Anda di halaman 1dari 60

KONGRES NASIONAL XXVIII

FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA

TEKNIK SIPIL INDONESIA


WILAYAH XVI

PAPUA DAN PAPUA BARAT

07-09 SEPTEMBER 2017


-1- KONGRES NASIONAL
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL
INDONESIA
JAYAPURA, 7 September 2017

AGENDA SIDANG
KONGRES NASIONAL FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL
INDONESIA

WAKTU AGENDA SIDANG


Rabu, 7 September 2016

KONDISIONAL Registrasi peserta sidang


PEMBUKAAN
Dilakukan dengan susunan acara :
a. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars FKMTSI seluruh
KONDISIONAL peserta TW-Nas XXVII
b. Sambutan Koordinator Umum
c. Pembacaan Doa

SIDANG PLENO I
KONDISIONAL a. Pembahasan dan Pengesahan agenda sidang
b. Pembahasan dan Pengesahan tata tertib sidang
c. Pemilihan dan Pengesahan presidium sidang tetap
SIDANG PLENO II
a. Pembacaan dan pembahasan Aturan Pokok dan Penjelasan
Aturan Pokok FKMTSI
KONDISIONAL b. Pembahasan dan Pengesahan Konsolidasi Forum Komunikasi

Kamis, 8 Desember 2016 Lanjutan SIDANG PLENO II


SIDANG PLENO III
a. Pengajuan dan penetapan anggota baru FKMTSI Nasional
b. Pemaparan laporan kinerja koordinator wilayah
c. Pemaparan laporan kinerja koordinator umum
KONDISIONAL d. Pembahasan dan Pengesahan rekomendasi internal dan
eksternal Forum Komunikasi
e. Pemaparan kesiapan calon tuan kordinator umum
f. Pemilihan dan Pengesahan Koordinator umum dan tuan
rumah
PENUTUPAN
a. Penyerahan atribut kepada koordinator Umum
b. Sambutan dari koordinator umum terpilih
KONDISIONAL c. Menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars FKMTSI
d. Doa
-2- KONGRES NASIONAL
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL
INDONESIA
JAYAPURA, 7 SEPTEMBER 2017

TATA TERTIB KONGRES NASIONAL


FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL INDONESIA

Pasal 1
Nama
Kongres Nasional Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia yang
selanjutnya disingkat menjadi Kongres Nasional FKMTSI.

Pasal 2
Peserta
Peserta Kongres Nasional terdiri dari :
1. Peserta penuh ,adalah maksimal 3 (tiga) orang dari masing-masing wilayah
yang terdaftar dipanitia sebagai peserta Temu Wicara Nasional, dan
dibuktikan dengan presensi yang ada pada panitia.
2. Peserta Peninjau adalah mahasiswa teknik sipil dari perguruan tinggi yang
terdaftar dipanitia sebagai peserta Temu Wicara Nasional, dan dibuktikan
dengan presensi yang ada pada panitia.
3. Undangan; adalah pihak-pihak yang secara khusus diundang oleh panitia
pelaksana.

Pasal 3
Hak dan Kewajiban Peserta
1. Peserta Kongres Nasional mempunyai hak sebagai berikut :
a. peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara, mempunyai hak
memilih dan dipilih jika diijinkan oleh presidium sidang
b. peserta peninjau mempunyai hak bicara jika di ijinkan oleh presidium
sidang
c. undangan mempunyai hak bicara jika di ijinkan oleh presidium sidang
2. Peserta Kongres Nasional mempunyai kewajiban sebagai berikut :
a. Peserta penuh tidak dapat diwakilkan dalam setiap agenda persidangan
b. Peserta diharuskan hadir dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
kongres Nasional
c. Peserta diharuskan hadir sebelum sidang dimulai
d. Peserta diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan
e. Peserta wajib menjaga kelancaran, ketertiban jalannya agenda Kongres
Nasional
f. Peserta dilarang merokok selama sidang berlangsung
g. Peserta dilarang membawa obat-obatan terlarang, senjata tajam dan di
bawah pengaruh minuman keras selama sidang berlangsung
h. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan sidang tanpa
pemberitahuan kepada pimpinan sidang
i. Peserta dilarang melakukan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya
persidangan
j. Peserta wajib mentaati dan mengikuti agenda persidangan yang telah
disepakati
k. Peserta wajib mematuhi tata tertib sidang yang sudah disepakati
-3- KONGRES NASIONAL
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL
INDONESIA
JAYAPURA, 7 September 2017

