Anda di halaman 1dari 9

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

NOMOR : 96.C/SK/DIR/RSI-AI/PML/VIII/2018
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI RUMAH SAKIT ISLAM AL-IKHLAS PEMLANG
DIREKTUR RSI AL-IKHLAS PEMALANG

Menimbang : a. Bahwa tugas Tim Pengendalian dan Pencegahan Infeksi adalah


membantu Direktur rumah sakit untuk menjaga dan meningkatkan mutu
pelayanan medis rumah sakit melalui pencegahan dan pengendalian
infeksi.
b. bahwa dalam rangka melaksanakan tugasnya, Tim Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi berkoordiansi dengan Komite Mutu guna
mengendalikan infeksi nosokomial / HAIs di rumah sakit.
c. bahwa dalam rangka pemenuhan Akreditasi Rumah Sakit, dimana
rumah sakit diharapkan dapat memenuhi kegiatan standar pelayanan
pengendalian infeksi di rumah sakit.
d. bahwa Tim Pengendalian dan Pencegahan Infeksi RSI Al-Ikhlas
Pemalang agar dapat berperan dalam upaya-upaya preventif, promotif,
dan sebagainya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tetang


Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27/Menkes/Per/VIII/2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM AL-IKHLAS


PEMALANG TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT ISLAM AL-IKHLAS
PEMALANG

PERTAMA : Membentuk Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


Islam Al-Ikhlas Pemalang beserta uraian tugasnya sebagaimana
tercantum pada lampiran surat keputusan ini.

KEDUA : Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Islam Al-
Ikhlas Pemalang bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit
Islam Al-Ikhlas Pemalang

KETIGA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Pemalang
Pada tanggal : 11 Agustus 2018
Direktur RSI Al-Ikhlas

dr. Alviane Tiara Putri, MMR

tembusan peraturan ini disampaikan kepada yth :

1. Ketua Pengurus Yayasan di RSI Al-Ikhlas Pemalang


2. Arsip
Lampiran I
Keputusan Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang
Nomor : 96.C/SK/DIR/RSI-AI/PML/VIII/2018
Tanggal : 11 Agustus 2018

DIREKTUR
dr. Alviane Tiara Putri, MMR

Ketua Tim PPI / IPCO (Infection Preventif Control Office)


dr. Gita Ika Irsatika, MM

Sekretaris / IPCN (Infection Preventif Control Nurse)


Zaki Maulana Rosadi

IPCLN (Infection Preventif Control Link Nurse)

IGD POLI MADINAH FARMASI


Restu Paramitha, Yunita Dwi, S kep Rustono, S.Kep Ika Maela Nur
Amd.Keb Ners Afifah, Amd Farm

IBS MEKAH VK HCU


Arif Abdurrahman, Wiutari Nur Ragil lia safitri, Dwi Prasetyo
Amd Kep Aisyah, Amd. Amd Keb Wiwoho, Amd.
Kep Kep

HD LAB CS RADIOLOGI
Widha Rinjani Nurul Zakaria Dwi Retno
E.K, Amd. Kep Siamtryningsih, Amd Wijayanti, Amd
Rad

LINEN GIZI
Suprapti Laily Noor Fitria
Ditetapkan di : Pemalang
Pada tanggal : 11 Agustus 2018
Direktur RSI Al-Ikhlas

dr. Alviane Tiara Putri, MMR


Lampiran II
Keputusan Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang
Nomor : 96.C/SK/DIR/RSI-AI/PML/VIII/2018
Tanggal : 11 Agustus 2018
URAIAN TUGAS

I. NAMA JABATAN : Anggota Tim PPI


II. PENGERTIAN
Seorang pelaksana harian PPI yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
mengatur serta mengendalikan seluruh kegiatan pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di setiap unit rumah sakit.
III. ATASAN LANGSUNG
Bertanggung jawab kepada Direktur
IV. TUJUAN
Melaksanakan fungsi pengawasan seluruh kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) di setiap unit rumah sakit rangka menunjang
tercapainya misi RSI Al-Ikhlas Pemalang.
V. PERSYARATAN :
1. Pendidikan formal
Medis : - Berijazah pendidikan formal S1 profesi kedokteran
- Berijazah pendidikan min D3 perawat

Non Medis : - Berijzah minimal D3


- Berijazah minimal SMP
2. Pengetahuan
Mengetahui pelaksanaan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
yang berlaku di RSI Al-Ikhlas .
3. Ketrampilan
a. Berkemampuan memimpin
b. Mampu mengatur serta mengendalikan kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) lintas sektoral perawatan.
c. Dapat berkomunikasi dengan baik
d. Memiliki ketrampilan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
4. Pelatihan
Memiliki sertifikat khusus : Sertifikasi PPI Dasar
5. Pengalaman Kerja
a. Memiliki pengalaman sebagai penanggung jawab shif / PIC
b. Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan convident.
6. Sikap dan Perilaku
Memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab, berorientasi pada
kepuasan pasien, memiliki komitmen terhadap kualitas, mampu bekerjasama
dan melaksanakan perbaikan yang berkelanjutan.
7. Kondisi Kesehatan
Sehat jasmani, rohani dan psikososial.

