Anda di halaman 1dari 37

PASAR MODAL

DEFENISI PASAR MODAL

1. Pengertian pasar modal secara umum menurut Kepustusan Menteri


Keuangan RI No. 1548/KMK/1990 tentang peraturan pasar modal
adalah, suatu sistem keuangan yang terorganisasi,termasuk di dalamnya
adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang
keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.
2. Menurut Darmaji dan Fakruddin, pasar modal merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangkan panjang yang bisa diperdagangkan
dalam bentuk utang maupun modal sendiri.

Maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah pasar yang


meyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif
panjang, yang diinvestasikan pada barang modal untuk menciptakan dan
memperbanyak alat-alat produksi dan akhirnya meningkatkan
perekonomian.

SEGMEN PASAR MODAL

1. Non-securities segment
Segmen pasar modal yang menyediakan dana jangka panjang dari
lembaga keuangan langsung kepada perusahaan. Dalam segmen ini
terjadi perundingan langsung antara lembaga penyedia dana dengan
perusahaan yang membutuhkan dana. Dalam segmen ini tanda bukti
investasi tidak dapat dijual secara bebas.
Lembaga yang berperan dalam segmen inidiantaranya adalah bank
komersial, bank pembangunan, perusahaan asuransi, dana pensiunan,
perusahaan leasing, dan bank tabungan.
2. Securities segment
Segmen pasar modal yang menyediakan dana jangka panjang namun
tanda bukti investasi dapat diperjualbelikan dari investor satu ke yang
lain. Hal ini karena investor menginginkan likuiditas investasi yang
dimilikinya. Investor yang berkecimpung dalam pasar ini antara lain
lembaga keuangan dan perorangan.

SEJARAH PASAR MODAL


Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun
perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana
adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung
tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang
penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi.

Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar
modal. Setelah mengadakan persiapan, maka akhirnya berdiri secara resmi pasar
modal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember
1912 dan bernama Vereniging voor de Effectenhandel (bursa efek) dan langsung
memulai perdagangan.

Karena perkembangannya yang pesat maka bursa efek tersebut diikuti dengan
pendirian bursa efek di Surabaya dan Semarang. Namun karena pecahnya
Perang Dunia yang pertama maka kegiatan bursa efek terhenti. Untuk
mengaktifkan kemabli bursa efek, maka dibentuk UU Darurat tentang bursa
No.13 tahun 1951 yang kemudian ditetapkan dengan UU No.15 tahun 1952.
Namun usaha pengaktifan kembali bursa efek tersebut tidak mengalami
perkembangan. Maka pemerintah mulai kembali melakukan usaha pengaktifan
Pasar Modal Indonesia sejak 10 Agustus dengan membentuk Badan Pelaksana
Pasar Modal (BAPEPAM)
PENGELOLAAN PASAR MODAL

1. Badan Pembina Pasar Modal


Keanggotaan Badan Pembina Pasar Modal tdd:
Ketua : Menteri Keuangan
Wakil ketua : Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/ketua Bappenas
Anggota :1. Menteri Perdagangan
2. Menteri Perindustrian
3. Menteri Sekretaris Negara
4. Gubernur Bank Indonesia
5. Ketua BKPM

Sekretaris : Direktur Jendral Moneter

Tugas Badan Pembina Pasar Modal:

a. Memberikan pertimbangan kebijaksanaa kepada Menteri


Keuangan dalam melaksanakan wewenangnya berdasarkan UU
No. 15 tahun 1952 tentang bursa.
b. Memberikan pertimbangan kebijaksanaa kepada Menteri
Keuangan dalam melaksanakan wewenangnya terhadap BUMN,
PT (Persero) Dan Reksa Dana sebagaimana dimaksud Keppres
No. 52/1976.

2. Badan Pengawas Pasar Modal


Tugas BAPEPAM menurut Keppres No. 53 tahun 1990 tentang pasar
modal adalah :
1. Mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan
diperdagangkan secara teratur serta melindungi pemodal serta
masyarakat umum.
2. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga-
lembaga berikut:
1. Bursa efek
2. Lembaga kliring
3. Reksa dana
4. Perusahaan efek perorangan
3. Memberi pendapat kepada menteri Keuangan mengenai pasar
modal

Pasar Perdana dan Sekunder

Pasar perdana
Pasar perdana adalah tempat terjadinya proses penawaran dan penjualan efek
yang baru diterbitkan oleh emiten (penjual efek) sebelum efek tersebut
diperdagangkan di pasar sekunder. Emiten yang terlibat merupakan perusahaan
go public. Harga efek telah ditentukan berdasarkan kesepakatan antara emiten
dengan penjamin utama emisi efek.

Pasar sekunder
Pasar sekunder dikenal dengan nama pasar bursa, merupakan tempat investor
untuk membeli ataupun menjual kembali efek yang dimilikinya. Pada pasar
sekunder harga efek terjadi atas dasar kekuatan permintaan dan penawaran efek.
Efek yang telah dijual menjadi hak pemilik baru.

Pelaku Pasar Modal

Emiten
Emiten adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga
yang berupa saham ataupun obligasi di bursa.

Tujuan emiten melakukan emisi antara lain :

a. Perluasan usaha
Modal yang diterima dari para investor akan digunakan untuk perluasan
pasar atau kapasitas produksi
b. Memperbaiki struktur modal
Bertujuan untuk menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal
asing.
c. Untuk mengadakan pengalihan pemegang saham

Investor
Investor adalah pihak yang menginvestasikan dananya melalui pembelian efek,
dimana tujuan investor tersebut adalah untuk memperoleh keuntungan dari efek
yang dibelinya.

Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain sebagai berikut :

a. Memperoleh deviden
Investor dapat memperoleh keuntungan berupa bunga yang dibayar oleh
emiten dalam bentuk deviden.
b. Kepemilikan perusahaan
Semakin banyak saham yang dimiliki oleh suatu investor, maka semakin
besar pengusahaan perusahaan.
c. Berdagang
Investor hendak memperoleh keuntungan dari penjualan saham.

Lembaga penunjang

Disamping pemain utama di pasar modal (emiten dan investor), terdapat pemain
lain yang turut mempelancar proses transaksi perdagangan efek, antara lain :

1. Penjamin Emisi (underwriter)


Dalam rangka penawaran efek untuk dijual kepada publik, pihak emiten
memilih pihak lain yang akan bertindak sebagai penjamin emisi, yang
dikenal dengan istilah underwriter.

Underwriter adalah pihak-pihak yang :

1. Mengadakan kontrak dengan emiten untuk membeli efek yang


diterbitkan oleh emiten dan selanjutnya akan dijual kepada
masyarakat umum, atau
2. Mengadakan kontrak dengan emiten untuk menawarkan atau menjual
efek kepada publik.
Underwriter menjamin terjualnya saham atau obligasi sampai batas
waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan oleh emiten.

Penjamin emisi dibagi ke dalam beberapa jenis berikut ini :

a. Full commitment
Underwriter mengambil seluruh resiko tidak terjualnya saham atau
obligasi pada batas waktu yang telah ditentukan sesuai dengan harga
penawaran di pasar.
b. Best efford commitment
Underwriter berusaha sebaik mungkin untuk menjual saham atau
obligasinya dan apabila tidak laku, maka dikembalikan kepada
emiten. Dalam hal ini tidak ada kewajiban untuk membeli saham
yang tidak laku (kesanggupan terbaik)
c. Standby commitment
Underwritter bersedia membeli saham di bawah harga penawaran di
pasar (kesanggupan siaga) apabila saham atau obligasi tidak laku.
d. All or none commitment
Hasil penjualan saham tidak memenuhi target, maka emiten berhak
menolak atau membatalkan dengan cara mengembalikan saham yang
sudah dibeli.

Berdasarkan fungsi dan tanggung jawabnya penjamin emisi dapat dibagi ke


dalam :

 Penjamin Emisi Utama (lead underwriter)


 Penjamin Pelaksana Emisi (managing underwriter)
 Penjamin peserta emisi (co underwriter)
1. Agen Penjualan
Agen penjualan adalah pihak yang menjual efek dari perusahaan
yang akan go public tanpa kontrak dengan emiten yang
bersangkutan.
Fungsi agen penjualan yaitu sebagai perantara dalam jual beli efek.
Adapun lembaga-lebaga yang bergerak dalam perdagangan efek di
pasar modal antara lain :
 Perantara perdagangan efek
 Perbankan
 Lembaga keuangan non bank
 Bank hukum berbentuk Perseroan Terbatas

2. Penanggung (guarantor)
Penanggung / guarantor adalah pihak yang menanggung pembayaran
jumlah pokok disamping bunga obligasi dalam hal emiten cidera janji
atau tidak memenuhi janjinya kepada investor.

3. Wali Amanat (trustee)


Wali amanat diperlukan pada emisi obligasi karena wali amanat
bertindak sebagai pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan
para investor. Wali amanat memperoleh uang jasa (fee) sesuai
kesepakatan yang dibuat antara wali amanat dengan emiten dalam suatu
perjanjian tertulis.
Kegiatan wali amanat biasanya meliputi :
 Menilai kekayaan emiten
 Menganalisis kemampuan emiten
 Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
 Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
 Bertindak sebagai agen pembayaran

4. Pialang /broker
Pialang melakukan transaksi jual-beli atas permintaan dari pihak lain.
Mereka bertugas menjadi perantara antara penjual (emiten) dengan
pembeli (investor).
Kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan oleh pialang antara lain :
 Memberi informasi tentang emiten
 Sebagai perantara dalam jual beli efek

Pihak pialang tidak melakukan perjanjian tertulis dengan emiten. Pialang


berperan dalam penjualan efek, baik perdana atau sekunder. Apabila
pialang melakukan penjualan efek pada pasar perdana, maka dia dapat
digolongkan sebagai agen penjualan.
5. Biro Administrasi Efek (BAE)
Jasa-jasa yang disediakan BAE natara lain:
1. Pembukuan jumlah efek yang diterbitkan oleh emiten, nomor seri,
bilyet, efek, pecahan minimal efek, dan lain-lain.
2. Pencatatan dan pengalihan / pemindahan nama kepemilikan efek
3. Pembukuan pembayaran deviden tunai dan bonus saham
4. Pembukuan penawaran right issue yaitu penawaran efek kepada
pihak-pihak yang telah memiliki efek yang diterbitkan oleh emiten,
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), PT Bursa Efek Jakarta
(BEJ), dan pihak-pihak lainnya.
6. Tempat Penitipan Harta
Tempat penitipan harta berfungsi sebagai perusahaan yang
menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk
kepentingan pihak lain berdasarkan suatu perjanjian tertulis (kontrak).