Pasal 4
Presidium Sidang

1. presidium sidang sementara adalah SC


2. presidium sidang tetap dipilih dari dan oleh peserta penuh sidang
3. pimpinan sidang tetap adalah presidium sidang yang berjumlah 3 (tiga)
orang
4. presidium sidang tetap berhak dan berkewajiban melakukan teguran dan
atau sanksi kepada peserta sidang
5. presidium sidang tetap berwenang untuk memimpin persidangan selama
kongres berlangsung, menjaga kelancaran persidangan, menjaga
ketertiban persidangan, dan menetapkan hasil persidangan serta bersikap
adil kepada semua peserta

Pasal 5
Kriteria Dan Tata Cara Pemilihan Presidium Sidang
1. Kriteria Presidium Sidang, adalah ;
a. calon presidium sidang berasal dari peserta penuh sidang yang
dicalonkan oleh wilayah.
b. pernah mengikuti rangkaian agenda Kongres FKMTSI
c. mengerti tata cara persidangan
d. mampu bersikap adil dan netral serta mampu memimpin sidang agar
berjalan lancar
2. Tata Cara Pemilihan Presidium Sidang adalah :
a. tiap wilayah berhak mencalonkan 1 (satu) orang dari wilayahnya
b. tiap calon presidium sidang diberi kesempatan untuk
memperkenalkan diri dan menyatakan kesediaannya untuk menjadi
presidium sidang
c. kepada calon - calon presidium sidang yang telah bersedia diberikan
kesempatan untuk melakukan lobby antar calon guna mencapai
mufakat

d. apabila point c atau point diatas tidak terpenuhi maka dilakukan


pemilihan dengan suara terbanyak.

Pasal 6
Acara Pokok
Acara pokok Kongres Nasional adalah :
1. Pembahasan dan pengesahan Agenda Sidang Kongres Nasional
2. Pembahasan dan pengesahan Tata Tertib Sidang Kongres Nasional
3. Pemilihan dan pengesahan Presidium Sidang tetap Kongres Nasional
4. Pembacaan dan pembahasan APPAP FKMTSI
5. Pembahasan dan pengesahan rekomendasi internal dan eksternal Forum
Komunikasi
6. Pembahasan dan pengesahan Kriteria Calon Koordinator umum &
Mekanisme Pemilihan Koordinator umum.
-4- KONGRES NASIONAL
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL
INDONESIA
JAYAPURA, 7 September 2017

Pasal 7
Keputusan
1. Proses pengambilan keputusan ditempuh melalui musyawarah mufakat
2. Jika point 1 (satu) tidak terpenuhi maka dilakukan lobby, dan apabila
belum mendapat keputusan maka pengambilan keputusan dilakukan
dengan cara pemungutan suara (voting)
3. Setiap keputusan peserta sidang dibuat dalam surat ketetatapan Kongres
Nasional FKMTSI XXVIII di Papua dan Papua Barat secara tertulis yang
sudah ditetapkan, ditandatangani oleh presidium sidang dan dibacakan
dihadapan peserta Kongres Nasional.

Pasal 8
Ketukan
1. 1 kali ketukan untuk mengesahkan kesepakatan
2. 2 kali ketukan untuk membuka dan menutup pending/skorsing, pengalihan
presidium sidang
3. 3 kali ketukan untuk mengesahkan konsideran, membuka dan menutup
persidangan

Pasal 9
Kourum
1. Kongres Nasional dianggap sah dan memenuhi kourum apabila telah
dihadiri setengah tambah 1 (satu) dari jumlah peserta penuh yang mengisi
daftar hadir pertama
2. Apabila jumlah tersebut tidak terpenuhi , maka Kongres Nasional dapat
ditunda selama 2 x 10 menit setelah itu Kongres Nasional dapat dilanjutkan
dan dinyatakan sah.

Pasal 10
Sanksi
1. Peserta kongres yang tidak mematuhi tata tertib akan diberikan teguran
sebanyak 3 (tiga) kali oleh presidium sidang
2. Apabila teguran yang dimaksud pada poin (1) tidak diindahkan maka
presidium sidang berhak mengeluarkan peserta tersebut dari ruangan
sidang

Pasal 11
Penutup
1. Tata tertib Kongres Nasional ini dibuat sebagai acuan dan pedoman bagi
peserta sidang
2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian
dengan memperhatikan AP/PAP dan pendapat-pendapat yang berkembang
dalam sidang Kongres Nasional FKMTSI Papua dan Papua Barat
ATURAN POKOK
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL INDONESIA

BAB I
Bentuk, Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan

Pasal 1
Wadah ini berbentuk Forum.

Pasal 2
Wadah ini bernama Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia disingkat
FKMTSI.

Pasal 3
FKMTSI dideklarasikan pada tanggal 24 Desember 1987 di Bandung dan disahkan
pada tanggal 1 Maret 1989 di Jakarta dan untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 4
FKMTSI berkedudukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
berpusat dimana koordinator umum terpilih berada dalam satu periode.

