AGENDA SIDANG
KONGRES NASIONAL FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL
INDONESIA
SIDANG PLENO I
KONDISIONAL a. Pembahasan dan Pengesahan agenda sidang
b. Pembahasan dan Pengesahan tata tertib sidang
c. Pemilihan dan Pengesahan presidium sidang tetap
SIDANG PLENO II
a. Pembacaan dan pembahasan Aturan Pokok dan Penjelasan
Aturan Pokok FKMTSI
KONDISIONAL b. Pembahasan dan Pengesahan Konsolidasi Forum Komunikasi
Pasal 1
Nama
Kongres Nasional Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia yang
selanjutnya disingkat menjadi Kongres Nasional FKMTSI.
Pasal 2
Peserta
Peserta Kongres Nasional terdiri dari :
1. Peserta penuh ,adalah maksimal 3 (tiga) orang dari masing-masing wilayah
yang terdaftar dipanitia sebagai peserta Temu Wicara Nasional, dan
dibuktikan dengan presensi yang ada pada panitia.
2. Peserta Peninjau adalah mahasiswa teknik sipil dari perguruan tinggi yang
terdaftar dipanitia sebagai peserta Temu Wicara Nasional, dan dibuktikan
dengan presensi yang ada pada panitia.
3. Undangan; adalah pihak-pihak yang secara khusus diundang oleh panitia
pelaksana.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban Peserta
1. Peserta Kongres Nasional mempunyai hak sebagai berikut :
a. peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara, mempunyai hak
memilih dan dipilih jika diijinkan oleh presidium sidang
b. peserta peninjau mempunyai hak bicara jika di ijinkan oleh presidium
sidang
c. undangan mempunyai hak bicara jika di ijinkan oleh presidium sidang
2. Peserta Kongres Nasional mempunyai kewajiban sebagai berikut :
a. Peserta penuh tidak dapat diwakilkan dalam setiap agenda persidangan
b. Peserta diharuskan hadir dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
kongres Nasional
c. Peserta diharuskan hadir sebelum sidang dimulai
d. Peserta diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan
e. Peserta wajib menjaga kelancaran, ketertiban jalannya agenda Kongres
Nasional
f. Peserta dilarang merokok selama sidang berlangsung
g. Peserta dilarang membawa obat-obatan terlarang, senjata tajam dan di
bawah pengaruh minuman keras selama sidang berlangsung
h. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan sidang tanpa
pemberitahuan kepada pimpinan sidang
i. Peserta dilarang melakukan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya
persidangan
j. Peserta wajib mentaati dan mengikuti agenda persidangan yang telah
disepakati
k. Peserta wajib mematuhi tata tertib sidang yang sudah disepakati
-3- KONGRES NASIONAL
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL
INDONESIA
JAYAPURA, 7 September 2017
Pasal 4
Presidium Sidang
Pasal 5
Kriteria Dan Tata Cara Pemilihan Presidium Sidang
1. Kriteria Presidium Sidang, adalah ;
a. calon presidium sidang berasal dari peserta penuh sidang yang
dicalonkan oleh wilayah.
b. pernah mengikuti rangkaian agenda Kongres FKMTSI
c. mengerti tata cara persidangan
d. mampu bersikap adil dan netral serta mampu memimpin sidang agar
berjalan lancar
2. Tata Cara Pemilihan Presidium Sidang adalah :
a. tiap wilayah berhak mencalonkan 1 (satu) orang dari wilayahnya
b. tiap calon presidium sidang diberi kesempatan untuk
memperkenalkan diri dan menyatakan kesediaannya untuk menjadi
presidium sidang
c. kepada calon - calon presidium sidang yang telah bersedia diberikan
kesempatan untuk melakukan lobby antar calon guna mencapai
mufakat
Pasal 6
Acara Pokok
Acara pokok Kongres Nasional adalah :
1. Pembahasan dan pengesahan Agenda Sidang Kongres Nasional
2. Pembahasan dan pengesahan Tata Tertib Sidang Kongres Nasional
3. Pemilihan dan pengesahan Presidium Sidang tetap Kongres Nasional
4. Pembacaan dan pembahasan APPAP FKMTSI
5. Pembahasan dan pengesahan rekomendasi internal dan eksternal Forum
Komunikasi
6. Pembahasan dan pengesahan Kriteria Calon Koordinator umum &
Mekanisme Pemilihan Koordinator umum.
