Anda di halaman 1dari 2

PERS RILIS AKSI TOLAK UANG PANGKAL

Hidup Mahasiswa !

Hidup Rakyat Indonesia !

“Bahkan kemerdekaan Indonesia lahir dari desakan para mahasiswa, lantas patutkah mahasiswa berdiam
diri ketika rakyat ditindas?”

Diterapkannya kebijakan uang pangkal telah menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa. Kebijakan
ini dirasa tidak mencerminkan kebijaksanaan dari pihak birokrat Unnes. Kebijakan uang pangkal sangat
mencekik calon mahasiswa dan orang tua calon mahasiswa itu sendiri, dimana dalam proses identifikasi
dan perumusan kebijakan tersebut tanpa melibatkan peran aspirasi mahasiswa.

Aksi hari ini adalah puncak akumulasi kekecewaan terhadap kebijakan-kebijakan Unnes yang dirasa tidak
pro rakyat. Aksi ini diawali dengan safari BEM KM UNNES ke kampus timur yang dihuni fakultas-fakultas
guna menjaring massa aksi. Diawali dari Fakultas Ilmu Pendidikan, kemudian disusul dengan fakultas-
fakultas lain antara lain Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas
Ekonomi, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Massa aksi yang jumlahnya ribuan mulai melakukan long march dari kampus timur ke kampus barat.
Akan tetapi, diluar dugaan pihak keamanan Unnes dengan cepat menggembok pintu gerbang yang
akhirnya berdampak pada tertahannya massa aksi di tengah jalan utama Simpang 7 Unnes.

Perwakilan mahasiswa telah melakukan perundingan dengan pihak keamanan kampus untuk dibukakan
pintu gerbang dan mahasiswa menjamin aksi akan berjalan dengan aman dan tertib. Lagi-lagi yang
seharusnya keamanan kampus memiliki tugas mengamankan dan memberikan rasa nyaman kepada
civitas akademika, mereka malah menghalangi mahasiswa untuk masuk ke dalam kampusnya sendiri.

Koordinator lapangan akhirnya memberikan instruksi untuk memecah massa aksi untuk bisa masuk ke
dalam kampus barat. Massa aksi dalam waktu singkat dapat merangsek masuk ke kampus barat dan
meninggalkan mobil komando yang masih tertahan di pintu gerbang utama. Massa aksi berkumpul
kembali ke depan gedung rektorat untuk menyuarakan aspirasinya dan suara-suara penolakan atas
kebijakan uang pangkal.

Tuntutan mahasiswa adalah Rektor Unnes berkenan menemui massa aksi di depan gedung rektorat dan
menerima tuntutan Mahasiswa Unnes. Akan tetapi, nyatanya Rektor Unnes tidak berani menemui massa
aksi yang datang sedari pagi hari dan bersembunyi di salah satu ruangan di Masjid Ulul Albab Unnes
dengan dalih sedang ada rapat dengan pihak Laziz. Rektor Unnes enggan menemui massa aksi di rektorat
dan justru meminta massa aksi untuk datang ke Masjid Ulul Albab Unnes.

Mahasiswa Unnes tidak buta terhadap hukum yang ada, yang dimana memang penyampaian aspirasi
tidak diperkenankan di area masjid atau tempat ibadah lainnya. Sampai saat ini (15.19 WIB) mahasiswa
Unnes masih bertahan menyampaikan aspirasinya di depan Gedung Rektorat guna menunggu itikad baik
Rektor Unnes untuk menemui massa aksi. Massa aksi akan tetap bertahan didepan gedung rektorat
sampai Rektor Unnes mau menemui massa aksi.

Hidup Mahasiswa!

Hidup Mahasiswa Indonesia!

TTD

Koordinator Aksi

Anda mungkin juga menyukai