BAB II
Azas, Landasan dan Sifat

Pasal 5
FKMTSI berazaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 1945 serta Tridharma
Perguruan Tinggi.

Pasal 6
FKMTSI bersifat independen dan ilmiah.

BAB III
Fungsi dan Tujuan

Pasal 7
FKMTSI berfungsi sebagai wadah komunikasi, Pemersatu dan kegiatan yang bersifat
ilmiah bagi mahasiswa Teknik Sipil Se-Indonesia.

Pasal 8
FKMTSI bertujuan menampung dan menyalurkan Aspirasi Mahasiswa Teknik Sipil
Se-Indonesia.
1
BAB IV
Lambang, Bendera dan Lagu

Pasal 9
Lambang adalah logo FKMTSI.

Pasal 10
Bendera adalah Bendera FKMTSI.
2
Pasal 11
Lagu adalah Mars FKMTSI.
MARS FKMTSI

MARI KITA BERSATU PADU DI DALAM FKMTSI


SEBAGAI BAKTI PADAMU PERTIWI
MAHASISWA YANG MANDIRI

WADAH KITA FKMTSI


MENGISI KEMERDEKAAN
PENGEMBAN MULIA CITA-CITA BANGSA
DENGAN JIWA PANCASILA

FKMTSI JADILAH TAULADAN


MAHASISWA INDONESIA

FKMTSI GEMAKANLAH KINI


DISELURUH NUSANTARA (2X)

BAB V
Keanggotaan

Pasal 12
Anggota FKMTSI terdiri dari Organisasi Mahasiswa Teknik Sipil intra Perguruan
Tinggi Se-Indonesia yang diakui melalui kongres wilayah dan kongres nasional.

Pasal 13
Hak dan Kewajiban Anggota
a. Setiap anggota berhak mengikuti kegiatan FKMTSI
b. Setiap anggota wajib menjunjung tinggi aturan pokok, penjelasan aturan
pokok dan keputusan yang dikeluarkan oleh Kongres.
c. Setiap anggota wajib menjaga nama baik FKMTSI.

Pasal 14
Status Keanggotaan berakhir jika :
a. Atas Permintaan Anggota yang disetujui dalam kongres.
b. Atas Permintaan Forum yang disetujui dalam kongres.

BAB VI
Alat Kelengkapan FKMTSI

Pasal 15
Alat Kelengkapan FKMTSI adalah :
1. Kongres
2. Koordinator Umum
3. Koordinator Wilayah.
3
BAB VII
Kekuasaan

Pasal 16
Kekuasaan tertinggi terletak pada Kongres.

BAB VIII
Kongres FKMTSI

Pasal 17
1. Kongres merupakan musyawarah anggota yang bersifat perwakilan
2. Kongres diadakan 1 kali dalam satu tahun.
3. Dalam keadaan tertentu dapat dilaksanakan kongres istimewa
4. Peserta kongres adalah anggota yang terdaftar dalam FKMTSI.

Pasal 18
1. Kongres nasional berwenang :
a. Mengangkat dan memberhentikan koordinator umum
b. Mengubah dan menetapkan aturan pokok, penjelasan aturan pokok,
konsolidasi organisasi dan rekomendasi internal maupun eksternal
c. Meminta, mengevaluasi dan menetapkan laporan hasil kerja
koordinator umum selama 1 periode
d. Memilih dan menetapkan tuan rumah untuk temu wicara nasional
berikutnya.
2. Kongres wilayah berwenang :
a. Mengangkat dan memberhentikan koordinator wilayah
b. Meminta, mengevaluasi dan menetapkan laporan hasil kerja
koordinator wilayah selama 1 periode
c. Memilih dan menetapkan tuan rumah temu wicara regional FKMTSI
berikutnya.

BAB IX
Koordinator Umum

Pasal 19
Koordinator umum adalah wilayah yang ditunjuk untuk melaksanakan temu wicara
nasional FKMTSI.

Pasal 20
Koordinator umum mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Melaksanakan dan mensosialisasikan hasil-hasil kongres nasional FKMTSI
b. Melaksanakan kongres nasional pada temu wicara nasional FKMTSI
c. Mengkoordinasi setiap wilayah melalui koordinator wilayah dalam
pelaksanaan dan sosialisasi hasil-hasil kongres nasional FKMTSI
d. Sebagai pusat informasi kegiatan FKMTSI.
4
BAB X
Koordinator wilayah

Pasal 21

Koordinator wilayah adalah satu institusi dalam suatu wilayah yang ditunjuk untuk
mengkoordinir temu wicara regional FKMTSI

Pasal 22
Koordinator wilayah mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Melaksanakan dan mensosialisasikan hasil-hasil kongres nasional
FKMTSI.
b. Menjamin terlaksananya kongres regional FKMTSI sesuai dengan yang telah
disepakati di kongres regional sebelumnya.
c. Membantu koordinator umum dalam menyampaikan informasi FKMTSI
dalam wilayah masing-masing.