-4- KONGRES NASIONAL
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL
INDONESIA
JAYAPURA, 7 September 2017
Pasal 7
Keputusan
1. Proses pengambilan keputusan ditempuh melalui musyawarah mufakat
2. Jika point 1 (satu) tidak terpenuhi maka dilakukan lobby, dan apabila
belum mendapat keputusan maka pengambilan keputusan dilakukan
dengan cara pemungutan suara (voting)
3. Setiap keputusan peserta sidang dibuat dalam surat ketetatapan Kongres
Nasional FKMTSI XXVIII di Papua dan Papua Barat secara tertulis yang
sudah ditetapkan, ditandatangani oleh presidium sidang dan dibacakan
dihadapan peserta Kongres Nasional.
Pasal 8
Ketukan
1. 1 kali ketukan untuk mengesahkan kesepakatan
2. 2 kali ketukan untuk membuka dan menutup pending/skorsing, pengalihan
presidium sidang
3. 3 kali ketukan untuk mengesahkan konsideran, membuka dan menutup
persidangan
Pasal 9
Kourum
1. Kongres Nasional dianggap sah dan memenuhi kourum apabila telah
dihadiri setengah tambah 1 (satu) dari jumlah peserta penuh yang mengisi
daftar hadir pertama
2. Apabila jumlah tersebut tidak terpenuhi , maka Kongres Nasional dapat
ditunda selama 2 x 10 menit setelah itu Kongres Nasional dapat dilanjutkan
dan dinyatakan sah.
Pasal 10
Sanksi
1. Peserta kongres yang tidak mematuhi tata tertib akan diberikan teguran
sebanyak 3 (tiga) kali oleh presidium sidang
2. Apabila teguran yang dimaksud pada poin (1) tidak diindahkan maka
presidium sidang berhak mengeluarkan peserta tersebut dari ruangan
sidang
Pasal 11
Penutup
1. Tata tertib Kongres Nasional ini dibuat sebagai acuan dan pedoman bagi
peserta sidang
2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian
dengan memperhatikan AP/PAP dan pendapat-pendapat yang berkembang
dalam sidang Kongres Nasional FKMTSI Papua dan Papua Barat
ATURAN POKOK
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL INDONESIA
BAB I
Bentuk, Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan
Pasal 1
Wadah ini berbentuk Forum.
Pasal 2
Wadah ini bernama Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia disingkat
FKMTSI.
Pasal 3
FKMTSI dideklarasikan pada tanggal 24 Desember 1987 di Bandung dan disahkan
pada tanggal 1 Maret 1989 di Jakarta dan untuk waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 4
FKMTSI berkedudukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
berpusat dimana koordinator umum terpilih berada dalam satu periode.
BAB II
Azas, Landasan dan Sifat
Pasal 5
FKMTSI berazaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 1945 serta Tridharma
Perguruan Tinggi.
Pasal 6
FKMTSI bersifat independen dan ilmiah.
BAB III
Fungsi dan Tujuan
Pasal 7
FKMTSI berfungsi sebagai wadah komunikasi, Pemersatu dan kegiatan yang bersifat
ilmiah bagi mahasiswa Teknik Sipil Se-Indonesia.
Pasal 8
FKMTSI bertujuan menampung dan menyalurkan Aspirasi Mahasiswa Teknik Sipil
Se-Indonesia.
1
BAB IV
Lambang, Bendera dan Lagu
Pasal 9
Lambang adalah logo FKMTSI.
Pasal 10
Bendera adalah Bendera FKMTSI.
2
Pasal 11
Lagu adalah Mars FKMTSI.
