Anda di halaman 1dari 6

Agar hasil karyanya dapat dinikmati

masyarakat dari berbagai lapisan, sepasang


ondel-ondel dibandrol Rp20 ribu. Ia bersyukur
sejak 2 tahun ini usahanya menjadi salah satu
binaan PKK Kelurahan Cipulir. Hasilnya
produk karya Sofyan kerap diikutsertakan
dalam bazar dan pameran mulai tingkat
kelurahan hingga provinsi.

“Saya berterima kasih dukungan PKK dan pak


Lurah Cipulir, karya saya mendapat apresiasi di
masyarakat. Harapan saya Ondel-ondel Betawi
Bang Iyan ini kelak bisa go internasional,” kata
semringah.
PEMBERDAYAAN usaha kecil menengah
(UKM) di Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Lurah Cipulir, Adi Krisno Prayogo didampingi
Jakarta Selatan terus digelorakan. Selain Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat, Maspuroh
meningkatkan pendapatan masyarakat, juga dan Sekretaris PKK Kelurahan Cipulir, Trilita
sebagai ciri khas dan identitas kawasan. menjelaskan pihaknya mendorong pelaku
UKM dari berbagai jenis usaha agar bisa
Salah satu UKM yang menjadi andalan di bersaing dengan produk dari wilayah lain.
Cipulir yakni usaha Ondel-Ondel Betawi karya
Sofyan. Warga yang berdomisili di RW 01 ini “Agar tidak kalah bersaing, produk UKM harus
sudah merintis usaha tersebut sejak 2 tahun berjibaku dalam meningkatkan kualitas dan
terakhir. kuantitas supaya tetap mendapat hati di
masyarakat dan semakin dikenal publik,”
“Semula hanya ingin membuat suatu karya ungkap Adi.
yang berciri khas Betawi yakni ondel-ondel.
Tapi ternyata banyak yang suka dan Di wilayahnya produk unggulan non makanan
membelinya, sehingga saya jadi tertantang diwakili oleh usaha Ondel-Ondel Betawi Bang
untuk bisa fokus,” kata Sofyan saat disambangi Iyan. Sedangkan produk kuliner antara lain kue
Lurah Cipulir, Adi Krisno Prayogo di bengkel putu mayang, manisan salak, cendol tepung
kerja sekaligus tokonya di RW 01 Cipulir, beras, dan kerupuk gendar. “Ondel-ondel
Jumat (10/11). Betawi Bang Iyan menjadi ciri khas dan
unggulan produk UKM di Cipulir,” katanya
Sofyan membuat ondel-ondel dari bahan dasar bangga.
botol bekas minuman sebagai wadah badan.
Serta kain perca untuk busana ondel-ondel yang Sedikitnya 30 UKM warga yang tersebar di 10
dilukis sedemikian rupa sehingga tampil lucu RW menjadi binaan PKK Kelurahan Cipulir.
tapi tetap ‘nyeni’. Sedangkan UKM binaan Sudin KUMKMP
Jaksel mencakup usaha tahu tempe dan ikan
pindang di RW 06. (Rachmi/tri)
Dunia kuliner selalu menjadi daya tarik
tersendiri bagi sebagian besar masyarakat
yang mencoba peruntungan di bidang bisnis.
Makan sebagai kebutuhan primer manusia
menjadi salah satu faktor penting kenapa
bisnis kuliner amat diminati para pelaku
usaha. Tidak melulu tentang makanan utama
(main course) semata, banyak juga makanan
pendamping (appetizers dan dessert) yang
dikembangkan sebagai core bisnis kuliner.

Salah satu makanan yang jamak ditemui di


berbagai daerah dengan kemasan yang
bervariatif adalah roti dan kue. Nah, tim
liputanUKM.com mencoba mengulas
tentang usaha roti dan kue yang berada di
Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, yakni
Gloria Snack. Adalah Siska Gunawan (34)
yang merintis Gloria Snack menjadi sebuah
bisnis kuliner yang khusus menjual cake,
dessert, dan snack. “Yang jelas hobi atau
passion saya ialah membuat makanan ringan,
saya sering bikin kue dan roti, ternyata
banyak teman-teman yang suka, dari situlah
awal mula modal saya merintis bisnis kuliner
ini (Gloria Snack),” ujarnya.

Tidak Familiar di Masyarakat

Gloria Snack bisa dibilang usaha kuliner unik dan kreatif, karena makanan ringan yang dibuat tidak
familiar di masyarakat. Ia sempat bingung menjelaskan produknya kepada konsumen yang bertanya-
tanya mengenai jenis makanan yang ia jual. Selain itu, harga makanan juga terbilang lebih mahal.

“Untuk jual mille crepes, agak susah di jelasin ke customersnya tentang kue yang bagaimana itu, dan
harganya juga agak di atas rata-rata, jadi orang kalau beli agak kaget, biasa begitu, wajar dong proses
pembuatannya nggak gampang, butuh ketelatenan, terus bahannya juga nggak murah, jadi wajar kalau
agak diatas rata-rata harganya,” terangnya sembari tersenyum.