BAB XI
Kebendaharaan

Pasal 23
Harta benda FKMTSI diperoleh dari :
1. Sumbangan dari setiap perguruan tinggi yang telah terdaftar sebagai
anggota
2. Usaha dan perolehan lainnya yang sah dan tidak mengikat.

BAB XII
Pembubaran

Pasal 24
Pembubaran FKMTSI dilaksanakan hanya dan harus oleh kongres.

BAB XIII
Perubahan Aturan Pokok

Pasal 25
Perubahan Aturan pokok hanya dapat dilakukan oleh kongres nasional.

Pasal 26
Perubahan aturan pokok dapat dilakukan bila sekurang-kurangnya 3/4 anggota
FKMTSI hadir dan 3/4 dari anggota yang hadir setuju.
5
BAB XIV
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 27
Hal-hal yang belum diatur dalam aturan pokok dimuat dalam peraturan-peraturan /
ketentuan-ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan aturan pokok.
6
PENJELASAN ATURAN POKOK
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL INDONESIA

BAB I
Bentuk, Nama, waktu dan tempat kedudukan

Pasal 1
( sudah jelas )

Pasal 2
( sudah jelas)

Pasal 3
( sudah jelas )

Pasal 4
( sudah jelas )

BAB II
Azas, Landasan dan Sifat

Pasal 5
( sudah jelas )

Pasal 6
( sudah jelas )

BAB III
Fungsi dan Tujuan

Pasal 7
( sudah jelas )

Pasal 8
( sudah jelas )
7
BAB IV
Lambang, Bendera dan Lagu

Pasal 9

a. Bentuk
- 4 (empat) arah panah bermakna mahasiswa teknik sipil berasal dari
berbagai penjuru untuk berkumpul di satu wadah yaitu FKMTSI.
- Piramida tampak atas bermakna konstruksi
- Bulatan (Lingkaran) melambangkan dunia.

b. Warna
- Warna Hitam melambangkan keabadian dan Kedalaman ilmu
- Warna Merah melambangkan keberanian
- Warna Biru melambangkan wawasan yang luas
- Warna Putih melambangkan kesucian
- Warna Merah & Hitam melambangkan warna kebesaran Teknik
- Warna Kuning melambangkan Profesi insan Teknik Sipil.

Pasal 10
Bendera
Ukuran Bendera : 1 x 1,989 m
Jumlah Ikatan : 3 Buah
Warna Dasar : Putih dan terdapat logo FKMTSI di tengah
Bentuk : Persegi panjang dan dikelilingi renda (tali rumbai)
berwarna kuning.
8
Pasal 11
Lagu adalah Mars FKMTSI yang diciptakan oleh Anto Mahmud yang ditetapkan pada
kongres Temu Wicara V di Malang.

MARS FKMTSI

MARI KITA BERSATU PADU DI DALAM FKMTSI


SEBAGAI BAKTI PADAMU PERTIWI
MAHASISWA YANG MANDIRI

WADAH KITA FKMTSI


MENGISI KEMERDEKAAN
PENGEMBAN MULIA CITA-CITA BANGSA
DENGAN JIWA PANCASILA

FKMTSI JADILAH TAULADAN


MAHASISWA INDONESIA

FKMTSI GEMAKANLAH KINI


DISELURUH NUSANTARA (2X)

BAB V
Keanggotaan
Pasal 12
Anggota adalah Institusi yang mendaftarkan diri kepada Koordinator umum melalui
Koordinator wilayah dan di Sahkan pada Kongres Nasional.

9
Pasal 13
(Sudah jelas)

Pasal 14
(Sudah jelas)

BAB VI
Alat Kelengkapan FKMTSI

Pasal 15
Alat Kelengkapan FKMTSI
Kongres FKMTSI terdiri dari :
- Kongres nasional yang dilaksanakan pada Temu Wicara nasional FKMTSI
- Kongres wilayah yang dilaksanakan pada Temu Wicara regional FKMTSI

BAB VII
Kekuasaan

Pasal 16
( sudah Jelas )

BAB VIII
Kongres FKMTSI

Pasal 17
1. Kongres nasional dilaksanakan 1 kali dalam satu tahun
2. Kongres wilayah dilaksanakan 1 kali dalam satu tahun, setelah pelaksanaan
kongres nasional FKMTSI
3. Kongres istimewa dapat dilaksanakan dengan alasan :
a. Koordinator umum atau koordinator wilayah melakukan pelanggaran
terhadap hasil-hasil kongres
b. Koordinator umum atau koordinator wilayah mengundurkan diri.