PRAKTIK MANIPULASI HARGA SAHAM DI BURSA SAHAM

Proses perdagangan saham di bursa saham selalu mengalami perubahan harga,


harga saham dapat naik maupun turun.berikut adalah trik yang dilakukan
spekulan untuk menurunkan maupun menaikkan harga saham :

1. Ketika spekulan ingin membeli saham pada harga yang rendah, spekulan
dapat saja menyebarkan isu negatif dan dapat menjual sahamnya dengan
harga murah untuk memperkuat isu. Publik kemudian panik dan
melakukan aksi jual besar-besaran. Harga saham kemudian akan turun.
Pada saat itu spekulan dapat memborong saham dengan harga murah,
kemudian dapat memperoleh keuntungan besar.
2. Ketika spekulan ingin membeli saham pada harga tinggi, yang dilakukan
adalah menyebarkan isu positif, dapat dengan membeli saham dengan
harga tinggi untuk memperkuat isu. Publik akan terpancing untuk
membeli secara besar-besaran. Efeknya, harga saham akan naik, harga
jual semakin tinggi. Sehingga spekulan dapat memperoleh keuntungan
yang besar.
OBLIGASI

1. Merupakan surat utang jangka panjang menengah-panjang yang dapat


dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk
membayar imbalan berupa bunga dan melunasi pokok hutang.
2. Obligasi adalah surat utang yang berjangka waktu lebih darisatu tahun
dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
menarik dana dari masyarakat guna pembiyayaan perusahaan

OBLIGASI YANG DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK


INDONESIA

Dari sisi penerbit:


1. Corporate Bond : Obligasi yang diterbitkan perusahaan
2. Government Bond : Obligasi yang dieterbitkan oleh pemerintah
pusat.
3. Municipal Bond :Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah.

Dari sisi pembayaran:


1. Zero Coupon Bond : obligasi tidak mewajibkan penerbitnya membayar
bunga
2. Coupon Bond (fixed coupen bond dan floating coupon bond) : obligasi
yang mewajibkan penerbit membayara bunga tetap dan bunga
mengambang.

Dari sisi hak penukaran :


1. Convertible Bond : obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham
penerbitnya.
2. Exchangable Bond : obligasi yang dapat ditukar dengan saham afiliasi
milik penerbit.
3. Callable Bond : obligasi yang memberi hak kepada penerbit untuk
melakukan penarikan/pelunasan pada waktu tertentu.
4. Putable Bond : obligasi yang memberikan hak kepada pemilik atau
pemegang untuk menukarkan/meminta pelunasan kepada penerbit.

Dari sisi jaminan :

1. Secure Bond : obligasi yang dijamin pelunasannya dengan assets


tertentu.
2. Guaranteed Bond : obligasi yang penjaminnya adalah pihak ketiga.
3. Mortgage Bond : obligasi yang dijaminkan dengan real properties.
4. Collateral trust Bond : obligasi yang dijamin dengan surat berharga.
5. Unsecured Bond : obligasi yang tidak dijamin oleh assets tertentu.

KARAKTERISTIK OBLIGASI
1. Nilai Nominal (face value): nilai pokok dari suatu obligasi yang
akan diterima oleh pemegang
Obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo
2. Kupon (interest rate) : nilai bunga yang diterima pemegang obligasi
secara berkala.
3. Jatuh tempo (maturity) : tanggal dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal.
4. Penerbit/emiten (issuer) : Mengetahui dan mengenal penerbit
obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi
Obligasi Ritel.

HARGA OBLIGASI
Ada 3 kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu :

1. At par (nilai par) : harga obligasi sama dengan nilai nominal.


2. At premium (dengan premi) : harga obligasi lebih besar dari nilai
nominal.
3. At discount(dengan diskon) : harga obligasi lebih kecil dari nilai nominal
Beberapa hal yang memengaruhi harga obligasi :

1. Nominal : harga sebagaimana pada waktu penerbitan.


2. Tingkat bunga : tingkat bunga umum yang berlaku sebagai pembanding
bunga obligasi.
3. Periode pembayaran bunga : periode waktu dimana penerbit melakukan
pembayaran kupon.
4. Jangka waktu jatuh tempo : jangka waktu sejak obligasi diterbitkan
sampai dilunasi oleh penerbitnya.

Stock Options

Stock options adalah kontrak sederhana yang memperbolehkan pemiliknya


untuk menjual atau membeli sebuah stock dengan harga yang sudah ditentukan
sebelum stock tersebut kedaluwarsa.

Jika anda mempunyai call options, di mana pada kontrak stock options
memperbolehkan anda untuk membeli stock pada masa yang akan datang
dengan menggunakan harga yang telah disetujui pada saat sekarang, dan stock
tersebut menguat sangat kuat, stock tersebut menjadi semakin bernilai karena
anda masih dapat membeli stock tersebut pada harga yang lebih murah yang
telah disetujui dengan penjual dari stock options, jika anda harus menggunakan
stock options tersebut.

Jika anda memiliki put options, di mana kontrak stock options


memeperbolehkan anda untuk menjual stock anda sekarang pada masa yang
akan datang dengan harga yang telah disetujui saat sekarang, dan stock utama,
di mana put options menjadi semakin bernilai dikarenakan oleh kenyataan
bahwa anda masih mampu untuk menjual stock anda pada harga yang lebih
tinggi yang telah disepakati dengan penjual dari put stock options.

Setiap kontrak dari stock options yang diperdagangkan di dalam bursa


perdagangan stock options telah tertulis dengan mengikuti spesifikasi yang telah
distandarisasi. Underlying stock atau stock yang ada dibawahnya adalah setiap
kontrak stock options yang tertulis untuk sebuah stock terspesifikasi. Strike
price adalah “harga yang telah disetujui”. Expiration date atau tanggal habis
kedaluwarsa adalah tanggal di mana sebuah kontrak stock options habis masa
berlakunya. Lot size atau ukuran bagian lot adalah jumlah dari saham-saham
yang ada di bawah stock yang diwakili oleh setiap kontrak stock options.