Meskipun harga makanan tidak murah yakni, berkisar Rp.150.000 s.d. Rp.350.000, Siska berhasil
meyakinkan konsumen dengan menghadirkan taste yang tidak mengecewakan.
Membuka bisnis oleh-oleh
makanan khas daerah lain kini
sedang banyak dilakukan para
pelaku bisnis. Menurut
pengamatan mereka, makanan
khas daerah lain yang dijual di
kota tertentu terkadang lebih laris.
Mengingat masyarakat mungkin
sudah bosan dengan makanan
lokal, sehingga ingin menjajal
makanan khas luar daerah tanpa
harus mengunjungi langsung
tempat asalnya.

Bagi anda yang tinggal di Kabupaten Bakpia Wirda, makanan khas Jogja yang dijual
Karanganyar dan ingin mencicipi salah satu di Karanganyar.
oleh-oleh khas luar daerah, anda bisa mencoba
Walaupun menjual makanan khas daerah lain, Dibalik perjuangannya mengembangkan bisnis
Danang Prihantoro sebagai owner, berusaha makanan khas daerah luar Karanganyar,
menghadirkan citarasa yang berbeda. “Kalau Danang mengalami kesulitan yang masih
keunggulan bakpia milik saya memiliki bentuk terbilang wajar. Dalam hal marketing misalnya,
yang lebih pas untuk jadi cemilan, tidak terlalu ruang lingkup berjualan masih cukup terbatas.
besar dan tidak terlalu kecil. Juga tidak terlalu Kini Bakpia Wirda sudah cukup berkembang
manis dibandingkan dengan bakpia pada dengan jumlah peminatnya yang semakin
umumnya” terang Danang. Tersedia berbagai banyak. Bagi anda yang tertarik mencoba, bisa
varian rasa yang bisa anda pilih seperti kacang pesan melalui facebook dan instagram, serta
hijau, ubi ungu, keju, cokelat, dengan harga delivery order lewat Go Food. Bakpia Wirda
Rp.15.000,00 s.d. Rp.17.000,00 isi 10 dan juga bisa temui di berbagai event kuliner
Rp.25.000,00 s.d. Rp.30.000,00 isi 20. Bakpia pemerintah atau swasta.
Wirda cukup laris di pasaran, terbukti kapasitas
produksinya yang sudah mencapai 10.000 pcs / Menjajal makanan khas daerah lain di kota
bulan. Anda patut dicoba. Anda tak perlu jauh-jauh ke
Jogja untuk mencicipi bakpia, mudah kan?
Di era modern ini,
mengkonsumsi teh menjadi
gaya hidup bagi hampir semua
kalangan. Teh sangat dekat
dengan kehidupan sehari-hari
kita. Memulai hari sebelum
beraktivitas, rasanya kurang
lengkap tanpa menyeduh teh.
Kebiasaan inilah yang menjadi
momentum baik bagi
kebanyakan orang untuk
memanfaatkannya menjadi
sebuah peluang bisnis.

Tak terkecuali wanita berusia 38 tahun yang Jadi, Teh Warisan perlu mengedukasi
tinggal di daerah Cilandak, Jakarta Selatan, konsumen lebih ekstra, supaya para konsumen
Eunice Nuh. Ia dan keluarganya sangat mengenal ragam jenis teh tersebut. Tidak hanya
menggemari teh, hal ini yang menjadi salah satu itu, Teh Warisan juga memberikan jamuan
alasan khusus Eunice membangun teh yang minuman teh pribadi dan sosialisasi melalui
diberi nama Teh Warisan. “Teh sangat lekat media sosial.
dengan kami 3 bersaudara sebagai pendiri.
Diperkenalkan oleh kakek kami dan lebih Terdapat puisi dan musik dengan berbagai tema
kepada nilai pentingnya keluarga untuk selalu yang bisa diperoleh dari paket Teh Warisan.
bersatu,” jelas Eunice kepada tim Dengan menonjolkan hal tersebut, produk Teh
liputanUKM.com. Warisan semakin banyak dipilih pelanggan
untuk dikonsumsi maupun untuk oleh-oleh.
Sebagian besar orang hanya mengenal satu Terbukti dengan kapasitas produksi teh yang
jenis teh saja. Padahal teh ada beragam jenis, mencapai 25-100 bungkus per bulan dengan
hal ini yang coba dikembangkan oleh Eunice. volume 20 kg setiap bungkusnya, ditambah
Selain menjadi tantangan mengembangkan lonjakan permintaan produk saat hari raya.
bisnis minuman teh yang beragam jenisnya, di Bahan baku teh mereka dapatkan langsung dari
satu sisi ini juga sempat menjadi kendala. Sumatera hingga Bali.
Banyak orang belum paham bahwa teh tidak
hanya ada satu jenis saja.

Anda mungkin juga menyukai