Pasal 18
Pengaturan dalam hal kongres sub wilayah mengacu kepada pasal 18 aturan pokok

Bab IX
Koordinator Umum

Pasal 19
Pembahasan dalam hal - hal mengenai sub wilayah mengacu kepada pasal 18, 19,
20, 21, 22 aturan pokok.

Pasal 20
( Sudah Jelas )
10
Bab X
Koordinator wilayah

Pasal 21
( Sudah Jelas )

Pasal 22
( Sudah Jelas )

BAB XI

Kebendaharaan
Pasal 23
(sudah jelas)

BAB XII
Pembubaran

Pasal 24
Kongres yang dimaksud adalah kongres nasional.

BAB XIII
Perubahan Aturan Pokok

Pasal 25
( Sudah Jelas)

Pasal 26
( Sudah Jelas )

BAB XIV
Aturan Tambahan

Pasal 27
( Sudah Jelas )
11
KONSOLIDASI FKMTSI

1. Atribut FKMTSI terdiri dari :


a. Logo FKMTSI

b. Bendera FKMTSI
- Ukuran : 1 x 1,989 m
- Bentuk Persegi panjang dengan warna dasar bendera Putih dilengkapi
renda (tali rumbai) berwarna kuning mengelilingi bendera dan di tengah
bendera terdapat logo FKMTSI sesuai dengan gambar terlampir.
- Bendera Wilayah dengan menambahkan tulisan Wilayah-nya di bawah logo
FKMTSI dengan huruf berwarna biru, format Times new roman, sesuai
dengan gambar terlampir.
- Penyeragaman bendera nasional dan wilayah di produksi di wilayah jawa
tengah.
- Bendera wilayah dan nasional di border.
- Bendera nasional di museumkan di lokasi TW-NAS yaitu wilayah XVI.
- Bendera wilayah akan di museumkan di tempat atau instansi Korwil sekarang berada.
12
c. Stempel
- Nasional, menggunakan logo FKMTSI
- Wilayah, menggunakan logo FKMTSI dengan menambahkan Wilayah-nya di
bawah Logo FKMTSI.
- Tinta stempel berwarna biru.

d. Baju Dinas FKMTSI


- Berbentuk baju kemeja berlengan panjang, dengan 1 (satu) kantong baju di
dada sebelah kiri dan kanan.
- Berwarna Hitam.
- Logo FKMTSI Wilayah diletakkan diatas kantong baju sebelah kiri dengan
warna dasar putih berbentuk persegi panjang dengan ukuran 6x8 cm
dengan menambahkan tulisan wilayahnya di bawah logo FKMTSI dan di
border .
- Identitas pemakai diletakkan di atas kantong baju sebelah kanan dengan
bentuk papan nama ukuran menyesuaikan, tulisan nama identitas dengan
warna dasar hitam dan tulisan kuning
- Logo Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil diletakkan di lengan baju sebelah
kiri
- Bendera Indonesia diletakkan di lengan baju sebelah kanan atas dengan
jarak 2,4 cm dari batas lengan bahu dengan ukuran panjang 8 cm dan lebar
4 cm.
13
2. Aturan Penggunaan Atribut FKMTSI
- Bendera digunakan dalam setiap agenda kegiatan yang dilaksanakan oleh
dan atas nama FKMTSI.
- Baju Dinas FKMTSI digunakan untuk menghadiri acara-acara resmi atas
nama FKMTSI baik dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh FKMTSI dan atau
institusi lainnya.
- Penggunaan lambang dilarang digunakan di tempat-tempat yang dapat
mencemarkan nama baik FKMTSI.

3. Daftar Tuan Rumah Temu Wicara Nasional FKMTSI :


- Temu Wicara I FKMTSI di Bandung (1987)
- Temu Wicara II FKMTSI di Jakarta (1989)
- Temu Wicara III FKMTSI di Medan (1990)
- Temu Wicara IV FKMTSI di Ujung Pandang (1991)
- Temu Wicara V FKMTSI di Surabaya (1992)
- Temu Wicara VI FKMTSI di Yogyakarta
- Temu Wicara VII FKMTSI di Padang (1994)
- Temu Wicara VIII FKMTSI di Semarang
- Temu Wicara IX FKMTSI di Jakarta (1996)
- Temu Wicara X FKMTSI di Pontianak (1997)
- Temu Wicara XI FKMTSI di Palu (1998)
- Temu Wicara XII FKMTSI di Bali (1999)
- Temu Wicara XIII FKMTSI di Palembang (2000)
- Temu Wicara XIV FKMTSI di Pekanbaru (2001)

14

- Temu Wicara XV FKMTSI di Yogyakarta (2002)