Pada dasarnya ada 2 pihak dalam transaksi sebuah stock options, yaitu pembeli
dan penjual. Pada saat anda memperdagangkan bursa stock options terdagang,
pada kenyataannya anda berdagang dengan sebuah institusi yang profesional
atau perseorangan yang dikenal sebagai pembentuk pasar (market makers).
Pembentuk pasar membeli dari anda ketika anda berkeinginan untuk menjual
dan menjual kepada anda ketika anda berkeinginan untuk membeli, pembentuk
pasar pada dasarnya memberikan garansi likuiditas di dalam pasar perdagangan
stock options dengan esensial.

Stock options diperdagangkan dalam beberapa bentuk:

1. Pertukaran Stock Options Terdagangkan/Exchange Traded Stock Options


Stock options ini adalah stock options yang mana dapat diperdagangkan
oleh siapa saja di dalam bursa perdagangan stock options mum melalui
seorang perantara. Mereka juga dikenal sebagai “opsi terdaftar/options
listed/listed options”.
2. Over-The-Counter (OTC) Stock Options
Stock options ini adalah stock options yang mana telah diubah-sesuaikan
dengan sangat tiggi dan diperdagangkan di dalam pasar Over-The-Counter
(OTC) yang mana lebih sedikit likuiditasnya dan lebih sedikit terakses
kepada khalayak umum.
3. Opsi Eksotis/Exotic Options
Stock options ini adalah stock options yang mana sangat tinggi diubah-
sesuaikan dan sagat kompleks, dan biasanya diperdagankan hanya di pasar
OTC saja.
4. Stock Options Karyawan/Employee Stock Options
Stock options ini adalah stock options yang diberikan kepada para
karyawan oleh perusahaan-perusahaan mereka.
Ada 2 macam gaya dari stock options, yaitu:
1. Opsi Gaya Eropa/European Style Options, memperbolehkan
pemegangnya untuk menggunakannya setelah melampaui masa habis
kedaluwarsanya.
2. Opsi Gaya Amerika/American Style Options, memperbolehkan
pemegangnya untuk meggunakannya selama waktu yang mereka
inginkan sebelum habis masa kedaluwarsanya.

Ada 3 alasan terpenting stock options lebih baik daripada hanya


memperdagangkan stok ataupun future, yaitu mereka dapat berfungsi untuk
mendapatkan: keuntungan (leverage), perlindungan (protection), dan
kefleksibelitasan (flexibility).

Keuntungan Stock Options


Contoh: Anda memiliki $1000 untuk diinvestasikan pada saham perusahaan
XYZ yang diperdagangkan pada harga $40. Harga tersebut $40 adalah strike
price call options yang diperdagangkan pada harga $2. Anda dapat
mengendalikan 25 saham dari perusahaan XYZ tersebut dengan membeli
stocknya dan anda juga dapat mengendalikan 500 saham dari perusahaan XYZ
dengan membeli 2 kontrak call optionsnya.

Anggap saja perusahaan XYZ mengalami peningkatan harga saham menjadi


$60. Berikut perhitungan keuntungannya.

Pembelian saham-saham: ($60-$40)x25=$500

Pembelian call options: ($60-$40)x500=$10000

Seperti yang diperlihatkan oleh contoh, pembelian dari call options dapat
memberikan keuntungan 20 kali lipat dari saham-saham.

Tetapi apabila pergerakan harga menurun, pembelian dari stock options juga
dapat memberikan rugi 20 kali lebih besar dari pembelian saham.
Perlindungan Stock Options
Membeli stock options seperti membeli asuransi. Protective put memungkinkan
anda untuk menjual stock anda dengan strike price, tidak dipermasalahkan
sebagai mana rendah stock tersebut jatuh.

Kefleksibilitasan Stock Options


Stock options memberikan stock dan pedagang-pedagang kefleksibilitasan untuk
berbah dari satu pendapat akan pasar ke lainnya tanpa ada perubahan yang
signifikan pada saham-saham anda dengan menggunakan manfaat dari syntetic
position.

Resiko dari Stock Options


Jika stock options habis masa berlakunya atau out of the money maka kontrak
dari stock options akan habis kadaluwarsa tanpa nilai.

Resiko kedua yang paling nyata adalah time decay atau penyusutan waktu. Arti
dari semua ini dalam hal option trading adalah jika anda telah membeli sebuah
call options dan stock tersebut tidak bergerak cukup cepat, time decay atau
penyusutan waktu akan mengambil kembali sebanyak jumlah dari call options
tersebut yang mungkin tidak akan menghasilkan keuntungan walaupun call
options tersebut bergerak naik.

Menentukan Harga Stock Options


Stock options memiliki 2 komponen harga utama, yaitu nilai intrinsik (nilai
utama stock options) dan nilai ekstrinsik (nilai pelengkap)
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX))
merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan
Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi,
Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar
saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivative. Bursa
hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.

BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading


System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang
digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah
digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakan OMX.

Bursa Efek Indonesia berpusat di Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal


Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Dalam rangka pengembangan pasar, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan


pendekatan langsung kepada calon pelaku pasar melalui beberapa jalur. Salah
satunya adalah dengan pendirian Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) di
daerah-daerah yang potensial.

PIPM Medan

Staff : Yoseph Kaburuan

Alamat : Jl. Asia No. 182, Medan

Telepon : (061) 733-2920

Faks : (061) 733-2909

Telepon Genggam : 0812-6099-2275 (Yoseph)

E-mail : pipm.medan@idx-pipm.net
Bursa Efek ini akan memfasilitasi perdagangan saham (equity), surat utang
(fixed income), maupun perdagangan derivatif (derivative instruments).
Hadirnya Bursa Efek tunggal ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi
industri pasar modal di Indonesia dan menambah daya tarik untuk berinvestasi.