MARS FKMTSI
BAB V
Keanggotaan
Pasal 12
Anggota FKMTSI terdiri dari Organisasi Mahasiswa Teknik Sipil intra Perguruan
Tinggi Se-Indonesia yang diakui melalui kongres wilayah dan kongres nasional.
Pasal 13
Hak dan Kewajiban Anggota
a. Setiap anggota berhak mengikuti kegiatan FKMTSI
b. Setiap anggota wajib menjunjung tinggi aturan pokok, penjelasan aturan
pokok dan keputusan yang dikeluarkan oleh Kongres.
c. Setiap anggota wajib menjaga nama baik FKMTSI.
Pasal 14
Status Keanggotaan berakhir jika :
a. Atas Permintaan Anggota yang disetujui dalam kongres.
b. Atas Permintaan Forum yang disetujui dalam kongres.
BAB VI
Alat Kelengkapan FKMTSI
Pasal 15
Alat Kelengkapan FKMTSI adalah :
1. Kongres
2. Koordinator Umum
3. Koordinator Wilayah.
3
BAB VII
Kekuasaan
Pasal 16
Kekuasaan tertinggi terletak pada Kongres.
BAB VIII
Kongres FKMTSI
Pasal 17
1. Kongres merupakan musyawarah anggota yang bersifat perwakilan
2. Kongres diadakan 1 kali dalam satu tahun.
3. Dalam keadaan tertentu dapat dilaksanakan kongres istimewa
4. Peserta kongres adalah anggota yang terdaftar dalam FKMTSI.
Pasal 18
1. Kongres nasional berwenang :
a. Mengangkat dan memberhentikan koordinator umum
b. Mengubah dan menetapkan aturan pokok, penjelasan aturan pokok,
konsolidasi organisasi dan rekomendasi internal maupun eksternal
c. Meminta, mengevaluasi dan menetapkan laporan hasil kerja
koordinator umum selama 1 periode
d. Memilih dan menetapkan tuan rumah untuk temu wicara nasional
berikutnya.
2. Kongres wilayah berwenang :
a. Mengangkat dan memberhentikan koordinator wilayah
b. Meminta, mengevaluasi dan menetapkan laporan hasil kerja
koordinator wilayah selama 1 periode
c. Memilih dan menetapkan tuan rumah temu wicara regional FKMTSI
berikutnya.
BAB IX
Koordinator Umum
Pasal 19
Koordinator umum adalah wilayah yang ditunjuk untuk melaksanakan temu wicara
nasional FKMTSI.
Pasal 20
Koordinator umum mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Melaksanakan dan mensosialisasikan hasil-hasil kongres nasional FKMTSI
b. Melaksanakan kongres nasional pada temu wicara nasional FKMTSI
c. Mengkoordinasi setiap wilayah melalui koordinator wilayah dalam
pelaksanaan dan sosialisasi hasil-hasil kongres nasional FKMTSI
d. Sebagai pusat informasi kegiatan FKMTSI.
4
BAB X
Koordinator wilayah
Pasal 21
Koordinator wilayah adalah satu institusi dalam suatu wilayah yang ditunjuk untuk
mengkoordinir temu wicara regional FKMTSI
Pasal 22
Koordinator wilayah mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Melaksanakan dan mensosialisasikan hasil-hasil kongres nasional
FKMTSI.
b. Menjamin terlaksananya kongres regional FKMTSI sesuai dengan yang telah
disepakati di kongres regional sebelumnya.
c. Membantu koordinator umum dalam menyampaikan informasi FKMTSI
dalam wilayah masing-masing.
BAB XI
Kebendaharaan
Pasal 23
Harta benda FKMTSI diperoleh dari :
1. Sumbangan dari setiap perguruan tinggi yang telah terdaftar sebagai
anggota
2. Usaha dan perolehan lainnya yang sah dan tidak mengikat.
BAB XII
Pembubaran
Pasal 24
Pembubaran FKMTSI dilaksanakan hanya dan harus oleh kongres.
BAB XIII
Perubahan Aturan Pokok
Pasal 25
Perubahan Aturan pokok hanya dapat dilakukan oleh kongres nasional.
