, menganalisis argumen, dan menun- HOTS siswa, hendaknya dilakukan uji
jukkan kegunaan hal yang diketahui untuk reliabelitas pada soal terjemah tes PISA.
menjawab beberapa soal, sehingga memiliki
kemampuan analisis cukup baik. Siswa Daftar Pusaka
tersebut juga mampu memberikan penilaian
terhadap solusi dan metode yang digunakan Brookhart, S. M. (2010). How to assess higher-
serta melakukan pengujian ulang untuk be- order thinking skills in your classroom.
berapa soal, sehingga memiliki kemampuan Alexandria: ASCD.
evaluasi cukup baik. Siswa tersebut juga Istiyono, E., Mardapi, D., & Suparno.
mampu merancang cara pengerjaan dan me- (2014). Pengembangan tes
nunjukkan jawaban benar untuk beberapa kemampuan berpikir tingkat tinggi
soal, sehingga memiliki kemampuan kreasi fisika (PysTHOTS) peserta didik sma.
cukup baik. Pada kemampuan logika dan Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan,
penalaran, siswa menuliskan konten jawab- 18(1), 1–12. Retrieved from
an, bukti serta alasan, dan kejelasan gaya http://dx.doi.org/10.21831/pep.v18i1
bahasa dengan efektif, baik, dan logis dalam .2120
menyelesaikan beberapa soal tes PISA.
Kedua, siswa berkemampuan HOTS Lewy, Zulkardi, & Aisyah, N. (2009).
level rendah kurang mampu mengidentifi- Pengembangan soal untuk mengukur
kasi ide utama, menganalisa argumen, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi
menunjukkan kegunaan hal yang diketahui pokok bahasan barisan dan deret
untuk menjawab semua soal, sehingga me- bilangan di kelas IX akselerasi SMP
miliki kemampuan analisis kurang baik. Sis- Xaverius Maria Palembang. Jurnal
wa tersebut juga kurang mampu memberi- Pendidikan Matematika, 3(2). Retrieved
kan penilaian terhadap solusi dan metode from
http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/ m/2011/05/08/kemampuan-
jpm/article/view/326/89 menganalisis-dalam-pembelajaran/
OECD. (2013). PISA 2012 assessment and Sugiyono. (2010). Memahami penelitian
analytical framework: mathematics, reading, kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
science, problem solving and financial literacy. Wardhani, S. (2015). Pembelajaran dan
German: OECD Publishing. penilaian aspek pemahaman konsep,
OECD. (2014). PISA 2012 results in focus: penalaran dan komunikasi, pemecahan
What 15 year olds know and what they can masalah. Retrieved April 23, 2015,
do with what they know. German: OECD from
Publishing. http://p4tkmatematika.org/file/PRO
DUK/PAKET
Setiawan, H. (2014). Soal matematika dalam
FASILITASI/SMP/Standar Penilaian
PISA kaitannya dengan literasi
Pendidikan.pdf
matematika dan keterampilan berpikir
tingkat tinggi. In Prosiding Seminar Yudhanegara, M. R. (2012). Taksonomi
Nasional Matematika, Universitas Jember. bloom. Retrieved October 27, 2015,
from
Sudrajat, A. (2011). Kemampuan
http://mridwanyudhanegara.blogspot.
menganalisis dalam pembelajaran.
co.id/2012/03/taksonomi-bloom.html
Retrieved October 27, 2015, from
https://akhmadsudrajat.wordpress.co