Melalui penggabungan ini masyarakat berharap pasar modal kita menjadi lebih
kuat dan efisien. Para pelaku pasar hanya mengenal satu Bursa Efek yang
memfasilitasi seluruh segmen pasar. Efisiensi tercapai karena Perusahaan Efek
cukup menjadi anggota di satu bursa. bagi emiten, cukup tercatat di satu Bursa
Efek.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah infrastruktur perdagangan menjadi
terintegrasi dan memfasilitasi seluruh instrumen yang diperdagangkan. Sinergi
merger, kita harapkan dapat meningkatkan pertumbuhan kapitalisasi pasar yang
mampu bersaing dalam skala regional, peningkatan pemodal baik asing maupun
lokal. Pendek kata, pasar modal tidak saja sebagai alternatif bagi pendanaan dan
sarana berinvestasi, namun mampu menjadi cermin pergerakan ekonomi
nasional.

Salah satu aspek penting peran yang dijalankan Bursa Efek yaitu penyebaran
informasi kepada pelaku dan masyarakat luas. Jika selama ini informasi berasal
dari dua Bursa Efek, maka ke depan Bursa Efek Indonesia menjadi sentral bagi
penyebaran informasi bursa dan keterbukaan emiten kepada Publik. Untuk itu,
secara bertahap kami akan menyatukan kandungan informasi (content) kedalam
satu situs yaitu Bursa Efek Indonesia.

Secara singkat, tonggak perkembangan bursa efek di Indonesia dapat dilihat


sebagai berikut:

[Desember  Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia


1912] oleh Pemerintah Hindia Belanda

[1914 –  Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I


1918]
[1925 –  Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan
1942] Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

[Awal tahun  Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
1939] Semarang dan Surabaya ditutup

[1942 –  Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang


1952] Dunia II

[1956 –  Perdagangan di Bursa Efek vakum


1977]
[10 Agustus  Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto.
1977] BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana
Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai
HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini
juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong
sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara

[1977 –  Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten


1987] hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih
memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen
Pasar Modal

[1987]  Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987


(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan
investor asing menanamkan modal di Indonesia

[1988 –  Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal


1990] diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas
bursa terlihat meningkat

[2 Juni  Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan


1988] dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek
(PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan
dealer
[Desember  Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES
1988] 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go
public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi
pertumbuhan pasar modal

[16 Juni  Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan


1989] dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT
Bursa Efek Surabaya

[13 Juli  Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan


1992] Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai
HUT BEJ

[22 Mei  Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan


1995] dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated
Trading Systems)

[10  Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun


November 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai
1995] diberlakukan mulai Januari 1996

[1995]  Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek


Surabaya

[2000]  Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading)


mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia

[2002]  BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak


jauh (remote trading)

[2007]  Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa


Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa
Efek Indonesia (BEI)
STRUKTUR ORGANISASI
Jajaran komisaris

Komisaris Utama : I Nyoman Tjager

Komisaris :

 Chaeruddin Berlian
 Felix Oentoeng Soebagjo
 Johnny Darmawan
 Suwantara Gotama

Jajaran direksi
Direktur Utama : Ito Warsito
Direktur Teknologi dan Manajemen Risiko : Adikin Basirun
Direktur Pengembangan : Friderica Widyasari Dewi

Direktur Keuangan dan SDM : Hamdi Hassyarbaini

Direktur Penilaian Perusahaan : Hoesen

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa : Samsul Hidayat

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan : Uriep Budhi Prasetyo

VISI

Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.

MISI

Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui


pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi
biaya serta penerapan good governance.
CORE VALUES

1. Teamwork
2. Integrity
3. Professionalism
4. Service Excellence

CORE COMPETENCIES

1. Building Trust
2. Integrity
3. Strive for Excellence
4. Customer Focus

Produk dan layanan


1. Saham (stock)

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang


paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan
perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi
yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih
para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan
yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang


atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut
memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan,
dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan


membeli atau memiliki saham :

 Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan
perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari
pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin
mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang
saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga
kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui
sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai –
artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa
uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham -
atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap
pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga
jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah
dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

 CapitalGain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan
saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham
ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya
dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut
mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham
yang dijualnya.

Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:

 Capital Loss

Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi


dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.
Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,-
per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami
penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor
menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami
kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

 Risiko Likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh


Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini
hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir
setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil
penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari
hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut
dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegangsaham.

2. Surat Utang

Jenis-jenis surat utang yang diperdagangkan adalah :

1. Obligasi Korporasi adalah obligasi yang di terbitkan oleh Perusahaan


Swasta Nasional termasuk BUMN dan BUMD.
2. Surat Utang Negara adalah Surat Berharga yang diterbitkan oleh
Pemerintah sesuai Undang-Undang No. 24 Tahun 2002, terdiri dari:
o Obligasi Negara (termasuk Obligasi Negara Retail/ORI)
o Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
3. Sukuk Korporasi adalah Instrumen berpendapatan tetap yang
diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam&LK
Np. IX.A.13 tentang Efek Syariah.Pendapatan Sukuk Korporasi
berdasrkan Akad-akad yang tertuang dalam ketentuan Bapepam&LK
tentang Akad-akad Efek Syariah.
4. Surat Berharga Syariah Negara/SBSN atau Sukuk Negara adalah
Surat Berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah yang berdasarkan
Syariah Islam sesuai dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2008
Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
5. Efek Beragun Aset (EBA) adalah Efek bersifat utang yang diterbitkan
dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan.
3. Derivatif Keuangan

Derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan


(financial derivative). Derivatif keuangan merupakan instrumen
derivatif, di mana variabel-variabel yang mendasarinya adalah
instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi,
indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga
dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.

Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar


(pemodal dan perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung
nilai (hedging) atas portofolio yang mereka miliki.