- Temu Wicara XVI FKMTSI di Makassar (2003)
- Temu Wicara XVII FKMTSI di Samarinda (2004)
- Temu Wicara XVIII FKMTSI di Jakarta (Tidak Terlaksana)
- Pertemuan Nasional FKMTSI di Balikpapan (2006)
- Temu Wicara XIX FKMTSI di Manado (2006)
- Temu Wicara XX FKMTSI di Palangkaraya (2007)
- Temu Wicara XXI FKMTSI di Padang (2009-Tidak Terlaksana)
- Pertemuan Nasional di Makassar (2010)
- Temu Wicara XXII FKMTSI di Bandung (2011)
- Temu Wicara XXIII FKMTSI di Aceh (2012)
- Temu Wicara XXIV FKMTSI di Tarakan Kalimantan Timur (2013)
- Temu Wicara XXV FKMTSI di Toraja Sulselbar (2014)
- Temu Wicara XXVI FKMTSI di Gorontalo (2015)
- Temu Wicara XXVII FKMTSI di Jawa Tengah (2016)
- Temu Wicara XXVIII FKMTSI di Papua & Papua Barat (2017)
14
WILAYAH HUKUM

Wilayah Aceh
• Universitas Malikussaleh

• Universitas Muhammadiyah Aceh

• Universitas Syiah Kuala

• Politeknik Negeri Lhokseumawe

• Universitas Samudra

• Universitas Al-Muslim

• Universitas Teuku Umar

• Universitas Gunung Lauser

• Stt Iskandar Thani

• Universitas Abulyatama

• Universitas Iskandar Muda

Wilayah I : Sumatera Utara


• Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

• Institut Teknologi Medan

• Universitas Islam Sumatera Utara

• Universitas Katolik Santo Thomas Medan

• Universitas Medan Area

• Universitas Negeri Medan

• Universitas HKBP Nommensen Medan

• Universitas Sumatera Utara

• Universitas Darma Agung Medan

• Sekolah Tinggi Teknik HARAPAN Medan

• Politeknik Negeri Medan

• Universitas Al Azhar Medan

• Universitas Asahan
1
Wilayah II : Riau dan Kepulauan Riau
• Universitas Riau

• Universitas Islam Riau

• Universitas Lancang Kuning

• Universitas Abdurrab

• Universitas Pasir Pengaraian

• Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

• Politeknik Negeri Bengkalis

• Universitas Internasional Batam

Wilayah III : Sumatera Barat dan Jambi


• Universitas Batanghari

• Uniersitas Muara Bungo

• Universitas Negeri Padang

• Universitas Andalas

• Universitas Ekasakti

• Universitas Bung Hatta

• Universitas Putera Indonesia YPTK

• Institut Teknologi Padang

• Universitas Jambi

• Politeknik Negeri Padang

• Sekolah Tinggi Teknologi Payakumbuh

• Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

• Universitas Dharma Andalas


2
Wilayah IV : Sumatera Selatan, BENGKULU, BANGKA BELITUNG
• Universitas Muhammadiyah Palembang

• Universitas Batu Raja

• Universitas Sriwijaya

• Politeknik Negeri Sriwijaya

• Universitas Bengkulu

• Universitas Bina Darma

• Universitas Indo Global Mandiri

• Universitas Prof Dr Hazairin Sh Bengkulu

• Politeknik Raflesia Curup

• Universitas Bangka Belitung

• Universitas Tridinanti Palembang

• Universitas IBA

• Sekolah Tinggi Ilmu Teknik Serasan

• Universitas Musi Rawas

• Universitas PGRI Palembang

Wilayah V : Jakarta-LAMPUNG
• Universitas Trisakti

• Universitas Krisnadwipayana

• Universitas Jayabaya

• Institut Sains dan Teknologi Nasional

• Universitas Pancasila

• Universitas Borobudur

• Universitas Taruma Negara

• Universitas Kristen Indonesia

• Insitut Sains dan Teknologi Alkamal

• Universitas Kristen Krida Wacana


• Universitas Malahayati

• Universitas Muhammadiyah Metro Lampung

• Universitas Bandar Lampung

• Institut Teknologi Sumatera

• Universitas Negeri Jakarta

• Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta

• Universitas Lampung

• Universitas Muhammadiyah Jakarta

• STT Sapta Taruna

• Universitas Saburai

• Politeknik Negeri Jakarta

Wilayah VI : JABAR-BANTEN
• Universitas Swadaya Gunung Jati

• Universitas Siliwangi

• Universitas Galuh

• Sekolah Tinggi Teknologi Garut

• Universitas Majalengka

• Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

• Universitas Subang

• Universitas Pendidikan Indonesia

• Universitas Langlangbuana

• Politeknik Negeri Bandung

• Politeknik TEDC

• Universitas Suryakancana

• Politeknik Sukabumi
• Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra

• Universitas Pakuan

• Universitas IBN Khaldun Bogor


4
• Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

• Universitas Serang Raya

• Universitas Banten Jaya

• Universitas Jenderal Achmad Yani

• Institut Teknologi Bandung

• Intitut Teknologi Nasional

• Universitas Katolik Parahyangan

• Universitas Kristen Maranatha

• Universitas Komputer Indonesia

• Universitas Wiralodra (UNWIR)

• Universitas Muhammadiyah Sukabumi

• Institut Pertanian Bogor

• Universitas Gunadarma

• Universitas Mathla’ul Anwar Banten

• Universitas Winaya Mukti (ATPU)

• Universitas Sangga Buana YPKP

• Universitas Islam 45 (UNISMA)

• Universita Indonesia (UI)

• Sekolah Tinggi INTEN

• Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

• Universitas Muhammadiyah Tangerang

• Universitas Perjuangan Tasikmalaya

• Institut Teknologi Sains Bandung

• Sekolah Tinggi Teknologi JABAR

Wilayah VII : D. I. Yogyakarta

• Universitas Gadjah Mada


• Universitas Negeri Yogyakarta
5
• Universitas Janabadra

• Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

• Universitas Islam Indonesia

• Universitas Teknologi Yogyakarta

• Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

• Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

• Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Wilayah VIII : Jawa Tengah


• Universitas Negeri Semarang

• Universitas Diponegoro

• Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang

• Universitas Katholik Soegijapranata Semarang

• Politeknik Negeri Semarang

• Universitas Islam Sultan Agung Semarang

• Universitas Semarang

• Universitas Sebelas Maret

• Universitas Muhammadiyah Surakarta

• Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

• Universitas Tidar Magelang

• Universitas Sains Al Quran Wonosobo

• Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

• Universitas Muhammadiyah Purwokerto

• Universitas Muhammadiyah Purworejo

• Universitas PGRI Semarang

• Universitas Veteran Sukoharjo

• Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto


6
• Universitas Darul Islam Semarang

• Universitas Widya Darma Klaten

• Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu

• Universitas Pancasakti Tegal

• Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Wilayah IX : Jawa Timur


• Institut Teknologi Nasional Malang

• Universitas Brawijaya

• Universitas Negeri Malang

• Politeknik Negeri Malang

• Universitas Muhammadiyah Malang

• Universitas Merdeka Malang

• Universitas Tribhuwana Tunggadewi

• Universitas Yudharta Pasuruan

• Universitas Jember

• Universitas Muhammadiyah Jember

• Universitas Bojonegoro

• Universitas Negeri Surabaya

• Institut Teknologi Sepuluh November

• Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

• Universitas Kristen Petra Surabaya

• Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

• Universitas Muhammadiyah Surabaya

• Universitas Pembanguan nasional veteran Surabaya

7
• Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

• Diploma ITS Surabaya

• Universitas Widya Kartika Surabaya

• Universitas Dr Soetomo

• Universitas Bhayangkara

• Universitas Islam Malang

• Universitas Widyagama Malang

• Politeknik Negeri Banyuwangi

• Universitas Moch. Sroedji

• Universitas Sunan Giri Surabaya

• Universitas Merdeka Madiun

• Universitas Kadiri

• Universitas Wiraraja Sumenep

• Universitas Madura

• Universitas Darul ‘Ulum Jombang

• Universitas Islam Balitar

• Universitas Narotama Surabaya

• Universitas Hasyim Asyari Jombang

• Universitas Katolik Widya Karya

• Universitas Islam Lamongan

Wilayah X : Kalimantan
• Universitas Borneo Tarakan

• Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

• Universitas Mulawarman Samarinda

• Politeknik Negeri Samarinda

• Universitas Balikpapan
8
• Politeknik Negeri Balikpapan

• Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

• Politeknik Negeri Banjarmasin

• Universitas Palangkaraya

• Universitas Kristen Palangkaraya

• Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

• Universitas Tanjungpura Pontianak

• Politeknik Negeri Pontianak

• Politeknik Sendawar

• Universitas Kaltara

• Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari

• Universitas Antakusuma

• Politeknik Negeri Nunukan

• Institut Teknologi Kalimantan

• PDD Politeknik Negeri Pontianak

• Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

• Universitas Nahdatul Ulama

Wilayah XI : Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat


• Universitas Hasanuddin
• Universitas Bosowa 45 Makassar
• Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar
• Universitas Negeri Makassar
• Universitas Muslim Indonesia
• Universitas Muhammadiyah Makassar
• Universitas Muhammadiyah Pare-Pare
• Universitas Kristen Indonesia Toraja
• Universitas Atma Jaya Makassar
• Universitas Fajar Makassar
• Universitas Andi Djemma Palopo
• Politeknik Negeri Ujung Pandang
9