Pasal 26
Perubahan aturan pokok dapat dilakukan bila sekurang-kurangnya 3/4 anggota
FKMTSI hadir dan 3/4 dari anggota yang hadir setuju.
5
BAB XIV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 27
Hal-hal yang belum diatur dalam aturan pokok dimuat dalam peraturan-peraturan /
ketentuan-ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan aturan pokok.
6
PENJELASAN ATURAN POKOK
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL INDONESIA
BAB I
Bentuk, Nama, waktu dan tempat kedudukan
Pasal 1
( sudah jelas )
Pasal 2
( sudah jelas)
Pasal 3
( sudah jelas )
Pasal 4
( sudah jelas )
BAB II
Azas, Landasan dan Sifat
Pasal 5
( sudah jelas )
Pasal 6
( sudah jelas )
BAB III
Fungsi dan Tujuan
Pasal 7
( sudah jelas )
Pasal 8
( sudah jelas )
7
BAB IV
Lambang, Bendera dan Lagu
Pasal 9
a. Bentuk
- 4 (empat) arah panah bermakna mahasiswa teknik sipil berasal dari
berbagai penjuru untuk berkumpul di satu wadah yaitu FKMTSI.
- Piramida tampak atas bermakna konstruksi
- Bulatan (Lingkaran) melambangkan dunia.
b. Warna
- Warna Hitam melambangkan keabadian dan Kedalaman ilmu
- Warna Merah melambangkan keberanian
- Warna Biru melambangkan wawasan yang luas
- Warna Putih melambangkan kesucian
- Warna Merah & Hitam melambangkan warna kebesaran Teknik
- Warna Kuning melambangkan Profesi insan Teknik Sipil.
Pasal 10
Bendera
Ukuran Bendera : 1 x 1,989 m
Jumlah Ikatan : 3 Buah
Warna Dasar : Putih dan terdapat logo FKMTSI di tengah
Bentuk : Persegi panjang dan dikelilingi renda (tali rumbai)
berwarna kuning.
8
Pasal 11
Lagu adalah Mars FKMTSI yang diciptakan oleh Anto Mahmud yang ditetapkan pada
kongres Temu Wicara V di Malang.
MARS FKMTSI
BAB V
Keanggotaan
Pasal 12
Anggota adalah Institusi yang mendaftarkan diri kepada Koordinator umum melalui
Koordinator wilayah dan di Sahkan pada Kongres Nasional.
9
Pasal 13
(Sudah jelas)
Pasal 14
(Sudah jelas)
BAB VI
Alat Kelengkapan FKMTSI
Pasal 15
Alat Kelengkapan FKMTSI
Kongres FKMTSI terdiri dari :
- Kongres nasional yang dilaksanakan pada Temu Wicara nasional FKMTSI
- Kongres wilayah yang dilaksanakan pada Temu Wicara regional FKMTSI
BAB VII
Kekuasaan
Pasal 16
( sudah Jelas )
BAB VIII
Kongres FKMTSI
Pasal 17
1. Kongres nasional dilaksanakan 1 kali dalam satu tahun
2. Kongres wilayah dilaksanakan 1 kali dalam satu tahun, setelah pelaksanaan
kongres nasional FKMTSI
3. Kongres istimewa dapat dilaksanakan dengan alasan :
a. Koordinator umum atau koordinator wilayah melakukan pelanggaran
terhadap hasil-hasil kongres
b. Koordinator umum atau koordinator wilayah mengundurkan diri.
Pasal 18
Pengaturan dalam hal kongres sub wilayah mengacu kepada pasal 18 aturan pokok
Bab IX
Koordinator Umum
Pasal 19
Pembahasan dalam hal - hal mengenai sub wilayah mengacu kepada pasal 18, 19,
20, 21, 22 aturan pokok.
Pasal 20
( Sudah Jelas )
10
Bab X
Koordinator wilayah
Pasal 21
( Sudah Jelas )
Pasal 22
( Sudah Jelas )
BAB XI
Kebendaharaan
Pasal 23
(sudah jelas)
BAB XII
Pembubaran
Pasal 24
Kongres yang dimaksud adalah kongres nasional.
BAB XIII
Perubahan Aturan Pokok
Pasal 25
( Sudah Jelas)
Pasal 26
( Sudah Jelas )
BAB XIV
Aturan Tambahan
Pasal 27
( Sudah Jelas )
11
KONSOLIDASI FKMTSI
b. Bendera FKMTSI
- Ukuran : 1 x 1,989 m
- Bentuk Persegi panjang dengan warna dasar bendera Putih dilengkapi
renda (tali rumbai) berwarna kuning mengelilingi bendera dan di tengah
bendera terdapat logo FKMTSI sesuai dengan gambar terlampir.
- Bendera Wilayah dengan menambahkan tulisan Wilayah-nya di bawah logo
FKMTSI dengan huruf berwarna biru, format Times new roman, sesuai
dengan gambar terlampir.
- Penyeragaman bendera nasional dan wilayah di produksi di wilayah jawa
tengah.
- Bendera wilayah dan nasional di border.
- Bendera nasional di museumkan di lokasi TW-NAS yaitu wilayah XVI.
- Bendera wilayah akan di museumkan di tempat atau instansi Korwil sekarang berada.
12
c. Stempel
- Nasional, menggunakan logo FKMTSI
- Wilayah, menggunakan logo FKMTSI dengan menambahkan Wilayah-nya di
bawah Logo FKMTSI.
- Tinta stempel berwarna biru.
14
Wilayah Aceh
• Universitas Malikussaleh
• Universitas Samudra
• Universitas Al-Muslim
• Universitas Abulyatama
• Universitas Asahan
1
Wilayah II : Riau dan Kepulauan Riau
• Universitas Riau
• Universitas Abdurrab
• Universitas Andalas
• Universitas Ekasakti
• Universitas Jambi
• Universitas Sriwijaya
• Universitas Bengkulu
• Universitas IBA
Wilayah V : Jakarta-LAMPUNG
• Universitas Trisakti
• Universitas Krisnadwipayana
• Universitas Jayabaya
• Universitas Pancasila
• Universitas Borobudur
• Universitas Lampung
• Universitas Saburai
Wilayah VI : JABAR-BANTEN
• Universitas Swadaya Gunung Jati
• Universitas Siliwangi
• Universitas Galuh
• Universitas Majalengka
• Universitas Subang
• Universitas Langlangbuana
• Politeknik TEDC
• Universitas Suryakancana
• Politeknik Sukabumi
• Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra
• Universitas Pakuan
• Universitas Gunadarma
• Universitas Diponegoro
• Universitas Semarang
• Universitas Brawijaya
• Universitas Jember
• Universitas Bojonegoro
7
• Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
• Universitas Dr Soetomo
• Universitas Bhayangkara
• Universitas Kadiri
• Universitas Madura
Wilayah X : Kalimantan
• Universitas Borneo Tarakan
• Universitas Balikpapan
8
• Politeknik Negeri Balikpapan
• Universitas Palangkaraya
• Politeknik Sendawar
• Universitas Kaltara
• Universitas Antakusuma
• Politeknik Manado
• Universitas Gorontalo
10
• STITEK Binataruna Gorontalo
• Universitas Khairun
• Universitas Lakidende
• Universitas Musamus
i. Tiap wilayah wajib membuat karya ilmiah atau / dan menciptakan karya nyata yang
mengatasnamakan FKMTSI dan dibahas pada konsolidasi kongres nasional.
j. Tuan rumah TW-NAS diwajibkan mencetak materi ilmiah dari setiap kegiatan ilmiah TW-
NAS yang sedang berlangsung untuk dibagikan kepada masing-masing wilayah.
k. Memberikan sertifikat atau piagam anggota yang sudah terdaftar sebagai anggota
FKMTSI yang terdaftar di kongres nasional
a. Melaksanakan abdi sosial yang bersifat ilmiah dalam bidang teknik sipil baik berbentuk jasa
maupun karya nyata.
b. Pendataan alumni FKMTSI yang dibantu oleh korwil masing-masing kemudian