Dasar Hukum

 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal


 Peraturan Pemerintah no.45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
 SK Bapepam No. Kep.07/PM/2003 Tgl. 20 Februari 2003 tentang
Penetapan Kontrak Berjangka atas Indeks Efek sebagai Efek
 Peraturan Bapepam No. III. E. 1 tgl. 31 Okt 2003 tentang Kontrak
Berjangka dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek
 SE Ketua Bapepam No. SE-01/PM/2002 tgl. 25 Februari 2002 tentang
Kontrak Berjangka Indeks Efek dalam Pelaporan MKBD Perusahaan
Efek
 Persetujuan tertulis Bapepam nomor S-356/PM/2004 tanggal 18 Pebruari
2004 perihal Persetujuan KBIE-LN (DJIA & DJ Japan Titans 100)

Beberapa Jenis Produk Turunan yang diperdagangkan di BEI:

1. Kontrak Opsi Saham (KOS)


OPTION adalah kontrak resmi yang memberikan Hak (tanpa adanya kewajiban)
untuk membeli atau menjual sebuah asset pada harga tertentu dalam jangka
waktu tertentu. Option pertama kali secara resmi diperdagangkan melalui
Chicago Board Exchange (CBOE) pada tahun 1973

KOS (Kontrak Opsi Saham) adalah Efek yang memuat hak beli (call option)
atau hak jual (put option) atas Underlying Stock (saham perusahaan tercatat,
yang menjadi dasar perdagangan seri KOS) dalam jumlah dan Strike Price
(harga yang ditetapkan oleh Bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan dalam
Exercise) tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu.

Call Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker)
untuk membeli sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar
kontrak tersebut. Sebaliknya, Put Option memberikan hak (bukan kewajiban)
kepada pemegang opsi (taker) untuk menjual sejumlah tertentu dari sebuah
instrumen yang menjadi dasar kontrak tersebut.

Opsi tipe Amerika memberikan kesempatan kepada pemegang opsi (taker)


untuk meng-exercise haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo. Sedangkan
Opsi Eropa hanya memberikan kesempatan kepada taker untuk meng-exercise
haknya pada saat waktu jatuh tempo.

Adapun karakteristik opsi saham yang diperdagangkan di BEI adalah sebagai


berikut :
Tipe KOS Call Option dan Put Option
Satuan Perdagangan 1 Kontrak = 10.000 opsi saham
Masa Berlaku 1,2 dan 3 bulan
Pelaksanaan Hak Metode Amerika (Setiap saat dalam jam tertentu di
(exercise) hari bursa, selama masa berlaku KOS)
Secara tunai pada T+1, dengan pedoman:
Penyelesaian
• call option = WMA – strike price
Pelaksanaan Hak
• put option = strike price – WMA
Margin Awal 10% dari nilai kontrak
adalah rata-rata tertimbang dari saham acuan opsi
WMA (weighted
selama 30 menit dan akan muncul setelah 15 menit
moving average)
berikutnya
adalah harga tebus (exercise price) untuk setiap seri
KOS yang ditetapkan 7 seri untuk call option dan 7
Strike Price
seri untuk put option berdasarkan closing price saham
acuan opsi saham
diberlakukan apabila:
Automatic exercise 110% dari strike > call option, jika WMA price
90% dari strike price < put option, jika WMA
• Senin – Kamis : Sesi 1: 09.30 – 12.00 WIB
Sesi 2: 13.30 – 16.00 WIB
Jam Perdagangan KOS
• Jum’at : Sesi 1: 09.30 – 11.30 WIB
Sesi 2: 14.00 – 16.00 WIB
• Senin – Kamis : 10.01 – 12.15 dan 13.45 – 16.15
Jam Pelaksanaan Hak WIB
• Jum’at : 10.01 – 11.45 dan 14.15 – 16.15 WIB
diperdagangkan secara lelang berkelanjutan
Premium
(continuous auction market)

2. KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK (KBIE)

1). LQ45 Futures

Kontrak Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual
suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang.
Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying
berupa indeks saham.

LQ45 Futures menggunakan underlying indeks LQ45, LQ45 telah dikenal


sebagai benchmark saham-saham di Pasar Modal Indonesia. Di tengah
perkembangan yang cepat di pasar modal Indonesia, indeks LQ45 dapat menjadi
alat yang cukup efektif dalam rangka melakukan tracking secara keseluruhan
dari pasar saham di Indonesia.

Spesifikasi Kontrak LQ45 Futures:

Underlying : Indeks LQ45


Multiplier : Rp. 500.000 per poin indeks
Periode Kontrak : Kontrak Bulanan (Spot Month)
Kontrak Bulanan Kedua (Second Month)
: Hari Senin s/d Kamis : Sesi 1: 09.15 – 12.00 WIB
Jam Trading

Sesi 2: 13.30 – 16. 15 WIB


Hari Jumat : Sesi 1: 09. 15 – 11.30 WIB
Sesi 2: 14.00 – 16. 15 WIB
Last Trading Day : Setiap Hari Bursa terakhir setiap bulan kontrak
Margin Awal : IDR 3.000.000/ kontrak