TANGGUNG JAWAB
A. Direktur
Tugas direktur
1. Membentuk Komite dan Tim PPIRS dengan Surat Keputusan
2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan.
4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.
5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeski berdasar
saran dari komite PPIRS.
6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakian antibiotik yang rasional dan
disinfektan di rumah sakit berdasarkan saran dari komite PPIRS.
7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial
menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran
dari komite PPIRS.
8. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional ( SPO ) untuk PPIRS.
B. Ketua Tim PPI
Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim PPI :
1. Menyusun dan menatap serta mengevaluasi kebijakan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami
dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5. Bekerja sama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB
Healthcare Associated Infection ( HAIs ).
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan
dan pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai prinsip PPI dan aman
bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan SDM rumah sakit dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Menerima laporan dari tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur.
12. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
13. Memberikan usulan kepada direktur untuk pemakian antibiotik yang rasional di
rumah sakit berdasarkan pemantauan kuman dan resistensinya terhadap
antibiotik dan menyebarluaskan data resistensinya antibiotik.
14. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja ( K3).
15. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety.
16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji
kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen
rumah sakit.
17. Memberikan masukan yang menyangkut kontruksi bangunan dan pengadaan
alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan,
penyimpangan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial
menyebarkan infeksi.
19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan – tindakan yang menyimpang dari
standar prosedur / monitoring surveilans proses.
20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksi bila ada KLB di rumah sakit.
C. IPCO
Tugas dan tanggung jawab :
1. Berkontribusi dalam diagnose & terapi infeksi yang benar
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotic & surveilans.
3. Mengidentifikasi & melaporkan kuman pathogen & pola sesitensi antibiotika.
4. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi &
mendeteksi serta menyelidiki KLB.
5. Membimbing & mengajarkan praktek & prosedur PPI yang berhubungan dengan
prosedur terapi
6. Turut memonitor semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan &
pengendalian infeksi
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan &
pengendalian infeksi.
D. IPCN
Tugas dan tanggung jawab IPCN :
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di
lingkungan kerjanya, baik rumah sakit.
2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SOP, kewaspadaan isolasi.
3. Melaksanakan surveilans infeksi & melaporkan kepda Tim PPI.
4. Bersama Tim PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI di rumah
sakit.
5. Melakukan investigasi terhadap KLB & bersama-sama Tim PPI memperbaiki
kesalahan yang terjadi.
6. Memonitor kesehtan petugas kesehatan, untuk mencegah penularan infeksi dari
petugas kesehatan kepasin / sebaliknya
7. Bersama Tim PPI menganjurkan prosedur isolasi tentang pencegahan &
pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.
8. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk / terhadap limbah,
laundry, gizi dan lai-lain dengan menggunakan daftar tilik.
9. Memonitor kesehatan lingkungan.
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional.
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor, & mengevaluasi surveilans infeksi yang
terjadi di rumah sakit & fasilitas kesehatan lainnya.
12. Membuat laporan surveilans & melaporkan ke Tim PPI
13. Memberikan motovasi & teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI
15. Meningkatkan kesadaran pasien & pengunjung rumah sakit tentang PPIRS.
16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung & keluarga
tentang topic infeksi yang sedang berkembang dimasyarakat, infeksi dengan
insiden tinggi.
17. Sebagai coordinator antara bagian / unit dalam medeteksi, mencegah &
mengendalikan infeksi di rumah sakit.
E. IPCLN
Tugas dan tanggung jawab IPCLN :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit masing –
masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan penceghan
dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit masing –
masing.
3. Memberitahu kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya HAIs pada pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi
pengunjung di ruang masing – masing ruangan.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan
Standar Isolasi.

Ditetapkan di : Pemalang
Pada tanggal : 11 Agustus 2018
Direktur RSI Al-Ikhlas

dr. Alviane Tiara Putri, MMR

Anda mungkin juga menyukai