• STT Baramuli Pinrang


• Universitas Tomakaka Mamuju
• Universitas Sulawesi Barat

Wilayah XII : Bali-Nusra


• Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
• Universitas Udayana
• Universitas Mataram
• Universitas Cordova Bima
• Universitas Saraswati Mataram
• Politeknik Negeri Bali
• Universitas Warmadewa
• Universitas Hindu Indonesia
• Universitas Pendidikan Nasional Denpasar
• Universitas Muhammadiyah Mataram
• Universitas Ngurah Rai Bali

Wilayah XIII : Sulawesi Tengah


• Universitas Tadulako Palu

• Universitas Muhammadiyah Palu

• Universitas Madako Toli-Toli

• Universitas Sintuwu Maroso Poso

• Universitas Tompotika Luwuk

• Universitas Muhammadiyah Luwuk

Wilayah XIV : Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku,


• Universitas Sam Ratulangi Manado

• Politeknik Manado

• Universitas Negeri Gorontalo

• Universitas Gorontalo
10
• STITEK Binataruna Gorontalo

• Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

• Universitas Khairun

• Universitas Nuku Tidore

• Universitas Kristen Indonesia Maluku

Wilayah XV : Sulawesi Tenggara


• Universitas Muhammadiyah Buton

• Universitas Sulawesi Tenggara

• Universitas Sembilanbelas November Kolaka

• Universitas Lakidende

• Universitas Unidayanu Ikhsanuddin

Wilayah XVI : PAPUA-PAPUA BARAT


• Universitas Cendrawasih

• Universitas Musamus

• Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

• Universitas Yapis Papua

• Politeknik Sains Paul Sorong

• Universitas Muhammadiyah Sorong


11
Rekomendasi Internal:
a. Mengadakan website nonkomersil yang fungsionalnya menjadi pusat database sejarah
FKMTSI serta untuk keperluan sosialisasi dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab terhadap
koordinator umum FKMTSI berikutnya.
b. Membantu dalam menyukseskan Temu Wicara Nasional FKMTSI XXIX tahun
2018 yang menjadi tanggung jawab penuh bagi wilayah yang terpilih menjadi
tuan rumah berikutnya.
c. Mengkoordinir masing-masing koordinator wilayah untuk mensosialisasikan
FKMTSI di wilayah masing-masing
d. Mengadakan website nonkomersil yang fungsionalnya menjadi pusat database sejarah
FKMTSI serta untuk keperluan sosialisasi dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab terhadap
koordinator umum FKMTSI berikutnya.
e. Mengadakan aara pertemuan coordinator wilayah / perwakilan dengan coordinator umum
untuk mempersiapkan TW-Nas yang bersifat sharing tentang persiapan TW-Nas selambat-
lambatnya 5 bulan sebelum pelaksanaan.
f. Menegaskan terhadap setiap kordinator wilayah untuk menyetorkan sejarah-sejarah yang
didapatkan dari tiap-tiap wilayah dalam website nonkomersil yang telah disebutkan pada poin
a.

g. Komunikasi korum pada korwil lebih diperbanyak minimal sebulan sekali.

h. Memaksimalkan untuk menghadirkan perwakilan semua wilayah hukum FKMTSI saat


kegiatan TW-Nas.

i. Tiap wilayah wajib membuat karya ilmiah atau / dan menciptakan karya nyata yang
mengatasnamakan FKMTSI dan dibahas pada konsolidasi kongres nasional.

j. Tuan rumah TW-NAS diwajibkan mencetak materi ilmiah dari setiap kegiatan ilmiah TW-
NAS yang sedang berlangsung untuk dibagikan kepada masing-masing wilayah.

k. Memberikan sertifikat atau piagam anggota yang sudah terdaftar sebagai anggota
FKMTSI yang terdaftar di kongres nasional

l. Penyamarataan atribut FKMTSI sesuai AP/PAP

m. Menyerahkan resume TW-Nas pertama sampai seterusnya untuk dibagikan ke masing-


masing wilayah.

n. Mengaransemen ulang lagu mars FKMTSI


15
Rekomendasi Eksternal :

a. Melaksanakan abdi sosial yang bersifat ilmiah dalam bidang teknik sipil baik berbentuk jasa
maupun karya nyata.
b. Pendataan alumni FKMTSI yang dibantu oleh korwil masing-masing kemudian

disetorkan kepada panitia TW-Nas.

c. Berperan aktif dalam mengatasi permasalahan pembangunan nasional


d. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga sertifikasi nasional dalam

menghadapi MEA dan AFTA.

e. Memastikan legalitas FKMTSI di KEMENKUMHAM.


16

Anda mungkin juga menyukai