2). Mini LQ45 Futures

 Mini LQ45 Futures adalah kontrak yang menggunakan underlying yang


sama dengan LQ45 Futures yaitu indeks LQ45, hanya saja Mini LQ45
Futures memiliki multiplier yang lebih kecil (Rp 100 ribu / poin indeks
atau 1/5 dari LQ45 Futures) sehingga nilai transaksi, kebutuhan marjin
awal, dan fee transaksinya juga lebih kecil.
 Produk Mini LQ45 Futures ditujukan bagi investor pemula dan investor
retail yang ingin melakukan transaksi LQ45 dengan persyaratan yang
lebih kecil. Dengan demikian Mini LQ45 dapat digunakan sebagai
sarana pembelajaran investor retail yang baru akan mulai melakukan
transaksi di indeks LQ45
Spesifikasi Kontrak Mini LQ45 Futures:
Underlying : Indeks LQ45
Multiplier : Rp. 100.000 per poin indeks
Periode Kontrak : Kontrak Bulanan (Spot Month)
Kontrak Bulanan Kedua (Second Month)
Jam Perdagangan : Hari Senin s/d : Sesi 1: 09.15 – 12.00 WIB
Kamis
Sesi 2: 13.30 – 16. 15 WIB
Hari Jumat : Sesi 1: 09. 15 – 11.30 WIB
Sesi 2: 14.00 – 16. 15 WIB
Last Trading Day : Setiap Hari Bursa terakhir setiap bulan kontrak
Margin Awal : 4% dari nilai kontrak

3). LQ45 Futures Periodik

Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo dalam
periode Hari Bursa tertentu.

Spesifikasi Kontrak LQ45 Futures Periodik:


Underlying : Indeks LQ45
Multiplier : Rp.500.000,-
Periode Kontrak : Kontrak Periodik Harian (2 Hari Bursa)
Jam Perdagangan : Senin-Kamis : sesi I : 09.15-12.00 WIB
sesi II : 13.30-16.15 WIB
Jum'at : sesi I : 09.15-11.30 WIB
sesi II : 14.00-16.15 WIB
Fraksi Harga : 0,05 poin indeks
Margin Awal : IDR 3.000.000/ kontrak

4). Mini LQ45 Futures Periodik


Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo dalam
periode Hari Bursa tertentu.

Spesifikasi Kontrak Mini LQ45 Futures Periodik:


Underlying : Indeks LQ45
Multiplier : Rp.100.000,-
Periode Kontrak : Kontrak Periodik Harian (2 Hari Bursa)
Jam Perdagangan : Senin-Kamis : sesi I : 09.15-12.00 WIB
sesi II : 13.30-16.15 WIB
Jum'at : sesi I : 09.15-11.30 WIB
sesi II : 14.00-16.15 WIB
Fraksi Harga : 0,05 poin indeks
Margin Awal : 4% dari nilai kontrak

5). Japan (JP) Futures

Produk ini memberikan peluang kepada investor untuk melakukan investasi


secara global sekaligus memperluas rangkaian dan jangkauan produk derivatif
BEI ke produk yang menjadi benchmark dunia. Dengan JP Futures
memungkinkan investor menarik manfaat dari pergerakan pasar jepang sebagai
pasar saham paling aktif setelah pasar AS.

Spesifikasi Kontrak JP Futures:


Underlying : Dow Jones Japan Titan 100
Multiplier : Rp 50.000 per poin indeks
2 kontrak Bulan Kuartal terdekat (Bulan Kuartal adalah
Periode Kontrak :
Mar, Jun, Sep dan Des)
Sesi 1: 09.15 – 12.00 WIB
Jam Perdagangan : Senin s/d Kamis :
Sesi 2: 13.30 – 16.15 WIB
Sesi 1: 09.15 – 11.30 WIB
Jumat :
Sesi 2: 14.00 – 16.15 WIB
Last Trading : Hari Kamis kedua setiap Bulan Kontrak
Day
Margin
: 4% dari nilai kontrak
Awal

4. REKSADANA

Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk


menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di
investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal


1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya
dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan
dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer
investasi.

KEUNTUNGAN DAN RISIKO

Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa


Dana, antara lain:

 Pertama, pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar


dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat
memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana
terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan
jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan
terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan
diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang,
artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti
deposito, saham, obligasi.
 Kedua, Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi
di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli
bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan
keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan
tersebut.
 Ketiga, Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana
dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka
pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya
karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.

Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai


peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko,
antara lain:

 Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan


Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi,
dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana
tersebut.
 Risiko Likuiditas
Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi
jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali
(redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi
kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
 Risiko Wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul
ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana
tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai
pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti
wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang,
bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat
menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.

Dilihat dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:

1. Reksa Dana Pasar Uang (Moner Market Funds). Reksa Dana jenis ini
hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo
kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas
dan pemeliharaan modal.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis
ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam
bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif
lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
3. Reksa Dana Saham (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan
investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek
bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka
risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun
menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
4. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds). Reksa Dana jenis ini
melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat
Utang.

Produk-produk Pasar Modal Syariah di Bursa Efek


Indonesia

 Saham Syariah

Kriteria pemilihan saham syariah didasarkan kepada Peraturan Bapepam


& LK No. II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah,
pasal 1.b.7. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa Efek berupa
saham, termasuk HMETD Syariah dan Waran Syariah, yang diterbitkan
oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang tidak menyatakan bahwa
kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan
prinsip syariah.

 Sukuk / Obligasi Syariah

Berdasarkan peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang Penerbitan


Efek Syariah, definisi Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau
bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak
tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided share)).
 Jakarta Islamic Index (JII)

JII pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama
Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment
Management pada tanggal 3 Juli 2000. Meskipun demikian agar dapat
menghasilkan data historikal yang lebih panjang, hari dasar yang
digunakan untuk menghitung JII adalah tanggal 2 Januari 1995 dengan
angka indeks dasar sebesar 100. Metodologi perhitungan JII sama
dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan
Market Value Weigthed Average Index dengan menggunakan formula
Laspeyres.

 Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan Indeks yang telah


diluncurkan oleh BEI pada tanggal 12 Mei 2011. Konstituen ISSI adalah
seluruh saham yang tergabung dalam Daftar Efek Syariah dan tercatat di
BEI dimana pada saat Ini jumlah konstituen ISSI adalah sebanyak 219
saham. Dengan telah diluncurkannya ISSI maka BEI memiliki 2 Indeks
yang berbasis saham Syariah yaitu ISSI dan JII.

LAYANAN BURSA SAHAM INDONESIA

1. IDX MOBILE

Aplikasi IDXMobile powered by MKC adalah aplikasi (software) yang


menyediakan layanan informasi mengenai pergerakan harga saham dan
index saham yang terhubung langsung dengan BEI dan saat ini dapat
digunakan pada perangkat Blackberry serta smartphone dan tablet yang
berbasis Android.

2. IDX Virtual Trading

IDX Virtual Trading adalah suatu layanan aplikasi (software)


perdagangan Saham dan Derivatif, yang memungkinkan pengguna
dapat melakukan transaksi perdagangan secara virtual (simulasi)
seperti layaknya melakukan transaksi perdagangan secara real
(nyata) di Bursa.

IDX Virtual Trading menggunakan instrument data perdagangan


(dummy) sesuai dengan data perdagangan yang aktif, demikian pula
dengan waktu perdagangan dan peraturan yang berlaku di Bursa Efek
Indonesia.

Bursa Efek Indonesia tidak mengenakan biaya atas pendaftaran dan


penggunaan aplikasi IDX Virtual Trading.

Berikut cara menggunakan aplikasi IDX Virtual Trading:

 Melakukan pendaftaran penggunaan aplikasi IDX Virtual Trading


dengan mengisi form register yang tersedia pada web IDX
 Melakukan download dan instalasi aplikasi IDX Virtual Trading ke PC
user, dengan menggunakan user id dan password yang dikirimkan oleh
virtualtrading@idx.co.id
 Account IDX Virtual Trading baru dapat digunakan dalam jangka waktu
1 x 24 jam setelah melakukan aktifasi
 Account pengguna Aplikasi IDX Virtual Trading hanya dapat digunakan
selama 30 hari, untuk penggunaan selanjutnya diwajibkan mendaftarkan
kembali

3. IDX Investor Club

IDX Investor Club merupakan suatu wadah yang dibentuk oleh


PT Bursa Efek Indonesia untuk menjadi media interaksi para
investor dalam berbagi pengalaman berinvestasi di Pasar
Modal. IDX Investor Club memberikan berbagai manfaat bagi
anggotanya, seperti pelatihan, edukasi, Informasi yang bersifat
umum, dan lain sebagainya. Club ini diharapkan akan menjadi
salah satu sarana untuk merangsang pertumbuhan investor handal
di Indonesia.

Hal-hal Terkait Keanggotaan:


1. Bersifat terbatas, keanggotaan diperoleh melalui pendaftaran.
2. Tidak dipungut biaya dalam bentuk apapun (GRATIS).
3. Mendapatkan kesempatan:
a. Mengikuti IDX Investor Club Gathering, pertemuan anggota yang
menghadirkan pembicara kompeten di Pasar Modal.
b. Mendapat informasi dan prioritas keikutsertaan dalam acara
sosialisasi dan edukasi untuk umum yang diadakan oleh BEI.
c. Join mailing list IDX Investor Club dimana anggota akan
mendapatkan e-mail informasi terakhir mengenai Pasar Modal. E-mail
ke bei-investorclub@yahoogroups.com.
4. Mendapatkan membership card eksklusif yang menampilkan nomor
membership dan foto anggota.

Analisis SWOT
Strenght

 Merupakan salah satu bursa efek terbaik kedua di asia pasifik tahun
2011.1
 Memiliki fasilitas dan pelayanan yang relatif lengkap. Contoh fasilitas
yang mereka sediakan adalah halaman website : http://www.idx.co.id,
IDX MOBILEIDX Virtual Trading , IDX Investor Club
 Memiliki 450 perusahaan yang terdaftar di BEI 2

Weakness

 Masih sering terjadinya praktik insider trading.3

1
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/456376/38/

2
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/aktivitaspencatatan.aspx
 Laporan keuangan emiten yang kurang kredibel karena seringkali
emiten berusaha untuk mempercantik laporan keuangan.

Opportunities

 Minat investasi masyarakat di pasar modal meningkat.4


 Mulai dibukanya program pendidikan investasi saham.5

Threats

 Masih banyak alternatif investasi lain selain bursa efek.


 Pengetahuan masyarakat tentang investasi saham masih rendah.

3
http://personalfinance.kontan.co.id/main/investasi_pemula/read/18/Apa-Sih-Insider-Trading-
itu
4
http://www.investor.co.id/home/dirut-bei-minat-investasi-di-pasar-modal-meningkat/21286
5
http://www.investor.co.id/home/pendidikan-investasi-saham-investor-daily-dukung-
pencapaian-target-investor-bei/21011
DAFTAR PUSTAKA

Triyanto, Juni .2011 . “Bursa Saham-IHSG Terbaik Kedua di Asia-Pasifik” ,


Dalam seputar- indonesia.com . 31 December 2011 .

Fact book. 2011. http://www.idx.co.id

Anonim. 2011. “Apa Sih, Insider Trading itu?” .


Dalamhttp://personalfinance.kontan.co.id . 26 Juni 2008 .

Gor .2011. “Dirut BEI: Minat Investasi di Pasar Modal Meningkat” . Dalam
http://www.investor.co.id . 5 Oktober 2011 .

Gor . 2011. “Pendidikan Investasi Saham Investor Daily Dukung Pencapaian


Target Investor BEI” . Dalam http://www.investor.co.id. 29 September 2011 .

Julius R. Latumaerissa. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta : Salemba


Empat.

Kasmir. 1998. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT


RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai